Thursday, July 15, 2010

Unteroffizier Robert Rahlenbeck (1923- ), Penghancur Tank Yang Menyesal Di Hari Tua!

Robert Rahlenbeck dengan medali Ritterkreuz tergantung di kerahnya. Foto paling atas merupakan koleksi pribadi Fakatona



Oleh : Alif Rafik Khan

Robert Rahlenbeck dilahirkan tanggal 4 Desember 1923 di Westphalia, dan pada bulan April 1942 bergabung dengan Angkatan Darat (Heer). Setelah mengikuti pelatihan dasar, dia dimasukkan ke Jäger-Regiment 38 yang merupakan bagian dari 8. Jäger-Division (Jäger sendiri arti harfiahnya adalah hunter alias pemburu). Bersama dengan kawan-kawannya, dia ikut bertempur di Demyansk bulan Agustus 1943. Resimen Rahlenbeck ditempatkan di sebelah selatan Staraya Russa di Penna dan diperintahkan untuk bertahan menghadang laju serangan Rusia. Karena kondisi alamnya yang berlumpur amit-amit sehingga penggalian parit hampir mustahil dilakukan, maka untuk menyiasatinya, Rahlenbeck dan dua orang kawannya bersembunyi di sebuah tank T-34 rampasan yang tidak terpakai, dan bersiap untuk menanti kedatangan musuh di balik sebuah tembok setinggi dua meter.

Sayup-sayup terdengar suara kling klang rantai beroda tank Rusia (yang kebetulan sama-sama T-34) menyusuri jalan dan maju dengan meyakinkan ke arah posisi pertahanan Rahlenbeck. Tak terbayangkan betapa kencangnya degup jantung Rahlenbeck dkk saat itu. Bujug! Ternyata ada puluhan dari mereka!

Hanya kematangan bertempur lah yang membuat Rahlenbeck tetap tenang dan tidak terburu-buru menghujani pasukan "penyamun" itu dengan tembakan meriam dan timah panas senapan mesin. Sedikit demi sedikit musuh makin mendekat, dan ketika dirasa telah cukup untuk berdiam diri, maka dimulailah tembakan gencar. Duarrr!!! Ratatatatat!!! Duuut...

Dalam pertempuran sengit yang terjadi kemudian dan berlangsung dari tanggal 21-23 Agustus 1943 (non-stop Brow!), Rahlenbeck sebagai gunner telah menghancurkan tidak kurang dari 23 tank Rusia, dan prestasi terdahsyatnya terjadi di hari terakhir dengan membumihanguskan 18 tank musuh hanya dalam waktu 90 menit! Saraaaap...

Tentu saja perbuatan semacam ini layak untuk mendapatkan reward, dan datangnya pun instant pula! Di hari yang sama (23 Agustus 1943) tak lama setelah pertempuran berakhir dan resimen Rahlenbeck berhasil mempertahankan posisi mereka, datang pengumuman yang memberitahukan bahwa Gefreiter (Kopral) Robert Rahlenbeck dari kompi ke-16 di Jäger-Regiment 38 telah dianugerahi penghargaan Ritterkreuz. Medali ini baru datang dan diterimanya tiga hari kemudian.

Rahlenbeck masih hidup saat ini (setidaknya ketika tulisan ini dibuat begitu susah payah olehku dengan darah dan air mata... WTF?). Yang unik adalah, Rahlenbeck tidak pernah merasa bangga akan Ritterkreuz yang telah mati-matian diraihnya, tidak bahkan ketika dia mendapat cuti untuk pulang ke kampung halamannya, dan datang turun dari kereta api dengan disambut begitu meriahnya oleh para pejabat kampung dan partai lokal! Saat tahun semakin bertambah, dia makin merasakan penyesalan bahwa di tangannya telah terbunuh begitu banyak manusia lain, yang dia kirim ke alam baka hanya karena mereka berada di pihak yang 'berbeda'. Karena itulah Rahlenbeck tidak pernah mau menanggapi permintaan tandatangan dan foto bareng dari para pengagumnya.

Ritterkreuz-nya sendiri kemudian dia jual dengan harga 2.000 BDM...


Sumber :
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.rommel-lebt.com
www.wehrmacht-awards.com

2 comments:

fakatona said...
This comment has been removed by the author.
fakatona said...
This comment has been removed by the author.