Saturday, May 8, 2010

Major Heinz-Wolfgang Schnaufer (1922-1950), Pilot Tempur Malam Luftwaffe Dengan Skor Kemenangan Paling Tinggi!

Heinz-Wolfgang Schnaufer sebagai Oberleutnant dan Hauptmann. Tidak lupa lengkap dengan tanda tangannya!




19 November 1943: Oberleutnant Heinz-Wolfgang Schnaufer (kanan, Staffelkapitän 12.Staffel / IV.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1) meletakkan karangan bunga tanda dukacita dalam upacara pemakaman Major Walter Ehle (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1), yang tewas dalam sebuah kecelakaan udara di malam tanggal 17 November 1943. Di malam naas itu (tepatnya pukul 20:20), pesawat Messerschmitt Bf 110 yang dipiloti oleh Ehle mengalami masalah teknis sehingga dia berusaha mendaratkan pesawatnya secara darurat di sebuah lapangan rumput yang terletak di Horpmaal, Belgia (sekitar 10km dari pangkalannya di Brustum). Sialnya, saat berusaha mendarat ternyata lampu pesawat padam sehingga pesawat Ehle menghantam daratan dan hancur seketika. Selain Ehle, ikut gugur pula dua orang awaknya: Oberfeldwebel Ludwig Leidenbach (Bordfunker, radio/wireless operator) dan Unteroffizier Heinz Derlitzky (Bordschütze, aerial gunner). Jenazah mereka bertiga kemudian dikebumikan di Deutscher Soldatenfriedhof Lommel (Belgia), Blok 21 kuburan ke-42. Secara anumerta pangkatnya dinaikkan dari Major menjadi Oberstleutnant


18 Februari 1944: Oberleutnant Heinz-Wolfgang Schnaufer (Staffelkapitän 12./NJG 1) menunjukkan 47 buah jumlah kemenangan yang telah diraihnya yang tertera pada ekor pesawat Messerschmitt Bf 110 G-4 "G9+EF" yang dipakainya. Termasuk di antaranya adalah tiga buah kemenangan terakhir di baris paling bawah yang dicetaknya pada malam tanggal 15 Februari 1944 di atas St. Trond, Belgia (jam 22:58, 23:19, dan 23:33). Skor akhir Schnaufer adalah 121 kills, dan ini membuat dia tercatat sebagai pilot Nachtjäger tersukses dalam sejarah!


Para Experten Nachtjagd (pilot top Pemburu Malam) di St. Trond, Belgia, awal musim semi tahun 1944. Dari kiri ke kanan: Major Helmut Lent (Geschwaderommodore Nachtjagdgeschwader 3), bandmaster, Oberleutnant Heinz-Wolfgang Schnaufer (Gruppenkommandeur IV.Gruppe / Nachtjagdgeschwader 1), dan Hauptmann Hans-Joachim Jabs (Geschwaderkommodore Nachtjagdgeschwader 1). Foto ini sendiri merupakan koleksi dari Martin Drewes, Experten Nachtjagd lainnya


Buku biografi Heinz Wolfgang Schnaufer karangan Tatang S.


Heinz-Wolfgang Schnaufer berfoto bersama dengan kedua orang kru kebanggaannya tak lama setelah acara penganugerahan medali. Dari kiri ke kanan : Leutnant Fritz Rumpelhardt, Hauptmann Schnaufer dan Oberfeldwebel Wilhelm Gänsler


Hauptmann Heinz-Wolfgang Schnaufer


Pesawat Messerschmitt Bf 110 G-4 dari Nachtjagdgeschwader 1 milik Oberleutnant Heinz-Wolfgang Schnaufer dengan wilayah operasi di St. Trond, Februari 1944. Peralatan "aneh" yang terdapat di moncong pesawat sebenarnya adalah antena radar dan merupakan peralatan wajib bagi setiap penerbang malam, baik dari pihak Jerman maupun Sekutu


Sayap ekor dari pesawat Bf 110 yang dipiloti oleh Heinz-Wolfgang Schnaufer yang kini disimpan di Imperial War Museum (London), yang memperlihatkan jumlah 121 kemenangan yang telah diraihnya


Makam Heinz-Wolfgang Schnaufer yang berendengan dengan anggota keluarga Schnaufer lainnya. Tulisan di batu nisannya berbunyi: "Disini beristirahat penempur malam terbaik dan tak terkalahkan dalam Perang Dunia II, Major dan Geschwaderkommodore Heinz Wolfgang Schnaufer, 1922-1950", diikuti dengan puisi "Thee would I salute in the threshing of thy wings, My heart foretells me triumph in thy name. Onward, proud eagle, to thee the cloud must yield."


Sketsa Heinz-Wolfgang Schnaufer


Oleh : Alif Rafik Khan

Nama panggilan : "Hantu Malam dari St. Trond", yang diberikan oleh para pilot Inggris.

Heinz-Wolfgang Schnaufer dilahirkan di rumah sakit bersalin Stuttgart tanggal 16 Februari 1922. Rumahnya sendiri berada di kota Calw (Baden-Württemberg) yang terletak di Hutan Hitam (Black Forest), dan dia merupakan anak tertua dari empat orang, tiga cowok dan satu bencong eh cewek. Meskipun nama baptisnya adalah 'Heinz Wolfgang' ('Wolfgang' diambil dari nama bapak baptisnya) tapi dia lebih luas dikenal hanya sebagai 'Heinz'. Keluarga Schnaufer adalah keluarga yang kaya raya, karena ayahnya adalah seorang pedagang wine/anggur yang disegani. Schnaufer sendiri telah menunjukkan bakat yang besar, baik di bidang akademis maupun atletis, dan pada tahun 1938 (di usianya yang ke-16) dia memasuki NPEA (Nationalpolitische Erziehungsanstalten atau Institut Pendidikan Politik Nasional) di Backnang, dan setahun kemudian pindah ke NPEA Potsdam. NPEA adalah semacam sekolah pelatihan bagi para anak muda Jerman terpilih yang menjadi calon anggota Partai Nazi, dan Potsdam adalah cabang NPEA yang secara khusus mempunyai opsi latihan terbang untuk para calon pilot Luftwaffe.

Heinz Schnaufer lalu melanjutkan karirnya dengan masuk menjadi anggota Luftwaffe sebagai calon perwira bulan November 1939, dan berhasil menyelesaikan pelatihan terbangnya tahun 1941. Di Sekolah Pesawat Tempur Bermesin Ganda (Zerstörerschule) di Wunstorf dia bertemu dengan Fritz Rumpelhardt, yang kelak akan dengan setia menemani hari-hari peperangannya di udara sebagai Funker (operator radio/radar) sampai dengan akhir perang (dengan kekecualian masa break sebentar di tahun 1943). Pada saat awal itu, Schnaufer dan Rumpelhardt setuju untuk secara sukarela bergabung dengan unit Nachtjagd (Tempur Malam) yang baru dibentuk oleh Luftwaffe. Pada bulan November 1941, setelah menyelesaikan pendidikan mereka khusus untuk mempelajari sistem yang baru ini, mereka ditempatkan di II./NJG 1 di Stade, dekat Hamburg. Tak lama basis operasi unit ini dipindahkan ke Saint-Trond, Belgia. Di sepanjang karirnya yang cemerlang, Schnaufer hanya menerbangkan pesawat Messerschmitt Bf 110 saja, meskipun dia seringkali mengomandani Geschwader yang telah diperlengkapi oleh Ju 88 yang lebih yahud kemampuannya.

Pengalaman tempur pertama Schnaufer datang di bulan Februari 1942, ketika II./NJG 1 dikirim untuk melakukan tugas pengawalan bagi kapal laut Scharnhorst, Gneisenau dan Prinz Eugen ketika mereka berlayar dari pangkalannya di Brest menuju Norwegia. Meskipun begitu, 'kill' pertamanya tak kunjung datang sampai di malam tanggal 1/2 Juni 1942, ketika dia menembak jatuh sebuah Handley-Page Halifax di dekat Louvain, Belgia. Di akhir tahun tersebut jumlah skornya hanya mencapai 7 saja, termasuk 3 buah di malam tanggal 1 Agustus. Orang banyak sering menyebut bahwa Schnaufer adalah seorang yang "lambat panas", meskipun kita juga harus mengetahui bahwa intensitas pesawat Inggris di wilayah tersebut memang tidaklah sebanyak wilayah lainnya.

Schnaufer dipromosikan menjadi Oberleutnant bulan Juli 1943 ketika skornya sudah mencapai 17. Pada bulan Agustus dia dipindahkan ke IV./NJG 1 yang bermarkas di Leeuwarden, Belanda, sekaligus diangkat menjadi Staffelkapitän dari 12./NJG 1 (IV./NJG 1). Schnaufer tetap bertugas di wilayah tersebut sampai dengan Maret 1944, dengan pengecualian dalam bulan September/Desember 1943 dia ditempatkan di Quakenbruck. Bulan Maret 1944 itu dia ditunjuk sebagai Kommandeur IV./NJG 1 dan pindah bersama unit baru yang dipimpinnya balik ke Saint-Trond. Pada saat ini dia sudah menembak jatuh 47 pesawat pembom RAF. Di waktu ini pula terdapat pula kru ketiga di pesawat yang dikemudikan oleh Schnaufer, yaitu Wilhelm Gänsler yang kerjaannya hanya celingak-celinguk melihat kalau-kalau ada pesawat musuh nongkrong, atau yang nama kerennya disebut sebagai look-out atau 'sepasang mata tambahan'. Pada bulan Desember 1943 Schnaufer dianugerahi dengan Ritterkreuz setelah skornya mencapai 42.

