Saturday, December 19, 2009

Medali Coburg (Coburg Badge), Medali Politik Nazi Jerman Paling Bergengsi!

Adolf Hitler berfoto bersama pendukung awal partai Nazi dalam peristiwa Coburg, cikal bakal dibuatnya Medali Coburg. Di belakang adalah kereta api yang membawa mereka dari Münich ke Coburg. Coba tebak Hitler yang mana?


 Para anggota NSDAP di masa-masa awal terbentuknya di acara Deutscher Tag yang diselenggarakan di Coburg tanggal 14-15 Oktober 1922. Pada saat itu mereka dikenal sebagai "Penjaga Gerakan Hitler". Perhatikan bahwa mereka memasang pin NSDAP bahkan di masa seawal ini! Berbaring dari kiri ke kanan: x, x, x, anjing punya Hitler, dan Ulrich Graf (kumis segede tokai). Jongkok: x, x, x, x, Felix Alfarth (memakai swastika kecil di topi), dan Johann Rickmers. Berdiri baris depan: x, x, x, Alfred Rosenberg (memakai mantel berwarna terang), x, x, x, Julius Schaub (no.3), x, Hermann Esser (tinggi besar), Anton Hechenbeger, x, x, x, Gottfried Feder (berkumis), dan x. Berdiri baris belakang: Oskar Körner (berkumis, nantinya terbunuh dalam Münich Putsch tanggal 11 September 1923), x, x, Otto Dietrich (memegang bendera), Friedrich Weber (memakai kacamata), x, x, Friedrich Alpers (di atas bahu kiri Schaub), x, x, x, x, x, x, x, x, x, x, dan x
 


Medali Coburg (bagi yang biasa makan nasi aking) atau Coburg Badge (bagi yang biasa makan roti)


Gauleiter Otto Hellmuth, salah satu pemegang Medali Coburg yang cukup terkenal. Selain Coburg, medali yang nongol di seragamnya adalah Verwundetenabzeichen (Wound's Badge) dan... Party District Commemorative Badge - Saxony, Bavaria, Franconia, Helle-Merseburg, Hessen-Nassau, Magdeburg-Anhalt, Mecklenburg, Lübeck (buseeet, panjang amat nama ini medali!)


HJ-Gebietsführer Emil Klein sedang bersama sesama petinggi Hitlerjugend. Di sakunya tampak medali-medali sebagai berikut : Coburg (sudah jelas lah!), Golden Hitlerjugend Honor Badge, dan NSDAP Badge


-->
Oleh : Alif Rafik Khan
Salah satu medali politik Third Reich yang sejajar dengan Blood Order (Medali Darah) dalam hal prestisenya adalah Medali Coburg (Coburg Badge), sebuah medali berdesain sederhana yang terbuat dari perunggu dan berbentuk desa kecil yang terletak di atas rangkaian melingkar berbentuk oval, sementara “hidangan” utamanya adalah sebuah pedang yang menghadap ke bawah di depan lambang swastika yang terletak di dalam rangkaian. Rangkaiannya sendiri dilengkapi dengan kalimat “MIT HITLER IN COBURG”.
Medali ini merupakan medali bergengsi yang banyak diburu oleh kolektor, dan dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari mereka telah tertipu oleh keasliannya. Wajar saja, karena bahkan untuk menentukan apakah medali ini asli atau tiruan begitu susahnya, sehingga “yang berwenang” sekalipun berbeda pendapat dalam hal ini. Jadi berhati-hatilah!
“Misteri” pertama, dan ini yang ecek-eceknya, adalah di tempat manakah Medali Coburg terletak dalam hierarki medali-medali Third Reich? David Littlejohn dalam bukunya Orders, Decorations, Medals and Badges of the Third Reich, mengklaim bahwa gengsinya “lebih tinggi dibandingkan dengan Blood Order”. R. Kahl dalam Insignia, Decorations and Badges of the Third Reich membuat statemen serupa. Dan benarlah adanya! Beberapa di antara kita yang pernah melihat foto para pemimpin Nazi berbaris melewati jalan-jalan kota Münich dengan Blood Order dan Blood Flag (Bendera Darah) mereka pastilah bertanya-tanya apakah ada lagi medali yang lebih tinggi tingkatannya dengan ini, tapi memang begitulah kenyataannya!
Pada bulan November 1936 Hitler memperkenalkan beberapa medali baru Third Reich kepada khalayak. Menurut buku Orders, Ehrenzeichen und Tittel karya Hans Dombrowski yang diterbitkan tahun 1940, daftar medali dan penghargaan NSDAP sesuai dengan hierarkinya adalah sebagai berikut: 1. Medali Coburg; 2. Medali Partai Nürnberg 1929; 3. SA Treffen di Brunswick; 4. Medali Emas Partai di bawah 100.000; 5. Blood Order; diikuti oleh Medali Gau dan Medali Emas Hitlerjugend.
Hitler memerintahkan agar dipasang angka 1932 di medali Coburg untuk memperingati peristiwa yang terjadi 10 tahun sebelumnya di hari Sabtu tanggal 14 Oktober 1922, dan juga untuk menghormati orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Lalu apakah yang membuat medali ini sebegitu istimewanya, dan berada di daftar puncak medali-medali plitik Nazi?
Salah satu buku paling bagus, kalau tidak disebut sebagai yang terbaik, yang membahas mengenai tahun-tahun awal Partai Nazi adalah buku I Knew Hitler karangan Kurt G.W. Ludecke. dia sendiri bertindak layaknya “public relation” bagi Hitler, dan pernah menjadi duta istimewa utusan Hitler ke Amerika Serikat dalam usahanya untuk menarik simpati para keturunan Jerman di negara tersebut untuk mendukung tujuan-tujuan Partai Nazi. Ludecke sendiri kemudian menjadi salah satu target utama pembersihan dalam tubuh partai di tahun 1934 (yang lebih dikenal sebagai “Malam Pisau Panjang”) meskipun berhasil meloloskan diri.
“Tanggal 14 Oktober 1922 Hitler diundang untuk menghadiri perayaan “German Day” (Hari Jerman) di Coburg, sekaligus disarankan untuk membawa teman-temannya. Saya telah berkata sebelumnya bahwa Hitler tak lebih dari seorang oportunis yang luar biasa, dan acara ini pun dia manfaatkan betul untuk menarik simpati rakyat Jerman kebanyakan. Dia menyewa beberapa gerbong kereta api dan memenuhinya dengan 800 orang pengikut setianya (bisa dibilang, seluruh anggota NSDAP saat itu!). Tidak lupa dia membawa pula 42 buah peralatan band, dalam usahanya ‘menguasai’ simpati para penduduk kota!”
Ludecke sangat bersemangat ketika dia bercerita tentang apa yang telah terjadi di Coburg. Perlu diingat bahwa pada tahun 1922 Hitler bukanlah siapa-siapa di panggung politik nasional Jerman, dan hanya segerombolan pengikut fanatiknyalah yang berkeyakinan penuh bahwa ada sesuatu dalam diri “lelaki kecil dengan kumis menggelikan” ini. Kebanyakan orang Jerman bahkan tidak pernah melihat swastika! Berdasarkan keterangan Ludecke, “Orang-orang Yahudi dan para lawan politik Hitler hampir saja menghentikan kereta api ekspres Nazi yang melintasi tempat mereka.” Menyewa kereta api tersebut benar-benar sebuah gertakan sejati, karena saat itu Partai Nazi begitu miskinnya dan hanya sedikit uang di kas organisasi. Setiap orang yang naik ke kereta itu membeli satu atau beberapa tiket, kadangkala dengan uang Marks terakhir dalam sakunya!
Coburg adalah kota yang sudah sejak lama didominasi oleh kaum Marxis, dan tentu saja kaum ini tidak ingin ada “orang asing” yang bikin rusuh di wilayahnya. Ketika para Nazi tiba di Coburg, seorang polisi berseragam memberitahu mereka bahwa mereka tidak diperbolehkan berbaris ke pusat kota dengan membunyikan peralatan band atau mengibarkan bendera swastika. Kata-kata itu bagaikan “musik” bagi telinga para oportunis. Hitler mengesampingkan sang polisi dan dia bersama pasukannya tetap berbaris dengan gagahnya ke pusat kota dengan diiringi oleh bendera yang berkibar dan alunan musik mars. Gerombolan orang ternyata telah menunggu dan siap-siap mencegah rencana Hitler tersebut. Tak ada yang tahu pasti siapakah para fanatik dari Münich ini, dan kenapa mereka begitu beraninya unjuk gigi di kota lain yang jelas-jelas mempunyai ideologi yang “bermusuhan” dengan mereka! Tiba-tiba beberapa orang dari kerumunan tersebut (kebanyakan pengikut Marxis) mulai melemparkan benda-benda, yang langsung disusul oleh perkelahian sengit yang berlangsung selama kira-kira 15 menit. Hitler adalah seorang jenius, karena tak disangka-sangka sebagian besar penduduk Coburg langsung bergabung dengan kumpulan Nazi dan merangsek para komunis. Ternyatalah mereka sudah lama memendam kebencian yang mendalam terhadap orang-orang Marxis yang petantang-petenteng di kota mereka! Kini, akhirnya mereka melihat “sang penyelamat” yang akan mengenyahkan tekanan kaum komunis. Bagaimana dengan para petinggi kota sendiri? Yang jelas mereka semua tidak senang ada tawuran antar pelajar eh antar kelompok yang terjadi di kota mereka!
