Otto Kretschmer merayakan pengangerahan Ritterkreuz bersama dengan para awak U-99 dengan cara mabok A.O. bersama-sama, 8 Agustus 1940
Großadmiral Erich Raeder menyambut kedatangan U-99 dan kaptennya, Kapitänleutnant Otto Kretschmer, setelah sebuah patroli yang sukses, bulan Agustus 1940
Lukisan tiga orang jagoan U-boat ternama, dari kiri ke kanan: Erich Topp, Otto Kretschmer, dan Hans Rudolf Rösing
Otto Kretschmer (kanan) bersama dengan Herman Michahelles di menara pengawas U-35. Foto ini diambil pada masa sebelum Peran Dunia II saat Kretschmer masih menjadi perwira pengawas pertama
Kapitänleutnant Otto Kretschmer, 14 November 1940
Otto Kretschmer berada di Lorient, Prancis, Januari 1941
Otto Kretschmer berpose untuk konsumsi pembaca koran Lampu Merah setelah menerima Eichenlaub (Oak Leaves, itu yang nongol di lehernya!). Disini terlihat jelas ekspresi keteguhannya yang tidak kenal ampun dalam menghadapi lawan/sasarannya
Lukisan yang memperlihatkan "Silent Otto" sedang beraksi. Rata-rata ia hanya membutuhkan satu buah torpedo untuk menghancurkan kapal sasarannya!
Foto ini diambil dari buku "The Battle of Atlantic" karya Andrew Williams, memperlihatkan Otto Kretschmer (tengah) memegang cerutu sambil menulis. Jagoan U-boat lain, Erich Topp, berada di kanan depan
Otto Kretschmer sebagai Kapitänleutnant, bulan November 1940. Ngelihat dari tampangnya yang lemes banget, sepertinya foto ini diambil sehabis Kretschmer pulang dari patroli samudera
Großadmiral Erich Raeder menyambut kedatangan U-99 dan kaptennya, Kapitänleutnant Otto Kretschmer, setelah sebuah patroli yang sukses, bulan Agustus 1940
Lukisan tiga orang jagoan U-boat ternama, dari kiri ke kanan: Erich Topp, Otto Kretschmer, dan Hans Rudolf Rösing
Otto Kretschmer (kanan) bersama dengan Herman Michahelles di menara pengawas U-35. Foto ini diambil pada masa sebelum Peran Dunia II saat Kretschmer masih menjadi perwira pengawas pertama
Kapitänleutnant Otto Kretschmer, 14 November 1940
Januari 1941 : Jagoan U-boat Kapitänleutnant Otto Kretschmer (Kommandant U-99) bermain curling di salju selama masa libur dari pekerjaannya memburu kapal-kapal Sekutu. Kretschmer, dari Kriegsmarine Jerman, tercatat dalam sejarah sebagai komandan kapal selam paling sukses - dari semua Angkatan Laut - dalam Perang Dunia II. Dalam 18 bulan pertama peperangan, dia dan awaknya berhasil menenggelamkan 44 buah kapal dengan total tonase 266.000 ton! Buahnya adalah status bak selebriti yang didapatnya di kampung halaman, serta medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern (Knight's Cross of the Iron Crosses with Oak Leaves and Swords)
Otto Kretschmer berada di Lorient, Prancis, Januari 1941
Otto Kretschmer berpose untuk konsumsi pembaca koran Lampu Merah setelah menerima Eichenlaub (Oak Leaves, itu yang nongol di lehernya!). Disini terlihat jelas ekspresi keteguhannya yang tidak kenal ampun dalam menghadapi lawan/sasarannya
Lukisan yang memperlihatkan "Silent Otto" sedang beraksi. Rata-rata ia hanya membutuhkan satu buah torpedo untuk menghancurkan kapal sasarannya!
Foto ini diambil dari buku "The Battle of Atlantic" karya Andrew Williams, memperlihatkan Otto Kretschmer (tengah) memegang cerutu sambil menulis. Jagoan U-boat lain, Erich Topp, berada di kanan depan
Otto Kretschmer sebagai Kapitänleutnant, bulan November 1940. Ngelihat dari tampangnya yang lemes banget, sepertinya foto ini diambil sehabis Kretschmer pulang dari patroli samudera
Oleh : Alif Rafik Khan
Otto Kretschmer (1 Mei 1912 - 5 Agustus 1998) adalah komandan U-boat Jerman dalam Perang Dunia II yang paling banyak menenggelamkan kapal lawannya. Dari bulan September 1939 sampai tertangkapnya di bulan Maret 1941, dia berhasil mengirim ke dasar laut 47 buah kapal dengan total tonase 274.418 ton! Atas prestasinya yang mengerikan ini dia diganjar dengan medali Ritterkreuz mit Eichenlaub und Schwertern (Salib Ksatria dengan Daun Oak dan Pedang), penghargaan super prestisius yang hanya diberikan pada 159 orang terpilih saja. Selain itu, dia juga mendapat nama panggilan "Silent Otto" (Otto si Senyap) karena keahliannya dalam mengoptimalkan kesenyapan ketika mendekati musuh-musuhnya, juga karena keengganannya untuk menggunakan radio ketika sedang berpatroli di lautan.
