Sunday, November 9, 2014

SS-Obergruppenführer Theodor Eicke (1892-1943), Komandan Totenkopf dan Kamp Konsentrasi



Album foto Theodor Eicke bisa dilihat DISINI

 Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Theodor Eicke
Panggilan/julukan: Papa
Lahir: 17 Oktober 1892 di Hüdingen/Elsaß-Lothringen (Jerman)
Meninggal: 26 Februari 1943 di Orelka/Kharkov (Ukraina)
Nomor keanggotaan NSDAP: 114 901 (1 Desember 1928)
Nomor keanggotaan SS: 2921 (29 Juli 1930)
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Stationsvorsteher Heinrich Eicke (ayah); Bertha Schwebel (istri)
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
29.07.1930 SS-Mann
00.08.1930 SS-Truppführer
27.11.1930 SS-Sturmführer
30.01.1931 SS-Sturmbannführer
15.10.1931 SS-Standartenführer
21.10.1932 SS-Oberführer
30.01.1934 SS-Brigadeführer
11.07.1934 SS-Gruppenführer
30.01.1937 Mitglied der Großdeutschen Reichstags (M.d.R.)
14.09.1941 Generalleutnant der Waffen-SS
20.04.1942 SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS

Karriere (Karir):
00.00.1909 - 00.00.1913 Freiwilliger di 23. Infanterie-Regiment "König Ferdinand der Bulgaren"
00.00.1913 - 00.08.1914 Ditempatkan di 22. Infanterie-Regiment "Fürst Wilhelm von Hohenzollern"
00.00.1916 - 00.00.1917 Dipindahkan ke Königlich Bayerisches 2. Fußartillerie-Regiment
00.00.1917 - 01.03.1919 Unterzahlmeister di Königlich Bayerisches 2. Fußartillerie-Regiment
01.03.1919 - 00.09.1919 Keluar dari dinas militer dan pindah bersama keluarganya ke Thüringen
00.09.1919 - 00.12.1919 Belajar di Technischen Hochschule di Ilmenau (Thüringen)
00.12.1919 - 00.07.1920 Polizeianwärter di Polizeidienst Thüringen dan Polizeiverwaltung di Ilmenau
00.07.1920 - 00.00.1921 Kommissarsprüfung di Cottbus
00.00.1921 - 00.00.1921 Offiziersanwärter Schutzpolizei di Weimar
00/00/1921 - 00.02.1922 Kriminalbeamter di Soran
00.02.1922 - 00.01.1923 Menjadi pengangguran setelah dipecat dari kepolisian karena dianggap subversif dan diam-diam menjadi pendukung Nazi!
00.01.1923 - 00.03.1932 Anggota BASF di Ludwigshafen sebagai Konsultan Keamanan
00.00.1927 - 00.00.1930 Anggota SA
01.12.1928 - 29.07.1930 SA-Truppführer di Frankenthal
29.07.1930 - 26.02.1943 Anggota SS
30.08.1930 - 27.11.1930 Anggota SS-Sturm 147
27.11.1930 - 30.01.1931 Führer SS-Sturm 147
30.01.1931 - 07.11.1931 Führer II./10. SS-Brigade.
07.11.1931 - 21.12.1931 Verwaltungsführer 10. SS-Standarte.