Keesokan harinya secara gilang gemilang kaum Nazi balik kembali ke Münich dengan menaiki kereta yang sama. Hitler diberitahu bahwa masinis yang juga salah satu “Kaum Merah” tidak bersedia untuk mengantarkan Hitler pulang. Sekali lagi, otak Hitler bekerja dan dia melihat suatu kesempatan baik. Dia lalu memberitahu para petinggi kota simpatisan komunis tersebut bahwa kalau itu yang mereka inginkan, maka dia dan kelompoknya akan mengemudikan sendiri kereta api itu, tapi sebelumnya mereka akan menculik setiap komunis yang mereka temui dan akan membawanya ke Münich dengan kereta. Apa yang kemudian dipikirkan dan menjadi respons oleh para komunis, kita serahkan pada imajinasi para pembaca Enny Errow eh blog ini, yang jelas... para komunis itu menyerah, dan kereta jadi pergi. Hitler menang, baby!
Dan sekarang tentang medali Coburg dan rahasia yang terkandung di dalamnya. Tak heran mengapa medali ini dibuat dari perunggu murni yang berbobot lumayan.
Ltc. John Angolia dalam bukunya For Führer and Fatherland... Political and Civil Awards of the Third Reich berkata bahwa medali tersebut dibuat dari “perunggu dengan kuantitas besar dan dibuat agak cembung, sementara versi kemudian lebih tipis dan rata.” Forman dalam bukunya Guide to the Third Reich German Awards and Their Valves hanya menyebutkan satu versi dari medali perunggu (kemungkinan merupakan benda yang sama dengan “perunggu massal” yang disebutkan oleh Angolia). Littlejohn tak menyebutkan tentang versi yang “lebih tipis” sama sekali. Yang jelas, semua pihak berwenang berkata bahwa ada pula jenis medali Coburg lain yang terbuat dari perak dengan lambang swastika berwarna merah. Littlejohn berkata bahwa itu otentik, Forman berkata bahwa harga jualnya bisa mencapai 2000 dolar dan Angolia menyebutkan kemungkinan bahwa medali satu ini berasal dari pembelian pribadi para kolektor.
Forman menaksir bahwa harga sebuah medali Coburg perunggu yang asli bisa mencapai 1.250 dolar, sementara para kolektor lain mengaku pernah melihat medali yang sama dengan harga di bawahnya. Yang jadi masalah, tentu saja, adalah mengetahui apakah benda itu asli atau tidak. Biasanya perbedaannya terletak pada “desa” di bagian atas yang tidak matching satu sama lain. Yang palsu biasanya lebih “tipis”, dan kualitas perunggunya jauh dibandingkan dengan kualitas perunggu yang asli. Selain itu, berdasarkan tips dari Robert McCarthy yang mempunyai satu dari medali Coburg yang asli, kita harus juga melihat RZM kecil yang terdapat di bagian belakang bawah medali. Steve Wolfe berpendapat bahwa versi yang lebih tipis memang pernah dikeluarkan, hanya saja tanpa tulisan RZM dan perbedaan antara keduanya hampir-hampir tidak terlihat.
Meskipun telah ada keterangan bahwa medali versi tipis memang diproduksi, tapi saran buat para kolektor : lebih bijak untuk memilih medali perunggu yang lebih berat dengan tulisan RZM di belakangnya. Hanya ada 436 medali jenis ini yang diproduksi, sehingga membuat harganya yang mahal dapat dimengerti.
Salut pada para pembuat medali zaman Nazi yang mereka-reka ciptaannya dengan kualitas tinggi dan berseni pula!
Terakhir, inilah para peraih medali Coburg, berdasarkan alfabet :
A
Karl Abele
Heinz Ahlborn
Otto Albrecht / SS-Untersturmführer
Max Amann / Reichsleiter dan SS-Obergruppenführer
Hermann Anton
Johann Auer / SS-Obersturmführer
B
Hermann von Bach zu Hombergk
Michael Baier
Josef Balthasar
Ludwig Barth
Robert Barth
Marta Bartosch / penerima perempuan
Hans Batz / SS-Sturmbannführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Hans Bauer
Erich Bauer
Wilhelm Baur / SS-Standartenführer
Johann Bäumer / SS-Sturmbannführer
Anton Bäurle
Heinrich Bauschen
Franz Bayer
Hans Beck
Otto Bechmann
Paul Behringer
Heinrich Bennecke / SA-Obergruppenführer
Johannes Berenbrock
Ernst Bergdolt
Victor von Berg
Emil Berger
Ernst Bernhard
Wilhelm Biller
Theodor Birkner
Franz Boeser
Guenther Bosse
Manfred Böttger
Heinz Brall
Karl Brassler
Alois Braun / SS-Sturmbannführer
Luitpold Braun
Rudolf Brehm
Hermann Bremer
Hans Breu
Wilhelm Briemann Sr.
Wilhelm Briemann Jr.
Franz Brunn
Alfons Bründl
Walter Buch / Reichsleiter dan SS-Obergruppenführer
Paul Buchhold
Eduard Buchmann
Richard Büchner
Hans Burger
C
Heinz Coenen / SS-Obersturmführer
D
Franz Danner
Kurt Datz
Hans Dähn / SS-Untersturmführer
Wilhelm Däter
Georg Demmel
Benedikt Dietenhauser
Hans Dietrich / SS-Standartenführer
Josef Dippert
Ignaz Dirschl
Gustav Dittner
Josef Doll
Marcell Dollmann
Anton Dorsch
Fritz Dorsch
Anton Dosser
Georg Dosser
Reginald Douglas
Julius Dreschler
Druckenbrod, (Nama pertama tidak diketahui/hilang)
Heinz Dürr
Alois Duschl
E
Adolf Eberhart
Josef Eberle
Ernst Eckardt
Hermann Edler
Max Eggerdinger / SS-Standartenführer
Karl Eggers
Leopold Ehrentreich
Johannes Erhardt / SS-Obersturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Frau Therese Esslinger / penerima perempuan
Karl Eisenbeiss
Fritz Eitel
Richard Etbauer
F
Hugo von Fabris
Emil Fatsch
Otto Feichtmayr / SS-Standartenführer
Karl Fischer
Otto Fischer
Willy Otto Flügel
Heinrich Foerster
Josef Forstmaier
Andreas Förz
Max Franke
Karl Fritsch / SS-Brigadeführer
Franz Fuchs
Simon Füss / SS-Standartenführer
G
Erich Gärtner
Otto Gerber
Wilhelm Geromiller
Anton Gerum
Hanns Gierbauer
A. Gierer
Hans Glas
Gustav Gnezel
Walter Göbert
Paul Göbel / SS-Hauptsturmführer
Kurt Gotthans
Ulrich Graf / SS-Brigadeführer
Hans Gräb
Adhemar Gräse
Karl Grams
Jakob Greinwald
Josef Grepmaier
Fritz Griebel
Jakob Grimminger / SS-Standartenführer
Siegfried Gross / SS-Obersturmführer
Ferdinand Groth / SS-Untersturmführer
Ferdinand Gruber
Alois Gurr
H
Walter Haensch
J.E. Hagedorn
Erhard Hager / SS-Hauptsturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Max Hauer
Franz Haumannstetter
Hans Haug
Anton Hauser
Friedrich Hauser
Willi Herr
Frau Maria Heiden / penerima perempuan
Adolf Heinle
Adolf Heinlein
Oskar Heines
Walter Heitmüller
Wilhelm Held
Otto Hellmuth / Gauleiter
Walter Hellvoigt
Karl Henniger
Oskar Herterich
Josef Hilbe
Karl Hilger
Hans Hillen
Hugo Hilz
Willy Himpel
Paul Hirschberg / SS-Standartenführer
Herbert Hochgrassl / SS-Untersturmführer
Otto Höchner
Arthur Hofmann
Klaus Hofmann
Paul Hofmann
Albert Höfler
Karl Hofmeister
Friedrich Holzinger
Homburg, (First Name Missing)
Karl Hörmann
Bernhard Hörmann
Anton Huber / SS-Obersturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Hans Huber
Josef Huber / SS-Obersturmführer
Gustav Hubschmann / SS-Obersturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Paul Hufeisen
Bruno Hurler
I