Dia dilahirkan di Heidau, Liegnitz. Di usianya yang ke-17 dia menghabiskan waktu selama delapan bulan untuk tinggal di Exeter, dimana dia memperoleh keahliannya berbahasa Inggris dengan fasih. Kretschmer lalu bergabung dengan Reichsmarine (Angkatan Laut Jerman pra-Hitler) bulan April 1930, dan mendapat pangkat Seekadett setelah menyelesaikan kursus pelatihan untuk perwira yang ditutup dengan tugas tiga bulan di kapal latihan Niobe. Kemudian dia menghabiskan waktu setahun di kapal penjelajah ringan Emden, dan di bulan Desember 1934 ditransfer untuk bertugas di penjelajah ringan Köln. Kretschmer tetap berada di Köln sampai waktunya dipindahkan ke unit U-boat bulan Januari 1936, dimana dia menerima pelatihan secara intensif dan dipromosikan menjadi Oberleutnant zur See.
Komando pertama Kretschmer adalah U-35, sebuah kapal selam tipe VIIA, tahun 1937. Peristiwa ini bertepatan waktunya dengan keterlibatan Jerman dalam Perang Saudara Spanyol, dan tak lama U-35 diperintahkan untuk berpatroli di perairan negara tersebut. Kapal selam U-35 kembali ke Jerman tanpa mengalami pertempuran satu kali pun. Bulan September 1937, Kretschmer meninggalkan U-35 dan mengambil komando U-23, kapal selam pantai tipe IIB.
Ketika Jerman menginvasi Polandia dan Perang Dunia II pecah, Kretschmer masih bertugas di U-23. Dia langsung diperintahkan untuk beraksi bersama dengan armada U-boat lainnya yang dipunyai Jerman. Patroli perang pertamanya mencakup jarak dari Laut Utara sampai ke sekitar pantai Inggris. Sukses pertama Kretschmer terjadi pada tanggal 12 Januari 1940 di Moray Firth ketika dia menyerang dan menenggelamkan kapal tanker Danmark milik Denmark seberat 10.517 ons eh ton dengan menggunakan sejumlah torpedo. Pihak Angkatan Laut Inggris waktu itu mengira bahwa kapal tanker tersebut telah menabrak ranjau laut, karena mereka yakin banget di daerah itu tidak ada satu pun U-boat yang berani berkeliaran! Sebulan kemudian pada tanggal 18 Februari Kretschmer kembali menenggelamkan kapal destroyer Inggris HMS Daring (1.300 ton) di lepas pantai Pentland Firth ketika kapal naas tersebut sedang mengawal konvoy HN-12 yang bertolak dari Norwegia. Peristiwa ini bisa dibilang luar biasa, karena biasanya awak U-boat selalu sebisa mungkin menghindari berhadapan dengan kapal perusak musuh yang diperlengkapi dengan peralatan anti kapal selam. Ini sekaligus membuktikan keberanian Kretschmer dan U-23 yang tak gentar menghadapi musuh yang sebagaimanapun, juga keahliannya dalam bertempur di lautan.
Pada bulan April 1940, setelah delapan patroli, Kretschmer meninggalkan U-23 untuk kemudian ditransfer ke U-99 tipe VIIB yang baru selesai dibuat. Dan disinilah sodara-sodara masa kejayaan Otto Kretschmer dimulai! Setelah dua bulan latihan plus 'diombang-ambing' dalam manuver-manuver tempur laut di perairan Jerman, U-99 mulai beraksi bulan Juni 1940. Dalam empat patroli pertama dari U-99, Kretschmer mengikuti paduan baku untuk menyerang konvoi kapal musuh hanya di malam hari, dan mengejutkan bahkan para atasannya ketika ia begitu mudahnya menghantam setiap sasaran hanya dalam satu kesempatan atau dengan satu torpedo saja! Kretschmer beralasan bahwa semuanya ini ia lakukan demi menghemat amunisi yang sangat berharga. Akibatnya, kata-kata "satu torpedo... satu kapal" begitu identik dengan manusia bernama Kretchmer sejak saat itu.
Dalam tubuh Luftwaffe terdapat Hans-Joachim Marseille yang mampu menembak jatuh pesawat musuh ketika pesawatnya sendiri sedang membelok (amit-amiiit...), dan dalam tubuh Panzerwaffe ada Balthazar 'Bobby' Woll yang menghancurleburkan tank lawan ketika panzernya sedang bergerak maju (saraaaaap...). Intinya, selalu ada orang-orang jenius yang mengubah pertempuran menjadi sebuah seni yang hanya akan membuat menganga orang yang mengetahuinya. Disinilah kita berbicara tentang Otto Kretschmer, seorang jenius lain yang bertugas di U-bootwaffe.
Taktik Kretschmer segera ditiru secara luas di seantero U-boat Jerman, tapi tentu saja tak ada yang hasilnya sebaik sang master itu sendiri.
Patroli paling sukses yang dilakoninya terjadi bulan November-Desember 1940. Dalam patroli tersebut, Kretschmer dan U-99 menenggelamkan tiga buah kapal dagang bersenjata Inggris: HMS Laurentic (18.724 ton), HMS Patroclus (11.314 ton), dan HMS Forfar (16.402 ton). Laurentic dan Patroclus dikirim ke dasar lautan pada malam tanggal 3-4 November setelah mereka datang menanggapi panggilan minta tolong dari kapal barang Inggris Casanare (5.376 ton), yang telah dilumpuhkan sebelumnya oleh U-99 sekitar 250 mil sebelah barat Irlandia. Forfar ditenggelamkan sebulan kemudian tanggal 2 Desember ketika sedang ngebut demi bergabung dengan pengawalan konvoy OB-251. Bila digabungkan, ketiga kapal apes tersebut berat totalnya adalah 46.000 ton. Kesuksesan yang beruntun ini langsung mengkatrol Kretschmer ke daftar nomor satu jagoan U-boat Jerman dengan skor terbesar, suatu posisi yang tak pernah lagi direbut oleh komandan kapal selam lain! Sebuah informasi tambahan bagi penggemar bokep: Klaus Bargsten pernah mengabdi di U-99 di bawah Kretschmer sebelum dipromosikan menjadi kapten dan dikasih komando U-boat sendiri. Dia menjadi satu-satunya orang yang selamat dari U-521 yang ditenggelamkan Sekutu tanggal 2 Juni 1942!
Selain jago minta ampun, Kretschmer dikenal juga karena sifat ksatrianya terhadap para kru dari kapal yang ditenggelamkannya. Ketika menyerang sebuah kapal dagang yang bersendiri di hari-hari sebelum taktik Wolfpack digalakkan, dia telah dikenal karena kebiasaannya untuk memberikan beberapa buah botol minuman keras dan juga selimut kepada para penumpang kapal penyelamat/sekoci musuh. Tidak hanya itu, mereka juga diberitahu rute menuju dataran terdekat! Yang paling luar biasa adalah kejadian dalam sebuah patroli di samudera Atlantik bulan September 1940, ketika Kretschmer menyelamatkan seorang awak kapal di sebuah rakit kecil yang berhasil lolos dari serangan torpedo U-boat lainnya. Dia membawanya naik, dan memindahkannya ke kapal penyelamat lain setelah sebelumnya menenggelamkan kapal utamanya!
Dalam patroli terakhirnya bulan Maret 1941, dia menenggelamkan 10 kapal tambahan. Ini adalah sekaligus korban terakhir keganasannya. Tanggal 17 Maret 1941, dalam sebuah serangan balik oleh kapal pengawal konvoy Inggris HX-112, U-99 berhasil dilumpuhkan setelah mendapat serangan bom kedalaman (depth charges) berkali-kali. Yang melakukannya tidak tanggung-tanggung adalah dua buah kapal perusak, HMS Walker dan HMS Vanoc. Kretschmer dan U-99 terpaksa nongol ke permukaan dan, di bawah serangan gencar peluru kapal Inggris, ia menenggelamkan kapal tercinta yang telah menemani hari-harinya selama di dunia (WTF? Lebay!). Tiga orang anak buahnya tewas, tapi Kretschmer dan sisanya berhasil selamat dan ditawan oleh Inggris. Di hari yang menentukan itu Jerman tidak hanya kehilangan salah satu master U-boatnya, melainkan dua! Di tempat lain di samudera, kapten U-100 Joachim Schepke (yang juga salah satu jagoan kapal selam Jerman paling sukses) terbunuh ketika kapalnya ditabrak dan ditenggelamkan oleh Vanoc dalam sebuah kabut tebal.