Schnaufer tetap dalam posisinya sebagai Kommandeur dari IV./NJG 1 sampai dengan November 1944. Bulan Mei 1944 dia dipromosikan menjadi Hauptmann (Kapten) dan bulan Juni-nya dianugerahi dengan Eichenlaub setelah mencetak 84 kemenangan. Belum cukup, Schwerter juga nongkrong di lehernya setelah skor-nya bertambah lagi menjadi 89. Tentu saja jumlah kemenangan ini tidak hanya ditentukan oleh Schnaufer seorang, melainkan juga oleh kedua orang kru-nya. Maka dari itu, Rumpelhardt dan Gänsler menerima pula Ritterkreuz bagian mereka bulan Juli 1944. Bulan September 1944, IV./NJG 1 ditarik pulang ke Jerman dan ditempatkan sementara waktu di Düsseldorf kemudian Dortmund. Schnaufer berhasil mencatatkan kemenangannya yang ke-100 (!) tanggal 9 Oktober 1944, yang dengan prestasi tersebut Adolf Hitler langsung mengganjarnya dengan Brillanten.

Bulan selanjutnya Schnaufer, yang baru berusia 22 tahun, ditunjuk sebagai Kommodore NJG 4 yang berpangkalan di Gütersloh. Di akhir tahun itu skornya telah mencapai 106, dan bulan Desember 1944 pangkatnya naik lagi menjadi Satpol PP eh Major.

Sukses terbesar Schnaufer datang tanggal 21 Februari 1945 ketika dia merontokkan 9 bomber berat RAF hanya dalam rentang waktu satu hari, dua di waktu subuh dan tujuh di maghrib-nya!
Hebatnya lagi, penelitian pasca-perang mengungkapkan bahwa sebenarnyalah jumlah kemenangannya di tanggal tersebut adalah 10 kemenangan, dimana satu klaimnya tidak diakui!

Ketika perang berakhir, jumlah kemenangan Heinz-Wolfgang Schnaufer tercatat di angka 121 yang diraihnya dalam 164 misi tempur (Juni 1942 s/d Maret 1945), dan ini merupakan skor terbesar seorang pilot tempur malam sepanjang sejarah! Dari jumlah total kemenangannya, termasuk pula 114 bomber bermesin empat RAF. Selain itu, bisa dibilang bahwa angka kemenangannya sebenarnya lebih besar daripada yang disebutkan di atas, hanya saja sistem penilaian klaim yang ketat dari Luftwaffe membuat tidak semua kemenangannya diakui secara resmi. Operator radar di 12 kemenangan pertamanya adalah Feldwebel Dr. Baro, sementara 100 lainnya bersama dengan Leutnant Fritz Rumpelhardt. Gunnernya dalam 98 klaim adalah Oberfeldwebel Wilhelm Gänsler.

Schnaufer menjadi tawanan Inggris bulan Mei 1945 di Eggebek yang terletak di Schleswig-Holstein, tapi kemudian dilepaskan setahun kemudian dan kembali ke Calw. Schnaufer banting setir kini menggeluti bisnis anggur yang diusahakan keluarganya, karena ayahnya telah terlebih dahulu meninggal saat perang masih berkecamuk (ketika ajal Schnaufer sendiri tiba, bisnis yang dikembangkannya telah maju sedemikian pesat).

Akhir dari hidupnya yang singkat datang ketika Schnaufer mengadakan kunjungan bisnis untuk kepentingan pembelian anggur ke Prancis, dimana mobil sport bak terbuka yang dikemudikannya terlibat kecelakaan dengan sebuah lori di jalan utama selatan Bordeaux yang menuju ke Biarritz. pengemudi lori tersebut masuk ke jalan utama secara ilegal tanpa lihat kiri-kanan, sementara Schnaufer dengan darah mudanya telah mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tabrakan terjadi, yang mengakibatkan sebuah silinder gas berat terlempar ke mobil Schnaufer, dan setidaknya salah satu di antaranya telah mengenai kepalanya secara telak. Heinz-Wolfgang Schnaufer meninggal di rumah sakit akibat luka berat di kepalanya dua hari kemudian tanggal 15 Juli 1950. Jenazahnya dipulangkan ke Calw untuk dikuburkan bersama dengan anggota keluarganya yang lain.

Penghargaan yang diterima :
* Front Flying Clasp of the Luftwaffe for Night Fighters in Gold
* Combined Pilots-Observation Badge in Gold with Diamonds
* Wound Badge in Black
* Iron Cross (1939)
o 2nd Class (2 Juni 1942)
o 1st Class (Agustus/September 1942)
* Ehrenpokal der Luftwaffe (26 Juli 1943)
* German Cross in Gold tanggal 16 Agustus 1943 sebagai Oberleutnant di II./NJG 1
* Knight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves, Swords and Diamonds
o Knight's Cross tanggal 31 Desember 1943 sebagai Oberleutnant/Staffelführer 12./NJG 1
o 507th Oak Leaves tanggal 24 Juni 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur dari IV./NJG 1
o 84th Swords tanggal 30 Juli 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur IV./NJG 1
o 21st Diamonds tanggal 16 Oktober 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur dari IV./NJG 1
* Disebutkan di Wehrmachtbericht tanggal 10 Oktober 1944


Sumber :
Buku "Nachtjagd: Defenders of the Reich 1940-1943" karya Martin W Bowman
www.aircrewremembrance.com
www.en.wikipedia.org
www.flickr.com
www.forum.axishistory.com
www.toysoldiers.com
www.warbirdsresourcegroup.org
www.ww2f.com
www.xs4all.nl

No comments: