Dua orang prajurit DAK (Deutsches Afrikakorps) terlihat sedang memakan
ransum mereka di medan perang Afrika Utara. Masalah jatah makanan
seperti ini harus lah mendapat penanganan yang serius dari seksi suplai
dan perbekalan Wehrmacht, karena tidak hanya berkaitan dengan sekedar
memindahkan makanan Eropa lalu memakannya di tempat tropis. Iklim yang
panas akan membuat sebagian besar "kudapan bule" tersebut menjadi cepat
basi, sehingga makanan-makanan semacam kentang dan roti terpaksa harus
digantikan dengan roti hitam terbungkus karton serta kacang polong dan
makanan kaleng lainnya. Beras juga sebenarnya ikut dibagikan sebagai
jatah, meskipun makanan utamanya tetap lah roti Kommisbrot Jerman
ataupun Maisbrot Italia yang dilapisi oleh minyak zaitun sebagai
pengganti mentega (karena yang disebut terakhir ini akan cepat memuai di
tengah panas yang menyengat). Pada prakteknya, kombinasi roti dan
zaitun kurang disukai oleh pasukan Jerman maupun Italia karena rasanya
yang dianggap "aneh". Jatah minyak zaitun tentara Axis biasanya
dibungkus dalam kaleng produksi Italia bertuliskan AM, yang merupakan
singkatan dari "Administrazione Militare" (Administrasi Militer). Bagi
prajurit-prajurit Jerman, singkatan tersebut sering diartikan secara
bercanda sebagai "Alte Mann" (Orang Tua), sementara rekan seperjuangan
mereka dari Italia secara bisik-bisik menyebutnya sebagai "Asinus
Mussolini" (Pantat Mussolini) karena rasa hambar dan baunya yang tengik,
sementara sebagian lainnya - lebih sadis lagi - menamainya sebagai
"Arabio Morte" (Mayat Orang Arab)! Kaleng-kaleng makanan hasil rampasan
dari Inggris yang berisi daging kornet, roti putih, selai, biskuit dan
buah kalengan dianggap sebagai sebuah makanan mewah karena begitu sulit
untuk mendapatkannya, dan merupakan sebuah tambahan yang
didamba-dambakan oleh prajurit-prajurit Afrikakorps di luar jatah ransum
mereka yang monoton. Konyolnya, tentara-tentara Inggris sendiri
menganggap bahwa ransum mereka kurang menarik dan lebih menyukai jatah
makanan milik musuh mereka Jerman! Di luar dari makanan kaleng,
terkadang pasukan Jerman menikmati daging segar yang berasal dari
sembelihan kambing atau babi. Jenis makanan satu ini terbilang sulit
didapatkan karena persediaannya yang terbatas dan, yang lebih penting
lagi, menyimpannya tak bisa lama-lama. Dari semuanya, komoditas paling
penting di wilayah gurun pasir tentunya adalah air. Karena sangat vital
dalam menyambung kehidupan dan membuat kendaraan perang tetap bergerak,
maka sangat penting untuk membawanya kemanapun dalam jumlah yang
memadai. Untuk mengakomodasinya, maka tentara Jerman menggunakan
kontainer khusus yang dijuluki orang-orang Inggris sebagai "Jerrycan"
(Kaleng Jerman), dan yang kemudian menyebar penggunaannya di Indonesia
dengan nama yang hampir sama: "jerigen". Satu jerigen rata-rata mampu
menampung 17 liter air, bahan bakar atau oli, dan penampung versi Jerman
dianggap lebih baik kualitasnya dibandingkan kaleng minyak Inggris yang
rentan bocor. Untuk membedakan apakah jerigen tersebut diisi air atau
minyak, maka pasukan Afrikakorps secara khusus menandai kaleng air
mereka dengan "X" putih besar. Tanda ini sekaligus membuat
tentara-tentara Hitler tidak salah saat harus menuang air atau minyak ke
jerigen kosong yang tersedia, karena apabila terjadi kesalahan semacam
itu maka airnya pun akan terbuang karena tak dapat diminum (sebuah
pelajaran berharga yang baru ditemukan oleh pasukan Penjaga Perdamaian
PBB di Kongo pada tahun 1960-an!)
Tentara Afrikakorps Jerman menerima pembagian jatah air minum di kamp tawanan perang yang dikontrol oleh Sekutu di Lembah El Guettar, Tunisia, tahun 1943. Pada bulan Februari 1943 pihak Poros meluncurkan serangan balasan besar terhadap US II Corps di barat-daya Tunisia. Manuver balasan 1st Armored Division tanggal 16 dan 17 Februari malah berujung pada kehancuran total dan divisi tersebut kehilangan dua dari batalyon tanknya serta 2.500 prajuritnya yang ditawan! Setelah 22 hari terlibat dalam pertempuran sengit, tentara Amerika direorganisasi ulang dan naiklah Jenderal George S. Patton ke tampuk pimpinan. Di bawah pimpinan jenderal baru yang enerjik ini 1st Armored Division dan 1st Infantry Division mendapatkan kembali semangat ofensifnya, sementara 9th Infantry Division bermetamorfosis dari unit yang masih hijau dan tak berpengalaman menjadi unit tahan-banting serta bisa diandalkan dalam pertempuran. Pertempuran El Guettar sendiri berlangsung antara elemen-elemen Heeresgruppe Afrika dibawah pimpinan Generaloberst Hans-Jürgen von Arnim - bersama dengan pasukan Italia dibawah komando Giovanni Messe - melawan US II Corps dibawah Lieutenant General George S. Patton. Pertempuran ini tercatat sebagai pertempuran pertama dimana pasukan Amerika berhasil mengalahkan unit-unit panzer Jerman yang lebih berpengalaman, meskipun pertempuran yang mengikutinya kemudian tidaklah menentukan. Foto ini diambil oleh fotografer LIFE Eliot Elisofon
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan dua orang perwira Luftwaffe yang sedang asyik mencicipi Kaffee Konserve
(konsentrat kopi) yang berbentuk pasta, agar membuat mereka tetap
terjaga dalam tugas-tugas penerbangan berat ke wilayah musuh. Kaffee
Konserve seperti ini dibuat dengan menggunakan tiga bahan: kopi, susu
dan gula, dengan kadar 150 kalori per tabung. Penggunaannya bisa
disantap secara langsung ataupun dicampur dengan air. Di tabungnya
tertera saran penggunaan: "Zum gebrauch bei ermüdungserscheinungen"
(digunakan saat mulai terlihat tanda-tanda kelelahan). Pilot-pilot
Luftwaffe sendiri sangat menyukai konsentrat kopi seperti ini, dan
sering mengkonsumsinya walaupun tidak sedang bertugas. Untuk
identifikasi orang dalam foto ini, di sebelah kiri adalah Oberleutnant
Johannes Brandenburg (Staffelführer 2.Staffel / I.Gruppe /
Sturzkampfgeschwader 2 "Immelmann"), seorang Ritterkreuzträger (peraih
Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) yang mendapatkan medalinya pada
tanggal 18 September 1940 setelah skuadron pimpinannya menghancurkan 8
kapal laut Sekutu dalam operasi anti-pelayaran di Samudera Atlantik.
Sayangnya, dia tidak sempat merasakan berakhirnya perang, karena keburu
gugur dalam sebuah misi pengeboman di selatan Dobrovo, Uni Soviet, pada
tanggal 18 Februari 1942. Pada saat itu pangkatnya telah naik satu
tingkat menjadi Hauptmann (Kapten)
Seorang prajurit Waffen-SS dari 8. SS-Kavallerie-Division sedang menyendok makanan panas dari Kochgeschirr 31 (mess kit) di wilayah Orel awal tahun 1943. Kudung berbahan bulu domba yang merupakan bagian dari jaket musim dinginnya ditutupkan di atas feldmütze, sementara sebagai tambahan penahan dingin dia juga memakai sebuah "Kopfschützer” (syal) yang menutupi telinganya. Ini adalah semacam kain wol jahitan berbentuk tabung yang bisa ditutupkan ke kepala di bawah bagian stahlhelm yang tidak terlindungi yang juga berfungsi sebagai penutup leher yang terbuka. manfaat lainnya adalah mencegah membekunya bagian atas telinga si pemakai dari angin dingin yang datang dari samping helm
8 Januari 1943: seorang prajurit Wehrmacht menyantap ransum makanannya dari Kochgeshirr 31 (mess kit) dalam waktu istirahat yang langka di sela-sela pertempuran di Front Timur. Foto ini adalah salah satu yang dipamerkan dalam Eksebisi foto "Perang Soviet melawan Jerman 1941-1945" yang diselenggarakan oleh kantor berita Rusia ITAR TASS
Para prajurit dari Infanterie-Regiment 199 menyempatkan diri untuk makan sambil berbaris, begitu terburu-burunya mereka!
