Theodor Busse adalah komandan AD ke-9 Jerman dalam pertempuran Halbe. Disini dia sedang merundingkan strategi perang bersama dengan Adolf Hitler dan jenderal-jenderal lainnya di Markas Besar Heeresgruppe Weichsel, 3Maret 1945. Dari kiri ke kanan, mengelilingi Hitler : General der Artillerie Wilhelm Berlin, Generalfeldmarschall Robert Ritter von Greim, Generalmajor Franz Reuß, General der Flakartillerie Job Odebrecht, Generalleutnant Gustav Wilke (tidak kelihatan, di belakang Busse), General der Infanterie Theodor Busse, dan SS-Gruppenführer Heinz Lammerding (terpotong)
Pertempuran Halbe terjadi pada akhir bulan April 1945 di hutan Spree di dekat desa Halbe, sebelah tenggara Berlin.
Jenderal Theodor Busse yang memimpin 80.000 tentara dari AD ke-9 Jerman yang terkepung mencoba untuk bergabung dengan AD ke-12 Jerman yang dipimpin oleh Jenderal Walther Wenck dengan tujuan mundur ke arah barat dan menyerah kepada tentara AS.
Pada tanggal 16 April Soviet memulai Pertempuran Berlin dengan serangan tiga Front Soviet di sepanjang Garis Oder-Neisse. Pada tanggal 21 April mereka telah menembus garis depan Jerman di dua tempat dan mulai mengepung Berlin. AD ke-9 Jerman berada di antara dua gerak putar pasukan Soviet yang menuju ke Berlin. Gerak putar selatan yang terdiri dari Front Ukraina ke-1 (1UF) di bawah komando Ivan Konev telah menembus wilayah terjauh dan telah memotong wilayah di belakang garis depan AD ke-9 Jerman.
Komando untuk Korps ke-5 Jerman yang terjebak bersama AD ke-9 di utara Forst, dipindah dari AD Panzer ke-4 Jerman (bagian dari Grup AD Tengah) ke AD ke-9 (bagian dari Grup AD Vistula di bawah pimpinan Jenderal Gotthard Heinrici). Korps ini masih mempertahankan Cottbus. Pada saat sebagian besar Grup AD Tengah dipaksa bergerak ke barat daya di sepanjang garis komunikasinya ke Cekoslowakia, sisi selatan AD Panzer ke-4 berhasil menyerang balik 1UF di utara, Hitler memberi perintah yang menunjukkan pemahaman militernya sudah hilang. Dia memerintahkan AD ke-9 untuk mempertahankan Cottbus dan mempersiapkan garis depan yang menghadap barat untuk menyerang pasukan Soviet yang bergerak ke utara. Ini menyebabkan mereka bisa membentuk gerak putar utara yang akan bertemu dengan AD Panzer ke-4 dari selatan dan mengepung 1UF sebelum menghancurkannya. Kemudian mereka akan membantu AD Panzer ke-3 untuk menyerang ke selatan dan bersiap untuk menjadi sisi selatan dari gerak putar yang akan mengepung Front Belorusia ke-1 (1BF) yang akan dihancurkan oleh Korps ke-3 SS di bawah pimpinan Letjen SS Felix Steiner yang bergerak dari utara Berlin. Kemudian Steiner menjelaskan bahwa dia tidak mempunyai divisi untuk melakukan hal tersebut. Heinrici menjelaskan kepada staf Hitler bahwa kecuali AD ke-9 mundur dengan segera maka mereka akan terkepung oleh Soviet. Dia menekankan bahwa sudah terlambat untuk bergerak ke barat laut (Berlin) dan harus mundur ke barat. Heinrici kemudian berkata bahwa jika Hitler tidak mengijinkannya bergerak ke barat maka dia ingin mengundurkan diri.
Pada tanggal 22 April pada saat rapat sore Hitler marah besar saat menyadari bahwa rencananya yang dirancang kemarin tidak akan terwujud. Dia menyatakan bahwa Jerman sudah kalah perang, dia menyalahkan para Jenderal dan mengumumkan bahwa dia akan tinggal di Berlin sampai saat akhir dan kemudian bunuh diri. Jenderal Alfred Jodl yang mencoba untuk meredakan amarah Hitler berspekulasi bahwa AD ke-12 yang menghadapi Amerika bisa bergerak ke Berlin karena tentara Amerika yang sudah mencapai sungai Elbe sepertinya tidak akan bergerak ke timur. Hitler dengan segera memahami pemikiran ini dan dalam beberapa jam Jenderal Walther Wenck diperintahkan untuk menghentikan pertempuran melawan Amerika dan menggerakkan AD ke-12 ke timur laut untuk membantu Berlin. Kemudian disadari bahwa jika AD ke-9 bergerak ke barat maka mereka bisa bergabung dengan AD ke-12. Pada malam harinya Heinrici diperintahkan untuk bergerak. Jauh di luar ruang peta Fuhrerbunker, Soviet mulai memenangkan perang.
Meskipun dalam pikiran Hitler AD ke-12 dan AD ke-9 akan membantu mereka, tidak ada bukti bahwa Jenderal Heinrici, Busse atau Wenck berpikir bahwa hal ini mungkin. Tetapi persetujuan Hitler untuk membolehkan AD ke-9 untuk bergabung dengan AD ke-12 telah membuka jendela bagi sejumlah tentara Jerman untuk mundur ke barat dan menyerah kepada Amerika, persis seperti yang diinginkan oleh Wenck dan Busse. Ini dipermudah lagi setelah pada tengah malam tanggal 25 April Busse diberi wewenang "untuk memutuskan sendiri arah serangan yang terbaik".
Keseluruhan terdapat 80.000 tentara di kantong tersebut, sebagian besar adalah anggota AD ke-9 (termasuk Korps ke-5 yang disinggung di atas), tetapi ada juga Korps Panzer SS ke-11, Korps Gunung SS ke-5, dan Garisun Frankfurt.
Pertempuran dimulai pada tanggal 24 April dimana Korps ke-20 yang dipimpin Jenderal Wenck menyerang ke arah timur. Malam itu Divisi Theordor menyerang Korps Mekanis Pengawal ke-5 yang dipimpin Jenderal I. P. Yermakov di dekat Truenbrietzen. Hari berikutnya Divisi Scharnhorst mulai menghadapi Soviet di sekitar Beelitz. Pada saat Divisi Hutten mencoba untuk mencapai Potsdam dan membuka koridor ke Berlin, elemen lain dari AD ke-12, seperti yang disetujui Wenck dan Busse, bergerak ke timur untuk bergabung dengan AD ke-9 yang bergerak ke barat seperti - kata Busse pada Wenck - "katerpilar".
AD ke-9 mempunyai sisa 31 tank termasuk 10 tank King Tiger milik Batalyon Panzer Berat SS 502 yang digunakan Busse untuk memimpin katerpilar. Masalahnya adalah pertempuran di bagian belakang sama hebatnya dengan di bagian depan karena pasukan Soviet mengikuti dan pasukan Jerman berusaha mengusir mereka.
Sumber :
www.id.wikipedia.org
www.ab-militaria.com
No comments:
Post a Comment