Friday, February 28, 2020

Foto 353. Infanterie-Division




DIVISIONSKOMMANDEUR (KOMANDAN DIVISI)

 Oberst Kurt Hummel (2 Maret 1945 - 8 April 1945)
Oberst Kurt Hummel (17 November 1901 - 20 Januari 1959) menjadi anggota 1.Kompanie / Freiwilligen-Feldergänzungsbataillon 1 pada tanggal 28 Maret 1919. Setelah itu karir militernya kebanyakan berputar di sekitar Infanterie-Regiment 10. Saat Perang Dunia II pecah, Kummel bertugas sebagai Komandan Batalyon di Infanterie-Regiment 163 dengan pangkat Major. Dia dipromosikan menjadi Oberstleutnant pada tanggal 1 Februari 1942, dan Oberst pada tanggal 1 Juli 1943. Dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 15 Mei 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 124 / 72.Infanterie-Division. Meskipun pangkatnya tidak pernah beranjak menjadi jenderal, tapi Kummel sempat dipercaya untuk memimpin beberapa divisi ini (meskipun sifatnta hanya pengganti sementara): 304. Infanterie-Division (2 Oktober 1944 - 5 November 1944), 79. Volksgrenadier-Division (30 Desember 1944 - 25 Februari 1945), 353. Infanterie-Division (2 Maret 1945 - 8 April 1945), dan 3. Fallschirmjäger-Division (8 April 1945 - 16 April 1945). Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (28 Oktober 1939) und I.Klasse (19 Juni 1940); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (20 Mei 1940); Deutsches Kreuz in Gold (29 Oktober 1943); Verwundetenabzeichen in Schwarz (16 Februari 1944)'; serta Infanterie-Sturmabzeichen (1 Mei 1944)


Sumber :
www.axishistory.com

Foto 304. Infanterie-Division



DIVISIONSKOMMANDEUR

 Oberst Kurt Hummel (2 Oktober 1944 - 5 November 1944)
Oberst Kurt Hummel (17 November 1901 - 20 Januari 1959) menjadi anggota 1.Kompanie / Freiwilligen-Feldergänzungsbataillon 1 pada tanggal 28 Maret 1919. Setelah itu karir militernya kebanyakan berputar di sekitar Infanterie-Regiment 10. Saat Perang Dunia II pecah, Kummel bertugas sebagai Komandan Batalyon di Infanterie-Regiment 163 dengan pangkat Major. Dia dipromosikan menjadi Oberstleutnant pada tanggal 1 Februari 1942, dan Oberst pada tanggal 1 Juli 1943. Dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 15 Mei 1944 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 124 / 72.Infanterie-Division. Meskipun pangkatnya tidak pernah beranjak menjadi jenderal, tapi Kummel sempat dipercaya untuk memimpin beberapa divisi ini (meskipun sifatnta hanya pengganti sementara): 304. Infanterie-Division (2 Oktober 1944 - 5 November 1944), 79. Volksgrenadier-Division (30 Desember 1944 - 25 Februari 1945), 353. Infanterie-Division (2 Maret 1945 - 8 April 1945), dan 3. Fallschirmjäger-Division (8 April 1945 - 16 April 1945). Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (28 Oktober 1939) und I.Klasse (19 Juni 1940); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (20 Mei 1940); Deutsches Kreuz in Gold (29 Oktober 1943); Verwundetenabzeichen in Schwarz (16 Februari 1944)'; serta Infanterie-Sturmabzeichen (1 Mei 1944)



Sumber :
www.balsi.de
www.forum.axishistory.com

Sunday, February 23, 2020

Foto 4. Fallschirmjäger-Division




Foto hasil karya koresponden perang Ernst Haas (Kriegsberichterzug XI. Fliegerkorps) yang dibuat pada bulan Februari-Maret 1944 ini memperlihatkan para prajurit dari Batalyon pertama atau kedua dari Fallschirmjäger-Regiment 11 / 4.Fallschirmjäger-Division. Mereka sedang beristirahat di sela-sela mempersiapkan garis pertahanan di sepanjang sungai Moletta yang berada di sekitar wilayah Anzio, Nettuno (Italia). 4. Fallschirmjäger-Division sendiri adalah divisi penerjun payung Luftwaffe yang didirikan di Venezia, Italia, pada bulan November 1943. Mereka ditempatkan di sekitar wilayah Anzio untuk melawan aksi pendaratan amfibi pihak Sekutu yang dilakukan pada bulan Januari 1944 (Operation Shingle). Secara keseluruhan, divisi yang dipimpin oleh Generalleutnant Heinrich Trettner ini berada di bawah komando I. Fallschirmkorps (General der Fallschirmtruppe Alfred Schlemm)


 Posisi pertahanan prajurit-prajurit Fallschirmjäger-Regiment 11 (bagian dari 4. Fallschirmjäger-Division) di sektor Ardea, utara Anzio dan Nettuno, pada bulan Februari-Maret 1944. Salah seorang dari mereka tampak membiarkan janggut tumbuh di wajahnya, suatu hal yang biasa dilakukan saat sedang berlangsungnya misi tempur di front terdepan. Sementara itu, prajurit lainnya "sibuk" melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di saat bersantai: minum air dari flask, merokok, dan mengupas buah-buahan. Foto ini dibuat oleh koresponden perang Ernst Haas dari Kriegsberichterzug XI. Fliegerkorps