00.00.1931 - 00.03.1932 Membuat alat peledak ilegal sebagai pertahanan diri dari kaum Komunis atas suruhan Gauleiter Josef Bürckel
21.12.1931 - 00.03.1932 Führer 10. SS-Standarte
00.03.1932 - 00.09.1932 Ditangkap atas kegiatan pembuatan alat peledak ilegal dan dihukum selama dua tahun penjara
00.09.1932 - 16.01.1933 Melarikan diri ke Italia atas bantuan Reichsführer-SS Himmler
00.10.1932 - 16.01.1933 Leiter NS-Flüchtlingslagers Malcesine/Gardasee. Di pengasingannya Eicke ikut hadir dalam acara peringatan kemenangan Italia atas Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang digelar di Monumen Bolzano sehingga memicu kemarahan para petinggi NSDAP. Dia lalu dikeluarkan dari partai
16.01.1933 - 21.03.1933 Kembali ke Jerman hanya untuk berselisih dengan Gauleiter Josef Bürckel
21.03.1933 - 00.06.1933 Dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa atas suruhan Bürckel
00.06.1933 - 20.06.1934 Offizier z.b.V. bei der SS-Gruppe "Süd"
26.06.1933 - 09.03.1934 Bertugas di Konzentrationslager Dachau yang baru didirikan
09.03.1934 - 00.05.1934 Kommandant KL Dachau
00.05.1934 - 00.11.1939 Diserahi tugas untuk mereorganisasi Kamp Konsentrasi
01.07.1934 - 02.07.1934 Terlibat dalam pembunuhan Ernst Röhm
04.07.1934 - 14.11.1939 Inspekteur der Konzentrationslager und Führer der SS-Wachverbände
10.09.1939 - 01.10.1939 HSSPF "Generalgouvernement" (Krakau)
30.10.1939 - 26.02.1943 Kommandeur SS-Totenkopf-Division
07.07.1941 - 19.09.1941 Dirawat di rumah sakit setelah terluka parah akibat ranjau darat Soviet yang meledakkan mobil komando yang ditumpanginya
26.02.1943 Terbunuh 15km di timur Orelka ketika pesawat ringan Fieseler Storch yang dinaikinya ditembak jatuh oleh pasukan Rusia

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
00.00.1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
00.00.19__ Braunschweigisches Kriegsverdienstkreuz II.Klasse
00.00.19__ Bayerischer Tapferkeitsorden
00.00.19__ Bayerische Militärdienstauszeichnung III.Klasse
00.00.1934 Frontkämpferehrenkreuz
00.00.193_ Danziger Kreuz
00.00.193_ SS-Dienstauszeichnungen
00.00.193_ Ehrendegen Reichsführer-SS
00.00.193_ SS-Totenkopfring
30.01.1940 Goldenes Parteiabzeichen der NSDAP
26.05.1940 Spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
31.05.1940 Eisernes Kreuz I.Klasse
26.12.1941 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #757 (sebagai SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS dan Kommandeur SS-Division Totenkopf / X.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord)
00.00.194_ Verwundetenabzeichen in Silber
00.00.1942 Medaille Winterschlacht im Osten (Ostmedaille)
20.04.1942 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #88 (sebagai SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS dan Kommandeur SS-Division Totenkopf / II.Armeekorps / 16.Armee / Heeresgruppe Nord)
21.10.1942 Disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht

Aufzeichnungen (Catatan):
* Ayahnya Heinrich Eicke berprofesi sebagai Stationsvorsteher (penanggung jawab stasiun kereta api), dan Theodor Eicke merupakan anak bungsu dari 11 bersaudara! Dia tumbuh dalam keadaan serba kekurangan.
* Eicke menikah dengan Bertha Schwebel tanggal 26 Desember 1914 dan dikaruniai dua orang anak: Irma Eicke (lahir 5 April 1916) dan Hermann Eicke (lahir 4 Mei 1920). Irma kemudian menikah dengan SS-Obersturmbannführer Karl Leiner yang merupakan komandan pertama SS-Panzer-Regiment "Totenkopf", sementara Hermann gugur dalam pertempuran tanggal 2 Desember 1941 sebagai Leutnant di Heer (Angkatan Darat).
* Di sekolahnya Eicke bukanlah anak yang pintar. Dia drop out dari sekolah saat usianya menginjak 17 tahun, persis sebelum kelulusan!
* Eicke drop out untuk kedua kalinya saat belajar di Technischen Hochschule di Ilmenau (Thüringen) - yang merupakan kampung halaman istrinya - seusai Perang Dunia Pertama. Dia melamar masuk menjadi anggota polisi tak lama setelahnya, tapi dikeluarkan beberapa tahun kemudian karena terang-terangan menunjukkan kebenciannya pada Republik Weimar dan sering terlibat dalam demonstrasi-demonstrasi politik yang selalu berujung pada kekerasan.
* Pada tahun 1931 Eicke terlibat perselisihan dengan petinggi NSDAP lokal Josef Bürckel. Gara-garanya Bürckel bermaksud untuk menjadikan SA dan SS di Westmark berada di bawah kendalinya. Berdasarkan klaim Eicke, Bürckel bahkan bekerjasama dengan satuan polisi setempat dalam melarang parade SS dan SA yang digelar di Ludwigshafen. Tak lama kemudian Eicke ditahan gara-gara kepemilikan bahan peledak serta perencanaan pembunuhan terhadap lawan politiknya. Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun, meskipun kemudian diberi pengampunan sementara oleh pejabat Bavaria yang berwenang. Eicke memanfaatkan kesempatan untuk kembali pada Standarte-nya sehingga menarik perhatian petugas kepolisian setempat. Pengampunannya dibatalkan tapi, sebelum ditangkap kembali, Eicke keburu melarikan diri ke Italia atas suruhan Himmler demi menenangkan situasi. Saat Eicke absen Bürckel memanfaatkan kesempatan dengan menyebarkan berita bohong bahwa dia telah dikeluarkan dari partai. Mengetahui kabar tersebut tentu saja Eicke marah besar dan mengancam untuk melakukan pembalasan pada Bürckel melalui surat yang dikirimkan pada sesama anggota unit SS-nya di Jerman. Eicke bahkan menulis bahwa dia akan membunuh sang pejabat Nazi karena telah melukai kehormatannya. Saat Eicke kembali ke Jerman tak lama setelah Nazi berkuasa, konflik diantara kedua orang musuh bebuyutan tersebut langsung tersulut kembali. Dalam satu kesempatan, Eicke dan beberapa personil SS bahkan sampai mengunci Bürckel di kloset pesuruh kantor! Polisi kemudian dipanggil dan tak lama kemudian Eicke dimasukkan ke rumah sakit jiwa Würzburg (Nervenklinik) - tentu saja atas suruhan Bürckel - dan keanggotaannya di SS dicabut. Eicke kemudian berhasil meyakinkan Himmler untuk memasukkannya kembali di SS dengan berjanji bahwa dia akan menjadi "anak baik". Merasa puas, sang Reichsführer-SS langsung menjadikannya sebagai komandan kamp konsentrasi Dachau.
* Eicke ditunjuk menjadi Komandan Kamp Konsentrasi Dachau tanggal 9 Maret 1934 menggantikan SS-Sturmbannführer Hilmar Wäckerle yang dituduh terlibat dalam pembunuhan beberapa tahanan dengan alasan "sebagai penghukuman". Eicke meminta pada Himmler agar para penjaga kamp konsentrasi dipermanenkan statusnya, dan Himmler pun mengabulkannya dengan membentuk SS-Wachverbände (Unit Penjaga SS).
* Setelah menjadi Kampkommandant Dachau, Eicke langsung melakukan banyak perubahan mendasar yang nantinya diterapkan di seluruh kamp konsentrasi di seantero Reich. Dia menentukan peraturan baru untuk para penjaga kamp, diantaranya adalah disiplin kaku, kepatuhan total pada perintah, dan regulasi pemberian hukuman yang lebih ketat kepada para penghuninya. Seragam khusus dibagikan pada para penjaga dan tahanan, dimana seragam penjaganya mempunyai insignia Totenkopf (tengkorak) di bagian kerah. Eicke membenci sifat kelemahan dalam diri dan menginstruksikan pada para anakbuahnya bahwa setiap anggota SS yang mempunyai hati yang lemah bisa "... langsung pensiun segera ke biara". Sifat anti-Yahudi dan anti-Komunis yang kental dalam dirinya, ditambah dengan kepatuhan tanpa kompromi yang diterapkannya membuat Himmler terkesan, dan pada bulan Mei 1934 dia diangkat sebagai Inspektur Kamp Konsentrasi seluruh Jerman.
* Pada awal tahun 1934 Hitler dan beberapa petinggi Nazi lainnya diliputi kecurigaan bahwa Ernst Röhm, Panglima SA, sedang merencanakan kudeta. Hitler memutuskan pada tanggal 21 Juni 1934 bahwa Röhm dan kepemimpinan SA di bawahnya harus dimusnahkan. Pembersihan para pejabat SA dan "musuh negara lainnya" dimulai pada tanggal 30 Juni 1934 dalam sebuah aksi yang dinamakan sebagai "Malam Pisau Panjang". Eicke bersama dengan beberapa orang anggota pilihan dari Dachau ditugasi untuk membantu Leibstandarte SS pimpinan Sepp Dietrich dalam menahan dan memenjarakan para komandan SA. Setelah Röhm ditangkap, Hitler memberi dia pilihan apakah akan bunuh diri atau ditembak. Ketika Röhm menolak untuk membunuh dirinya sendiri, dia dieksekusi mati oleh Eicke (bersama dengan ajudannya Michael Lippert) tanggal 1 Juli 1934.
* Dalam perannya sebagai Inspektur Kamp Konsentrasi, Eicke memulai reorganisasi besar-besaran pada tahun 1935. Kamp-kamp yang lebih kecil dihapuskan sementara Dachau dipertahankan. Tak lama kemudian kamp konsentrasi Sachsenhausen dibuka musim panas 1936, dilanjutkan dengan Buchenwald musim panas 1937 dan Ravensbrück (dekat Lichtenburg) bulan Mei 1939. Terdapat pula beberapa kamp tambahan lainnya di Austria setelah negara tersebut bergabung dengan Nazi, diantaranya adalah kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen yang dibuka tahun 1938. Semua peraturan di dalam kamp, baik yang ditujukan pada para penjaga atau tahanan, diseragamkan mengikuti peraturan kamp Dachau.
* Pada tanggal 29 Maret 1936, unit penjaga dan adminitrasi kamp konsentrasi secara resmi dinamai ulang menjadi SS-Totenkopfverbände (SS-TV). Reorganisasi ulang serta pengenalan pekerja paksa yang dilakukan oleh Eicke membuat SS-TV menjadi salah satu cabang SS yang paling berpengaruh, dan hal ini menimbulkan kecemburuan dalam diri Komandan SD dan Gestapo  Reinhard Heydrich - yang sebelumnya telah berusaha untuk mengambil alih kontrol kamp konsentrasi Dachau dari tangan Eicke tapi gagal. Eicke tetap bertahan setelah mendapatkan dukungan penuh dari Himmler.
* Pada awal Perang Dunia II, kesuksesan "saudara-saudara" Totenkopf seperti SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) Leibstandarte SS Adolf Hitler dan tiga Standarten dari SS-Verfügungstruppe dalam penyerbuan ke Polandia membuat Hitler menyetujui rekomendasi Himmler untuk membentuk tiga divisi Waffen-SS bulan Oktober 1939. SS-Division Totenkopf dibentuk dari resimen-resimen di bawah SS-Totenkopfverbände: 1. Standarte (Oberbayern), 2. Standarte (Brandenburg) dan 3. Standarte (Thüringen), ditambah dengan SS-Heimwehr Danzig. Eicke ditunjuk sebagai komandannya.
* Dalam pertempuran demi merebut Kanal La Bassee (Prancis) dari tangan pasukan Inggris bulan Mei 1940, Eicke bertindak ceroboh dengan melakukan penyerangan tanpa persiapan yang cukup sehingga divisinya menderita banyak korban tak perlu. Setelah kegagalan ini, komandan korpsnya, General der Kavallerie Erich Hoepner, menjadi begitu marah sehingga secara terang-terangan menuduh Eicke sebagai "tukang jagal" di hadapan para staff dan perwiranya! Bahkan Himmler sendiri ikut-ikutan memarahi Eicke dan memperingatkan agar jangan lagi dia melakukan tindakan bodoh seperti itu lagi.
* Setelah kejadian ini, Eicke menjadi "insyaf" dan lebih berhati-hati lagi dalam mengarahkan pasukannya di medan pertempuran. Ketika Jerman menyerbu Uni Soviet tahun 1941, begitu banyak perbaikan yang dilakukannya sehingga kinerja Divisi SS Totenkopf mendapat pujian dari Erich von Manstein.
* Divisi Totenkopf menjelma menjadi salah satu formasi tempur Jerman paling efektif di Front Timur dan seringkali bertugas sebagai "Pemadam kebakaran Hitler", berpindah dari satu wilayah kritis ke wilayah kritis lainnya untuk menangkal setiap terobosan Soviet. Selama berlangsungnya perang, Eicke dan anakbuahnya menjadi terkenal lewat kebrutalan mereka serta kejahatan perang yang mereka lakukan, termasuk eksekusi 97 orang tawanan Inggris di Le Paradis tahun 1940, pembunuhan prajurit Soviet yang tertangkap, serta penjarahan dan pembakaran desa-desa di Front Timur. Divisi Totenkopf tak pernah kendur dalam hal kegigihan bertempur, baik itu dalam Unternehmen Barbarossa tahun 1941, Pertempuran Demyansk musim dingin 1941/1942, ofensif musim panas tahun 1942, penguasaan kembali Kharkov tahun 1943, pertahanan Warsawa tahun 1944, dan Pertempuran Budapest tahun 1945.
* Pada tanggal 6 Juli 1941, saat sedang mengarahkan pasukannya dalam pertempuran di Garis Pertahanan Stalin, Eicke terluka parah di bagian kaki setelah kendaraan yang ditumpanginya menginjak ranjau darat. Sang komandan divisi buru-buru dibawa ke Jerman untuk mendapatkan perawatan maksimal. Dibutuhkan waktu tiga bulan untuk memulihkan kondisinya, dan bahkan setelah itu pun kondisinya masih belum 100% fit sehingga harus selalu menggunakan bantuan tongkat saat berjalan.
* Sebenarnya, kalau saja setelah terluka parah Eicke meminta penempatan di jajaran staff, tak akan ada orang yang berkata buruk tentangnya atau mencela keputusannya. Dia telah menunjukkan keberanian yang luar biasa saat mendampingi pasukannya di front terdepan pertempuran, dan banyak para perwira lain yang "kurang fanatik" memanfaatkan kesempatan luka mereka sebagai alasan untuk cabut dari tugas tempur. Tapi Eicke justru adalah personifikasi paling pas dari kata "fanatik", dan dia telah mendambakan untuk segera kembali bertempur walaupun kondisinya masih belum cukup pulih! Dia kembali ke neraka Rusia tanggal 19 September 1941, dan langsung memimpin pasukannya dalam menangkal setiap serbuan yang dilancarkan oleh Tentara Merah. Begitu beratnya kondisi pertempuran sehingga di akhir Juli 1941 pasukannya tinggal tersisa 3000 orang dari asalnya 15000 orang!
* Bagi Theodor Eicke, hanya ada satu kejahatan yang tak terampunkan: sikap pengecut di hadapan musuh. Untuk ini dia boleh bangga karena tak ada satupun - termasuk pembencinya yang paling ekstrim - yang meragukan keberaniannya di medan pertempuran. Dalam Pertempuran Demyansk dimana divisinya dikepung habis-habisan oleh musuh, Eicke ikut merasakan penderitaan para prajuritnya. Dia berkemah di tumpukan salju, mengenakan pakaian basah selama berhari-hari, berkali-kali terekspos oleh tembakan musuh, dan memakan ransum yang sama seperti yang diterima oleh prajurit berpangkat paling rendah! Tidak heran kalau anakbuahnya menjadi begitu memuja pimpinan mereka, dan memanggil Eicke dengan sebutan "Papa".
* Meskipun nama Totenkopf naik daun dan Eicke mendapat medali tertinggi atas prestasi yang telah diraihnya, dia tetap meradang karena mendapati divisi yang sangat dicintainya, divisi yang dibangunnya dengan susah payah, berkurang drastis kekuatannya karena bertempur non-stop tanpa henti selama berbulan-bulan tanpa mendapat istirahat atau penggantian personil. Eicke menganggap bahwa komandan korpsnya saat itu, General der Infanterie Walter von Brockdorff-Ahlefeldt, sama sekali tak menaruh perhatian terhadap divisi SS yang berada di bawah komandonya dan selalu mengirim Totenkopf ke setiap titik kritis pertempuran. Di satu pihak hal ini berpengaruh positif dalam mendongkrak nama Divisi SS Totenkopf sebagai unit yang bisa diandalkan dalam segala kondisi, tapi di sisi lain hal ini juga yang menjadi sebab utama divisinya hancur-hancuran dan menderita korban besar, sementara divisi-divisi Heer lain yang berada dalam satu komando bisa dibilang masih utuh kekuatannya. Kecurigaan Eicke bahwa Von Brockdorff-Ahlefeldt sengaja melakukannya bukannya tanpa alasan. Jenderal Angkatan Darat satu ini ternyata adalah pembenci Hitler yang nantinya ikut serta dalam upaya pembunuhan terhadap sang Führer tanggal 20 Juli 1944. Dia tidak merasakan "rasa cinta" sedikitpun terhadap divisi SS yang berada di bawah komandonya.
* Eicke berkali-kali protes pada pimpinannya Heinrich Himmler dan menyuarakan kegalauannya. Ketika mendapat kesempatan untuk beraudiensi dengan Hitler tanggal 26 Juni 1942, dia pun menyuarakan kondisi parah yang diderita oleh divisinya (yang saat itu tinggal tersisa 2000 orang!). Akhirnya permintaannya dikabulkan dan Totenkopf ditarik dari medan perang Rusia untuk dikirim ke Prancis demi menjalani reorganisasi ulang sebagai Divisi Panzergrenadier.
* Eicke tewas pada tanggal 26 Februari 1943 di awal Pertempuran Ketiga Kharkov beberapa bulan setelah naik pangkat menjadi SS-Obergruppenführer (setingkat dengan General der Waffen-SS). Saat itu dia baru saja keluar dari rumah sakit untuk menjalani perawatan atas luka-lukanya. Eicke mendapat kabar bahwa unit yang dipimpin oleh menantunya, Karl Leiner, terkepung oleh musuh. Dia lalu berangkat menggunakan pesawat ringan Fieseler Fi 156 Storch untuk melakukan pengintaian medan pertempuran dari udara sekaligus mencari posisi Leiner. Tak lama kemudian, tepat pukul 16:40, pesawat  yang ditumpanginya ditembak jatuh oleh tembakan udara pasukan darat Soviet, 1 kilometer barat-daya Artelnoje (dekat Lozovaya).
* Tempat jatuhnya pesawat Eicke ternyata berada di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Rusia! Para anggota Divisi SS Totenkopf - yang sangat memuja pemimpin mereka - secara sukarela membentuk sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) dibawah pimpinan SS-Hauptsturmführer Arzelino Masarie yang bertugas untuk membawa pulang jenazah Eicke bersama dengan dua orang yang ikut tewas bersamanya : SS-Hauptsturmführer Otto Friedrich (Stabsoffizier SS-Panzergrenadier-Division Totenkopf) dan Oberfeldwebel Michael Werner (pilot). Ketika sinar matahari pertama terbit tanggal 27 Februari 1943 pukul 05:15, Kampfgruppe berkekuatan dua Sturmgeschütz III, tiga Schützenpanzerwagen dan dua peleton Kradtruppen (pasukan sepeda motor) berangkat ke lokasi. Artileri Totenkopf membombardir wilayah sekitar jatuhnya Eicke untuk memberi perlindungan Kampfgruppe tersebut dari serangan musuh. Ketika mereka menemukan jenazah Eicke tidak jauh dari rongsokan pesawat, ternyata sepatunya telah hilang dicuri orang, begitu juga beberapa insignia dan medalinya. Ketika pencarian dilanjutkan di sekitar lokasi, akhirnya medali Eichenlaub yang berharga milik Eicke bisa ditemukan, begitu juga dengan beberapa barang pribadi lainnya
* Eicke dikuburkan di desa yang berdekatan pada tanggal 1 Maret 1943. Hitler memerintahkan agar upacara penguburan jenderal favoritnya tersebut dibuat menuruti cara penguburan raja-raja kuno Jerman yang penuh dengan ritual pagan!
* Setelah kematiannya, Eicke digambarkan oleh pers Nazi sebagai seorang pahlawan, dan kemudian sebuah resimen infanteri Totenkopf mendapat kehormatan dengan penyematan ärmelstreifen (strip lengan) "Theodor Eicke". Pada awalnya Eicke dikebumikan di Deutscher Soldatenfriedhof (Kuburan Prajurit Jerman) Otdochnina di dekat Orelka (Rusia), tapi kemudian pada bulan September 1943 Himmler memerintahkan agar jenazahnya digali dan dikubur ulang di Deutscher Soldatenfriedhof Hegewald di Zhitomir. Ketika pasukan Wehrmacht mundur massal dari Front Timur tahun 1944, jenazah sang komandan Totenkopf masih terkubur disana.
* Divisi SS Totenkopf sangat terpukul mengetahui berita kematian pemimpinnya Theodor Eicke. Para veteran divisi ini dari masa pertama pembentukannya biasa memanggil Eicke dengan sebutan "Papa" sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap sang komandan yang dikenal tegas dan keras tapi tetap penuh humor dan "ngemong" terhadap anakbuahnya. Dia ikut menderita bersama pasukannya dalam pertempuran-pertempuran yang berat di Rusia (terutama sebelas bulan pengepungan Demyanks) dan selalu hadir paling depan saat menghadapi musuh.
* Theodor Eicke adalah salah satu figur utama dalam sejarah SS. Charles Syndor menggambarkan dia sebagai "arsitek, pembangun, dan direktur sistem kamp konsentrasi Jerman di masa sebelum perang". Dia juga yang menciptakan divisi Waffen-SS Totenkopf (Kepala Kematian) yang anggotanya diambil dari para penjaga kamp konsentrasi yang berada di bawah kendalinya.



Sumber :
Buku "Hitler's Commanders: Officers of the Wehrmacht, the Luftwaffe, the Kriegsmarine, and the Waffen-SS" karya Samuel W. Mitcham Jr. dan Gene Mueller 
Foto koleksi Walter Frentz

No comments:

Post a Comment