Tuesday, October 8, 2019

Kisah-Kisah Heroik Para Frontschwein (Prajurit Garis Depan)

MELANGGAR PERINTAH TAPI MENDAPAT RITTERKREUZ

Leutnant Hermann Tanczos (30 November 1921 - 4 November 1967) adalah prajurit asal Austria yang bergabung dengan Wehrmacht pada tanggal 1 Agustus 1940 dan pertama kali bertugas di Artillerie-Regiment 14. Namanya yang berbau Hungaria, "Tanczos", seringkali ditulis dengan ejaan Jerman "Tanzos" dalam dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengannya. Tanzcos kemudian dipindahkan ke Artillerie-Regiment 157, dan di unit inilah kemampuannya sebagai seorang pengamat artileri mendapatkan ganjarannya: dalam sebuah pertempuran sengit melawan pasukan Rusia di Cherkasy pada tanggal 10 Februari 1944, Tanczos dan unitnya diperintahkan untuk mundur. Bukannya menurut, keturunan Hungaria ini - bersama dengan dua orang prajurit artileri asal Austria lainnya - memutuskan untuk tetap tinggal dan menghadapi musuh. Mereka memanfaatkan sebuah meriam Flak 88mm yang ditinggalkan di medan tempur, dan bertempur begitu gigihnya sehingga membuat pasukan Rusia berbalik mundur! Pada awalnya orang pasti berpikir bahwa tindakan heroiknya pastilah akan mendapatkan penghargaan yang setimpal. Salah! Dia malah dituduh telah melanggar perintah, diajukan ke Mahkamah Militer dan dijatuhi hukuman mati! Untunglah pengacaranya mampu menghadirkan perwira serta saksi-saksi lain yang diperlukan sehingga, bukan hanya dia dibebaskan dari dakwaannya, tapi juga kemudian dianugerahi medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 21 Februari 1944 sebagai seorang Unteroffizier dan Vorgeschobene Beobachter (VB) di 4.Batterie / II.Abteilung / Artillerie-Regiment 157 / 57.Infanterie-Division / XI.Armeekorps / 8.Armee / Heeresgruppe Süd (medalinya sendiri diterima pada tanggal 23 Mei 1944). Setelah mendapat cuti pulang dan disambut secara besar-besaran di kampung halamannya, Tanczos kembali ke medan tempur bersama dengan Artillerie-Regiment 157. Dia ditawan oleh Tentara Merah pada tanggal 14 Juli 1944, dan baru dibebaskan pada tanggal 27 Desember 1947. Tanczos memutuskan untuk tinggal di Hamburg, Jerman, sampai dengan akhir hayatnya, dan bekerja di sebuah perusahaan yang juga mempekerjakan para veteran Perang Dunia II lainnya. Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Hermann Tanczos: Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Eisernes Kreuz II.Klasse (16 Juli 1942); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (10 Agustus 1942); Nahkampfspange; serta Eisernes Kreuz I.Klasse (23 Juni 1943)


 SS-Hauptsturmführer Karl Nicolussi-Leck (14 Maret 1917 - 30 Agustus 2008) adalah anak seorang petani keturunan Jerman dari Tirol Selatan, utara Italia, yang bergabung dengan Waffen-SS pada bulan Januari 1940, dan ditempatkan di Resimen "Germania", cikal-bakal Divisi SS "Wiking". Dia ikut berpartisipasi dalam penyerbuan Jerman ke Rusia pada tahun 1941, dan dari sejak saat itu menghabiskan sebagian besar masa tempurnya di Front Timur. Puncak prestasinya diraih pada tahun 1944, saat Nicolussi-Leck menjadi komandan sebuah kompi tank Panther Wiking dalam usahanya untuk membebaskan pasukan Jerman yang terkepung di wilayah Kovel, bulan Maret 1944. Pada tanggal 27 di bulan yang sama, dengan proses pembebasan masih berlangsung, Nicolussi-Leck tiba-tiba menerima perintah untuk menghentikan semua upaya ofensif. Pada saat itu padahal dia telah menjalin kontak radio dengan garnisun Jerman yang terkepung, dan menganggap bahwa pembebasan mereka tak bisa ditunda-tunda lagi. Dia lalu memerintahkan operator radionya untuk mengirimkan balasan pada markas pusat bahwa dia (Nicolussi-Leck) tak bisa ditemukan keberadaannya, dan dengan itu tetap meneruskan gerak maju ke Kovel! Tiga hari kemudian - setelah melewati pertempuran sengit - dia dan tujuh tank lainnya akhirnya mampu mencapai garnisun yang terjebak, di awal pagi tanggal 30 Maret 1944. Kedatangannya menambah kekuatan pertahanan garnisun Jerman, sehingga mereka mampu bertahan sampai akhirnya dibebaskan oleh pasukan pembebas yang lebih besar. Meskipun bisa dibilang telah melanggar perintah dari atasannya, Nicolussi-Leck dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 9 April 1944 sebagai SS-Obersturmführer dan Chef 8.Kompanie / II.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 / 5.SS-Panzer-Division “Wiking” / LVI.Armeekorps / 2.Armee / Heersgruppe Mitte. Rekomendasi penganugerahannya juga menyebutkan bahwa dia telah menghancurkan 17 tank Rusia dalam prosesnya, meskipun ada kemungkinan bahwa angka tersebut adalah korban total yang dicapai oleh seluruh kompinya. Seusai perang dia banyak membantu mantan anggota SS yang melarikan diri ke Amerika Selatan. Dia sendiri bermigrasi ke Argentina pada tahun 1948, hanya untuk kembali ke kampung halamannya di Tirol Selatan (Italia) pada awal tahun 1950-an, dimana dia bekerja sebagai wirausahawan di Mannesmann. Medali dan penghargaan lain yang telah diraih oleh Nicolussi-Leck: Eisernes Kreuz II.Klasse (25 Juli 1942); Eisernes Kreuz I.Klasse (9 Agustus 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (2 September 1942); Panzerkampfabzeichen in Silber (11 September 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (10 Maret 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 3 April 1944


Sumber :
Foto koleksi pribadi Angel Farré
www.historyofthewaffenss.com
www.tracesofwar.com
www.wehrmacht-awards.com

No comments:

Post a Comment