Saturday, March 14, 2020

Kunjungan Delegasi Militer Axis ke Asia Tenggara




Oleh : Alif Rafik Khan

Tak lama setelah jatuhnya Hindia-Belanda ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, sebuah delegasi militer dari negara-negara yang bersekutu dengan Jepang melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah kekuasaan baru negara Matahari Terbit di Asia Tenggara, khususnya lokasi yang pernah menjadi ajang pertempuran sengit sebelumnya. Terdapat empat orang atase militer Negara Poros di Jepang yang ikut serta dalam kunjungan, dan mereka berasal dari Jerman, Italia, Rumania serta Finlandia. Dari Jerman diwakili oleh Oberst Alfred Kretschmer, dari Italia oleh Kolonel Guido Bertoni, dari Rumania oleh Brigadir-Jenderal Gheorghe Bagulescu, dan dari Finlandia oleh Kolonel Auno Kaila.

Pada tanggal 9 Maret 1942 seluruh rombongan bertolak dari Tokyo dan kemudian tiba di Hongkong melalui jalur Formosa / Taiwan. Pada tanggal 13 Maret mereka mengunjungi lokasi-lokasi di Kowloon dan Hongkong, terutama bekas benteng pertahanan Inggris yang masih tersisa. Setelah berhenti sebentar di Saigon dan Bangkok, pada tanggal 19 Maret rombongan terbang dari bandara Don Muang di Thailand menuju ke Alor Setar di Malaya. Letnan-Kolonel Shizuo Saeki, Komandan Resimen Tank ke-1 AD Jepang, bela-belain berkendara selama tiga hari lamanya hanya untuk menemui mereka, dan kemudian menjadi guide dadakan saat menjelaskan mengenai apa saja yang terjadi selama berlangsungnya Pertempuran Jitra di Kedah.

Keesokan harinya - 20 Maret 1942 - rombongan berangkat dari Ipoh menuju Kuala Lumpur, dengan menggunakan jalan darat yang lumayan sulit dilalui karena harus melewati hutan belantara. Pada tanggal 21 Maret rombongan tiba di Singapura, dan langsung berangkat lagi menuju Johor Bahru.

Kunjungan selanjutnya pada tanggal 22 Maret 1942 adalah balik ke pelabuhan militer di Seletar, Singapura. Pada tanggal 23 Maret rombongan melakukan peninjauan ke bekas lokasi pertempuran dari atas sebuah bukit di Kallang, dan melihat langsung salah satu dari beberapa buah meriam kaliber 38mm yang digunakan untuk menjaga Singapura dari kemungkinan invasi.

Pada tanggal 24 Maret 1942 rombongan terbang menuju Palembang di pulau Sumatera, untuk menginspeksi wilayah bekas pertempuran yang melibatkan pasukan terjun payung Jepang. Selain itu, rombongan juga melihat-lihat rongsokan bekas pesawat milik Inggris, Amerika dan Belanda yang teronggok disana.

Pada tanggal 25 Maret 1942 rombongan terbang ke Bandung di pulau Jawa. Mereka lalu berangkat ke Lembang sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Batavia, dimana mereka dijamu dengan makan malam mewah rijsttafel yang berisi berbagai macam makanan lokal yang disajikan oleh 20 orang pelayan. Dengan ini berakhirlah setengah bagian dari perjalanan inspeksi para atase militer tersebut. Setengahnya lagi, yang mencakup perjalanan ke Filipina, dimulai dengan terlebih dahulu terbang kembali menuju Singapura.

Pada tanggal 1 April 1942 rombongan tiba di Manila dan melakukan kunjungan ke pelabuhan militer di Cavite. Pada tanggal 3 April mereka berkendara sejauh 300 kilometer menuju ke Teluk Lingayen, dan menghabiskan malam di rumah kediaman bekas Gubernur-Jenderal di Baguio, yang dinamakan "The Mansion". Pada tanggal 4 April rombongan mengunjungi Clark Field Air Base untuk menginspeksi pesawat-pesawat terbang Amerika Serikat yang hancur atau dirampas oleh Jepang. Pada tanggal 5 April mereka terbang ke Pulau Luzon dan kemudian ke Vigan, yang merupakan salah satu lokasi pendaratan pasukan Jepang selama berlangsungnya invasi ke Filipina.

Pada tanggal 7 April 1942 rombongan tiba kembali di Bandara Haneda, Tokyo, setelah menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 20.000 kilometer dalam kunjungan mereka di Asia Tenggara.


-------------------------------------------------------------------------------


Pada tanggal 19 Maret 1942, Letnan-Kolonel Shizuo Saeki (Komandan Resimen Tank ke-1 AD Jepang) menjadi guide dadakan untuk tamu-tamu VIP-nya yang merupakan para atase militer dari empat negara sekutu Jepang dalam Perang Dunia II: Jerman, Italia, Rumania dan Finlandia. Disini dia memberikan penjelasan tentang bekas benteng pertahanan Inggris yang diduduki oleh pasukan Jepang setelah usainya Pertempuran Jitra (11-13 Desember 1941) di Kedah, Malaya. Kemenangan Jepang dalam pertempuran menentukan tersebut membuat Panglima Inggris di Malaya, Letnan-Jenderal Arthur Percival, memindahkan pesawat-pesawatnya yang berpangkalan di Malaya ke pulau Singapura


Pada tanggal 21 Maret 1942, rombongan atase militer negara-negara Sekutu Jepang dalam Perang Dunia II (Jerman, Italia, Rumania dan Finlandia) melakukan kunjungan ke Johor Bahru, untuk melihat-lihat bekas lokasi pertempuran antara Jepang dan Inggris disana. Foto ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Kolonel Guido Bertoni (Atase Militer Italia), perwira Jepang tak dikenal, dan  Brigadir-Jenderal Gheorghe Bagulescu (Atase Militer Rumania)


  Rombongan atase militer negara-negara sahabat Jepang di Tokyo (Jerman, Italia, Rumania dan Finlandia) tiba di lapangan udara Andir, bandung, dalam rencana kunjungan satu hari untuk melihat bekas-bekas pertempuran antara Hindia-Belanda dan Jepang yang berkobar beberapa minggu sebelumnya. Di belakang terlihat pesawat transport Mitsubishi Ki-57 "Topsy", kemungkinan model pertama yang mempunyai dua mesin 850p, yang mengangkut rombongan tersebut dalam perjalanan udara dari Palembang ke Bandung. Pesawat tersebut tampaknya telah mendapat tambahan cat kamuflase yang cukup signifikan di sekujur badannya


Rombongan atase militer negara-negara sahabat Jepang di Tokyo dalam acara kunjungan ke Bandung, tanggal 25 Maret 1942. Foto bawah memperlihatkan Kolonel Auno Kaila (Atase Militer Finlandia) yang berdiri kedua dari kiri, sementara yang mengangkat tangan di tengah adalah Kolonel Guido Bertoni (Atase Militer Italia), diikuti oleh Oberst Alfred Kretschmer (Atase Militer Jerman) yang merupakan perwira tinggi besar di belakangnya. terakhir adalah Brigadir-Jenderal Gheorghe Bagulescu (Atase Militer Rumania) yang berdiri ketiga dari kanan


Para perwira militer dari negara-negara Poros memperhatikan dengan serius saat dua orang prajurit Jepang bercanda dengan seekor monyet peliharaan. Foto ini diambil pada bulan Maret 1942 dalam rangkaian kunjungan para atase militer negara-negara sahabat Jepang ke wilayah-wilayah kekuasaan baru negara Matahari Terbit tersebut di Asia Tenggara (Malaya, Singapura, Hindia-Belanda dan Filipina). Perwira berkumis tipis di tengah adalah Kolonel Guido Bertoni (Atase Militer Italia di Tokyo), sementara di belakangnya adalah ajudan Oberst Alfred Kretschmer (Atase Militer Jerman di Tokyo)


Inspeksi para atase militer Negara-negara Poros di pelabuhan militer Cavite, Filipina, pada tanggal 1 April 1942. Mereka sedang mengamati kapal selam USS Sealion (SS-195) milik US Navy yang rusak berat setelah terkena serangan bomber-bomber Jepang pada tanggal 10 Desember 1941, dan kemudian diledakkan pada tanggal 25 Desember oleh pihak Amerika sendiri demi mencegahnya digunakan oleh pihak Jepang


Inspeksi para atase militer Negara-negara Poros di Clark Field Air Base, Filipina, pada tanggal 4 April 1942. Mereka sedang mengamati sebuah pesawat pembom B-17 milik Amerika Serikat yang ditinggalkan disana setelah bandara tersebut dikuasai oleh Jepang




Sumber :

No comments:

Post a Comment