 Posisi pertahanan pasukan terjun payung Jerman dari 4. Fallschirmjäger-Division di sektor Anzio-Nettuno berkali-kali diserang oleh tentara Inggris. Serangan tersebut umumnya gagal, dan pasukan musuh terusir dari medan pertempuran dengan meninggalkan banyak teman-teman mereka yang tewas, terluka atau ditawan. Pihak Jerman, yang sangat kekurangan pakaian yang memadai di tengah dinginnya cuaca, biasanya memanfaatkan momen ini dengan mengambil pakaian hangat milik prajurit musuh yang tertawan. Sweater Jerkin berbahan kulit atau mantel tebal menjadi salah satu item yang paling banyak menjadi incaran! Foto ini diambil oleh koresponden perang Thönnessen dari Kriegsberichterzug XI. Fliegerkorps pada periode bulan Februari-Maret 1944


 Di sektor Anzio-Nettuno, Italia, Major Walter Gericke (Kommandeur Fallschirmjäger-Regiment 11 / 4.Fallschirmjäger-Division) tidak sungkan-sungkan untuk membantu anakbuahnya dalam mengirimkan suplai serta perbekalan yang sangat diperlukan ke front terdepan pertempuran. Gericke adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes), yang mendapatkan medalinya pada tanggal 14 Juni 1941 saat masih menjadi Hauptmann dan Kommandeur IV.Bataillon / Fallschirmjäger-Sturm-Regiment. Dia nantinya akan mendapatkan tambahan Eichecnlaub untuk Ritterkreuz-nya pada tanggal 17 September 1944 sebagai Major dan Kommandeur Fallschirmjäger-Regiment 11. Foto ini sendiri diambil pada bulan Februari-Maret 1944 oleh koresponden perang Ernst Haas dari Kriegsberichterzug XI. Fliegerkorps, kemungkinan besar di wilayah pinggiran hutan Badiglione yang dipenuhi oleh rawa-rawa


 Oberleutnant Johann "Hans" Engelhardt (kedua dari kanan, Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 11 / 4.Fallschirmjäger-Division), yang baru saja dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, berfoto bersama dengan anakbuahnya di sektor Anzio-Nettuno, Italia, bulan Maret 1944. Tidak lupa ikut mejeng Kriegsberichter Thönnessen (kanan), koresponden perang dari Heer yang biasa meliput unit-unit Fallschirmjäger. Engelhardt sendiri mendapatkan Ritterkreuz pada tanggal 29 Februari 1944 sebagai Chef 8.Kompanie / II.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 6 / 2.Fallschirmjäger-Division, yang merupakan unit dia sebelumnya. Foto ini dibuat oleh koresponden perang Ernst Haas dari Kriegsberichterzug XI. Fliegerkorps



Sumber :
www.archives.ecpad.fr
www.en.wikipedia.org
www.histomil.com
www.wehrmacht-awards.com

Saturday, February 22, 2020

Aksi Berani Berbuah Medali

AFRIKAKORPS


Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach (5 November 1892 – 22 Desember 1942) adalah salah satu karakter yang paling tidak biasa dalam tubuh Afrikakorps. Dia merupakan seorang mantan pastor Lutheran yang juga salah satu komandan batalyon terbaik yang dipunyai Erwin Rommel. Meskipun pangkatnya membuat ia selayaknya dihormati, tapi dia adalah salah satu komandan Jerman yang paling bersahabat, paling cu'ek dan paling santai yang berada di bawah komando si Serigala Rumah Makan Padang eh Padang Pasir Rommel! Ketika Erwin Rommel mencapai Afrika di bulan Februari 1941, dia diperkenalkan kepada para perwira yang menyambutnya. Dia tidak tersenyum atau mencoba bersikap bersahabat. Dia tahu tak ada waktu untuk beramah tamah dan ngadu huntu karena dia harus menguji mereka dalam pertempuran terlebih dahulu. Tapi ada satu orang perwira yang begitu dibenci Rommel pada awalnya: dia adalah Hauptmann Bach, seorang veteran pertempuran Prancis sama seperti Rommel dan peraih medali Eisernes Kreuz I klasse. Bach pernah terluka di lututnya sehingga kemana-mana dia selalu membawa tongkat. Rommel tidak menyukai kenyataan bahwa ada seorang komandan pasukan "tidak sehat" di bawah komandonya, apalagi setelah dia mengetahui bahwa Bach juga adalah seorang pendeta Lutheran. Seorang pendeta bertempur??? Tak pernah terbayangkan! Beberapa bulan kemudian, Rommel berbalik mencintai dan mengagumi Bach. "Si Pincang" ternyata adalah master dari meriam artileri 88mm, sehingga seakan-akan benda tersebut menyatu dalam dirinya. Berkali-kali dia memanfaatkan senjata yang sejatinya ditujukan untuk melawan pesawat udara itu untuk menghantam tank-tank Inggris yang mencoba mengancam posisi Jerman. Bahkan meskipun kapten Bach tidak pernah terlihat memakai seragamnya dengan benar (dan kadangkala tampak culun!), dia begitu dicintai para bawahannya. Wajar saja, karena Bach tidak pernah menjaga jarak sejengkalpun, dan dia menganggap para prajuritnya sebagai anak kandung yang diperlakukan dengan penuh kehangatan. Bach adalah salah satu figur yang paling mudah dikenali di seantero Afrikakorps... Rokok yang selalu menempel di mulutnya, kumis ala Hitler dan kacamata miopik, semuanya telah sama diketahui oleh para penembak artileri DAK. Major Bach pula lah yang berhasil menahan serbuan 20.000 pasukan Inggris dari 12th Corps di Halfaya Pass dengan hanya bermodalkan 4.000 orang saja! Dengan gagah berani dia mempertahankan Halfaya Pass (biasa dinamakan dengan "Hellfire Pass" oleh pihak Sekutu) sampai akhirnya pasokan suplainya terputus dan dia sama sekali terkepung tanggal 17 Januari 1942 sehingga kemudian terpaksa menyerah. Sebagai tawanan perang dia dikirimkan ke Kanada dimana dia meninggal karena kanker (saya tidak mendapat data kanker apa, tapi kemungkinan kanker paru-paru karena hobi merokoknya yang gila-gilaan!) akhir tahun itu juga, tepatnya tanggal 22 Desember 1942. Rasa cinta pasukannya ditunjukkan dengan adanya sebuah tanda peringatan dari kayu yang ditempatkan di sudut pemakaman dan terpisah dari kuburannya. Wilhelm Bach sendiri dikuburkan di Woodland Cemetery yang terletak di Kitchener, Ontario (Kanada). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juli 1941 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 104 / 5.leichte-Division / Deutsches Afrika-Korps (DAK). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Mei 1915) dan I.Klasse (31 Januari 1920); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (24 Oktober 1934); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Juni 1940) dan I.Klasse (17 Juli 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Infanterie-Sturmabzeichen in Silber

