Thursday, November 23, 2017

Update! DVD Film Perjuangan Terbaru (November 2017)

CARA PEMBELIAN :

Isi formulir di bawah ini :

Nama lengkap : 
Alamat lengkap :
Judul yang dipesan :

Kirimkan melalui SMS/WA ke 0856-2007755, atau bisa juga melalui email ke alifrafikkhan@gmail.com.

Untuk pembayaran ke BCA 3770149389 atau MANDIRI 9000003384550 a/n ALIF RAFIK KHAN

Keterangan :
  • Film dalam format DVD (bisa diputar di player atau komputer)
  • Film dikemas dalam box, lengkap dengan cover dan label
  • Rata-rata 1 DVD untuk 1 judul film (kecuali ada keterangan tambahan)
  • Rata-rata merupakan copy dari ORI, jadi kualitas gambar terjamin
  • Harga Rp 30.000/DVD. Pembelian 6 DVD ke atas diskon Rp 5.000 jadi Rp 25.000/DVD
  • Harga dihitung per-DVD bukan per-judul. Contoh: bila ada satu judul terdiri dari 2 DVD, maka harganya adalah untuk 2 DVD
  • Minimal pembelian: 2 DVD (Jawa) dan 4 DVD (luar Jawa)
  • Harga SUDAH TERMASUK ongkir, jadi tidak ada tambahan biaya macam-macam
  • Untuk jasa ekspedisi rata-rata menggunakan JNE OKE/REG (Jawa) dan PT. POS (luar Jawa)
  • Setiap DVD yang dikirimkan akan dicek terlebih dahulu untuk mengetahui kualitasnya
  • Bila kerusakan akibat kesalahan ekspedisi, maka di luar tanggung jawab pengirim. Tapi bila kerusakan akibat kesalahan pengirim, maka DVD bisa diretur untuk diganti dengan yang baru (judul sama)
  • Terakhir: bila ada yang ragu-ragu takut ini penipuan atau yang lainnya, maka silakan dilihat bahwa blog ini telah eksis dari tahun 2008, dan sejak itu pula saya berkecimpung di bidang ini. Nomor HP saya tidak pernah ganti, begitu juga dengan nomor rekening.
---------------------------------------------------------------------


BUTET - PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI (1974)
Separuh pertama dari film merupakan kisah balik tokoh Ibu yang bercerita pada Butet, yang akan berangkat ke Jakarta untuk ikut pamannya. Ceritanya tentang perjuangan ayahnya, Darma, selama perang kemerdekaan. Sisanya adalah perjalanan hidup Butet yang penuh cobaan, sehingga pada akhirnya membawa kisah sang Ibu berulang pada anaknya


FATAHILLAH (1997)
Kecewa ketika melihat negerinya, Pasai, dihancurkan oleh Portugis, Fadhilah Khan - yang kemudian dikenal sebagai Fatahillah atau Falatehan - bergabung dengan Sultan Trenggono yang memerintah Kesultanan Demak untuk bersama-sama menyerang benteng Portugis di Sunda Kelapa. Berhasilkah usaha mereka melawan kekuatan Eropa ini?


MAX HAVELAAR (1975)
Sebagaimana buku aslinya, ada maksud sutradara untuk menggugat sistem kolonial saat itu. Havelaar (Peter Faber) dilukiskan sebagai tokoh idealis yang sangat mencintai istri dan anaknya. Dia selalu menentang ketidakadilan yang terjadi di depan matanya. Di tempat ia diangkat sebagai asisten residen di Lebak, ternyata ia tidak hanya berhadapan dengan Belanda, tapi juga penguasa lokal, Bupati Lebak (Elang Adenan Soesilaningrat) yang menyalahgunakan kekuasaan dan memeras rakyat


NAGABONAR (1986)
Sebuah kisah kocak lagi satir tentang kepahlawanan dengan latar belakang zaman perang kemerdekaan. Naga Bonar, seorang bekas tukang copet tanpa pendidikan yang naif. Rasa setia kawannya besar, tapi nekat dan jujur. Ia mengangkat dirinya menjadi komandan sebuah laskar dan berjuang melawan Belanda. Ia juga terlibat cinta dengan Kirana, gadis anak dokter yang lebih memilih untuk berpihak kepada Belanda


PENJEBERANGAN (1963)
Di awal 1949, sepasukan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) Jawa Timur mendapatkan tugas bersama Tentara Republik Indonesia (TRI, kemudian TNI) untuk membawa meriam "Banteng Blorok" dari Trenggalek. Penyeberangan melintasi kali Brantas itu mengalami berbagai hambatan. Intaian mata-mata musuh, serangan pasukan Belanda dan lain-lain. Setelah menyebabkan jatuhnya beberapa korban, akhirnya "Banteng Blorok" itu berhasil diseberangkan. Untuk selanjutnya dibawa ke tempat di mana meriam tersebut dimanfaatkan untuk menggempur musuh di kota Malang. Kisah disajikan lewat tokoh Sampurno dan Puji, anggota TRIP yang ditugaskan memberi tahu dan menjemput meriam tersebut. Lewat dua tokoh ini situasi sosial zaman itu tampil, termasuk pikiran-pikiran tentang kepahlawanan, revolusi dll.


SANG PENARI (2011)
Sebuah cerita cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Jawa Tengah pada pertengahan tahun 1960-an. Rasus, seorang tentara muda, menyusuri kampung halamannya untuk mencari cintanya yang hilang: Srintil. Sebelumnya, ketika keduanya masih belia dan saling jatuh cinta di kampung mereka yang kecil dan miskin, Dukuh Paruk, sesuatu menghalangi cinta mereka. Kemampuan menari Srintil yang magis membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng. Tragedi terjadi, ketika kampung Dukuh Paruk terlibat dalam organisasi terlarang (PKI), dan TNI diperintahkan untuk membersihkannya


SI PITUNG (1970)
Ia bak koboi yang menyelesaikan satu masalah lalu pergi tanpa meminta timbal balik. Si Pitung, yang berguru pada H. Naipin, mendapat kekuatan untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh para tuan tanah terhadap rakyat kecil. Dengan bantuan sahabatnya, Djiih, ia menghajar centeng-centeng bayaran para tuan tanah, begitu juga opas-opas kompeni. Komandan polisi kompeni di wilayah tersebut kemudian mencari segala cara untuk mengatasi perlawanan Pitung. Akan berhasilkah usahanya?


SI PITUNG 2 - BANTENG BETAWI (1971)
Lanjutan dari film pertama (Si Pitung) yang keluar setahun sebelumnya, dalam film ini Si Pitung bersama dengan istri barunya dikejar-kejar oleh opsir Belanda yang cerdik Heyne Scott serta Demang Meester yang jatuh hati pada istri Pitung. Masalah baru muncul ketika muncul perampok yang mengatasnamakan Pitung sehingga membuat nama sang jawara Betawi tercemar


SI PITUNG - PEMBALASAN SI PITUNG JIIH (1977)
Setelah si Pitung gugur, muncullah Ji'ih sebagai pendekar baru yang menuntut balas kematiannya. Sepak terjangnya tak jauh beda dengan si Pitung sehingga membuat repot Kompeni. Untuk bisa menangkapnya, Kompeni menangkap Siti, pacar Jiih. Jiih tak kehabisan akal. Ia culik pula istri Scott Heyne. Kedua orang musuh bebuyutan ini berduel sampai akhir. Siapakah pemenangnya?


SI PITUNG BERAKSI KEMBALI (1981)
Ada keinginan untuk menghidupkan kembali Si Pitung, namun tak begitu jelas terlukis. Yang jelas, kini dia menggalang kerja sama dengan Haji Naipin dan Keluarga Lie dan Goan. Akibatnya, Belanda kembali kerepotan sehingga berusaha menangkap Pitung lagi, hidup atau mati. Usaha itu tak kunjung berhasil. Sementara itu dikisahkan pula perseteruan dua keluarga Cina. Yang satu memihak Pitung, sementara yang lain memihak Kompeni. Sempat juga digambarkan Cina yang memeluk Islam. Karena kerepotan, akhirnya Kompeni menggunakan jasa Mat Petir, murid seperguruan yang sama sakti dan kebal peluru


SI RONDA MACAN BETAWI (1978)
Sebuah kisah dalam tradisi lenong: ada jagoan silat dan pacarnya, di pihak lain ada tuan tanah pemeras yang didukung sekelompok jagoan lain, dengan latar belakang zaman pendudukan Belanda. Si Ronda, jagoan dari Marunda, punya pacar Ipe, yang tanah dan usaha bengkel besi ayahnya, Hasan, ditekan agar dijual pada tuan tanah De Boer, lewat dukungan Lihun dan polisi setempat. Ini terjadi juga pada rakyat di sekitarnya. Si Ronda mula-mula membalas bak Robin Hood. Dengan topeng merampok harta De Boer. Ketika ketahuan, maka konfrontasi tak terhindarkan. Namun, situasi sudah matang. Rakyat setempat bangkit membantu Si Ronda


SINGA KARAWANG BEKASI (2003)
Berlatarbelakang perang antara NICA/Sekutu melawan rakyat Cibening-Cakung di pertengahan bulan Oktober 1945. Saat itu para pejuang pemuda menawan 22 serdadu India serta empat awak pesawat Inggris yang mendarat di Rawa Gatel. Tampillah beberapa tokoh perjuangan, diantaranya adalah seorang Kyai bernama Noer Ali, pimpinan Laskar Hizbullah dan ulama yang mendirikan pesantren, Lukas Kustaryo dari Tentara Rakyat Indonesia, Bang Jole, jawara, Husein Kamali, intelektual. Ditampilkan pula beberapa tokoh fiktif sebagai pelengkap


SINGA LODAYA (1978)
Kisah sebuah pasukan Mobrig (Mobile Brigade) - nantinya menjadi Brimob - saat perjuangan kemerdekaan melawan penjajah Belanda serta penumpasan pemberontakan PKI Muso di Madiun tahun 1948. Dalam pasukan itu terselip kisah konflik antar anggota karena faktor iri hati dan dengki


SOEGIJA (2012)
Kisah renungan uskup pribumi pertama Indonesia, Monsinyur A Soegijapranata SJ, sejak ditahbiskannya hingga berakhirnya perang melawan Belanda (1940 – 1949). Satu dasawarsa penuh gejolak ini ditandai dengan akhir penjajahan Belanda, masuk dan berlangsungnya penjajahan Jepang, proklamasi kemerdekaan RI, serta kembalinya Belanda yang ingin menguasai Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini tidak saja membuat Soegija menuliskan renungan berupa catatan harian yang penuh makna, tapi juga harus bertindak untuk mengatasi kekacauan yang membuat rakyat menderita. Ia mencoba berperan di tingkat lokal maupun politik nasional dan internasional.Tidak mengherankan, bila Presiden Soekarno memberi penghargaan dengan gelar Pahlawan Nasional

No comments:

Post a Comment