Sunday, February 27, 2022

Foto Günther von Kluge, Marsekal Jerman

 
Generalfeldmarschall Günther von Kluge (30 Oktober 1882 - 19 Agustus 1944) adalah marsekal Jerman yang pernah menjadi panglima tertinggi pasukan Wehrmacht di Front Timur dan Barat. Dia menjadi Panglima 4. Armee dalam invasi ke Polandia tahun 1939 dan Pertempuran Prancis tahun 1940. Setelah mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Generalfeldmarschall, von Kluge ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Uni Soviet dan Pertempuran Moskow tahun 1941. Saat pihak Jerman mengalami krisis kepemimpinan setelah serangan balik Rusia di akhir tahun 1941, von Kluge ditunjuk oleh Hitler untuk menjadi Panglima Heeresgruppe Mitte menggantikan Marsekal Fedor von Bock. Beberapa anggota utama komplotan penentang Hitler bertugas sebagai staff pribadinya, termasuk Henning von Tresckow. Von Kluge sendiri mengetahui akan adanya aktivitas "terlarang" yang dilakukan oleh sebagian staffnya, tapi memilih untuk tidak melaporkan mereka. Masa tugasnya di Front Timur berlangsung sampai bulan Oktober 1943 saat dia terluka parah dalam kecelakaan mobil dan harus dirawat intensif di rumah sakit. Setelah sembuh, dia langsung dipercaya untuk menjadi Oberbefehlshaber West (Panglima tertinggi pasukan Jerman di Front Barat) menggantikan Marsekal Gerd von Rundstedt yang dianggap gagal menahan laju tentara Sekutu di Normandia. Penempatan baru von Kluge tidak banyak membawa perubahan berarti, karena pasukan musuh kini semakin menyebar ke bagian Prancis lainnya. Disinilah dia menyadari bahwa perang di Barat sesungguhnya sia-sia belaka untuk terus dipertahankan. Meskipun dia bukan anggota aktif komplotan yang melakukan kudeta terhadap Hitler pada tanggal 20 Juli 1944, tapi di akhir kegagalan kudeta tersebut, sang marsekal menyadari bahwa ujung-ujungnya dia akan diseret juga ke dalamnya. Putus asa, Günther von Kluge memutuskan untuk bunuh diri pada tanggal 19 Agustus 1944 setelah mendapat panggilan ke Berlin oleh Hitler. Perannya sebagai Oberbefehlshaber West digantikan oleh Marsekal Walter Model. Biografi singkat Günther von Kluge bisa dilihat DISINI



Günther von Kluge sebagai seorang Generalmajor (1 Februari 1933 - 1 April 1934). Di seragam Reichswehr-nya belum lagi tersemat lambang elang (Reichsadler), yang baru mulai dipergunakan pada bulan Maret 1934. Hanya satu buah medali yang terlihat dalam foto ini, yaitu 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse yang didapatkan Kluge dalam kancah Perang Dunia Pertama


 
Kunjungan para perwira Angkatan Darat Jerman ke SA-Führerschule (Sekolah Pemimpin SA), bulan November 1933. Tiga orang yang berdiri di baris depan adalah, dari kiri ke kanan: perwira SA berkumis tak dikenal, SA-Stabschef Ernst Röhm, dan Generalmajor Günther von Kluge (Inspekteur die Inspektion der Nachrichtentruppe). Diantara perwira SA tak dikenal dan Röhm adalah SA-Obergruppenführer Friedrich-Wilhelm Krüger (Chef Ausbildungswesen innerhalb des Führungsstabes der SA)


 
Foto ini diambil selama berlangsungnya "Großes Herbstmanöver des 6. Armeekorps" (Latihan Perang Besar Musim Gugur Korps AD ke-6), yang diselenggarakan di Lüneburger Heide dari tanggal 2 s/d 7 September 1935. Berdiri di sebelah kiri adalah Generalleutnant Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps und Kommandeur Wehrkreis VI), sementara di sebelah kanan yang mengenakan topi kolonial adalah Paul von Lettow-Vorbeck, pahlawan Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang tak terkalahkan oleh Sekutu di medan perang Afrika. Nongtot di antara mereka adalah Oberst Siegfried Mummenthey (Chef des Generalstabes VI. Armeekorps)



Pasukan Wehrmacht di bawah pimpinan Generalleutnant Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps und Kommandeur Wehrkreis VI) bergerak memasuki kota Köln dengan melewati Jembatan Hohenzollern. Foto ini diambil oleh Benno Wundshammer pada tanggal 7 Maret 1936 saat 20.000 tentara Jerman bergerak memasuki wilayah Rhineland sebagai bagian dari "Rheinlandbesetzung" (Militarisasi Rhineland), sebagai sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap Perjanjian Versailles (1919) yang melarang militer Jerman untuk memasuki wilayah yang berada di bawah "perlindungan" Sekutu tersebut. Jenderal von Kluge sendiri menaiki mobil Horch 830 R yang berada di barisan paling depan (duduk di sebelah kiri di samping pak supir yang sedang bekerja, mengendarai kuda supaya... laah kok jadi kesini?)



Pada tanggal 7 Maret 1936 sekitar 20.000 tentara Jerman bergerak memasuki wilayah Rhineland sebagai bagian dari "Rheinlandbesetzung" (Militarisasi Rhineland), sebagai sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap Perjanjian Versailles (1919) yang melarang militer Jerman untuk memasuki wilayah yang berada di bawah "perlindungan" Sekutu tersebut. Foto ini diambil oleh Benno Wundshammer di tanggal tersebut, dan memperlihatkan Generalleutnant Günther von Kluge (kiri, Kommandierender General VI. Armeekorps und Kommandeur Wehrkreis VI) yang sedang bersalaman dengan Walikota Günter Riesen (Oberbürgermeister Köln), tak lama setelah konvoy pasukan Wehrmacht berhenti di depan Excelsior Hotel Ernst


Foto hasil jepretan Benno Wundshammer ini memperlihatkan tentara-tentara Jerman yang berbaris dengan gagah di hadapan Generalleutnant Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps und Kommandeur Wehrkreis VI), yang berdiri sambil memberi hormat militer di halaman Excelsior Hotel Ernst, Köln, tanggal 7 Maret 1936. Di tanggal ini 20.000 tentara Wehrmacht bergerak memasuki wilayah Rhineland sebagai bagian dari "Rheinlandbesetzung" (Militarisasi Rhineland), sebagai sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap Perjanjian Versailles (1919) yang melarang militer Jerman untuk memasuki wilayah yang berada di bawah "perlindungan" Sekutu tersebut. Saat Inggris dan Prancis diam saja melihat tindakan Jerman, Hitler semakin yakin bahwa kedua negara tersebut belum siap untuk berkonfrontasi dengannya, karenanya dia meluaskan ekspansinya ke wilayah Austria dan Sudetenland dua tahun kemudian



Generalleutnant Günther von Kluge (Kommandierender General VI. Armeekorps und Kommandeur Wehrkreis VI) menjadi pemimpin upacara dalam peringatan Heldengedenktag yang diselenggarakan di Münster, Nordrhein-Westfalen, tanggal 8 Maret 1936. "Heldengedenktag" (Peringatan Hari Pahlawan) pertama kali diperkenalkan oleh Nazi Jerman pada bulan Februari 1934 untuk menggantikan acara "Volkstrauertag" (Hari Berkabung Rakyat) yang digunakan oleh pemerintahan sebelumnya. Perbedaannya terletak pada penitikberatan terhadap pemujaan para pahlawan daripada hanya sekedar berkabung untuk mengenang pahlawan-pahlawan Jerman yang telah gugur dalam peperangan yang telah lalu



Acara resepsi yang diadakan oleh Hitler untuk menghormati para petinggi militer Jerman serta istri-istri mereka. Acara ini diselenggarakan di Neue Reichskanzlei, Berlin, pada tanggal 7 Maret 1939. Yang membelakangi kamera di sebelah Hitler adalah Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht); Empat orang jenderal yang berdiri menghadap kamera adalah, dari kiri ke kanan: General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (Kommandierender General VII. Armeekorps), General der Infanterie Wilhelm List (terhalang oleh Hitler, Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 5 di Wina), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 6 di Hannover), dan Generalmajor Georg Thomas (Chef Amtsgruppe Wehrwirtschaftsstab im Oberkommando des Heeres); Selain itu, dua orang laksamana Kriegsmarine yang mengenakan seragam biru gelap di sebelah kanan adalah, dari kiri ke kanan: Admiral Alfred Saalwächter (Kommandierender Admiral Marinestation Nordsee) dan Konteradmiral Werner Grassmann (Inspekteur der Marineartillerie); terakhir, berdiri paling kanan adalah NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I: Leiter der Privatkanzlei des Führers in Führerkanzlei)


 Adolf Hitler bertemu dengan para panglima angkatan perangnya di Berghof, Obersalzberg, tanggal 22 Agustus 1939. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 6), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 5), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Oberst Walter Warlimont (Stellvertreter Chef Wehrmachtsführungsamt). Dalam pertemuan ini, sang Führer memberitahu bahwa perang dengan Polandia sudah tak terhindarkan, dan dia meminta semua panglimanya untuk menghadapi hal tersebut dengan penuh keyakinan serta optimisme, meskipun dibayangi kemungkinan bahwa Inggris dan Prancis akan berada di pihak Polandia (pidato lengkap Hitler bisa dilihat DISINI). Dalam foto ini kita bisa melihat bahwa mereka semua mengenakan pakaian sipil. Ini karena pertemuan tersebut bersifat diplomatik, sebagai sebuah persiapan sebelum perundingan antara Hitler dengan Duta Besar Inggris untuk Jerman, Neville Henderson, yang dilangsungkan di tempat yang sama keesokan harinya (23 Agustus 1939)


 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) disambut oleh para prajurit Wehrmacht saat tiba di pinggiran Sungai Vistula (Weichsel) di sebelah selatan Kulm untuk menyaksikan penyeberangan sungai terbesar di Polandia tersebut oleh pasukan Jerman dari 3. Infanterie-Division, 4 September 1939. Bersama Hitler, dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Adjutant der SS beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Hitler, Walther Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), dan General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps)


 Adolf Hitler disambut oleh para prajurit Wehrmacht saat tiba di pinggiran Sungai Vistula (Weichsel) di sebelah selatan Kulm untuk menyaksikan penyeberangan sungai terbesar di Polandia tersebut oleh pasukan Jerman dari 3. Infanterie-Division, 4 September 1939. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Erwin Rommel (tertutup oleh Kluge, Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Generaloberst Fedor von Bock (tertutup oleh Kluge, Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Walther Hewel (Verbindungsbeamter des Auswärtigen Amtes zum Führer und Reichskanzler), SS-Gruppenführer Reinhard Heydrich (tertutup oleh Hitler, Chef Sicherheitsdienst), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps)


Kunjungan Adolf Hitler ke markas 4. Armee dan II. Armeekorps di sekitar wilayah Bad Polzin (Połczyn-Zdrój), Polandia, tanggal 4 September 1939. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess). Strauß sedang memberikan laporan situasi terkini di front pertempuran melawan Polandia. Korps yang berada di bawah pimpinannya merupakan bagian dari 4. Armee pimpinan Kluge


 Acara kunjungan Adolf Hitler ke wilayah operasi 3. Infanterie-Division di Vistula (Weichsel) di sebelah selatan Kulm. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Adjutant der SS beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Gruppenführer Karl Wolff (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Walter Lichel (Kommandeur 3. Infanterie-Division), dan General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee). Divisi Lichel berada di bawah komando IIAK pimpinan Strauß, sementara IIAK sendiri berada di bawah komando 4. Armee pimpinan Kluge. Foto ini pertama kali dipublikasikan dalam buku "Mit Hitler in Polen" (Bersama Hitler di Polandia) karya fotografer pribadi sang Führer, Heinrich Hoffmann, dengan caption asli berbunyi: "und Generalmajor Lichel schildert den Verlauf den Kämpfe" (dan Mayor-Jenderal Lichel menerangkan tentang pertempuran yang telah terjadi)



Bertempat di Neue Reichskanzlei, Berlin, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menerima kedatangan para perwira tinggi Angkatan Bersenjata Jerman yang baru saja meraih kemenangan dalam peperangan melawan Polandia. Sebagian diantara mereka kemudian dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Foto diambil oleh Heinrich Hoffmann pada tanggal 30 September 1939. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 3. Armee), General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee), General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaladmiral Conrad Albrecht (Marinegruppenbefehlshaber Ost), Konteradmiral Otto Schniewind (Chef Marinekommandoamt), Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4), dan Generalmajor Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe)


 
Günther von Kluge sebagai seorang Generaloberst dan Oberbefehlshaber 4. Armee. Foto ini diambil pada tahun 1939, tak lama sesudah Kluge dianugerahi medali Ritterkreuz (30 September 1939) tapi sebelum mendapat kenaikan pangkat luar biasa menjadi Generalfeldmarschall (19 Juli 1940). Identifikasi untuk baris medalinya adalah, dari kiri ke kanan: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse, Ritterkreuz des königlichen Preußischen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern, Königlich Bayerische Militär-Verdienstorden IV.Klasse mit Schwertern, Grossherzoglich Mecklenburg-Schwerinsches Militär-Verdienstkreuz II.Klasse, Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918, Grossherzoglich Oldenburgische Verdienstmedaille für Rettung aus Gefahr, Wehrmacht-Dienstauszeichnung III. bis I.Klasse, Kaiserlich und königlich Österreichische Orden der Eisernen Krone III.Klasse mit der Kriegsdekoration, sertaKaiserlich und königlich Österreichische Militärverdienstkreuz III.Klasse mit Kriegsdekoration



Günther von Kluge dalam sebuah foto yang pertama kali dipublikasikan pada tanggal 21 Oktober 1939. Ketiadaan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di lehernya menunjukkan bahwa foto ini diambil setidaknya sebelum tanggal 30 September 1939, saat dimana sang jenderal dianugerahi medali militer Jerman paling bergengsi tersebut



Generaloberst Walther von Brauchitsch (kedua dari kanan, Oberbefehlshaber des Heeres) melakukan truppeninspektion (inspeksi pasukan) ke unit-unit Wehrmacht yang ditempatkan di Westwall, perbatasan Jerman dengan Prancis, awal bulan Mei 1940. Di belakang Brauchitsch berdiri Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)



Generaloberst Walther von Brauchitsch (kedua dari kiri, Oberbefehlshaber des Heeres) melakukan truppeninspektion (inspeksi pasukan) ke unit-unit Wehrmacht yang ditempatkan di Westwall, perbatasan Jerman dengan Prancis, awal bulan Mei 1940. Perwira yang berdiri di hadapan Brauchitsch, persis di atas prajurit yang sedang meneropong melalui scherenfernrohr (teropong gunting) adalah Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)



Generaloberst Günther von Kluge (kiri, Oberbefehlshaber 4. Armee) melakukan brifing dadakan di pinggir jalan bersama dengan para perwiranya, dalam gerak maju pasukan Jerman ke Prancis di musim panas tahun 1940. Di latar belakang kita bisa melihat satu bijik prajurit yang mengenakan schutzbrille (gogel) dan kradmantel (mantel pengendara sepeda motor) yang sedang memandang ke arah kamera. Dia kemungkinan adalah seorang Kradmelder yang bertugas mengantarkan pesan dari dan ke front pertempuran dengan menggunakan motornya



Dalam keterangan resminya, foto ini dikatakan diambil pada tanggal 11 Agustus 1941 di Front Timur sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet). Teks aslinya berbunyi: "Siegreiche deutsche Heerführer im Osten. Der Oberbefehlshaber einer Armeegruppe, Generalfeldmarschall von Kluge am Feldfernsprecher eines volgeschobenen Gefechtsstandes." (Jenderal Jerman yang berjaya di Timur. Panglima sebuah Grup Angkatan Darat, Marsekal von Kluge, sedang menggunakan telepon lapangan di pos komando terdepan). Saya pribadi beranggapan bahwa foto ini diambil setidaknya satu atau dua tahun sebelumnya, dengan dua alasan: pertama, larisch-stickerei di kerah baju Günther von Kluge masih menunjukkan dua cabang (jenderal biasa) dan bukannya tiga cabang (Generalfeldmarschall), sementara dia sudah diangkat menjadi Marsekal dari tanggal 19 Juli 1940. Kedua, perwira di sebelah kiri mengenakan shoulder strap, sementara penggunaannya sudah tidak banyak lagi ditemukan dari sejak tahun 1940 karena dianggap tidak praktis


Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dan Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee). Foto ini diambil pada tanggal 2 Juni 1940 saat sang Führer melakukan kunjungan kerja ke wilayah Prancis utara yang baru saja diduduki oleh pasukan Jerman. Di tanggal tersebut sang Führer mengunjungi Lille, Pont a Marq, Avelin, Vimy, Souchez, Arras, Douai, dan Bouchain, semua wilayah yang merupakan area operasional Heeresgruppe B


 
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Foto ini diambil pada tanggal 2 Juni 1940 saat sang Führer melakukan kunjungan kerja ke wilayah Prancis utara yang baru saja diduduki oleh pasukan Jerman. Di tanggal tersebut sang Führer mengunjungi Lille, Pont a Marq, Avelin, Vimy, Souchez, Arras, Douai, dan Bouchain, semua wilayah yang merupakan area operasional Heeresgruppe B. Foto ini dibuat oleh Heinrich Hoffmann dan pertama kali dipublikasikan oleh Presse-Hoffmann pada tanggal 4 Juni 1940


 
Dari kiri ke kanan: Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur 7. Panzer-Division), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), SS-Standartenführer Johann "Hans" Rattenhuber (Chef Reichssicherheitsdienst), Generalmajor Alfred Jodl (Chef Wehrmachtsführungsamt), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt). Foto ini diambil pada tanggal 2 Juni 1940 saat sang Führer melakukan kunjungan kerja ke wilayah Prancis utara yang baru saja diduduki oleh pasukan Jerman. Di tanggal tersebut sang Führer mengunjungi Lille, Pont a Marq, Avelin, Vimy, Souchez, Arras, Douai, dan Bouchain, semua wilayah yang merupakan area operasional Heeresgruppe B



Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann pada tanggal 2 Juni 1940, dan memperlihatkan acara "frontfahrt" (kunjungan ke front) yang dilakukan oleh Hitler di wilayah Vimy Ridge, Pas-de-Calais, Prancis. Di latar belakang kita bisa melihat "Canadian National Vimy Memorial" yang didirikan untuk mengenang prajurit-prajurit Kanada yang gugur di tempat tersebut dalam kancah Perang Dunia Pertama. Sebagai identifikasi orang-orang dalam foto ini, dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generalmajor Alfred Jodl (Chef Wehrmachtsführungsamt), SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)



Foto ini diambil oleh Heinrich Hoffmann pada tanggal 2 Juni 1940, dan memperlihatkan acara "frontfahrt" (kunjungan ke front) yang dilakukan oleh Hitler di wilayah Vimy Ridge, Pas-de-Calais, Prancis. Di latar belakang kita bisa melihat "Canadian National Vimy Memorial" yang didirikan untuk mengenang prajurit-prajurit Kanada yang gugur di tempat tersebut dalam kancah Perang Dunia Pertama. Sebagai identifikasi orang-orang dalam foto ini, dari kiri ke kanan: SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler), SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generalmajor Alfred Jodl (Chef Wehrmachtsführungsamt), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)


Foto propaganda ini diambil oleh Heinrich Hoffmann pada tanggal 2 Juni 1940, dan memperlihatkan acara "frontfahrt" (kunjungan ke front) yang dilakukan oleh Hitler ke Nécropole Nationale Française de Notre-Dame de Lorette, Ablain-Saint-Nazaire, Pas-de-Calais. Lokasi ini merupakan pemakaman militer terbesar di negara Prancis yang menampung jenazah 42.000 orang prajurit yang gugur dalam Perang Dunia Pertama. Di latar belakang kita bisa melihat menara hasil karya arsitek Louis-Marie Cordonnier. Di waktu malam hari, cahaya lentera yang terpancar dari menara ini bisa terlihat sampai puluhan kilometer jauhnya! Sebagai identifikasi orang-orang dalam foto ini, dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), SS-Obergruppenführer Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), SS-Sturmbannführer Prof.dr.med. Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt), dan SS-Standartenführer Johann "Hans" Rattenhuber (Chef Reichssicherheitsdienst)



Generaloberst Günther von Kluge (kedua dari kanan, Oberbefehlshaber 4. Armee) sedang mendapat keterangan dari seorang perwira Kriegsmarine saat mengunjungi pangkalan Raumbootflottille (armada kapal penyapu ranjau) Jerman di sebuah pelabuhan di Prancis utara. Foto ini diambil pada tanggal 3 Juni 1940, tanggal yang sama dimana Operasi Dinamo berakhir, yaitu evakuasi besar-besaran pasukan Sekutu dari Pantai Dunkirk yang terkepung. Dalam operasi tersebut, tidak kurang dari 224.686 tentara Inggris serta 121.445 tentara Prancis dan Belgia yang berhasil diselamatkan dari cengkeraman pasukan Jerman


 
Pada tanggal 19 Juli 1940, bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) di Berlin, diselenggarakan upacara kenaikan pangkat luar biasa untuk 12 orang Generalfeldmarschall baru Wehrmacht (9 dari Heer dan 3 dari Luftwaffe), yang dianggap berperan penting dalam Pertempuran Prancis yang dimenangkan oleh Jerman. Upacara ini sekaligus diadakan untuk menunjukkan hegemoni Jerman atas musuh-musuhnya: Prancis dianggap sebagai negara yang mempunyai militer terkuat di Eropa, tapi dia berhasil dipermalukan hanya dalam waktu enam minggu! Salah satu yang dipromosikan menjadi Marsekal adalah Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)


Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Dari kiri ke kanan: Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), serta para penerima: Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C), Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee), dan Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)


Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Selain itu, naik pangkat juga Panglima Luftwaffe Hermann Göring dari Generalfeldmarschall menjadi Reichsmarschall. Dalam foto ini para Generalfeldmarschall anyar dari Heer berfoto bersama Hitler dan Göring sambil membawa Marschallstab (Tongkat Marsekal) mereka. Dari kiri ke kanan: Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A), Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C), Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee), dan Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)


Para jenderal Wehrmacht duduk di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag) tanggal 19 Juli 1940, dimana Jerman baru saja menang perang atas Prancis dan Inggris dalam Pertempuran Prancis, dan beberapa Marsekal baru diangkat oleh Hitler serta jenderal lainnya naik pangkat. Untuk identifikasinya: 1: Günther von Kluge (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 2: Fedor von Bock (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 3: Gerd von Rundstedt (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 4: Wilhelm Ritter von Leeb (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 5: Wilhelm List (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 6: Johannes Blaskowitz (Generaloberst), 7: Ernst Busch (diangkat sebagai Generaloberst), 8: Georg von Küchler (diangkat sebagai Generaloberst), 9: seorang laksamana, 10: Alfred von Vollard Bockelberg (General der Artillerie), 11: Curt Ludwig Freiherr von Gienanth (General der Kavallerie z.V.), 12: Ewald von Kleist (diangkat sebagai Generaloberst), 13: Friedrich "Fritz" Fromm (diangkat sebagai Generaloberst), 14: Franz Halder (diangkat sebagai Generaloberst), 15: Walter Heitz (General der Artillerie), 16: tidak diketahui, 17: tidak diketahui, 18: tidak diketahui, 19: tidak diketahui, 20: Walther von Reichenau (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 21: Adolf Strauß (diangkat sebagai Generaloberst), 22: Werner Kienitz (General der Infanterie), 23: Hermann Hoth (diangkat sebagai Generaloberst), 24: Sigismund von Förster (Generalleutnant), 25: tidak diketahui, 26: tidak diketahui, 27: Richard Ruoff (General der Infanterie), 28: Erich Hoepner (diangkat sebagai Generaloberst), 29: tidak diketahui, 30: Emil Leeb (General der Artillerie), 31: Alfred Streccius (berjanggut, Charakter als General der Infanterie), 32: tidak diketahui, 33: Friedrich Olbricht (General der Infanterie), 34: Curt Haase (diangkat sebagai Generaloberst), 35: Georg Hans Reinhardt (General der Panzertruppe), 36: Rudolf Schmidt (General der Panzertruppe), 37: Heinrich von Vietinghoff (General der Panzertruppe), 38: Erich von Manstein (tangan di hidung, General der Infanterie), 39: Georg Stumme (General der Kavallerie), 40: tidak diketahui, 41: tidak diketahui, 42: tidak diketahui, 43: Joachim von Kortzfleisch (Generalleutnant), 44: tidak diketahui, 45: tidak diketahui. Yang memberi salam hormat ala Nazi adalah Ewald von Kleist, yang berdiri saat namanya disebut dalam daftar promosi. Keterangan tambahan: pangkat dalam kurung adalah pangkat saat foto ini diambil (19 Juli 1940) dan bukan pangkat terakhir mereka!


 
Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) dalam salah satu tur inspeksi ke wilayah Timur, bulan Desember 1940. Sang Panglima Angkatan Darat Jerman ingin mengetahui kesiapan pasukannya dalam menghadapi kemungkinan operasi militer yang akan datang. Dalam kunjungan ini dia menginspeksi pelatihan prajurit, barak mereka, serta alternatif penggunaan gerbong sipil yang tersedia untuk mengangkut pasukan secara cepat dari satu front ke front yang lain. Ikut mendampingi bersamanya adalah tuan rumah Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), yang mengenakan generalmantel. Dalam foto ini kita bisa melihat medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tersembul di leher Brauchitsch dan Kluge. Dua orang perwira tinggi Wehrmacht ini mendapatkan medali bergengsi tersebut di hari yang sama, tanggal 30 September 1939, dan tercatat sebagai 2 dari hanya 11 orang penerima pertama medali Ritterkreuz dalam Perang Dunia II!


 Acara kunjungan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke wilayah kekuasaan Jerman di Timur, bulan Januari 1941. Foto ini memperlihatkan saat sang Panglima Angkatan darat Jerman (tengah) menginspeksi leichte Infanteriegeschütz 18 kaliber 75mm (7,5 cm le.IG 18), sebuah meriam artileri ringan yang biasa digunakan oleh unit-unit Gebirgsjäger (Pasukan Gunung). Dua orang jenderal di sebelah kanan adalah, dari kiri ke kanan: General der Infanterie z.V. Friedrich "Fritz" Koch (Kommandierender General XXXXIV. Armeekorps) dan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)


 
Latihan perang Wehrmacht di Warthegau / Polandia tahun 1941. Berdiri di tengah sambil menghadap ke arah kanan adalah Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), sementara perwira lain yang sedang berbicara dengannya sambil menghadap kamera adalah General der Infanterie Walter Schroth (Kommandierender General XII. Armeekorps). Satu lagi, perwira yang berdiri di belakang Von Kluge adalah Generaloberst Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18. Armee)


 
Acara kunjungan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke Stabsquartier Heeresgruppe B di Borisov, Ukraina, tak lama setelah dimulainya penyerbuan Jerman atas Uni Soviet di bulan Juni 1941. Dari kiri ke kanan: Von Brauchitsch, Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), dan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)


 
Foto ini kemungkinan besar diambil pada saat berlangsungnya kunjungan Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) ke Stabsquartier Heeresgruppe B (Generalfeldmarschall Fedor von Bock) di Borisov, Ukraina, tak lama setelah dimulainya penyerbuan Jerman atas Uni Soviet di bulan Juni 1941. Dari kiri ke kanan: Major Carl-Hans Graf von Hardenberg (Adjutant Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), dan Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes Heeresgruppe B)


Generalfeldmarschall Günther von Kluge (duduk di tengah, Oberbefehlshaber 4. Armee) mendengarkan dengan serius saat Generalleutnant Friedrich Bergmann (kanan, Kommandeur 137. Infanterie-Division) menerangkan tentang situasi terkini di lapangan yang dihadapi oleh unitnya. Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) yang berdiri di belakang Kluge adalah Oberleutnant Gerd Freiherr von Ketelhodt. Foto ini kemungkinan besar diambil di musim panas tahun 1941 di Front Timur saat berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), dimana pada saat itu 137. Infanterie-Division berada di bawah kendali 4. Armee. Divisionskommandeur Bergmann sendiri tidak akan hidup sampai dengan tahun 1942, karena di bulan Desember 1941 dia terbunuh dalam pertempuran melawan Tentara Merah



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (duduk, Oberbefehlshaber 4. Armee) mendengarkan saat Generaloberst Heinz Guderian (kedua dari kanan, Oberbefehlshaber Panzergruppe 2) sedang ngoceh tak karuan. Nyempil diantara mereka adalah Generalmajor Walther von Axthelm (Führer I. Flakkorps). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Huschke pada tanggal 6 Agustus 1941 pada saat berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (invasi Jerman ke Uni Soviet). Dalam operasi kolosal tersebut, 4. Armee (Kluge) dan Panzergruppe 2 (Guderian) sama-sama berada di bawah komando Heeresgruppe Mitte (Generalfeldmarschall Fedor von Bock)


Pada tanggal 26 Agustus 1941, Adolf Hitler - dengan ditemani oleh pemimpin Italia Benito Mussolini - mengunjungi Benteng Brest-Litovsk yang terletak di perbatasan Third Reich dengan Belarusia barat. Di tempat inilah untuk pertama kalinya pasukan Wehrmacht yang perkasa menderita korban yang cukup besar saat harus menghadapi perlawanan sengit dari pihak Tentara Merah yang mempertahankan mati-matian benteng tersebut. Sang Führer memutuskan untuk menyelediki secara langsung apa yang telah terjadi, sekaligus memamerkan kepada sekutu Italianya bahwa tentara perang miliknya mampu mematahkan perlawanan seheroik apapun yang mereka hadapi. Meskipun pihak penyerbu sendiri berhasil merebut benteng tersebut hanya dalam beberapa hari pertempuran, tapi perlawanan dari kantong-kantong pertahanan Soviet di sekitarnya masih terus berlanjut sampai dengan bulan Juli. Saat Hitler dan Mussolini melakukan kunjungan singkat ke Benteng Brest, pasukan Jerman menyediakan pertahanan berlapis demi untuk menghindari kejutan yang tak diinginkan. Selain itu, di sekeliling Hitler mendapatkan penjagaan tambahan dari batalyon SS yang berasal dari pasukan pengaman pribadinya, yang tidak mengizinkan satu orang pun yang tidak berkepentingan untuk masuk, bahkan dari kalangan tentara Jerman sendiri! Foto ini dibuat oleh Heinrich Hoffmann dan memperlihatkan, dari kiri ke kanan: Generalleutnant Enno von Rintelen (Deutschen General im italienischen Hauptquartier 'Commando Supremo'), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Benito Mussolini, Jenderal Ugo Cavallero (Panglima Comando Supremo Italia), dan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee) menyempatkan diri untuk berbincang-bincang sebentar dengan dua orang Patwal bersepeda motor, yang ikut mengawalnya dalam perjalanan ke berbagai wilayah yang berada di bawah komando 4. Armee di Front Timur, musim gugur tahun 1941. Menariknya, para bikers ini mengenakan kradmantel anti-air dengan tambahan rompi dengan gambar marschallstab (tongkat Marsekal) di bagian depan dan belakang



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (kiri, Oberbefehlshaber 4. Armee) menerima laporan perkembangan gerak maju pasukan Jerman ke arah Moskow dari seorang Feldgendarmerie (Polisi Militer) yang mengatur lalulintas kendaraan perang Wehrmacht. Foto ini diambil oleh Hanns Hubmann pada akhir musim gugur tahun 1941, saat dinginnya cuaca membuat jalan-jalan berlapis tanah - yang sebelumnya berubah menjadi kubangan lumpur sehingga sulit dilalui - menjadi keras kembali untuk sementara waktu, sehingga memudahkan pergerakan mesin-mesin perang Jerman dalam gerak maju mereka ke arah Moskow



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee) dalam sebuah brifing bersama dengan para perwira staff bawahannya. Foto ini diambil di wilayah tengah Front Timur, musim gugur tahun 1941. Sebagai fotografernya adalah Hanns Hubmann



Foto hasil jepretan Kriegsberichter Momber dari PK 689 (Propaganda-Kompanie 689) ini memperlihatkan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee) yang sedang berpidato di hadapan para prajurit dari Infanterie-Regiment 638 / 7.Infanterie-Division, di sebuah lokasi di wilayah tengah Front Timur di bulan November 1941. Uniknya, sebagian besar anggota resimen Wehrmacht ini adalah sukarelawan asal Prancis, sehingga unit ini dikenal juga dengan nama LVF alias Légion des Volontaires Français (Legiun Sukarelawan Prancis). Dari seribu lebih anggotanya, 200 diantaranya adalah keturunan Arab yang berasal dari negara-negara Afrika Utara jajahan Prancis



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (kedua dari kanan, Oberbefehlshaber 4. Armee) dalam acara kunjungan singkat ke medan tempur bersejarah di Borodino yang terletak tak jauh dari Moskow, bulan November 1941. Pertempuran Borodino sendiri berlangsung pada tanggal 7 September 1812 antara pasukan penyerbu Napoleon Bonaparte melawan tentara Kekaisaran Rusia. Palagan tersebut dimenangkan oleh Napoleon, meskipun dengan menelan jumlah korban yang masif. Tulisan kiril khas Rusia yang terpampang di monumen tersebut, kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, maka berbunyi sebagai berikut: "26 Agustus 1912. Dari Resimen Infanteri Nezhyn ke-137 (Milik Yang Mulia Putri Agung Maria Pavlovna) kepada pendahulunya yang berjaya, Resimen Infanteri Yekaterinburg ke-37, yang secara heroik telah mempertahankan tanah airnya dalam Pertempuran Borodino tanggal 26 Agustus 1812). BTW, tanggal yang tercantum adalah sesuai dengan sistem Kalender Julian yang masih digunakan oleh Gereja Ortodoks Rusia sampai saat ini, dan bukan penanggalan resmi dari sebagian besar negara di dunia - termasuk Indonesia - yang menggunakan sistem Kalender Gregorian



Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Wilhelm Wetzel (Kommandierender General V. Armeekorps), Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte), dan Generalleutnant Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes Heeresgruppe A). Tidak ada keterangan lain mengenai kapan tepatnya foto ini diambil, selain dari tahun 1942 di Front Timur. Meskipun begitu, yang jelas sebelum tanggal 7 Agustus 1942 saat Wetzel dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, karena kita tidak melihat keberadaan medali tersebut di lehernya!



