Sunday, December 25, 2011

Foto Schwimmweste (Jaket Pelampung)

SCHWIMMWESTE MODEL AWAL (KAPUK)

 Foto berwarna yang menarik ini diambil pada tanggal 10 Agustus 1942 dan memperlihatkan para perwira tinggi Jerman dan Finlandia sedang mengarungi danau Ladoga di Finlandia menggunakan Siebelfähre (Kapal angkut/Feri Siebel) milik Einsatzstab Fähre Ost (EFO), sebuah unit Luftwaffe yang beroperasi di sekitar wilayah danau Ladoga bersama dengan MTB Italia (12. Squadriglia MAS) dan kapal-kapal ranjau Jerman dari C-Gruppe / 31.Minensuch-Flottilla. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant der Reserve Friedrich-Wilhelm Siebel (Kommandeur Einsatzstab Fähre Ost); Kolonel Finlandia Eino Iisakki Järvinen (Komandan Brigade Pantai Danau Ladoga), dan dua orang perwira Luftwaffe tak dikenal (yang paling kanan berasal dari unit Flak kalau dilihat dari waffenfarbe-nya). Dari sumber asalnya dikatakan bahwa perwira kedua dari kanan adalah Generaloberst Alfred Keller, tapi menurut saya identifikasi ini salah karena mukanya beda jauh!


 Horst Grund, seorang Filmberichter atau kameraman dari Kriegsmarine, sedang merekam beberapa gambar di atas sebuah kapal menggunakan kamera Arriflex 35mm, di sebuah lokasi di Mediterania tahun 1943. Dia mengenakan schwimmweste (jaket pelampung) model awal berbahan kapuk, demi untuk berjaga-jaga bila tiba-tiba harus nyungseb ke laut. Arriflex 35 II adalah salah satu kamera gambar bergerak terpenting sepanjang masa. Dia didesain dan dibuat oleh Arnold & Richter, A.G. dari Münich, Jerman, sebuah perusahaan pembuat perangkat laboratorium dan aksesoris film yang didirikan pada tahun 1917. Kata ARRI sendiri diambil dari inisial dua huruf pertama dari pendirinya: August Arnold dan Robert Richter. ARRI memperkenalkan kamera pertama mereka, Kinarri, pada tahun 1924. 100 buah Kinarri berhasil terjual. Setelah melakukan riset yang intens dan memakan waktu, mereka mengembangkan sistem penglihatan refleksi kaca pada tahun 1931. Setelah menyempurnakan sistem yang revolusioner ini, ARRI memperkenalkan Arriflex 35 pada tahun 1937. Kamera ini tercatat dalam sejarah sebagai kamera gambar bergerak 35mm pertama yang menggunakan sistem refleksi. Sistem ini begitu superiornya, sehingga masih digunakan oleh semua profesional perfilman dunia sampai saat ini!


Keadaan di dalam pesawat Messerschmitt Me 323 "Gigant" saat terbang di atas Tunisia, Afrika Utara, bulan Desember 1942. Seorang awak pesawat mengenakan schwimmweste kapuk model awal dan juga sedang memegangnya. Dia tampaknya memakai topi jenis "Hermann Meyer" di kepalanya


--------------------------------------------------------------------

SCHWIMMWESTE MODEL AKHIR (KARET)

Laut Hitam tahun 1941. Kriegsberichter Kriegsmarine Horst Grund berdiri di atas kapal feri Siebel sambil memegang kamera andalannya dan mengenakan schwimmweste. Horst Grund (29 Juli 1915 - 8 Mei 2001) adalah seorang kameraman dan fotografer profesional yang sangat aktif baik di zaman Nazi maupun pasca perang. Dia tidak pernah menikah dan mati tanpa meninggalkan keturunan


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka di bulan Oktober/November 1940. Dari kiri ke kanan: Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), tidak diketahui, Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Selain dari Brustellin, semua orang yang disebutkan namanya disini nantinya akan dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (Klager), Ritterkreuz (Bretnütz, Litjens dan Götz), Eichenlaub (Von Maltzahn dan Brändle), atau Schwerter (Wilcke)


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka di bulan Oktober/November 1940. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Selain dari Brustellin, semua orang yang disebutkan namanya disini nantinya akan dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold (Klager), Ritterkreuz (Bretnütz, Litjens, Schmidt dan Götz), Eichenlaub (Von Maltzahn dan Brändle), atau Schwerter (Wilcke)


Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka di bulan Oktober/November 1940. Dari kiri ke kanan: Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53)



Oberst Werner Baumbach (27 Desember 1916 - 20 Oktober 1953) adalah seorang pilot pembom Luftwaffe yang menjadi spesialis penghancur kapal-kapal Sekutu di samudera. Dalam 200+ misi tempur yang pernah dijalaninya, Baumbach tercatat menenggelamkan tidak kurang dari 300.000 GRT kapal musuh! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #14 tanggal 8 Mei 1940 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) / X.Fliegerkorps / Luftflotte 5, Eichenlaub #20 tanggal 14 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) / IX.Fliegerkorps / Luftflotte 3, dan Schwerter #16 tanggal 17 Agustus 1942 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur I.Gruppe / Kampfgeschwader 30 (KG 30) / Fliegerführer Nord (Ost) / Luftflotte 5. Di akhir perang Baumbach ditunjuk sebagai komandan unit misterius Kampfgeschwader 200 (KG 200). Saking misteriusnya unit ini, bahkan dalam memoar yang dibuatnya seusai perang tak satu pun kata yang dia ucapkan tentangnya! Baumbach kemudian berimigrasi ke Argentina untuk membantu diktator Juan Peron dalam membangun angkatan udara negaranya. Dia tewas dalam sebuah kecelakaan udara pada tahun 1953 saat menerbangkan pesawat pembom Lancaster. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (28 September 1939); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Mei 1940); Narvikschild; Bild des Reichsmarschalls im Silberrahmen (1940); Frontflugspange für Kampfflieger in Silber (22 Maret 1941); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (22 April 1941); Goldenes HJ-Abzeichen; Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen mit Brillanten (14 Juli 1941); serta Frontflugspange für Kampfflieger in Gold mit Anhänger "Einsatzzahl 200". Biografi singkat tentangnya bisa dilihat DISINI

 
Jagoan udara Luftwaffe Hauptmann Ernst-Wilhelm Reinert mengenakan schwimmweste. Selama karir perangnya dia telah terlibat dalam 715 feindflug dan menembak jatuh 174 pesawat di udara serta menghancurkan 16 lainnya di darat. 103 klaimnya dibukukan di Front Timur, 20 di Front Barat, dan 51 di Front Mediterania. Dia juga tercatat menghancurkan 16 kendaraan lapis baja serta 6 kereta api!


 
Seorang awak darat Luftwaffe membantu memasangkan schwimmweste (jaket pelampung) sebelum Adolf Galland menaiki pesawat Messerschmitt Bf 109 yang sudah disediakan. Biasanya terdapat dua jenis schwimmweste: untuk keperluan Luftwaffe dan Kriegsmarine. Jenis schwimmweste yang dikenakan Galland dilengkapi dengan tabung untuk bernafas yang berguna manakala sulit memperoleh udara



Seorang Matrose sedang mengemudikan kapal M-Boote-nya di perairan Prancis sambil mengenakan schwimmweste tahun 1941. Minensuchboote merupakan unit penyapu ranjau Kriegsmarine yang bertugas, selain membersihkan ranjau laut, juga menyebarkannya di lautan demi mengganggu jalur pelayaran Sekutu


Seorang penerbang Luftwaffe sedang bersiap-siap mengenakan jaket pelampungnya di sebuah lapangan udara di perbatasan Belgia/Prancis bulan Agustus 1940. Di belakangnya bertengger pesawat Heinkel He 111 dengan Werknummer 3714 yang kelihatan ekornya doang


 Major Wilhelm-Ferdinand "Wutz" Galland (23 Oktober 1914 - 17 Agustus 1943) adalah adik dari jagoan Luftwaffe terkenal Adolf Galland yang sama-sama menjadi pilot pemburu. Meskipun cukup terlambat saat memutuskan menjadi pilot di tahun 1940 (setelah pindah dari unit Flak), Galland langsung membuktikan ketangguhannya sebagai salah satu pilot Luftwaffe paling berbakat. Dia mulai bertugas di garis depan bulan Juni 1941 saat ditempatkan di JG 26 yang juga merupakan tempat kakak-kakaknya bertugas (Fritz dan Adolf). Kemenangan udara pertamanya diraih satu bulan setelah itu, dan di akhir tahun 1942 dia telah terkenal sebagai salah satu pilot Luftwaffe terbaik di Front Barat. 21 kemenangan berhasil diraihnya, dan dia juga memimpin 5./JG 26 dengan begitu baik. Pada awal tahun 1943 Galland naik jabatan menjadi Gruppenkommandeur II./JG 26, meskipun dia merasa bahwa unit setingkat Gruppe masih terlalu besar untuk dipimpinnya. Friedrich-Wilhelm Galland dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 Mei 1943 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 26 (JG 26) "Schlageter" / Jagdfliegerführer 2 / Höherer Jagdfliegerführer West / Luftflotte 3 setelah berhasil meraih kemenangan udara ke-35, dan sebelum kematiannya tanggal 17 Agustus 1943 dia telah berhasil menambah jumlah kemenangannya menjadi 55 buah yang diraih hanya dalam 186 misi tempur. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse; Eisernes Kreuz I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (12 Oktober 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (28 Januari 1943, setelah kemenangan ke-24)


 
Pertemuan antara Oberleutnant Joachim Müncheberg (Staffelkapitän 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 26) dengan sang "Rubah Padang Pasir" General der Panzertruppe Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) di medan perang Afrika Utara, bulan Juni-Juli 1941. Di belakang mereka terparkir pesawat pembom Heinkel He 111 H4 VG+ES (WNr 4085) yang berfungsi sebagai "Kurierstaffel v.b.z. Afrika" (pesawat transportasi pribadi Rommel). Disini Rommel tampaknya akan atau sudah melakukan perjalanan udara, yang terlihat dari schwimmweste (jaket pelampung) yang dikenakannya. Sementara itu, tidak terlihat dari sudut ini adalah perban di lutut kiri Müncheberg yang didapatkannya setelah dia terluka dalam kompetisi olahraga di Erfurt bulan Mei 1941 sebelumnya (dia terjatuh saat ikut lomba lari gawang sepanjang 110 meter!). Oberleutnant Müncheberg dan Staffel pimpinannya merupakan satu-satunya elemen dari Jagdgeschwader 26 (JG 26) yang beroperasi di Afrika Utara, dan itupun hanya selama bulan Juni dan Juli saja. Selama keberadaannya yang singkat tersebut, 7. Staffel tercatat menembak jatuh delapan pesawat Inggris, dengan lima diantaranya dibukukan oleh sang Staffelkapitän! Foto ini sendiri dibuat oleh Kriegsberichter Opper dari KB-Kp. Lw. 7 (Kriegsberichter-Kompanie Luftwaffe 7) dan, bila anda jeli, anda bisa melihat sandal hasil modifikasi lapangan dari sepatu yang dipakai oleh Joachim Müncheberg!

 Seorang pilot Luftwaffe mengenakan schwimmweste. Dalam keterangan Bundesarchiv identitas si peraih Ritterkreuz ini masih dipertanyakan, dan asumsi yang paling kuat adalah Walter Borchers (lihat DISINI), seorang pilot pemburu jagoan Luftwaffe dengan 59 kemenangan udara (43 di antaranya diraih di waktu malam). Tapi keterangan ini cukup meragukan, karena foto ini diambil pada bulan Oktober 1943 (setidaknya begitulah menurut keterangan bawaan Bundesrachiv) dan disini Borchers sudah mengenakan Ritterkreuz. Padahal dia baru mendapat medali ini tanggal 27 Juli 1944! Yang benar, dia adalah HEINZ VINKE yang juga seorang jagoan malam dengan 54 kemenangan udara (semuanya diraih di malam hari)

 Entah kenapa, Bundesarchiv kayaknya kebingungan kalau sudah harus menentukan identitas orang pake schwimmweste. Seperti contohnya DISINI. Tak ada keterangan perihal siapa dia, hanya disebutkan : "Frankreich.- Pilot mit Ritterkreuz und Schwimmweste, sitzend und lesend" (Prancis - Pilot dengan Ritterkreuz dan jaket pelampung, duduk sambil membaca). Dia tak lain dan tak bukan adalah Helmut Lent, salah satu dari hanya dua orang pilot malam Luftwaffe yang meraih 100 kemenangan udara, dan salah satu dari hanya dua orang pula pilot malam Luftwaffe yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten! Satu orang lagi merupakan orang yang sama: Heinz-Wolfgang Schnaufer



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org

No comments:

Post a Comment