Thursday, November 8, 2018

Foto Yunani di Masa Pendudukan Nazi Jerman


Sturmgeschütz III StuG 40 melintas di jalanan Athena, Yunani, dengan latar belakang bukit Akropolis yang terkenal, dan kuil Parthenon yang berdiri di atasnya. Foto ini diambil pada tahun 1943 - sewaktu Yunani masih berada di bawah kekuasaan pasukan Jerman - dan pertama kali dipublikasikan dalam majalah SIGNAL terbitan awal tahun 1944. Uniknya, StuG satu ini bukanlah milik unit Sturmartillerie Heer (Angkatan Darat) ataupun Waffen-SS, melainkan milik Luftwaffe (Angkatan Udara), tepatnya V.Sturmgeschütz-Abteilung / Panzer-Artillerie-Regiment / Panzer-Division "Hermann Göring". Di tahun 1943 sendiri, unit lapis baja satu-satunya milik Luftwaffe ini beroperasi di wilayah Mediterania, utamanya di Afrika Utara, Sisilia dan Italia daratan


 Kunjungan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke bukit Akropolis, Athena (Yunani), tanggal 11 Mei 1941. Sang Marsekal (membawa interimstab) ditemani oleh Dr. Walther Wrede (Landesgruppenleiter Griechenland), seorang petinggi Nazi yang juga merupakan seorang ahli arkeologi terkemuka. Yang nyempil di sebelah kiri adalah Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee). Sehari sebelumnya, pada tanggal 10 Mei 1941, Greiffenberg mendapat perintah pemindahan ke Heeresgruppe B untuk menjadi Kepala Staff-nya, dan pada tanggal 18 Mei dia dianugerahi medali Ritterkreuz atas jasa-jasanya dalam penaklukan Yunani. Kembali ke laptop: Di latar belakang kita bisa melihat reruntuhan kuil Parthenon yang terkenal, yang dibangun oleh bangsa Yunani Kuno pada tahun 447 Sebelum Masehi dan didedikasikan untuk dewi Athena. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Schlickum


 Kunjungan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke bukit Akropolis, Athena (Yunani), tanggal 11 Mei 1941. Sang Panglima Angkatan Darat Jerman berada di tengah membawa interimstab, dengan ditemani oleh Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee) di sebelah kirinya, dan Dr. Walther Wrede (Landesgruppenleiter Griechenland), seorang petinggi Nazi yang juga merupakan seorang ahli arkeologi terkemuka, di sebelah kanannya. Yang nyempil di antara Brauchitsch dan Greiffenberg adalah Oberstleutnant Heinz von Gyldenfeldt (Erster Generalstabsoffizier beim Oberbefehlshaber des Heeres). Athena jatuh ke tangan pasukan Jerman dari 12. Armee (Generalfeldmarschall Wilhelm List) beberapa hari sebelumnya, pada tanggal 27 April 1941. Kembali ke laptop: Di latar belakang kita bisa melihat reruntuhan kuil Parthenon yang terkenal, yang dibangun oleh bangsa Yunani Kuno pada tahun 447 Sebelum Masehi dan didedikasikan untuk dewi Athena. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Schlickum


 Kunjungan Panglima Angkatan Darat Jerman, Marsekal Walther von Brauchitsch, ke bukit Akropolis, Athena (Yunani), tanggal 11 Mei 1941. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Heinz von Gyldenfeldt (Erster Generalstabsoffizier beim Oberbefehlshaber des Heeres), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Dr. Walther Wrede (Landesgruppenleiter Griechenland), dan Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee). Foto oleh Kriegsberichter Rauch dari Propaganda-Kompanie 690


Kunjungan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke bukit Akropolis, Athena (Yunani), tanggal 11 Mei 1941. Sang Marsekal (membawa interimstab) ditemani oleh Dr. Walther Wrede (Landesgruppenleiter Griechenland), seorang petinggi Nazi yang juga merupakan seorang ahli arkeologi terkemuka. Yang nyempil di sebelah kanan adalah Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12. Armee). Athena jatuh ke tangan pasukan Jerman dari 12. Armee (Generalfeldmarschall Wilhelm List) beberapa hari sebelumnya, pada tanggal 27 April 1941. Kembali ke laptop: Di latar belakang kita bisa melihat reruntuhan kuil Parthenon yang terkenal, yang dibangun oleh bangsa Yunani Kuno pada tahun 447 Sebelum Masehi dan didedikasikan untuk dewi Athena. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Schlickum


Kunjungan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke Kanal Corinth (Yunani), tanggal 12 Mei 1941. Disini sang Marsekal (memegang interimstab) terlihat sedang berbincang-bincang dengan para perwira Wehrmacht. Di belakangnya dengan tangan di saku adalah General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Armeekorps [motorisiert]), sementara yang mengapit peta di keteknya adalah Oberstleutnant Heinz von Gyldenfeldt (Erster Generalstabsoffizier beim Oberbefehlshaber des Heeres). Kanal Corinth sendiri adalah jalur air sempit yang menghubungkan Teluk Corinth dengan Teluk Saronic di Laut Aegea. Pada pagi hari tanggal 26 April 1941, selama berlangsungnya Pertempuran Yunani, pasukan Fallschirmjäger dan glider Jerman diterjunkan di atas Kanal dalam usaha untuk merebut jembatan utama yang melintang di atasnya. Meskipun jembatan tersebut berhasil direbut dari tangan pasukan Inggris, tapi bom-bom yang dipasang sebelumnya oleh pihak yang bertahan tetap meledak sehingga merusakkan sebagian struktur kanal


 Tentara-tentara Jerman berbaris di sepanjang jalan kota Myrina yang merupakan ibukota dari Lemnos, sebuah pulau di utara Laut Aegea, Yunani. Foto ini diambil pada tahun 1941, tak lama setelah pulau tersebut - dan seluruh wilayah negara Yunani lainnya - diduduki oleh pasukan Nazi pada tanggal 25 April. Unit Wehrmacht yang ditugaskan untuk menguasai Lemnos pada saat itu adalah Infanterie Regiment 382 (bagian dari 164. Infanterie-Division) yang berada di bawah komando Oberst Wilhelm-Helmuth Beukemann





 
 
Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller saat baru saja tiba di Pulau Kreta, Yunani, untuk menempati posisi barunya sebagai Komandan 22. Infanterie-Division, akhir musim panas tahun 1942. Sebagai seorang pimpinan pasukan Jerman di wilayah pendudukan, Müller terkenal brutal terhadap penduduk lokal. Berkali-kali dia memerintahkan eksekusi terhadap warga sipil sebagai balasan atas anakbuahnya yang mendapat serangan atau dibunuh. Beberapa diantara kekejaman tersebut adalah peristiwa pembantaian di Viannos, Anogia, Amari, Damasta, dan Malathyros. Begitu terkenalnya kesadisan sang jenderal, sehingga dia dijuluki sebagai "The Butcher of Crete" (Tukang Jagal dari Kreta)! Hal inilah yang menyebabkan Müller diseret ke depan pengadilan penjahat perang Yunani seusai Perang Dunia II, dan kemudian dijatuhi hukuman mati pada tahun 1947



Pada musim panas tahun 1942, sang legenda perang Jerman Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") menyempatkan diri untuk mampir sebentar di Pulau Kreta, Yunani, dalam perjalanan ke wilayah operasionalnya di Afrika Utara. Disini dia disambut oleh Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller (Kommmandeur 22. Infanterie-Division) yang merupakan komandan pasukan Jerman di pulau tersebut. Rommel sendiri ditemani oleh Generalmajor Alfred Gause (Chef des Generalstabes Panzerarmee "Afrika") serta Generalleutnant Otto Hoffmann von Waldau (Fliegerführer "Afrika"). Dalam foto-foto ini, Rommel dan Gause mengenakan schwimmweste (jaket pelampung). Sementara itu, Müller mengenakan tropenuniform (seragam tropis) dan Waldau mengenakan feldbluse (seragam lapangan) Luftwaffe


 Oberfeldwebel Maschke (Truppfüher di 12.Kompanie / III.Bataillon / Afrika-Schützen-Regiment 963) dengan santai menduduki seekor keledai dengan gaya kemayu di sepanjang jalanan Kalliopi, Pulau Lemnos (Yunani), dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1943. Afrika-Schützen-Regiment 963 sendiri merupakan bagian dari 999. leichte Afrika-Division, sebuah unit hukuman yang sebagian besar anggotanya diambil dari para tahanan politik ataupun prajurit yang melakukan kejahatan berat. Unit ini dibentuk pada awal tahun 1943 dan awalnya disiapkan untuk tugas militer ke Afrika Utara. Berhubung pasukan Jerman keburu menyerah disana, maka sebagian besar anggotanya kemudian dialihkan ke Yunani untuk menjadi pasukan penjaga wilayah pendudukan


Sumber :
www.audiovis.nac.gov.pl
www.enanosin.wordpress.com
www.gettyimages.com
www.lemnosgallipolicc.blogspot.com

No comments:

Post a Comment