Wednesday, April 30, 2014

Pabrik Mesin Perang Wehrmacht

 Sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger (H) pra-produksi di pabrik Henschel. Kendaraan satu ini mendapat tambahan lapisan baja (yang tidak digunakan di tank hasil produksi standar), yang dipasang di bagian muka untuk melindungi plat depan serta gigi jentera penggerak kemudi. Dia masih harus mendapat tambahan pelindung roda rantai serta perlengkapan lainnya

--------------------------------------------------------------------------------

KUNJUNGAN PARA PETINGGI

Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) berpidato di depan para pekerja pabrik mesin perang Rheinmetall-Borsig-Werke di Düsseldorf, Jerman, tanggal 10 September 1939. Dia berbicara di atas sebuah tank Neubaufahrzeug (NBFZ), sementara di kiri dan kanannya adalah meriam lapangan Jerman dari jenis schwere Feldhaubitze 18 (sFH 18) kaliber 150mm. Kedua mesin perang ini - sudah tentu - merupakan salah satu hasil produksi dari Rheinmetall-Borsig-Werke


 Pada tanggal 20 April 1943, bertepatan dengan hari ulangtahunnya yang ke-54, Hitler melakukan kunjungan ke Nibelungenwerk, pabrik tank terbesar Nazi Jerman yang terletak di dekat kota St. Valentin di Austria. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer sedang menginspeksi sebuah Panzerkampfwagen IV Ausf.F2 yang dipersenjatai dengan meriam panjang kaliber 75mm dan rem moncong bundar (tank ini dinamai sebagai "Mark IV Special" oleh intelijen Sekutu). Nibelungenwerk sendiri memproduksi lebih dari setengah tank Panzer IV yang dipakai oleh Jerman dalam Perang Dunia II! Sebagai identifikasi orang-orangnya adalah: 1.Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 2.August Eigruber (Gauleiter Oberdonau und Landeshauptmann von Oberösterreich), 3.Oberstleutnant Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), 4.SS-Obersturmbannführer der Reserve Prof.Dr.med. Karl Brandt (Begleitarzt Führer und Reichskanzler), 5.SS-Obersturmführer Heinz Linge (Ordonnanzoffizier in der Führerbegleitkommando), dan 6.SS-Oberführer Johann "Hans" Rattenhuber (Chef Reichssicherheitsdienst)



Sumber :
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson
www.kulturpool.at

Prototipe dan Pengujian Mesin Perang Wehrmacht


 VK 45.01 (P) adalah salah satu dari hasil pengujian desain untuk tank berat Jerman. Satu tim dikepalai oleh Ferdinand Porsche, yang lebih memilih sistem penggerak bensin-elektrik yang rumit. Yang lainnya adalah VK 36.01 (H) yang dibuat oleh Henschel dan memilih untuk menggunakan mesin bensin dan girboks yang lebih sederhana. Kedua desain tersebut sama-sama dipasangi kubah berbentuk silinder yang membawa meriam 8.8cm KwK 36. Pada akhirnya yang dipilih untuk diproduksi massal adalah desain keluaran Henschel


 50 buah Panzerkampfwagen VI Tiger B pertama yang dibuat oleh Henschel dipasangi kubah hasil desain Porsche karena kubah tersebut sudah diproduksi duluan dan rencananya akan dipasang di VK 45.02 (P) yang kemudian tidak jadi diproduksi karena order pembeliannya dibatalkan oleh Wehrmacht. Tank kelas berat satu ini masih belum dilengkapi oleh peralatan dan tali tambang untuk keperluan perawatan. Selain itu, pelindung roda rantainya juga tidak dipasang dan lapisan bajanya tidak bersalut Zimmerit. Hal ini mengindikasikan bahwa Königstiger di atas masih dalam masa percobaan di Panzerversuchsstation (gelanggang pengujian tank) Henschel yang berlokasi di Haustenbeck

----------------------------------------------------------------------

 Para ilmuwan Nazi mengujicoba sistem aerodinamik dari sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 E-3 di tahun 1940. Ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Kestrel V, pesawat hasil pengembangan kesekian dari Bf 109 ini mempunyai kecepatan maksimum 660km/jam. Panjangnya 8,65m dengan rentang sayap 9,87m. Senjata utamanya adalah dua buah kanon 20mm ditambah dengan dua senapan mesin sebagai pelengkap. Versi pertama pesawat rancangan Willy Messerschmitt ini telah teruji ketangguhannya dalam Perang Saudara Spanyol. Para pilotnya telah disumpah sebelum mereka meninggalkan Jerman bahwa mereka tidak akan membiarkan pesawat mereka sampai jatuh ke tangan musuh. Bila pesawatnya jatuh atau mendarat darurat di wilayah musuh, maka mereka harus membakarnya segera dengan menggunakan tangki khusus berisi materi yang mudah terbakar yang bisa disulut seketika dan memang disiapkan untuk tujuan semacam ini!