Zugführer Oberfeldwebel Franz Rappolt (kanan) dari 10.Kompanie / Infanterie-Regiment 506 / 291.Infanterie-Division memberikan jatah makanan kepada anakbuahnya. Rappolt adalah seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold yang dia dapatkan tanggal 4 September 1942
Hauptmann Gebirgsjäger sedang memakan jatah ransumnya
Tentara Afrikakorps Jerman menerima pembagian jatah air minum di kamp tawanan perang yang dikontrol oleh Sekutu di Lembah El Guettar, Tunisia, tahun 1943. Pada bulan Februari 1943 pihak Poros meluncurkan serangan balasan besar terhadap US II Corps di barat-daya Tunisia. Manuver balasan 1st Armored Division tanggal 16 dan 17 Februari malah berujung pada kehancuran total dan divisi tersebut kehilangan dua dari batalyon tanknya serta 2.500 prajuritnya yang ditawan! Setelah 22 hari terlibat dalam pertempuran sengit, tentara Amerika direorganisasi ulang dan naiklah Jenderal George S. Patton ke tampuk pimpinan. Di bawah pimpinan jenderal baru yang enerjik ini 1st Armored Division dan 1st Infantry Division mendapatkan kembali semangat ofensifnya, sementara 9th Infantry Division bermetamorfosis dari unit yang masih hijau dan tak berpengalaman menjadi unit tahan-banting serta bisa diandalkan dalam pertempuran. Pertempuran El Guettar sendiri berlangsung antara elemen-elemen Heeresgruppe Afrika dibawah pimpinan Generaloberst Hans-Jürgen von Arnim - bersama dengan pasukan Italia dibawah komando Giovanni Messe - melawan US II Corps dibawah Lieutenant General George S. Patton. Pertempuran ini tercatat sebagai pertempuran pertama dimana pasukan Amerika berhasil mengalahkan unit-unit panzer Jerman yang lebih berpengalaman, meskipun pertempuran yang mengikutinya kemudian tidaklah menentukan. Foto ini diambil oleh fotografer LIFE Eliot Elisofon
Seorang prajurit Waffen-SS dari 8. SS-Kavallerie-Division sedang menyendok makanan panas dari Kochgeschirr 31 (mess kit) di wilayah Orel awal tahun 1943. Kudung berbahan bulu domba yang merupakan bagian dari jaket musim dinginnya ditutupkan di atas feldmütze, sementara sebagai tambahan penahan dingin dia juga memakai sebuah "Kopfschützer” (syal) yang menutupi telinganya. Ini adalah semacam kain wol jahitan berbentuk tabung yang bisa ditutupkan ke kepala di bawah bagian stahlhelm yang tidak terlindungi yang juga berfungsi sebagai penutup leher yang terbuka. manfaat lainnya adalah mencegah membekunya bagian atas telinga si pemakai dari angin dingin yang datang dari samping helm
8 Januari 1943: seorang prajurit Wehrmacht menyantap ransum makanannya dari Kochgeshirr 31 (mess kit) dalam waktu istirahat yang langka di sela-sela pertempuran di Front Timur. Foto ini adalah salah satu yang dipamerkan dalam Eksebisi foto "Perang Soviet melawan Jerman 1941-1945" yang diselenggarakan oleh kantor berita Rusia ITAR TASS
Para prajurit dari Infanterie-Regiment 199 menyempatkan diri untuk makan sambil berbaris, begitu terburu-burunya mereka!