 ---------------------------------------------------------------------------

GEBIRGSJÄGER

 Oberstleutnant Otto Stampfer (13 Januari 1913 - 5 Februari 1945) dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 23 Juli 1942 sebagai Hauptmann dan Führer III.Bataillon / Gebirgsjäger-Regiment 136 / 2.Gebirgs-Division. Aksi yang membuatnya diganjar oleh medali prestisius tersebut kemudian disebutkan dalam pengumuman harian Divisionskommandeur Generalmajor Georg Ritter von Hengl tertanggal 26 Juli 1942: "Führer dan Panglima Tertinggi Wehrmacht telah menganugerahkan Ritterkreuz untuk Hauptmann Stampfer. Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk memberi selamat secara pribadi - atas nama seluruh anggota 2. Gebirgs-Division - kepada perwira luar biasa satu ini, yang telah teruji dalam begitu banyak pertempuran. Di musim panas tahun lalu, Hauptmann Stampfer telah memimpin 12. Kompanie dengan penuh keberanian sekaligus penuh perhitungan. Meskipun kompinya menderita korban besar dalam pertempuran di kamp Bolischaja Liza beberapa hari sebelumnya, tapi dia masih mampu untuk memimpin anakbuahnya dalam menyerbu Bukit 200 yang strategis dalam sebuah serangan yang berani. Setelah Hauptmann Stampfer mengambil alih komando III./Gebirgsjäger-Regiment 136 di bulan April 1942, dia diperbantukan di Kampfgruppe Penanen dengan tujuan untuk membantu menguasai kamp Soviet di wilayah Luttojoki. Dengan semangat ofensif yang patut dijadikan contoh, batalyon pimpinannya berhasil menduduki kamp yang dipertahankan dengan kuatnya tersebut, di bawah kepemimpinan langsung sang komandan. Dalam prosesnya, mereka mampu merebut 41 buah bunker / posisi pertahanan, sekaligus memusnahkan satu kompi pasukan elit Soviet sampai manusia yang terakhir. Setelah istirahat singkat, batalyon tersebut kemudian digunakan kembali di akhir bulan April. Sebagai bagian dari Kampfgruppe Hofmeister, mereka memegang peranan penting dalam menghancurkan Brigade Ski-Rusa ke-4 dan 6 Rusia. Pemberian medali perang tertinggi Jerman tersebut adalah sebagai sebuah penghargaan yang layak atas prestasi luar biasa yang telah ditorehkan oleh Hauptmann Stampfer, meskipun hal tersebut juga berlaku untuk seluruh anggota III./Gebirgsjäger-Regiment 136 yang telah sama-sama membuktikan ketangguhannya. Divisi ini merasa sangat bangga terhadap Ritterkreuzträger-nya yang termuda, yang menjadi anggota ke-5 dari 2. Gebirgs-Division yang mendapatkan medali setinggi itu". Medali dan penghargaan lain yang diterima oleh Otto Stampfer: DRL Sportabzeichen; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV.Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42; Infanterie-Sturmabzeichen; serta Vapaudenristin ritarikunta (Finlandia)

  ---------------------------------------------------------------------------

WAFFEN-SS



SS-Obersturmführer Hubert-Erwin Meierdrees / Meierdress (Führer Sturmgeschütz-Batterie / SS-Totenkopf-Artillerie-Regiment / SS-Division 'Totenkopf') terluka berat dalam pertempuran sengit melawan pasukan penyerbu Rusia di Kantong Demyansk, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Disana, saat sedang dalam masa pemulihan, dia mendapat kejutan tak terduga ketika dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 13 Maret 1942. Rekomendasi pemberian medali tersebut oleh Divisionskommandeur Theodor Eicke berbunyi sebagai berikut: "Meierdrees menjadi bagian dari Kampfgruppe (Grup Tempur) Bochmann saat tentara Rusia berhasil menembus garis pertahanan unit tetangga dari Heer (Angkatan Darat) yang terletak di selatan Staraya Russa, awal bulan Januari 1942. Untuk mengantisipasinya, Meierdrees menempatkan StuG-StuG-nya di arah tenggara dan timur-laut kota tersebut. Dari sana dia berkali-kali melakukan serangan balik yang membuat tentara musuh menderita banyak korban sehingga mengendurkan tekanan mereka terhadap unit Heer yang terjepit. Setelah Komandan Kampfgruppe Georg Bochmann terluka dalam pertempuran, SS-Obersturmführer Meierdrees menggantikan peranannya dan memimpin sisa-sisa anakbuahnya dalam pertempuran bertahan penuh determinasi di desa Biakova (terletak di jalan antara Staraya Russa dan Demyansk). Sejak akhir bulan Januari, Meierdrees telah mampu mempertahankan desa ini secara heroik dari berkali-kali serangan musuh yang berkekuatan jauh lebih besar, yang mengepung dari segala penjuru. Saat pihak Rusia - yang dilengkapi dengan pasukan tank dan dukungan udara - terlihat hampir berhasil menerobos garis pertahanan di satu titik, mereka selalu dipukul mundur oleh serangan balik yang berani dan cerdik, yang dipimpin langsung oleh SS-Obersturmführer Meierdrees. Pasukan Jerman di Biakova mampu bertahan selama ini adalah semata-mata berkat kepemimpinan yang luar biasa dan pantang menyerah dari komandan mereka yang heroik. Mempertahankan desa tersebut amatlah penting bagi keselamatan Benteng Demyansk, karena apabila Biakova berhasil direbut oleh musuh, maka mereka tinggal selangkah lagi bersatu dengan pasukan musuh lain yang menyerbu di selatan dari arah Gortschizy. Karenanya, saya merekomendasikan agar SS-Obersturmführer Meierdrees dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai sebuah penghargaan atas perjuangan heroiknya serta kesuksesan-kesuksesan yang telah dia raih selama ini."