Sebagaimana biasa, sifat ksatria dan penyayang Kretschmer seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga mengemuka dalam kejadian penenggelaman kapalnya sendiri ini. Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh dia, berdasarkan keterangan saksi mata wartawan Radar Bogor yang kebetulan (tidak) berada di tempat kejadian: Dia memberi sinyal kepada HMS Walker dan meminta mereka menyelamatkan anak buahnya. Tidak hanya itu, dia memastikan dengan sungguh-sungguh bahwa tidak ada anak buahnya yang masih hidup yang tertinggal dalam kapal, dan dengan tangannya sendiri membantu beberapa di antaranya yang sudah tidak punya tenaga bahkan untuk bergerak, meletakkannya dalam jaring penyelamat yang dilemparkan kapal perusak Inggris. Daya tahan manusia ada batasnya, dan Kretschmer bukannya tidak sama lelahnya dengan anak buah yang dibantunya. Dia tak sadarkan diri dan jatuh ke dalam air dingin. Semua anak buahnya telah berada di kapal Inggris, dan mereka berteriak-teriak demi melihat sang kapten yang sangat mereka cintai begitu tidak berdaya. Yang menyelamatkannya tidak lain tidak bukan adalah seorang pelaut Inggris yang bergegas turun menggunakan jaring dan mengangkatnya dari air.
Setelah penangkapannya, Kretschmer menghabiskan waktu selama hampir tujuh tahun sebagai tahanan perang. Pada tahun 1943 komando Jerman pernah berusaha mengadakan operasi penyelamatan terhadap dirinya (Operasi Kiebitz), tapi pada akhirnya rencana berani tersebut gagal. Pada tahun 1947 dia diizinkan untuk kembali pulang ke negaranya. Empat tahun dari masa penjaranya dihabiskan di Kanada, tepatnya di kamp tawanan Bowmanville. Seperti banyak veteran Kriegsmarine lainnya, Kretschmer bergabung dengan Angkatan Laut Jerman Barat pasca Perang Dunia II, Bundesmarine, pada tahun 1955. Dua tahun kemudian dia ditunjuk sebagai perwira komandan 1. Geleitgeschwader (Skuadron Pengawal pertama). Tahun 1958 dia dipindahkan sebagai komandan Amphibische Streitkräfte (pasukan amfibi). Dari tahun 1962 dan selanjutnya dia bertugas sebagai perwira staff di NATO sebelum menjadi kepala staff komando NATO, COMNAVBALTAP, di Kiev bulan Mei 1965. Otto Kretschmer pensiun bulan September 1970 sebagai Flotillenadmiral.
Dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya, Kretschmer seringkali mendapat undangan wawancara untuk media massa (koran, majalah, televisi dan radio). Topiknya sudah tentu adalah masa-masa ketika dia menjalani kehidupan sebagai seorang komandan U-boat dalam Perang Dunia II. Salah satu kisah tentang Kretschmer muncul dalam sebuah serial dokumenter keluaran tahun 1974 berjudul 'The World at War'. Pada pertengahan tahun 1990-an dia diwawancarai untuk kepentingan sebuah game simulasi komputer bernama 'Aces of the Deep'. Wawancaranya sendiri (bersama dengan beberapa veteran U-boat lainnya) ditampiling eh ditampilkan dalam versi CD-Rom dari game tersebut.
Meskipun Kretschmer hanya menjalani kerasnya peperangan selama satu setengah tahun saja (dari enam tahun Perang Dunia II berlangsung), tapi prestasinya dalam hal menenggelamkan musuh tak pernah lagi ada yang menyamai. Sudah tentu penghargaan yang diterimanya pun berjibun. Selain itu, nama Kretschmer disebutkan sebanyak lima kali dalam majalah Kuncung eh buletin bergengsi Wehrmachtbericht (3 Agustus 1940, 19 Oktober 1940, 4 November 1940, 17 Desember 1940, dan 25 April 1940).
Dalam sebuah acara kunjungan ke Bavaria selama musim panas 1998, Otto Kretschmer (yang saat itu telah berusia 86 tahun) tewas dalam sebuah kecelakaan di kapal yang melintasi sungai Danube. Saat itu adalah juga perayaan ulang tahun perkawinannya yang ke-50! Jenazahnya kemudian dikremasi dan abunya disebarkan ke lautan.