Zugführer Oberfeldwebel Franz Rappolt (kanan) dari 10.Kompanie / Infanterie-Regiment 506 / 291.Infanterie-Division memberikan jatah makanan kepada anakbuahnya. Rappolt adalah seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold yang dia dapatkan tanggal 4 September 1942
Hauptmann Gebirgsjäger sedang memakan jatah ransumnya
Pembagian makanan panas untuk para anggota 23. Panzer-Division. Tidak seperti di barak markas pasukan atau di belakang garis pertempuran, kesempatan untuk menyantap makanan panas di front terdepan pertempuran sangatlah langka, dan karenanya selalu disambut dengan penuh sukacita oleh para prajurit. Tampaknya yang sedang dibagikan disini adalah kentang tumbuk sebagai pelengkap sayur daging/kacang atau roti. Perhatikan bahwa prajurit kedua dan ketiga dari kanan memajang medali Eisernes Kreuz II.Klasse di seragamnya, yang menunjukkan bahwa mereka telah mendapatkan medali tersebut di hari foto ini diambil, karena di hari-hari selanjutnya yang dipajang di kancing pakaian hanyalah pitanya belaka tanpa medali
Tampaknya perwira Wehrmacht satu ini sudah muak menyantap jatah ransum yang sama terus-menerus, sehingga dia memakan muka tak berselera saat memasukkan makanan ke dalam mulutnya! Dari jenis celana (reithose) serta keberadaan kuda yang sedang merumput di latar belakang, kemungkinan besar dia berasal dari unit kavaleri Wehrmacht. Pita Eisernes Kreuz II.Klasse tersemat di kancing seragamnya
Mencoba membandingkan jatah ransum tentara dengan masakan ibu di rumah... Dari mimiknya kita sudah tahu mana yang lebih enak! Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi tampaknya di dalam sebuah rumah atau kantor. Di latar belakang terpajang lukisan sang Führer Adolf Hitler, yang kelihatannya adalah lukisan hasil beli dari pelukis jalanan atau bikin sendiri (dan bukannya keluaran resmi), karena hasil akhirnya yang terlihat jelas masih "amatiran"!
--------------------------------------------------------------------
Pembungkus paket feldpost untuk pengiriman makanan-makanan matang yang digoreng atau dipanggang
Mencoba membandingkan jatah ransum tentara dengan masakan ibu di rumah... Dari mimiknya kita sudah tahu mana yang lebih enak! Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi tampaknya di dalam sebuah rumah atau kantor. Di latar belakang terpajang lukisan sang Führer Adolf Hitler, yang kelihatannya adalah lukisan hasil beli dari pelukis jalanan atau bikin sendiri (dan bukannya keluaran resmi), karena hasil akhirnya yang terlihat jelas masih "amatiran"!
--------------------------------------------------------------------
Pembungkus paket feldpost untuk pengiriman makanan-makanan matang yang digoreng atau dipanggang
Kotak kecil berisi pemanis sakharin dengan label dibuat dalam dwi-bahasa: Jerman dan Polandia, dan tanda bertulisan "Monopolpackung"
Beberapa benda yang berhubungan dengan ransum zaman Nazi. Kaleng ransum ikan di atas berasal dari tahun 1942, sementara botol kacanya adalah tipe "Nur für Nahrungsmittel" Bourzutschky
Ember marmelade (selai) produksi August Bauernfreund di Fürth
Manual "Taschenbuch für den Winterkrieg" yang salah satu isinya adalah instruksi untuk membuat sebuah oven darurat dari ember bekas marmelade
Manual "Taschenbuch für den Winterkrieg" yang salah satu isinya adalah instruksi untuk membuat sebuah oven darurat dari ember bekas marmelade
Sebuah iklan yang terpampang di majalah militer Jerman terbitan tahun 1942 tentang roti untuk konsumsi para prajurit Wehrmacht. Mereka menyebut roti disini dengan nama "knäcke", yang arti harfiahnya sendiri adalah roti kering (crispbread)
Kaleng kue. Merek Tekrum sendiri tercantum dalam laporan badan intelijen Amerika tentang ransum Nazi Jerman
Sebuah kaleng Alu-DIN 7 yang dimodifikasi oleh para prajurit menjadi parutan sayuran/wadah saringan kecil
Kertas pembungkus (Käsepapier) produk-produk keju buatan Allgäuer Rahmkäse. Bila anda perhatikan kertas paling atas dan paling bawah (dikasih tanda kurung) ada kode-kode tertentu. Kemungkinan ini adalah kode pembuatnya, meskipun jelas-jelas bukan kode togel!
Kaleng susu mentega yang dikeringkan. Produk ini dicantumkan dalam buku ransum Wehrmacht. Bulan pembuatannya (seperti tercantum di kertas pembungkusnya) adalah Juli 1943
Hasil penggalian di wilayah yang dulunya ditempati oleh unit-unit Waffen-SS dan Luftwaffe. Disini anda bisa melihat botol konsentrat "Frucht Sirup"dengan tutup bakelit merah, juga sisa-sisa (sekitar 30%) kertas kaca "Farmer Romadur" dan "Alpen Dream Cheese"
Botol madu merk Natur-Honig yang unik dan bercita-rasa seni. Bentuknya standar, tapi dihiasi pola segi enam sarang lebah dengan beberapa lebah terbang di atasnya! produk ini dibuat oleh Alwin Franz dari Leipzig yang memang menggunakan sarang lebah sebagai logonya. Di bagian bawah botol ini anda dapat melihat adanya huruf M di atas huruf V yang merupakan logo perusahaan Müller & Co. dari Vollstedt. Mereka beroperasi dari tahun 1907 s/d 1949 dan terkenal sebagai pembuat porselen dekoratif dan patung-patung kecil. Pabriknya hancur selama perang dan perusahaannya ditempatkan kembali di Jerman Barat pada tahun 1949. Mereka mencoba untuk menghidupkan kembali produksi tapi kemudian gagal
Botol cuka yang unik. H.Dv. 86/1 memasukkan cuka sebagai salah satu penyedap yang dibagikan kepada para prajurit saat penempatan kembali. Yang jadi pertanyaan adalah: dengan cara apa mereka membawanya? Mereka tak diberikan perlengkapan tambahan untuk memenuhi kebutuhan ini. Karenanya, dibuatlah botol kecil khusus untuk menyimpannya, sehingga bisa dimasukkan ke dalam tas. Sayang untuk foto di atas sendiri labelnya telah hilang sehingga tidak diketahui siapa pembuatnya
Kaleng marmalade (semacam selai jeruk) merk Zentis yang didistribusikan secara luas kepada prajurit Jerman
Koki Feldküche (Dapur Lapangan) sedang memasak segalon besar sup dengan menambahkan penambah rasa Maggi
Kaleng pretzel Bahlsen dengan ukuran Brotmark
Berbagai makanan dan minuman yang menjadi ransum prajurit Jerman di masa perang. Ini adalah merupakan koleksi pribadi salah seorang kolektor
Sebuah botol anggur yang dibuat khusus untuk Waffen-SS (perhatikan tulisan di bagian bawah)! Hal ini sebenarnya cukup kontroversial karena sebenarnya Heer lah yang bertanggungjawab untuk menyediakan ransum untuk SEMUA cabang Wehrmacht (Luftwaffe, Kriegsmarine, Waffen-SS). Tapi kalau sudah berhubungan dengan pembelian lokal dan suplai Marketenderwaren (kantine/PX), maka biasanya masing-masing yang "kelayapan" sendiri buat nyari. Tentu saja bir dan anggur termasuk ke dalam kategori Marketenderwaren, dan disajikan sebagai bagian dari teman ransum yang sudah ada. Jadinya adalah kerancuan: Dia dibagikan secara cuma-cuma, tapi bila ada prajurit yang ingin nambah, maka bisa membelinya di kantin tentara! Biasanya produk-produk beralkohol disuplai oleh Heer untuk keperluan Heer, SS dan Luftwaffe, dan kadang-kadang dikasih label 'Wehrmacht Marketenderware'. Luftwaffe juga menyediakan bir khusus untuk pasukannya, yang dinamakan dengan 'Eigentum der Luftwaffe', sementara SS lebih memilih label anggur asli yang dibuat oleh pabriknya (dengan sedikit tambahan tulisan untuk membedakan dia dengan anggur konsumsi warga sipil). Perusahaan pembuat anggur BADO merupakan salah satu penyedia anggur untuk SS dan didistribusikan melalui Zentralmarketenderei Der Waffen-SS di Berlin
Botol berwarna hijau ukuran 900ccm untuk produk buah-buahan. Botol jenis ini hampir sama dengan botol susu, hanya saja mulutnya dibuat lebih lebar untuk memudahkan pengeluaran isinya
Seorang Gebirgsjäger membagikan jatah ransum untuk Gruppe-nya. Sampul "Münchener Illustrierte Presse"nomor 2 tahun 1943
Sebagai bungkus bahan sup ini terdapat tiga jenis: kertas lilin basah, kertas lilin kering, dan kertas chip ringan. Untuk foto di atas sendiri menggunakan bahan pembungkus yang disebut terakhir
Hasil galian dari dalam tanah: Kaleng konsentrat tomat buatan Italia
Ini juga hasil galian: Dua buah tutup botol air mineral. Ironisnya, benda ini ditemukan hanya beberapa meter dari sebuah mata air pegunungan di Norwegia yang luar biasa segar. Betapa sebuah usaha logistik yang sia-sia dari Wehrmacht dengan mengirimkan ini semua ke Norwegia utara!
