Tuesday, October 6, 2009

Kiprah Militer Adolf Hitler Dalam Perang Dunia I

Dua buah penghargaan utama yang diraih Adolf Hitler dalam Perang Dunia I : Eiserne Kreuz kelas pertama dan kelas kedua. Begitu bangganya Hitler atas medali yang semata diraih atas keberaniannya di medan perang ini, sehingga ketika telah menjadi seorang pemimpin pun, ia selalu menyematkan Eiserne Kreuz kelas pertama di dadanya!


Adolf Hitler sedang mendengarkan pengumuman perang Jerman terhadap Prancis dan Rusia di alun-alun kota Münich, bulan Agustus 1914


Adolf Hitler bersama rekan seperjuangan dalam Perang Dunia I. Tahu kan yang mana Hitler? Petunjuk : meskipun belum mulai berkumis seperti Jojon, tapi setidaknya Hitler telah membuktikan bahwa ia adalah penggemar setia serial "Si Unyil" di TV, khususnya Pak Raden!


Oleh : Alif Rafik Khan


Bagi penggemar sejarah Nazi Jerman, tentunya tahu bahwa sang Führer Adolf Hitler merupakan prajurit veteran dalam Perang Dunia Pertama dengan pangkat finalnya adalah Kopral. Orang yang tidak menyukai Hitler selalu mempropagandakan bahwa dia hanyalah seorang prajurit biasa yang tidak mempunyai peran penting (karena hanya bertugas sebagai pembawa berita) dan keberaniannya pun diragukan. Ternyata, bila kita teliti secara mendalam, nyatalah bahwa Adolf Hitler adalah seorang prajurit pemberani di garis depan (Front Barat) dan berdedikasi pada tugas yang diembankan kepada pundaknya. Dia bukanlah tipikal prajurit biasa (bayangkan anda meringkuk bersama dia di parit sementara di luaran bombardir Sekutu sedang berlangsung, dan Hitler ngedumel terus-menerus tentang konspirasi Yahudi!), dan para teman seperjuangan yang pernah bertempur bersamanya mengingat Hitler dalam konteks yang positif. Ketika Hitler sudah menjadi diktator Jerman, dia tidak melupakan masa lalunya yang pernah bertempur di balik parit-parit becek. Bulan Juni 1940 setelah jatuhnya Prancis, dia mengadakan tur pribadi selama dua hari untuk mengunjungi kembali tempat-tempat yang pernah dilaluinya semasa menjadi prajurit dalam Perang Dunia I.


Pentingnya catatan perang Hitler semasa menjadi prajurit dalam kaitannya dengan naiknya dia ke tampuk kekuasaan dijelaskan oleh Profesor J.S. Stern dalam bukunya, Hitler; The Führer and the People. Stern berhipotesa bahwa Hitler telah menggunakan catatan perangnya di garis depan sebagai pembukti akan otoritasnya sebagai penyambung lidah bangsa Jerman. Dia telah mengalami penderitaan yang sama yang dialami oleh prajurit Jerman biasa lainnya di pertempuran, oleh karenanya dia berbeda dengan para politisi Jerman yang “menggiring” negaranya pada kekalahan yang memalukan dalam Konferensi Versailles tahun 1919. keuntungan ini berperan besar dalam menggiring simpati rakyat Jerman dalam pemilu yang membawanya ke tampuk kepemimpinan.


Bagi yang ingin tahu catatan perang Kopral Adolf Hitler dalam Perang Dunia Pertama, inilah ringkasannya :


Februari 1914 : mendaftar ke angkatan bersenjata Austria (yang merupakan tanah kelahirannya), tapi ditolak karena dianggap tidak sesuai persyaratan.

Agustus 1914 : Hitler memutuskan untuk mendaftar dengan militer Bavaria (Jerman) meskipun ia berkewarganegaraan Austria.

16 Agustus 1914 : Hitler bergabung dengan Resimen Cadangan Infanteri Bavaria ke-16, juga dikenal sebagai Resimen List yang diambil dari nama komandannya.

8 Oktober 1914 : Hitler bersumpah setia pada Raja Ludwig III dari Bavaria.

29 Oktober 1914 : Mencicipi pertempuran pertama 5 mil sebelah timur Ypres.

November 1914 : Unitnya ditempatkan di dekat Messines, mulai menjalani peran sebagai pembawa berita antara markas dan garis depan yang akan dijalaninya sampai perang berakhir.

Desember 1914 : Dianugerahi Eiserne Kreuz (Iron Cross, Salib Baja) kelas ke-2. Menolak untuk berpartisipasi dalam gencatan senjata sementara di hari Natal.

1915 : Hitler naik pangkat menjadi Kopral Pembantu (Lance Corporal), dan ikut berpartisipasi dalam beberapa aksi pertempuran di sektor Artois.

7 Oktober 1916 : Terluka di kaki dalam Pertempuran Somme, Hitler kemudian menghabiskan waktu selama dua bulan di rumah sakit militer Beelitz dekat Berlin.

Awal 1917 : Mendapat penugasan yang tidak terlalu berat tak lama setelah sembuh dari luka-lukanya.

1 Maret 1917 : Kembali bertugas di resimennya yang lama, yang kini ditempatkan di garis depan Picardy.

Musim panas 1917 : Resimen List kembali ke wilayah Ypres.

31 Juli 1917 : Permulaan pertempuran Passchendaele.

Musim gugur 1917 : Resimen List beristirahat di Alsace.

Akhir 1917/awal 1918 : Resimen List dikirim ke sektor Oise/Aisne.

Maret 1918 : Beroperasi di dekat Montdidier.

Agustus 1918 : Hitler dianugerahi Eiserne Kreuz kelas pertama karena jasa-jasanya sebagai pengantar berita dari tahun 1914, suatu profesi yang beresiko sangat tinggi karena biasanya dijadikan sasaran utama musuh yang ingin mengacaukan garis komunikasi Jerman.

28 September 1918 : Nyawa Hitler hampir saja melayang, kalau saja tidak mendapat ‘ampunan’ dari prajurit Inggris Henry Tandey.

Oktober 1918 : Resimen List bertugas kembali di sektor Ypres.

13 Oktober 1918 : Hitler terkena serangan gas beracun musuh di dekat Wervicq dan untuk sementara mengalami kebutaan.

Oktober 1918 : Mengalami masa pemulihan untuk penglihatannya di Pasewalk, Jerman. Disini Hitler menjadi saksi mata dari desersinya para pelaut Jerman.

11 November 1918 : Ketika mendengar tentang perjanjian damai antara Jerman dan Sekutu, Hitler menyikapinya dengan perasaan getir.


Catatan :

· Hitler memilih untuk tidak dinaikkan pangkatnya menjadi Kopral penuh karena akan berakibat dia tidak lagi menjalani pekerjaan “favoritnya”, pembawa berita!

· Selain dua kelas dari Eiserne Kreuz, Hitler juga dianugerahi Medali Militer Bavaria kelas ke-3 dengan bar, dan kemudian juga Verwundetenabzeichen (Wounds Badge, Medali Luka), seperti semua prajurit Jerman lainnya yang mendapat luka ketika sedang bertugas.

· Dalam Perang Dunia Pertama, Hitler tidak pernah berhadapan langsung dengan tentara Amerika Serikat.

· Resimen List dan markas grup pembawa berita menderita korban yang tidak main-main selama berlangsungnya perang, tapi secara ajaib Hitler selalu lolos dari maut yang membayanginya. Disinilah dia mulai mempunyai pikiran bahwa tentulah ada maksud tertentu dari Sang Pencipta di balik semuanya.



Sumber :

www.worldwar1.com

www.dailymail.co.uk

www.catholicity.com

www.firstworldwar.com



No comments: