Monday, June 1, 2015

Major Erich Rudorffer (1917- ), Pakar Kemenangan Berlipat Luftwaffe



Album foto Erich Rudorffer bisa dilihat DISINI

Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Erich Rudorffer
Panggilan/julukan: Fighter of Libau
Lahir: 1 November 1917 di Zwochau, Sachsen (Jerman)
Meninggal: Setidaknya sampai tulisan ini dibuat (1 Juni 2015) dia masih hidup!
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Agama: Tidak diketahui
Anggota keluarga: Tidak diketahui
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
01.11.1939 Feldwebel
00.00.1940 Oberfeldwebel
28.10.1940 Leutnant
01.10.1941 Oberleutnant
00.00.1943 Hauptmann
00.00.1944 Major

Karriere (Karir):
16.04.1936 - 01.09.1936 Menjalani pelatihan terbang di Fluglehrerschule der Luftwaffe A 61
02.09.1936 - 14.10.1936 Ditransfer ke Kampfgeschwader 253
15.10.1936 - 24.02.1937 Mengikuti kursus di Technik Schule Adlershof
25.02.1937 - 13.03.1937 Balik ke Kampfgeschwader 253
14.03.1937 - 31.10.1938 Dipindahkan ke Kampfgeschwader 153
01.11.1938 - 30.09.1939 Pelatihan terbang lanjutan di Fluglehrerschule der Luftwaffe A 51
01.10.1939 - 05.12.1939 Pelatihan pilot pemburu di Jagdfliegerschule Schleissheim
06.12.1939 - 27.12.1939 Ergänzungstaffel di Döberitz
28.12.1939 - 07.01.1940 Ergänzungstaffel di Merseburg
08.01.1940 - 00.00.1941 Ditransfer ke 2./JG 2
00.00.1941 - 12.07.1941 Flugzeugführer di 6./JG 2
13.07.1941 - 17.07.1941 Staffelführer 6./JG 2
17.07.1941 - 06.04.1943 Staffelkapitän 6./JG 2
02.06.1942 - 15.01.1943 Gruppenführer II./JG 2
00.00.1942 - 00.12.1942 Terluka dalam pertempuran udara dan menjalani perawatan
06.04.1943 - 14.06.1943 Gruppenkommandeur II./JG 2
13.07.1943 - 01.08.1943 Gruppenkommandeur IV./JG 54
01.08.1943 - 14.01.1945 Gruppenkommandeur II./JG 54
14.01.1945 - 04.04.1945 Gruppenkommandeur I./JG 7
04.04.1945 - 08.05.1945 Gruppenkommandeur II./JG 7

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
00.00.193_ Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938
00.00.193_ Gemeinsames Flugzeugführer-Beobachterabzeichen
00.00.194_ Verwundetenabzeichen in Schwarz
22.05.1940 Eisernes Kreuz II.Klasse
28.06.1940 Eisernes Kreuz I.Klasse
20.10.1940 Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg
01.05.1941 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen" / V.Fliegerkorps / Luftflotte 3, atas 19 kemenangan udara yang telah diraihnya. Medali bergengsi tersebut adalah yang ke-184 yang diberikan pada anggota Luftwaffe yang berprestasi
09.12.1941 Deutsches Kreuz in Gold #6/6
00.00.00.194_ Frontflugspange für Jäger in Gold
00.00.194_ Vapaudenristin 2.Luokka (Finlandia)
11.04.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #447, sebagai Major dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 54 "Grünherz" / Jagdabschnittfuhrer Ostland / Luftflotte 1, atas 134 kemenangan udara yang telah diraihnya
30.10.1944 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht: "Bei den gestern gemeldeten Abschußerfolgen in Kurland errang der mit dem Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes ausgezeichnete Major Rudorffer durch Abschuß von elf Flugzeugen seinen 206. Luftsieg" (Diantara sejumlah kemenangan udara yang diraih di Kurland dan dilaporkan kemarin adalah 11 pesawat yang ditembak jatuh oleh peraih Daun Ek untuk Salib Ksatria dari Salib Baja Mayor Rudorffer, yang mengerek jumlah kemenangannya menjadi 206 buah)
00.00.194_ Frontflugspange für Zerstörer in Gold mit Anhänger und Einzatszahl
26.01.1945 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern #126, sebagai Major dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 54 "Grünherz" / Luftflotte 1, atas 212 kemenangan udara yang telah diraihnya

Aufzeichnungen (Catatan):
* Sebelum pecah Perang Dunia II, Erich Rudorffer bekerja sebagai pilot di Deutsche Lufthansa (maskapai penerbangan sipil Jerman).
* Kemenangan udara pertama diraihnya pada tanggal 14 Mei 1940 pukul 15:08 di atas wilayah Sedan-Bouillon-Charleville atas sebuah pesawat pemburu Curtiss Hawk 75 milik Prancis.
* Erich Rudorffer tercatat sebagai pilot ke-55 yang mampu meraih 100 kemenangan udara setelah membukukannya pada tanggal  6 November 1943 di Front Timur.
* Nama Erich Rudorffer mengemuka sebagai pakar kemenangan ganda yang biasa menghancurkan lebih dari satu pesawat musuh dalam satu hari. Beberapa contoh yang paling menonjol adalah: menembak jatuh dua pesawat Spitfire Inggris di atas Dieppe tanggal 19 Agustus 1942; delapan pesawat Inggris dalam rentang waktu 32 menit tanggal 9 Februari 1943 di Tunisia dan tujuh pesawat lagi dalam rentang waktu 20 menit enam hari kemudian; delapan pesawat Rusia dalam dua misi tempur di Front Timur tanggal 24 Agustus 1943; lima pesawat Rusia tanggal 14 September 1943; tujuh pesawat Rusia dalam rentang waktu tujuh menit tanggal 11 Oktober 1943; enam pesawat Rusia tanggal 7 April 1944; lima pesawat Rusia tanggal 3 Juli 1944; enam pesawat Rusia tanggal 26 Juli 1944; lima pesawat Rusia tanggal 25 Agustus 1944; enam pesawat Rusia tanggal 25 September 1944; tujuh pesawat Rusia tanggal 10 Oktoberr 1944; dan 11 pesawat Rusia tanggal 28 Oktober 1944!
* Prestasi terbaiknya diraih pada tanggal 6 November 1943 saat Rudorffer menembak jatuh tidak kurang dari 13 pesawat Rusia hanya dalam rentang waktu 17 menit! Hanya dua pilot luar biasa lain yang mampu menyainginya dalam hal jumlah skor kemenangan yang diraih dalam satu hari tersebut: Emil "Bully" Lang (18 kill tanggal 3 November 1943) dan Hans-Joachim Marseille (17 kill tanggal 1 September 1942)
* Erich Rudorffer mendapat julukan "Fighter of Libau" untuk aksi luar biasa yang dilakukannya pada tanggal 28 Oktober 1944 di dekat sebuah kota bernama Libau di Latvia. Saat bersiap untuk mendarat di pangkalannya setelah pulang dari sebuah misi, dia melihat sebuah grup tempur Soviet yang terdiri dari 60 pesawat pendukung udara sedang dalam perjalanan ke arah pangkalan yang sama untuk membombardirnya. Tanpa pikir panjang, Rudorffer membatalkan pendaratannya dan menyongsong musuh seorang diri tanpa ada satu teman pun. Yang terjadi kemudian adalah pertempuran tak seimbang antara 1 melawan 60, tapi Rudorffer lah yang malah kemudian menjadi pemenangnya setelah dia berhasil menghancurkan sembilan pesawat musuh hanya dalam rentang waktu 10 menit! Pesawat musuh yang masih tersisa menjadi ngeri melihat kehebatan pilot yang super nekad ini, dan tak lama kemudian melarikan diri.
* Sepanjang karir militernya sebagai pilot Luftwaffe, Erich Rudorffer tercatat mengakumulasi 224 kemenangan udara sehingga menempatkannya dalam urutan ke-7 pilot paling sukses di dunia dalam hal jumlah korban yang ditembak jatuh. Skor sedahsyat inu bukannya diraih tanpa pengorbanan: dia terlibat dalam 1.000 lebih misi udara, dengan merasakan dogfight dalam 302 diantaranya. Tidak hanya itu, dia juga merasakan ditembak jatuh oleh musuhnya sebanyak 16 kali dan melompat keluar dari pesawatnya 9 kali! Dari seluruh kemenangannya, 138 diantaranya diraih di Front Timur, 59 di Front Barat, dan 27 di Afrika Utara.
* Saat menjadi Gruppenkommandeur I./JG 7 (Januari-April 1945), Erich Rudorffer menjadi salah satu jagoan jet pertama di dunia setelah mengakumulasi 12 kemenangan menggunakan pesawat Messerschmitt Me 262 dalam misi-misi Reichsverteidigung (Pertahanan Reich). 10 diantara korbannya adalah pesawat pembom bermesin empat yang terkenal sulit ditembak jatuh.
* Pesawat-pesawat yang pernah diterbangkan oleh Erich Rudorffer: Messerschmitt Bf 109 E Werknummer 1079 (Oktober 1940 di Selat Inggris), Messerschmitt Bf 109 F-4 "Gelbe 9" Werknummer 7650 (6./JG 2), Focke-Wulf Fw 190 A-3 "Gelbe 1" Werknummer 0130432, Focke-Wulf Fw 190 A-6, dan Focke-Wulf Fw 190 A-4 "Gelbe 1" (6./JG 2), serta Messerschmitt Me 262.
* Seusai Perang Dunia II, Erich Rudorffer bekerja untuk Kraftfahrbundesamt sebelum bergabung dengan Bundesluftwaffe (Angkatan Udara Jerman Barat).
* Saat tulisan ini dibuat (1 Juni 2015), Erich Rudorffer masih hidup dan sehat walafiat di usianya yang telah menginjak 97 tahun. Dia tercatat sebagai satu-satunya Schwerternträger (peraih medali Schwerter zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) yang masih tersisa!


No comments:

Post a Comment