Prajurit Luftwaffe Karl-Heinz Rosch (3 Oktober 1926 - 6 Oktober 1944)
Makam Karl-Heinz Rosch bersama dengan makam para prajurit Jerman lainnya yang terbunuh di Belanda
Herman van Rouwendaal dan sang pematung Riet van der Louw bersama dengan patung mereka
Riet van der Louw membuka selubung yang membungkus patung perunggu Karl-Heinz Rosch, dengan dihadiri oleh kedua anak petani yang nyawanya diselamatkan oleh sang prajurit, Jan dan Joke Kilsdonk (kiri). Ini adala acara peresmian patung tersebut yang diadakan di kota Goirle yang terletak di selatan Belanda, tanggal 4 November 2008
Patung perunggu Karl-Heinz Rosch
Makam Karl-Heinz Rosch bersama dengan makam para prajurit Jerman lainnya yang terbunuh di Belanda
Herman van Rouwendaal dan sang pematung Riet van der Louw bersama dengan patung mereka
Riet van der Louw membuka selubung yang membungkus patung perunggu Karl-Heinz Rosch, dengan dihadiri oleh kedua anak petani yang nyawanya diselamatkan oleh sang prajurit, Jan dan Joke Kilsdonk (kiri). Ini adala acara peresmian patung tersebut yang diadakan di kota Goirle yang terletak di selatan Belanda, tanggal 4 November 2008
Patung perunggu Karl-Heinz Rosch
Oleh : Alif Rafik Khan
Di sebuah kota kecil Belanda bernama Goirle, seorang pematung lokal bersama dengan mantan anggota komite kota tersebut telah mengadakan suatu acara lelang untuk menggalang dana demi sebuah patung ‘pahlawan’ yang sangat tidak biasa : tentara Wehrmacht Jerman, yang berpangkalan di Goirle selama berlangsungnya Perang Dunia II!
Saat itu tanggal 6 Oktober 1944, hanya tiga hari setelah ulang tahunnya yang ke-18, Karl-Heinz Rosch dan peletonnya mengambil posisi perlindungan di sebuah pertanian, ketika tak lama kemudian berjatuhan peluru meriam yang ditembakkan oleh mesin-mesin artileri Inggris. Para prajurit tersebut segera belingsatan mencari tempat sembunyi di ruangan bawah tanah.
Tapi ternyata suatu hal membuat prajurit Rosch mengurungkan niatnya. Ia melihat bahwa dua orang anak sang petani yang masih kecil masih tertinggal di halaman, masih asyik bermain dan belum menyadari adanya bahaya. Tanpa piker panjang, Rosch segera keluar dari amannya tempat perlindungannya, dan langsung berlari ke halaman. Direngkuhnya kedua anak tersebut di kedua tangannya, dan membawa mereka ke tempat berlindung di ruangan bawah tanah
Ketika dia berlari kembali untuk menempati pos penjagaannya di bagian halaman yang lain, tak dinyana sebuah granat yang dilemparkan pasukan musuh mendarat tak jauh di dekatnya, meledak dan membunuhnya secara instant!
Tempat dimana Rosch terbunuh adalah tempat yang sama dimana dia merengkuh kedua bocah petani ke dalam tangannya…
Pematung lokal bernama Riet van der Louw telah membuat sebuah patung tanah liat yang memperlihatkan Rosch sedang menyelamatkan kedua anak petani, dan mantan anggota komite kota Herman van Rouwendaal telah meminta kota untuk membayar sebesar 9500 Euro sebagai biaya pembuatan patung yang sama, tapi kini terbuat dari perunggu. Karena kota menolak untuk membayar sejumlah biaya tersebut, kini mereka memutuskan untuk mengadakan acara lelang sekaligus penggalangan dana demi membiayai patung dari seseorang yang, tak terbantahkan, adalah pahlawan perang Belanda yang paling tidak biasa!
Kesimpulannya, peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang terjadi dalam sebuah konflik selalu berhak untuk mendapatkan pengakuan, dan ketika hal ini berasal dari manusia-manusia dari negara yang terjajah, maka maknanya akan terasa lebih mendalam lagi…
Sumber :
www.forum.axishistory.com
No comments:
Post a Comment