Bisa
dibilang bahwa meriam paling terkenal dalam Perang Dunia II adalah Flak
36 kaliber 88mm milik Jerman, senjata anti pesawat udara yang sering
disebut juga dengan nama panggilan "Acht-acht" atau "Eighty-eight".
Meriam ini beroperasi perdana dalam kancah Perang Dunia Pertama,
meskipun versi yang dipakai dalam Perang Dunia II adalah hasil dari
pengembangan di tahun 1920-an dan 1930-an. Dalam Perang Saudara Spanyol
(1936-1939), diketahui bahwa meriam satu ini juga sangat efektif untuk
menghancurkan sasaran di darat seperti tank dan kendaraan perang
lainnya. Flak 88 bisa dibongkar pasang secara cepat untuk kemudian
dipindahkan ke tempat lainnya, hanya saja membutuhkan half-track Sd.Kfz.
7 untuk menariknya. Istimewanya, dia dapat menembakkan peluru granat
seberat 9,4 kilogram ke ketinggian 9.900 meter, sehingga menimbulkan
ancaman serius bagi pesawat-pesawat pembom Sekutu yang biasa kelayapan
di ketinggian yang jauh dari jangkauan senjata anti pesawat udara biasa.
Saat digunakan sebagai senjata anti-tank, Flak 88 mampu meng-K.O. tank
musuh dalam jarak sampai dua kilometer jauhnya! Senjata ini juga
dijadikan sebagai basis untuk meriam utama Panzerkampfwagen VI Tiger,
tank Jerman yang paling ditakuti dalam kancah Perang Dunia II.
Baterai-baterai Flak biasanya dioperasikan oleh Luftwaffe (Angkatan
Udara Jerman), dengan awak di pos-pos pertahanan dalam negeri yang makin
kesini semakin muda saja (akibat langsung dari kekurangan sumberdaya
parah yang dialami oleh Nazi Jerman seiring dengan perang yang
berlarut-larut!). Foto ini memperlihatkan delapan dari 11 orang awak
standar untuk Flak 88.
Unteroffizier Ernst Pirhofer adalah jagoan Flak 88 dari 7./Flak-Regiment 43 (mot.) yang meraih Ritterkreuz tanggal 4 Mei 1944 setelah menghancurkan 15 tank Soviet dalam satu pertempuran saja, dengan kebanyakan di antaranya dilumat hanya dalam jarak 10-50 meter! Kali ini, bukan tank yang menyeruak di antara senjata Flaknya, melainkan kamera Kriegsberichter yang jelas-jelas menangkap ekspresi kegembiraan dari sang Richtkanonier (penembak meriam)!
Sebuah
Flak 18 88mm anti pesawat udara dari 16. Panzer-Division "mengumumkan"
siang pertama kehadirannya di pinggiran barat sungai Volga dengan
membombardir gunboat dan perahu pengangkut pasukan Soviet yang melintasi
sungai itu, akhir musim panas 1942. Dalam beberapa hari selanjutnya
mereka tetap menyasar setiap benda bergerak di sungai Volga, sementara
unit artileri musuh balik menyasar posisi baterai Jerman. Landser
Wehrmacht biasa menjuluki meriam 88mm sebagai "Acht-Acht"
(Delapan-Delapan). Perhatikan boks alumunium penyimpan amunisi berwarna
abu-abu lapangan di latar depan! Segera kotak penyimpan jenis ini
diganti dengan yang berbahan anyam-anyaman tanpa warna dengan bentuk dan
ukuran yang sama yang lebih murah serta mudah pembuatannya
Serangan
pasukan Jerman dari Gruppe Drumpen terhadap posisi pertahanan Soviet di
Spartakovka di pagi hari tanggal 24 Agustus 1942 didahului oleh
bombardir artileri dari meriam-meriam 88mm serta bom-bom yang dijatuhkan
oleh pembom tukik Junkers Ju 87B "Stuka". Deretan Panzerkampfwagen III
telah siap untuk bergerak maju begitu tembakan artileri berhenti
Sebuah
Flak 36 88mm memuntahkan peluru demi peluru panas ke perbatasan terluar
kota Stalingrad, akhir musim panas 1942. Baterai artileri berat Jerman
membombardir posisi pertahanan musuh di wilayah perbatasan dan
membuatnya menjadi tumpukan puing-puing yang terbakar. Meriam "Acht
Acht" (Delapan Delapan) digunakan untuk tembakan pendukung langsung
serta sebagai senjata anti-tank. Tapi laras panjang dan kecepatan peluru
tinggi yang dimilikinya membuat senjata seperti ini tidak cocok
digunakan untuk tembakan pendukung tidak langsung, sebuah peran yang
memang tidak pernah dibebankan kepadanya
Dua
foto ini memperlihatkan meriam artileri FlaK 18 88mm sedang
menghantarkan "perawatan" (die Behandlung) dengan membombardir sebuah
pabrik di wilayah tengah kota Stalingrad bulan September 1942. 9.
Flak-Division Luftwaffe berada di bawah komando 6. Armee dan
senjata-senjatanya kebanyakan digunakan untuk memberikan tembakan
pendukung langsung, sementara di lain pihak pasukan artileri Soviet
lebih memilih pola pemboman ketinggian karena jauhnya jarak mereka
dengan pasukan darat yang terpisahkan oleh sungai Volga. FlaK ringan
20mm dan 37mm milik 9. Flak-Division lebih berguna untuk menghadapi
pesawat musuh yang terbang rendah. Perhatikan lima buah Abschußringe
(cincin jumlah korban) di laras meriamnya! Dengan Stalingrad sekarang
terbelah dua, meriam-meriam artileri Jerman kini bisa mengarahkan
senjata mereka dari satu sisi ke sisi terluar lainnya lagi. Penembak
meriam mengatur target tembakan dan penghalang jalan di ujung barat dan
lalu merangsek ke ujung lainnya. Sembilan persepuluh kota Stalingrad
telah berada di tangan pasukan Wehrmacht di akhir bulan September 1942
sehingga pasukan bantuan Soviet yang menyeberangi sungai Volga kini
dikirim ke wilayah sekitar distrik pabrik Krasny Oktyabr yang menjadi
pusat pertempuran
8,8 cm Flak 37 (dengan indikator arah Folgezeiger yang bisa disetel melalui pemutaran nomor tertentu), Jerman tahun 1942
8,8 cm Flak 36 dalam perjalanan menggunakan kereta api di Front Timur, Rusia, tahun 1942
8,8 cm Flak 36 (dengan pengatur picu Zünderstellmachine) di Jerman tahun 1942
8,8 cm Flak 36 (Flak-Rohr 18) dalam perjalanan menggunakan kereta api di front Italia tahun 1942
8,8 cm Flak 18 bersama para kru di Jerman tahun 1939
8,8 cm Flak 36 dalam perjalanan menggunakan kereta api di Front Timur, Rusia, tahun 1942
8,8 cm Flak 36 (dengan pengatur picu Zünderstellmachine) di Jerman tahun 1942
8,8 cm Flak 36 (Flak-Rohr 18) dalam perjalanan menggunakan kereta api di front Italia tahun 1942
8,8 cm Flak 18 bersama para kru di Jerman tahun 1939
8,8 cm Flak 36 di posisi pertahanannya di Jerman tahun 1943. Dari baris di laras meriamnya kita tahu bahwa Flak satu ini telah memakan korban 24 pesawat musuh!
Latihan penembakan dengan menggunakan 8,8 cm Flak 36 di atas Siebelfähre (kapal ferry) di wilayah Constanta, Laut Hitam, bulan Juli 1942
SdKfz 8 menarik sebuah 8,8 cm Flak 36 (Flak-Rohr 18) di wilayah Kharkov, Rusia, bulan Mei 1942
8,8 CM Flak 18 yang ditempatkan di sebuah Siebelfähre (kapal ferry). Senjata anti serangan udara tersebut telah dilengkapi dengan perisai baja di depannya, dengan perisai penghubung tambahan yang dipasang di atas laras meriam
SdKfz 8 menarik sebuah 8,8 cm Flak 36 (Flak-Rohr 18) di wilayah Kharkov, Rusia, bulan Mei 1942
8,8 CM Flak 18 yang ditempatkan di sebuah Siebelfähre (kapal ferry). Senjata anti serangan udara tersebut telah dilengkapi dengan perisai baja di depannya, dengan perisai penghubung tambahan yang dipasang di atas laras meriam
8,8 cm Flak 18 milik Panzerabteilung 116 (bagian dari 16.Infanterie-Division) di front Kharkov, Rusia, bulan Maret 1943. Terlihat disini salju masih "bergentayangan", dan sebagian badan flak pun telah dikamuflase warna musim dingin
8.8 cm Flak 18 sedang bersiap untuk ditutupi jaring kamuflase di Jerman tahun 1940
Flak 88 dengan jaring kamuflase untuk menyamarkannya dari musuh (terutama serangan udara)
Flak 88 dengan jaring kamuflase untuk menyamarkannya dari musuh (terutama serangan udara)
8,8cm Flak 18 dari 19.Flak-Division di Afrika Utara tahun 1941. Di belakang terlihat kendaraan SdKfz 7
8,8cm Flak 18 dari 19.Flak-Division sedang diturunkan dari kapal pengangkut di pelabuhan Afrika Utara tahun 1941
8,8cm Flak 18 dari 1./Flak-Regiment 33 ini adalah veteran yang sudah memakan banyak korban. Terlihat dari baris di larasnya, kita bisa mengetahui kalau 39 tank dan 5 pesawat udara musuh telah dihancurkannya! Foto ini diambil di Sollum dekat Tobruk (Afrika Utara) bulan Juli 1941
8,8cm Flak 18 dari 1./Flak-Regiment 33 ini adalah veteran yang sudah memakan banyak korban. Terlihat dari baris di larasnya, kita bisa mengetahui kalau 39 tank dan 5 pesawat udara musuh telah dihancurkannya! Foto ini diambil di Sollum dekat Tobruk (Afrika Utara) bulan Juli 1941
Sumber :
Buku "8,8 cm Flak 18-36-37" karya Waldemar Trojca
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
www.norgeslexi.no
www.ww2inphotos.wordpress.com
No comments:
Post a Comment