Friday, June 17, 2011

Schutzmütze (Baret Panzer)



Oleh : Alif Rafik Khan

Bersamaan dengan dibentuknya satuan tank Angkatan Darat Jerman di tahun 1934, jenis seragam tersendiri kemudian dibuat khusus untuk dipakai oleh para personil satuan baru tersebut, dan dirancang sesuai dengan fungsi utamanya sebagai pakaian resmi anggota pasukan lapis baja (Panzerwaffe). Dikenal dengan nama formil "Sonderbekleidung der Deutschen Pantertruppen" (seragam khusus pasukan lapis baja Jerman), seragam baru ini menjadi contoh dari status elit satuan baru tersebut, dan pemakaiannya dianggap lebih bergengsi dibandingkan dengan seragam prajurit infanteri biasa. Seragam ini terdiri dari jaket hitam berbawahan pendek dengan kancing ganda, yang dipadukan dengan celana hitam panjang serta pelindung kepala khusus yang dinamakan sebagai Schutzmütze.

Schutzmütze dirancang untuk memberi perlindungan dari kemungkinan luka di kepala, khususnya akibat benturan dengan bagian dalam tank. Topi unik berbentuk baret ini terdiri dari dua bagian: bagian dalam yang berbentuk helm karet serta bagian pelapis luar yang terbuat dari kain wol hitam yang bisa dibongkar-pasang. Pada awalnya, hanya kokade serta daun ek berwarna putih saja yang ditempelkan di bagian depan topi, tapi kemudian pada bulan Mei 1936 ditambahkan pula lambang elang dan swastika Nazi (bersamaan dengan penyematan lambang serupa di bagian dada). Kokade model awal terbuat dari bahan metal, yang kemudian dirubah menjadi berbahan benang alumunium dari mulai tahun 1936 dan seterusnya. Ketika akhirnya dipakai secara luas dalam invasi Jerman atas Polandia tahun 1939, ditemukan fakta bahwa model baret panzer ini menjadi tidak praktis saat dipadukan dengan headset serta alat komunikasi hasil pengembangan lainnya yang biasa dipakai oleh para awak tank. Karenanya, dari mulai musim dingin 1939-40 penggunaannya menjadi semakin tidak populer. Perwira-perwira Panzertruppe (yang biasa membeli sendiri pakaian mereka dari penjahit khusus) lebih memilih untuk menggunakan Feldmütze (topi lapangan) standar Angkatan Darat yang dimodifikasi menjadi berwarna hitam, sementara dari pangkat bintara ke bawah tetap menggunakan Feldmütze berwarna abu-abu standar yang dipasangi garis Waffenfarbe berwarna pink (warna resmi Panzerwaffe) di bagian pinggirnya. Praktek seperti ini menjadi hal yang berlaku umum pada saat dimulainya penyerbuan Jerman atas Eropa Barat di tahun 1940, dan tetap berlangsung sampai dengan akhir perang walaupun pihak Oberkommando der Wehrmacht akhirnya "mengalah" dengan mengeluarkan secara resmi versi Feldmütze hitam di bulan Maret 1940.

Meskipun produksi Schutzmütze masih tetap berlanjut sampai dengan bulan Januari 1941, akan tetapi secara umum penggunaannya sudah tidak berlaku lagi (kecuali satuan-satuan tank milik 7. Panzer-Division dan 8. Panzer-Division yang menggunakan Panzer 38t buatan Cekoslowakia sebagai alat tunggangan utama mereka). Stahlhelm standar pelindung kepala kemudian diperintahkan untuk digunakan sebagai pengganti Schutzmütze dari mulai bulan Maret 1941, sampai kemudian dihentikan penggunaannya pada bulan November 1943.

-----------------------------------------------------------------

SCHUTZMÜTZE MODEL AWAL (1934-1935)

 Penyerahan secara resmi kunci barak bagi pasukan panzer Jerman yang akan menempati markas baru mereka di Wünsdorf (Zossen/Brandenburg), tanggal 20 Oktober 1935. Membelakangi kamera adalah Oberstleutnant Johannes "Hans" Haarde (Kommandeur Heeres-Kraftfahrschule). Lokasi yang menjadi Sekolah Transportasi Bermotor Angkatan Darat Jerman ini kemudian secara khusus menjadi tempat pelatihan pasukan Panzer, dengan nama Panzertruppenschule II. Selain itu, 3. Panzer-Division ikut pula bermarkas disini. BTW, perhatikan bahwa Schutzmütze (Baret Panzer) yang dikenakan oleh para personil pasukan panzer ini masih belum dilengkapi dengan lambang elang Heer


 Foto studio dari seorang anggota Panzer-Aufklärungs-Abteilung (Detasemen Pelopor Lapis Baja) yang memakai "Sonderbekleidung der Deutschen Pantertruppen" (seragam khusus pasukan lapis baja Jerman) serta Schutzmütze (Baret Panzer). Meskipun mempunyai seragam yang identik dengan koleganya dari Panzertruppen, para Aufklärer (anggota satuan pelopor) mengenakan Waffenfarbe (warna unit) kuning yang membedakannya dengan Waffenfarbe pink milik Panzerwaffe. Meskipun tak ada keterangan tanggal pengambilannya, kita bisa mengetahui bahwa foto ini setidaknya diambil pada tahun 1934-1935, yang terlihat dari ketiadaan Hoheitsabzeichen (insignia elang) di Schutzmütze yang dikenakannya



Panzersoldaten (prajurit-prajurit tank) dari 5.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 5 / 3.Panzer-Division berjalan keluar dari pintu barak mereka yang bertuliskan "Panzer-Rgt. 5, 5. Komp.". Foto ini diambil pada tahun 1936, saat para personil Panzerwaffe belum lagi mengenakan lambang elang di topi dan seragam mereka. Teks aslinya sendiri berbunyi: "Ein Tag beim Panzerregiment Wünsdorf. Auf zum Dienst. Neben und über dem Eingang das Hoheitsabzeichen und das Kampfwagenabzeichen zur Erinnerung an die Tankwaffe im Weltkriege." (Satu hari bersama Panzer-Regiment Wünsdorf. Keluar untuk melaksanakan tugas. Terpasang di atas dan samping adalah lambang nasional dan gambar kendaraan, yang mengingatkan bentuk tank dalam Perang Dunia)

-----------------------------------------------------------------

SCHUTZMÜTZE MODEL AKHIR (1936-1941)

Foto studio yanng memperlihatkan seorang anggota Aufklärungs-Abteilung (motorisiert) 7, sebuah batalyon pelopor bermotor yang merupakan bagian dari 4. Panzer-Division. Dari Schutzmütze (Baret Panzer) yang dikenakannya, kita bisa menduga bahwa foto ini kemungkinan besar diambil sebelum Perang Dunia II atau di awal-awal perang (1939-1940), karena di awal tahun 1941 penggunaannya dihapuskan untuk kemudian digantikan dengan feldmütze (topi lapangan)




Sebuah foto terkenal masa Perang Dunia II hasil jepretan Kriegsberichter Erich Borchert, yang memperlihatkan seorang awak Panzer 38(t) dari 7. Panzer-Division pimpinan Generalmajor Erwin Rommel, yang diambil pada tanggal 4 Juli 1940 di Prancis. Baret panzer berlapis - yang mempunyai nama resmi Schutzmütze - secara resmi ditinggalkan penggunaannya pada tanggal 15 Januari 1941 untuk kemudian digantikan oleh feldmütze (topi lapangan), meskipun sedikit pengecualian telah diberikan kepada para awak PzKpfw 38(t) karena interior tanknya yang sempit. Pada prakteknya, sebagian besar awak PzKpfw 38(t) telah beralih untuk memakai topi lapangan pada saat dimulainya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet) pada musim panas tahun 1941


Seorang anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler berpose di studio foto sambil mengenakan Schutzmütze (Baret Panzer) di kepalanya. Di seragamnya dia mengenakan Hitlerjugend Abzeichen yang menunjukkan bahwa si prajurit muda adalah mantan anggota Hitlerjugend. Perlu diketahui bahwa Schutzmütze hanya dipakai di awal perang saja (1939-1940) untuk kemudian ditinggalkan penggunaannya karena dianggap tidak praktis saat bertempur


Seorang anggota Aufklärungs-Abteilung (Detasemen pelopor) dari unit panzer yang tidak diketahui sedang berpose di depan ranpur Leichter Panzerspähwagen Sd.Kfz.221 di sebuah kota di Jerman. Foto ini diambil di masa pra-perang dan memperlihatkan si prajurit mengenakan seragam panzer hitam model awal serta schutzmütze (baret panzer)



Panzerkampfwagen IV di awal-awal perang. Marking "+" berwarna putih hanya digunakan pada saat operasi penyerbuan terhadap Polandia saja (Fall Weiß) dan setelahnya diganti dengan Balkenkreuz berwarna hitam dengan pinggiran putih. Para awak tanknya masih menggunakan baret panzer yang dinamakan sebagai schutzmütze. Pada tahun 1940 penggunaannya digantikan oleh feldmütze yang lebih praktis




 Foto yang diambil di awal masa perang ini memperlihatkan seorang supir Panzerkampfwagen IV Ausf.C atau D (Sd.Kfz.161) yang memakai baret "Schutzmütze" (topi pelindung) di kepalanya. Meskipun kelihatannya terbuat dari kain dan sekedar penutup kepala belaka, tapi sebenarnya schutzmütze lebih menyerupai helm dengan lapisan karet tebal yang melindungi pemakainya apabila berbenturan dengan lapisan baja tank saat kendaraan sedang berjalan. Versi pertama baret jenis ini tanpa dilengkapi oleh insignia, tapi kemudian berdasarkan instruksi tertanggal 30 Oktober 1935 maka dia dilengkapi oleh kokade dan adler di bagian depan. Ketika perang pecah barulah diketahui bahwa pemakaiannya tidak praktis dan banyak anggota panzer Wehrmacht yang mengeluh mengenai masalah ini. Karenanya, berdasarkan instruksi OKW tertanggal 15 Januari 1941 maka pemakaiannya dihentikan (meskipun beberapa unit Panzer 38(t) masih memakainya)


 
Pada bulan Juli 1941, Generalfeldmarschall Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber Heeresgruppe D und Oberbefehlshaber West) melakukan kunjungan ke Truppenübungsplatz Camp de Mailly di Prancis untuk melihat kondisi pelatihan prajurit-prajurit Jerman disana. Foto ini kemudian dipakai sebagai bahan propaganda oleh surat kabar 'Berliner Zeitung' terbitan 16 Juli 1941, dengan teks pengantar sebagai berikut: "Lagi dan lagi, para panglima Angkatan darat Jerman dibuat yakin akan standar tinggi pelatihan serta pendidikan yang diterima oleh anggota pasukan mereka. Marsekal Lapangan von Witzleben dalam sebuah pelatihan terpadu pasukan tank di wilayah pendudukan Prancis..."

-----------------------------------------------------------------

 INDIVIDU YANG MENGENAKAN SCHUTZMÜTZE


Hauptmann Dr.jur. Bruno Freiherr von Brackel (20 Desember 1911 - 13 Agustus 1941)


 Leutnant Rolf Kaestel adalah seorang reservis yang ditempatkan di Aufklärungs-Abteilung 7 (motorisiert) / 7.Panzer-Division. Dia berpartisipasi dalam pelatihan tahun 1938 dan bergabung kembali dengan batalyonnya ketika perang pecah. Tidak terlalu jelas apakah dia terus bertempur sepanjang Perang Dunia II bersama dengan unitnya tersebut karena hanya dua halaman dari Wehrpaß-nya yang tersedia. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Allgemeine-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Krimschild


Foto koleksi Hucks216. Ini adalah Robert Mikuska yang lahir tanggal 1 Oktober 1916 dan ditugaskan pertama kali tanggal 1 Desember 1938 di 3.Kompanie/Panzer-Regiment 4 yang bermarkas di Weiner-Neustadt. Karenanya, dia termasuk ke dalam jajaran "veteran Reich tua". Feldwebel yang melatihnya saat itu adalah Fritz Schoeck. Mikuska kemudian akan mendampingi Schoeck dalam semua kampanye perang yang diikutinya: Polandia, Prancis, Rumania, dan Rusia. Sampai dengan bulan Agustus 1943, Mikuska bertugas di 2.Kompanie/Panzer-Regiment 4 dimana dia berperan sebagai operator radio di Panzer II dan Panzer III. Setelahnya, dia naik jabatan menjadi komandan tank Tiger di 2.Kompanie/schwere Panzer-Abteilung 507. Mikuska ditawan oleh Rusia tanggal 12 Mei 1945 bersama dengan seluruh anggota s.Pz.Abt.507 lainnya, tapi kemudian dia berhasil kabur tanggal 3 Juli 1945 dengan melintasi perbatasan Rumania-Hungaria. Dia mencapai kota Wina dengan berjalan kaki tanggal 17 Juli 1945. Satu bulan kemudian dia melanjutkan perjalanannya ke Sarstedt, dimana dia tinggal setelahnya, setidaknya sampai dengan tahun 2003. Medali yang telah diraih oleh Robert Mikuska: Eisernes Kreuz II klasse, Panzerkampfabzeichen, Ostmedaille, Verwundetenabzeichen in Schwarz (setelah terkena luka di kepala dalam pertempuran di Temjruk)


 Hauptmann Oskar Munzel (13 Maret 1899 - 1 Januari 1992) sebagai Chef 5.Kompanie / Panzer-Regiment 6. Dia mengakhiri perang dengan pangkat Generalmajor sebelum ditawan oleh Sekutu pada tahun 1945. Pada tahun 1947 Munzel dibebaskan. Selama 4 tahun berikutnya dia menjadi penasihat militer di Mesir sebelum kemudian melanjutkan karir di Bundeswehr (1956 - 31 Maret 1962), sebagai General der Kampftruppen yang mengepalai beberapa divisi, dan pensiun dengan pangkat Generalmajor. Dia merupakan seorang peraih Deutsches Kreuz in Gold (14 Februari 1943) dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (16 Oktober 1944 sebagai Oberst dan komandan 14. Panzer-Division)


 Unteroffizier Armin Röck (19 April 1919 - 25 September 1944) adalah Panzerspähtruppführer (kepala seksi ranpur) dari unit Aufklärungs-Abteilung (Detasemen Pelopor) yang meninggal karena luka-lukanya di Lazarett (Rumah Sakit Militer) Bad Mergentheim (Jerman) tahun 1944. Dia adalah peraih Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse. Dalam foto yang diambil dari sterbebild (kartu kematian) ini, Röck mengenakan Sonderbekleidung Der Deutschen Panzertruppen (Seragam Hitam Pasukan Lapis Baja Jerman) model pertama yang dipadukan dengan Schutzmütze (Baret Panzer)



 
Major Horst Steffen (17 April 1906 - 12 Mei 1940) berasal dari I.Abteilung / Panzer-Regiment 23 yang kemudian dilebur menjadi II.Abteilung / Panzer-regiment 25 / 7.Panzer-Division. Dia terbunuh di Dinant (Prancis) tahun 1940, dua hari setelah Wehrmacht membuka front di Barat. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Kriegsgräberstätte Lommel, blok 7 kuburan no.120. Namanya tercantum dalam tugu peringatan di Panzer Kaserne (Barak Tompkins) yang berlokasi di Schweitzingen. Asalnya tugu tersebut berada di seberang jalan dari Kaserne persis di depan sebuah klub perwira yang sekarang tidak lagi ada, tapi kemudian dipindahkan ke bagian dalam demi mencegah tergusur atau tersingkir akibat pelebaran jalan atau pendirian bangunan. Steffen dipromosikan menjadi Hauptmann tanggal 1 Maret 1938 dan Major tanggal 1 Mei 1940



Parade militer Jerman dari satuan Panzertruppen (Pasukan Tank) yang digelar di jalan Karl Johans gate, Oslo, ibukota Norwegia, pada tanggal 1 Oktober 1940. Tank-tank dari jenis Panzerkampfwagen I Ausf.B ini berasal dari Panzer-Abteilung z.b.V. 40 pimpinan Oberstleutnant Ernst Volckheim, yang tampak dalam foto sedang memberi hormat militer dengan didampingi oleh salah seorang perwiranya. Dalam foto ini, Abteilungskommandeur Volckheim berdiri di atas podium kehormatan yang ditempatkan di pinggir lapang Universitetsplassen, yang merupakan bagian dari komplek Universitas Oslo. Ernst Volckheim sendiri tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pendiri pasukan panzer Jerman, selain dari Heinz Guderian yang lebih terkenal. Dari tahun 1924 dia sudah menulis tentang teori perang tank, yang dibuatnya berdasarkan pengalamannya dalam Perang Dunia Pertama sebagai seorang anggota Korps Tank Kekaisaran Jerman. Ironisnya, yang kemudian mendapat publikasi lebih luas adalah Guderian, yang baru menulis buku masterpiece-nya, "Achtung Panzer!", baru pada tahun 1937! Ini karena yang terakhir lah yang memperkenalkan satuan lapis baja pada pemimpin Jerman Adolf Hitler, yang kemudian begitu terkesan atas pemaparan Guderian sehingga langsung berkata dengan antusias, "Inilah yang aku butuhkan! Inilah yang aku ingin miliki!"


 
Oberst Paul-Hermann Werner (19 Maret 1893 - 30 Juni 1940) memulai karir militernya pada tahun 1912 di Angkatan Darat Kekaisaran Jerman. Dia ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama dan mendapatkan banyak penghargaan militer karena keberaniannya. Setelah perang usai, Werner melanjutkan karirnya di Reichswehr. Atas saran dari "Bapak Panzer" Heinz Guderian, dia ditarik dari satuan infanteri menjadi perwira satuan tank. Pada saat Perang Dunia II pecah, Werner sudah berpangkat Oberstleutnant dan menjadi Regimentskommandeur (Komandan Resimen). Dalam penyerbuan ke Barat pada musim panas tahun 1940, Werner menunjukkan puncak prestasinya dengan memimpin satuannya dalam merebut Benteng Maubeuge yang dipertahankan dengan kuat oleh pasukan Prancis. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 3 Juni 1940 sebagai Oberst dan Kommandeur Panzer-Regiment 31 / 5.Panzer-Division. Tragisnya, hanya berselang beberapa hari setelah dia mendapatkan medali militer paling bergengsi era Nazi Jerman tersebut, Paul-Hermann Werner meninggal dunia akibat serangan jantung saat dia sedang berenang di laut Atlantik! Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (27 Desember 1915); Königlich Bayerischer Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern (1916); Hamburger Hanseatenkreuz; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (6 Mei 1918) und Silber (29 November 1918); Ritterkreuz des Königlicher Hausorden von Hohenzollern mit Schwertern (20 Juni 1918); Grenzschutzabzeichen (18 Agustus 1919); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Herzoglich Sachsen-Ernestinischer Hausorden, Komturkreuz mit Schwertern am Ring (1 Desember 1935); Wehrmacht-Dienstauszeichnung, IV. bis II.Klasse (2 Oktober 1936) und I.Klasse (26 Maret 1938); Haborus Emlékérem kardokkal és sisakkal, Hungaria (4 Februari 1937); Kungliga Vasaorden Kommendör, Swedia (30 April 1937); Österreichische Kriegserinnerungsmedaille mit Schwertern (20 Desember 1937); Königlich Bulgarische Kriegserinnerungsmedaille (10 Januari 1938); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (1939) und I.Klasse (1940); serta Panzerkampfabzeichen (anumerta, 1941)


 Dari mulai tanggal 22 Oktober 1940, 13. Panzer-Division diperintahkan untuk berangkat menuju Rumania demi untuk mengajar unit lapis baja negara tersebut yang masih seumur jagung. Divisi Jerman ini untuk pertama kalinya bertugas di wilayah Brasow, sebelum kemudian berpindah ke Roman, Bacau dan Ploesti. Selama masa pelayanannya di Rumania, 13. Panzer-Division mempunyai nama tambahan "Lehrstab R", sebelum kemudian berganti nama menjadi "Lehrstab R I" pada tanggal 10 Desember 1940. Pada musim dingin tahun 1940-41, datang pula di Rumania divisi lapis baja Jerman lainnya yang mendapat tugas yang sama, yaitu 16. Panzer-Division yang setelahnya mempunyai nama resmi "Lehrstab R II". Foto ini, yang diambil di akhir tahun 1940 di wilayah Hermannstadt Rumania, memperlihatkan para perwira Panzertruppen Jerman yang sedang bersosialisasi dengan rekan Rumania mereka. Mengenakan seragam hitam Panzer di paling depan adalah Generalmajor Hans-Valentin Hube (Kommandeur 16. Panzer-Division), sementara di belakangnya adalah Major der Reserve Hyazinth Graf Strachwitz von Gross-Zauche und Camminetz (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 2 / 16.Panzer-Division). Mereka berdua sama-sama mengenakan baret hitam Panzer yang dinamakan "schutzmütze"

-----------------------------------------------------------------

ALBUM FOTO


Schutzmütze kadang-kadang terlihat lucu saat dipakai!


Foto studio seorang Panzermann dengan schutzmütze (baret panzer), schützenschnur (tambang ajudan) dan holster pistol




Panzermänner dengan schutzmütze


Obergefreiter Walter Sander dari Panzer-Regiment 2. Dia ikut ambil bagian dalam Polen Feldzug, Feldzug im Westen, dan akhirnya Sovjet-Union, dimana dia terbunuh tanggal 27 Mei 1942 dalam pertempuran Kharkov. Dia mempunyai saudara yang bertugas di unit Flak Luftwaffe bernama Willi Sander



Dua orang bersaudara yang sama-sama bertugas di Panzertruppen. Yang atas adalah Friedrich Blochle, sementara bawahnya Ernst Blochle. Saya nggak tahu mana yang kakak mana yang adik, jadi tebak saja sendiri!


Tanda pangkat bahu yang langka dari anggota Panzerjäger-Abteilung 27, yang merupakan bagian dari 17.Panzer-Division


Tamtama dari Panzer-Regiment 1. Foto ini berasal dari tahun 1936 dan seragamnya belum dilengkapi Hoheitszeichen (lambang rajawali) di baret maupun di dada


Foto panzermann yang diwarnai dengan tangan, praktek yang biasa dilakukan di masa itu untuk "mempercantik" foto


Foto bertanggal 14 Juli 1941. Tampaknya para panzermann ini memakai simpul ganda berwarna abu-abu di tanda pangkat bahu untuk mengidentifikasikan mereka sebagai kandidat perwira


Pasukan panzer Legion Condor dengan schutzmütze (baret panzer) mereka


Panzermänner yang berbahagia!



Prajurit panzer dengan baret panzer (schutzmütze)Panzermann beserta beberapa orang prajurit Heer reguler

--------------------------------------------------------------------

Foto studio panzermann dengan schutzmütze






Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman 
Foto koleksi pribadi Bill T. (12thPanzer)
Foto koleksi pribadi Jim Haley
Foto koleksi pribadi Larrister
Foto koleksi pribadi Michael H. Pruett

Foto koleksi pribadi Robert "Bob" Edwards
Foto koleksi pribadi Sven Masch
Foto koleksi pribadi Tim De Craene
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz

www.battlebornbooks.com
www.commons.wikimedia.org
www.battlebornbooks.com

www.detektorweb.cz
www.gmic.co.uk
 
www.histomil.com 

No comments:

Post a Comment