Wednesday, September 8, 2010

Teropong Yang Digunakan Oleh Kriegsmarine Dalam Perang Dunia II

Teropong blc 7x50 yang merupakan teropong terbaik untuk dipakai kala matahari bersinar terik karena gambar yang dihasilkannya begitu terang


Para awak U-377. Pria berjanggut di sebelah kiri memakai teropong Zeiss 7x50 gas ocular. Teropong ini begitu istimewanya, bahkan dalam ukuran standar saat ini!


Kapitänleutnant Heinrich Hasenschar (kapten U-628) dengan teropong Zeiss 7x50 gas ocular tergantung di lehernya. Lensa ocular mempunyai ujung berbahan karet yang nyaman dipakai mata, sementara ocularnya sendiri mempunyai lebar 20mm


Para awak U-boat dalam acara pengujian kapal selam tipe XXI. Kita bisa melihat di leher salah satu perwira tergantung teropong Seitz yang dilengkapi dengan lapisan karet


Sebuah teropong "Slim Commander" utuh lengkap dengan kotak kayu penutupnya yang dilelang di e-bay. Harganya akan membuat anda menggadaikan tangan dan kaki sendiri saking mahalnya!


Buku "Militärische Ferngläser und Fehrnrohre in Heer, Luftwaffe und Marine" karangan Dr. Hans Seeger yang mengupas tuntas penggunaan teropong bagi pasukan Jerman dalam Perang Dunia II


Oberleutnant zur See Paul-Karl Loeser (pangkat terakhir: Kapitänleutnant) sedang santai ngudud dalam perjalanan bersama U-373 melalui Biscay. Teropong UZO terlihat tegak berdiri di tengah-tengah menara yang penuh sesak oleh jin ifrit eh manusia. Sebuah teropong Zeiss 7x50 terlihat menggantung di leher sang kapten yang hanya mengenakan kemeja dan pullover, bukti bahwa betapa tidak formilnya cara berpakaian bagi para awak U-boat.


Awak U-boat dengan teropong UDF. Teropong ini tahan air sampai kedalaman 30 kaki, mempunyai bentuk yang kukuh, dan jelas-jelas berat sehingga kita hanya bisa memegangnya hanya dalam waktu sebentaran saja! Selain itu, dia juga mempunyai filter internal dan biasanya diletakkan di firing platform yang digunakan untuk membantu penembakan torpedo. Dalam foto ini kita bisa melihat pengaruh cuaca yang tidak bersahabat sehingga menimbulkan karat pada platform teropong, sementara di latar belakang tampak awak lain yang menggunakan teropong mulus Zeiss. Perwira pertama yang kelihatan punggungnya doang juga mengenakan teropong, yang terlihat dari tali yang melingkar di bawah lehernya!


Teropong Zeiss 7x50 model kedua. Ketika pertama diperkenalkan, teropong Zeiss mempunyai penutup mata flip up yang sama dengan versi 8x60, tanpa tambahan proteksi dari karet. Model selanjutnya kemudian dilengkapi dengan penutup atas tahan air, penutup mata, dan penutup bumper. Semuanya terbuat dari karet


Teropong "Fat Commander" Zeiss 8x60 yang hanya digunakan oleh komandan U-boat. Teropong ini benar-benar berat, dan mempunyai kekuatan lensa yang maksimal (setidaknya pada saat itu). Pandangannya jauh lebih lebar dan tajam bila dibandingkan dengan versi 7x50. Hanya saja, beratnya yang tidak kireum-kireum membuat kebanyakan kapten U-boat lebih memilih 7x50!


Kapitänleutnant Kurt Petersen dengan teropong 8x60 tergantung di bahunya. Kapten U-boat kelahiran 20 September 1916 ini menyerahkan diri bersama dengan U-541 yang dikomandaninya di Gibraltar tanggal 12 Mei 1945 (berarti 5 hari setelah Jerman secara resmi menyerah!). Dalam foto ini kita bisa melihat penghargaan-penghargaan yang telah diraihnya: German Cross in Gold (13 Januari 1944), High Seas Fleet Badge (yang didapatnya saat masih bertugas di panzerschiff "Deutschland"), U-Boat Front Clasp, U-Boat War Badge, Iron Cross (1st dan 2nd class)


Berjaga-jaga dari serangan mendadak kapal udara di atas langit! Kartu pos masa perang ini hanya dijual di Spanyol, sementara yang dibawah dijual di Jerman


Kartupos yang memperlihatkan para awak U-boat dengan teropong mereka sedang menyisir cakrawala, sementara di latar belakang terlihat kepulan asap dari kapal korban yang baru saja dihantam torpedo


Contoh teropong "karet baja" Leitz yang sering disebut-sebut sebagai teropongnya U-boat, meskipun pada kenyataannya ia lebih banyak digunakan oleh para awak E-boat. Saat ini teropong asli yang masih tersisa dihargai rata-rata £450-500. Dia begitu nyaman untuk digunakan juga dipegang, meskipun lensanya yang tak dilengkapi dengan deksikator membuatnya rentan terhadap keburaman/kabut


Dua set teropong "karet baja" Leitz dengan dan tanpa penutup lensa. Teropong jenis ini mempunyai dua macam penutup: yang diputar dan dicopot (ingat Aqua?). Yang dicopot lebih disukai oleh para awak Kriegsmarine karena lebih praktis, sementara teropong versi yang diputar kebanyakan berakhir dengan hilangnya sang penutup, dan merupakan pertanda bahwa mereka tidak disukai karena terlalu ribet dan lama!



Contoh teropong Leitz 7x50 "Kaleng Tuna". Kita bisa melihat lambang elang Kriegsmarine yang terletak di bagian atas dari huruf "M", juga nomor seri dan huruf "T" dalam tanda kurung yang menunjukkan penggunaan lensa berlapis dan kekuatan optiknya: 7 x 50. Pembungkusnya biasa dinamakan dengan "bungkus topi" karena ukurannya yang besar


Seorang awak kapal selam sedang sibuk membersihkan teropong 7x50. Kotak kayu yang terlihat di bagian depan adalah penutup untuk teropong-teropong tersebut. Saat ini kotak jenis itu begitu sulit untuk didapat, dan kalaupun ada maka harganya pun akan begitu mahal! Kita bisa melihat dengan jelas karet pembungkus teropong di masing-masing setnya


Teropong Benutzer dengan bagian atas putih seperti tampak di foto sebelumnya


Obersteuermann Kronenbitter dari U-48 dengan kacamata hitam "cengdem" (goceng adem) yang sangat berguna untuk melihat di kejauhan manakala matahari bersinar begitu terangnya. Ini adalah kacamata khusus buatan Zeiss atau Leitz yang dilengkapi dengan pelindung mata di sekeliling lensa. Kacamata jenis ini banyak dikeluhkan oleh para awak U-boat karena kurang nyaman saat dipakai dan seringkali menimbulkan bekas berbentuk lingkaran di sekeliling mata


Dalam foto di atas kita bisa melihat penggunaan dari bermacam-macam teropong tipe awal perang. Perhatikan awak di tengah yang menggunakan satu set Leitz "Kaleng Tuna", sementara rekan di sebelah kanannya memegang satu set Zeiss ocular yang mulus. Bayangkanlah menggunakan teropong sambil memakai kacamata hitam demi menghindari matahari, betapa repotnya! Selain itu, kita bisa melihat pula begitu penuh sesaknya menara pengawas U-boat ini, padahal dalam kondisi normal yang nongkrong disana bisa lebih banyak lagi! Belum lagi dengan ditambah dengan adanya simpal DF (terikat pada casingnya), tabung periskop dan dudukan UZO. Yang jelas, Lothar-Günther Buchheim (yang bayangannya bisa dilihat di latar depan) telah mengambil foto "biasa" ini dengan begitu bersusah payah: sambil bergelantungan di kawat penyangga menara!


Bagian kanan dari foto yang sama, yang memperlihatkan teropong mulus Zeiss 7x50. Benda kecil yang tergantung di bawah teropong tersebut adalah "kapp" si pemakai yang direkatkan dengan menggunakan per ganda berbalut kulit. Benda ini merupakan buruan utama para kolektor karena begitu langkanya!


