Artikel tentang Bomber pembawa torpedo, Junkers Ju 88A
Artikel lanjutan tentang Ju 88A dan cara peluncurannya
"Human Torpedo" atau torpedo yang dikendalikan oleh manusia. Tidak seperti sejawatnya dari Jepang, Kaiten, torpedo Jerman ini tidak mengharuskan si pengemudinya untuk ikut meledakkan diri bersama torpedo yang dikendalikannya
Bomber Torpedo Heinkel He 111 H-6 dari Kampfgeschwader 26, yang diperlengkapi oleh dua torpedo jenis F5B. Kelihatannya ini hanyalah unit latihan saja, karena tidak adanya senjata lain terpasang
Para awak Heinkel He 115 sedang menambatkan torpedo untuk keperluan latihan
Torpedo F5B yang khusus dipergunakan untuk pesawat terbang, koleksi dari Musium Angkatan Laut Gdynia
Oleh : Alif Rafik Khan
Beberapa orang mengirim e-mail kepada saya meminta untuk diketengahkan artikel tentang torpedo yang digunakan oleh U-boat Jerman dalam Perang Dunia II, jenis-jenisnya, dan pengaruhnya dalam peperangan. Langsung terlintas pertanyaan dalam hati : kemungkinan besar yang meminta ini pastilah pemerhati perang U-boat, penggemar sejarah perang laut, atau bahkan anggota Angkatan Laut Republik Indonesia! Betapa tidak, untuk topik satu ini kayaknya hanya orang-orang tertentu yang berminat, sementara kebanyakannya lebih memilih untuk membaca hal-hal yang lebih “populer” seperti panzer, pesawat tempur, senapan, dan kapal selamnya itu sendiri. But it’s OK, buat yang minta ini saya kasih referensi torpedo-torpedo Jerman dari awal sampai akhir perang, dari yang paling dahsyat sampai yang paling memble. Check this out!
Torpedo 53,3 cm (21”) G7a T1
Jenis kapal pembawa : Kapal permukaan dan kapal selam
Tahun pembuatan : 1930
Tahun penugasan : 1938
Berat : 3.369 lbs (1.528 kg)
Panjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)
Daya apung negatif : 605 lbs (274 kg)
Bahan peledak : 661 lbs (300 kg) Hexanite
Daya jangkau/kecepatan : 6.560 yard (6.000 m)/44 knot
8.750 yard (8.000 m)/40 knot
15.300 yard (14.000 m)/30 knot
Tenaga : Decahydronaphthalene (Decalin) Wet-Heater
Catatan : Juga dikenal sebagai “Ato”, torpedo ini digunakan sepanjang perang dan digolongkan sebagai torpedo yang paling bisa diandalkan. Pengembangannya berdasarkan torpedo 50 cm (20”) G7 masa Perang Dunia I, meskipun berbeda dengan torpedo negara lainnya bila dilihat dari penggunaannya yang lebih memilih Decalin (Decahydronaphthalene) dibandingkan dengan minyak tanah atau bensin. Dibutuhkan 3.730 jam kerja untuk memproduksi satu torpedo ini di tahun 1939, tapi efisiensi Jerman yang terkenal membuatnya jatuh menjadi 1.707 jam kerja di tahun 1943. Ini lebih singkat dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi G7e elektris.
Kecepatan maksimalnya yang mencapai 44 knot ternyata membuat mesin menjadi overload dan karenanya jarang digunakan di tahun-tahun pertama peperangan. Mode awal yang digunakan di tahun 1939 mempunyai daya jangkau kurang dari 20% yang disebutkan di atas. Torpedo ini menggunakan mesin berjari-jari empat silinder yang menggerakkan baling-baling tunggal berdaun enam.
Federapparattorpedo (torpedo berpegas) atau variasi FAT mempunyai sistem pemandu sederhana yang mengandalkan beberapa seri kaki atau putaran panjang dan pendek di ujung jarak tertentu yang mengarahkannya untuk tetap bergerak lurus.
Dimulai dari pertengahan tahun 1944, variasi lebih canggih dari FAT yaitu Lagenunabhängiger Torpedo (LUT) diperkenalkan. LUT dapat ditembakkan dalam sudut target manapun, dan bahkan dapat bergerak menikung sebelum menabrak sasarannya! Masalahnya ada juga, karena alat pentarget LUT kadang tidak copot saat pelepasannya, sehingga mengakibatkan “tube runners (tabung lari-larian)”. Karenanya, torpedo ini jarang digunakan lagi setelah Desember 1944.
Berat kepala torpedo yang berisi bahan peledak ini berbeda-beda di banyak referensi, dari berat terendah 617 lbs (280 kg) sampai tertinggi 948 lbs (430 kg). Kemungkinan besar bahwa berat terendah torpedo ini adalah ketika si torpedo dalam masa awal peperangan, dan yang lebih berat adalah di pertengahan sampai akhir perang. Untuk versi teknis torpedo ini sendiri diambil dari buku “Naval Weapons of World War Two” oleh John Campbell.
Torpedo 53,3 cm (21”) G7e T2 dan T3
Jenis kapal pembawa : Kapal selam dan Schnellboote (E-Boat)
Tahun pembuatan : 1935
Tahun penugasan : 1939
Berat : 3.534 lbs (1.603 kg)
Panjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)
Daya apung negatif : 597 lbs (271 kg)
Bahan peledak : 661 lbs (300 kg) Hexanite
Daya jangkau/kecepatan : Awal perang 5.470 yard (5.000 m)/30 knot
Akhir perang 8.200 yard (7.500 m)/30 knot
Tenaga : Baterai Lead-acid
Catatan : Yang pertama kan nama panggilannya “Ato”, nah kalau yang ini namanya “Eto”. Torpedo satu ini menggunakan motor elektris 100 hp yang menggerakkan sepasang baling-baling berdaun dua yang saling berotasi berlawanan. Jarak dan kecepatan seperti yang telah disebutkan di atas hanya dapat diraih bila baterainya dipanaskan terlebih dahulu sampai 30 derajat celcius. Torpedo ini pun harus mendapat perawatan rutin tiap tiga sampai lima hari sekali untuk menjamin kemampuan maksimalnya. Meskipun lebih lambat bila dibandingkan dengan tipe G7a Wet-Heater, tapi ada kelebihan lain yang justru lebih penting : kemampuannya untuk mendekati sasarannya hampir tanpa bersuara dan tanpa meninggalkan jalur lintasan di belakang! Untuk pembuatannya dibutuhkan 1.225 jam kerja setiap satu torpedo.
Voltase baterainya mencapai 124 Vdc sesaat setelah di-cass, dan akan turun menjadi 115 volt dua hari kemudian. Voltase ini drop sampai 104-106 Vdc setelah dikeluarkan dan menuju ke sasarannya.
Variasi yang paling umum dari torpedo ini adalah :
T2 (bukan nama grup vokal lho!) : Versi ini mempunyai dua baterai, yang masing-masingnya terdiri dari 26 sel dan 93 amp per-jam total.
T3 : Sama dengan T2 tapi dengan tambahan sumbu pengaruh.
T3a : Sama dengan T2 tapi dengan kapasitas baterai yang lebih besar (sampai dengan 125 amp per-jam).
T3b : Bagian pendorong dari kapal selam Marder. Kecepatan maksimalnya adalah 2,5 knot.
T3c : Torpedo untuk kapal selam Marder. Baterai depannya ditiadakan dan daya apungnya netral. Beratnya adalah 2.937 lbs (1.332 kg) dan jarak/kecepatannya adalah 4.370 yard (4.000 m)/18,5 knot.
T3d Dackel : versi dengan kecepatan yang lebih lambat tapi dengan jarak jangkau yang sangat jauh, dan dibatasi penggunaannya hanya untuk di pelabuhan atau pantai tertentu. Spesifikasi putaran atau kakinya dapat diprogram di setiap ujung perjalanan lurus. Daya apung negatifnya hampir-hampir nol karena kecepatannya yang sangat lambat. Sekitar 300 torpedo jenis ini diproduksi dan digunakan, yang dimulai dari bulan Juli 1944. sekitar 80 atau 90 di antaranya berhasil ditembakkan, kebanyakan diarahkan ke kapal-kapal yang berada di pantai Seine. Panjang : 36 kaki (11 m). Berat : 4.885 lbs (2.216 kg). Daya jangkau/kecepatan : 62.300 yard (57.000 m)/9 knot. Bahan peledak : 620 lbs (281 kg).
T3e Kreuzotter : torpedo lainnya yang khusus digunakan untuk kapal selam mini (midget). Beratnya 2.961 lbs (1.343 kg), sementara daya jangkau/kecepatannya adalah 8.200 yard (7.500 m)/20 knot.
Sama seperti jenis torpedo yang pertama, berat kepala torpedo yang berisi bahan peledak ini berbeda-beda di banyak referensi, dari berat terendah 617 lbs (280 kg) sampai tertinggi 948 lbs (430 kg). Kemungkinan besar bahwa berat terendah torpedo ini adalah ketika si torpedo dalam masa awal peperangan, dan yang lebih berat adalah di pertengahan sampai akhir perang. Untuk versi teknis torpedo ini sendiri diambil dari buku “Naval Weapons of World War Two” oleh John Campbell.
Torpedo-Torpedo Homing (Rumah) 53,3 cm (21”) G7e T4, T5, T10 dan T11
Jenis kapal pembawa : Kapal selam
Tahun pembuatan : 1940
Tahun penugasan : 1943
Berat : T4 : 3.080 lbs. (1.937 kg)
T5, T5a dan T5b : N/A
T10 : 3.571 lbs (1.620 kg)
T11 : N/A
Panjang keseluruhan : 23 kaki 7 inci (7,186 m)
Bahan peledak : 440 lbs (200 kg) Hexanite
Daya jangkau/kecepatan : T4 : 8.200 yard (7.500 m)/20 knot
T5 : 6.230 yard (5.700 m)/24-25 knot
T5a dan T5b : 8.750 yard (8.000 m)/22 knot
T10 : 5.470 yard (5.000 m)/30 knot
T11 : 6.230 yard (5.700 m)/24-25 knot
Tenaga : Baterai Lead-acid
Catatan : Begitu banyak catatan tentang torpedo-torpedo ini hilang ketika Stasiun Eksperimen Gotenhafen diledakkan demi mencegahnya jatuh ke tangan pasukan Soviet. Eksperimen-eksperimen penting untuk jenis torpedo Homing sendiri telah dimulai dari sejak tahun 1936.
T4 Falke : Homer pasif pertama. Dikenal sebagai Homing karena ukuran suaranya yang sederhana. Biasanya digunakan untuk meledakkan kapal-kapal dagang, sehingga kecepatannya yang rendah bisa diterima. Pertama dikenal sebagai G7eS, dengan “S” sebagai singkatan dari “Sonderartsführung” (sifat atau kebiasaan istimewa).
T5 Zaunkönig 1 (Wren) : dikenal sebagai GNAT oleh pihak Inggris, torpedo ini terutama digunakan untuk menghadapi kapal-kapal perusak yang mengawal konvoy. Dirancang untuk ‘diam’ ketika suara berongganya mencapai 24,5 kHz yang setara dengan suara baling-baling kapal pengawal yang berlayar dengan kecepatan 10 sampai 18 knot. Pertama digunakan dalam pertempuran di bulan September 1943 dan berakhir dengan sukses.
T5a : T-5 yang telah dimodifikasi dan digunakan oleh Schnellboote (E-Boat).
T5b : Mempunyai daya jangkau yang sama dengan T5a, tapi ini digunakan oleh U-boat.
T10 Spinne : Torpedo biasa yang dimodifikasi dengan menggunakan kabel pemandu. Pertama digunakan tahun 1944 tapi hasilnya tidak memuaskan.
T11 Zaunkönig 2 : T5 yang telah diimprovisasi dengan mengurangi penggunaan Foxer (pembuat suara yang ditarik).
Torpedo 45 cm (17,7”) F5
Jenis kapal pembawa : Kapal terbang
Tahun pembuatan : 1935
Tahun penugasan : 1939
Berat : 1.625 lbs (737 kg)
Panjang keseluruhan : 15 kaki 9 inci (4,804 m)
Bahan peledak : 441 lbs (200 kg) Hexanite
Daya jangkau/kecepatan : 2.200 yard (2.000 m)/33 knot
Tenaga : Decahydronaphthalene (Decalin) Wet-Heater
Catatan : F5 adalah torpedo berkemampuan minim yang pertamanya dibuat oleh Norwegia tapi kemudian dikembangkan oleh Schwarzkopf. Kecepatannya jatuh menjadi 75 knot dari 50-80 kaki (15 sampai 25 m).
Torpedo 45 cm (17,7”) F5b
Jenis kapal pembawa : Kapal terbang
Tahun pembuatan : 1935
Tahun penugasan : 1941
Berat : 1.598 – 1.790 lbs (725 – 812 kg)
Panjang keseluruhan : 15 kaki 9 inci – 16 kaki 11,5 inci (4,804 m – 5.160 m)
Bahan peledak : 397 – 551 lbs (180 - 250 kg) Hexanite
Daya jangkau/kecepatan : 2.200 yard (2.000 m)/40 knot
6.560 yard (6.000 m)/24 knot
Tenaga : Decahydronaphthalene (Decalin) Wet-Heater
Catatan : F5b mulai bertugas dari akhir 1941 sampai usai perang dengan perubahan yang sedikit saja. Untuk mengkontrol terbangnya ketika di udara maka digunakan ekor K3 yang terbuat dari kayu, yang pecah ketika menyentuh air. Benda ini digantikan oleh L2 pada tahun 1944 yang berbentuk serupa tapi mempunyai tambahan aileron (kemudi guling) yang digerakkan oleh gyro berat. Ekor L2 tersebut mampu menambah kecepatan jatuh dan ketinggiannya, yang maksimalnya mencapai 183 knot dan 390 kaki (120 m). Perbedaan dari berat dan panjang seperti yang telah disebutkan di atas disebabkan oleh hulu ledak berbeda yang digunakan.
Torpedo 45 cm (17,7”) F5W
Ini adalah hasil adaptasi Jerman terhadap torpedo Fiume “W” buatan Italia yang digunakan dalam jumlah besar sebelum 5b tersedia.
Sumber :
No comments:
Post a Comment