Sumber :
www.deutsches-afrikakorps.blogspot.com
www.feldgrau.net
www.forum.axishistory.com
www.imagesdefense.gouv.fr
www.tracesofwar.com

Foto Tokoh Third Reich Peraih Militär-St. Heinrichs-Orden (Military Order of St. Henry)



Generalleutnant Johan Pflugbeil


Sumber :
www.forum.axishistory.com

Saturday, February 15, 2020

Foto Hermann Fegelein, Komandan Florian Geyer

SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein



Foto ini diambil pada tanggal 27 Januari 1939, dan memperlihatkan saat SS-Standartenführer Hermann Fegelein (Chef SS-Hauptreitschule München) sedang diwawancarai oleh Reich TV di Münich mengenai hal-hal yang berkaitan dengan olahraga menunggang kuda. Fegelein sendiri terkenal sebagai seorang joki terkemuka Jerman yang telah menjuarai berbagai penghargaan dan kejuaraan kelas dunia. Dia nantinya menjadi salah satu Komandan paling terkemuka dari Florian Geyer, satu-satunya divisi kavaleri yang dimiliki oleh Waffen-SS. Dalam foto ini, di latar belakang kita bisa melihat "Schorsch", kuda andalan Fegelein yang telah membawanya dalam menjuarai banyak kompetisi berkuda dalam dan luar negeri


 Foto hasil jepretan Franz Bauer ini diambil pada bulan Maret 1940 di Warsawa, Polandia, pada saat berlangsungnya sebuah pawai festival yang diadakan di Lapangan saski. Para petinggi Generalgouvernement (pemerintah pendudukan Nazi di Polandia) ikut hadir dan menonton acara tersebut, yang dipimpin oleh Generalgouverneur Frank. Baris depan dari kiri ke kanan: perwira Luftwaffe tak dikenal, SS-Brigadeführer Dr.jur. Otto von Wächter (Gouverneur von Krakau), SS-Standartenführer Hermann Fegelein (Führer 1. SS-Totenkopf-Reiterstandarte), Dr.jur. Hans Frank (Generalgouverneur im Generalgouvernement), SS-Obergruppenführer Friedrich-Wilhelm Krüger (Höherer SS- und Polizeiführer im Generalgouvernement), dan SA-Brigadeführer Dr.jur. Ludwig Fischer (Gouverneur von Warschau). Berdiri di baris kedua diantara Fegelein dan Frank adalah SS-Gruppenführer Dr.jur. Arthur Seyss-Inquart (Stellvertretender Generalgouverneur im Generalgouvernement), sementara diantara Frank dan Krüger adalah Dr.jur. Josef Bühler (Staatssekretär im Generalgouvernement). Di latar belakang kita bisa melihat bangunan pałac Saski (Saxon Palace) yang nantinya dihancurkan oleh pasukan Jerman pada tahun 1944. BTW, dalam foto ini Fegelein terlihat mengenakan ärmelstreifen (pita lengan) bertuliskan "SS-Hpt.-Reitschule München"


 Acara kunjungan Reichsführer-SS Heinrich Himmler ke markas SS-Kavallerie-regiment 1 di dekat Lyck (Polandia) tanggal 5 Juli 1941. Dalam foto ini dia berjalan paling tengah di baris depan dan diapit oleh SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Kurt Knoblauch (Chef des SS-Führungshauptamt) dan SS-Standartenführer Hermann Fegelein (Kommandeur SS-Kavallerie-Brigade) yang memakai stahlhelm. Di baris belakang paling kanan kita bisa melihat ajudan Himmler, SS-Hauptsturmführer Joachim "Jochen" Peiper. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel


Acara kunjungan Reichsführer-SS Heinrich Himmler ke markas SS-Kavallerie-regiment 1 di dekat Lyck (Polandia) tanggal 5 Juli 1941. Disini dia sedang menyaksikan parade para anggota Musikzug (peleton musik) penunggang kuda dari resimen tersebut dengan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Kurt Knoblauch (Chef des SS-Führungshauptamt) berdiri di bawahnya, serta SS-Standartenführer Hermann Fegelein (Kommandeur SS-Kavallerie-Brigade) mendampingi di samping sambil menunggang kuya eh kuda. Foto oleh SS-Kriegsberichter Max Büschel


 Dua buah foto yang memperlihatkan Hermann Fegelein dari Divisi Kavaleri SS "Florian Geyer". Foto di sebelah kiri memperlihatkan SS-Brigadeführer Fegelein mengenakan Infanterie-Sturmabzeichen (Medali Serbu Infanteri), yang didapatkannya pada tanggal 2 Oktober 1941. Sementara itu, foto di sebelah kanan memperlihatkan SS-Oberführer Fegelein yang mengenakan Allgemeines-Sturmabzeichen (Medali Serbu Umum). Sesuai dengan regulasi, dua medali serbu ini tidak diperkenankan untuk dipasang secara berbarengan, karenanya Fegelein memilih untuk memakainya secara bergantian


SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Kommandeur SS-Kavallerie-Division) terlihat sedang bersantai sambil bermain sepakbola bersama dengan anak buahnya, di sebuah tempat di Front Timur di musim panas tahun 1943. Para peserta pertandingan semuanya hanya mengenakan cawat doang, sementara Divisionskommandeur Fegelein melindungi diri dari terik sinar matahari dengan memakai topi feldmütze M43 berwarna cerah di atas kepalanya. Tak terbayangkan kalau tiba-tiba Rusia menyerang, mau dikemanain tuh kolor eh muka?


 Foto ini diambil pada tanggal 12 Januari 1944 pada saat kunjungan Himmler dan Model ke tempat latihan Waffen-Gebirgsjäger Regiment der SS 28/13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar" di Truppenübungsplatz Neuhammer (Jerman). Dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei); SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Chef des Amtes VI - Reit und Fahrwesen - im SS-Führungshauptamt); Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9. Armee); SS-Obersturmbannführer Hellmuth Raithel (Kommandeur Waffen-Gebirgsjäger Regiment der SS 28/13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar"); dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Karl-Gustav Sauberzweig (Kommandeur 13. Waffen-Gebirgs-Division der SS "Handschar")

 
Acara ramah-tamah antara Hitler dengan para pahlawan Pertempuran Cherkassy yang mendapatkan medali sebagai penghargaan atas prestasi mereka. Acaranya diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolffschanze pada tanggal 20 Februari 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Hauptsturmführer Léon Degrelle (Führer 5.SS-Freiwilligen Sturmbrigade "Wallonien"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Herbert Otto Gille (Kommandeur 5. SS-Panzer-Division "Wiking"), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), dan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei). Degrelle mendapat Ritterkreuz no.2474 sementara Gille Schwertern no.47


  Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht) berjalan dengan bantuan tongkat diantara tumpukan salju bersama dengan Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei) di Berghof Berchtesgaden, Münich, tanggal 3 April 1944. Di belakang mereka adalah, dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Fritz Darges (persönlicher SS Adjutant bei Adolf Hitler), SS-Hauptsturmführer Josef "Sepp" Kiermaier (persönlicher leibwächter bei Heinrich Himmler), perwira tak dikenal, dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier). Foto ini diambil saat Hitler melakukan jalan-jalan rutin ke Mooslahnerkopf Teehaus (rumah teh) yang biasa dia lakukan tiap hari apabila sedang berada di Berghof, sebelum dia balik lagi menggunakan mobil. Mooslahnerkopf Teehaus sendiri adalah sebuah bangunan kecil yang berada tepat di seberang rumah peristirahatan sang Führer di Berghof, yang berbeda dengan rumah teh resmi yang berada di atas puncak Gunung Kehlstein. Mooslahnerkopf Teehaus dibangun pada tahun 1937 di sebelah utara wilayah tersebut, persis di bawah bukit Mooslahnerkopf dan menghadap lembah Berchtesgaden yang berada di bawahnya. Acara jalan-jalan semacam ini kadangkala memberi inspirasi bagi Hitler dalam mengeluarkan keputusan-keputusan politik pentingnya, meskipun seringkali Hitler memilih untuk bersantai - dan bahkan tidur siang - di dalam bangunan Teehaus-nya sendiri, dengan dikelilingi oleh para teman terdekat serta anakbuahnya. Apa yang disebut sebagai Eagle's Nest di Kehlstein kadangkala disebut sebagai "Rumah Teh Hitler", tapi hal ini secara teknis kurang tepat. Hitler tak pernah menjadikan Kehlsteinhaus sebagai rumah teh pribadinya, karena tempat yang dia pilih untuk dikunjungi setiap hari di Berghof adalah Mooslahnerkopf Teehaus. Foto ini sendiri diambil oleh fotografer Hitler yang berasal dari Luftwaffe, Walter Frentz, dan bisa jadi merupakan satu-satunya yang memperlihatkan saat sang pemimpin Nazi tersebut mengenakan kacamata hitam!


 Dari kiri ke kanan: Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), General der Artillerie Walter Warlimont (Chef Wehrmachtführungsstabes Oberkommando der Wehrmacht), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), Adolf Hitler (Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Konteradmiral Hans-Erich Voß (Verbindungsoffizier Oberbefehlshaber der Kriegsmarine zum Führerhauptquartier), dan Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Foto ini diambil oleh Walter Frentz di Arys (Orzysz), Prusia Timur, pada momen ulangtahun Hitler yang ke-55 tanggal 20 April 1944


Hitler bertemu kembali dengan dua orang mantan ajudannya, Max Wünsche dan Hans Pfeiffer, di Große Halle (Aula Besar) Berghof/Berchtesgaden (Obersalzberg) dalam acara ulangtahun sang pemimpin Jerman yang ke-55 tanggal 20 April 1944. Uniknya, Wünsche juga berulangtahun di tanggal yang sama (yang ke-30) dan konon di acara ini Sang Führer berbaik hati menghadiahkan 10.000 Reichsmark kepada mantan ajudannya! Dari kiri ke kanan: SS-Sturmmann tak dikenal,
SS-Sturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), SS-Unterscharführer Balthasar "Bobby" Woll (Zugführer di 2.Kompanie / schwere SS-Panzer-Abteilung 501), SS-Hauptsturmführer Hans Pfeiffer (Chef 4.Kompanie / I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 12 / 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend"), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier). Pfeiffer menjadi bawahan Wünsche di resimen panzer yang sama, sementara Woll adalah gunnernya jagoan panzer Michael Wittmann yang terkenal. Saya bisa bayangkan betapa terkejutnya perwira muda ini mendapati betapa perang telah "menggerogoti" Hitler, baik fisik maupun mental! BTW, dalam foto ini Hitler sedang mengamati desain dari Flakpanzer IV Wirbelwind yang disodorkan oleh Wünsche. Konsepnya sendiri berasal dari SS-Hauptsturmführer Karl Wilhelm Krause dari Flak-Zug SS-Panzer-Regiment 12 "Hitlerjugend" (juga mantan bawahan Hitler!) yang kemudian mengajukannya pada komandan resimennya, Wünsche. Hitler menyetujui konsep tersebut dan lahirlah Wirbelwind (Angin Puting Beliung) beberapa bulan kemudian! Pada dasarnya senjata bergerak anti pesawat satu ini adalah perpaduan sasis Panzer IV dengan Flakvierling 38 quad AA 20mm


Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Obergruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant Führer und Reichskanzler), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier). Foto ini diambil pada tanggal 20 April 1944 saat Himmler mempersembahkan miniatur prajurit-prajurit Prusia era Friedrich der Große berbahan porselen buatan Allach kepada Hitler, sebagai hadiah ulangtahunnya yang ke-55. ϟϟ-Porzellanmanufaktur Allach sendiri adalah firma milik SS yang khusus membuat barang-barang berbahan keramik, dan aktif dari tahun 1935 s/d 1945


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berbincang-bincang ringan dengan pasangan pengantin Hermann Fegelein dan Gretl Braun, di hari pernikahan mereka yang berlangsung pada tanggal 3 Juni 1944. Keduanya mempunyai hubungan dekat dengan sang Führer: SS-Brigadeführer Fegelein adalah Perwira Penghubung Reichsführer-SS Himmler di Führerhauptquartier, sementara Margarete Berta "Gretl" Braun adalah adik dari Eva Braun, kekasih Hitler. Tidak heran kalau resepsi perkawinan mereka pun diselenggarakan di Berchtesgaden, Bavaria, yang merupakan tempat peristirahatan pribadi sang Führer. Foto ini diambil di Aula Besar Berghof. Sang Führer sendiri tidak menghadiri upacara pernikahan di Salzburg (Austria) serta resepsi susulannya di Kehlsteinhaus, Obersalzberg (Jerman). Foto ini menjadi salah satu dari 12 buah foto hitam-putih yang dilelang oleh Marlows auctioneers di Stafford dan terjual dengan harga 400 Euro atau 6.300.000 Rupiah. Koleksi foto dan video dari pernikahan Fegelein dan Gretl bisa dilihat DISINI


 Dari kiri ke kanan: Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), dan NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I - Leiter der Privatkanzlei des Führers - in Führerkanzlei). Foto ini dibuat di Führerhauptquartier Schloss Kleßheim, Salzburg, Austria, pada tanggal 7 Juni 1944 - satu hari setelah Sekutu melakukan pendaratan amfibi di Normandia - oleh SS-Untersturmführer Helmut Laux dari Firma Foto Heinrich Hoffmann. Pada saat itu Hitler sedang kedatangan tamunya dari Hungaria, Perdana Menteri Döme Sztójays

 Hitler berjalan-jalan kecil bersama dengan orang-orang kepercayaannya di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Prusia Timur), tak lama setelah peristiwa kudeta 20 Juli 1944 yang gagal. Depan, dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Leiter Parteikanzlei der NSDAP und Privatsekretär Führer und Reichskanzler). Persis di belakang Göring adalah SS-Hauptsturmführer Otto Günsche (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), sementara Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmachtsführungsamt) berada di belakang Hitler dengan kepala diperban. Antara Hitler dan Bormann adalah Oberst Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Tiga orang yang sedang ngobrol di pojok kanan adalah, dari kiri ke kanan: Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), dan Generaloberst Ferdinand Schörner (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Südukraine). Foto ini sendiri dibuat oleh Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi sang Führer


 Hitler berkumpul bersama dengan para perwiranya di lobi Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg/Prusia Timur), tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap dirinya oleh Oberst Claus von Stauffenberg tanggal 20 Juli 1944. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Wolfgang Thomale (Chef des Stabes Generalinspekteur der Panzertruppen), Generalleutnant Walter Hoernlein (membelakangi kamera, Führerreserve), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (tertutup oleh Hoernlein, Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), perwira SS tak dikenal, SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Leiter Parteikanzlei der NSDAP und Privatsekretär Führer und Reichskanzler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), perwira Kriegsmarine tak dikenal, Generaloberst Alfred Jodl (Chef Wehrmacht-Führungsamt), NSKK-Gruppenführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I - Leiter der Privatkanzlei des Führers - in Führerkanzlei), Oberst Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), dan SS-Brigadeführer und Generalmajor der Polizei Hans Baur (Adolf Hitlers Chefpilot und Führer der Flugstaffel "Reichsregierung"). Hoernlein hadir dalam kapasitasnya sebagai mantan komandan Divisi "Großdeutschland", dimana salah satu unitnya bertugas khusus untuk menjaga keamanan Führer (Wach-Regiment "Großdeutschland"). BTW, perhatikan bahwa di rak di kanan telah tersimpan dengan rapi deretan schirmmütze perwira Heer, Luftwaffe dan Kriegsmarine!