Bagaimana hal berubah begitu cepatnya... Teropong yang nongol di foto ini adalah Zeiss 7x50 Ubootglas berbahan logam campuran, bungkus karet untuk badan teropong bagian atas, dan sekrup khusus penyesuai fokus di atas teropong. Ukuran obyeknya akan tampak lebih besar karena pengaruh bumper karet berat. Dalam foto ini, kita juga bisa melihat penggunaan pelampung khas Luftwaffe, sistem peringatan radar awal, dan seorang awak dengan headphone yang berkomunikasi langsung dengan ruang kontrol


Oleh : Alif Rafik Khan

Kriegsmarine hanya menggunakan teropong jenis Leitz dan Zeiss saja, dan tidak yang lainnya.

Leitz - lebih sering terlihat sebagai teropong versi "Kaleng Tuna" dan variasi Porro II "baja karet" adalah yang paling banyak digunakan.

Teropong "Kaleng Tuna" Leitz (yang tidak mempunyai deksikator sehingga lensanya sering berkabut) merupakan teropong yang optiknya paling pas buat mata para awak U-boat dan kapal laut. Teropong jenis ini biasanya ditutupi oleh pelapis tambahan dengan warna kebanyakan adalah merah dan kuning.

Untuk teropong "baja karet" Leitz beda lagi. Meskipun sudah lebih maju dalam hal dilengkapi oleh deksikator plus tahan air dan benturan, tapi gambar yang dihasilkan tidaklah sebagus "U-Bootglas" blc atau cxn. Selain itu, para anggota Kriegsmarine sering "tertampar" oleh Leitz (beh) 8x60 ini ketika teropong tersebut sedang digantungkan (karena bahan karetnya yang lentur). Belum lagi bentuknya yang sedikit tidak biasa sehingga tidak bisa disejajarkan dengan teropong "gemuk" atau "kurus" lainnya keluaran Zeiss (blc) atau Busch (cxn) yang lebih populer.

Zeiss membuat teropong yang lebih baik dibandingkan Leitz karena sudah dilengkapi dengan deksikator yang membuat lensa bisa fokus terhadap obyek dan bisa diset sesuai dengan keinginan. Selain itu, kualitas tahan airnya juga lebih diakui dan biasanya dilengkapi dengan jaket pembungkus (sayangnya, saat ini tidak ada contoh yang tersisa).

Tapi tidak ada yang sempurna, masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihannya. Iya memang Zeiss lebih baik dibandingkan dengan Leitz dalam hal kejelasan gambar yang dihasilkan dan pengumpulan cahayanya, tapi hal ini tidak berlaku ketika keadaan begitu terangnya atau ketika teropong diarahkan ke "sektor matahari" di menara pengawas.

Intinya, dalam hal kualitas gambar optik, Zeiss memang tidak ada duanya (dan tetap berlanjut sampai sekarang!), tapi secara keseluruhan Leitz pun tidak jelek-jelek amat.

Ketika satuan U-boat mengeluarkan teropong khusus untuk para awaknya (seri "blc" dan "cxn"), hanya 8x60 yang telah dilengkapi dengan filter, sementara untuk yang lainnya maka awak menara pengawas harus menambahkan filter khusus untuk teropongnya manakala cuaca begitu terangnya.

Dalam hal optik pencari jarak, sebenarnya pabrikan Jerman telah menambahkan mekanisme filter yang sangat membantu, tapi teknologi ini hanya dipakai untuk teropong statis saja dan tidak pernah diterapkan kepada teropong genggam.

BTW, sebagian besar foto dalam postingan ini diambil dari tiga seri buku karangan Lothar-Günther Buchheim yang berjudul "U-Boot Krieg", "Die U-Boot Fahrer" dan "Zu Tode Gesiegt". Kalau anda masih belum ngeh sama orang ini, dia adalah wartawan perang Jerman dalam Perang Dunia II yang menginspirasi film "Das Boot"!

Teropong Zeiss 8x60
Ukuran: panjang 7 inci dan lebar 10 inci
Berat: 6 lb
Jarak pandang: 160 meter di jarak 1000 meter

Teropong Zeiss 7x50
Ukuran: panjang 6 inci dan lebar 9 inci
Berat: 3,5 lb
Jarak pandang: 128 meter di jarak 100 meter


Sumber :
www.panzergrenadier.net


No comments: