












Oleh : Alif Rafik Khan
Anton Hafner adalah pilot paling sukses dari Jagdgeschwader 51 "Mölders" dengan 204 kemenangan udara yang diraihnya dalam 795 misi tempur. 184 dari kemenangannya diraih di Front Timur, sedangkan delapan dari 20 kemenangan yang diraihnya di Front Barat dicetaknya atas pesawat tempur P-38 bermesin ganda. Di antara klaimnya adalah juga 55 Il-2 Sturmoviks Rusia. Hafner juga terlibat dalam salah satu kisah paling menarik yang timbul dari kecamuknya Perang Dunia II.
Hafner dilahirkan tanggal 2 Juni 1918 di Erbach an der Donau dekat Ulm yang berada di wilayah Württemberg, dan kemudian bergabung dengan 6/JG 51 pada bulan Juni 1941 sebagai Unteroffizier di Rusia. Pada bulan Agustus 1942 dia telah mengantongi 60 kemenangan, sehingga diganjar dengan Ritterkreuz tanggal 23 Agustus 1942. Pada bulan November di tahun yang sama dia dipindahtugaskan ke Afrika Utara untuk memerangi pesawat-pesawat Amerika yang seenak udelnya berseliweran di atas angkasa Tunisia. Nah, disinilah cerita menarik kita bermula!
Pada tanggal 18 Desember 1942 Hafner merupakan bagian dari pasukan penghadang yang menyongsong formasi pesawat-pesawat bomber Amerika yang datang pengen 'berak'. Pada ketinggian 30.000 kaki, Hafner bertemu dengan salah satu pesawat tempur pengawal (P-38 Lighting), yang sedang asyik membuntuti di belakang pesawat Jerman teman Hafner. Sang jagoan kita langsung buru-buru datang untuk menyelamatkan temannya, dan ketiga pesawat yang saling berkejaran tersebut kemudian berputar dan menukik sampai ketinggian 15.000 kaki. Tembakan gencar yang dilancarkan Hafner berhasil membuat pesawat P-38 Amerika lawannya terbakar dalam api, sehingga membuat pilotnya terpaksa bail-out dengan menggunakan kursi pelontar darurat. Ketika si pilot malang tersebut perlahan-lahan turun dengan parasutnya, Hafner sengaja memutar-mutar pesawatnya di sekeliling dia. Sudah tentu sang pilot Amerika merasa hampir copot saja jantungnya dan yakin bahwa sebentar lagi ajalnya akan tercerabut dari badan karena si pilot Jerman pastilah akan memberondongnya dengan tembakan!
Tapi ternyata Hafner tidak melakukan apa-apa, dan membiarkan saja lawannya...
Pilot Amerika itu "sukses" mendarat di kubangan rawa yang terletak dekat dengan landasan udara Jerman, dan segera digiring oleh pasukan Jerman yang menangkapnya. Hafner yang baru saja mendarat dengan pesawatnya langsung menghampiri pilot Amerika tersebut, dia mengenalkan dirinya dan tak lama kemudian kedua orang itu sudah duduk bareng dan makan siang bersama! Pilot Amerika itu sendiri adalah Lieutenant Norman L. Widen dari Wisconsin. Dia dan Hafner ngadu huntu berjam-jam, dan saling mengenali masing-masing. Widen kemudian memberikan wing pilot peraknya plus pelat nomor identifikasi yang diambil dari pesawat P-38-nya. Sebelum mereka berpisah dan Widen dibawa ke kamp tawanan perang, kedua orang tersebut saling berjanji untuk bertemu kembali setelah perang usai. Sekedar informasi, Letnan Widen merupakan korban ke-82 dari Anton Hafner.
Untuk membalas pemberian dari Widen, Hafner mengirimkan lewat pos medali Pilot's Badge dan German Cross in Gold kepunyaannya ke adiknya Alfons Hafner yang berada di Jerman, dengan pesan bahwa bila dia meninggal dalam tugas, maka setelah perang berakhir Alfons harus mencari si pilot Amerika dan memberikan medali beserta fotonya. Pada musim panas 1943 Hafner dikirim kembali ke Rusia bersama dengan JG 51 setelah mencetak 20 kemenangan di Tunisia. Angka kemenangannya terus meningkat dengan dahsyat, dan dia pun dianugerahi Eichenlaub setelah kemenangannya yang ke-134.
Pada tanggal 16 Oktober 1944, Hafner menghancurkan empat buah pesawat musuh dalam satu hari sehingga mengerek angka kemenangannya menjadi di atas 200 buah. Kemenangan ke-204 sekaligus terakhirnya tercipta keesokan harinya tanggal 17 Oktober 1944 di Gumbinnen (Prusia Timur), ketika Hafner menembak jatuh sebuah pesawat tempur Yak-7 Rusia. Sayangnya, dalam dogfight tersebut pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 (Werknummer 442 013—factory number) "Black 1"-nya terbang terlalu rendah kemudian menabrak pohon sehingga hancur berkeping-keping dan membunuh Hafner secara instant.
Bagaimana dengan kelanjutan request Hafner kepada adiknya? Pada tahun 1960 Alfons Hafner meminta bantuan kepada US Air Force untuk melacak keberadaan Letnan Widen. Saat itu Widen sudah berpangkat Mayor, dan begitu terkejut ketika mendengar berita bahwa ada seorang adik dari pilot Luftwaffe yang mencarinya demi memberikan medali kakaknya! Bersama dengan istri dan dua orang anaknya yang masih kecil, Widen langsung terbang ke Jerman untuk bertemu dengan Alfons dan menerima langsung dari tangannya medali dari pilot pemberani yang pernah menembak jatuh dirinya. Tak terbayang betapa keharuan mencekam dirinya saat itu, dan ingatan-ingatan masa lalu di Afrika Utara langsung terbayang kembali...
Medali dan penghargaan Anton Hafner:
* Ehrenpokal der Luftwaffe (27 April 1942)
* German Cross in Gold tanggal 22 Mei 1942 sebagai Unteroffizier dari 6./JG 51
* Iron Cross (1939) 2nd dan 1st class
* Knight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves
- Knight's Cross tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Feldwebel dan pilot 6./JG 51 "Mölders"
- Oak Leaves #452 tanggal 11 April 1944 sebagai Leutnant dan pilot 6./JG 51 "Mölders"
Sumber :
Foto koleksi pribadi Ian Spring
www.avion.runway.cz
www.en.wikipedia.org
www.fighteracesonline.com
www.finearts-autographs.com
www.life.com
www.luftwaffe.cz
www.pixpast.com
2 comments:
that was an interesting read.
i like your site.good history here.
Thank you very much Gorehound for the nice reply... :D
Post a Comment