Sebagian besar personil dan perlengkapan milik Panzer-Regiment 5 (bagian dari 5. Leichte-Division) tiba di pelabuhan Tripoli, Libya, pada tanggal 10 Maret 1941, dimana mereka kemudian diturunkan dari kapal-kapal yang membawanya. Untuk tank sendiri, yang diturunkan di hari itu tercatat sebagai berikut: 25 buah Panzer I Ausf.A, 45 buah Panzer II Ausf.C, 61 buah Panzer III Ausf.G, 17 buah Panzer IV Ausf.D, 3 buah Panzerbefehlswagen I, dan 4 buah Panzerbefehlswagen III Ausf.E. Leutnant Joachim Schorm dari 6.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 5 menuliskan di buku hariannya akan kedatangannya untuk pertama kalinya di benua Afrika serta keadaan yang dijumpainya disana: "Kami memasuki pelabuhan di Tripoli. Akhirnya kami selamat sampai disini! Hanya terpaut 24 kilometer dari sini, ini nyata, satu buah kapal dagang Italia serta dua kapal tanker ditenggelamkan oleh kapal selam Sekutu. Di belakang Kolonel dan ajudan, aku meninggalkan Marburg pada pukul 13:00 dengan mendahului setengah anggota kompi ke-6. Suasana di dermaga begitu indah tak terlukiskan. Rommel dan perwira-perwira Jerman lainnya masih mengenakan seragam abu-abu lapangan Eropa, sementara anggota Luftwaffe sudah dibalut baju dan celana pendek berwarna khaki. Bagaimana dengan pasukan Italia? Mereka mengenakan seragam apa saja yang bisa mereka temukan!" Foto ini memperlihatkan Panzer-Panzer III Ausf.G yang sedang diturunkan dari kapal pengangkut yang membawanya. Tank jenis ini dipersenjatai dengan meriam L/42 kaliber 50mm, dan mempunyai tambahan ventilator turet yang dipasang di bagian atas kubah, persis di depan cupola. Selain itu, tank-tank dari jenis Panzer III Ausf.G juga telah dilengkapi dengan cupola jenis baru yang berbeda dari versi sebelumnya. Di sebelah tengah dan atas kita bisa melihat truk-truk transport Wehrmacht dari jenis Le.gl. Einheits LKW (leichter geländegängiger Lastkraftwagen) 6x6 "Einheitsdiesel” kapasitas 2,5 ton yang sedang mengangkut perbekalan
Deretan tank-tank Jerman milik Panzer-Regiment 5 dari jenis Panzer IV Ausf.D dan Panzer II yang baru saja tiba di Tripoli, Libya, bulan Maret 1941. Khusus untuk tank dari jenis pertama, mereka dilengkapi dengan gepäckkasten (kotak penyimpanan khusus) yang terpasang di bagian belakang kubah, dengan tiga nomor identifikasi tertulis dengan ukuran besar. Dari nomor-nomor tersebut kita bisa mengetahui bahwa tank-tank ini berasal dari Kompi ke-8 dan ke-5 (dua-duanya merupakan bagian dari Batalyon kedua). Cara membacanya sederhana: angka pertama adalah nomor kompi, angka kedua adalah nomor peleton, sementara angka ketiga adalah nomor urutan kendaraan di peleton tersebut. Karenanya, turmnummer (nomor turet) "824" menunjukkan bahwa tank tersebut adalah tank ke-4 dari peleton ke-2 kompi ke-8. Uniknya, sebagian awaknya tampak telah mendapat jatah seragam tropis berbahan kain, sementara sebagian lainnya masih mengenakan seragam hitam standar Eropa berbahan wol! Komandan Afrikakorps Generalleutnant Erwin Rommel datang untuk pertama kalinya di Afrika Utara di bulan Februari 1941, dengan perintah tegas hanya sebagai unit "Sperrband" alias penghalang gerak maju pasukan Inggris sekaligus penambah kekuatan tentara-tentara Italia yang baru saja menderita kekalahan dalam Pertempuran di Beda Fomm. Kekuatan yang Rommel miliki pada saat itu bisa dibilang seadanya: satu batalyon pelopor serta satu detasemen anti-tank dari 5. leichte-Division (nantinya berganti nama menjadi 21. Panzer-Division). Sisa unit-unit lainnya dari divisi tersebut nantinya tiba secara bertahap di Afrika, sementara divisi kedua yang berada di bawah komando Deutsches Afrikakorps (DAK), yaitu 15. Panzer-Division, baru tiba sepenuhnya di akhir bulan Mei 1941
Pada tanggal 24 Maret 1941, panzer pertama milik Afrikakorps menjadi korban dalam pertempuran di Afrika Utara. Panzerkampfwagen III Ausf.G (Fahrgestellnummer 65853) milik 5.Kompanie / II.Abteilung / Panzer-Regiment 5 menginjak ranjau darat yang ditanam Inggris di El Agheila, Libya. Ledakan hebat yang terjadi sebagai akibatnya tidak hanya memutuskan roda rantai tank, tapi juga membuat lapisan las di bagian kubah depan menjadi terbelah dan menimbulkan kebakaran hebat yang membuat semua awaknya menjadi korban: Leutnant Kestner (Komandan) terluka parah; Gefreiter Joachim Loge (operator radio) terbunuh; Driver terbunuh; Gunner terluka parah; dan Loader terluka ringan
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberstleutnant Irnfried Freiherr von Wechmar (Kommandeur Aufklärungs-Abteilung 3 (motorisiert) / 5.leichte-Division / Deutsches Afrikakorps) yang diserahkan langsung oleh Generalleutnant Erwin Rommel (Kommandierender General Deutsches Afrikakorps) pada tanggal 13 April 1941. Di belakang terparkir sebuah ranpur komando AEC Dorchester yang merupakan salah satu dari tiga kendaraan sejenis hasil rampasan dari Inggris yang biasa digunakan oleh Rommel sebagai kendaraan komando utamanya saat mengunjungi berbagai front di Afrika. Pasukan Jerman menyebut kendaraan jenis ini sebagai "Mammut", sementara yang biasa dipakai Rommel dinamakan sebagai "Max"
Oberstleutnant Irnfried Freiherr von Wechmar (Kommandeur Aufklärungs-Abteilung 3 (motorisiert) / 5.leichte-Division / Deutsches Afrikakorps) berbincang-bincang dengan para perwiranya di Front Afrika Utara, bulan Mei 1941. Baru sebulan sebelumnya dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (tepatnya tanggal 13 April 1941) sebagai penghargaan atas kepemimpinan serta keberaniannya di medan tempur menghadapi pihak Inggris. Foto oleh Kriegsberichter Gessl
Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) menginspeksi anggota sturm-artillerie dari 21.Panzer-Division di Rouen, Normandia (Prancis), pada tanggal 18 Mei 1944. Disini diperlihatkan senjata artileri bergerak (Panzerhaubitze) Jagdpanzer Marder 1 105mm yang menggunakan sasis H39 Prancis. Perwira tinggi besar yang mendampingi Rommel adalah Generalleutnant Edgar Feuchtinger (Kommandeur 21. Panzer-Division). Hanya berselang beberapa hari kemudian - tepatnya pada tanggal 30 Mei 1944 - Marsekal Rommel untuk kedua kalinya mengunjungi markas 21. Panzer-Division
Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) bersama dengan General der Artillerie Erich Marcks (Kommandierender General LXXXIV. Armeekorps) sedang memperhatikan efek jatuhnya peluru-peluru roket ke lautan, dalam acara demonstrasi kemampuan proyektor asap serta senjata peluncur multi kaliber 81mm - yang dipasang di Panzerwerfer kendaraan half-track "Maultier" milik 21. Panzer-Division - di wilayah pantai Riva-Bella, Lion-sur-Mer, Normandia, pada tanggal 30 Mei 1944. Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) bersama dengan General der Panzertruppe Adolf-Friedrich Kuntzen (Kommandierender General LXXXI. Armeekorps) dalam acara demonstrasi kemampuan proyektor asap serta senjata peluncur multi kaliber 81mm - yang dipasang di Panzerwerfer kendaraan half-track "Maultier" - di wilayah pantai Riva-Bella, Lion-sur-Mer, Normandia, pada tanggal 30 Mei 1944. Senjata yang baru dikembangkan ini didemonstrasikan oleh 21. Panzer-Division. Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
Para jenderal dan perwira tinggi Wehrmacht dalam acara demonstrasi kemampuan proyektor asap serta senjata peluncur multi kaliber 81mm - yang dipasang di Panzerwerfer kendaraan half-track "Maultier" milik 21. Panzer-Division - di wilayah pantai Riva-Bella, Lion-sur-Mer, Normandia, pada tanggal 30 Mei 1944. Baris depan, dari kiri ke kanan: Admiral Theodor Krancke (cuman kelihatan sebelah topinya doang, Oberbefehlshaber Marinegruppenkommando West); Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B); General der Infanterie Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht); dan General der Pioniere Alfred Jacob (General der Pioniere und Festungen im Oberkommando des Heeres). Baris belakang, dari kiri ke kanan: Generaloberst Hans von Salmuth (Oberbefehlshaber 15. Armee); Generalleutnant Rudolf Hofmann (di belakang Von Salmuth, Chef des Generalstabes 15. Armee); kemungkinan Generalmajor Max Pemsel (muka tertutup oleh Rommel, Chef des Generalstabes 7. Armee); perwira Heer tak dikenal yang mengenakan Flugzeugbeobachterabzeichen! ; Generaloberst Friedrich Dollmann (Oberbefehlshaber 7. Armee); dan General der Artillerie Heinrich "Heinz" Meyer-Buerdorf (General der Artillerie bei Oberbefehlshaber West). Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
Para jenderal dan perwira tinggi Wehrmacht dalam acara demonstrasi proyektor asap dan senjata peluncur multi roket kaliber 80mm yang dipasang di Panzerwerfer kendaraan half-track "Maultier" milik 21. Panzer-Division. Demonstrasi ini digelar di wilayah pantai Riva-Bella, Lion-sur-Mer, Normandia, pada tanggal 30 Mei 1944. Sebagai identifikasinya, dari kiri ke kanan: 1.General der Artillerie Heinrich "Heinz" Meyer-Buerdorf (General der Artillerie bei Oberbefehlshaber West), 2.Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), 3.Generalleutnant Friedrich Dihm (tertutup oleh Rommel, General z.b.V. der Heeresgruppe B), 4.perwira Heer tidak dikenal, 5.Jenderal Heer tidak dikenal, 6.General der Pioniere Alfred Jacob (General der Pioniere und Festungen im Oberkommando des Heeres), 7.Major Franz-Josef Högl (Kommandeur Panzer-Pionier-Bataillon 200 / 21.Panzer-Division), 8.Perwira Heer tidak dikenal, dan 9.Generaloberst Hans von Salmuth (Oberbefehlshaber 15. Armee). Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) bersama dengan General der Infanterie Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht) dalam acara demonstrasi proyektor asap dan senjata peluncur multi roket kaliber 80mm yang dipasang di Panzerwerfer kendaraan half-track "Maultier" milik 21. Panzer-Division. Demonstrasi ini digelar di wilayah pantai Riva-Bella, Lion-sur-Mer, Normandia, pada tanggal 30 Mei 1944. Admiral Theodor Krancke (Oberbefehlshaber Marinegruppenkommando West) berada di kiri, diikuti oleh Generaloberst Friedrich Dollmann (Oberbefehlshaber 7. Armee) antara Krancke dan Rommel. Sementara itu, Generalleutnant René Eberle (Inspekteur der Westbefestigungen) berada di belakang Buhle (yang kepalanya terlihat sedang menunduk). Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3). BTW, Bundesarchiv-Wikipedia telah salah mengidentifikasi lawan bicara Rommel sebagai Generalleutnant Edgar Feuchtinger (komandan 21. Panzer-Division). Tidak percaya? Lihat DISINI! Yang jelas, Feuchtinger memang nongol dalam foto ini, hanya saja dia berada di belakang, persis menghadap muka Rommel!
Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) bersama dengan General der Pioniere Alfred Jacob (General der Pioniere und Festungen im Oberkommando des Heeres) dalam acara demonstrasi proyektor asap dan senjata peluncur multi roket kaliber 80mm yang dipasang di Panzerwerfer kendaraan half-track "Maultier" milik 21. Panzer-Division. Demonstrasi ini digelar di wilayah pantai Riva-Bella, Lion-sur-Mer, Normandia, pada tanggal 30 Mei 1944. Disini kita bisa melihat dengan jelas senjata macam apa yang sedang didemonstrasikan tersebut! Dua orang yang berada di sebelah kiri adalah General der Infanterie Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht) dan Generalleutnant René Eberle (kedua dari kiri, Inspekteur der Westbefestigungen), sementara perwira yang sedang berjalan persis di depan "Maultier" adalah Generalleutnant Edgar Feuchtinger (ketiga dari kanan, Kommandeur 21. Panzer-Division). Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
Para jenderal dan perwira tinggi Wehrmacht dalam acara demonstrasi proyektor asap dan senjata peluncur multi roket kaliber 80mm yang dipasang di Panzerwerfer kendaraan half-track "Maultier" milik 21. Panzer-Division. Demonstrasi ini digelar di wilayah pantai Riva-Bella, Lion-sur-Mer, Normandia, pada tanggal 30 Mei 1944. Baris depan dari kiri ke kanan: Admiral Theodor Krancke (Oberbefehlshaber Marinegruppenkommando West), General der Infanterie Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im Oberkommando der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Erwin Rommel, dan General der Pioniere Alfred Jacob (General der Pioniere und Festungen im Oberkommando des Heeres). Di belakang Rommel yang memakai kacamata adalah ajudannya, Hauptmann der Reserve Hermann Aldinger, sementara pria berkumis di belakang Buhle adalah Generalleutnant René Eberle (Inspekteur der Westbefestigungen). Satu lagi, perwira berkumis yang nyempil di belakang Jacob adalah General der Panzertruppe Hans Freiherr von Funck (Kommandierender General XXXXVII. Panzerkorps). Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
30 Mei 1944: Setelah pada siang hari melihat demonstrasi proyektor asap dan senjata peluncur multi roket kaliber 80mm di pantai Riva-Bella, pada sore harinya Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B) melanjutkan inspeksinya dengan melihat mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division. Inspeksi tersebut digelar di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), dan merupakan kunjungan kedua Rommel ke markas 21. Panzer-Division setelah kunjungan pertama di Rouen yang berlangsung pada tanggal 18 Mei 1944. Foto hasil karya Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 ini memperlihatkan Rommel yang berdiri di sebelah kanan. Paling kiri adalah Generaloberst Friedrich Dollmann (Oberbefehlshaber 7. Armee), sementara yang berdiri di tengah adalah Generalleutnant Edgar Feuchtinger (Kommandeur 21. Panzer-Division)
Acara inspeksi mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division oleh Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 1944 di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), Normandia. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 ini memperlihatkan saat sang Marsekal mengamati salah satu dari dua buah Somua MCL 5 Mittler Gepanzerter Zugkraftwagen 5303 (f) mit 8 cm Raketen- Vielfachwerfer 20 Rohre, yang merupakan milik 10.(Werfer) Batterie / III.Abteilung / Panzer-Artillerie-Regiment 155. Dari kiri ke kanan: Major der Reserve Alfred Becker (Kommandeur Sturmgeschütz-Abteilung 200), Generalfeldmarschall Rommel, Generalleutnant Edgar Feuchtinger (Kommandeur 21. Panzer-Division), dan - kemungkinan - Oberst Heribert Hühne (Kommandeur Panzer-Artillerie-Regiment 155)
