Tuesday, October 29, 2019

Foto Walther von Reichenau, Jenderal Fanatik Nazi

Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (8 Oktober 1884 - 17 Januari 1942) adalah Marsekal Heer (Angkatan Darat Jerman) yang terkenal sebagai fanatik Nazi sekaligus pengagum berat Adolf Hitler. Jenderal pencinta olahraga ini beberapa kali nyaris menjadi Panglima Heer, kalau saja jenderal-jenderal berpengaruh lainnya - yang menganggap dia telah terlalu jauh dalam berpolitik - tidak menjegalnya dalam pencalonan. Reichenau menjadi Panglima 10. Armee dalam penyerbuan Jerman atas Polandia (1939), dilanjutkan dengan menjadi Panglima 6. Armee dalam invasi atas Belgia/Prancis (1940) serta Uni Soviet (1941). Di medan perang Front Timur, Reichenau mengeluarkan maklumat kontroversial yang memerintahkan pasukan yang berada di bawah komandonya untuk membunuh warga sipil setempat bila diperlukan. Dia juga aktif dalam membantu unit-unit Einsatzgruppe SS untuk memburu orang-orang Yahudi yang berada di wilayah kekuasaannya. Pada akhir tahun 1941 Reichenau ditunjuk oleh Hitler untuk menjadi Panglima seluruh pasukan Jerman di selatan Rusia (menggantikan Gerd von Rundstedt). Tragisnya, jabatan prestisius ini hanya dinikmatinya kurang dari sebulan saja, karena pada awal tahun 1942 dia meninggal secara mendadak akibat kombinasi serangan jantung serta stroke. Penyebabnya? Lari pagi di tengah cuaca Front Timur yang luar biasa dingin dengan hanya mengenakan celana pendek dan kaos! Hitler memberikan penghormatan tertinggi kepada jenderal setianya ini dengan menyelenggarakan upacara pemakaman kenegaraan di Berlin. Jenazah Reichenau kemudian dikebumikan di kompleks pemakaman prestisius di Invalidenfriedhof. Medali dan penghargaan yang telah diterimanya: Königlichen Preußischen Rettungsmedaille am Bande (1910); Deutsche Reichssportabzeichen (1913); Ritterkreuz des königlichen Preußischen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern; 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Königlichen Preußischen Kronen-Orden IV.Klasse; Ritterkreuz I.Klasse des Königlich Württembergische Friedrichs-Orden mit Schwertern; Hamburgisches Hanseatenkreuz; Kaiserlich und Königlich Österreichische Militär-Verdienstkreuz III Klasse mit Schwertern; Order of Saint Sava (Yugoslavia), Commander with Star; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Wehrmacht-Dienstauszeichnung I.Klasse (25 jahre); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 mit Spange “Prager Burg”; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (September 1939); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (30 September 1939). Namanya disebutkan pula dalam Wehrmachtbericht edisi 21 September 1941. Biografi singkatnya bisa dibaca DISINI


Pasangan suami-istri Generalleutnant Ernst August von Reichenau dan Elisabeth Bernhardine Greve bersama dengan anak-anak mereka, dari kiri ke kanan: Ernst-Leuchtmar von Reichenau (lahir 23 Mei 1893), Egon von Reichenau (lahir 27 Juli 1887), Hella von Reichenau (lahir 12 Juni 1880), dan Walther von Reichenau (lahir 8 Oktober 1884). Foto ini sendiri diambil di Oberkassel bei Düsseldorf, kemungkinan besar pada masa Perang Dunia Pertama dimana semua anak-anak Jenderal Reichenau bergabung ke dalam dinas militer. Pada saat itu, sang jenderal telah lama pensiun, dengan penugasan terakhirnya adalah sebagai Komandan 37. Division (25 Maret 1899 - 9 April 1901). Ernst August von Reichenau dikenal sebagai ahli dalam bidang artileri dan balistik, selain sebagai seorang penggemar sepakbola. Dalam Perang Dunia Pertama Reichenau senior bekerja di Perusahaan Mobil Düsseldorfer serta Pabrik Senjata Heinrich Erhardt. Dari semua anak-anak lelakinya, yang paling moncer karirnya adalah si sulung Walther, yang menjadi jenderal bintang empat - alias Marsekal - di masa Perang Dunia II


Foto yang diambil pada tahun 1909 ini memperlihatkan Kronprinz Wilhelm (tengah) bersama dengan para perwira dari 1. Garde-Feldartillerie-Regiment. Perwira muda di sebelah kanan sang Putra Mahkota Jerman - yang mengenakan selempang ajudan - adalah Leutnant Walther von Reichenau (Adjutant I.Abteilung / 1.Garde-Feldartillerie-Regiment), yang nantinya menjadi Marsekal Angkatan Darat Jerman di masa kekuasaan Nazi dan Hitler


Reichspräsident Paul von Hindenburg menginspeksi pasukan Reichswehr dari unit Kommando der Wachtruppe di Berlin, tanggal 1 Maret 1932. Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Werner von Blomberg (Kommandeur 1. Division und Befehlshaber Wehrkreis I), Generalleutnant Gerd von Rundstedt (Kommandeur 3. Division), General der Infanterie Kurt Freiherr von Hammerstein-Equord (Chef der Heeresleitung), Oberst Walther von Reichenau (Chef des Stabes 1. Division), Oberst Carl von Tiedemann (Kommandeur Kommando der Wachtruppe), serta Reichspräsident Hindenburg. Disini sang Reichspräsident mengenakan seragam Generalfeldmarschall era Kekaisaran Jerman, lengkap dengan pickelhaube (helm berujung runcing)


 Oberst Walther von Reichenau (Chef Ministeramt di Reichswehrministerium) melompati jaring tenis setelah memenangkan sebuah pertandingan yang diselenggarakan sebagai bagian dari perlombaan tenis untuk para perwira Reichswehr. Pertandingan tersebut diadakan di lapangan Blau-Weiss 1899 di Roseneck, Berlin-Grunewald, pada bulan Agustus 1933. Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam suratkabar "Berliner Zeitung" edisi tanggal 26 Agustus 1933. Manusia satu ini memang dikenal sebagai penggila olahraga (selain sebagai seorang anggota militer). Sebelum Perang Dunia Pertama pecah, Reichenau menjadi salah satu pendiri dari Offiziersabteilung di Berliner Sportclubs (BSC), dan menggagas pertandingan sepakbola Gardekorps. Dia juga rutin berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan olahraga lain seperti tenis, atletik dan berburu. Begitu aktifnya dia dalam berbagai aktivitas olah tubuh sehingga rekan-rekannya menjulukinya sebagai "Jenderal Olahraga"!


 Peresmian promosi untuk Olimpiade musim panas yang akan diselenggarakan di Kota Berlin (Jerman) pada bulan Agustus 1936. Acara digelar di gedung Kundgebung der Deutschen Leichtathletikverbands pada tahun 1934. Duduk di baris depan, dari kiri ke kanan: Major Albrecht Baron Digeon von Monteton (Offizier in der Reichswehrministerium), Dr. Karl Ritter von Halt (Sportfunktionär und IOC-Mitglied), Generalmajor Walther von Reichenau (Mitglied des Organisationskomitees für die Olympischen Spiele 1936), Reichssportführer Hans von Tschammer und Osten (Leiter Deutscher Reichsbund für Leibesübungen, DRL), dan Heinrich Sahm (Oberbürgermeister von Berlin)


 Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Reichskanzler), dan Generalmajor Walther von Reichenau (Chef Wehrmachtsamt di Reichswehrministerium). Foto ini diambil pada tahun 1934 saat Hitler melakukan kunjungan ke acara latihan perang yang digelar oleh Reichswehr di Wünsdorf, Brandenburg. Dua perwira di belakang Hitler terlihat mengenakan Militärisches Scheidrichter weisses Kappen Band (pita putih wasit militer). Pita ini biasanya dikenakan oleh personil Angkatan Darat yang ditunjuk sebagai wasit atau staff wasit dalam acara latihan militer atau perang-perangan. Wasit militer juga mengenakan pita putih di lengan kiri untuk membedakannya dengan peserta latihan perang. Dalam foto ini terlihat Jenderal Reichenau mengenakan Deutsches Reichssportabzeichen di seragamnya, sebuah medali olahraga yang jarang terlihat dikenakan oleh personil militer, yang didapatkan oleh Reichenau pada tahun 1913 sewaktu masih menjadi perwira Kaiserliche Armee


 Generalmajor Walther von Reichenau (kanan) dalam acara pertandingan lari estafet yang diselenggarakan di Potsdam-Berlin pada tanggal 3 Juni 1934. Selain mempunyai jabatan militer resmi sebagai Kepala Kantor Wehrmacht di Kementerian Reichswehr, kecintaan sang jenderal pada dunia olahraga membuatnya terpilih sebagai anggota Komite Olimpiade Musim Panas ke-XI Berlin serta anggota Komite Olimpiade Musim Dingin ke-IV di Garmisch-Partenkirchen sekaligus!


 Dari kiri ke kanan: Generalmajor Walther von Reichenau, pemain sepakbola Johannes "Hanne" Sobek, joki berkuda Ernst-Florian Grabsch, dan pemain tenis Roman Najuch. Foto ini diambil pada bulan Oktober 1934, beberapa saat setelah usainya pertandingan persahabatan antara klub sepakbola "Oase" melawan tokoh-tokoh olahraga Jerman. Reichenau sendiri ikut berpartisipasi disini dalam kapasitasnya sebagai anggota Komite Olimpiade Musim Panas ke-XI yang rencananya akan diselenggarakan di Berlin pada tahun 1936. Foto ini pertama kali dipublikasikan pada tanggal 30 Oktober 1934 di suratkabar "Berliner Zeitung", dan kini menjadi koleksi Ullstein Bild


 Peringatan "Tag der nationalen Arbeit" (Hari Kerja Nasional) yang diselenggarakan di Berliner Staatsoper, Unter den Linden, pada tanggal 1 Mei 1935. Foto ini diambil pada saat sedang berlangsungnya pidato oleh Reichsminister Joseph Goebbels. Duduk di baris depan, dari kiri ke kanan: Adolf Hühnlein (NSKK-Korpsführer), Viktor Lutze (SA-Stabschef), Walther Funk (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), Baldur von Schirach (Reichsjugendführer), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Leiter Deutsche Arbeitsfront), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht), Franz Gürtner (Reichsjustizminister), Paul Freiherr von Eltz-Rübenach (Reichspostminister und Reichsminister für Verkehr), Franz Seldte (Reichsarbeitsminister), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der Schutzstaffel). Baris kedua dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer und Generalleutnant der Polizei Kurt Daluege (Stellvertreter des Reichsführer-SS), tidak dikenal, Artur Görlitzer (Preußischen Staatsrat), Reichsarbeitsführer Konstantin Hierl (Leiter des Reichsarbeitsdienst), Hans Pfundtner (Staatssekretär im Reichsministerium des Innern), Charakter als Generalleutnant Erhard Milch (Staatssekretär zum Reichsluftfahrtministerium), dan Generalmajor Walther von Reichenau (Chef Wehrmachtsamt di Reichswehrministerium)


 Generalmajor Walther von Reichenau (Chef Wehrmachtsamt di Reichswehrministerium) terlihat sedang asyik bermain tenis di lapangan Blau-Weiss 1899 yang terletak di Roseneck, Berlin-Grunewald, pada bulan September 1935. Pertandingan tersebut merupakan bagian dari perlombaan tenis untuk para perwira Wehrmacht yang diselenggarakan secara berkala. Selain sebagai seorang perwira militer, Reichenau juga menjadi anggota Komite Olimpiade Musim Panas ke-XI Berlin (24 Januari 1933 - 1936) serta anggota Komite Olimpiade Musim Dingin ke-IV di Garmisch-Partenkirchen (23 Agustus 1933 - 1936). Kecintaannya pada olahraga membuat dia dipilih sebagai bagian dari dua komite Olimpiade yang bergengsi tersebut


 Generalleutnant Walther von Reichenau (Kommandierender General VII. Armeekorps) memberikan hormat militer di depan Feldherrnhalle, Münich, dalam rangkaian upacara sumpah setia para anggota baru NSDAP yang diselenggarakan pada tanggal 7 November 1935. Feldherrnhalle (Aula Marsekal Lapangan) sendiri adalah loggia (bangunan berpilar lengkung) yang terletak di Odeonsplatz, yang dibangun pada tahun 1841 di masa kekuasaan Raja Bavaria Ludwig I. Bangunan ini kemudian menjadi monumen suci kaum Nazi setelah menjadi tempat utama kudeta yang gagal pada tanggal 9 November 1923, dimana 16 orang anggota NSDAP (dan dua petugas polisi) terbunuh. Di masa kekuasaan Adolf Hitler, pada tanggal 9 November setiap tahunnya selalu diselenggarakan napak-tilas untuk mengenang peristiwa kudeta tersebut - yang dinamakan sebagai "Beer Hall Putsch" - dengan puncak acaranya selalu diadakan di Feldherrnhalle


Rangkaian rangkaian upacara sumpah setia para anggota baru NSDAP yang diselenggarakan pada tanggal 7 November 1935 di Feldherrnhalle, Münich. Para petinggi Nazi dan Wehrmacht ikut hadir dalam acara ini. Yang terakhir ikut hadir meskipun notabene acara yang diselenggarakan adalah khusus untuk kepentingan NSDAP. Fenomena dimana Angkatan Bersenjata Jerman yang sedikit demi sedikit mulai tunduk pada kekuasaan Nazi ini biasa disebut sebagai "Das Hakenkreuz über der Wehrmacht" (Swastika diatas Wehrmacht). Baris depan, dari kiri ke kanan: Oberst Hellmuth Felmy (Höherer Fliegerkommandeur V), kemungkinan General der Artillerie Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 2), jenderal Heer tak dikenal, Generalleutnant Walther von Reichenau (Kommandierender General VII. Armeekorps), SS-Standartenführer Hans Dauser (Leitender Staatssekretär und Leiter der Abteilung "Arbeit und Fürsorge" im Bayerischen Staatsministerium für Wirtschaft), dan SA-Gruppenführer Ludwig Siebert (Bayerischer Ministerpräsident und Vorsitzender der bayerischen Staatsregierung)


Mewakili Angkatan Darat Jerman, Generalleutnant Walther von Reichenau (Kommandierender General VII. Armeekorps) memberikan kata sambutan dalam upacara sumpah setia para anggota baru NSDAP yang diselenggarakan di Feldherrnhalle (Odeonsplatz), Münich, pada tanggal 7 November 1935. Korps AD yang dipimpin oleh Reichenau bermarkas di kota kelahiran partai Nazi tersebut, sementara sang jenderal sendiri terkenal sebagai simpatisan Hitler nomor wahid!


Sebagai seorang perwira militer yang juga doyan terjun ke dunia olahraga dan politik, pada bulan Mei 1936 Generalleutnant Walther von Reichenau dikirim ke Cina oleh Menteri Peperangan Jerman, Generaloberest Werner von Blomberg, untuk mendukung misi militer Jerman pimpinan Char. General der Infanterie Alexander von Falkenhausen yang telah ada sebelumnya. Menteri Luar Negeri Konstantin von Neurath dan Duta Besar Jerman untuk Jepang Herbert von Dirksen keberatan atas pengiriman ini karena mengkhawatirkan akan membuat hubungan persahabatan Jerman dan Jepang menjadi buruk. Foto koleksi pribadi Friedrich Busse ini diambil di Nanking pada musim panas tahun 1936 dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Hans Klein, Chiang Kai-Shek, dan Reichenau


 Dari kiri ke kanan: Kuan Te-mao, Jenderal Kuei Yung-ching, Friedrich Busse, Menteri Perindustrian Cina Weng Wen-hao, Hans Klein, H.H. Kung, Generalleutnant Walther von Reichenau, ajudan, dan Hauptmann Kaspar Völker. Foto koleksi pribadi Friedrich Busse ini diambil di Nanking pada musim panas tahun 1936, saat berlangsungnya misi militer Jerman di Cina yang dipimpin oleh Jenderal Reichenau


 General der Artillerie Walther von Reichenau (tengah, Kommandierender General VII. Armeekorps) menemani Field Marshal Sir Cyril John Deverell (Chief of the Imperial General Staff) dari Inggris yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman, bulan September 1937. Mereka terlihat sedang melakukan inspeksi terhadap pasukan kehormatan Luftwaffe. Paling kiri adalah Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres)


 Dari kiri ke kanan: ajudan yang punya blog, General der Artillerie Wilhelm Keitel (Chef des Wehrmachtsamtes im Reichskriegsministerium), General der Artillerie Walther von Reichenau (Kommandierender General VII. Armeekorps), Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan Generalleutnant Curt Haase (Inspekteur der Artillerie). Foto kemungkinan besar diambil pada musim gugur tahun 1937 saat kunjungan Von Blomberg ke markas VII. Armeekorps di München


 Upacara pemakaman mantan jenderal terkenal Jerman dalam Perang Dunia I, Erich Ludendorff, yang diselenggarakan di Münich pada tanggal 22 Desember 1937. Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berjalan paling depan, diikuti oleh, baris pertama dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan General der Infanterie Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 3). Baris kedua: General der Artillerie Walther von Reichenau (Kommandierender General VII. Armeekorps di Münich) dan General der Flieger Hugo Sperrle (Kommandierender General Luftkreis V di Münich)


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) disambut oleh penduduk Jerman di Wildenau yang berbatasan dengan wilayah Sudetenland (Cekoslowakia), tanggal 3 Oktober 1938. Keesokan harinya dia dan rombongan melintasi perbatasan Sudetenland. SS-Gruppenführer yang berdiri dengan wajah terhalang di jok belakang adalah Konrad Henlein, sementara jenderal Heer yang wajahnya persis berada di bawah siku Hitler adalah General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 4). Di sebelah kiri Reichenau yang memakai tambang ajudan adalah Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Terakhir: perwira Wehrmacht di latar belakang yang menghadap ke arah kiri adalah Generalleutnant Heinz Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert])


Di tengah proses penguasaan Sudetenland oleh pasukan Wehrmacht dari tanggal 1 s/d 7 Oktober 1938, pada tanggal 3 Oktober Hitler dan para petinggi Nazi Jerman lainnya melakukan perjalanan ke wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Cekoslowakia tersebut. Foto ini diambil di pinggir jalan antara Eger dan Franzensbad, pada saat rombongan beristirahat sekaligus makan siang dalam perjalanan ke Franzensbad. Duduk menghadap kamera, dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Dr,jur. Harald Turner (Chef Zivilverwaltung in der Zone III Heeresgruppenkommando 4 des Sudetenlandes), Generalleutnant Heinz Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 4), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Konrad Henlein (Leiter Sudetendeutsche Partei), serta Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Berdiri paling kiri adalah Walter Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), sementara yang berdiri di belakang Hitler adalah Oberstleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Terakhir: dikatakan oleh Wikipedia bahwa perwira berpistol yang duduk membelakangi kamera adalah General der Artillerie Hans-Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps), tapi terlalu sulit untuk mengkonfirmasi kebenarannya karena mukanya yang tertutup


Di tengah proses penguasaan Sudetenland oleh pasukan Wehrmacht dari tanggal 1 s/d 7 Oktober 1938, pada tanggal 3 Oktober Hitler dan para petinggi Nazi Jerman lainnya melakukan perjalanan ke wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Cekoslowakia tersebut. Foto ini diambil di pinggir jalan antara Eger dan Franzensbad, pada saat rombongan beristirahat sekaligus makan siang dalam perjalanan ke Franzensbad. Duduk menghadap ke arah kiri, dari kiri ke kanan: SS-Oberführer Dr,jur. Harald Turner (Chef Zivilverwaltung in der Zone III Heeresgruppenkommando 4 des Sudetenlandes), Generalleutnant Heinz Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 4), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Konrad Henlein (Leiter Sudetendeutsche Partei), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Berdiri di belakang Keitel adalah Walter Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), yang mengenakan insignia Legationsrat II Klasse di lengannya. Terakhir: dikatakan oleh Wikipedia bahwa perwira yang duduk menghadap ke sebelah kanan adalah General der Artillerie Hans-Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps)


 
Di tengah proses penguasaan Sudetenland oleh pasukan Wehrmacht dari tanggal 1 s/d 7 Oktober 1938, pada tanggal 3 Oktober Hitler dan para petinggi Nazi Jerman lainnya melakukan perjalanan ke wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Cekoslowakia tersebut. Foto ini diambil di pinggir jalan antara Eger dan Franzensbad, pada saat rombongan beristirahat sekaligus makan siang dalam perjalanan ke Franzensbad. Duduk menghadap kamera, dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 4), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Konrad Henlein (Leiter Sudetendeutsche Partei), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Terakhir: dikatakan oleh Wikipedia bahwa perwira berpistol yang duduk membelakangi kamera adalah General der Artillerie Hans-Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps), tapi terlalu sulit untuk mengkonfirmasi kebenarannya karena mukanya yang tertutup


Foto ini diambil pada saat berlangsungnya kunjungan Adolf Hitler ke Karlsbad (Baden) tanggal 4 Oktober 1938, demi untuk mempersiapkan operasi militer Jerman atas wilayah Sudetenland (Cekoslowakia). Dalam kunjungannya ini, sang Führer ikut didampingi pula oleh para perwira tinggi militer serta pejabat-pejabat partai. Baris depan, dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) dan General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 4). Baris belakang: SS-Oberführer und Major der Reserve des Heeres Dr.jur. Harald Turner (Preußischer Staatsrat), Charakter als Generalleutnant Erich Volk (Kommandeur Kavallerieschule Hannover), dua orang perwira Heer yang tak diketahui namanya, Oberst Anton Dostler (Ia Erster Generalstabsoffizier Heeresgruppen-Kommando 4), serta perwira staff tak dikenal


General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 4) memberikan Erinnerungsgabe (hadiah kenang-kenangan) kepada para perwira Heer dan Luftwaffe yang juga merupakan atlet-atlet olahraga terbaik di bidangnya. Foto ini diambil pada bulan Juli 1939 oleh Braemer und Guell, dan pertama kali dipublikasikan dalam suratkabar DAZ (Deutsche Allgemeine Zeitung) edisi 8 Juli 1939. BTW, selain dari perwira yang paling dekat dengan kamera, semuanya mengenakan feldbinde (ikat pinggang parade). Selain itu, perwira kedua dari kanan juga terluka di lengannya sehingga harus dibebat!


Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) sedang sibuk ngoceh di dalam bangunan Pałac Biskupów Krakowskich (Istana Keuskupan Kraków) di Kielce pada saat kunjungannya ke kota di bagian tengah-selatan Polandia tersebut pada tanggal 10 September 1939. Di kiri adalah General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), sementara yang membelakangi kamera adalah Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei). Untuk identitas perwira bertubuh tinggi besar di sebelah Hitler sendiri saya tidak tahu, tapi yang jelas dia merupakan anggota dari 10. Armee karena selalu ngintil bersama Reichenau


 Lagebesprechung (diskusi militer) antara Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dengan General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee) yang digelar di dekat lapangan udara Maslow (timur-laut Kielce/Polandia), tanggal 10 September 1939. Paling kiri adalah SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef Ordnungspolizei), sementara yang berdiri di tengah sedikit tertutup oleh Hitler adalah Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon). Paling kanan adalah Walther Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler)


 Lagebesprechung (diskusi militer) antara Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dengan General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee) yang digelar di dekat lapangan udara Maslow (timur-laut Kielce/Polandia), tanggal 10 September 1939. Yang ikut numpang tenar di belakang, dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Reichspressechef der NSDAP und Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Obergruppenführer und General der Polizei Kurt Daluege (Chef Ordnungspolizei), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei), dan dua orang perwira Wehrmacht tak dikenal


 Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee). Foto ini diambil dalam acara kunjungan sang Führer ke markas 10. Armee di dekat lapangan udara Maslow (timur-laut Kielce/Polandia), tanggal 10 September 1939


Lagebesprechung (diskusi militer) antara Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dengan General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee) yang digelar di dekat lapangan udara Maslow (timur-laut Kielce/Polandia), tanggal 10 September 1939. Yang pengen masuk buku sejarah di latar belakang, dari kiri ke kanan: Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber der Luftwaffe und dem Führerhauptquartier), SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Reichspressechef der NSDAP und Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei). Foto oleh Heinrich Hoffmann


 Lagebesprechung (diskusi militer) yang digelar di dekat lapangan udara Maslow (timur-laut Kielce/Polandia), tanggal 10 September 1939. Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Prof.Dr.-med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt), SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei)


 General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee) menyambut kedatangan Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) yang baru tiba di lapangan udara di dekat Rawa/Tomaszów (sebelah tenggara Łódź), 11 September 1939. Pada saat itu pasukan Reichenau sedang dalam gerak maju menuju kota Warsawa, dan tak lama kemudian akan mengepung ibukota Polandia tersebut bersama dengan 8. Armee pimpinan General der Infanterie Johannes Blaskowitz. Reichenau sendiri adalah seorang Nazi fanatik yang bergabung sebagai anggota partai pada tahun 1932, meskipun dengan begitu dia tahu bahwa dia telah melanggar peraturan yang melarang setiap anggota militer Jerman untuk berpolitik! Tidak heran ketika Hitler naik ke puncak kekuasaan pada tahun 1933, karir sang jenderal pun melesat dengan cepat. Ketika dia meninggal karena stroke di Front Timur pada awal tahun 1942 (dan pesawat yang membawanya kembali ke Jerman kemudian malah jatuh), Hitler memerintahkan agar diselenggarakan prosesi pemakaman kenegaraan untuk salah satu jenderal favoritnya tersebut


Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) saat baru mendarat di lapangan udara di dekat Rawa/Tomaszów (sebelah tenggara Łódź), Polandia, tanggal 11 September 1939. Dia disambut oleh General der Artillerie Walther von Reichenau (tengah, Oberbefehlshaber 10. Armee), yang entah lagi nyerocos apa. Diantara Hitler dan Reichenau adalah Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber der Luftwaffe und dem Führerhauptquartier), sementara orang yang berdiri kedua dari kanan adalah Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), diikuti oleh Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht)


 Adolf Hitler disambut dengan gegap gempita oleh prajurit-prajurit Wehrmacht saat mengadakan kunjungan ke wilayah operasional 10. Armee di Rawa/Tomaszów (sebelah tenggara Łódź), Polandia, tanggal 11 September 1939. Dari kiri ke kanan: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (yang berbadan besar di belakang, Chefadjutant des Führers und Reichskanzler), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Adjutant der SS beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), perwira tak dikenal dari 10. Armee, dan General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee)


Adolf Hitler terlibat dalam diskusi serius dengan Generalmajor Friedrich-Carl Cranz mengenai perkembangan terkini pertempuran saat melakukan kunjungan ke wilayah operasi 10. Armee di Rawa/Tomaszów (sebelah tenggara Łódź), tanggal 11 September 1939. Sebagai identifikasinya: 1.Korvettenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (Adjutant der Kriegsmarine beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 2.General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), 3.Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), 4.Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), 5.Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 6.Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), 7.Generalmajor Friedrich-Carl Cranz (Kommandeur 18. Infanterie-Division), dan 8.Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht)


Komandan 18. Infanterie-Division, Generalmajor Friedrich-Carl Cranz, menerangkan kepada Adolf Hitler mengenai penempatan pasukannya dalam pertempuran melawan Polandia dan gerak maju menuju Warsawa yang terjadi baru-baru ini. Pertempuran yang menentukan di Polandia hampir usai, dan kini pasukan Jerman melakukan pengepungan di dekat Radom, sebelah barat Warsawa. Foto ini sendiri diambil pada saat sang Führer melakukan kunjungan ke wilayah operasi 10. Armee di Tomaszów (sebelah tenggara Łódź), tanggal 11 September 1939. Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), tidak diketahui, Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Friedrich-Carl Cranz, dan Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber der Luftwaffe und dem Führerhauptquartier)


 Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (di belakang, Chefadjutant des Führers und Reichskanzler), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm Keitel (tertutup oleh Cranz, Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Generalmajor Friedrich-Carl Cranz, dan Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Foto ini diambil pada saat Hitler melakukan kunjungan ke wilayah operasi 10. Armee di Rawa/Tomaszów (sebelah tenggara Łódź), tanggal 11 September 1939


 General der Artillerie Walther von Reichenau (tengah, Oberbefehlshaber 10. Armee) berbincang-bincang dengan Generalmajor Dr.ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (kanan, Fliegerführer z.b.V. Nahkampf-Fliegerkorps) selama berlangsungnya penyerbuan Jerman atas Polandia, tanggal 13 September 1939. Untuk pertama kalinya pasukan darat beroperasi secara berkesinambungan dengan pasukan udara sehingga memungkinkan adanya daya dobrak yang lebih kuat dari sebelumnya. Strategi seperti ini - ditambah lagi dengan kemunculan pasukan tank - kemudian lebih dikenal dengan nama "Blitzkrieg" (Perang Kilat). Wolfram von Richthofen sendiri merupakan sepupu dari jagoan udara terdahsyat dalam Perang Dunia I yang berasal dari Jerman, Manfred Freiherr von Richthofen alias "Red Baron"