Sebuah penutup dari pembungkus alumunium keju Champignon
Champignon-Camembert
Ini juga hasil galian: Dua buah tutup botol air mineral. Ironisnya, benda ini ditemukan hanya beberapa meter dari sebuah mata air pegunungan di Norwegia yang luar biasa segar. Betapa sebuah usaha logistik yang sia-sia dari Wehrmacht dengan mengirimkan ini semua ke Norwegia utara!
Sebuah penutup dari pembungkus alumunium keju Champignon
Champignon-Camembert
500 gram keju ADA dengan informasi tambahan di bungkusnya
Knäckebrot buatan firma Batscheider. Knäckebrot sendiri adalah roti garing. Masih hokcay (molohok ngacai) nggak ngerti? Semacam rempeyek atau rengginang gitu deh!
Bungkusan Knäckebrot KraftsMasih dari Knäckebrot Krafts. Dua bungkusan di atas dibedakan dengan melihat kode "H" (atas) dan kode "D" (bawah). Sekedar informasi, Dr. Wilhelm Kraft memproduksi tiga jenis Knäckebrot dari tahun 1927 sampai dengan tahun 1948. "H" adalah "Hausbrot" (roti rumahan), "D" adalah "Delikatesse" (roti halus), dan "K" adalah "Kümmel" (roti dari biji-bijian). Knäcke buatan Dr. Kraft sendiri adalah Knäckebrot pertama yang diproduksi di Jerman dari sejak tahun 1927. Perusahaannya kemudian pindah dari Berlin ke kota Burg dekat Magdeburg di tahun 1931. Sampai sekarang mereka masih menjadi salah satu produsen makanan ternama di Jerman, dan anda bisa melihat websitenya DISINI
Foto sebelumnya adalah Knäckebrot produksi Krafts untuk keperluan umum, sementara foto ini adalah untuk keperluan militer (ransum). Perhatikan betapa lebih sederhana penampilannya!
Knäckebrot buatan firma Batscheider. Knäckebrot sendiri adalah roti garing. Masih hokcay (molohok ngacai) nggak ngerti? Semacam rempeyek atau rengginang gitu deh!
Bungkusan Knäckebrot KraftsMasih dari Knäckebrot Krafts. Dua bungkusan di atas dibedakan dengan melihat kode "H" (atas) dan kode "D" (bawah). Sekedar informasi, Dr. Wilhelm Kraft memproduksi tiga jenis Knäckebrot dari tahun 1927 sampai dengan tahun 1948. "H" adalah "Hausbrot" (roti rumahan), "D" adalah "Delikatesse" (roti halus), dan "K" adalah "Kümmel" (roti dari biji-bijian). Knäcke buatan Dr. Kraft sendiri adalah Knäckebrot pertama yang diproduksi di Jerman dari sejak tahun 1927. Perusahaannya kemudian pindah dari Berlin ke kota Burg dekat Magdeburg di tahun 1931. Sampai sekarang mereka masih menjadi salah satu produsen makanan ternama di Jerman, dan anda bisa melihat websitenya DISINI
Foto sebelumnya adalah Knäckebrot produksi Krafts untuk keperluan umum, sementara foto ini adalah untuk keperluan militer (ransum). Perhatikan betapa lebih sederhana penampilannya!
1. 1 kaleng campuran sayuran dan daging
2. Bubuk jeruk kering (semacam Nutrisari)
3. Knäckebrot (1 paket yang terdiri dari 4 item)
4. Coklat
Sumber :
Buku "Camouflage Uniforms of the German Wehrmacht" karya Werner Palinckx
Buku "Camouflaged Uniforms of the Wehrmacht" karya J. Borsarello dan D. Lassus
Buku "German Soldiers of World War II" karya Jean De Lagarde
Majalah "Internationales Militaria" Nr. 99, Januari-Februari 2001
Foto koleksi pribadi Jim Pool
www.57id.de
www.battlebornbooks.com
www.dererstezug.com
www.deutsches-afrikakorps.blogspot.com
www.histomil.com
www.historical-media.com
www.humus.livejorunal.com
www.ingwerapfel.tumblr.com
www.life.time.com
www.ostfront.com
www.smolbattle.ru
www.wehrmacht-awards.com
www.wehrmachtss.blogspot.com
www.zeugamt.com
Togel jancok
ReplyDelete