Dalam inspeksinya ke Front Timur di tahun 1942, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menyempatkan diri untuk mengunjungi wilayah operasional Heeresgruppe Mitte. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer bersalaman dengan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte)


Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Otto Schellert (Kommandeur 253. Infanterie-Division), Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) dan Generalleutnant Gustav Fehn (Kommandeur 5. Panzer-Division). Foto ini diambil di Front Timur pada tanggal 10 Agustus 1942 selama berlangsungnya pertempuran sengit melawan Tentara Merah di barat daya wilayah Rzhev. Marsekal von Kluge melakukan kunjungan ke divisi-divisi yang berada di bawah komandonya, yang saat itu sedang sibuk mempertahankan wilayah mereka masing-masing dari serangan nonstop musuh



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) dalam sebuah foto yang diambil pada tanggal 27 Oktober 1942 (foto bawah). Setelah sang jenderal dianugerahi medali Schwerter untuk Ritterkreuz-nya pada tanggal 29 Oktober 1943, foto ini kemudian digunakan oleh alat propaganda Nazi sebagai bagian dari foto publikasi resmi dari Kluge, dengan mengedit medali Ritterkreuz di lehernya sehingga kini ikut terpasang Schwerter, sebuah praktek yang umum digunakan pada masa itu (foto atas)



Foto lain yang dibuat pada tanggal 27 Oktober 1942, yang memperlihatkan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte). Uniknya, foto ini juga kemudian mendapatkan sentuhan editing di masa itu, dimana medali Ritterkreuz yang tergantung di leher Kluge mendapatkan tambahan Eichenlaub di atasnya, meskipun dengan bentuk yang tidak sesuai aslinya!



Sambil menunjuk menggunakan interimstab, Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) menerangkan pada salah seorang prajuritnya bagaimana caranya menyusun "Kohlenmeiler" (tumpukan kayu untuk arang) yang baik dan benar. Foto ini diambil di wilayah tengah Front Timur pada bulan November 1942 oleh Kriegsberichter Vorpahl, dan pertama kali dipublikasikan oleh "Berliner Zeitung" pada tanggal 24 November 1941



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (kiri, Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) bersama dengan ajudannya Oberstleutnant Vollmar Freiherr von Ketelhodt, di bulan Desember 1942, di markas besar HG Mitte di Front Timur. Weihnachtsbaum (Pohon Natal) yang terlihat di sebelah kiri menunjukkan bahwa foto ini diambil di sekitar tanggal 25 Desember, sebelum atau sesudahnya. Adjutant Von Ketelhodt sendiri mengakhiri perang dengan pangkat Oberst dengan medali tertingginya adalah Deutsches Kreuz in Gold, yang dia raih pada tanggal 29 Januari 1942 saat masih menjadi Komandan II.Bataillon / Infanterie-Regiment 30 (motorisiert)



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) dalam sebuah foto resmi yang diambil pada bulan Januari 1943. Disini dia memegang interimstab (tongkat komando), sementara ehrensäbel (pedang kehormatan) tergantung di kancing saku celananya



Foto propaganda yang memperlihatkan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) ini diambil pada tanggal 9 Juli 1943 di Front Timur, dengan teks asli yang bertuliskan: "Ohne Fleiss kein Preis. Ohne ständige Übung wären selbst  die 'Tiger' nicht im Stande gewesen, die Anstürme der Sowjetpanzer in der nunmehr tobenden Schlacht zwischen Orel und Kursk in diesem erheblichen Ausmasse abzuschliessen. Übungen der 'Tiger' in dem Hintergelände des nunmehrigen Kampfes. Der Generalfeldmarschall von Kluge während der Übung." (Tak ada pengorbanan, tak ada hasil. Tanpa latihan yang tak kenal henti, bahkan para 'Harimau' - tank Tiger - pun tak akan sanggup untuk menahan serangan gencar tank-tank Soviet dalam pertempuran yang sekarang berkecamuk di Orel dan Kursk, dalam skala yang tak pernah terbayangkan. Disini diperlihatkan latihan perang para 'Harimau' di garis belakang pertempuran. Marsekal von Kluge memimpin latihan tersebut)



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (kiri, Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) terlibat dalam pembicaraan serius dengan Generaloberst Gotthard Heinrici (Oberbefehlshaber 4. Armee) di depan sebuah peta berukuran besar. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Johannes Bergmann di Front Timur pada tanggal 11 September 1943, tak lama setelah berakhirnya Pertempuran Kursk yang membuat pasukan Jerman terpukul mundur oleh Tentara Merah



Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hans Krebs (Chef des Generalstabes Heeresgruppe Mitte), Generaloberst Gotthard Heinrici (Oberbefehlshaber 4. Armee), dan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Johannes Bergmann di Front Timur pada tanggal 11 September 1943, tak lama setelah berakhirnya Pertempuran Kursk yang membuat pasukan Jerman terpukul mundur oleh Tentara Merah. Meskipun tangannya harus disangga karena terluka saat sedang menginspeksi front, tapi Marsekal von Kluge tetap menjalankan tugasnya sebagai Panglima seluruh pasukan Jerman di wilayah tengah Front Timur, terutama dalam kondisi kritis seperti saat foto ini diambil


Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) terlihat serius saat menggunakan sambungan telepon, dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1943


Lagebesprechung (brifing) para perwira tinggi Heeresgruppe Mitte yang diselenggarakan di markas 2. Armee di Orel, Rusia, kemungkinan pada akhir musim semi tahun 1943 sebelum dimulainya Unternehmen Zitadelle atau Pertempuran Kursk. Yang duduk di sebelah kanan adalah Generalleutnant Dietrich von Saucken (Kommandeur 4. Panzer-Division), sementara yang memakai jaket bulu sambil membelakangi kamera adalah Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte)


Acara kunjungan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) ke salah satu batalyon panzer yang berada di bawah komando XXXXVII. Panzerkorps. Foto diambil pada bulan Juli 1943 di sekitar wilayah Kursk. Pada tanggal 5 Juli 1943 pasukan Jerman melancarkan ofensif kolosal di wilayah tersebut, yang berujung pada pertempuran tank terbesar di dunia yang melibatkan ratusan tank dari kedua belah pihak


Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) dan Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9. Armee) mendiskusikan kemajuan hasil serangan Jerman dalam Ofensif Kursk Sektor Utara bulan Juli 1943. Di pertengahan tahun 1944 Von Kluge adalah Oberbefehlshaber Heeresgruppe B. Dalam sebuah inspeksi ke front depan, sang Marsekal mendapat serangan tembakan mendadak musuh sehingga harus berlindung. Radio kendaraannya rusak dan dia tidak bisa menghubungi Markas besar di sepanjang hari itu. Hitler menduga terjadi pengkhianatan dan memecatnya pada tanggal 16 Agustus 1944. Penggantinya adalah Walter Model. Depresi dan paranoid karena takut dihukum, Von Kluge memutuskan untuk bunuh diri dengan menelan bubur ayam eh kapsul Sianida tanggal 19 Agustus 1944



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte) dalam sebuah foto propaganda yang diambil pada tanggal 2 November 1943, pada saat berlangsungnya upacara penganugerahan medali Schwerter untuk Ritterkreuz-nya. Caption asli foto ini bertuliskan: "Das Eichenlaub mit Schwertern für Generalfeldmarschall von Kluge. Der Führer verlieh dem Oberbefehlshaber einer Heeresgruppe, Generalfeldmarschall Günther von Kluge, in dankbarer Würdigung seines immer bewährten Heldentums das Eichenlaub mit Schwertern zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes asl 40. Soldaten der Deutschen Wehrmacht." (Medali Daun Ek dan Pedang untuk Marsekal von Kluge. Sang Führer menganugerahkan pada panglima sebuah Grup AD, Marsekal Günther von Kluge, Medali Daun Ek dan Pedang untuk Salib Ksatria dari Salib Baja sebagai orang ke-40 dari Angkatan Bersenjata Jerman, sebagai penghargaan dan ucapan terimakasih terhadap kepahlawanannya yang telah terbukti)



Generalfeldmarschall Günther von Kluge dalam sebuah foto yang diambil oleh Kriegsberichter Scheck (Propaganda-Kompanie 698) pada bulan April 1944 di utara Prancis. Dalam foto ini sang marsekal mengenakan ledermantel (mantel kulit), sementara salah satu tangannya memegang marschallstab (tongkat marsekal)


 
Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Felix Schwalbe (Kommandeur 344. Infanterie-Division), Generalleutnant Rudolf Hofmann (Chef des Generalstabes 15. Armee), dan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Führerreserve). Foto ini diambil pada bulan April 1944 oleh Kriegsberichter Scheck dari PK (Propaganda-Kompanie) 698, pada saat berlangsungnya inspeksi oleh Marsekal Kluge ke benteng pertahanan Atlantikwall di sekitar wilayah Dieppe, Calais (Prancis). Meskipun di waktu ini Kluge masih berstatus "Führerreserve" alias perwira aktif non-jabatan, tapi selama beberapa waktu dia menjadi tamu tetap dengan tugas khusus di Führerhauptquartier, sambil menunggu penempatannya kembali. Salah satu tugas tersebut adalah meninjau sistem pertahanan Jerman di Front Barat



Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Führerreserve), Generalleutnant Rudolf Hofmann (Chef des Generalstabes 15. Armee), Generalleutnant Felix Schwalbe (Kommandeur 344. Infanterie-Division), dan seorang perwira Wehrmacht tak dikenal. Foto ini diambil pada bulan April 1944 oleh Kriegsberichter Scheck dari PK (Propaganda-Kompanie) 698, pada saat berlangsungnya inspeksi oleh Marsekal Kluge ke benteng pertahanan Atlantikwall di sekitar wilayah Dieppe, Calais (Prancis). Meskipun di waktu ini Kluge masih berstatus "Führerreserve" alias perwira aktif non-jabatan, tapi selama beberapa waktu dia menjadi tamu tetap dengan tugas khusus di Führerhauptquartier, sambil menunggu penempatannya kembali. Salah satu tugas tersebut adalah meninjau sistem pertahanan Jerman di Front Barat. Dia mengunjungi unit-unit Wehrmacht yang ditempatkan disana demi mencari tahu seberapa kuat pertahanan yang telah dibangun dan apa yang akan dilakukan oleh pihak Jerman apabila musuh melakukan pendaratan lainnya selain di Normandia


 
Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Felix Schwalbe (Kommandeur 344. Infanterie-Division) dan Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Führerreserve). Foto ini diambil pada bulan April 1944 oleh Kriegsberichter Scheck dari PK (Propaganda-Kompanie) 698, pada saat berlangsungnya inspeksi oleh Marsekal Kluge ke benteng pertahanan Atlantikwall di sekitar wilayah Dieppe, Calais (Prancis). Meskipun di waktu ini Kluge masih berstatus "Führerreserve" alias perwira aktif non-jabatan, tapi selama beberapa waktu dia menjadi tamu tetap dengan tugas khusus di Führerhauptquartier, sambil menunggu penempatannya kembali. Salah satu tugas tersebut adalah meninjau sistem pertahanan Jerman di Front Barat

 
Upacara pemakaman Generaloberst Hans-Valentin Hube yang diselenggarakan pada tanggal 26 April 1944 (Hube sendiri tewas dalam kecelakaan pesawat 5 hari sebelumnya). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Eitel Lange, dan memperlihatkan Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) serta Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) yang mengapit keluarga yang ditinggalkan, yang kemungkinan adalah istri atau anak mendiang. Di barisan depan pula kita bisa melihat di ujung kiri duduk tiga orang Marsekal Wehrmacht: Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Führerreserve Oberkommando des Heeres), dan Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Sementara itu, duduk di baris belakang adalah, dari kiri ke kanan: General der Flieger Günther Korten (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), Generaloberst Friedrich Fromm (Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres), Konteradmiral Karl-Jesko von Puttkamer (Adjutant der Kriegsmarine beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant der Führer), dan Generalleutnant Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht)



Upacara pemakaman Generaloberst Hans-Valentin Hube yang diselenggarakan pada tanggal 26 April 1944 (Hube sendiri tewas dalam kecelakaan pesawat 5 hari sebelumnya). Duduk baris depan, dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Führerreserve Oberkommando des Heeres), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Deutschen Polizei), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Baris belakang antara Kluge dan Himmler adalah General der Infanterie Joachim von Kortzfleisch (Kommandierenden General Stellvertretenden Generalkommando III. Armeekorps in Berlin und Befehlshaber Wehrkreis III ), sementara bapak-bapak botak dengan kepala menunduk antara Dönitz dan Keitel adalah Generaloberst Hermann Hoth (Führerreserve Oberkommando des Heeres)




Generalfeldmarschall Günther von Kluge (kiri) berbincang-bincang dengan para perwira Jerman bawahannya di sebuah bangunan (kastil?) di Prancis, bulan Juni 1944. Foto oleh Arthur Grimm dari PK KBZ Ob.West (Propaganda-Kompanie Kriegsberichter-Zug Oberbefehlshaber West). Pada tanggal 2 Juli 1944 sang Marsekal diangkat oleh Hitler sebagai Oberbefehlshaber West menggantikan Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (tengah) berfoto bersama dengan para perwira staff bawahannya di tangga sebuah bangunan besar (kastil?) di Prancis, tak lama setelah sebuah pertemuan di bulan Juni 1944. Foto oleh Arthur Grimm dari PK KBZ Ob.West (Propaganda-Kompanie Kriegsberichter-Zug Oberbefehlshaber West). Pada tanggal 2 Juli 1944 sang Marsekal diangkat oleh Hitler sebagai Oberbefehlshaber West menggantikan Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt


Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Otto Sponheimer (Kommandierender General LXVII. Armeekorps), Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber West), dan Generalleutnant Paul Seyffardt (Kommandeur 348. Infanterie-Division). Foto ini diambil pada tanggal 20 Juli 1944 oleh Kriegsberichter Scheck dari PK (Propaganda-Kompanie) 698, pada saat berlangsungnya inspeksi oleh Marsekal Kluge ke benteng pertahanan Atlantikwall di sekitar wilayah Dieppe, Calais (Prancis). Von Kluge mengunjungi unit-unit Wehrmacht yang ditempatkan disana demi mencari tahu seberapa kuat pertahanan yang telah dibangun dan apa yang akan dilakukan oleh pihak Jerman apabila musuh melakukan pendaratan lainnya selain di Normandia. Dieppe sendiri akhirnya direbut oleh pasukan Kanada di bulan September 1944



Generalfeldmarschall Günther von Kluge, Oberbefehlshaber West yang baru, dalam salah satu inspeksi yang dengan gencar dilakukannya di sepanjang pertahanan Jerman Atlantikwall di Selat Channel. Dia mengunjungi unit-unit Wehrmacht yang ditempatkan disana demi mencari tahu seberapa kuat pertahanan yang telah dibangun dan apa yang akan dilakukan oleh pihak Jerman apabila musuh melakukan pendaratan lainnya selain di Normandia. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Scheck pada tanggal 21 Juli 1944 dan memperlihatkan sang marsekal yang sedang menunjukkan sesuatu di peta menggunakan interimstab (tongkat komando). Perwira yang memperhatikan di sebelah kanan adalah General der Panzertruppe Adolf-Friedrich Kuntzen (Kommandierender General LXXXI. Armeekorps)



Generalfeldmarschall Günther von Kluge, Oberbefehlshaber West yang baru, dalam salah satu inspeksi yang dengan gencar dilakukannya di sepanjang pertahanan Jerman Atlantikwall di Selat Channel. Dia mengunjungi unit-unit Wehrmacht yang ditempatkan disana demi mencari tahu seberapa kuat pertahanan yang telah dibangun dan apa yang akan dilakukan oleh pihak Jerman apabila musuh melakukan pendaratan lainnya selain di Normandia. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Scheck pada tanggal 21 Juli 1944 dan memperlihatkan sang marsekal - yang diiringi oleh General der Infanterie Baptist Knieß (Kommandierender General LXXXV. Armeekorps) serta perwira lainnya - yang baru saja meninggalkan rumah sakit militer Jerman di Prancis, dan sedang memberikan ucapan selamat tinggal sekaligus terimakasih pada seorang perawat DRK (Deutsches Rotes Kreuzes)



Generalfeldmarschall Günther von Kluge, Oberbefehlshaber West yang baru, dalam salah satu inspeksi yang dengan gencar dilakukannya di sepanjang pertahanan Jerman Atlantikwall di Selat Channel. Dia mengunjungi unit-unit Wehrmacht yang ditempatkan disana demi mencari tahu seberapa kuat pertahanan yang telah dibangun dan apa yang akan dilakukan oleh pihak Jerman apabila musuh melakukan pendaratan lainnya selain di Normandia. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Scheck pada bulan Juli-Agustus 1944 , dan memperlihatkan sang marsekal yang sedang melakukan inspeksi di wilayah berpantai Eropa Barat sambil mengenakan ledermantel (mantel kulit)



Generalfeldmarschall Günther von Kluge (Oberbefehlshaber West) dalam sebuah foto formal di ruang kerja kantornya yang terletak di Prancis utara. Foto ini diambil pada bulan Agustus 1944, hanya beberapa hari sebelum sang Marsekal memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada tanggal 19 Agustus 1944. Dua hari sebelumnya, tanggal 17 Agustus, Generalfeldmarschall Walter Model tiba di Paris sebagai Panglima Barat yang baru, dan membawa serta bersamanya surat pemberhentian dari Hitler untuk Kluge. Model tiba di markas Kluge di La Roche-Guyon sekitar pukul 20:00, dan langsung menyerahkan surat tulisan tangan tersebut. Kluge juga mendapat perintah untuk segera menghadap ke Berlin, setelah dituduh mengetahui adanya Plot 20 Juli 1944, upaya pembunuhan terhadap Hitler. Dia sebenarnya mengetahui adanya komplotan anti-Hitler dalam tubuh Angkatan Darat melalui beberapa perwira staff Heeresgruppe Mitte, tapi memutuskan untuk tidak mendukung maupun menentangnya. Saat Plot 20 Juli 1944 berakhir dengan kegagalan, barulah dia memutuskan untuk setia terhadap Hitler dan mengirimkan surat kesetiaan serta dukungannya. Usaha tersebut sia-sia belaka. Setelah dipecat dan dipanggil untuk menghadap ke Berlin, Kluge memutuskan untuk bunuh diri, karena mengetahui bahwa karirnya telah tamat. Dalam perjalanan darat di timur sungai Aire dan sebelah barat Verdun, Generalfeldmarschall von Kluge menyuruh supirnya untuk berhenti di persimpangan dekat jalan utama antara Clermont-en Argonnes dan Dombasle. Setelah menulis sebuah surat untuk saudaranya, dia menelan pil berisi sianida. Surat lain yang ditulis olehnya, yang mengkritik kepemimpinan Hitler, telah diserahkan ke SS-Oberstgruppenführer Sepp Dietrich di malam antara tanggal 14-15 Agustus. Surat tersebut diteruskan oleh Dietrich ke Führerhauptquartier pada tanggal 19 Agustus 1944, di hari dimana Kluge mengakhiri hidupnya




Marschallstab (Tongkat Marsekal) milik Generalfeldmarschall Günther von Kluge yang kini tersimpan di Museum Münster (Jerman)

Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi ECPAD Prancis
Foto koleksi NARA Amerika Serikat
www.akpool.co.uk
www.alamy.com
www.beeldbankwo2.nl
www.bild.bundesarchiv.de
www.bpk-bildagentur.de
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.gettyimages.com
www.hitler-archive.com
www.imagesdefense.gouv.fr
www.rbth.com
www.vimyridge.valourcanada.ca
www.wehrmacht-awards.com