Pada tanggal 25 September 1939, Adolf Hitler terbang dari Zoppot menuju wilayah sekitar Warsawa, Polandia. Dia melakukan kunjungan ke 8. Armee (General der Infanterie Johannes Blaskowitz) dan 10. Armee (General der Artillerie Walther von Reichenau), serta markas pasukan Jerman di Grodjisk Mazowieki. Setelahnya dia kembali ke Godentow-Lanz menggunakan pesawat terbang. Keesokan harinya (26 September 1939 pukul 09:30), Hitler pulang ke Berlin menggunakan Führersonderzug "Amerika". Dia tiba di ibukota Jerman tersebut pukul 17:05 di sore harinya. Sang Führer baru kembali ke Polandia pada tanggal 5 Oktober 1939 untuk mengikuti parade kemenangan pasukan Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 25 September di wilayah 10. Armee yang berada diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa) dan memperlihatkan saat Hitler baru saja tiba di lapangan udara terdekat. Sebagai identifikasinya, baris depan dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 10. Armee), dan SS-Gruppenführer Karl Wolff (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier)


Foto ini diambil pada tanggal 25 September 1939 di lapangan udara Alexandrow yang terletak diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa, Polandia), pada saat Adolf Hitler mengadakan kunjungan ke wilayah operasional Heeresgruppe Süd yang pada saat itu sedang mengepung kota Warsawa. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generalmajor Hans-Gustav Felber (Chef des Generalstabes 8. Armee), SS-Gruppenführer Karl Wolff (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), perwira Heer tidak dikenal, Generaloberst Gerd von Rundstedt (tertutup oleh Brauchitsch, Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee)


 Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), Oberstleutnant Nikolaus von Vormann (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber des Heeres und dem Führerhauptquartier), Generalleutnant Erich von Manstein (Chef des Generalstabes of Heeresgruppe Süd), General der Kavallerie Erich Hoepner (berjabat tangan dengan Hitler, Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei), dan SS-Gruppenführer Karl Wolff (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier). Foto ini diambil pada tanggal 25 September 1939 di wilayah 10. Armee yang berada diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa)


Pada tanggal 25 September 1939,
Adolf Hitler terbang dari Zoppot menuju wilayah sekitar Warsawa, Polandia. Dia melakukan kunjungan ke 8. Armee (General der Infanterie Johannes Blaskowitz) dan 10. Armee (General der Artillerie Walther von Reichenau), serta markas pasukan Jerman di Grodjisk Mazowieki. Setelahnya dia kembali ke Godentow-Lanz menggunakan pesawat terbang. Keesokan harinya (26 September 1939 pukul 09:30), Hitler pulang ke Berlin menggunakan Führersonderzug "Amerika". Dia tiba di ibukota Jerman tersebut pukul 17:05 di sore harinya. Sang Führer baru kembali ke Polandia pada tanggal 5 Oktober 1939 untuk mengikuti parade kemenangan pasukan Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 25 September di wilayah 10. Armee yang berada diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa) dan memperlihatkan saat Hitler dan para petinggi Wehrmacht lainnya sedang mengawasi kondisi terakhir kota Warsawa yang terkepung melalui fernglas (teropong) dan scherenfernrohr (teropong gunting). Dari kiri ke kanan: Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Kommando), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), dan Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 10. Armee). Foto jepretan Kriegsberichter Kliem dari Propaganda-Kompanie 637 (Ost). Mereka sedang melihat kondisi kota Warsawa ((Polandia) yang terkepung oleh pasukan Jerman melalui fernglas (teropong) dan Scherenfernrohr (teropong gunting)



25 September 1939: Dari kiri ke kanan: Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamt), Walther Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Reichsführer SS und Chef der Deutschen Polizei), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee). Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku "Der Große Deutsche Feldzug gegen Polen" (Peperangan Akbar Jerman Melawan Polandia) karya fotografer pribadi sang Führer, Heinrich Hoffmann, dengan caption asli berbunyi: "Ausmerklam verfolgt der Führer den Entscheidungskampf" (Führer memperhatikan pertempuran yang menentukan ini dengan lebih dekat)


 General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee) melihat kondisi kota Warsawa yang terkepung melalui Scherenfernrohr (teropong gunting), sementara Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) berdiri memperhatikan. Tertutup oleh Reichenau adalah muka dari Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), dan diantara Reichenau dan Hitler adalah Generalleutnant Erich von Manstein (Chef des Generalstabes of Heeresgruppe Süd). Foto ini diambil pada tanggal 25 September 1939 di wilayah 10. Armee yang berada diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa)


 Dengan latar depan sebuah Scherenfernrohr (teropong gunting), para petinggi Wehrmacht berdiskusi mengenai situasi militer terakhir di Polandia. Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Erich von Manstein (Chef des Generalstabes of Heeresgruppe Süd), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), dan Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 10. Armee). Foto ini diambil pada tanggal 25 September 1939 di wilayah 10. Armee yang berada diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa)




 Foto ini diambil pada tanggal 25 September 1939 di wilayah 10. Armee yang berada diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa), dan memperlihatkan saat Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) - diatas mobil Mercedes-Benz W31 tipe G4 beroda enam - disambut dengan meriah oleh prajurit-prajurit Wehrmacht kemanapun dia berkunjung. Keputusannya untuk berkeliling ke front-front terdepan di Polandia selama berlangsungnya agresi militer Jerman di bulan September 1939 memberikan suntikan moril yang cukup besar bagi pasukannya. Duduk bersamanya sang supir, SS-Sturmbannführer Erich Kempka, sementara di kursi tengah nongkrong General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee). Jok paling belakang diisi oleh tiga orang: anggota SS tidak dikenal, Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht)


 Generaloberst Walther von Reichenau berpose dengan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatkannya pada tanggal 30 September 1939, saat masih menjadi General der Artillerie dan Oberbefehlshaber 10. Armee. Dia tercatat dalam buku sejarah sebagai salah satu dari 13 orang perwira Wehrmacht pertama yang dianugerahi Ritterkreuz, yang diberikan karena dianggap sangat berjasa dalam Fall Weiß (invasi Jerman atas Polandia). Ke-12 orang lainnya adalah Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 3. Armee), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), dan General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4). Lebih lengkap mengenai peraih Ritterkreuz pertama bisa dilihat DISINI


 Tiga orang perwira tinggi Wehrmacht mengisi waktu berbincang-bincang sambil menunggu kedatangan pemimpin mereka Adolf Hitler di lapangan udara Okecie di Aleja Krakowska, Warsawa (Polandia), pada tanggal 5 Oktober 1939. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Ost dan Gubernur Militer Polandia), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), dan Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee). Rencananya di hari itu sang Führer akan menyaksikan langsung Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman setelah kemenangan gilang-gemilang melawan pasukan Polandia. Dalam penyerbuan Jerman ke Polandia, 8. Armee dan 10. Armee (juga 14. Armee) berada di bawah komando Heeresgruppe Süd. Foto oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler


 Dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee) berbincang-bincang dengan Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe) sambil menunggu kedatangan pemimpin mereka Adolf Hitler di lapangan udara Okecie di Aleja Krakowska, Warsawa (Polandia), pada tanggal 5 Oktober 1939. Rencananya di hari itu sang Führer akan menyaksikan langsung Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman setelah kemenangan gilang-gemilang melawan pasukan Polandia


 Pada tanggal 5 Oktober 1939 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) terbang dari Berlin ke Warsawa (Polandia) dengan menggunakan pesawat Focke-Wulf Fw 200 A-0 (S-8 ) AC+VH "Grenzmark" untuk menyaksikan parade kemenangan pasukan Jerman dari 8. Armee (yang merebut kota Warsawa dari tangan pasukan Polandia). Dia mendarat di bandara Okecie di Aleja Krakowska, dan disambut oleh para petinggi Wehrmacht. Foto jepretan Heinrich Hoffmann ini memperlihatkan Hitler sedang berjabat tangan dengan Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee). Di sebelah kiri Blaskowitz adalah Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), sementara di sebelah kanannya adalah Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee). Dalam penyerbuan Jerman ke Polandia, 8. Armee dan 10. Armee (juga 14. Armee) berada di bawah komando Heeresgruppe Süd



Bertempat di Neue Reichskanzlei, Berlin, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menerima kedatangan para perwira tinggi Angkatan Bersenjata Jerman yang baru saja meraih kemenangan dalam peperangan melawan Polandia. Sebagian diantara mereka kemudian dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Foto diambil oleh Heinrich Hoffmann pada tanggal 30 September 1939. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 3. Armee), General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaladmiral Conrad Albrecht (Marinegruppenbefehlshaber Ost), Konteradmiral Otto Schniewind (Chef Marinekommandoamt), Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan Generalmajor Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe)


 Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Adolf Hitler sendiri secara khusus terbang kembali ke Warsawa menggunakan pesawat Focke-Wulf Fw 200 A-0 (S-8 ) AC+VH "Grenzmark" untuk menyaksikan parade tersebut. Dia mendarat di bandara Okecie di Aleja Krakowska, dan dengan konvoy bersenjata pergi ke bagian tengah kota dimana acara utama digelar. Setelahnya dia melakukan kunjungan singkat ke beberapa bagian kota Warsawa. Selain Hitler, podium kehormatan diisi oleh para panglima Wehrmacht, sementara di kiri bawah adalah jenderal-jenderal lain yang lebih rendah pangkatnya. Selain itu, kanan bawah diisi oleh para ajudan. Untuk identifikasi yang berdiri di podium, dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des Führers und Reichskanzler). Foto oleh Hugo Jaeger, salah seorang fotografer pribadi Hitler


Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Friedrich-Carl Cranz (Kommandeur 18. Infanterie-Division), General der Artillerie Emil Leeb (Kommandierender General XI. Armeekorps), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (berkacamata dan tertutup oleh Blaskowitz, Kommandierender General XIII. Armeekorps), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), Generaloberst Walther von Reichenau (di belakang Blaskowitz, hanya kelihatan topinya doang! Oberbefehlshaber 10. Armee), dan General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1). BTW, persis di bawah Hitler adalah Erwin Rommel yang saat itu masih menjadi Generalmajor dan menjabat sebagai komandan Führer-Begleit-Bataillon (Batalyon Pelindung Pribadi Führer). Foto oleh Hugo Jaeger, salah seorang fotografer pribadi Hitler


 Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Friedrich-Carl Cranz (Kommandeur 18. Infanterie-Division), General der Artillerie Emil Leeb (Kommandierender General XI. Armeekorps), dan Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee). Dalam penyerbuan ke Polandia, 18. Infanterie-Division (Cranz) berada di bawah komando XI. Armeekorps (Leeb), yang merupakan bagian dari 10. Armee (Reichenau)


Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger dan memperlihatkan Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Barisan Panzerkampfwagen II melewati Adolf Hitler serta para petinggi Wehrmacht lainnya yang berdiri di atas podium. Karena satu-satunya formasi lapis baja milik 8. Armee dalam pengepungan di Warsawa adalah I.Abteilung / Panzer-Regiment 23, maka kemungkinan besar tank-tank tersebut berasal dari sana. Berdiri di podium kehormatan, dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), Korvettenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (Adjutant der Kriegsmarine beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1)


Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger dan memperlihatkan Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Barisan Einheits-PKW (mobil penumpang standar) melewati Adolf Hitler dan para petinggi Wehrmacht lainnya yang berdiri diatas podium. Kendaraan di sebelah kiri adalah Stoewer Typ M 12 RW, sementara yang di tengah dan kanan adalah Horch 830 R Kübelwagen. Yang berdiri di podium, dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des Führers und Reichskanzler). Para ajudan ikut menonton di bawah podium dan dalam foto ini terlihat di barisan paling kanan


 Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa, yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Berdiri di tribun kehormatan, dari kiri ke kanan: General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps), Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), dan Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee)


 Prajurit-prajurit Heer berbaris melewati podium kehormatan tempat Adolf Hitler dan perwira-perwira tinggi Wehrmacht lainnya berada dalam Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee yang diselenggarakan di Warsawa (Polandia) pada tanggal 5 Oktober 1939. Berdiri di podium, dari kiri ke kanan: Generalleutnant Conrad von Cochenhausen (memakai Stahlhelm "Kavallerie" M18, Kommandeur 10. Infanterie-Division), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Korvettenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (Adjutant der Kriegsmarine beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des Führers und Reichskanzler)


 Prajurit-prajurit Heer berbaris melewati podium kehormatan tempat Adolf Hitler dan perwira-perwira tinggi Wehrmacht lainnya berada dalam Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee yang diselenggarakan di Warsawa (Polandia) pada tanggal 5 Oktober 1939. Berdiri di podium kehormatan, dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (tertutup oleh Hitler, Oberbefehlshaber des Heeres), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1). Sebagai tambahan: perwira SS yang memakai ledermantel dan berdiri paling dekat ke kamera (tengah) adalah SS-Oberführer Alfred-Ingemar Berndt, Leiter Abteilung VIII im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda yang nantinya bergabung dengan Heer demi bisa ikut berperang - walaupun harus merelakan pangkatnya turun drastis menjadi bintara - dan menjadi orang kepercayaan Rommel di Afrika Utara! Perhatikan pula bahwa ada seorang Letnan Medis (Assistenzarzt) dengan janggut dan kamus eh kumis "terhampar" di mukanya - sebuah pemandangan yang tidak biasa dalam tubuh Wehrmacht! Kita juga bisa melihat seorang Kriegsberichter sedang bertugas merekam acara parade dengan kamera filmnya


Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Meriam-meriam leFH 18 (leichte Feldhaubitze) kaliber 105mm bergerak melewati podium kehormatan yang diisi oleh, dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Erhard Milch (tertutup tangan Hitler yang terangkat, Generalinspekteur der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Gerd von Rundstedt (di belakang Hitler, Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generalleutnant Conrad von Cochenhausen (memakai Stahlhelm "Kavallerie" M18, Kommandeur 10. Infanterie-Division), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), Korvettenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (Adjutant der Kriegsmarine beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1)


 Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. Mesin/kendaraan perang yang ditampilkan disini adalah Krupp L2H 143 Kfz. 69 Protze (für 3,7cm Pak 36). Para petinggi Wehrmacht yang berdiri di podium, dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (tertutup oleh Hitler, Oberbefehlshaber des Heeres), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandierender General XIII. Armeekorps), Generaloberst Wilhelm Keitel (tertutup oleh Reichenau, Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), Generalleutnant Conrad von Cochenhausen (memakai Stahlhelm "Kavallerie" M18, Kommandeur 10. Infanterie-Division), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des Führers und Reichskanzler)


 Dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generaloberst Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee) dan Generalmajor Paul von Hase (Kommandeur 46. Infanterie-Division). Foto ini diambil dalam acara Siegesparade (Parade kemenangan) pasukan Jerman dari 8. Armee di Warsawa yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1939. 46ID pimpinan Hase sendiri berada di bawah komando 10. Armee pimpinan Reichenau

 
Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) beramah-tamah dengan bocah-bocah belia anggota Hitlerjugend, dalam kunjungan sang Panglima Angkatan Darat ke wilayah Barat Jerman, tanggal 12 April 1940. Para bocah ini dipersiapkan untuk menjadi "kloter" selanjutnya bagi sumber daya manusia militer Nazi. Mereka juga dijanjikan bahwa suatu saat nanti mereka akan mendapat kehormatan untuk berjuang demi membela tanah air Jerman. Di latar belakang kita bisa melihat dua jenderal Wehrmacht lainnya, dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dan Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division). Tiga orang dalam foto ini - Brauchitsch, Reichenau dan Briesen - tercatat sebagai tiga dari 27 orang penerima pertama Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (medali yang tergantung di leher mereka), yang didapatkan pada bulan September-Oktober 1939. Di akhir perang, penerima medali keberanian bergengsi ini "membludak" menjadi 7.364 orang, termasuk 43 penerima dari luar Jerman!


 Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) dalam acara kunjungan ke pasukan Jerman yang ditempatkan di wilayah Barat, tanggal 12 April 1940. Dua jenderal yang berada di belakangnya adalah, dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dan Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division). Tiga orang dalam foto ini - Brauchitsch, Reichenau dan Briesen - tercatat sebagai tiga dari 27 orang penerima pertama Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (medali yang tergantung di leher mereka), yang didapatkan pada bulan September-Oktober 1939. Di akhir perang, penerima medali keberanian bergengsi ini "membludak" menjadi 7.364 orang, termasuk 43 penerima dari luar Jerman!


 Di tengah-tengah penyerbuan pasukan Jerman ke Negara-Negara Bawah (Belanda, Belgia, Luxemburg) dan Prancis, Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) masih menyempatkan diri untuk bertemu dengan anaknya, Friedrich Karl von Reichenau, yang bertugas sebagai gunner tank di sebuah resimen panzer. Friedrich Karl - yang merupakan kelahiran tahun 1921 - nantinya selamat sampai dengan akhir perang dengan pangkat terakhir sebagai Leutnant. Foto hasil karya Kriegsberichter Schröter ini diambil pada tanggal 16 Mei 1940


 Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) menginspeksi sebuah tank Prancis dari jenis Renault Char B1 bis milik Peleton ke-1 / Kompi ke-3 / 8e BCC (Bataillon de Chars de Combat) yang hancur dalam pertempuran melawan pasukan Jerman di Moy, tanggal 20 Mei 1940 (unit Wehrmacht yang berhadapan dengan tank ini kemungkinan adalah Gefechtsgruppe Nedtwig pimpinan Oberstleutnant Johannes Nedtwig dari Panzer-Regiment 1). Foto oleh Kriegsberichter Somme


Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) menerima delegasi Belgia yang datang untuk merundingkan gencatan senjata serta penyerahan pasukannya. Foto diambil pada pukul 09:40 tanggal 28 Mei 1940 di ruang perpustakaan Château d'Anvaing (Kastil Anvaing) di Frasnes-lez-Anvaing, provinsi Hainaut (Belgia), yang menjadi markas sementara 6. Armee selama invasi kilat ke Negara-Negara Bawah (Belanda, Belgia, Luxemburg). Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Joachim von Kortzfleisch (Kommandierender General XI. Armeekorps), Oberst Günther Lohmann (Kommandeur Luftwaffe bei der 6. Armee), Letnan-Jenderal Olivier Joseph Jules Derousseaux (membelakangi kamera, Deputi Kepala Staff Angkatan Bersenjata Belgia), Generaloberst Reichenau, Kapten Liagre (membelakangi kamera, pengiring Jenderal Derousseaux), dan Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 6. Armee)


Perundingan gencatan senjata dan penyerahan pasukan Belgia antara Letnan-Jenderal Olivier Joseph Jules Derousseaux (Deputi Kepala Staff Angkatan Bersenjata Belgia) dengan Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 1940 di Château d'Anvaing (Kastil Anvaing) di Frasnes-lez-Anvaing, provinsi Hainaut (Belgia), yang menjadi markas sementara 6. Armee selama invasi kilat ke Negara-Negara Bawah (Belanda, Belgia, Luxemburg). Dari kiri ke kanan: Kapten Liagre (Perwira Belgia), Jenderal Derousseaux, Hauptmann Rudolf Karl Paltzo (Ic Dritter Generalstabsoffizier 6. Armee), Generaloberst Reichenau (Oberbefehlshaber 6.Armee), Oberst Anton-Reichard Freiherr von Mauchenheim genannt Bechtolsheim (Ia Erster Generalstabsoffizier 6.Armee), dan Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 6.Armee). Foto ini memperlihatkan saat Oberst Mauchenheim membacakan butir-butir perjanjian