 Di hari yang sama setelah lolosnya Hitler dari upaya pembunuhan terhadap dirinya pada tanggal 20 Juli 1944, pemimpin boneka Italia Benito Mussolini datang ke Führerhauptquartier Wolfsschanze di Rastenburg, Prusia Timur, untuk menyambangi Hitler sekaligus menyatakan simpati serta dukungannya. Foto karya Heinrich Hoffmann ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Il Duce Benito Mussolini, SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Leiter Parteikanzlei der NSDAP und Privatsekretär Führer und Reichskanzler), SS-Standartenführer Eugen Dollmann (Verbindungsoffizier der Hochster SS und Polizeiführer Italien beim Oberbefehlshaber Süd), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), dan Generaloberst Bruno Loerzer (Chef Luftwaffenpersonalamts und Chef der personellen Rüstung und der NS-Führung der Luftwaffe)



Upacara penganugerahan medali Eichenlaub untuk SS-Standartenführer Karl Ullrich (Kommandeur SS-Panzergrenadier-Regiment 6 “Theodor Eicke” / 3.SS-Panzer-Division “Totenkopf”), yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze di Rastenburg, Prusia Timur, tanggal 1 Agustus 1944. Ullrich sendiri secara resmi mendapatkan Eichenlaub #480 dari tanggal 14 Mei 1944, sebagai penghargaan atas kepemimpinan serta keberaniannya dalam begitu banyak pertempuran melawan Tentara Merah di Front Timur, dari bulan Maret 1943 s/d Maret 1944. Sebagai identifikasi orang-orang dalam foto ini adalah, dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei), SS-Standartenführer Ullrich, dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier)


Foto ini diambil pada tanggal 10 Agustus 1944 di  luar bunker perlindungan di Führerhauptquartier Wolfsschanze Rastenburg dan memperlihatkan saat Hitler menerima Sepp Dietrich yang datang untuk dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten #16 sekaligus kenaikan pangkat secara resmi dari SS-Obergruppenführer menjadi SS-Oberstgruppenführer. Perhatikan bahwa Hitler memegang Dietrich dengan tangan kirinya karena tangan kanannya menjadi sering bergetar hebat tanpa kendali dari sejak percobaan pembunuhan dengan pemboman tanggal 20 Juli 1944! Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Oberstgruppenführer und Panzer-Generaloberst der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Oberbefehshaber 5. Panzerarmee), SS-Hauptsturmführer Otto Günsche (tertutup oleh Dietrich, Persönlicher Adjutant Adolf Hitler), dan SS-Sturmbannführer Heinrich "Hein" Springer (Verbindungsoffizier der Waffen-SS im Oberkommando der Wehrmacht)


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) secara resmi memberikan kotak berisi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten #16 kepada SS-Oberstgruppenführer und Panzer-Generaloberst der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Oberbefehshaber 5. Panzerarmee) di Führerhauptquartier Wolfsschanze Rastenburg tanggal 10 Agustus 1944. Memperhatikan di latar belakang SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (antara Dietrich dan Hitler, Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier) dan SS-Hauptsturmführer Otto Günsche (kanan, Persönlicher Adjutant Adolf Hitler). Medali keberanian tertinggi yang bisa diberikan oleh Jerman tersebut diterima oleh Dietrich sebagai penghargaan atas kontribusinya dalam Pertempuran Normandia sebagai Kommandierender General I. SS-Panzerkorps


Foto ini diambil pada tanggal 10 Agustus 1944 di  luar bunker perlindungan di Führerhauptquartier Wolfsschanze Rastenburg pada saat upacara kenaikan pangkat secara resmi Sepp Dietrich dari SS-Obergruppenführer menjadi SS-Oberstgruppenführer (pengumumannya sendiri telah diterima oleh Dietrich dari tanggal 1 Agustus 1944) - yang ditandai dengan penyematan pips tambahan di schulterklappen (tanda pangkat bahu) dan kragenspiegel (tanda pangkat kerah) - sekaligus penganugerahan Brillanten zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern #16 (pengumumannya diterima dari tanggal 6 Agustus 1944) oleh Adolf Hitler. Foto diambil sebelum upacara tersebut dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: SS-Oberstgruppenführer und Panzer-Generaloberst der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandierender General I. SS-Panzerkorps), SS-Hauptsturmführer Otto Günsche (Persönlicher Adjutant Adolf Hitler), SS-Sturmbannführer Erich Kempka (Hitlers Fahrer), SS-Hauptsturmführer Hermann "Bibl" Weiser (Adjutant I. SS-Panzerkorps), dan SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier)


 Foto koleksi Mark C. Yerger ini memperlihatkan upacara penganugerahan Schwerter #95 zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub oleh Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) untuk SS-Standartenführer Otto Baum (Kommandeur 17. SS-Panzergrenadier-Division "Götz von Berlichingen" sekaligus Führer 2. SS-Panzer-Division "Das Reich") yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Wolfsschanze awal bulan September 1944. Di latar belakang kita bisa melihat  SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier) sedang berdiri memperhatikan di balik pintu. Baum sendiri telah menerima berita penganugerahannya dari tanggal 2 September 1944



 Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds) yang pertama, terakhir dan satu-satunya untuk jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, tanggal 1 Januari 1945 (Rudel telah menerima pengumumannya dari tanggal 29 Desember 1944). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya dan menghancurkan tank ke-463! Dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Generaloberst Alfred Jodl (Chef der Wehrmacht-Führungsamt)), Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (Leiter des Heeres-Personalamt), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres)


 Dari kiri ke kanan: Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Flieger Karl Koller (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres). Foto ini diambil di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, pada tanggal 1 Januari 1945. Göring dan Rudel sengaja datang ke Adlerhost di hari pertama tahun 1945 tersebut untuk menghadiri upacara penganugerahan medali keberanian tertinggi yang bisa diberikan oleh Nazi Jerman kepada jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya serta menghancurkan tank ke-463! Di hari itu pula dia naik pangkat dari Oberstleutnant menjadi Oberst. Dalam foto yang dibuat oleh Heinrich Hoffmann ini, terlihat Fegelein mengenakan seragam Litewka SS yang langka!


Foto ini diambil pada tanggal 3 Maret 1945 saat Hitler melakukan inspeksi ke Heeresgruppe Weichsel. Baris depan, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Wilhelm Berlin (General der Artillerie im Oberkommando des Heeres und Kommandierender General CI. Armeekorps), SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Leiter Parteikanzlei der NSDAP und Privatsekretär Führer und Reichskanzler), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalleutnant Dr.med.dent. Rudolf Hübner (Kommandeur 303. Infanterie-Division, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), dan perwira tidak dikenal (suruh siapa nengok ke arah belakang!)



Foto ini memperlihatkan saat Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) baru saja datang ke tempat acara ramah-tamah dengan para anggota belia Hitlerjugend yang berprestasi dalam pertempuran melawan Tentara Merah di sekitar Berlin, dan langsung disambut oleh kata-kata "Heil mein Führer!" dari Reichsjugendführer Artur Axmann. Penganugerahan medali untuk mereka sendiri telah dilaksanakan beberapa saat sebelumnya oleh Axmann (perhatikan Eisernes Kreuz II klasse yang terpasang di dada para Hitlerjugend!), sementara yang Hitler lakukan hanyalah bersalaman, menepuk pipi sambil memberi selamat kepada bocah-bocah tersebut. Deretan jendela ruang makan Reichskanzlei berada tepat di belakang tangan Axmann yang terangkat. Sesudah upacara selesai, Adolf Hitler, Julius Schaub dan Martin Bormann langsung menginspeksi kerusakan yang terjadi di ruang makan. Disanalah foto terakhir Hitler diambil, tanggal 19 Maret 1945, 1 bulan dan 10 hari sebelum dia bunuh diri! Di belakang Hitler berdiri SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer SS und dem Führerhauptquartier)


Acara ramah-tamah Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) bersama dengan para anggota Hitlerjugend yang berprestasi dalam pertempuran melawan Tentara Merah di sekitar Berlin. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 19 Maret 1945 di Taman Reichskanzlei (Kekanseliran) yang terletak di Voßstraße, Berlin, dan tercatat sebagai penampilan terakhir Hitler di depan publik! Dalam foto ini, kita bisa melihat sang Führer sedang menyalami salah seorang anggota Hitlerjugend, sementara di belakangnya yang terlihat samar adalah SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer SS und dem Führerhauptquartier)
Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) memberikan wejangan kepada para anggota Hitlerjugend yang berprestasi dalam pertempuran melawan Tentara Merah di sekitar Berlin. Foto ini diambil pada tanggal 19 Maret 1945 di Taman Reichskanzlei (Kekanseliran) yang terletak di Voßstraße, Berlin, dan tercatat sebagai penampilan terakhir Hitler di depan publik! Dari kiri ke kanan: SS-Obersturmbannführer Heinz Lorenz (Oberbereichsleiter der NSDAP), Reichsjugendführer Artur Axmann, SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer SS und dem Führerhauptquartier), SS-Obergruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant Führer und Reichskanzler), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Sturmbannführer Otto Günsche (persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (Chef Heerespersonalamt), dan SS-Obersturmbannführer Heinz Linge (Persönlicher Ordonnanzoffizier Führer und Reichskanzler). Foto ini diambil oleh seorang kameraman dari Firma Heinrich Hoffmann dari balik punggung para anggota Hitlerjugend. Di sebelah kanan kita bisa melihat bangunan Observatorium Taman


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menyalami para anggota Hitlerjugend yang berprestasi dalam pertempuran melawan Tentara Merah di sekitar Berlin. Foto ini diambil pada tanggal 19 Maret 1945 di Taman Reichskanzlei (Kekanseliran) yang terletak di Voßstraße, Berlin, dan tercatat sebagai penampilan terakhir Hitler di depan publik! Ikut mengiringi bersamanya Reichsjugendführer Artur Axmann (Panglima Hitlerjugend), sementara berdiri di belakang adalah, dari kiri ke kanan: General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (terpotong, Chef Heerespersonalamt), SS-Sturmbannführer Otto Günsche (persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer SS und dem Führerhauptquartier), dan SS-Obersturmbannführer Heinz Linge (Persönlicher Ordonnanzoffizier Führer und Reichskanzler). Foto-foto lain yang diambil pada waktu yang sama bisa dilihat DISINI 


Sumber :
Buku "Fotos aus dem Führerhauptquartier" terbitan Hermann Historica München
Buku "Pferde und Reiter in aller Welt" karya A.R. Marsani dan Major a.D.W. Braun
Foto koleksi pribadi Konstantinos Laios
Foto koleksi pribadi Michael D. Miller
www.bbs.tiexue.net
www.forum.axishistory.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.sz-photo.de