J
Otto Jahn
Richard Jahnke
Alois Jegg
Heinrich Jordan
Philipp Jungwirth
Johannes Junghänsel
K
Fritz Kaiser
Erich Kaufmann
Josef Kaufmann
Karl Kellner
Daniel Kessler
Karl Kessler
Karl Kessler / (terdapat dua orang bernama Karl Kessler dalam daftar asli)
Otto Kettenbeil
Karl Artur Kez
Hanns Keifer
Christoph Kind
Georg Kindseder
Heinz Kiessling
E. Klein
Georg Klein
Wilhelm Klemm
August Klett
Hans Klintzsch
Heinrich Klos
Ernst Knauer
Hans Knopf
Heinrich Kolb /SS-Obersturmführer
Eduard Koller
Ernst Kopfmann
Friedrich Körner
Wilhelm Kranz
Wilhelm Kratz
Hans Kress
Konrad Kress
Hermann Kriegelsteiner
August Kritzmöller
Anton Kroisz
Wilhelm Kroisi
Hugo Kroll
Otto Kubasch
Ludwig Kuchler
Ernst Kuhn
Adam Küpfer
Friedrich Küpfer
Hans Kuttner
Rudolf Kutzner
L
Oskar Lahr / SS-Untersturmführer
Ludwig Lochermaier
Eugen Lang
Erich Larche / SS-Untersturmführer
Toni Lehner
Adolf Lenk
Paul Lenk
Max Karl Lenke
Franz Lenz
Hans Lenz
P.W. Lenz
Alfred Liebermann
Theodor Lindner
Max Link
Hans Link
Georg Linke
Carl Löffler
Rudolf Lohse / SS-Brigadeführer
Anton Loibl /SS-Hauptsturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Hermann Loew
Frank Lyck
M
Josef Maier
Robert Malter /SS-Obersturmführer
Karl Manetstätter
Karl Matthes
Paul Matthes
Emil Maurice / SS-Oberführer
Hermann Mayer
Josef Mayer
Ernst Mälzer
Fritz Meisel
Hans Mendl
Carl Menge
Johannes Menzel
Emil Metz
Willy Meyer
Carl Michel
Herbert Michel
Ottmar Mintzel
Franz Moos
Oskar Möslein
Erich Mötz
Anton Mühl
Alfred Müller / SS-Standartenführer
Christian Müller
Georg Müller /SS-Obersturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Hans Herbert Müller
Heinrich Müller / SS-Untersturmführer
Hans Münderlein
Albert Munk
Martin Mutschmann
N
Paul Nafe
Oskar Neff
Georg Neidl
Paul Netzer
Josef Neumaier
Karl Neumann
O
Oskar Obermayer
Eberhard Oechsle
Hermann Oesper
Karl Ostberg
P
Louise Pahlke / penerima perempuan
Albert Penzkofer
Josef Pertl / SS-Untersturmführer
Paul Pfahter
Josef Pickl
Edmund Pilger
Josef Pillmaier
Georg Popp
Theodor Poschet
Johann Prent
Emil Petzendorfer
Max Probst
Q

R
Hans Rappl
Eugen Rauser
Hermann Räppold
W. Rehm
Wilhelm Reichs
Franz Reitz
Karl Remmel / SS-Sturmbannführer
Fritz Richter
August Rieger
Josef Riggauer
P.E. Rings
Eduard Ristelhuber
Max von Rode-Diezels
Hans Röhrl / SS-Obersturmbannführer
Walter Rose
Anton Rossa
Eduard Röss
Alfred Rosenberg / Reichsleiter dan Reichsminister
Georg Rosenbauer
Willy Rott
Adolf Rottenberger
Edmund Rudolph
Hans Rudolph
Willi Rupprecht
Ferdinand Rüth
S
Theo Saillierg / SS-Obersturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Edmund Sander
Fritz Sauckel / Gauleiter dan SS-Obergruppenführer
Karl Schaal / SS-Obersturmführer
Hans Schack
Josef Schäffer
Heinrich Schaller
A. Scharr
Julius Schaub / SS-Obergruppenführer
Carl Schegk
Otto Schierhorn
Georg Schiller
Rudolf Schindhelm
Hans Schinner
Wilhelm Schlosser
Gustav Schmid
Josef Schmid
Ludwig Schmied
Friedrich Schmidt
Helmut Schmidt / SS-Obersturmführer
Hugo Schmidt
Louis Schmidt
Robert Schmidt
Rudi Schmidt
Siegfried Schmidt
Gottfried Schmitt
Karl Schmitt
Julian Schmittner
Karl Schmutterer
Ludwig Schneider
Xaver Schnell
Albert Schneider
E.H. Schneider
Heinrich Schneider
Georg Schön
Julius Schreck /SS-Brigadeführer
Max Schroth
Adolf Schulte
August Schultheiss / SS-Obersturmbannführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Fritz Schulz
Arthur Schumann
Karl Schunk
Josef Schuster / SS-Untersturmführer
Franz Schwarzer
Franz Schwede-Coburg / GL (termasuk penerima juga tapi tidak terdapat di daftar asli)
J. Karl Schwertek
Georg Schweinbeck
Theodor Schwindl
Franz Schrafstetter
Fritz Seidel
Alfred Seidler
Franz Seidlmeier
Georg Seidenschwang
Gustav Seifert / SS-Hauptsturmführer
Franz Seitz / SS-Untersturmführer
Hans Serfling
Jakob Sidler
Friedrich Simeth
Johann Singer
Franz Six / SS-Sturmbannführer
Pia Sponseil / Schwester Pia
Walter Sperhake
Theo von Sperl / SS-Obersturmführer
Fritz Sressmayer
Fritz Stahl
Otto Stahl
Waldemar Stahl
Franz Stark / SS-Obersturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Bernhard Stauber
Lorenz Stauch
Karl Staudhammer / SS-Sturmbannführer
Hans Staudinger
Hans Staudt
Hans Staudte
Otto Steinbeisser /SS-Untersturmführer
Herbert Stelzig
Paul Stemmer
Karl Stieglitz
Hanns Stock / SS-Sturmbannführer
Richard Stock / SS-Sturmbannführer
Udo Stoess
Emil Strassner / SS-Untersturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Julius Streicher /Gauleiter
Josef Ströhlein
Anton Stühler
Paul Summa
Erich Sünderhauf
T
Hans Tallner
August Teichert
Wilhelm Thäle
Gustav Adolf Theobald
Hildolf Freiherr von Thüngen / SS-Oberführer
Fr. Tiedemann
Otto Tippel
Fritz Tittmann / SS-Brigadeführer
Hans Titus
Heinz Tresselt / SS-Hauptsturmführer (terdaftar di DAL tapi tidak termasuk penerima orsinil)
Erich Trunzer
U