Perundingan gencatan senjata dan penyerahan pasukan Belgia antara Letnan-Jenderal Olivier Joseph Jules Derousseaux (Deputi Kepala Staff Angkatan Bersenjata Belgia) dengan Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 1940 di Château d'Anvaing (Kastil Anvaing) di Frasnes-lez-Anvaing, provinsi Hainaut (Belgia), yang menjadi markas sementara 6. Armee selama invasi kilat ke Negara-Negara Bawah (Belanda, Belgia, Luxemburg). Dari kiri ke kanan: Jenderal Derousseaux, Hauptmann Rudolf Karl Paltzo (Ic Dritter Generalstabsoffizier 6. Armee), Oberleutnant Hans-Leo von Luttitz (IIb Personalverwaltung – 2. Adjutant 6. Armee), Generaloberst Reichenau (Oberbefehlshaber 6.Armee), Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 6.Armee), Oberst Anton-Reichard Freiherr von Mauchenheim genannt Bechtolsheim (Ia Erster Generalstabsoffizier 6.Armee), Generalmajor Erich Marcks (Chef des Generalstabes 18. Armee), dan Oberst Günther Lohmann (Kommandeur Luftwaffe bei der 6. Armee). Yang duduk di ujung kanan adalah Generalleutnant Joachim von Kortzfleisch (Kommandierender General XI. Armeekorps)


 Perundingan gencatan senjata dan penyerahan pasukan Belgia antara Letnan-Jenderal Olivier Joseph Jules Derousseaux (Deputi Kepala Staff Angkatan Bersenjata Belgia) dengan Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee). Hanya 20 menit waktu yang dibutuhkan untuk membaca semua ketentuan serta memutuskan jawaban, dan pada pukul 10:00 masing-masing pihak membubuhkan tandatangannya di kertas perjanjian. Dari kiri ke kanan: Kapten Liagre (hanya sedikit terlihat, perwira pasukan cadangan Belgia yang ditunjuk sebagai penterjemah), Hauptmann Rudolf Karl Paltzo (Ic Dritter Generalstabsoffizier 6. Armee), Jenderal Derousseaux, Oberleutnant Hans-Leo von Luttitz (penterjemah pihak Jerman), perwira Heer tidak dikenal, Generaloberst Reichenau, Oberst Anton-Reichard Freiherr von Mauchenheim genannt Bechtolsheim (Ia Erster Generalstabsoffizier 6.Armee), dan Generalmajor Erich Marcks (Chef des Generalstabes 18. Armee). Foto diambil pada tanggal 28 Mei 1940 di Château d'Anvaing (Kastil Anvaing) di Frasnes-lez-Anvaing, provinsi Hainaut (Belgia), yang menjadi markas sementara 6. Armee selama invasi kilat ke Negara-Negara Bawah (Belanda, Belgia, Luxemburg)


 Saat beberapa kelengkapan terakhir perjanjian gencatan senjata dibereskan, pada pukul 10:10 Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dengan gembira memberitahu sang Führer di Berlin sono bahwa pasukan Jerman telah secara resmi mengalahkan pihak bertahan Belgia. Sebuah kemenangan besar! Foto diambil pada tanggal 28 Mei 1940 di ruang perpustakaan Château d'Anvaing (Kastil Anvaing) di Frasnes-lez-Anvaing, provinsi Hainaut (Belgia), yang menjadi markas sementara 6. Armee selama invasi kilat ke Negara-Negara Bawah (Belanda, Belgia, Luxemburg). Para staff 6. Armee ikut mendengarkan dengan bangga saat sambungan telepon dari Feldfernsprecher (Telepon Lapangan) terhubung ke Berlin, sementara seorang staff lain memberi tanda garis-garis demarkasi di atas selembar peta besar


Pada pukul 10:30 tanggal 28 Mei 1940 Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) mengantar ketua delegasi Belgia, Letnan-Jenderal Olivier Joseph Jules Derousseaux (Deputi Kepala Staff Angkatan Bersenjata Belgia), ke mobilnya yang telah menunggu di halaman Château d'Anvaing (Kastil Anvaing) di Frasnes-lez-Anvaing, provinsi Hainaut (Belgia), yang menjadi markas sementara 6. Armee selama invasi kilat ke Negara-Negara Bawah (Belanda, Belgia, Luxemburg). Seperempat jam kemudian radio-radio Jerman memberitakan dengan gegap gempita berita penyerahan pasukan Belgia. Perwira dengan adjutantschnurr (tambang ajudan) di belakang Reichenau adalah Oberst Rüdiger von Schuler (IIa Personalverwaltung – 1. Adjutant 6. Armee)


 Dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), Oberst Rüdiger von Schuler (IIa Personalverwaltung – 1. Adjutant 6. Armee), dan seorang negosiator Belgia tak dikenal. Foto ini diambil pada bulan Mei 1940 sewaktu berlangsungnya Blitzkrieg (serangan kilat) Jerman terhadap Negara-Negara Bawah (Belgia, Belanda, Luxemburg) serta Prancis. 6. Armee sendiri berada di bawah komando Heeresgruppe B dan beroperasi di wilayah Belgia. Foto ini kemungkinan besar diambil tak lama sebelum menyerahnya pihak Belgia pada tanggal 28 Mei 1940


 
Foto-foto yang diambil pada tanggal 3 Juni 1940 ini memperlihatkan saat General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]) mempersembahkan tawanan Prancis yang baru digaruknya kepada pimpinannya, Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee). Kedua jenderal tinggi besar tersebut kemudian berdiskusi sambil melihat pada peta berukuran besar. Hoepner dan Reichenau sendiri mempunyai kecenderungan politik yang berbeda: Hoepner sangat membenci Nazi, sementara Reichenau sebaliknya, fanatik Nazi. Hoepner nantinya dihukum mati pada tahun 1944 atas tuduhan pengkhianatan, sementara Reichenau mati duluan pada tahun 1941 dan dimakamkan secara penuh kehormatan oleh pemerintahan Hitler. Bagi yang masih belum ngeh yang mana diantara kedua orang tersebut yang nongol dalam foto ini, maka Hoepner adalah jenderal bertopi visor, sementara Reichenau memakai sidecap


 Di sebuah pos observasi Korps Panzer Jerman di Prancis, tiga orang perwira tinggi Wehrmacht berdiskusi serius sambil mempelajari peta yang terhampar di meja. Mereka adalah: Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Foto ini diambil pada tanggal 18 Juni 1940, saat posisi pasukan Prancis sudah dalam keadaan sekarat setelah digempur habis-habisan oleh Jerman dari tanggal 10 Mei sebelumnya. Sekutu-sekutu mereka di Eropa Daratan sudah bertumbangan (Belanda dan Belgia), dan kini hanyalah Inggris yang tersisa. Beberapa hari setelah foto ini diambil, Prancis secara resmi menyerah kepada Hitler (22 Juni 1940)


Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) bersandar pada peta sambil mendiskusikan situasi terkini di front kepada Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 6. Armee), tahun 1940. Ketika Reichenau (saat itu sudah menjadi Generalfeldmarschall sekaligus Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) meninggal secara mendadak tanggal 17 Januari 1942 akibat serangan jantung setelah pesawatnya mendarat darurat di Rusia, Paulus sudah menjabat sebagai Oberbefehlshaber (Panglima) 6.Armee yang baru (diangkat tanggal 1 Januari 1942). Foto oleh Kriegsberichter Horter


Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Selain itu, naik pangkat juga Panglima Luftwaffe Hermann Göring dari Generalfeldmarschall menjadi Reichsmarschall. Dalam foto ini para Generalfeldmarschall anyar dari Heer berfoto bersama Hitler dan Göring sambil membawa Marschallstab (Tongkat Marsekal) mereka. Dari kiri ke kanan: Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A), Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C), Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Hans-Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee), dan Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee). Berita lengkapnya bisa dilihat DISINI


 Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Dari kiri ke kanan: Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), serta para penerima: Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C), Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Hans-Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee), dan Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)



Para jenderal Wehrmacht duduk di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag) tanggal 19 Juli 1940, dimana Jerman baru saja menang perang atas Prancis dan Inggris dalam Pertempuran Prancis, dan beberapa Marsekal baru diangkat oleh Hitler serta jenderal lainnya naik pangkat. Untuk identifikasinya: 1: Hans-Günther von Kluge (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 2: Fedor von Bock (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 3: Gerd von Rundstedt (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 4: Wilhelm Ritter von Leeb (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 5: Wilhelm List (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 6: Johannes Blaskowitz (Generaloberst), 7: Ernst Busch (diangkat sebagai Generaloberst), 8: Georg von Küchler (diangkat sebagai Generaloberst), 9: seorang laksamana, 10: Alfred von Vollard Bockelberg (General der Artillerie), 11: Curt Ludwig Freiherr von Gienanth (General der Kavallerie z.V.), 12: Ewald von Kleist (diangkat sebagai Generaloberst), 13: Friedrich "Fritz" Fromm (diangkat sebagai Generaloberst), 14: Franz Halder (diangkat sebagai Generaloberst), 15: Walter Heitz (General der Artillerie), 16: tidak diketahui, 17: tidak diketahui, 18: tidak diketahui, 19: tidak diketahui, 20: Walther von Reichenau (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 21: Adolf Strauß (diangkat sebagai Generaloberst), 22: Werner Kienitz (General der Infanterie), 23: Hermann Hoth (diangkat sebagai Generaloberst), 24: Sigismund von Förster (Generalleutnant), 25: tidak diketahui, 26: tidak diketahui, 27: Richard Ruoff (General der Infanterie), 28: Erich Hoepner (diangkat sebagai Generaloberst), 29: tidak diketahui, 30: Emil Leeb (General der Artillerie), 31: Alfred Streccius (berjanggut, Charakter als General der Infanterie), 32: tidak diketahui, 33: Friedrich Olbricht (General der Infanterie), 34: Curt Haase (diangkat sebagai Generaloberst), 35: Georg Hans Reinhardt (General der Panzertruppe), 36: Rudolf Schmidt (General der Panzertruppe), 37: Heinrich von Vietinghoff (General der Panzertruppe), 38: Erich von Manstein (tangan di hidung, General der Infanterie), 39: Georg Stumme (General der Kavallerie), 40: tidak diketahui, 41: tidak diketahui, 42: tidak diketahui, 43: Joachim von Kortzfleisch (Generalleutnant), 44: tidak diketahui, 45: tidak diketahui. Yang memberi salam hormat ala Nazi adalah Ewald von Kleist, yang berdiri saat namanya disebut dalam daftar promosi. Keterangan tambahan: pangkat dalam kurung adalah pangkat saat foto ini diambil (19 Juli 1940) dan bukan pangkat terakhir mereka!


Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) menunjukkan sesuatu dengan tangannya kepada Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), sementara di sebelah kanan adalah Kepala Operasi 6. Armee yang bernama - tarik nafas - Oberst Anton Reichard Hermann Friedrich Maria Freiherr von Mauchenheim genannt Bechtolsheim (mencret mencret dah mbacanya!). Foto ini diambil pada tanggal 11 Agustus 1940, tak lama setelah berakhirnya penyerbuan Jerman ke Prancis dan Negara-Negara Bawah (Belgia, Belanda, Luxemburg) yang berakhir dengan kemenangan gilang-gemilang pasukan Jerman. 6. Armee (Reichenau) sendiri berada di bawah komando Heeresgruppe B (Bock)



 Generalfeldmarschall Walther von Reichenau mengenakan Wehrmacht offiziers-ledermantel (mantel kulit perwira Wehrmacht) M36. Mantel super keren ini terdiri dari dua baris kancing, dua saku pinggir, serta manset "Prancis". Kancingnya dipasang dengan mesin, dan dilengkapi dengan dua saku ritsleting di bagian dalam. Bagian belakang terbelah dua untuk mengantisipasi saat si pemakai mengendarai sepeda motor atau kuda. Terdapat dua buah sabuk pengikat berbahan sama: di bagian kaki untuk membuat jubah tetap membujur ke bawah, serta di bagian pinggang untuk tetap menahan jubah saat kondisi berangin kencang


Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (kanan, Oberbefehlshaber 6. Armee) berbincang-bincang serius dengan Konteradmiral Lothar von Arnauld de la Perière (Marine-Befehlshaber Bretagne) dalam acara inspeksi ke gudang persenjataan dan instalasi militer Jerman yang tersebar di sepanjang pantai Brest, Prancis, pada tanggal 23 November 1940 (sumber lain menyebutkan tanggal 26 November 1940). Ketika rencana invasi atas Inggris dibatalkan karena situasi yang tidak memungkinkan, kini giliran pihak Jerman yang memperkuat pertahanannya di sepanjang pinggiran samudera Atlantik, demi menjaga kemungkinan invasi oleh musuh beratnya tersebut!


 Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dalam acara inspeksi ke pangkalan U-boat Jerman di pantai Atlantik Prancis, bulan Januari 1941. Perwira Kriegsmarine yang berada di sebelah kanan adalah Konteradmiral Walter Matthiae (Oberwerftdirektor Kriegsmarinewerft Lorient). Foto oleh Kriegsberichter Tolle. BTW, meskipun notabene masih dalam kondisi musim dingin - sehingga hampir semuanya mengenakan mantel dalam foto ini - tapi masih ada saja yang "iseng" memakai pakaian putih musim panas seperti yang terlihat di latar belakang!


 Resepsi setelah makan malam di Reichskanzlei, Berlin, sebagai penghormatan untuk kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshuke Matsuoka di Jerman, yang diselenggarakan pada tanggal 28 Maret 1941. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (tertutup oleh Brauchitsch, Oberbefehlshaber 6. Armee), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (tertutup oleh Brauchitsch, Oberbefehlshaber West), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), dan Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht)


 Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi kemungkinan besar di musim semi tahun 1941 sebelum berlangsungnya Unternehmen Barbarossa alias penyerbuan Jerman atas Uni Soviet. Para perwira yang nongkrong disini berasal dari 6. Armee. Untuk identifikasinya: 1.Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), 2.Generalleutnant Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 6. Armee), 3.Generalmajor Fritz Koreuber (Höherer Kraftfahrzeugoffizier 6. Armee), 4.Generalleutnant Alfred von Puttkamer (Kommandant rückwärtigen Armeegebiets 585 - Korück 585), 5.Oberst Dietrich von Schlieben (Armee-Pionierführer 6. Armee), 6.Oberst im Generalstab Anton-Reichard Freiherr von Mauchenheim genannt Bechtolsheim (Ia Erster Generalstabsoffizier 6. Armee), 7.Major Dr.phil. h.c. Otto Wagener (Ordonnanzoffizier 6. Armee), 8.Oberst Günther Lohmann (Kommandeur Luftwaffe bei der 6. Armee), 9.Tidak dikenal, 10.Tidak dikenal, dan 11.Tidak dikenal


 Marsekal Slavko Kvaternik (kiri, Menteri Angkatan Bersenjata Kroasia) berbincang-bincang dengan Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), sementara sedikit tertutup oleh Reichenau adalah SA-Obergruppenführer Siegfried Kasche (Gesandter I. Klasse in Zagreb), diikuti oleh Generalmajor z.V. Edmund Glaise von Horstenau (Deutscher Bevollmächtigter General in Kroatien) yang berdiri paling kanan. Foto ini diambil pada tanggal 24-25 Juli 1941 di dekat Zhitomir (Ukraina), saat Marsekal Kvaternik melakukan kunjungan kepada unit sukarelawan Kroasia yang tergabung dalam 6. Armee pimpinan Reichenau. Unit ini nantinya musnah dalam Pertempuran Stalingrad setahun kemudian



Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (tengah, Oberbefehlshaber 6. Armee) mengantar berkeliling Marsekal Slavko Kvaternik (kiri, Menteri Angkatan Bersenjata Kroasia) yang sedang mengadakan kunjungan kepada unit sukarelawan Kroasia yang tergabung dalam 6. Armee pimpinan Reichenau. Unit ini nantinya musnah dalam Pertempuran Stalingrad setahun kemudian. Foto diambil pada tanggal 24-25 Juli 1941 di dekat Zhitomir (Ukraina). Di latar belakang terlihat deretan Leichter Panzerspähwagen Sd.Kfz. 222, yang biasa digunakan oleh Aufklärungstruppe (Pasukan Pelopor)



Foto hasil karya Kriegsberichter Mahla yang diambil pada bulan Juli 1941 di Ukraina (Uni Soviet) ini memperlihatkan Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) sedang duduk sendirian sambil mempelajari sebuah peta, sementara holster pistol Luger tersampir di ikat pinggangnya. Selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (invasi Jerman atas Uni Soviet), sebagai Panglima 6. Armee, Reichenau memimpin pasukannya sampai ke jantung wilayah Rusia di musim panas tahun 1941. Pasukan yang dipimpinnya merupakan bagian dari Heeresgruppe Süd dan mampu merebut kota Kiev, Belgorod, Kharkov dan Kursk dari tangan musuh. Selama berlangsungnya gerak maju tersebut, pasukan Jerman harus menghadapi tank-tank Soviet yang mempunyai kualitas serta persenjataan yang jauh lebih baik. Reichenau menyempatkan diri untuk menginspeksi beberapa tank musuh yang dijumpainya, dengan masuk ke bagian dalam dan mengukur lapisan bajanya. Berdasarkan keterangan dari Paul Jordan, salah seorang perwira staff-nya, setelah menginspeksi sebuah tank T-34, Reichenau berkata kepada perwira-perwira yang mengiringinya: "Bila pihak Rusia memproduksi ini dalam jumlah besar, kita sudah pasti akan kalah perang!"


 Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dengan serius membaca sebuah peta, sementara interimstab (tongkat komando) miliknya tertancap di sampingnya. Foto ini diambil di Front Timur di bulan Agustus 1941. Meskipun notabene seorang marsekal (jenderal bintang empat), tapi Reichenau tidak segan-segan untuk membawa serta senapan atau pistol bersamanya saat melakukan inspeksi ke front depan pertempuran, layaknya seorang prajurit biasa! Disini kita melihat patronentasche (kantong peluru) untuk senapan Kar98k yang tersampir di ikat pinggangnya


 Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) berdiskusi dengan General der Infanterie Hans von Obstfelder (Kommandierender General XXIX. Armeekorps) mengenai situasi terkini gerak maju pasukan Jerman di Front Timur. Foto diambil pada tanggal 6 Agustus 1941. Dalam Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), 6. Armee beroperasi di selatan Rusia di bawah komando Heeresgruppe Süd pimpinan Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt. Ketika Rundstedt dipecat oleh Hitler pada tanggal 9 Desember 1941 gara-gara kegagalannya dalam merebut kota Moskow, Reichenau lah yang ditunjuk sebagai penggantinya


 Dari kiri ke kanan: Generaloberst Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Panzergruppe 1), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee). Tampak Brauchitsch dan Reichenau membawa serta interimstab (tongkat komando) yang hanya khusus dipakai oleh Marsekal Jerman. Foto hasil jepretan Kriegsberichter Fremke ini diambil pada tanggal 11 Agustus 1941, saat Kleist dan Reichenau menyambut kedatangan Brauchitsch yang baru tiba di lapangan udara dalam lawatannya ke ke Front Timur. Fotonya kemudian dipublikasikan untuk pertama kalinya dalam "Berliner Morgenpost" edisi tanggal 18 Agustus 1941


Dua orang jenderal Wehrmacht terlihat jalan bareng sambil berbincang-bincang santai di Kiev (Ukraina), musim panas tahun 1941. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dan General der Infanterie Werner Kienitz (Kommandierender General XVII. Armeekorps). Kienitz merupakan bawahan Reichenau dalam penyerbuan Jerman atas Uni Soviet di tahun 1941 - yang lebih dikenal dengan nama "Unternehmen Barbarossa" (Operasi Barbarossa) - dimana XVII. Armeekorps sendiri berada di bawah komando 6. Armee dari tanggal 22 April 1941 s/d 7 Oktober 1942


 
Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) menganugerahkan medali Eisernes Kreuz II.Klasse kepada para prajurit Waffen-SS. Uniknya, sang Marsekal dengan santainya "menitipkan" interimstab (tongkat komando) miliknya di balik ikat pinggang salah seorang prajurit yang diberinya penghargaan! Foto ini diambil pada musim panas tahun 1941, sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa alias penyerbuan Jerman atas Uni Soviet. Yang cukup membingungkan adalah, dalam operasi ini 6. Armee tidak membawahi satupun unit Waffen-SS, lalu dengan alasan apa dia diberi kepercayaan untuk terlibat dalam upacara penganugerahan medali tersebut? Au ah!


  Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (menghadap kamera, Oberbefehlshaber 6. Armee) dalam salah satu kunjungan ke unit yang berada di bawah komandonya di Front Timur. Foto ini diambil di musim panas tahun 1941 selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa, penyerbuan Jerman atas Uni Soviet, dimana 6. Armee berada di bawah kendali Heeresgruppe Süd (Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt). Foto ini sendiri diambil oleh Alois Beck, seorang pendeta militer dari 6. Armee yang juga mempunyai hobi fotografi. Dia banyak mengabadikan kondisi pasukan Jerman selama di Front Timur, khususnya dalam Pertempuran Stalingrad. Seusai Perang Dunia II Beck berjasa besar dalam mendata nasib ribuan prajurit Jerman yang tewas atau hilang di Stalingrad


 Dengan monokel (kacamata tunggal) tertempel di wajah kucel penuh debu, Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) sibuk memantau pergerakan pasukannya melalui feldfernsprecher (telepon lapangan). Di depannya terhampar peta Uni Soviet bagian selatan yang menjadi wilayah operasional 6. Armee. Foto ini sendiri diambil pada tahun 1941 sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa alias penyerbuan Jerman atas Rusia. Pada saat itu Reichenau membawahi unit-unit berikut ini: XVII. Armeekorps (General der Infanterie Werner Kienitz), XXIX. Armeekorps (General der Infanterie Hans von Obstfelder), XXXXIV. Armeekorps (General der Infanterie Friedrich Koch), dan LV. Armeekorps (General der Infanterie Erwin Vierow)



Kunjungan Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) ke markas 6. Armee di Zhitomir, Ukraina, pada tanggal 22 September 1941. Dia diterima oleh Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee), yang mengenakan Weißer Dienstrock (seragam putih musim panas). Kedua Marsekal Jerman ini sama-sama membawa serta interimstab (tongkat komando), yang merupakan pelengkap utama seorang jenderal bintang empat saat bertugas. Foto bawah memperlihatkan penampakan General der Infanterie Georg von Sodenstern (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Süd) di belakang Rundstedt


 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dan Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) menyantap nasi uduk bersama-sama. Foto ini diambil pada tanggal 23 September 1941 di Zhitomir, Ukraina, saat sang Führer melakukan kunjungan ke markas 6. Armee. Reichenau sendiri adalah seorang fanatik Nazi yang sangat memuja Hitler. Dia telah menjadi anggota NSDAP dari sejak sebelum naiknya Hitler ke tampuk kekuasaan, walaupun hal tersebut jelas-jelas dilarang bagi seorang anggota militer Jerman pada saat itu!


Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) sedang membahas sebuah peta bersama dengan perwira-perwira Wehrmacht. Pertama dari kanan adalah Oberstleutnant Heinz von Gyldenfeldt (Erster Generalstabsoffizier beim Oberbefehlshaber des Heeres), diikuti oleh Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee). Caption foto ini menyebutkan bahwa dia diambil pada tanggal 30 September 1941 di sebuah Hauptquartier (markas), meskipun tidak diketahui markas siapa: Brauchitsch ataukah Reichenau?


Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) berdiskusi serius dengan Generalleutnant Otto Stapf (Kommandeur 111. Infanterie-Division), yang melaporkan situasi terkini di Front Timur, bulan September 1941. Dalam penyerbuan Jerman ke Rusia di tahun tersebut, 111. Infanterie-Division (Stapf) berada di bawah komando 6. Armee (Reichenau), dan sebagian besar beroperasi di wilayah Ukraina (Kiev dan Zhitomir). Foto hasil karya Kriegsberichter Andersen ini pertama kali dipublikasikan pada tanggal 1 Oktober 1941.


 Foto lain yang memperlihatkan Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (kanan, Oberbefehlshaber 6. Armee) dan Generalleutnant Otto Stapf (Kommandeur 111. Infanterie-Division), yang diambil selama berlangsungnya Unternehmen Barbarossa di Front Timur tahun 1941. Stapf sendiri adalah salah satu dari sangat sedikit anggota Wehrmacht yang dianugerahi dua medali bergengsi era Perang Dunia II: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (untuk keberanian atau kepemimpinan di garis depan pertempuran) serta Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuz (untuk upaya membantu peperangan di garis belakang pertempuran). Medali pertama diraihnya pada tanggal 31 Agustus 1941 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 111. Infanterie-Division, sementara medali kedua diraihnya pada tanggal 10 September 1944 sebagai General der Infanterie dan Chef Wehrwirtschaftsstab Ost


 Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee) dalam sebuah foto studio yang diambil pada tanggal 13 November 1941. Disini kita bisa melihat dengan jelas monokel (kacamata tunggal) yang tertempel di mata kanannya. Benda satu ini menjadi salah satu ciri khas jenderal-jenderal Jerman dalam Perang Dunia I dan II (terutama yang berasal dari Prusia). Selain Reichenau, perwira-perwira tinggi Wehrmacht lain yang mengenakannya diantaranya adalah Hans Krebs, Werner Freiherr von Fritsch, Walter Model, Dietrich von Saucken, Dietrich von Choltitz, Hugo Sperrle, dan "saudara kembar" Reichenau, Georg Stumme (saking miripnya tampang mereka berdua!)


 Upacara pemakaman General der Infanterie Kurt von Briesen (Kommandierender General LII. Armeekorps) yang tewas pada tanggal 20 November 1941 di dekat Isjum (Donetsk) saat mendapat serangan dari pesawat udara Rusia. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Deutscher Soldatenfriedhof Kharkov di Ukraina tak lama kemudian. Untuk identifikasinya, aki-aki yang menghadap kamera sambil memegang tongkat adalah General der Infanterie Georg von Sodenstern (Chef der Generalstabes Heeresgruppe Süd), sementara di belakangnya yang sedang menunduk adalah Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd). Di sebelah kanan memakai ledermantel (jaket kulit) adalah Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)


 Upacara pemakaman Generalfeldmarschall Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd) yang diselenggarakan di halaman Berliner Zeughaus (Gudang Senjata Berlin), sebelum dikebumikan di Invalidenfriedhof di hari yang sama. Sebagai identifikasinya, dari kiri ke kanan: 1.SS-Obergruppenführer Dr. Philipp Bouhler (Leiter der Reichsstelle für das Schul- und Unterrichtswesen), 2.Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), 3.Generaloberst Friedrich "Fritz" Fromm (Chef Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres), 4.Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), 5.General der Artillerie Emil Leeb (Chef Heereswaffenamtes im Oberkommando des Heeres), 6.Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), 7.Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (Chef Luftflotte 3), dan 8.Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der .Foto hasil karya Kriegsberichter Schwahn yang diambil pada tanggal 23 Januari 1942 ini mempunyai teks asli yang berbunyi: "Des Generalfeldmarschalls von Reichenau letzte Fahrt. Während der Sarg mit den sterblichen Überresten auf die Lafette gehoben wird, haben die Trauergäste vor dem Zeughaus Aufstellung genommen" (Perjalanan terakhir Marsekal Lapangan von Reichenau. Saat peti jenazah diangkat ke penarik meriam, para pelayat berdiri memperhatikan di depan Gudang Senjata)


23 Januari 1942: Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) - mewakili sang Führer - memberi hormat menggunakan marschallstab (tongkat Marsekal) di hadapan peti jenazah Generalfeldmarschall Walther von Reichenau yang disemayamkan di halaman Berliner Zeughaus sebelum dikebumikan di Invalidenfriedhof di hari yang sama. Göring juga memberi eulogi (kata kenangan) sebagai penghargaan bagi sang Marsekal yang meninggal akibat serangan jantung beberapa hari sebelumnya, sementara kata sambutan lainnya diberikan oleh Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt. Foto oleh Kriegsberichter Braemer dan Guell


 Gambar ini saya buat hanya dengan bermodalkan pulpen semata, dibuat di atas sampul buku folio yang digunakan untuk mencatat tabungan anak-anak tetangga saya! Hehehe... Yang jelas, disini diperlihatkan Adolf Hitler sedang berunding dengan jenderal Walther von Reichenau (kelak menjadi Generalfeldmarschall) tentang operasi Fall Weiss yang dilancarkan Jerman (invasi ke Polandia) tahun 1939. Di latar belakang tampak panglima Schutzstaffel Heinrich Himmler, juga Generalmajor dari Luftwaffe, Karl-Heinrich Bodenschatz (pangkat terakhirnya adalah General der Flieger). Harusnya sih yang ditatap Hitler adalah gambar peta, tapi saya ubah menjadi 'judul' buku tempat gambar tersebut ditulis, yaitu : Boekoe Doeit! Hehehe...



Sumber :
Buku "Die Chinapolitik des Deutschen Reiches 1871 bis 1945" karya Udo Ratenhof
Buku "Fall Gelb 1940 (1): Panzer breakthrough in the West" karya Douglas C. Dildy
Buku "Wydawnictwo Militaria 75: Fall Gelb 1940"
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Gregg "Graveland"
Foto koleksi pribadi Jason D. Mark
Foto koleksi pribadi Jeremy Dixon
Foto koleksi pribadi Ken Crane
www.alamy.com
www.beeldbankwo2.nl
www.bildarchiv.bsb-muenchen.de
www.commons.wikimedia.org
www.digitaltmuseum.se
www.express.co.uk
www.forum.axishistory.com
www.geocities.ws
www.gettyimages.com
www.gmic.co.uk
www.granger.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.kometmilitaria.com
www.kulturpool.at
www.maisondusouvenir.be
www.verwaltungshandbuch.bayerische-landesbibliothek-online.de
www.warrelics.eu
www.wehrmacht-awards.com
www.wwii.space