Tuesday, December 16, 2014

Konferensi Münich (1938), Kemenangan Diplomasi Hitler atas Inggris




Oleh : Fachrizal

Adolf Hitler selalu percaya bahwa dia ditakdirkan untuk menderita kematian dini karena kesakitan yang hebat, sama seperti orang tuanya. Ayahnya roboh tiba-tiba suatu hari akibat pendarahan paru-paru ketika Hitler masih anak-anak. Kemudian Ibunya menderita sangat lama akibat kanker selama masa remaja Hitler.

Yakin bahwa dia tidak hidup sampai tua, Hitler ingin berperang lebih cepat untuk Lebensraum daripada terlambat, saat dia masih relatif muda dan bertenaga. “Aku lebih suka berperang saat aku berusia 50 daripada saat aku berusia 55 atau 60,” katanya berkali-kali. Dan waktu sekarang telah mengejarnya. Dia akan berusia lima puluh dalam satu tahun mendatang.

Walaupun dia telah mengambil alih Austria tanpa mengeluarkan tembakan, dia memutuskan keinginannya untuk “mendobrak” Czechoslovakia dengan kekuatan militer. Maka dia mengumpulkan jenderal-jenderal tingginya dan memerintahkan mereka untuk menyiapkan sebuah serangan pada republik demokratik kecil itu pada tanggal 1 Oktober 1938.

Tetapi perintah itu menggemparkan Staff Jenderal. Mereka tahu sebuah serangan ke Czechoslovakia mungkin akan meletus menjadi perang melawan Inggris dan Perancis, dan bahkan kemungkinan dengan Uni Soviet. Angkatan bersenjata Jerman pada saat ini tidak siap untuk perang semacam itu. Hanya ada 31 divisi yang bersenjata lengkap bersama dengan 7 divisi cadangan. Perancis sendiri mempunyai lebih dari 100 divisi sementara Czech mempunyai 45 divisi dan mempunyai benteng pertahanan sepanjang perbatasan Czech-Jerman.

Untuk meringkas semua permasalahan, Jenderal Ludwig Beck, Pimpinan Staff Jenderal, menulis analisa detail mengenai bencana militer jika Jerman menyerang Czechoslovakia. Beck memberikan laporan itu pada Jenderal Walther von Brauchitsch, Panglima angkatan bersenjata, menyarankan pada Brauchitsch untuk mengadakan rapat rahasia dari jajaran para jenderal untuk membahas hal itu.

Pada tanggal 4 Agustus 1938, pertemuan rahasia angkatan bersenjata benar-benar dilakukan. Beck membaca laporan panjangnya kepada para undangan. Mereka semua setuju sesuatu harus dilakukan untuk mencegah keruntuhan yang pasti. Beck berharap mereka mengundurkan diri bersama-sama saat itu juga. Tetapi tidak ada yang mengundurkan diri kecuali Beck, beberapa hari kemudian, yang merasa muak dengan keseluruhan situasi.

Hitler dengan segera menggantinya dengan Jenderal Franz Halder dan memastikan tidak ada berita yang bocor mengenai pengunduran diri Beck yang mendadak. Tanpa sepengetahuan Hitler, Jenderal Halder bersimpati kepada Beck tentang kebodohan rencana Hitler menyerang Czechoslovakia. Pada hari-hari berikutnya, Beck dan Halder membentuk kelompok konspirasi terdiri atas beberapa jenderal top, bersama dengan diplomat Ulrich von Hassell, Admiral Wilhelm Canaris yang merupakan kepala badan Intelejen Jerman, dan Kepala polisi Berlin, Graf von Helldorf.

Mereka merancang suatu rencana untuk menangkap Hitler pada saat dia memberi perintah untuk suatu invasi. Berdasarkan rencana mereka, Berlin akan diisolasi oleh unit khusus angkatan bersenjata untuk mencegah SS campur tangan. Unit lainnya, dibantu oleh anti-Nazi di kepolisian Berlin, akan menguasai bangunan penting pemerintah sementara pemimpin-pemimpin tinggi Nazi seperti Göring, Goebbels dan Himmler akan ditangkap. Jika semua ini berhasil, Hitler akan dibawa ke hadapan pengadilan khusus dan akan didakwa membawa Jerman menuju bencana militer.

Tetapi masih terdapat satu jika besar dalam keseluruhan rencana itu. Rencana itu hanya dapat berjalan jika Inggris dan Perancis mengambil sikap memerangi Hitler dan membuat dunia tahu bahwa mereka akan bertempur untuk melindungi republik Czech yang kecil. Hal ini akan meyakinkan rakyat Jerman bahwa kekalahan pasti terjadi jika Jerman menyerang Czechoslovakia dan akan menjadi pembenaran untuk menjatuhkan Hitler.

Untuk memastikan bahwa Inggris dan perancis memahami bagaimana besarnya yang dipertaruhkan, para konspirator mengirimkan wakil-wakilnya ke Inggris untuk secara rahasia memberitahu Perdana Menteri Neville Chamberlain bahwa Hitler merencanakan menyerang Czechoslovakia. Mereka juga menginformasikan pada Inggris bahwa mereka berniat menjatuhkan Hitler dan meminta Inggris dan Perancis mengambil sikap yang agresif secara terbuka menentang Hitler.

Bagaimanapun, masalah-masalah utama mencegah hal itu terjadi. Pertama, para utusan itu tidak dianggap serius oleh Inggris yang mengetahui mereka tidak dapat dipercaya sama seperti angkatan bersenjata Jerman yang telah dengan setia membantu Hitler sejak dia berkuasa pada tahun 1933. Kedua, Perdana Menteri Chamberlain mempunyai agenda perdamaian sendiri dalam pikirannya dan bermaksud melakukan negoisasi untuk mencegah perang Eropa berikutnya.

Perang dunia pertama tidak saja telah berakhir dua puluh tahun yang lalu dan telah menyapu bersih seluruh generasi muda di Inggris, Perancis, dan Jerman. Tidak ada seorangpun yang benar pikirannya akan melakukan perang di Eropa lagi – kecuali Hitler.

Setelah perang dunia pertama, Republik demokratik Czechoslovakia didirikan sekutu barat keluar dari sisa-sisa kerajaan Hapsburg. Tetapi Czechoslovakia terhambat dari hari ke hari oleh konflik serius diantara suku bangsa yang berbeda termasuk Czech, Slovakia, Hungaria dan lebih dari tiga juta suku bangsa Jerman.

Suku bangsa Jerman tinggal di bagian barat negeri itu yang dikenal sebagai Sudetenland, sebuah wilayah yang dikepung dari tiga sisi oleh angkatan bersenjata Hitler. Wilayah itu memiliki organisasi kuat yang pro-Nazi bernama Partai Jerman Sudeten dipimpin oleh guru senam bernama Konrad Henlein. Organisasi itu didanai dan diperintah langsung dari Berlin. Kebanyakan orang Jerman di Sudetenland adalah anggotanya. Seperti Jerman Austria, mereka telah lama merindukan untuk bergabung dengan bintang yang bersinar dari Jerman, Hilter.

Pada tanggal 28 Maret 1938, tidak lama setelah peristiwa Anschluss Austria, Henlein berkunjung ke Berlin dan diberitahu oleh Hitler untuk menimbulkan masalah di Czechoslovakia dengan membuat permintaan yang semakin meningkat atas nama Partai Sudeten Jerman “yang tidak dapat diterima oleh pemerintah Czech.” Strategi itu berjalan dengan baik. Setiap saat pemerintah Czech hampir memenuhi suatu tuntutan, Henlein menginginkan sesuatu yang lebih sehingga tidak ada persetujuan yang tercapai.

Selama musim panas tahun 1938, para penghasut Nazi di Sudetenland menyebabkan kerusuhan politik dan sosial sementara mesin propaganda Goebbels membiayai kampanye anti-Czech ganas yang menyatakan bahwa warga Sudeten Jerman telah dianiaya oleh orang-orang Czech. Pada rapat umum tahunan di Nuremberg awal September, Hitler dan Göring melakukan pidato mengancam yang disebut pertanyaan Sudeten.

Dengan Jerman berada di tepi peperangan, Perdana Menteri Inggris yang berpikiran damai memutuskan untuk mengirimkan telegram pribadi pada Hitler meminta untuk bertemu muka dalam suatu pertemuan “untuk mencari penyelesaian damai.” Hitler benar-benar dikejutkan dengan permintaan itu dan dengan segera menyetujui pertemuan.

Maka, pada pagi hari tanggal 15 September 1938, Neville Chamberlain, 69 tahun, naik pesawat terbang untuk pertama kali dalam hidupnya dan meninggalkan Inggris. Tujuh jam kemudian dia tiba dengan mobil di Berchtesgaden dan bertemu dengan Hitler untuk pertama kalinya. Führer membawanya ke villanya dan naik ke ruangan besar dengan jendela besar dan pemandangan pegunungan Alpen.

Enam bulan sebelumnya, Kanselir Austria telah berjalan di ruang yang sama berharap melakukan negoisasi dan telah didesak tanpa belas kasihan. Kali ini, Hitler sekali lagi mendominasi keseluruhan diskusi, tetapi dengan hati-hati menghindari taktik bersikap kasar yang dia gunakan sebelumnya. Chamberlain, betapapun, adalah kepala pemerintahan kerajaan Inggris, satu dari kekuatan besar yang pernah dikenal di dunia. Kepada Perdana Menteri Inggris, Hitler mengadu sedemikian panjang tentang “peenganiayaan” warga Sudeten Jerman di dalam negeri Czechoslovakia dan kemudian secara terus terang meminta jika wilayah Sudetenland dapat diserahkan kepada Jerman.

Chamberlain menanggapi bahwa dia akan mempertimbangkan bertanya pada pemerintahan Czechs untuk menyerahkan Sudetenland tetapi dia tidak siap memberikan jawaban pada saat itu dan terlebih dahulu harus berkonsultasi dengan kabinetnya di London. Dia meminta Hitler untuk menahan diri dari setiap tindakan militer sampai dia kembali pada kunjungan berikutnya. Hitler setuju untuk menangguhkan tindakan militer.

Chamberlain kembali ke London dan berhasil mendapatkan persetujuan pemerintahannya untuk memberikan Sudetenland. Dia juga mendapat tanggapan yang baik dari sekutu Inggris di Perang Dunia I, Perancis.

Mengenai kesan pertamanya tentang Hitler, Chamberlain berkomentar: “Dalam kebengisan dan kekerasannya yang kulihat di wajahnya, aku mendapat kesan bahwa orang itu adalah orang yang dapat dipercaya manakala telah berkata.”

Sementara itu, dibelakangnya, Hitler melanjutkan rencana peperangannya. Wakil dari Polandia dan Hungaria secara rahasia didekati oleh Nazi dan ditanya apakah mereka masing-masing menginginkan bagian dari Czechoslovakia sebagai imbalan membiarkan Hitler menyerang negara itu. Pemerintahan militer Polandia, bersama dengan pemerintahan Fasis Hungaria, setuju untuk tinggal diam dan membiarkan Hitler menyerbu Czechoslovakia sebagai balasan untuk pembagian barang rampasan itu.

Inggris dan Perancis, yang telah melakukan persetujuan diantara mereka untuk memberikan Hitler wilayah Sudetenland, sekarang berselisih dengan pemerintah Czech. Pada tanggal 19 September, duta besar Inggris dan Perancis di Prague dengan kejam menasehatkan kepada pemerintahan Czech bahwa mereka harus menyerahkan seluruh wilayah di sepanjang perbatasan Jerman yang 50 persen atau lebih populasinya adalah orang Jerman. Pemerintah Czech, menyadari bahwa telah ditinggalkan oleh sekutu barat, dengan enggan menyerah dan menyetujui hal itu.

Pada tanggal 22 September, Chamberlain yang optimis kembali ke Jerman untuk menemui Hitler, kali ini di sebuah hotel di Godesberg sepanjang sungai Rhine. Perdana Menteri itu memberitahukan pada Hitler bahwa dia akhirnya dapat memiliki Sudetenland, seperti yang diinginkannya.

“Apakah aku mengerti bahwa pemerintahan Inggris, Perancis, dan Czech telah setuju memindahkan Sudetenland dari Czechoslovakia ke Jerman?” Hitler bertanya padanya.

“Ya,” jawab Chamberlain sambil tersenyum.

“Aku sangat menyesal,” Hitler menangggapi, “tetapi itu tidak cukup lagi…solusi ini tidak lagi digunakan.”

Chamberlain menjadi bingung, harapannya untuk perdamaian yang mudah mendadak hancur. Hitler sekarang menaikkan taruhannya dengan menginginkan pendudukan angkatan bersenjata Jerman di Sudetenland pada tanggal 1 Oktober dan pengusiran semua penduduk non-Jerman yang tinggal disana.

Chamberlain, sangat dikejutkan oleh perubahan situasi yang berbahaya ini, memberitahu Hitler bahwa itu sama dengan ultimatum militer dan mengatakan bahwa Czech tidak akan menyetujui syarat itu. Tetapi Hitler berkata dia tidak peduli. Czech harus menyetujui pendudukan angkatan bersenjata, atau tidak.

Perdana Menteri Inggris telah menjadi korban kedua dari diplomasi gangster Hitler. Dia telah mempertaruhkan seluruh karir politik dan martabat kerajaan Inggris untuk menenangkan Hitler, hanya untuk dengan kasar ditolak tanpa alasan yang jelas.

Chamberlain kembali ke rumah dengan kekecewaan mendalam untuk merenungkan apa yang harus dilakukan tentang hal itu. Perancis, saat mendengar ultimatum Führer, mengerahkan seratus divisi angkatan bersenjata dan mulai bergerak menuju perbatasan Perancis-Jerman. Angkatan bersenjata Czech yang terdiri atas satu juta orang dikerahkan. Inggris juga meletakkan armada angkatan lautnya dalam keadaan siaga dan menyatakan keadaan darurat di London.

Eropa, tampaknya, akan dibawa menuju peperangan. Ini merupakan kabar baik bagi konspirator anti Hitler di Jerman. Segalanya berjalan sesuai dengan harapan mereka, dan mereka menyiapkan serangan terhadap Hitler di Berlin secepat dia memerintahkan menyerbu Czechoslovakia.

Menariknya, Hitler mencoba meningkatkan dukungan populer untuk perang yang akan datang dengan menggelar parade satu divisi angkatan bersenjata sepanjang jalanan Berlin. Tetapi sepanjang rute parade masyarakat berbalik atau berlindung di toko-toko terdekat dan jalan masuk kereta bawah tanah. Führer berdiri di balkon istana Kanselir Reich mengamati pasukannya. Tetapi setelah melihat hanya sedikit masyarakat yang peduli melihatnya, Hitler kembali masuk ke dalam.

Sekitar dua dekade sebelumnya, pada awal Perang Dunia I, kerumunan masyarakat memenuhi jalanan Berlin untuk memberi semangat pada prajurit-prajurit muda mereka dan menaburkan bunga saat mereka berbaris didepan mereka. Sekarang, tak ada yang menyambut. Masyarakat Jerman jelas tidak ingin ada perang lain, dan Hitler mengetahui hal ini.

Sebagai hasilnya, Hitler memutuskan untuk mundur dan menunda perang demi Lebensraum untuk sementara. Dia mengirim surat pada Chamberlain menjanjikan bahwa jika sekutu barat menyerahkan Sudetenland kepada angkatan bersenjata Jerman, tidak akan ada penghancuran Czechoslovakia. Jerman bahkan dengan bangga bergabung dengan Inggris dan Perancis dalam menjaga seluruh Czechoslovakia dari segala agresi lebih lanjut.

Chamberlain memutuskan menyambar kesempatan terakhir ini untuk menyelamatkan perdamaian. Dia mengirimkan telegram kepada Hitler bahwa dia siap kembali untuk pembicaraan lebih banyak “seketika.” Dia juga mengirim telegram pada pemimpin Fasis Italia, Benito Mussolini, memintanya untuk menjadi perantara dengan Hitler atas namanya. Mussolini kemudian menghubungi Hitler dan mengajukan suatu pertemuan puncak yang terdiri atas Jerman, Inggris, Perancis, dan Italia. Hitler setuju. Lokasi yang dipilih adalah Munich.

Sebelum meninggalkan Inggris untuk perjalanan ketiganya dan yang terakhir ke Jerman, Chamberlain menyatakan: “Ketika aku masih anak-anak, aku selalu mengulang-ulang, ‘Jika kamu gagal, coba, coba, coba lagi.’ Itulah yang aku lakukan. Saat aku kembali kuharap aku dapat mengatakan, seperti yang dikatakan Hotspur pada Henry IV, ‘Keluarkan duri ini, berbahaya, kita memetik bunga ini, dengan aman.’ “

Pertemuan Munich bertempat di bangunan baru Nazi yang disebut Führerbau pada tanggal 29 September dan berlangusng sampai pagi hari tanggal 30. Dihadiri oleh Hitler, Chamberlain, Mussolini, dan Perdana Menteri Perancis, Edouard Daladier. Perwakilan Czech juga hadir tetapi menunggu di luar ruangan pertemuan karena Hitler menolak mereka masuk untuk berpartisipasi.

Pada pertemuan itu, Mussolini berkata bahwa dia mempunyai suatu usulannya sendiri yang mungkin dapat membantu memecahkan masalah dengan cepat. Tanpa diketahui Chamberlain dan Daladier, usulan itu telah diberikan pada Mussolini oleh Nazi dan pada dasarnya sama dengan keinginan ultimatum Hitler. Bagaimanapun, Chamberlain dan Daladier menerima usulan itu tanpa keraguan dalam keinginan besar mereka untuk menghindari pertumpahan darah.

Sekitar pukul 1 siang pada tanggal 30 September, empat pemimpin menandatangani Perjanjian Munich yang mengizinkan angkatan bersenjata Jerman untuk menduduki Sudetenland dimulai pada tanggal 1 Oktober, berakhir pada 10 Oktober. Sekitar pukul 1:30 siang. Perwakilan Czech diberitahu isi perjanjian itu oleh Chamberlain dan Daladier. Mereka tidak mengatakan apa-apa dalam hal itu dan tidak punya pilihan selain harus mematuhi.

Saat kembali di London, Chamberlain menyatakan: “Penyelesaian dari masalah Czechoslovakia yang sekarang telah dicapai adalah dalam pandanganku hanya permulaan dari penyelesaian besar tempat seluruh Eropa dapat menemukan kedamaian.”

Sedikit politisi Inggris yang tidak setuju. Winston Churchill menyuarakan protes tunggal terkeras, menyebut Perjanjian Munich sebagai “suatu total, kekalahan sempurna.”

Kembali di Jerman, jenderal-jenderal angkatan bersenjata yang telah menyiapkan untuk menyingkirkan Hitler menyerah dalam kecemasan yang sangat. Semua rencana yang bertujuan menjatuhkan Hitler ditangguhkan. Para jenderal sekarang menghentikan diri mereka untuk mengikuti Hitler membawa Jerman ke dalam jurang yang membentang di depan.

Pada hari Sabtu, 1 Oktober, angkatan bersenjata Jerman bergerak menuju Sudetenland sesuai jadwal. Banyak orang Czech yang tinggal disana lari dari rumah mereka dengan hanya pakaian yang melekat di badan.

Sekali lagi Hitler telah mendapatkan apa yang dia inginkan tanpa mengeluarkan satu tembakan pun. Hebatnya, kali ini dia bahkan mengeluh. Dengan sangat jengkel, dia berkata: “Aku tidak berpikir itu mungkin bahwa Czechoslovakia akan secara nyata dihidangkan padaku di piring oleh teman-temannya.”

Mengenai kesannya pada sekutu barat, Hitler dikemudian hari berkata: “Musuh-musuh kami hanyalah cacing kecil. Aku melihatnya di Munich.”

Mengenai kesan terakhirnya pada Hitler, Chamberlain berkata: “Hitler adalah babi kecil biasa yang pernah kutemui.”

Tetapi sekarang, sukses demi sukses membuat Hitler dan Nazi mabuk kekuasaan. Mereka mulai berpikir bahwa mereka dapat melakukan apapun, bahkan menaklukkan dunia.

Tujuan utama Hitler untuk Lebensraum telah tercapai langkah demi langkah, seperti yang direncanakannya. Sekarang adalah waktunya untuk memusatkan perhatian pada tujuan keduanya, perhitungan dengan Yahudi. Selama ini, Nazi secara besar-besaran telah menahan perhatian opini internasional. Tetapi hal itu tidak berarti banyak lagi.

Dan begitulah, pada bulan November 1938, lima tahun kebencian yang terkurung telah lepas dalam suatu peristiwa yang membingungkan dunia dan menandai suatu permulaan dari apa yang disebut dengan Holocaust – Malam Pecahnya Kaca (Night of Broken Glass).


Sumber :



No comments:

Post a Comment