Wednesday, July 14, 2010

Trayek Kereta Api Antara Jerman Ke Mediterania Zaman Nazi Jerman

Adolf Hitler menyambut kedatangan sohib dekatnya Mussolini yang datang dengan kereta api di markas besarnya "Wolffschanze" yang berada di dekat Rastenburg, Prusia Timur. Ini adalah foto tahun 1941 jepretan dari Günther Loose yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya


Kereta api FD79 jurusan Berlin-Münich yang digerakkan oleh mesin E19 02 dan dilengkapi dengan gerbong FS tambahan untuk tujuan ke Roma. Foto di atas diambil di dekat Unterloquitz tahun 1930-an


Kereta api ATR100 bertenaga diesel buatan Italia, yang digadang-gadang akan menjadi kereta lintas Jerman-Italia tapi kemudian tidak pernah terwujud menjadi kenyataan


"Der englische Zug" Tegernsee - Hannover, Tegernsee-Bahn dengan tipe mesin 2-8-2T no.7, DR van, 2 Mitropa sleepers, Mitropa diner, 3 DR coaches, 1 refrigerator van dan mesin 0-8-0T. Dalam foto di atas,kereta ini tampak sedang melintasi wilayah pegunungan Gmunder tahun 1949


Oleh : Alif Rafik Khan

Perjalanan gegap gempita yang biasa dilakukan Benito Mussolini untuk menemui Adolf Hitler telah menjadi legenda, dan bahkan disindir habis-habisan oleh Charlie Chaplin dalam salah satu film "Srimulat"-nya. Perjalanan tersebut biasanya memanfaatkan jalan darat dengan menggunakan kereta api. Kenyataannya, trayek kereta antara Berlin - Roma belum ada saat itu. Riviera-Napoli-Express (yang kemudian berubah menjadi Riviera-Express tahun 1931) hanya mempunyai satu gerbong saja, dan itu pun berangkat dari Berlin ke Roma dengan melalui negara netral Swiss. FD Berlin-Münich yang lebih mentereng, yang ditarik secara elektris oleh E19 warna hitam-merah dengan kecepatan 180 km/jam, juga hanya mempunyai satu gerbong untuk perjalanannya ke Roma. Di jalur rel lainnya (dari Berlin terus ke selatan via Frankfurt) terdapat kereta Niagara seri 06 yang bertubuh ramping. Kereta ini pernah diuji coba melakukan perjalanan jauh tapi kemudian terbukti tak berguna karena boilernya yang panjang, yang merupakan prinsip dasar desain Nazi masa itu!

Mimpi Mussolini untuk membuat sebuah kereta diesel berkecepatan tinggi (ATR 100) dengan trayek Milan-Brenner-Münich tidak pernah terwujud, begitu juga gagasan gila Hitler yang ingin membangun jalur kereta api dari Eropa Utara ke Eropa Selatan, dimana untuk merealisasikannya maka telah dibangun beberapa terowongan di Norwegia Utara plus direncanakan untuk membuat lokomotif kembar bertenaga listrik (semacam kereta pengangkut E94 yang dibikin dobel, bukannya E19 kembar). Tentara Jerman sendiri mempunyai jalur kereta khusus untuk mengangkut personil dan peralatan dari negara Jerman ke Norwegia dengan melalui negara netral Swedia. Dalam waktu yang tidak panjang, sebenarnya telah ada trayek antara Jerman - Italia, yaitu dengan jalur Münich-Reggio dan Taranto, yang biasa disingkat oleh orang Italia sebagai CIWL atau “Carozze Letti - Servizio Italo-Germanico”.

Setelah Perang Dunia II usai dibuatlah Medloc, yaitu kereta yang berfungsi untuk membawa pulang pasukan Inggris yang berada di Mediterania (Italia dan Yunani). Amerika pun tidak mau kalah mempunyai jalur kereta sendiri dari Jerman ke Bremenhaven dan dilanjutkan ke pangkalan-pangkalannya di Mediterania. Kereta istimewa Inggris lainnya yang melintasi Jerman adalah kereta komandan dari British Transport Commission (BTC) dengan salon ramping (yang dulunya digunakan oleh para pejabat tinggi Nazi). Kereta ini pernah nongol sekali tahun 1947 di Tegernsee-Bahn yang terletak di pegunungan Alpine Bavaria. Dia merupakan kereta pribadi peninggalan Nazi yang difungsikan kembali dan merupakan kereta berbentuk indah yang ditarik oleh mesin tank 2-6-4 no.8. Perancangnya adalah insinyur berbakat dari Krauss-Maffei bernama Lotter, yang bercita-cita membuat kereta api eksklusif Niagara Bavaria.

Dari tahun 1948 sampai dengan 1951 (atau 1952? au ah!) difungsikanlah trayek reguler seminggu sekali dari markas besar Bad Oeynhausen atau Hannover ke Tegernsee, dengan jalur bercabang dua di Augsburg untuk tujuan menuju Ehrwald di Tyrol, yang termasuk kereta abu-abu Mitropa dengan fasilitas makan dan tempat tidur. Anak-anak sekolah di Tegernsee saat itu biasa menyebut kereta tersebut dengan “Der Englische Zug”.


Sumber :
www.trains-worldexpresses.com


No comments: