Sunday, May 15, 2011

Elefantenorden / Kolonialabzeichen, Medali Kolonial Jerman






Oleh : Alif Rafik Khan

Medali kolonial ini pertama kali dikeluarkan secara resmi bulan Oktober 1921 oleh Menteri Rekonstruksi Jerman dan dianugerahkan kepada para veteran zaman Kekaisaran yang telah bertugas di negara-negara jajahan Jerman. Setelah Nazi masuk ke tampuk kekuasaan, penganugerahan tetap dilanjutkan dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggungjawabnya (dimulai dari tanggal 31 Desember 1935). Pada tanggal 21 November 1938 tercatat telah 8.000 orang yang mendapat medali ini, dan tentunya daftarnya masih bertambah banyak setelah itu! Upacara penganugerahan terakhir dilakukan tanggal 30 Juni 1939 oleh Adolf Hitler langsung.

Sebagai bahan pembuatnya ada tiga versi: buntmetall (aneka variasi metal), kupferbronze (campuran tembaga dan perunggu) dan tombak (campuran tembaga dan seng). Terdapat tulisan yang berbunyi: "SÜDSEE*AFRIKA*KIAUTSCHOU" yang merupakan nama-nama daerah jajahan Jerman zaman kekaisaran.

Meskipun medali satu ini kurang ngetop dibandingkan dengan medali-medali era Third Reich lainnya, tapi ternyata banyak kolektor yang berminat untuk memilikinya. Dan seperti kata pepatah: "Ada gula ada semut", ada kolektor ada barang palsu! Beredar banyak medali Elefantenorden abal-abal di pasaran, sementara untuk harga jual yang asli berkisar di angka 120 Euro.

BTW, selain nama resminya (yaitu Elefantenorden), medali ini sering disebut juga sebagai "Kolonialabzeichen" (Medali Kolonial).



-------------------------------------------------------------



Sertifikat pemberian Elefantenorden untuk Heinrich Metze tertanggal 22 Maret 1922
Sertifikat pemberian Elefantenorden untuk Unteroffizier Polizei Georg Kirstein tertanggal 22 Maret 1922. Uniknya, walaupun tanggal pemberiannya sama dengan yang untuk Metze, tapi penulisan namanya beda! Metze menggunakan mesin ketik, sementara Kirstein dengan tulisan tangan. Mana yang menurut anda lebih ble'e-ble'e?
Sertifikat pemberian Elefantenorden untuk Dr. Walther Braunert tertanggal 4 April 1939. Disini bentuk sertifikatnya sudah berbeda jauh dengan sertifikat zaman pra-Nazi, dan tampak lebih sederhana. Selain itu, penyebutan Elefantenorden sudah digantikan dengan Kolonialabzeichen. Saya pribadi berpandangan bahwa si penerima tentulah orang penting, karena tandatangan yang tertera di bagian bawah sertifikat ini bukan main-main: Adolf Hitler sendiri!


SS-Gruppenführer Dr.med. Karl Genzken (nama aslinya adalah Genzen) dengan medali Elefantenorden tersemat di bawah Kriegsverdienstkreuz I.klasse


Generalmajor Alfred Gutknecht (20 Juni 1888 - 12 November 1946) adalah veteran Perang Dunia Pertama yang ikut bahu-membahu melawan hegemoni pasukan Sekutu di benua Afrika (di bawah komando sang legenda Paul von Lettow-Vorbeck). Dalam kancah Perang Dunia II dia sudah menjadi Generalmajor dan Höherer Kommandeur der Kraftfahrtruppen beim Oberbefehlshaber West. Dalam posisinya tersebut, dia ditawan oleh pasukan Amerika Serikat tanggal 29 Agustus 1944. Dia ditangkap saat kendaraan yang membawanya berpapasan dengan konvoy kendaraan lapis baja Amerika - yang sedang bergerak maju dengan kecepatan tinggi menuju wilayah yang masih dikuasai oleh Jerman - di dekat Fismes, Prancis, yang terletak di jalan antara Reims dan Soissons. Bisa dibilang bahwa ini adalah puncak kesedihan dan depresi sang jenderal. Ketika dia dipindahkan dari posisinya sebagai perwira Staff Grenzabschnittskommando Nord menjadi Staff 16. Armee di Front Barat tak lama setelah berakhirnya invasi Jerman atas Polandia, dokumen Beurteilung (Evaluasi) Gutknecht menyebutkan bahwa dia -yang saat itu masih berpangkat Oberst - terang-terangan menangis dan meminta untuk tetap ditempatkan di wilayah Timur demi untuk tetap dekat dengan istrinya yang sakit-sakitan di wilayah Ostpreußen. Personalamt-nya dibubuhi komentar pedas: "Bila kita tak dapat mencegah adanya kolonel cengeng di militer kita, setidaknya kita masih dapat mencegahnya untuk menjadi jenderal yang cengeng!" Ketika dalam penahanan Sekutu di kamp tawanan Berlin, Gutknecht mendapat kabar bahwa istri tercintanya telah meninggal dunia. Tak kuat lagi menanggung derita, dia kemudian bunuh diri pada tanggal 12 November 1946. Medali dan penghargaan yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Hanseatenkreuz; Österreich Kriegserinnerungsmedaille mit Schwertern; Ungarn Kriegserinnerungsmedaille mit Schwertern; Bulgarien Kriegserinnerungsmedaille mit Schwertern; Kolonialabzeichen (Elefantenorden); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; serta Dienstauszeichnung der Wehrmacht


 Generalleutnant Artur Schmitt (20 Juli 1888 - 15 Januari 1972) bergabung dengan Angkatan Darat Bavaria pada tahun 1907 dengan pangkat Fahnenjunker. Dia bertempur dalam Perang Dunia Pertama, tapi kemudian tidak terpilih ke dalam 4.000 orang perwira Reichswehr Republik Weimar sehingga berhenti pada tahun 1920. Dia lalu bergabung ke dalam unit polisi Bavaria, dan pada tahun 1934 sudah berpangkat Oberstleutnant. Ketika Wehrmacht diaktifkan setahun kemudian, Schmitt mengajukan permohonan untuk masuk kembali, dan diterima. Dia menghabiskan sebagian besar masa tugasnya sebagai perwira yang mengurusi suplai dan perbekalan, dengan jabatan terakhirnya adalah sebagai "Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 (Komandan Wilayah Garis Belakang Pasukan 556) yang berada di bawah kendali Panzergruppe Afrika pimpinan "Si Rubah Gurun" Erwin Rommel. Ketika pada akhir tahun 1941 pihak Inggris meluncurkan "Operation Crusader" di Afrika Utara, depo suplai Afrikakorps di Bardia - yang sekaligus menjadi markas Schmitt - terkepung oleh Sekutu. Disana hanya ada sedikit pasukan tempur, sementara sisanya adalah petugas administrasi dan perbekalan serta sekutu Italia yang tak bisa diandalkan (total 6.400 orang). Meskipun begitu, Schmitt - yang menjadi perwira dengan pangkat tertinggi - menolak untuk menyerah begitu saja. Selama sebulan penuh dia menggagalkan setiap usaha terobosan dari musuh, dan hanya setelah sumber airnya habis - bertepatan dengan Tahun Baru 1942 - barulah dia dan pasukannya menyerah, sekaligus mengembalikan 1.100 orang tawanan Inggris yang mereka dapatkan dalam proses terobosan musuh sebelumnya yang gagal! Cerita belum berakhir disini sodara-sodara... Schmitt merasa bahwa sekutu Italia yang bertempur bersamanya kurang terlalu berguna dalam pertempuran, dan dia menyatakannya terus terang - kepada pers internasional yang mewawancarainya tak lama sesudah dia ditangkap - bahwa dia pastilah akan bertahan lebih lama lagi bila saja tak "dibebani" oleh keberadaan mereka! Hal ini kemudian menimbulkan kontroversi internasional, sampai-sampai pemerintah Italia secara resmi mengajukan keberatan kepada Jerman, yang harus diredakan langsung oleh Hitler. Bagaimana dengan Rommel sendiri? Dia berdiri di pihak Schmitt, dan malah merekomendasikan jenderalnya yang jujur dan apa adanya tersebut untuk mendapatkan medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, yang akhirnya didapatkan oleh Schmitt pada tanggal 5 Februari 1942 sebagai Generalmajor dan Kommandant Rückwärtige Armeegebiet 556 und Führer Division Bardia / Panzergruppe Afrika. Tidak hanya itu, pangkatnya pun dinaikkan setingkat menjadi Generalleutnant... dan ini semua berlangsung saat Schmitt sudah berstatus sebagai tawanan perang! Sudah berakhir ceritanya? Belum! Dalam perjalanan di kapal transport "Pasteur" milik Inggris yang akan membawanya ke kamp tawanan perang di Kanada, Schmitt - bersama dengan dua orang perwira tinggi Afrikakorps lainnya yang ditawan - yaitu Generalleutnant Johann von Ravenstein dan Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach - berencana untuk menguasai kapal dan membawanya ke Singapura yang dikuasai oleh Jepang. Sialnya, rencana ini keburu ketahuan sebelum sempat terlaksana, sehingga tentara Inggris memisahkan ketiga orang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) ini dalam sel terpisah dari yang lainnya. Schmitt kemudian menjalani masa tahanannya sampai tahun 1947. OK, sekarang pasti sudah the end kan? Belum beibeh, karena jasa Schmitt kemudian dipakai oleh Liga Arab untuk melawan negara Israel yang baru berdiri (selama masa tugasnya, dia tinggal di Kairo dengan nama samaran "Tuan Goldstein")! Schmitt kemudian menghabiskan sisa hidupnya di Münich sampai dengan meninggalnya pada tahun 1972. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Königlich Bayerische Prinz Regent Luitpold-Jubiläums-Medaille (6 Maret 1911); 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Mei 1918) und I.Klasse; Königlich Bayerischer Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern (27 Juni 1918); Königlich Bayerischer Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Krone und Schwertern; Kolonial-Abzeichen (Elefantenorden); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Dienstauszeichnung IV. und I.Klasse; serta 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse. BTW, foto ini diambil saat status Schmitt sudah menjadi tawanan perang di Camp 30, Bowmanville, Ontario (Kanada). Dia dengan bangga memperlihatkan medali Ritterkreuz-nya, yang khusus dikirim dari Berlin dengan menggunakan jasa Palang Merah Internasional!


Seorang Sonderführer Angkatan Darat peraih Elefantenorden. Sonderführer (pemimpin khusus) adalah orang-orang yang mempunyai keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh Wehrmacht, semisal penterjemah, bagian propaganda, tukang survey tempat dan sebagainya. Satuan ini tidak mendapat pendidikan militer selayaknya prajurit biasa


SS-Standartenführer dengan medali Elefantenorden tersemat di saku baju. Perhatikan baris pitanya yang unik, yang disematkan di kancing baju dengan "gaya" Blutorden! Pita tersebut terdiri dari dua medali, dari kiri ke kanan: Eisernes Kreuz II klasse dan Hindenburgkreuz


Pasangan suami istri dalam foto dari tahun 1943 dengan tampang lucu (hehehe...). Si suami adalah veteran kolonial yang tampak dari medali Elefantenorden di sakunya (setengah terpotong). Baris pita medalinya memperlihatkan dari kiri ke kanan: Eisernes Kreuz II.klasse, Hindenburgkreuz dengan X, Faithful Service cross dan Westwall Medal



Sumber :
Foto koleksi pribadi Andrew Harris
www.de.metapedia.org
www.traditionsverband.de
www.wehrmacht-awards.com



No comments:

Post a Comment