Keluarga Lisso (Ernst, Renate, Regina) yang bunuh diri bareng di satu ruangan. Selembar kertas yang tersimpan di lantai adalah catatan perpisahan yang sengaja diletakkan dengan cermat agar memudahkan dia ditemukan!
Dr. Ernst Kurt Lisso yang tergeletak mati di meja kerjanya. Di bahunya terselip kartu keanggotaan Partai Nazi. Bila anda perhatikan, posisi tubuhnya tidak sama antara beberapa foto. Ini disengaja oleh sang fotografer demi memudahkan dia untuk mengambil posisi memotret yang tepat! Kotak penyimpan kapsul sianida bisa kita lihat dalam foto di atas, yang berada di ujung meja sebelah kanan Lisso
Mayat Regina Lisso, putri dari Ernst Lisso. Dia adalah seorang perawat DRK (Deutsches Rotes Kreuz)
Volksturm-Kreisstabsführer-Bataillonsführer bernama Kurt Walter Dönicke dari Leipzig ini tampaknya merupakan pengagum berat dari Adolf Hitler, sampai-sampai saat bunuh diri pun (18 April 1945) poster besar Sang Führer ikut tergeletak di sampingnya! Di beberapa buku dan website dia disebutkan sebagai Gauleiter, SA-Sturmbannführer, jenderal Wehrmacht, SS, dan sebangsanya (foto ini sangat terkenal, sodara-sodara!). Cukuplah bahwa dia adalah perwira Volkssturm dengan melihat pita lengan di tangannya yang bertuliskan "Deutscher Volkssturm Wehrmacht"! BTW, www.stadtgeschichtliches-museum-leipzig.de menyebutkan namanya sebagai Paul Strobel (yang sama-sama bunuh diri di hari yang sama), tapi saya lebih memilih pendapat dari majalah "After The Battle" edisi 136 karena berkesesuaian dengan pangkat si bunuhdiriman!
Dr. Ernst Kurt Lisso yang tergeletak mati di meja kerjanya. Di bahunya terselip kartu keanggotaan Partai Nazi. Bila anda perhatikan, posisi tubuhnya tidak sama antara beberapa foto. Ini disengaja oleh sang fotografer demi memudahkan dia untuk mengambil posisi memotret yang tepat! Kotak penyimpan kapsul sianida bisa kita lihat dalam foto di atas, yang berada di ujung meja sebelah kanan Lisso
Mayat Regina Lisso, putri dari Ernst Lisso. Dia adalah seorang perawat DRK (Deutsches Rotes Kreuz)
Volksturm-Kreisstabsführer-Bataillonsführer bernama Kurt Walter Dönicke dari Leipzig ini tampaknya merupakan pengagum berat dari Adolf Hitler, sampai-sampai saat bunuh diri pun (18 April 1945) poster besar Sang Führer ikut tergeletak di sampingnya! Di beberapa buku dan website dia disebutkan sebagai Gauleiter, SA-Sturmbannführer, jenderal Wehrmacht, SS, dan sebangsanya (foto ini sangat terkenal, sodara-sodara!). Cukuplah bahwa dia adalah perwira Volkssturm dengan melihat pita lengan di tangannya yang bertuliskan "Deutscher Volkssturm Wehrmacht"! BTW, www.stadtgeschichtliches-museum-leipzig.de menyebutkan namanya sebagai Paul Strobel (yang sama-sama bunuh diri di hari yang sama), tapi saya lebih memilih pendapat dari majalah "After The Battle" edisi 136 karena berkesesuaian dengan pangkat si bunuhdiriman!
Oleh : Alif Rafik Khan
Pada siang hari tanggal 18 April 1945, saat pasukan Amerika bergerak memasuki pinggiran kota Leipzig, Wakil Walikota serta Stadtkämmerer (Bendahara) Leipzig yang bernama Dr. Ernst Kurt Lisso beserta istrinya Renate Stephanie Lisso (née Lübbert) dan putri mereka yang berusia 20 tahun Regina Lisso melakukan bunuh diri secara berbarengan di Neues Rathaus (Aula Kota Baru). Bunuh diri tersebut dilakukan dengan menggunakan kapsul sianida.
Dengan melihat pada topi serta pita lengannya, diketahui bahwa Regina Lisso merupakan pekerja Deutsches Rotes Kreuz (Palang merah Jerman) pada saat kematiannya, sementara ayahnya sendiri telah menjadi anggota Partai Nazi dari sejak tahun 1932.
Tidak kalah dengan wakilnya, Oberbürgermeister (Walikota) Leipzig Alfred Freyberg juga bunuh diri bersama dengan istri serta putrinya di tempat yang sama dan tanggal yang sama. Ikut pula piknik ke akherat bersama mereka puluhan orang anggota Volkssturm lokal! Freyberg bernama lengkap Bruno Erich Alfred Freyberg, kelahiran 12 Juli 1892 di arsleben bei Halberstedt/Sachsen-Anhalt. Selain sebagai Oberbürgermeister, dia juga rangkap jabatan sebagai Ministerpräsident a.D., plus mempunyai pangkat di SS (Gruppenführer) serta Angkatan Darat (Leutnant der Reserve a.D.)!
Mayat keluarga Lisso tak tersentuh selama setidaknya dua hari. Foto-foto di atas, yang diambil oleh Margaret Bourke-White (fotografer untuk US Army Signal Corps) diambil tanggal 20 April 1945.
Foto-foto ini kemudian nongol di majalah LIFE pada tahun 1945 sebagai bagian dari seri foto yang mendokumentasikan fenomena bunuh diri massal yang terjadi di Jerman seiring dengan mendekatnya peperangan pada Aus der Traum (game over). Baik Bourke-White maupun LIFE sama-sama tak menikmati hak cipta atas foto-foto tersebut (juga foto-foto Perang Dunia II lainnya yang dihasilkan oleh sang fotografer perempuan itu!). Ini karena dia bekerja untuk US Army Signal Corps, sehingga hasil karyanya digolongkan sebagai properti dari Pemerintah Amerika Serikat dan, karenanya, selalu menjadi hak milik publik/bersama.
Sumber :
www.eucmh.com
www.forum.axishistory.com
www.forum.thiazi.net
www.joshuaandandrew.blogspot.com
www.lib.byu.edu
www.life.com
www.thule-italia.net
Ingat salah satu adegan dalam FURY mas?
ReplyDeleteSaat tentara Amerika masuk ruangan yang kosong karena penghuninya bunuh diri?
Hahaha.
Pembuat film FURY pasti terinspirasi dari foto di Leipzig ini mas.
(Yoni Prawardayana - http://yoniprawardayana.blogspot.com/)