Sumber :
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson 
www.rarehistoricalphotos.com

Album Foto Sturmgeschütz-Abteilung 259 / Sturmgeschütz-Brigade 259

PERAIH RITTERKREUZ

 Leutnant der Reserve Dietrich Ascher (23 April 1923 - 8 Oktober 2010) adalah anak seorang dokter di Graz/Gröbening (Austria). Setelah menyelesaikan sekolahnya, dia menjalani pelayanan wajib sebagai buruh dan bergabung dengan Gebirgsjäger-Regiment 138 bulan Agustus 1940. Pada tanggal 5 Februari 1941 Ascher mengajukan perpindahan unit ke Sturmartillerie dan kemudian menjalani pendidikan lanjutan di Artillerie-Lehr-Regiment (motorisiert). Unit tempur pertamanya adalah Sturmgeschütz-Abteilung 185 dan bersamanya Ascher ikut serta dalam pertempuran di Leningrad. Pada tahun selanjutnya (1942) pengalaman tempurnya bertambah di berbagai front: Volkhov, danau Ladoga, dan Welikije Luki. Setelah disekolahkan lagi di Artillerieschule dan Sturmgeschützschule, Ascher ditransfer ke Sturmgeschütz-Abteilung 259 dimana dia bertempur di Tiraspol, Bialystok, dan Ostpreußen. Di bulan Januari-Februari 1945 Sturmgeschütz-Abteilung 259 ikut membantu gerak mundur 21. Infanterie-Division di Gumbinnen, serangan Grenadier-Regiment 24 di Liebhausen (dimana musuh dipukul mundur sampai sejauh 20 km), dan misi-misi di utara Walschtals. Dalam semua operasi ini Ascher selalu menunjukkan kepahlawanannya sehingga dia direkomendasikan oleh 21. Infanterie-Division (dimana Sturmgeschütz-Abteilung 259 diperbantukan) untuk mendapat Ritterkreuz. Dalam proses penerimaannya Sturmgeschütz-Abteilung 259 di-upgrade menjadi Sturmgeschütz-Brigade 259 (14 Februari 1945). Akhirnya Ascher dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 28 Februari 1945 sebagai Leutnant der Reserve dan Zugführer di 2.Batterie / Sturmgeschütz-Brigade 259 / 21.Infanterie-Division / XX.Armeekorps / 4.Armee / Heeresgruppe Nord. Tak lama kemudian dia terluka sehingga harus ditarik ke Reich menggunakan kapal rumah sakit dari Prusia Timur yang terkepung, 18 Maret 1945. Ascher selamat sampai perang usai dan melanjutkan karir sebagai industrialis di sebuah perusahaan terkemuka Austria. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (17 Desember 1942) dan I.Klasse (7 Agustus 1944); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (8 September 1942); Infanterie-Sturmabzeichen (Desember 1942); Allgemeines-Sturmabzeichen in Silber (1942); serta Verwundetenabzeichen in Silber;


Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.lexikon-der-wehrmacht.de

Album Foto Sturmgeschütz-Abteilung 237 / Sturmgeschütz-Brigade 237

PERAIH RITTERKREUZ

 Hauptmann Friedrich Arnold (10 Mei 1919 - 1 September 2006) bergabung dengan Artillerie-Regiment 41 di Ulm/Donau tanggal 4 November 1937. Setelah itu dia pindah ke Batterie " Kurze Bruno-Kanone " 690, schweren Artillerie-Abteilung (motorisiert) 100, dan Artillerie-Lehr-Regiment (motorisiert) 2. Di unit yang terakhir dia dilatih cara-cara menggunakan Sturmgeschütz, dan kemudian setelah lulus ditempatkan di Sturmgeschütz-Abteilung 200 tanggal 10 Maret 1941. Dengan unit ini Arnold memulai pengalaman tempur pertamanya dalam kampanye di Rusia. Pada tanggal 21 September 1943 dia pindah unit ke Sturmgeschütz-Abteilung 237. Kemampuan tempur Arnold terus terasah seiring dengan berjalannya peperangan, dan tercatat belasan T-34 dan KV-1 yang menjadi koleksi korban StuG-nya. Dia juga berkali-kali terluka sehingga diganjar dengan Verwundetenabzeichen in Gold (minimal 5 kali terluka). Setelah kill-nya mencapai angka 51 buah, Arnold dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 16 November 1943 sebagai Oberleutnant der Reserve dan Zugführer di 2.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung 237 / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Di akhir perang dia menjadi komandan Sturmgeschützschule sekaligus Sturmgeschütz-Ersatz- und Ausbildungs-Abteilung 700, meskipun pada saat itu dia sedang menjalani perawatan atas lukanya yang kesekian di rumah sakit Sigmaringen! Setelah selama beberapa waktu menjadi tawanan Prancis, dia dibebaskan dan pulang ke Jerman. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (9 Juli 1941) dan I.Klasse (24 Agustus 1941); Allgemeines-Sturmabzeichen (1 Agustus 1941) dan II.Stufe (1 Juli 1943); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (28 Juli 1942); Verwundetenabzeichen in Schwarz (15 Agustus 1942), in Silber (16 Mei 1943) dan in Gold (19 September 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (9 Oktober 1942)



Sumber :
DVD "Die Ritterkreuzträger 1939 bis 1945 im Bild" dari Deutsches Wehrkundearchiv
www.die-sturmartillerie.com
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Tuesday, April 29, 2014

Foto 75. Infanterie-Division




DIVISIONSKOMMANDEUR (KOMANDAN DIVISI)

 Generalmajor / Generalleutnant Helmuth Beukemann (15 September 1942 - 9 Juli 1944)
Generalleutnant Helmuth Beukemann (9 Mei 1894 - 13 Juli 1981) mengawali karir militernya sebagai Fahnenjunker di Kaiserliche Armee pada tahun 1914, sebelum ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia Pertama. Setelah perang usai dia melanjutkan karirnya di Reichswehr (1919-1935) dan Wehrmacht (1935-1945). Dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 14 Mei 1941 sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 382 / 164.Infanterie-Division, sebagai penghargaan atas prestasinya memimpin resimennya dalam penyerbuan ke Yunani. Unitnya selalu menjadi ujung tombak dari divisinya, dan meraih kesuksesan dalam mengatasi benteng Yunani di dekat Meg Palas. Beukemann melanjutkan gerak maju pasukannya, dan berhasil merebut kota Xanthi dari tangan musuh pada tanggal 8 April 1941. Atas usahanya tersebut, XXX. Armeekorps dan 50. Infanterie-Division leluasa menyeberangi sungai Nestos. Tidak cukup sampai disana, Beukemann bahkan memandu langsung tembakan flak, artileri dan senjata anti-tank dalam usahanya menguasai Bukit 785 (Benteng Chinos) yang merupakan bagian dari Garis Metaxas. Serbuan Infanterie-Regiment 382 yang dipimpin langsung oleh komandan resimennya berperan besar dalam membuat Satuan Darat Yunani di Masedonia Timur menyerah kepada pasukan Jerman pada tanggal 10 April 1941.  Beukemann dipromosikan menjadi Generalmajor pada tanggal 1 November 1942 dan Generalleutnant pada tanggal 1 Mei 1943. Dia tercatat menjadi Komandan 75. Infanterie-Division (15 September 1942 - 10 Juli 1944) dan Division z.b.V. 539 (4 September 1944 - 9 Mei 1945). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (9 September 1914) und I.Klasse (23 Mei 1916); Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse (24 Juni 1915) und I.Klasse (21 Mei 1918); Hamburgisches Hanseatenkreuz (16 Mei 1916); Bewährungsabzeichen zum Kriegsverdienstkreuz II.Klasse (18 Juni 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz (17 Agustus 1918); Ritterkreuz des Königlicher Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (24 Oktober 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse bis II.Klasse (2 Oktober 1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (21 September 1939) und I.Klasse (15 Oktober 1939); Infanterie-Sturmabzeichen; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (1 Mei 1941); Medaglia d'argento al Valore Militare Italia (1942); serta Deutsches Kreuz in Gold (20 Januari 1944)


 Oberst / Generalmajor Karl Arning (10 Juli 1944 - 5 April 1945)
Generalmajor Karl Arning (10 Februari 1892 - 17 November 1964) menjadi Fahnenjunker (Kadet) di 3. (Brandenb.) Infanterie-Regiment "Graf Tauentzien von Württemberg" Nr. 20 tanggal 16 September 1912. Dia ikut bertempur dalam Perang Dunia Pertama dan juga Perang Dunia Kedua. Tragisnya, baru dua hari Perang Dunia II pecah Arning sudah terluka parah sehingga menghabiskan waktu dua tahun di rumah sakit! Sekeluarnya dari perawatan, sang komandan ternyata tidak kehilangan keberaniannya sedikitpun sehingga dia kemudian dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold dan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. Yang terakhir diraihnya tanggal 11 Oktober 1943 sebagai Oberst dan Kommandeur Grenadier-Regiment 24 / 21.Infanterie-Division / XXVI.Armeekorps/ 18.Armee/ Heeresgruppe Nord setelah dalam pertempuran di Dataran Tinggi Sinyavino resimen yang dipimpinnya menyerang balik XXX. Guard Corps Soviet yang sebelumnya mengusir mereka dari posisi pertahanan di Bukit 50,1. Pada awalnya anakbuahnya terlihat kurang antusias sehingga Arning sendiri yang harus maju paling depan menyerbu musuh! Pada tanggal 1 September 1944 dia menjadi komandan 75. Infanterie-Division (sampai 6 April 1945) sebelum mengakhiri perang sebagai Kampfkommandant Mährisch-Ostrau. Dia ditangkap oleh pasukan Soviet dan menghabiskan waktu sebagai tawanan selama 10 tahun (10 Mei 1945 - 8 Oktober 1955). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (9 Maret 1935); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV.Klasse (2 Oktober 1936) dan III.Klasse (16 Juni 1938); Verwundetenabzeichen 1939 in Silber (2 September 1939); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (27 September 1939) dan I.Klasse (22 Oktober 1939); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (30 Juli 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold #367/5 (30 April 1943)

------------------------------------------------------------------------------------

Oberleutnant Eckhard Schneider (Führer 6.Kompanie / II.Bataillon / Füsilier-Regiment 202 / 75.Infanterie-Division) menerima kalungan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dari tangan Generalleutnant Helmuth Beukemann (Kommandeur 75. Infanterie-Division) pada tanggal 24 Juli 1943. Di seragamnya telah tersemat Ostmedaille, yang mempunyai nama lengkap "Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42". Kurang dari tiga bulan setelah foto ini diambil, tepatnya pada tanggal 4 Oktober 1943, Schneider terbunuh dalam pertempuran melawan Tentara Merah di Raum Szumy, Ukraina!


Sumber :
www.axishistory.com
www.en.wikipedia.org
www.lexikon-der-wehrmacht.de
www.rommel-lebt.com

Album Foto 52. Infanterie-Division

KOMMANDEUR

Generaloberst Hans-Jürgen von Arnim (4 April 1889 - 1 September 1962) terkenal karena menjadi panglima pasukan Jerman di Afrika yang terakhir menyerah kepada Sekutu bersama dengan ratusan ribu anakbuahnya bulan Mei 1943 (skalanya lebih dahsyat dari Stalingrad!). Anak keluarga bangsawan terkemuka Jerman ini bergabung dengan Angkatan Darat Kekaisaran Jerman tahun 1907 dan bertempur di Perang Dunia Pertama, baik di Front Timur maupun Front Barat. Dia melanjutkan karir militernya di Reichwehr dan menjadi Generalmajor tahun 1938. Arnim menjadi komandan 52. Infanterie-Division (12 September 1939 - 5 Oktober 1940) dalam kampanye di Polandia dan Prancis, sementara dalam Unternehmen Barbarossa dia menjadi komandan 17. Panzer-Division (5 Oktober 1940 - 11 November 1941). Arnim ikut serta dalam penghancuran Benteng Brest-Litovsk, dan berlanjut ke Minsk. Tanggal 24 Juni 1941 Wehrmacht hampir kehilangan tiga jenderal terbaiknya (Heinz Guderian, Joachim lemelsen dan Hans-Jürgen von Arnim) ketika entah dari mana asalnya tiba-tiba dua tank T-26 Rusia menerobos masuk saat ketiganya sedang meninjau front di barat Slonim! Untungnya kedua tank "biang kerok" tersebut berhasil dihancurkan tak lama kemudian. Slonim sendiri berhasil direbut oleh pasukannya Arnim, berlanjut dengan Bialystok. Atas kepahlawanannya dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 4 September 1941 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 17.Panzer-Division / XXXXVII.Armeekorps / 2.Panzergruppe / Heeresgruppe Mitte, dan Arnim menerimanya saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit setelah terluka dalam pertempuran di Stolpce. Setelah itu karirnya melesat sampai menjadi Generaloberst dan Oberbefehlshaber Heeresgruppe Afrika (9 Maret 1943 - 12 Mei 1943) menggantikan sang legenda Erwin Rommel yang ditahan oleh Hitler supaya tidak balik lagi ke Afrika. Karena situasi yang tidak memungkinkan lagi, dia menyerah pada pasukan Inggris di Tunisia tanggal 12 Mei 1943 dan menghabiskan sisa perang sebagai tawanan bersama dengan 24 jenderal Wehrmacht lainnya yang tertawan bersamanya! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (16 September 1914) dan I.Klasse (2 November 1914); Ritterkreuz des königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern (7 September 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Silber (1918); Hamburgisches Hanseatenkreuz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (1934); Dienstauszeichnung der Wehrmacht IV. bis I.Klasse (1936); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (8 Oktober 1939) dan I.Klasse (3 November 1939); Panzerkampfabzeichen in Silber; Verwundetenabzeichen in Schwarz (1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); serta Ärmelband “Afrika“ (1943). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 13 Mei 1943



Sumber :
www.geocities.com

Monday, April 28, 2014

Album Foto 293. Infanterie-Division

KOMMANDEUR

Generalleutnant Karl Arndt (10 Maret 1892 – 30 Desember 1981) mengikuti pelatihan militer di Front-schule di Wohlau dan Potsdam antara tahun 1908-1911 dan lulus dengan pangkat Gefreiter. Dalam Perang Dunia Pertama dia tergabung dengan Infanterie-regiment 46. Disini Arndt terluka berkali-kali sebelum akhirnya ditawan Inggris tahun 1918. Dia meneruskan karirnya di Reichswehr dan Wehrmacht meskipun sempat cuti selama beberapa lama setelah mengalami kecelakaan mobil. Pada saat Perang Dunia II pecah Arndt telah berpangkat Oberstleutnant dan komandan batalyon di Infanterie-Regiment 68. Dalam Pengepungan Kiev tahun 1941, Arndt menggagalkan usaha dua divisi Soviet yang berusaha menerobos kepungan memanfaatkan sebuah jembatan yang masih tersedia. Meskipun resimennya mendapat serangan gencar dari musuh Arndt tetap pantang mundur meninggalkan jembatan yang berharga tersebut. Dia bahkan sampai membawa artilerinya ke atap sebuah rumah dan menembaki musuh dari sana! Meskipun rumah tersebut kemudian hancur tapi usahanya berhasil, dan kedua divisi Soviet tersebut pada akhirnya terkepung dan menyerah. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Januari 1942 sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 511 / 293.Infanterie-Division / XXXV.Armee-Korps / 2.Armee / Heeresgruppe Mitte. Arndt menjadi komandan 293. Infanterie-Division (1 April 1943 - 20 November 1943), dilanjutkan dengan menjadi komandan 359. Infanterie-Division (20 November 1943 - 17 Januari 1945). Namanya disebutkan dalam berita Wehrmachtbericht edisi 22 januari 1945 sebagai berikut: "Im Raum von Krakau hat die brandenburgische 359. Infanterie-Division unter Führung von Generalleutnant Arndt durch hervorragende Standhaftigkeit und beispielhaften Angriffsschwung den Durchbruch weit überlegener feindlicher Kräfte nach Süden über die Weichsel vereitelt und dadurch den Aufbau einer geschlossenen Abwehrfront ermöglicht" (di wilayah Krakow, divisi infanteri ke-359 dari Brandenburg di bawah komando Letjen Arndt mempertunjukkan kegigihan yang mengagumkan dan serangan sesuai momentum yang patut dicontoh sehingga menggagalkan usaha terobosan pasukan musuh yang berkekuatan jauh lebih besar di selatan di seberang Vistula. Usahanya memungkinkan konstruksi front pertahanan yang tertutup). Usahanya tersebut membuahkan Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #719 bagi Arndt yang diserahkan tanggal 1 Februari 1945 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 359.Infanterie-Division / LIX.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Mitte. Jabatan terahirnya adalah Kommandierender General XXXIX. Panzerkorps (25 April 1945) sebelum ditangkap oleh pasukan Amerika tanggal 8 Mei 1945 dan ditahan di bekas kamp konsentrasi Dachau sampai tanggal 5 Juli 1947. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (3 Oktober 1914) dan I.Klasse (26 Januari 1918); Verwundetenabzeichen 1918 in Silber (31 Juli 1918); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (31 Desember 1934); Schlesischer Adler-Orden I.Klasse; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse (2 Oktober 1936), 1939 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (27 Oktober 1939) dan I.Klasse (17 Juni 1940); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (19 Agustus 1942); serta Deutsches Kreuz in Gold #589/2 (2 Juli 1944)


Sumber :
Foto koleksi pribadi Gareth Collins
www.wehrmacht-awards.com

Foto Allgemeine-SS

Para pentolan SS-WVHA (SS-Wirtschafts-Verwaltungshauptamt; Departemen Ekonomi dan Administrasi Utama SS) yang merupakan otak ekonomi dari SS. Dari kiri ke kanan: SS-Brigadeführer Richard Glücks (Inspektion der Konzentrationslager dem SS-Wirtschafts- und Verwaltungshauptamt als Amtsgruppe D, seorang peraih Deutsches Kreuz in Silber), SS-Brigadeführer August Frank (Stellvertreter des Amtsleiters Oswald Pohl und leiter WVHA Amtsgruppe A, peraih Deutsches Kreuz in Silber), SS-Obergruppenführer Oswald Pohl (Leiter des SS-Wirtschafts- und Verwaltungshauptamtes), SS-Brigadeführer Georg Lörner (Stellvertreter des Amtsleiters Oswald Pohl und leiter WVHA Amtsgruppe B, peraih Deutsches Kreuz in Silber), dan SS-Brigadeführer Dr. Hans Kammler (leiter WVHA AmtsgruppeC, peraih Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuz mit Schwertern dan Deutsches Kreuz in Gold)


Sumber :
Foto koleksi pribadi Phil Nix
www.forum.axishistory.com

Foto Pertempuran Britania (Battle of Britain)

Etampes-Mondésir, Prancis, bulan Juni 1940. Para pilot dari Kampfgeschwader 51 "Edelweiss" bersiap-siap untuk melaksanakan misi pengeboman ke Inggris. Rona ketegangan tampak kentara di wajah-wajah mereka. Dari kiri ke kanan: Major Johann Wilhelm Kind (Gruppenkommandeur III./KG 51), Oberfeldwebel Hans-Georg Lubrich (Bordfunker 1./KG 51), Oberfeldwebel Hermann Görres (Bombenschütze 1./KG 51), Oberleutnant Wilhelm Rath (Stab III./KG 51), Hauptmann Werner Brandt (Staffelkapitän 9./KG 51), dan Oberleutnant Matthias "teddy" Schwegler (Staffelkapitän 1./KG 51)


 Upacara pemakaman bagi para anggota Kampfgeschwader 51 "Edelweiss" yang gugur dalam Pertempuran Britania di Pemakaman Meux, Prancis, musim panas tahun 1940. Major Walter Marienfeld (Gruppenkommandeur III./KG 51) memberikan eulogi terakhir, sementara di belakangnya adalah Musikzug alias orkes dangdut pengiring yang dipinjam dari pasukan panzer


 Dari kiri ke kanan: General der Flieger Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), General der Flieger Bruno Loerzer (Kommandierender General II. Fliegerkorps), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan Hauptmann Bernd von Brauchitsch (Adjutant Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Foto yang diambil pada bulan September 1940 ini memperlihatkan saat Panglima AU Göring mendengarkan penjelasan dari Jenderal Loerzer mengenai misi-misi tempur Luftwaffe di Front Barat

---------------------------------------------------------------------------------

TAWANAN JERMAN

 Hauptmann Hans-Ulrich Kettling mendapatkan pelatihan di Luftkriegsschule Berlin Gatow dan Jagdfliegerschule Werneuchen sebelum kemudian operasional untuk pertama kalinya bersama dengan 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 132. Dia terbang menggunakan Messerschmitt Bf 110D "M8+CH" (werknummer 3155) bersama dengan 1.Staffel / I.Gruppe / Zerstörergeschwader 76 ketika pesawatnya ditembak jatuh - oleh Spitfire dari RAF No. 41 Squadron yang dipiloti oleh P/O George Bennions - di atas Country Durham (Inggris), pada tanggal 15 Agustus 1940. Karena dua mesinnya kemudian mati, Kettling terpaksa mendarat darurat di Streatlam, dekat Barnard Castle, dan menjadi tawanan sampai dengan akhir perang bersama dengan Bordfunker-nya, Obergefreiter Friedrich Wilhelm "Fritz" Volk. Foto ini diambil pada tahun 1940 di Trondheim, Norwegia, dan memperlihatkan saat Kettling masih menjadi Leutnant di Zerstörergeschwader 76 selama berlangsungnya Pertempuran Britania. Kettling dipromosikan menjadi Hauptmann pada tanggal 1 Maret 1943 sewaktu masih mendekam di kamp tawanan. Dia selamat sampai dengan akhir perang, dan meninggal dunia pada tanggal 24 Maret 2011. Medali dan penghargaan yang telah diterimanya: Flugzeugführerabzeichen serta Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse


 Unteroffizier Wilhelm "Willi" Ghesla biasa menerbangkan pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109 E-4 "Weisse 10" (werknummer 1804) bersama dengan 2. dan kemudian 1.Staffel / Jagdgeschwader 53 (JG 53). Pesawatnya ditembak jatuh di atas Kent (Inggris) pada tanggal 5 Oktober 1940, dan kemudian Ghesla menjadi tawanan sampai dengan akhir perang. Kemungkinan besar dia ditembak oleh pesawat Hurricane yang diterbangkan oleh pilot-pilot Polandia dari 1 Squadron RCAF. Sebelumnya Ghesla mendapat pelatihan terbang di Fliegerausbildungsregiment 42 Salzwedel dan kemudian di Jagdfliegerschule 1 Werneuchen


Sumber :
Buku "Kampfgeschwader Edelweiss: The History of a German Bomber Unit 1939-1945" karya Wolfgang Dierich
Buku "Luftwaffe Training Aircraft: The Training of Germany's Pilots and Aircrew through Rare Archive Photographs" karya Chris Goss

www.audiovis.nac.gov.pl

Sunday, April 27, 2014

Album Foto Deutsches Reich / Kekaisaran Jerman (1871-1918)

Seorang prajurit dari Königlich Bayerisches 1. Infanterie-Regiment "König" mengenakan seragam militer khas Prusia yang mulai diperkenalkan tahun 1872. Perhatikan Raupenhelm atau helm "ulat" (caterpillar helmet) yang tersimpan di sebelah kiri. Helm semacam ini biasanya dikenakan oleh unit Dragoon (infanteri berkuda)


Prajurit dari Hessen ini mengenakan seragam biru Prusia dengan pita lengan merah khas Swedia yang menunjukkan bahwa dia berasal dari unit artileri atau zeni. Perhatikan warna kokade di bagian tengah topi yang terdiri dari merah dan putih yang merupakan warna resmi Hessen. Dia mengenakan ikat pinggang hitam dengan koppelschloss (kepala ikat pinggang) bermahkota


 Unit artileri Prusia berpose bersama dengan senjata andalan mereka. Perhatikan bentuk bundar di atas pickelhaube mereka!


 Anggota unit artileri yang mengenakan Pickelhaube berujung bola, dalam sebuah foto studio yang "unyu unyu". Perhatikan warna dasar hitam dengan garis merah di kerah dan manset-nya!


 Kompi senapan mesin Bavaria berpose dengan senjata andalan mereka: senapan mesin Maxim MG-08 di atas dudukan khusus yang dilengkapi dengan kondensor pendingin berbentuk bulat yang mengirimkan uap dingin ke senapan melalui selang di bagian depannya. Uap tersebut akan mendinginkan laras senapan yang biasanya menjadi begitu panas setelah begitu lama dipakai sehingga dibutuhkan beberapa menit untuk beristirahat sebelum dipakai kembali. Biasanya digunakan air sebagai pendingin utama, meskipun keadaan di medan tempur yang tidak menentu membuat kadangkala digunakan minuman keras atau bahkan air kencing untuk menggantikannya!


 Bavaria mengadopsi pickelhaube mulai dari tahun 1886, meskipun bentuknya sedikit berbeda dengan negara-negara bagian Jerman lainnya. Salah satu perbedaan yang menonjol adalah visor depan yang berbentuk segi empat, yang hampir sama tongkrongannya dengan yang dipakai oleh unit Dragoon (infanteri berkuda). Para prajurit ini berasal dari Bayerische Infanterie-regiment 2


 Musikzug (peleton musik) Prusia memimpin fahnenträger-abteilung (detasemen pembawa bendera) yang membawa panji-panji resimen mereka. Perhatikan penggunaan ringkragen (gorget) oleh para pembawa bendera


 Prajurit ini berasal dari Wach-Feld-Artillerie-Regiment 1 dan dia mengenakan seragam parade. Perhatikan manset mode Swedia dengan Kapellenlitzen ganda unit penjaga (Wach). Kapellenlitzen yang sama terdapat juga di kerah dan jubahnya


 Prajurit dari Gardes du Corps mengenakan seragam upacaranya. Tugas-tugas seremonial dari Gardes du Corps hanya terbatas pada para perwira, bintara, dan prajurit pilihan dari Leib-Kompanie serta korps terompet. Seragam khusus yang mentereng diperlukan untuk tugas-tugas semacam ini. Pelaut yang berpose di sampingnya berasal dari SMS Vineta, dan mengenakan seragam parade Angkatan Laut yang biasa disindir sebagai "baju monyet" oleh mereka yang memakainya!


Sumber :
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada

Foto Perang Prusia-Denmark (1 Februari 1864 - 30 Oktober 1864)


"Die Erstürmung des Königsberges bei Oberselk durch das k.u.k. 18. Jägerbataillon am 3. Februar 1864" (Penyerbuan Königsberg di Oberselk oleh Batalyon Infanteri Ringan ke-18 Austria tanggal 3 Februari 1864), sebuah lukisan yang dibuat tahun 1864 oleh pelukis Austria Siegmund L'Allemand (1840-1910). Dalam Pertempuran Königshügel di dekat Selk, pasukan Austria (yang membantu Prusia) berada di bawah komando Jenderal Lepolold Gondrecourt. Mereka berhasil memukul mundur pasukan Denmark sampai ke Dannevirke. Dalam pertempuran yang berlangsung di tengah suhu −10 °C ini (!) Brigade ke-6 Denmark memegang peranan penting


 
"Ottende brigades angreb ved Dybbøl 18. april 1864" (Serangan Brigade ke-8 di Dybbøl 18 April 1964), sebuah lukisan yang dibuat tahun 1894 oleh pelukis Denmark Vilhelm Jacob Rosenstand (1838–1915). Di pagi hari pukul 10:00 tanggal 18 April 1864, pasukan infanteri Prusia yang menginvasi Jutland melakukan serangan terhadap pertahanan Denmark setelah membombardir wilayah Dybbøl selama berbulan-bulan. Setelah garis pertahanan pertama berhasil diduduki, pasukan Denmark dari Brigade ke-8 melakukan serangan balik yang berujung dengan kegagalan: lebih dari setengah anggotanya menjadi korban! Pada pukul 13:30 Dybbøl secara resmi dikuasai oleh Prusia. Wilayah ini kemudian digunakan oleh Prusia sebagai titik loncat serangan ke sasaran berikutnya, Als, bulan Juni 1864


 "Kampene ved Dybbøl" (Pertempuran Dybbøl), sebuah lukisan yang dibuat tahun 1871 oleh pelukis Denmark Jørgen Valentin Sonne (1801-1890). Pertempuran di selatan Jutland yang menentukan ini dimenangkan oleh pihak Prusia. Pasukan bertahan Denmark berkekuatan 11.000 orang yang harus melawan 36.000 pasukan penyerbu Prusia. Denmark kehilangan 4.834 prajuritnya yang menjadi korban (dengan 700 di antaranya tewas, 554 terluka, dan 3.534 ditawan) sementara Prusia hanya kehilangan 1.201 orang

Sumber :
www.en.wikipedia.org

Album Foto Prusia (1525-1870)

Seorang prajurit Prusia dari salah satu unit Wachregiment (Resimen Penjaga). Di sampingnya tersimpan sebuah pickelhaube model 1860. Foto ini diambil tahun 1866, tahun dimana Prusia berperang dengan Austria (juga dikenal sebagai "Deutscher Krieg" alias Perang Jerman)


Sumber :
Buku "Uniforms of the German Soldier; an Illustrated History from 1870 to the Present Day" karya Alejandro M. De Quesada

Foto 170. Infanterie-Division

 Generalmajor Walter Wittke (Kommandeur 170. Infanterie-Division) memberikan kata sambutan dalam jamuan makan malam menyambut Natal yang diadakan oleh divisi yang secara resmi dibentuk pada tanggal 1 Desember 1939 di Munsterlager tersebut. Foto ini sendiri setidaknya diambil pada akhir tahun 1939 atau 1940 saat Wittke masih berpangkat Generalmajor (dia naik pangkat menjadi Generalleutnant pada tanggal 1 Agustus 1941). Setelah tugas pendudukan di Denmark dan Prancis, 170. Infanterie-Division dipindahkan ke Rumania untuk melatih unit-unit militer negara sekutu Jerman tersebut. Pada tanggal 10 Juli 1941 terdapat kerusuhan di Belzy, dimana tentara Rumania mengumpulkan 400 orang Yahudi lokal dan memukuli mereka sebagai pembalasan atas serangan yang terjadi sebelumnya. Pada momen inilah Wittke menjadi "penyelamat" orang-orang Yahudi tersebut saat dia memaksa komandan pasukan Rumania untuk "membatasi pembalasannya" hanya pada 15 orang lelaki Yahudi saja. Setelah masa tugas di Rumania, 170. Infanterie-Division secara terus-menerus bertugas di Rusia sampai dengan bulan Maret 1945, saat mereka ditarik mundur untuk mempertahankan Prusia Timur dari serbuan Tentara Merah. Wittke sendiri, yang menjadi komandan pertama divisi tersebut (1 Desember 1939 - 8 Januari 1942), melanjutkan karir militernya sebagai perwira staff di Heeresgruppe Süd dan Heeresgruppe B, sebelum pensiun dari Wehrmacht pada tanggal 31 Oktober 1943 saat usianya sudah menginjak 56 tahun

 -----------------------------------------------------------------

RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)

Major der Reserve Hans-Werner Bartels (28 Januari 1910 - 2 Desember 1991) bergabung dengan Infanterie-Ersatz-Bataillon 154 tahun 1939. Pada tanggal 21 Februari 1940 dia dipindahkan ke Infanterie-Regiment 399 dimana dia tetap berada dalam unit ini sampai dengan perang berakhir. Pada pertempuran tanggal 21-22 November 1943 Bartels menunjukkan prestasi yang mengesankan ketika dia dan batalyonnya berhasil menahan terobosan pasukan Soviet di wilayah 9. Luftwaffen-Feld-Division sekaligus berhasil melakukan serangan balasan berkali-kali yang mampu memukul mundur musuh. Dalam pertempuran sengit di Kantong Oranienbum sekali lagi Bartels berdiri paling depan dalam memimpin anakbuahnya dimana dia berhasil mengalahkan dua resimen infanteri dan satu resimen lapis baja penyerang Soviet dengan bermodalkan satu batalyonnya belaka! Dalam pertempuran ini batalyon Bartels berhasil menghancurkan 11 tank, dan setelahnya dijuluki sebagai "Das Löwenbataillon" (Batalyon Singa) yang dengan amat jelas menunjukkan kualitas unit tersebut. Bartels yang terluka dalam pertempuran itu tak lama kemudian dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 26 Januari 1944 sebagai Hauptmann der Reserve dan Führer I.Bataillon / Grenadier-Regiment 399 / 170.Infanterie-Division / L.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada Hari Paskah 1944 batalyonnya kembali beraksi brilian ketika membantu Divisi "Feldherrnhalle" dalam menjebak tiga divisi Soviet lalu menghancurkannya. Dalam pertempuran di dekat jembatan Narva ini tercatat musuh kehilangan 60 truk perangnya! Pada tanggal 12 Juli 1944 Bartels memimpin batalyonnya dalam usaha menerobos kepungan Soviet di Vilna. Dia mengambil alih komando resimennya setelah komandan resimen sebelumnya dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya. Dalam usaha ini unitnya mampu menghancurkan senjata artileri serta anti pesawat udara musuh yang "menghalangi jalan", dan berhasil mencapai wilayah yang masih dikuasai oleh pasukan Jerman. Atas prestasinya tersebut dia direkomendasikan untuk menerima Eichenlaub sebagai tambahan untuk Ritterkreuz-nya, tapi dianggap belum cukup layak sehingga hanya mendapat Anerkennungsurkunde (Sertifikat Pengakuan Dari panglima AD) saja! Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (1 September 1941); Infanterie-Sturmabzeichen in Silber (25 November 1941); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1941); Rumänische Medaille für Mannhaftigkeit III.Klasse (1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (26 Juni 1942); Krimschild (15 Februari 1943); Deutsches Kreuz in Gold (27 Februari 1943); Rumänische Erinnerungsmedaille (20 Mei 1943); Nahkampfspange in Silber (17 September 1944); Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (25 Oktober 1944); serta Verwundetenabzeichen in Gold (27 April 1945)


 Oberst Johannes Arndt (7 Oktober 1906 - 6 Juli 1944) bergabung dengan 4. (Preußen) Infanterie-Regiment tanggal 1 Maret 1924. Pada tahun 1935 dia dipindahkan ke Infanterie-Regiment 16 dan bersama unit ini ikut serta dalam kampanye di Polandia dan Prancis. Pada permulaan Unternehmen Barbarossa Arndt sudah menjadi komandan batalyon dan menunjukkan prestasi yang mengesankan dalam pertempuran di Sebastopol, Krim, sehingga batalyonnya disebutkan dalam Wehrmachtbericht edisi 15 Juni 1942. Pada tanggal 1 Agustus 1942 Arndt mengambil alih kepemimpinan di Infanterie-Ersatz-Regiment 22 dan pangkatnya dinaikkan menjadi Oberstleutnant. Dari sana dia ditunjuk lagi sebagai komandan Grenadier-Regiment 391yang sedang bertempur mati-matian melawan pasukan Rusia di sekitar Leningrad. Ketika musuh melancarkan ofensif besar-besaran tanggal 15 Januari 1944, resimen di bawah kepemimpinan Arndt berhasil mencegah musuh yang berusaha mengepung dua divisi Jerman (126. Infanterie-Division dan 9. Luftwaffen-Feld-Division). XXX. Guard Corps Soviet hanya mampu menerobos maju sejauh 2,2 km sebelum mentok ketika menghadapi perlawanan mati-matian dari resimen Arndt. Ketika pasukan cadangan Jerman didatangkan, akhirnya front Heeresgruppe Nord berhasil distabilkan kembali. Atas prestasinya tersebut Johannes Arndt dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Februari 1944 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Grenadier-Regiment 391 / 170.Infanterie-Division / LIV.Armeekorps / 18.Armee / Heeresgruppe Nord. Pada tanggal 20 April 1944 sang komandan resimen mendapatkan cuti dan baru kembali ke unitnya tanggal 13 Mei 1944. Hanya berselang dua bulan kemudian dia gugur dalam pertempuran di Molidesno. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Dienstauszeichnung III.Klasse dan IV. Klasse (2 Oktober 1936); Eisernes Kreuz II.Klasse (18 Mei 1940) dan I.Klasse (3 Agustus 1941); Verwundetenabzeichen in Schwarz; Infanterie-Sturmabzeichen; Anerkennungsurkunde des Oberbefehlshabers des Heeres (15 Juni 1942); Krimschild; serta Deutsches Kreuz in Gold (2 Februari 1942)



Sumber :
www.forum.axishistory.com
www.historic.de
www.ostvermisste-1944.de
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de

Saturday, April 26, 2014

Album Foto 716. Infanterie-Division

 Foto ini diambil di belakang sebuah gereja di Colleville-sur-Mer (Normandia) tanggal 14 Juni 1944, tak lama setelah pendaratan amfibi Sekutu, dan memperlihatkan tiga warga sipil Prancis berbincang santai dengan kameraman Amerika dari 162nd atau 165th Signal Photo Company di dekat mayat tentara Jerman. Berdiri ketiga dari kiri adalah kapten medis dari ESB Omaha (kompi ke-5 atau ke-6) yang teridentifikasi dari helmnya dan pita lengan palang merah. Foto hasil karya fotografer terkenal Robert Capa ini pertama kali dipublikasikan oleh majalah LIFE edisi 3 Juli 1944 halaman 11, dan sensor masa itu telah membuat logo unit di helm dan lencana lengan di prajurit yang membelakangi kamera di kanan menjadi tidak terlihat dengan jelas (sebenarnya dia berasal dari 82nd Airborne Division / First U.S. Army). Saat pasukan Sekutu bergerak semakin dalam di Normandia, masyarakat Prancis, di bawah perintah langsung dari Jenderal Dwight D. Eisenhower, melakukan berbagai aksi sabotase dan hal apapun yang bisa mereka lakukan demi menghambat usaha pasukan Wehrmacht yang sedang bertempur di negerinya. Tentara Jerman dalam foto ini dibunuh oleh seorang warga Prancis yang sebelumnya telah dipaksa bekerja untuk Nazi dengan gaji 2$ perminggu. Si Landser kemungkinan besar berasal dari 3.Kompanie / I.Bataillon / Grenadier-regiment 726 / 716.Infanterie-Division yang memang pada saat itu ditempatkan di Colleville-sur-Mer


Sumber :
www.flickr.com