Acara inspeksi mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division oleh Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 1944 di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), Normandia. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 ini memperlihatkan saat sang Marsekal (kiri) menginspeksi barisan "7,5 cm PaK40(Sf) auf Geschützwagen 39H(f)" milik 1.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung 200. Pada dasarnya, kendaraan perang ini adalah senjata anti-tank gerak-sendiri yang dibuat dari perpaduan sasis Hotchkiss H39 Prancis dengan meriam anti-tank Jerman dari jenis Panzerabwehrkanone 40 kaliber 75mm. Uniknya, para awaknya mengenakan rompi khusus yang dinamakan sebagai Kartoffelsacktarnveste. Rompi ini terbuat dari kelebihan bahan drillichanzug (pakaian latihan) - atau bahkan karung - yang kemudian dicat kamuflase lapangan pola sumpftarn lalu dibentuk menjadi rompi berkancing tiga serta cover helm. Membelakangi kamera di sebelah kanan Rommel adalah Generalleutnant Edgar Feuchtinger (Kommandeur 21. Panzer-Division). Sebagai fotografernya sendiri adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
Acara inspeksi mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division oleh Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 1944 di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), Normandia. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 ini memperlihatkan saat sang Marsekal menginspeksi barisan "10,5 cm leFH18(Sf) auf Geschützwagen 39H(f)" milik 1.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung 200. Pada dasarnya, kendaraan perang ini adalah senjata anti-tank gerak-sendiri yang dibuat dari perpaduan sasis Hotchkiss H39 Prancis dengan meriam Feldhaubitze 18 Jerman kaliber 105mm. Uniknya, para awaknya mengenakan rompi khusus yang dinamakan sebagai Kartoffelsacktarnveste. Rompi ini terbuat dari kelebihan bahan drillichanzug (pakaian latihan) - atau bahkan karung - yang kemudian dicat kamuflase lapangan pola sumpftarn lalu dibentuk menjadi rompi berkancing tiga serta cover helm. Sebagai fotografernya adalah Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 (KB-Kp. Lw. 3)
Generalleutnant Friedrich Dihm (General z.b.V. der Heeresgruppe B) bertanya tentang harga gorengan terbaru kepada salah seorang perwira dari 21. Panzer-Division. Di latar belakang kita bisa melihat sebuah "10,5 cm le.FH 18S/40 (Sf) Lorraine Schlepper" buatan Firma Alkett yang merupakan milik dari 1.Batterie / Sturmgeschütz-Abteilung 200. Foto ini sendiri diambil dalam acara inspeksi mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division oleh Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 1944 di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), Normandia
Acara inspeksi mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division oleh Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 1944 di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), Normandia. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 ini memperlihatkan saat sang Marsekal menginspeksi satuan Panzergrenadier yang dilengkapi dengan tiga buah "Selbstfahnafetten für 7,5cm, Pak 40 S 307 (f)", yang pada dasarnya adalah perpaduan sasis halftrack Somua MCG Prancis dengan meriam anti-tank Jerman kaliber 75mm. Memberi hormat militer di sebelah kiri adalah Leutnant Hans Höller, yang merupakan salah seorang Zugführer (Komandan Peleton) dari 8.Kompanie (schwere) / II.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 192, sementara perwira yang terlihat berjalan di belakang Rommel kemungkinan adalah Oberleutnant Braatz (Chef 8.Kompanie / II.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 192). Di latar belakang kita bisa melihat mobil truk GMC ACK 353 buatan Amerika Serikat. 21. Panzer-Division memang banyak dilengkapi oleh kendaraan-kendaraan perang sisa Angkatan Bersenjata Prancis yang dirampas oleh Jerman pada tahun 1940. Truk GMC tersebut bisa jadi adalah hasil pembelian dari Amerika di tahun 1930-40, yang kemudian berganti kepemilikan setelah pasukan Wehrmacht menguasai wilayah Prancis
Acara inspeksi mesin-mesin perang milik 21. Panzer-Division oleh Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 30 Mei 1944 di Bois de Lébisey, Hérouville-Saint-Clair (6 km sebelah utara Caen), Normandia. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Hans Speck dari Propaganda-Kompanie 698 ini memperlihatkan saat sang Marsekal menginspeksi sebuah halftrack Sd.Kfz. 251 (Sonderkraftfahrzeug 251) milik Panzergrenadier-Regiment 192. Perhatikan senapan mesin MG42 yang bisa difungsikan sebagai senjata penyapu infanteri maupun senjata anti pesawat udara!
Musim semi 1944 di Saint-Martin-de-Fresnay, setengah jalan antara Lisieux dan Saint-Pierre-sur-Dives, Prancis. Salah satu dari Panzerkampfwagen IV milik Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division telah berhenti di depan toko grosir Madame Leroy yang merangkap café dan restoran untuk mensuplai kembali persediaan... Camembert! Madame Leroy sendiri melihat begitu bernafsunya para awak panzer ini dari jendela loteng saat pekerjanya yang kikuk menyerahkan "suplai" yang berharga tersebut - yang tak akan berguna apa-apa dalam menahan gerak maju pasukan Sekutu, apalagi dengan dengan tunggangan mereka yang merupakan Panzer IV Ausf.C bermeriam pendek keluaran tahun 1940 yang sudah agak ketinggalan zaman. Panzer tersebut dilaburi cat warna kuning pasir standar tanpa ditambahi marking apa pun, kecuali nama pacar dari si supir, "Hedi" yang tertulis di celah katup pelindung besi untuk melihat. Nama anak perempuan operator-radio, "Elfriede", tidak terlalu terlihat jelas dan nampaknya ditulis menggunakan kapur tulis
Masih dari sesi foto yang sama dengan sebelumnya. Saat para awak panzer muda tersebut sedang mencicipi rasa camembert yang terkenal lezat, beberapa kameraden mereka dari unit infanteri (yang masih memakai sisa-sisa pakaian dari medan Afrika) terlihat baru saja keluar dari café setelah meminum beberapa kendi cider (minuman yang terbuat dari juice hasil perasan apel). Seperti kata pepatah Jerman, para prajurit muda ini hidup "seperti dewa di Prancis" walaupun hal tersebut tak akan berlangsung lebih lama lagi setelah Sekutu mendarat di Normandia hanya beberapa minggu setelahnya, dan kegembiraan mereka akan berubah menjadi ketakutan!
Sebuah Panzerkampfwagen Ausf.H atau J dari Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division melintasi sebuah jalan kereta api antara Troan dan Caen di jalan raya RN175, musim panas 1944. Panzer-Regiment 22 merupakan satu-satunya unit lapis baja Wehrmacht yang siap tempur dan berada paling dekat dengan lokasi pendaratan Sekutu di hari pertama D-Day (6 Juni 1944), terutama wilayah Calvados, Manche, dan semenanjung Cotentin. Sebenarnya ada juga yang lebih dekat, yaitu Panzer-Ersatz-und-Ausbildung-Abteilung 100 (Batalyon Pelatihan dan Cadangan Lapis Baja 100) tapi, sesuai namanya, unit tersebut bukanlah unit untuk berperang dan kekuatannya pun hanya dibekali oleh tank-tank Prancis hasil rampasan tahun 1940 yang sudah out-of-order
Panzerkampfwagen IV Ausf.H di sebuah desa yang berada di wilayah Caen, Normandia (Prancis). Kedua foto ini memperlihatkan sisi yang berbeda dari tank yang sama. Lubang palka di kubahnya dilengkapi dengan senapan mesin MG34 yang difungsikan sebagai anti pesawat udara. Schürzen-nya merupakan tipe pertama yang dipasangkan secara lebih solid dibandingkan tipe kedua. Salah satu platnya hilang entah kemana, sementara di sisi lainnya malah tidak terpasang! Plat di depan atas direkatkan dengan cara dibaut, yang menunjukkan bahwa tank ini merupakan tipe H model paling awal. Awaknya berasal dari Heer dan, menurut salah satu sumber, berasal dari Panzer-regiment 22 / 21.Panzer-Division. Terlihat sebuah sepeda motor BMW R-12 (750 cc) bersespan sedang melintas di sebelahnya. Setidaknya sekitar 16 buah sepeda motor dari jenis tersebut disediakan untuk satu batalyon Panzer IV
Dua buah Panzerkampfwagen IV dari Panzer-Regiment 22 / 21.Panzer-Division bergerak maju ke front di Caen, Juni 1944. Mereka dilengkapi dengan Schürzen (rok) sebagai pelindung tambahan dari tembakan arah samping, juga ditutupi sebagian oleh dedaunan sebagai kamuflase. Dalam salah satu foto terlihat seorang Kriegsberichter (Koresponden Perang) sedang mengabadikan panzer-panzer tersebut untuk nantinya ditayangkan dalam "Die Deutsche Wochenschau" (Warta Berita Jerman). Fotografer dan kameraman Wehrmacht seringkali bekerja bareng dalam meliput berita yang sama
Iring-iringan kendaraan perang dari Panzerjäger-Abteilung 200 / 21. Panzer-Division bergerak menuju front di Caen (Normandia), bulan Juni 1944. Disini kita melihat sebuah senjata serang yang unik: Sasisnya adalah Hotchkiss H-39 buatan Prancis yang telah dimodifikasi untuk menciptakan sebuah penghancur tank yang menakjubkan. Sebuah meriam howitzer 10,5 cm (10,5 cm Feldhaubitze 18/40) menjadi senjata andalan utama sasis tersebut. Meriam ini mempunyai jangkauan sampai sejauh 12 km, kecepatan tembak 6-8 peluru per menit dan kecepatan peluru 540 m per detik! Platformnya telah mendapat perlindungan baja tambahan di bagian kokpit. Senjata serang satu ini mendapat nama resmi Panzer-Feldhaubitze 18 auf Sfl. 39H(f), dan 38 buah di antaranya dialokasikan untuk Panzerjäger-Abteilung 200 pimpinan Major Alfred Becker yang merupakan unit penghancur tank milik 21. Panzer-Division. BTW, Major Becker ini, selain sebagai seorang komandan unit setingkat batalyon, juga adalah insinyur jenius yang berada di balik pengalihfungsian mesin-mesin perang rampasan dari Sekutu menjadi mesin perang Jerman sekaligus meng-upgrade kemampuannya berkali-kali lipat! Atas jasa-jasanya dia dianugerahi Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuzes mit Schwertern tanggal 2 April 1945. Sekedar informasi, RK-KvK ini merupakan medali tertinggi yang bisa diberikan oleh Hitler pada orang-orang yang memberi kontribusi LUAR BIASA bagi usaha perang Jerman, di luar dari peran aktif di medan pertempuran
Para awak Panzerkampfwagen IV dari Panzer-Regiment 100 ini menunggu perintah untuk beraksi dalam pertempuran di Rouen, pinggir timur sungai Seine, Normandia, tanggal 25 Agustus 1944. Mereka baru saja menyeberangi sungai tersebut. 21. Panzer-Division berkali-kali memblok jalur serangan Sekutu di wilayah Caen, sebelum superioritas udara lawan memaksa mereka untuk mundur ke garis pertahanan yang baru. BTW, Leutnant belia di kiri memakai Knockensack kamuflase hasil modifikasi yang unik, sementara pita medali Eisernes Kreuz II.Klasse tersemat di dadanya. Tampaknya dia juga memegang cerutu Kuba di tangannya!
Upacara penganugerahan Ritterkreuz dari 21.Panzer-Division untuk Hauptmann der Reserve Wilhelm "Willi" Kurz (Kommandeur II.Bataillon/Panzergrenadier-Regiment 125) yang diselenggarakan tanggal 20 Oktober 1944. Dari kiri ke kanan: Major Ruprecht Heeringer, Generalleutnant Edgar Feuchtinger, Willi Kurz, Oberstleutnant Hans-Ulrich von Luck und Witten, Major Gerhard Scharnhorst, dan Major Hans-Joachim Liehr. Von Luck (komandan Panzergrenadier-Regiment 125) mengenang bahwa upacara ini telah juga difilmkan! BTW, Kurz sendiri menerima Ritterkreuz atas jasanya menahan musuh yang berusaha menyeberang jembatan sehingga membuat pihak Jerman mampu mengirimkan cadangan peralatan melintasi sungai Seine
----------------------------------------------------------------------------
SCHWERTERTRÄGER (PERAIH SCHWERTER)
Generalmajor Hermann von Oppeln-Bronikowksi (2 Januari 1899 – 19 September 1966) adalah anak seorang perwira AD Kekaisaran Jerman yang ikut bertempur dalam Perang Dunia I sebagai Oberleutnant di Ulan Regiment "Prinz August von Württemberg" No. 10. Di adalah seorang penunggang kuda yang sangat handal, dan meraih medali emas di nomor Dressing (latih) beregu dengan kuda bernama "Gimpel" dalam Olimpiade Berlin tahun 1936. Ketika Perang Dunia II pecah, Major Oppeln-Bronikowski menjadi komandan Aufklärungs-Abteilung 24 / 24.Infanterie-Division. Disini dia mendapat Eisernes Kreuz I.Klasse setelah melakukan serangan dadakan terhadap musuh yang berhasil dengan baik. Dalam Unternehmen Barbarossa dia bertempur bersama Panzer-regiment 35 / 4.Panzer-Division dan di bulan Januari 1942 menjadi komandan resimen tersebut dengan pangkat Oberst. Keberaniannya di medan pertempuran membuatnya dianugerahi Ritterkreuz (1 Januari 1943), Eichenlaub #536 (28 Juli 1944) dan Schwerter #142 (17 April 1945). Oppeln-Bronikowski mengakhiri perang sebagai Kommandeur 20. Panzer-Division (November 1944 - Mei 1945). Setelahnya dia berprofesi sebagai penasihat sipil sekaligus membantu pembentukan Bundeswehr (AB Jerman Barat). Dia juga sempat bekerja di Kanada sebagai instruktur berkuda untuk Olimpiade Musim Panas di Tokyo tahun 1964
----------------------------------------------------------------------------
RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)
Oberstleutnant der Reserve Wilhelm Bach (5 November 1892 – 22 Desember 1942) adalah salah satu karakter yang paling tidak biasa dalam tubuh Afrikakorps. Dia merupakan seorang mantan pastor Lutheran yang juga salah satu komandan batalyon terbaik yang dipunyai Erwin Rommel. Meskipun pangkatnya membuat ia selayaknya dihormati, tapi dia adalah salah satu komandan Jerman yang paling bersahabat, paling cu'ek dan paling santai yang berada di bawah komando si Serigala Rumah Makan Padang eh Padang Pasir Rommel! Ketika Erwin Rommel mencapai Afrika di bulan Februari 1941, dia diperkenalkan kepada para perwira yang menyambutnya. Dia tidak tersenyum atau mencoba bersikap bersahabat. Dia tahu tak ada waktu untuk beramah tamah dan ngadu huntu karena dia harus menguji mereka dalam pertempuran terlebih dahulu. Tapi ada satu orang perwira yang begitu dibenci Rommel pada awalnya: dia adalah Hauptmann Bach, seorang veteran pertempuran Prancis sama seperti Rommel dan peraih medali Eisernes Kreuz I klasse. Bach pernah terluka di lututnya sehingga kemana-mana dia selalu membawa tongkat. Rommel tidak menyukai kenyataan bahwa ada seorang komandan pasukan "tidak sehat" di bawah komandonya, apalagi setelah dia mengetahui bahwa Bach juga adalah seorang pendeta Lutheran. Seorang pendeta bertempur??? Tak pernah terbayangkan! Beberapa bulan kemudian, Rommel berbalik mencintai dan mengagumi Bach. "Si Pincang" ternyata adalah master dari meriam artileri 88mm, sehingga seakan-akan benda tersebut menyatu dalam dirinya. Berkali-kali dia memanfaatkan senjata yang sejatinya ditujukan untuk melawan pesawat udara itu untuk menghantam tank-tank Inggris yang mencoba mengancam posisi Jerman. Bahkan meskipun kapten Bach tidak pernah terlihat memakai seragamnya dengan benar (dan kadangkala tampak culun!), dia begitu dicintai para bawahannya. Wajar saja, karena Bach tidak pernah menjaga jarak sejengkalpun, dan dia menganggap para prajuritnya sebagai anak kandung yang diperlakukan dengan penuh kehangatan. Bach adalah salah satu figur yang paling mudah dikenali di seantero Afrikakorps... Rokok yang selalu menempel di mulutnya, kumis ala Hitler dan kacamata miopik, semuanya telah sama diketahui oleh para penembak artileri DAK. Major Bach pula lah yang berhasil menahan serbuan 20.000 pasukan Inggris dari 12th Corps di Halfaya Pass dengan hanya bermodalkan 4.000 orang saja! Dengan gagah berani dia mempertahankan Halfaya Pass (biasa dinamakan dengan "Hellfire Pass" oleh pihak Sekutu) sampai akhirnya pasokan suplainya terputus dan dia sama sekali terkepung tanggal 17 Januari 1942 sehingga kemudian terpaksa menyerah. Sebagai tawanan perang dia dikirimkan ke Kanada dimana dia meninggal karena kanker (saya tidak mendapat data kanker apa, tapi kemungkinan kanker paru-paru karena hobi merokoknya yang gila-gilaan!) akhir tahun itu juga, tepatnya tanggal 22 Desember 1942. Rasa cinta pasukannya ditunjukkan dengan adanya sebuah tanda peringatan dari kayu yang ditempatkan di sudut pemakaman dan terpisah dari kuburannya. Wilhelm Bach sendiri dikuburkan di Woodland Cemetery yang terletak di Kitchener, Ontario (Kanada). Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 9 Juli 1941 sebagai Hauptmann der Reserve dan Kommandeur I.Bataillon / Schützen-Regiment 104 / 5.leichte-Division / Deutsches Afrika-Korps (DAK). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (7 Mei 1915) dan I.Klasse (31 Januari 1920); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918 (24 Oktober 1934); 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (12 Juni 1940) dan I.Klasse (17 Juli 1940); Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Infanterie-Sturmabzeichen in Silber
Major im Generalstab Werner Grün dalam sebuah foto yang diambil pada bulan Februari 1943 di Tunisia, kemungkinan di hari dia mendapatkan Ritterkreuz. Grün (23 November 1913 - 5 Mei 2004) mulai bertugas di Wehrmacht dari tanggal 1 April 1935. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 8 Februari 1943 sebagai Hauptmann dan Führer I.Abteilung / Panzer-Regiment 5 / 21.Panzer-Division. Medali prestisius tersebut diberikan sebagai penghargaan atas prestasinya dalam memimpin Batalyon ke-1 dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di Afrika Utara. Kesuksesan terbesar diraihnya pada tanggal 30-31 Oktober 1942, saat melakukan serangan ke posisi musuh sebagai bagian dari Kampfgruppe Pfeiffer di sektor utara Front El Alamein, sebuah serangan yang membuat Panzergrenadier-Regiment 125 terlepas dari kepungan Sekutu. Rekomendasi penghargaannya dibuat pada tanggal 2 Januari 1943, sementara dokumen pendahulu serta medalinya baru datang ke markas 5. Panzerarmee pada tanggal 10 Februari 1943. Grün dinominasikan naik pangkat menjadi Oberstleutnant im Generalstab pada tanggal 5 April 1945, tapi Perang Dunia II keburu berakhir sebelum dia sempat dipromosikan. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1939) und I.Klasse (13 Agustus 1940); Medaille zur Erinnerung an den 1. Oktober 1938 (14 November 1939); Panzerkampfabzeichen (20 Mei 1940); Deutsches Kreuz in Gold (25 Maret 1942); serta Ärmelband "Afrika" (16 Februari 1944)
----------------------------------------------------------------------------
DKiGTRÄGER (PERAIH DEUTSCHES KREUZ IN GOLD)
Generalmajor Helmuth Strempel (26 Oktober 1905 - 13 Agustus 1944) dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 10 Mei 1943 sebagai Oberst im Generalstab di 21. Panzer-Division. Dia juga mendapat medali Eisernes Kreuzes II. Klasse (11 November 1939) und I. Klasse (15 Juni 1940); Ärmelband Afrika; Krimschild (stiftungs ausführing); Ostmedaille (22 Agustus 1942); serta Coroana Romaniei Order with swords Commander class (Rumania). Yang terakhir didapatkannya pada tanggal 27 Februari 1942 sebagai Major dan Perwira Penghubung Jerman di Markas Korps AD Rumania. Oberst i.G. Strempel meninggal dunia di Hauptverbandplatz Dambri, Latvia, akibat luka-luka yang dideritanya dalam pertempuran pada bulan Agustus 1944, dan kemudian dipromosikan secara anumerta menjadi Generalmajor tak lama kemudian
----------------------------------------------------------------------------
Major Dr.-Ing. Alfred Becker (20 Agustus 1899 - 26 Desember 1981) adalah perwira sekaligus insinyur artileri Wehrmacht yang terkenal karena mampu memodifikasi mesin-mesin perang peninggalan Inggris dan Prancis - yang sudah ketinggalan zaman - menjadi mesin perang baru yang lebih mumpuni. Melalui skill teknik serta manajemennya, Becker mengalihfungsikan bekas pabrik Hotchkiss yang tak terpakai di Prancis menjadi pusat modifikasi mesin perang Wehrmacht, yang dikenal dengan nama "Baustab Becker". Disini dia menghasilkan tidak kurang dari 1.800 kendaraan perang "baru tapi lama" dari berbagai jenis yang sangat dibutuhkan oleh pasukan di garis depan, dari mulai senjata anti-tank, artileri gerak sendiri, peluncur roket dan lainnya. Dari mulai musim dingin tahun 1943 dia memfokuskan diri untuk melengkapi mesin-mesin perang 21. Panzer-Division yang baru dibentuk kembali, sekaligus menjadi komandan dari satuan artileri mobilnya, Sturmgeschütz Abteilung 200. Becker sendiri dianugerahi medali Deutsches Kreuz in Gold pada tanggal 13 Mei 1942 sebagai Oberleutnant dan Chef 15.Batterie / Artillerie-Regiment 227 / 227. Infanterie.Division. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuzes II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz; Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuzes II.Klasse (18 Mei 1940) und I.Klasse (3 Juni 1940); Allgemeines-Sturmabzeichen; Medaille "Winterschlacht im Osten 1941/42" (Ostmedaille); Kriegsverdienstkreuzes II.Klasse und I.Klasse (1 September 1942) mit Schwertern; serta Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuzes mit Schwertern (20 April 1945)
Oberleutnant Günther Micklei (8 Oktober 1919 - 27 Mei 1942) yang merupakan perwira sandi (Nachrichtenoffizier) dari II.Abteilung / Panzer-Regiment 5 / 21.Panzer-Division sedang memegang seekor burung merpati yang tampak anteng di tangannya. Micklei gugur dalam pertempuran di Bir el Hamad di samping komandan II.Abteilung, Oberstleutnant Joachim Martin (23 Februari 1906 - 2 Juni 1942), yang terluka parah dan beberapa hari kemudian tewas karena luka-lukanya. Jenazah Micklei dikuburkan di Kriegsgräberstätte Tobruk. Dalam foto di atas, Micklei memakai perpaduan seragam tropis model pertama dengan tropenmütze perwira. Perhatikan pin Totenkopf yang tersemat di kerahnya! Ukurannya lebih besar dari biasanya. Selain itu, pita Eisernes Kreuz II.Klase-nya diikatkan di kancing saku dan bukannya kancing tengah seperti praktek umumnya. terakhir, dia mengenakan daleman pakaian sipil dengan ritsleting
Sumber :
Buku "After the Battle: Panzers in Normandy Then and Now" karya Eric Lefèvre
Buku "Deutsche Afrikakorps (1941-1943)" karya Ricardo Recio Cardona
Buku "Panzers in the Sand: The History of Panzer-Regiment 5" karya Bernd Hartmann
Buku "Rückmarsch Then and Now: The German Retreat from Normandy" karya Jean-Paul Pallud
Buku "The Panzers and the Battle of Normandy" karya Georges Bernage
www.audiovis.nac.gov.pl
www.beutepanzer.ru
Buku "After the Battle: Panzers in Normandy Then and Now" karya Eric Lefèvre
Buku "Deutsche Afrikakorps (1941-1943)" karya Ricardo Recio Cardona
Buku "Panzers in the Sand: The History of Panzer-Regiment 5" karya Bernd Hartmann
Buku "Rückmarsch Then and Now: The German Retreat from Normandy" karya Jean-Paul Pallud
Buku "The Panzers and the Battle of Normandy" karya Georges Bernage
www.audiovis.nac.gov.pl
www.beutepanzer.ru
No comments:
Post a Comment