V
Guenther Vater
Paul Vierhus
Willy Vitzthum
Johann Vodermaier
Karl Vogt
Anton Voll
W
Franz Wacker
Ernst Wagner
Pius Wagner
Karl Walter
Ludwig Waltl
Theo Wasnderer
Christian Weber / SS-Brigadeführer
Johann Weber
Josef Weber / SS-Standartenführer
Kurt Weber
Hans Wegelin
Nikolaus Wehner
Willy Wiedermann /SS-Brigadeführer
Georg Weidinger
Rudolf Weigl
Carl Weiss
Fritz Weitzel / SS-Obergruppenführer (Terdaftar sebagai penerima di catatan pribadinya, tapi tidak terdapat di daftar asli)
Bruno Wenzel
Berhard Werner
Georg Wiborg
Wicklein, (Nama pertama tidak ada/hilang)
Karl Wienecke
Georg Will
Willy Willert
Albrecht Winkler
Anton Winkler
Johann Winkler
Joachim Wirth
Karl Wirtmann /SS-Untersturmführer
Rudolf Wittmer
Rudolf Wohlleben
Jakob Wolf
Karl Wörlein / SS-Untersturmführer
Hans Wutz
X

Y

Z
Anton Zahner
Otto Zangenmeister
Walter Zeichner
Emanuel Zoschke
Hans Zoberlein
Sumber :

No comments: