- Biografi Erwin Rommel
- Catatan kecil tentang Erwin Rommel
- Erwin Rommel di mata supir pribadinya
- Free download video HITLER'S WARRIOR: ROMMEL
- GIF animasi Erwin Rommel
- Jadwal inspeksi Erwin Rommel di Normandia dan Atlantik Wall
- Kisah Interogasi Erwin Rommel dan Pasukan Komando Inggris
- Memorabilia Erwin Rommel
- Foto berwarna Erwin Rommel
- Foto Erwin Rommel dan Adolf Hitler
- Foto Erwin Rommel dan kedatangan pertama Afrikakorps di Afrika Utara
- Foto Erwin Rommel di masa kecil dan muda
- Foto Erwin Rommel sebagai komandan Führer-Begleit-Bataillon
- Foto Erwin Rommel sebagai komandan 7.Panzer-Division
- Foto Erwin Rommel sebagai Panglima Afrikakorps
- Foto Erwin Rommel di Normandia dan Atlantik Wall
- Foto terakhir Erwin Rommel
- Foto upacara pemakaman Erwin Rommel
Tuesday, August 30, 2011
Artikel dan Foto Erwin Rommel
Sunday, August 28, 2011
Foto Tokoh Third Reich yang Memakai FJ-Helm (Helm Fallschirmjäger)
Major Gustav Altmann (13 April 1912 – 20 Februari 1981) masuk sekolah polisi sebagai Polizeianwärter tanggal 9 April 1931 sebelum kemudian ditempatkan di Landespolizeigruppe " Wecke " yang nantinya berganti nama menjadi Regiment " General Göring " (waktu itu kepolisian berada di bawah komando Hermann Göring). Dalam penyerangan ke Polandia Altmann telah menjadi Leutnant di 1.Kompanie / Fallschirmjäger-Regiment 1. Dalam persiapan untuk kampanye di Barat, dia dipanggil untuk bertugas sebagai perwira di Sturm-Abteilung "Koch" (juga dikenal sebagai Luftlande-Sturm-Abteilung), dan menjalani latihan konstan selama enam bulan demi untuk merebut Benteng Eben Emael. Sturm-Abteilung "Koch" dibagi lagi menjadi beberapa Sturmgruppen, dan Altmann diserahi tanggungjawab sebagai komandan Sturmgruppe "Stahl" yang tugas utamanya menduduki jembatan Veldwezelt yang melintasi Albert-Kanal. Ketika penyerbuan ke Barat dimulai tanggal 10 Mei 1940, Sturmgruppe "Stahl" mendarat di jembatan tujuannya jam 05:24 subuh menggunakan glider yang tak bersuara. Mereka segera melaksanakan tugasnya untuk menduduki jembatan sebelum sempat diledakkan oleh pasukan Belgia yang bertahan. Tidak hanya itu, Altmann dan anakbuahnya mampu menahan usaha pasukan bantuan musuh dari Divisi Infanteri ke-7 Belgia yang berusaha menduduki kembali jembatan, sampai akhirnya pasukan bantuan Jerman dari Schützen-Regiment 33 tiba. Perlu diketahui bahwa Veldwezelt merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan Vormarschweg dengan Antwerpen sehingga pendudukannya secara utuh oleh pasukan Jerman sangatlah vital. Atas prestasinya tersebut Altmann dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 12 Mei 1940 sebagai Oberleutnant dan Führer Sturmgruppe "Stahl" / Sturm-Abteilung "Koch" / 7.Flieger-Division / VII.Fliegerkorps / Luftflotte 2, juga kenaikan pangkat sebagai Hauptmann tanggal 16 Mei 1940. Setelah itu Altmann ikut serta dalam penyerbuan ke Kreta melalui udara tanggal 22 Mei 1941 sebagai komandan 2.Kompanie / Sturm-Regiment 1. Ternyata penyerbuan kali ini menjadi bencana ketika Altmann dan 150 orang anakbuahnya mendarat di Semenanjung Akrotiri hanya untuk mendapati bahwa pihak Inggris telah menunggu mereka! Dalam pembantaian yang kemudian terjadi, 108 orang anggota kompi ke-2 menjadi korban, sementara Altmann sendiri (bersama Zugführer Oberleutnant Möhr dan Leutnant Rümmler) ditangkap oleh musuh. Mereka menjalani sisa perang sebagai tawanan perang, dan bahkan Altmann mendapat kenaikan pangkatnya sebagai Major (24 Agustus 1942) dalam posisi itu! Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe; Dienstauszeichnung der Wehtmacht IV.Klasse 4 jahre; Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse (dua-duanya 12 Mei 1940, barengan dengan Ritterkreuz!); Ärmelband Kreta; serta disebutkan namanya dalam Wehrmachtbericht edisi 9 Juni 1941
Oberleutnant Karl-Heinz Becker (Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 1) beristirahat di dekat lapangan udara Heraklion, Kreta (Yunani), pada tanggal 20 Mei 1941. Becker (2 Januari 1914 - 3 Oktober 2000) mengawali karirnya pada tanggal 10 Oktober 1934 saat bergabung dengan Landespolizeigruppe "General Göring", sebelum kemudian berpindah ke unit Pasukan Terjun Payung Jerman yang baru didirikan. Pada saat penyerbuan Jerman ke Pulau Kreta, Kompaniechef Becker berperan besar dalam mengalahkan gabungan pasukan Inggris, Australia dan Yunani di kota Heraklion, padahal pada saat itu dia dan pasukannya mengalami kelelahan luar biasa setelah bertempur nonstop selama berhari-hari. Atas jasa-jasanya, Becker dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 9 Juli 1941 sebagai Oberleutnant dan Chef 11.Kompanie / III.Bataillon / Fallschirmjäger-Regiment 1 / 7.Flieger-Division / XI.Fliegerkorps / Luftflotte IV. Setelah itu dia masih aktif bertempur di Rusia dan Prancis, dari komandan kompi sampai menjadi komandan resimen. Becker dianugerahi Eichenlaub #780 untuk Ritterkreuz-nya pada tanggal 12 Maret 1945 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Fallschirmjäger-Regiment 5 / 3.Fallschirmjäger-Division / LXXIV.Armeekorps / 5.Armee, setelah berhasil mementahkan serangan balasan pasukan Amerika di wilayah Bullange, Honsfeld, Bucholz, dan Berk, yang merupakan bagian dari Pertempuran Ardennes. Pada tanggal 8 Maret 1945 Oberst Becker dipercaya untuk menjadi Komandan 3. Fallschirmjäger-Division, sampai dengan menyerahnya pada tanggal 8 April 1945. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Wehrmacht-Dienstauszeichnung, IV. Klasse; Eisernes Kreuz II.Klasse (15 Oktober 1939) und I.Klasse (31 Mei 1940); Fallschirmschützenabzeichen der Luftwaffe; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1942); Ärmelband "Kreta“; Verwundetenabzeichen in Schwarz (7 Februari 1943); Nahkampfspange in Bronze; Deutsches Kreuz in Gold (29 Juni 1944); serta Nahkampfspange in Silber (6 Februari 1945). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht (29 Juli 1944)
Generalmajor Ludwig Heilmann
Hauptmann Horst Kerfin (21 Maret 1913 - 22 Januari 1943) dalam sebuah foto yang diambil di Rusia pada tahun 1942. Dia mengenakan FJ-knochensack (Jaket penerjun payung) polos dengan bandoleer tergantung di luarnya. Dua buah stielhandgranate diselipkan di ikat pinggang, sementara lengannya memegang senapan Kar 98k. Tidak diketahui mengapa Kerfin, yang merupakan seorang perwira, berpose menenteng senapan dalam foto ini, sementara normalnya dia minimal bersenjatakan pistol atau senapan mesin MP40! Kerfin sendiri nantinya terbunuh dalam pertempuran melawan Tentara Merah di Alexeseyevka pada tanggal 22 Januari 1943
Karl-Lothar Schulz (pangkat terakhir Generalmajor) di Kreta tahun 1941
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.ritterkreuztraeger-1939-45.de
www.wehrmacht-awards.com
Saturday, August 27, 2011
Foto Udara
Foto udara kompleks kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau lengkap dengan Hundestaffel Kennels
"Dua jadi satu bisa", di Teluk Euboea (Yunani) tanggal 20 April 1941. Teks laporannya, yang dipersiapkan oleh Seksi Foto Udara Kampfgeschwader 51, berbunyi: "Bagian barat laut Teluk Euboea - satu buah kapal dagang seberat 3000-4000 ton tenggelam. Pilot: Oberleutnant (Matthias) Schwegler, Observer: Feldwebel Kräher
Unteroffizier Heimo Nussbaumer dari 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 76 (KG 76) menceritakan tentang kisahnya di Stalingrad: "Staffel kami bermarkas di aerodrome lapangan di Tazinskaya. Dengan menggunakan pesawat-pesawat Junkers Ju 88, kebanyakan kami dikirim untuk melakukan misi pengeboman dengan target-target besar seperti pabrik traktor, elevator gandum raksasa, "unit anti pesawat udara wanita" di deretan pulau di sungai Volga, dan ferry-ferry penyeberangan di malam hari. Di waktu kemudian kami mengetahui bahwa pihak Rusia telah membangun sebuah jembatan penyeberangan bawah air melintasi Volga (aku sendiri tak pernah melihatnya, karena itu adalah sesuatu yang mustahil di perairan yang coklat berlumpur dan sangat deras seperti sungai tersebut!). Sebagai seorang gunner, aku tidak hanya bertanggungjawab atas penanganan senapan mesin, tapi juga sebagai mekanik udara dan fotografer target. Untuk tugas terakhir, aku dilengkapi dengan kamera khusus berlensa tele 75mm yang dapat mengambil 13 foto perdetik, meskipun bukan sebuah kamera film. Seringkali terjadi bahwa tak ada yang bisa diambil gambar di Stalingrad yang terkepung karena begitu pekatnya asap hasil pengeboman serta bekas pertempuran yang terus menerus terjadi. Kami hanya pernah menyerang target spesifik secara terbatas sebanyak satu kali, yang nyaris dibayar dengan jiwa kami. Pada saat itu kami tak dapat melepaskan bom karena target yang tersedia tak sepenuhnya tercakup dalam visor penjejak, sehingga "sang pelatih" (pilot) harus mengerahkan segenap kemampuannya untuk menukik tajam demi mendapatkan hasil pengeboman seakurat mungkin, yang berarti bahwa dibutuhkan lebih dari dua kali radius yang biasa dilakukan dalam waktu normal. Kalau saja pada waktu itu ketinggian air di Volga tidak berada 30 meter di bawah dataran kota, kami sudah pasti melayang menabrak daratan (kecepatan tukik sekitar 700km perjam)."
Pesawat-pesawat B-17 Flying Fortress dari 390th Bomb Group/13th Bomb Wing/8th Air Force memuntahkan bom-bom seberat 227kg (500 pound) ke pabrik mesin Hispano-Suiza dan pabrik bantalan peluru Compagnie d'Applications Mécaniques (CAM) di Bois Colombes, luar kota Paris, tanggal 31 Desember 1943. B-17 lainnya menyerang pabrik CAM di Ivry-Sur-Seine, tenggara Paris. Pabrik-pabrik ini memasok mesin-mesin perang Luftwaffe, dan pemboman hebat Sekutu membuat produksinya terganggu
Difoto dari atas pesawat Consolidated B-24 Liberator dari Eighth US Air Force yang mensupport 6th Airborne Division (Inggris) dan 17th Airborne Division (Amerika) dalam Operation Varsity, 24 Maret 1945, kota Jerman yang telah menjadi puing-puing ini berada dalam lintasan gerak maju Jenderal Montgomery saat dia melintasi sungai Rhine. Hampir tak ada bangunan yang masih berdiri tak tersentuh oleh ganasnya peperangan!
"Permukaan bulan" Wesel setelah bombardir berat Sekutu, 1 April 1945. Kota Wesel (Nordrhein-Westfalen, Jerman) menjadi salah satu sasaran pemboman pesawat-pesawat Sekutu karena statusnya sebagai persinggahan strategis. Banyak mesin perang Jerman yang bergerak ke Front Barat harus melintasi Wesel, menyeberang beberapa jembatan sungai Rhine yang ada disana. Saat pasukan Sekutu bersiap untuk memasuki Jerman dan melintasi sungai Rhine di tahun 1945, ratusan pesawat RAF melakukan misi pemboman berkali-kali terhadap kota tersebut sehingga ketika Wesel akhirnya jatuh ke tangan Inggris, 25 Maret 1945, 97% bagian kota tersebut telah hancur lebur! Tidak hanya itu, populasinya terjun bebas dari 25.000 di tahun 1939 menjadi 1.900 di Mei 1945!
"Dua jadi satu bisa", di Teluk Euboea (Yunani) tanggal 20 April 1941. Teks laporannya, yang dipersiapkan oleh Seksi Foto Udara Kampfgeschwader 51, berbunyi: "Bagian barat laut Teluk Euboea - satu buah kapal dagang seberat 3000-4000 ton tenggelam. Pilot: Oberleutnant (Matthias) Schwegler, Observer: Feldwebel Kräher
Unteroffizier Heimo Nussbaumer dari 5.Staffel / II.Gruppe / Kampfgeschwader 76 (KG 76) menceritakan tentang kisahnya di Stalingrad: "Staffel kami bermarkas di aerodrome lapangan di Tazinskaya. Dengan menggunakan pesawat-pesawat Junkers Ju 88, kebanyakan kami dikirim untuk melakukan misi pengeboman dengan target-target besar seperti pabrik traktor, elevator gandum raksasa, "unit anti pesawat udara wanita" di deretan pulau di sungai Volga, dan ferry-ferry penyeberangan di malam hari. Di waktu kemudian kami mengetahui bahwa pihak Rusia telah membangun sebuah jembatan penyeberangan bawah air melintasi Volga (aku sendiri tak pernah melihatnya, karena itu adalah sesuatu yang mustahil di perairan yang coklat berlumpur dan sangat deras seperti sungai tersebut!). Sebagai seorang gunner, aku tidak hanya bertanggungjawab atas penanganan senapan mesin, tapi juga sebagai mekanik udara dan fotografer target. Untuk tugas terakhir, aku dilengkapi dengan kamera khusus berlensa tele 75mm yang dapat mengambil 13 foto perdetik, meskipun bukan sebuah kamera film. Seringkali terjadi bahwa tak ada yang bisa diambil gambar di Stalingrad yang terkepung karena begitu pekatnya asap hasil pengeboman serta bekas pertempuran yang terus menerus terjadi. Kami hanya pernah menyerang target spesifik secara terbatas sebanyak satu kali, yang nyaris dibayar dengan jiwa kami. Pada saat itu kami tak dapat melepaskan bom karena target yang tersedia tak sepenuhnya tercakup dalam visor penjejak, sehingga "sang pelatih" (pilot) harus mengerahkan segenap kemampuannya untuk menukik tajam demi mendapatkan hasil pengeboman seakurat mungkin, yang berarti bahwa dibutuhkan lebih dari dua kali radius yang biasa dilakukan dalam waktu normal. Kalau saja pada waktu itu ketinggian air di Volga tidak berada 30 meter di bawah dataran kota, kami sudah pasti melayang menabrak daratan (kecepatan tukik sekitar 700km perjam)."
Pesawat-pesawat B-17 Flying Fortress dari 390th Bomb Group/13th Bomb Wing/8th Air Force memuntahkan bom-bom seberat 227kg (500 pound) ke pabrik mesin Hispano-Suiza dan pabrik bantalan peluru Compagnie d'Applications Mécaniques (CAM) di Bois Colombes, luar kota Paris, tanggal 31 Desember 1943. B-17 lainnya menyerang pabrik CAM di Ivry-Sur-Seine, tenggara Paris. Pabrik-pabrik ini memasok mesin-mesin perang Luftwaffe, dan pemboman hebat Sekutu membuat produksinya terganggu
Difoto dari atas pesawat Consolidated B-24 Liberator dari Eighth US Air Force yang mensupport 6th Airborne Division (Inggris) dan 17th Airborne Division (Amerika) dalam Operation Varsity, 24 Maret 1945, kota Jerman yang telah menjadi puing-puing ini berada dalam lintasan gerak maju Jenderal Montgomery saat dia melintasi sungai Rhine. Hampir tak ada bangunan yang masih berdiri tak tersentuh oleh ganasnya peperangan!
"Permukaan bulan" Wesel setelah bombardir berat Sekutu, 1 April 1945. Kota Wesel (Nordrhein-Westfalen, Jerman) menjadi salah satu sasaran pemboman pesawat-pesawat Sekutu karena statusnya sebagai persinggahan strategis. Banyak mesin perang Jerman yang bergerak ke Front Barat harus melintasi Wesel, menyeberang beberapa jembatan sungai Rhine yang ada disana. Saat pasukan Sekutu bersiap untuk memasuki Jerman dan melintasi sungai Rhine di tahun 1945, ratusan pesawat RAF melakukan misi pemboman berkali-kali terhadap kota tersebut sehingga ketika Wesel akhirnya jatuh ke tangan Inggris, 25 Maret 1945, 97% bagian kota tersebut telah hancur lebur! Tidak hanya itu, populasinya terjun bebas dari 25.000 di tahun 1939 menjadi 1.900 di Mei 1945!
Sumber :
Buku "Kampfgeschwader Edelweiss: The History of a German Bomber Unit 1939-1945" karya Wolfgang Dierich
Foto koleksi pribadi Hundestaffel
www.wehrmacht-awards.com
www.worldwar2database.com
Foto Tokoh Nazi Jerman Dengan Anjing
ANJING GEMBALA JERMAN (DEUTSCHER SCHÄFERHUND)
Adolf Hitler dengan anjing Gembala Jerman piaraannya
General der Artillerie Maximilian de Angelis (2 Oktober 1889 - 6 Desember 1974) adalah perwira artileri dari Austria kelahiran Hungaria yang bergabung dengan Wehrmacht sebagai Oberst tanggal 15 Maret 1938. Dia memegang komando 76. Infanterie-Division periode 1 September 1939 - 26 Januari 1942, yang dia pimpin dalam pertempuran di Prancis dan Rusia. De Angelis dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Februari 1942 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 76.Infanterie-Division / IV.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Süd setelah secara pribadi mengambil alih komando salah satu resimennya yang terputus dari pasukan utama di Slavjansk, dan menggagalkan usaha terobosan musuh setelah dengan cerdik menggunakan pasukan cadangannya untuk menghantam lawannya dari samping. Dalam proposal rekomendasi Ritterkreuz-nya dia digambarkan sebagai "jiwa dari perlawanan di Slavjansk"! De Angelis juga mendapat Eichenlaub #323 tanggal 12 November 1943 sebagai General der Artillerie dan Kommandierender General XXXXIV.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe A setelah memimpin dengan brilian pasukannya dalam pertempuran berdarah-darah di Stalingrad, Kaukasus, dan Kuban. Di akhir perang dia menjadi Oberbefehlshaber 2. Panzerarmee yang dia pimpin dalam operasi di Balkan dan Hungaria. De Angelis menyerahkan diri pada pasukan Amerika pada tanggal 9 Mei 1945, hanya untuk dipindahkan ke Yugoslavia tanggal 4 April 1946, dan dipindahkan kembali ke Uni Soviet tanggal 5 Maret 1949! Disini dia menjalani masa penahanan selama enam tahun dan baru dibebaskan tanggal 11 Oktober 1955. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Militär-Verdienstkreuz III. Klasse mit der Kriegsdekoration und Schwertern (Austria); Bronzene Militär-Verdienst-Medaille (“Signum Laudis”) am Bande des Militär-Verdienstkreuzes mit Schwertern (Austria); Silberne Militär-Verdienst-Medaille (“Signum Laudis”) am Bande des Militär-Verdienstkreuzes mit Schwertern (Austria); Karl-Truppenkreuz (Austria); Militär-Verdienstkreuz III. Klasse mit der Kriegsdekoration und Schwertern (Austria); Kriegs-Erinnerungs-Medaille mit Schwertern (Austria); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Mei 1940) dan I.Klasse (1 Juni 1940); Ordinul Mihai Viteazul III.Klasse Rumania (19 September 1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42
SS-Obersturmbannführer Gerhard "Gerd" Bremer bersama dengan seorang wanita (pasangannya?) dan seekor anjing gembala Jerman. Ini kemungkinan besar merupakan anjing hadiah dari Hitler, sama seperti Fritz Witt dan Kurt Meyer. Anjing-anjing ini diberikan waktu masih kecil dan merupakan anak-anak dari Blondie, anjingnya Hitler
--------------------------------------------------------------------
ANJING DACHSHUND (DACKEL)
Hauptmann Rolf Pingel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 26) berfoto sambil ngudud dari cangklong bersama dengan anjing peliharaannya yang berasal dari jenis dackel / dachshund, tepatnya "Rauhhaardackel" (dachshund berbulu lebat). Pingel (pangkat terakhir Major) adalah jagoan Luftwaffe dengan 28 kemenangan udara terkonfirmasi, yang didapatkannya dari 550 misi tempur (termasuk 200 dalam Perang Saudara Spanyol). Dari 28 fliegerabschüsse-nya, enam dibukukannya di Spanyol, dan 22 sisanya dicatat dalam Perang Dunia II di Front Barat
--------------------------------------------------------------------
ANJING DOBERMAN
SS-Obersturmbannführer Fritz Knöchlein
--------------------------------------------------------------------
SS-Unterscharführer Fritz Belbe adalah Funker (operator radio) dari Königstiger #105 yang dikomandani oleh SS-Obersturmführer Jürgen Wessel (Chef 1.Kompanie/schwere SS-Panzer-Abteilung 501) dalam Ofensif Ardennes bulan Desember 1944. Dia adalah peraih Panzerkampfabzeichen in Silber tertanggal 30 Januari 1945 atas prestasinya menjalani 12 hari pertempuran tank (29 Agustus 1944, 30 Agustus 1944, 2 September 1944, 6 September 1944, dan 17-24 Desember 1944). Foto di atas sendiri kemungkinan diambil di musim gugur 1944 sebelum dia dianugerahi Panzerkampfabzeichen in Silber. Kisah tentang perannya dalam Pertempuran Bulge bisa dilihat DISINI
Generalleutnant Johann de Boer
Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz dari II./Jagdgeschwader 53
Adolf Hitler dengan anjing Gembala Jerman piaraannya
General der Artillerie Maximilian de Angelis (2 Oktober 1889 - 6 Desember 1974) adalah perwira artileri dari Austria kelahiran Hungaria yang bergabung dengan Wehrmacht sebagai Oberst tanggal 15 Maret 1938. Dia memegang komando 76. Infanterie-Division periode 1 September 1939 - 26 Januari 1942, yang dia pimpin dalam pertempuran di Prancis dan Rusia. De Angelis dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Februari 1942 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 76.Infanterie-Division / IV.Armeekorps / 17.Armee / Heeresgruppe Süd setelah secara pribadi mengambil alih komando salah satu resimennya yang terputus dari pasukan utama di Slavjansk, dan menggagalkan usaha terobosan musuh setelah dengan cerdik menggunakan pasukan cadangannya untuk menghantam lawannya dari samping. Dalam proposal rekomendasi Ritterkreuz-nya dia digambarkan sebagai "jiwa dari perlawanan di Slavjansk"! De Angelis juga mendapat Eichenlaub #323 tanggal 12 November 1943 sebagai General der Artillerie dan Kommandierender General XXXXIV.Armeekorps / 6.Armee / Heeresgruppe A setelah memimpin dengan brilian pasukannya dalam pertempuran berdarah-darah di Stalingrad, Kaukasus, dan Kuban. Di akhir perang dia menjadi Oberbefehlshaber 2. Panzerarmee yang dia pimpin dalam operasi di Balkan dan Hungaria. De Angelis menyerahkan diri pada pasukan Amerika pada tanggal 9 Mei 1945, hanya untuk dipindahkan ke Yugoslavia tanggal 4 April 1946, dan dipindahkan kembali ke Uni Soviet tanggal 5 Maret 1949! Disini dia menjalani masa penahanan selama enam tahun dan baru dibebaskan tanggal 11 Oktober 1955. Medali dan penghargaan lain yang diraihnya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Militär-Verdienstkreuz III. Klasse mit der Kriegsdekoration und Schwertern (Austria); Bronzene Militär-Verdienst-Medaille (“Signum Laudis”) am Bande des Militär-Verdienstkreuzes mit Schwertern (Austria); Silberne Militär-Verdienst-Medaille (“Signum Laudis”) am Bande des Militär-Verdienstkreuzes mit Schwertern (Austria); Karl-Truppenkreuz (Austria); Militär-Verdienstkreuz III. Klasse mit der Kriegsdekoration und Schwertern (Austria); Kriegs-Erinnerungs-Medaille mit Schwertern (Austria); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (13 Mei 1940) dan I.Klasse (1 Juni 1940); Ordinul Mihai Viteazul III.Klasse Rumania (19 September 1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42
SS-Obersturmbannführer Gerhard "Gerd" Bremer bersama dengan seorang wanita (pasangannya?) dan seekor anjing gembala Jerman. Ini kemungkinan besar merupakan anjing hadiah dari Hitler, sama seperti Fritz Witt dan Kurt Meyer. Anjing-anjing ini diberikan waktu masih kecil dan merupakan anak-anak dari Blondie, anjingnya Hitler
Leutnant
Gustav Geiler dengan anjing peliharaannya dari jenis Gembala Jerman
(yang dinamakan Aga), dalam sebuah foto yang diambil pada tahun 1940.
Foto ini sendiri merupakan satu dari sekitar 390 foto yang terdapat
dalam album pribadi milik sang perwira Flak Luftwaffe, yang
kebanyakannya diambil dalam periode dari tahun 1940 s/d 1943. Seperti
sebagian besar pemuda Jerman lainnya, sebelum masuk kemiliteran dia
menjalani pelatihan dasar terlebih dahulu di RAD (Reichsarbeitsdienst)
pada tahun 1936. Dalam Perang Dunia II, Geiler ikut berpartisipasi dalam
penyerbuan tentara Jerman ke Polandia, Belgia dan Prancis. Setelahnya
dia ditugaskan untuk menjadi komandan sebuah baterai Flak di wilayah
Denmark, sampai akhirnya di akhir perang Geiler terlibat dalam
pengoperasian roket V2 yang ditakuti, dengan pangkat terakhir sebagai
Major. Seusai Perang Dunia II, dia sempat merasakan bekerja di
pertambangan batubara, sebelum kemudian bergabung kembali di Angkatan
Bersenjata Jerman Barat yang baru didirikan pada tahun 1955. Geiler
tampaknya sangat mencintai anjing peliharaannya yang bernama Aga
tersebut, yang terlihat dari sekitar 30 foto (di dalam albumnya) yang
memperlihatkan posenya bersama dengan sang gugug!
SS-Obersturmführer Karl-Friedrich Höcker (11 Desember 1911 - 30 Januari 2000) bersama dengan anjingnya, musim panas 19944. Adjutant Kommandant Konzentrationslager Auschwitz-Birkenau ini merupakan anak dari seorang pekerja konstruksi yang gugur dalam Perang Dunia Pertama. Setelah bergabung dengan SS bulan Oktober 1933, dia menjadi anggota SS-Totenkopf-Standarte 9 di Danzig pada tahun 1939 dan diangkat sebagai ajudan Komandan Kamp Konsentrasi Neuengamme, Martin Gottfried Weiss, setahun setelahnya. Pada tahun 1943 Höcker mengikuti pelatihan calon perwira di SS-Junkerschule Braunschweig. Setelahnya dia menjadi ajudan dari Richard Baer, yang kemudian diangkat sebagai Lagerkommandant Auschwitz bulan Mei 1944. Baer menjadi komandan terakhir kamp konsentrasi paling terkenal tersebut karena pada bulan Januari 1945 dia dan anakbuahnya dipaksa meninggalkan kamp untuk menghindari gerak maju Tentara Merah yang makin dekat. Setelahnya Baer diangkat sebagai komandan kamp Dora-Mittelbau, dengan Höcker tetap menjadi ajudannya. Ketika pasukan Sekutu membebaskan kamp tersebut, sang ajudan menggunakan surat-surat identifikasi palsu sehingga identitas dirinya tidak terbongkar selama masa penahanan yang singkat. Seusai perang Höcker bekerja sebagai pegawai bank, tapi beberapa tahun kemudian identitasnya terbongkar sehingga dia harus menjalani pengadilan para penjahat perang Auschwitz di Frankfurt awal tahun 1960-an. Pengadilan tidak dapat menemukan keterlibatan langsung dirinya atas tuduhan pembunuhan massal, sehingga dia dilepaskan kembali pada tahun 1970-an dan mampu meneruskan karirnya sebagai pegawai bank sampai pensiun. Sampai dengan kematiannya di tahun 2000, Höcker tetap menganggap dirinya tidak bersalah atas semua tuduhan kejahatan perang yang didakwakan terhadapnya. Dia beralasan bahwa dia hanyalah seorang ajudan yang tidak berhubungan langsung dengan kamp, melainkan bertugas melayani keperluan komandannya
SS-Obersturmbannführer Paul Kümmel (13 April 1911 - 27 Desember 1982) adalah Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang tidak mendapat satupun medali perang bergengsi Wehrmacht, meskipun dia notabene menjadi komandan salah satu unit yang paling sering terjun ke dalam kancah pertempuran! Dia bukanlah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, Deutsches Kreuz in Gold/Silber, bahkan Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS! Dalam foto di atas Kümmel duduk sebelah kanan di atas Sd.Kfz.251
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke berfoto bersama dengan dua ekor anjing sambil mengenakan baju olahraga khusus yang didesain untuk para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler . Baju berwarna hitam berbentuk sweater ini dilengkapi dengan lambang Adler (elang) di bagian dada, dan biasanya digunakan saat berlari, jogging, atau olahraga ringan lainnya. "Penampakan" lain dari baju olahraga LSSAH semacam ini bisa dilihat DISINI
Major der Reserve Kurt Veth
SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") bersama dengan anjing peliharaannya yang bernama Bulli, di markas divisi di Tillierès-sur-Avre (Prancis), musim semi 1944. Anjing dari jenis Gembala Jerman (German Shepherd) ini merupakan salah satu anak dari Blondi, anjing milik Adolf Hitler, yang dibagi-bagikan pada beberapa orang perwira terpilih dari Leibstandarte SS Adolf Hitler. Selain Witt, yang menerima anak anjing pemberian Hitler adalah Sepp Dietrich, Kurt Meyer dan Gerd Bremer. Setelah Witt terbunuh pada tanggal 14 Juni 1944, Bulli diberikan kepada bawahan yang juga adalah temannya, SS-Hauptsturmführer Albert Schuch (Kommandant des Stabsquartiers 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend")
SS-Obersturmführer Karl-Friedrich Höcker (11 Desember 1911 - 30 Januari 2000) bersama dengan anjingnya, musim panas 19944. Adjutant Kommandant Konzentrationslager Auschwitz-Birkenau ini merupakan anak dari seorang pekerja konstruksi yang gugur dalam Perang Dunia Pertama. Setelah bergabung dengan SS bulan Oktober 1933, dia menjadi anggota SS-Totenkopf-Standarte 9 di Danzig pada tahun 1939 dan diangkat sebagai ajudan Komandan Kamp Konsentrasi Neuengamme, Martin Gottfried Weiss, setahun setelahnya. Pada tahun 1943 Höcker mengikuti pelatihan calon perwira di SS-Junkerschule Braunschweig. Setelahnya dia menjadi ajudan dari Richard Baer, yang kemudian diangkat sebagai Lagerkommandant Auschwitz bulan Mei 1944. Baer menjadi komandan terakhir kamp konsentrasi paling terkenal tersebut karena pada bulan Januari 1945 dia dan anakbuahnya dipaksa meninggalkan kamp untuk menghindari gerak maju Tentara Merah yang makin dekat. Setelahnya Baer diangkat sebagai komandan kamp Dora-Mittelbau, dengan Höcker tetap menjadi ajudannya. Ketika pasukan Sekutu membebaskan kamp tersebut, sang ajudan menggunakan surat-surat identifikasi palsu sehingga identitas dirinya tidak terbongkar selama masa penahanan yang singkat. Seusai perang Höcker bekerja sebagai pegawai bank, tapi beberapa tahun kemudian identitasnya terbongkar sehingga dia harus menjalani pengadilan para penjahat perang Auschwitz di Frankfurt awal tahun 1960-an. Pengadilan tidak dapat menemukan keterlibatan langsung dirinya atas tuduhan pembunuhan massal, sehingga dia dilepaskan kembali pada tahun 1970-an dan mampu meneruskan karirnya sebagai pegawai bank sampai pensiun. Sampai dengan kematiannya di tahun 2000, Höcker tetap menganggap dirinya tidak bersalah atas semua tuduhan kejahatan perang yang didakwakan terhadapnya. Dia beralasan bahwa dia hanyalah seorang ajudan yang tidak berhubungan langsung dengan kamp, melainkan bertugas melayani keperluan komandannya
SS-Obersturmbannführer Paul Kümmel (13 April 1911 - 27 Desember 1982) adalah Kommandeur I.Abteilung / SS-Panzer-Regiment 5 "Wiking" yang tidak mendapat satupun medali perang bergengsi Wehrmacht, meskipun dia notabene menjadi komandan salah satu unit yang paling sering terjun ke dalam kancah pertempuran! Dia bukanlah peraih Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes, Deutsches Kreuz in Gold/Silber, bahkan Ehrenblattspange des Heeres und Waffen-SS! Dalam foto di atas Kümmel duduk sebelah kanan di atas Sd.Kfz.251
SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Wilhelm Mohnke berfoto bersama dengan dua ekor anjing sambil mengenakan baju olahraga khusus yang didesain untuk para anggota Leibstandarte SS Adolf Hitler . Baju berwarna hitam berbentuk sweater ini dilengkapi dengan lambang Adler (elang) di bagian dada, dan biasanya digunakan saat berlari, jogging, atau olahraga ringan lainnya. "Penampakan" lain dari baju olahraga LSSAH semacam ini bisa dilihat DISINI
Major der Reserve Kurt Veth
SS-Oberführer Fritz Witt (Kommandeur 12. SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") bersama dengan anjing peliharaannya yang bernama Bulli, di markas divisi di Tillierès-sur-Avre (Prancis), musim semi 1944. Anjing dari jenis Gembala Jerman (German Shepherd) ini merupakan salah satu anak dari Blondi, anjing milik Adolf Hitler, yang dibagi-bagikan pada beberapa orang perwira terpilih dari Leibstandarte SS Adolf Hitler. Selain Witt, yang menerima anak anjing pemberian Hitler adalah Sepp Dietrich, Kurt Meyer dan Gerd Bremer. Setelah Witt terbunuh pada tanggal 14 Juni 1944, Bulli diberikan kepada bawahan yang juga adalah temannya, SS-Hauptsturmführer Albert Schuch (Kommandant des Stabsquartiers 12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend")
--------------------------------------------------------------------
ANJING DACHSHUND (DACKEL)
Hauptmann Rolf Pingel (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 26) berfoto sambil ngudud dari cangklong bersama dengan anjing peliharaannya yang berasal dari jenis dackel / dachshund, tepatnya "Rauhhaardackel" (dachshund berbulu lebat). Pingel (pangkat terakhir Major) adalah jagoan Luftwaffe dengan 28 kemenangan udara terkonfirmasi, yang didapatkannya dari 550 misi tempur (termasuk 200 dalam Perang Saudara Spanyol). Dari 28 fliegerabschüsse-nya, enam dibukukannya di Spanyol, dan 22 sisanya dicatat dalam Perang Dunia II di Front Barat
--------------------------------------------------------------------
ANJING DOBERMAN
SS-Obersturmbannführer Fritz Knöchlein
--------------------------------------------------------------------
SS-Unterscharführer Fritz Belbe adalah Funker (operator radio) dari Königstiger #105 yang dikomandani oleh SS-Obersturmführer Jürgen Wessel (Chef 1.Kompanie/schwere SS-Panzer-Abteilung 501) dalam Ofensif Ardennes bulan Desember 1944. Dia adalah peraih Panzerkampfabzeichen in Silber tertanggal 30 Januari 1945 atas prestasinya menjalani 12 hari pertempuran tank (29 Agustus 1944, 30 Agustus 1944, 2 September 1944, 6 September 1944, dan 17-24 Desember 1944). Foto di atas sendiri kemungkinan diambil di musim gugur 1944 sebelum dia dianugerahi Panzerkampfabzeichen in Silber. Kisah tentang perannya dalam Pertempuran Bulge bisa dilihat DISINI
Generalleutnant Johann de Boer
Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz dari II./Jagdgeschwader 53
Fregattenkapitän Jost Brökelmann difoto bersama dengan anjingnya saat upacara penganugerahan Ritterkreuz tanggal 14 Juni 1942. Saat itu pangkatnya masih Korvettenkapitän dan menjabat sebagai Chef 2.Räumbootflottille. Usai perang dia masih berkarir di Bundeswehr dan pensiun dengan pangkat Kapitän zur See
Oberstleutnant im Generalstab Ernst-Georg Buchterkirch dari 6.Panzer-Division
Major Kurt Bühligen bersama dengan anjingnya, 'Flitzer' di dalam sebuah ruangan yang menjadi kantornya di pangkalan Jagdgeschwader 2, Jerman, musim gugur 1944. Bühligen adalah seorang jagoan udara Luftwaffe yang meraih 112 fliegerabschuße dari 700 feindflug. Semua kemenangannya diraih di Front Barat, dan selama karir bertempurnya dia tidak pernah ditembak jatuh!
Oberst i.G. Torsten Christ
Oberstleutnant im Generalstab Ernst-Georg Buchterkirch dari 6.Panzer-Division
Major Kurt Bühligen bersama dengan anjingnya, 'Flitzer' di dalam sebuah ruangan yang menjadi kantornya di pangkalan Jagdgeschwader 2, Jerman, musim gugur 1944. Bühligen adalah seorang jagoan udara Luftwaffe yang meraih 112 fliegerabschuße dari 700 feindflug. Semua kemenangannya diraih di Front Barat, dan selama karir bertempurnya dia tidak pernah ditembak jatuh!
Oberst i.G. Torsten Christ
Hauptmann
Eberhardt von Cossel (14 Oktober 1917 - 30 Juni 1942) adalah adik dari
Eichenlaubträger Major Hans-Detloff von Cossel yang dijuluki sebagai
"Der Kleine Cossel" (Cossel Kecil). Eberhardt sama beraninya dengan sang
kakak dalam pertempuran. Dia kehilangan satu matanya di medan perang
Rusia, tapi Ritterkreuz-nya malah diberikan kepada orang lain! Sang
Hauptmann gugur dalam pertempuran di Kharkov tanggal 30 Juni 1942.
Ketika Hans-Detloff mengetahui kabar tersebut, sang kakak menyendiri
dalam diam ke sebuah landasan pacu dan menangis disana. Medali dan
penghargaan yang diraih oleh Eberhardt von Cossel: Eisernes Kreuz
II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Silber dan
Panzerkampfabzeichen in Silber
Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich, bermain bersama dengan seekor anak anjing kecil sambil memegang rokok di Yunani tahun 1941. Seragamnya dibiarkan tidak terkancing sehingga medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di kerahnya pun tercantol di satu sisi, sementara schirmmütze-nya digantungkan di pagar (santai sekali tampaknya!). Disini kita bisa dengan jelas melihat Blutorden der NSDAP #10 yang didapatkannya tanggal 3 Maret 1934
Hauptmann Fritz Dinger (20 Agustus 1915 - 27 Juli 1943)
Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler (motorisiert), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich, bermain bersama dengan seekor anak anjing kecil sambil memegang rokok di Yunani tahun 1941. Seragamnya dibiarkan tidak terkancing sehingga medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes di kerahnya pun tercantol di satu sisi, sementara schirmmütze-nya digantungkan di pagar (santai sekali tampaknya!). Disini kita bisa dengan jelas melihat Blutorden der NSDAP #10 yang didapatkannya tanggal 3 Maret 1934
Hauptmann Fritz Dinger (20 Agustus 1915 - 27 Juli 1943)
Major Georg-Peter Eder
Jagoan Luftwaffe Adolf Galland (pangkat terakhir Generalleutnant) sebagai seorang "Diensthundeführer" (pawang anjing) bersama dengan anjing peliharaannya yang juga menjadi "Geschwaderhund" (anjing maskot skuadron). Anjingnya ini bernama Schweinebauch, berumur sekitar 7-8 tahun saat difoto, dan telah Galland dapatkan dari sejak masa tugasnya di Spanyol sebagai anggota "Legion Condor". Sayangnya, sang anjing yang tidak berdosa ini mati pada tahun 1942 di Brest setelah diracun oleh orang Prancis!
Hauptmann Gordon Gollob (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 3) bersantai bersama dengan anjing peliharaannya sambil sibuk menuliskan apa yang dia alami di hari itu di log peberbangannya. Di belakang sang pilot jagoan Luftwaffe terparkir sebuah mobil dari jenis Packard 1937. Foto ini diambil di Front Timur sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa (penyerbuan Jerman atas Uni Soviet), musim panas tahun 1941
Di sebelah kiri menampilkan Oberleutnant Hermann Graf (pangkat terakhir Oberst), jagoan udara Luftwaffe yang pertama meraih 200 kemenangan udara, bersama dengan anjingnya. Foto kanan memperlihatkan anjing dengan alat khusus penutup cungur
Major Anton "Toni" Hackl dari Jagdgeschwader 76 bercanda bersama dengan anjing peliharaannya di depan sebuah pesawat Focke-Wulf Fw 190 A-8 (Werknummer 170935). Dia adalah seorang jagoan udara Luftwaffe dengan 192 fliegerabschuße yang diraih dari 1.000 feindflug. Dia sendiri tertembak jatuh 8 kali dan terluka 4 kali
Jagoan terdahsyat Luftwaffe dengan 352 kemenangan udara, Oberleutnant Erich Hartmann, dengan anjing yang menjadi maskot unitnya
Yang di sebelah kiri dengan muka jutek adalah Obermaschinist Arthur Hoffmann (versi lain menyebut namanya sebagai Artur Hofmann) dari U-245 (Korvettenkapitän Friedrich Schumann-Hindenberg). Petugas mesin kelahiran 1 Oktober 1918 ini dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold tanggal 28 Desember 1944
Hauptmann
Erwin Kreßmann (lahir 2 Juni 1918) bertugas di Wehrmacht dari sejak
tahun 1937. Dia adalah veteran pertempuran di Polandia, Prancis dan
Rusia. Pada bulan Juli 1943 dia ditugaskan menjadi komandan kompi
pertama dari
schwere Panzerjäger-Abteilung 519 yang baru dibentuk, yang dilengkapi
dengan Panzerjäger Hornisse yang menakutkan dengan meriam 88mm-nya. Pada
tanggal 16 Januari 1944 Kreßmann dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold
yang dilanjutkan dengan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes beberapa bulan
kemudian (9 Desember 1944). Pada awal bulan Mei 1945, tak lama setelah
dia menghancurkan dua buah tank T-34 Rusia menggunakan T-Mine (Teller
Mine), Kreßmann terluka parah oleh tembakan mortir. Dahsyatnya, dia
masih sempat-sempatnya menyeberangi sungai Elbe untuk menyerahkan diri
pada pihak Amerika! Kreßmann dilepaskan pada tahun 1946 dan sampai
tulisan ini dibuat (September 2013), orang satu ini masih hidup!
Kapitän zur See Ernst-Felix Krüder, komandan hilfskreuzer "Pinguin", bermain-main dengan anjing di kapalnya. Berdasarkan keterangan di balik foto, kegiatan ini merupakan bagian dari acara rutin untuk menghindari kebosanan saat berlayar
Johannes-Rudolf "Hannes" dengan anjing dari jenis Fox Terrier. Foto ini sebenarnya adalah foto propaganda dari Mühlenkamp (dipanggil "Hannes" oleh teman-temannya, sementara kebanyakan dokumen resmi sampai dengan tahun 1943 menyebutkannya sebagai "Rudolf"), yang diambil oleh SS-PK Mann Helmut Möbius di Kaukasus bulan September 1942 tak lama setelah Mühlenkamp dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sebagai SS-Sturmbannführer dan Kommandeur SS-Panzerabteilung 5 "Wiking". Foto ini kemudian nongol di koran-koran Jerman
Major Joachim Müncheberg. Banyak personil Wehrmacht yang memelihara binatang di sela-sela tugas militer mereka. Hal ini dilakukan selain sebagai hobi, juga untuk menjaga moril tempur dan mengusir kebosanan. Binatang peliharaan mereka berkisar mulai dari anjing, kucing, kelinci, burung, ayam, kadal, kutukupret, kecoak, careuh, leak, jin ifrit, tuyul, dll.
Kedua anjing yang difoto bersama dengan Joachim Müncheberg ini bernama "Sepp" dan "Pitt"
Jagoan udara Hans Philipp (pangkat terakhir Oberstleutnant) dengan seekor anak serigala!
Generalleutnant Erich Reuter, komandan 46.Infanterie-Division
Foto bertandatangan pasca perang dari Major Hans Sandrock, komandan III Abteilung (StuG) dari Fallschirm-PanzerRegiment "Hermann Göring"
Oberleutnant Fritz Schulze-Dickow (3 Kills) dianugerahi Ritterkreuz tanggal 7 Maret 1942. Staffelkapitän 8./ZG 26 "Horst Wessel" ini tampak sedang berpose bersama anjing peliharaannya di atas pesawat Messerschmitt Bf 110C-6 yang dipilotinya, tak lama setelah pulang dari misi penyerangan terhadap pasukan darat Inggris di Fuka, Mesir, tanggal 8 Juli 1942
Heinrich Setz adalah jagoan udara Luftwaffe dengan 138 kills yang diraih dari 274 feindflug (misi tempur). Dia bersepupu dengan Franz Ruhl, sama-sama jagoan Luftwaffe yang meraih 37 kills. Disini Setz sedang bermain dengan seekor anjing (dachshund?)
Tulisan "FR" di kerah SA ini merupakan singkatan dari unit SA "Franken" yang merupakan kampung halaman Julius Streicher, si botak tokoh rasialis partai Nazi
Orang yang sedang memberi makan ikan ke anjing terrier bernama Struppi dalam sampul "Hamburger Illustrierte" ini bernama Leutnant zur See Heinz Tischer, salah seorang awak hilfskreuzer (kapal penjelajah pembantu) THOR. Dia bertugas sebagai Kriegsberichter dalam pelayaran THOR yang kedua, dan merupakan salah satu dari hanya 60 orang awaknya yang kembali ke Jerman setelah perang usai. Dia sempat tinggal di Jepang setelah kapalnya terbakar di pelabuhan Yokohama, dan mampu kembali pulang dengan menaiki kapal penembus blokade "Pietro Orseolo". Kapalnya berangkat dari Kobe tanggal 25 Januari 1943 dan sampai di Bordeaux tanggal 2 April 1943. Tischer tercatat dianugerahi 1939 Eisernes Kreuz II. Klasse (24 Desember 1942), Kriegsabzeichen für Hilfskreuzer (25 Januari 1943), 1939 Eisernes Kreuz I. Klasse (22 Februari 1943), dan Abzeichen für Blockadebrecher (21 Juli 1943)
Major Horst von Usedom (pangkat terakhir Oberst), komandan Kradschützen-Bataillon 61, di atas SdKfz 250/3. Di depan bertengger anjing dari jenis Dachshund
Para pilot pemburu dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) berfoto bersama dengan binatang peliharaan mereka di depan sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 tak lama setelah kepulangan mereka dari sebuah misi tempur yang berujung dengan kesuksesan pada tanggal 13 Agustus 1940. Dalam salah satu hari paling sengit dalam Pertempuran Britania yang menguras tenaga tersebut, pilot-pilot ini menyongsong kelompok pesawat-pesawat pembom RAF (Royal Air Force) dari 85 Bomber Squadron yang sedang dalam perjalanan menuju Alborg untuk sebuah misi pengeboman. Yang terjadi kemudian adalah sebuah pembantaian: dari 12 bomber Inggris, 11 diantaranya dihancurkan sementara pihak Jerman sendiri mengklaim 15 kemenangan! Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Berthold Jung (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe), Hauptmann Karl Hentschel (Gruppenkommandeur II.Gruppe), Oberfeldwebel Werner Petermann (5.Staffel / Jagdgeschwader 77) yang meraih tiga kemenangan dalam pertempuran di hari itu, Gefreiter Rudolf Schmidt (5.Staffel / Jagdgeschwader 77) yang meraih dua kemenangan, Oberfeldwebel Robert Menge (4.Staffel / Jagdgeschwader 77) dengan sweater motif “sirkus” yang meraih empat kemenangan, dan Oberfeldwebel Erwin Sawallisch (4.Staffel / Jagdgeschwader 77). Pilot dengan skor terbesar di hari itu adalah Oberfeldwebel Menge yang menembak jatuh empat pesawat musuh
Momen-momen saat para pilot terbaik dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) “Pik-As” menyambut Oberfeldwebel Stefan “Stefi” Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang baru pulang dari misi di tanggal 15 November 1940 yang berakhir dengan klaim kemenangan ke-500 bagi JG 53. Litjens (kiri) menjabat tangan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53) sekaligus mengucapkan terimakasih atas penyambutan meriah yang telah diterimanya. Tertutup oleh Litjens adalah Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan diikuti kea rah kanannya: Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Götz, Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53) yang memegang tongkat kemenangan, dan Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Tak ketinggalan anjing peliharaan salah seorang pilot JG 53 ikut menyambut kedatangan Litjens! Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens di hari bersejarah tersebut
Para pilot dari Jagdgeschwader 53 (JG 53) "Pik-As" berkumpul bersama di lapangan udara yang menjadi pangkalan mereka untuk merayakan kemenangan udara ke-500 yang diraih oleh unit tersebut, 15 November 1940. Dua ekor anjing peliharaan mereka ikut bergabung. Dari kiri ke kanan: Leutnant Ernst Klager (Flugzeugführer di 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberleutnant Kurt Brändle (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Wolf-Dietrich "Furst" Wilcke (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Major Günther Freiherr "Henri" von Maltzahn (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 53), Hauptmann Heinz "Pietzsch" Bretnütz (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Oberfeldwebel Stefan Litjens (Flugzeugführer di 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Hauptmann Hans-Heinrich Brustellin (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 53), Leutnant Erich "Schmidtchen" Schmidt (Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53), dan Oberleutnant Franz "Altvater" Götz (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 53). Seperti yang disebutkan dalam teks propaganda pengantar foto, sampai dengan tanggal 15 November 1940 kesembilan pilot ini mengumpulkan akumulasi total 112 kemenangan udara dan telah terbang dalam 2.008 misi tempur. Pesawat di belakang adalah Messerschmitt Bf 109 E-7 milik Geschwaderkommodore Von Maltzahn yang digunakan oleh Litjens, sang pencetak kemenangan ke-500
"Wie spricht Rata?" (bagaimana cara Rata ngomong?). Jagoan Luftwaffe Günther Rall (memakai jaket bulu), bersama dengan enam orang pilot skuadronnya dari 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52), sedang bermain-main dengan anjing yang menjadi maskot unit mereka - yang bernama "Rata" - di sela-sela istirahat singkat antara feindflug (misi udara) pertama dan kedua di hari itu. Foto ini diambil di bulan Maret 1943 oleh Kriegsberichter Reissmüller. Depan dari kiri ke kanan: Unteroffizier Manfred Lotzmann (15 Abschüsse - kemenangan udara), Unteroffizier Werner Höhenberg (33 Abschüsse), dan Leutnant Hans Funcke (19 Abschüsse). Belakang : Hauptmann Günther Rall (275 Abschüsse), Leutnant Hans Martin Markoff (15 Abschüsse), Feldwebel Karl-Friedrich Schumacher (56 Abschüsse), dan Oberleutnant Gerhard Luety (38 Abschüsse). Günther Rall sendiri adalah pilot pemburu tersukses ketiga dalam sejarah. Dia mencatatkan 275 kemenangan udara terkonfirmasi dalam kancah Perang Dunia II, dimana 241 diantaranya diraih di Front Timur melawan pilot-pilot Uni Soviet. Dalam karir militernya, Rall ikut serta dalam 621 misi tempur; ditembak jatuh delapan kali, dan terluka sebanyak tiga kali. Dia ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Prancis (1940), Pertempuran Britania (1940), Kampanye Balkan (1941), Pertempuran Kreta (1941), dan Operasi Barbarossa (1941). Rall memulai perang dengan pangkat Leutnant (Letnan Dua), dan mengakhirinya sebagai Major (Mayor) dan Komandan JG 300. Dia meraih semua kemenangannya dengan menggunakan pesawat Messerschmitt Bf 109
Sumber :
Buku "Luftwaffe at War; Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi 12thPanzer (Bill T.)
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
Foto koleksi pribadi Andreas Nilsson
Foto koleksi pribadi Denis Daum
Foto koleksi pribadi G. Hendricks
Foto koleksi pribadi Gregory A. Walden
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
Foto koleksi pribadi Joe Slavik
Foto koleksi pribadi Jos Le Conté
Foto koleksi pribadi Larrister
Foto koleksi pribadi Morio IshimuraFoto koleksi pribadi Oleg Zverkov
Foto koleksi pribadi R. Michael
Foto koleksi pribadi Tamir Horesh
Foto koleksi pribadi Todd Glysen
Majalah "Der Adler" edisi 9 Januari 1940
www.commons.wikimedia.org
www.flickr.com
www.forosegundaguerra.com
www.forum.axishistory.com
www.forum.germandaggers.com
www.geocities.com
www.gmic.co.uk
www.mourningtheancient.com
www.nostalgicaviation.com
www.photo-war.com
www.thirdreichcolorpictures.blogspot.com
www.throughtheireyes2.co.uk
www.ushmm.org
www.voncossel.blogspot.com
www.wehrmacht-awards.com