Bisa dibilang bahwa kehidupan Otto Kretschmer benar-benar tak bisa dilepaskan dari hal yang sangat dicintainya: lautan. Ia mengawali karirnya di lautan, mendapat kejayaannya di lautan, memulai karirnya kembali di lautan, menemui ajal di lautan, dan sisa-sisa tubuhnya pun kini berserakan di lautan!
Prestasi :
40 kapal ditenggelamkan dengan total tonase 208.954 GRT
3 kapal perang pembantu ditenggelamkan dengan total tonase 46.440 GRT
1 kapal perang ditenggelamkan dengan total tonase 1.375 GRT
1 kapal ditenggelamkan dengan total tonase 2.136 GRT
5 kapal dirusak dengan total tonase 37.965 GRT
2 kapal dirusak total dengan total tonase 15.513 GRT
Pangkat :
1 April 1930 Offiziersanwärter
9 Oktober 1930 Seekadett
1 Januari 1932 Fähnrich zur See
1 April 1934 Oberfähnrich zur See
1 Oktober 1934 Leutnant zur See
1 Juni 1936 Oberleutnant zur See
1 Juni 1939 Kapitänleutnant
1 Maret 1941 Korvettenkapitän
1 September 1944 Fregattenkapitän
Komando U-boat :
U-35 31 Juli 1937 - 15 Agustus 1937 Tanpa patroli perang
U-23 1 Oktober 1937 - 1 April 1940 8 patroli (97 hari)
U-99 18 April 1940 - 17 Maret 1941 8 patroli (127 hari)
Penghargaan yang diterima :
- Dienstauszeichnung kelas ke-4 (2 Oktober 1936)
- Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes (26 Oktober 1939)
- Iron Cross (1939)
- kelas ke-2 (17 October 1939)
- kelas ke-1 (17 Desember 1939)
- U-boat War Badge (9 November 1939)
- Knight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves and Swords
- Knight's Cross tanggal 4 Agustus 1940 sebagai Kapitänleutnant dan komandan U-99
- Oak Leaves (no.6) tanggal 4 November 1940 sebagai Kapitänleutnant dan komandan U-99
- Swords (no.5) tanggal 26 Desember 1941 sebagai Korvettenkapitän dan komandan U-99
- Disebutkan lima kali dalam WehrmachtberichtDalam tubuh Luftwaffe terdapat Hans-Joachim Marseille yang mampu menembak jatuh pesawat musuh ketika pesawatnya sendiri sedang membelok (amit-amiiit...), dan dalam tubuh Panzerwaffe ada Balthazar 'Bobby' Woll yang menghancurleburkan tank lawan ketika panzernya sedang bergerak maju (saraaaaap...). Intinya, selalu ada orang-orang jenius yang mengubah pertempuran menjadi sebuah seni yang hanya akan membuat menganga orang yang mengetahuinya. Disinilah kita berbicara tentang Otto Kretschmer, seorang jenius lain yang bertugas di U-bootwaffe.
Taktik Kretschmer segera ditiru secara luas di seantero U-boat Jerman, tapi tentu saja tak ada yang hasilnya sebaik sang master itu sendiri.
Patroli paling sukses yang dilakoninya terjadi bulan November-Desember 1940. Dalam patroli tersebut, Kretschmer dan U-99 menenggelamkan tiga buah kapal dagang bersenjata Inggris: HMS Laurentic (18.724 ton), HMS Patroclus (11.314 ton), dan HMS Forfar (16.402 ton). Laurentic dan Patroclus dikirim ke dasar lautan pada malam tanggal 3-4 November setelah mereka datang menanggapi panggilan minta tolong dari kapal barang Inggris Casanare (5.376 ton), yang telah dilumpuhkan sebelumnya oleh U-99 sekitar 250 mil sebelah barat Irlandia. Forfar ditenggelamkan sebulan kemudian tanggal 2 Desember ketika sedang ngebut demi bergabung dengan pengawalan konvoy OB-251. Bila digabungkan, ketiga kapal apes tersebut berat totalnya adalah 46.000 ton. Kesuksesan yang beruntun ini langsung mengkatrol Kretschmer ke daftar nomor satu jagoan U-boat Jerman dengan skor terbesar, suatu posisi yang tak pernah lagi direbut oleh komandan kapal selam lain! Sebuah informasi tambahan bagi penggemar bokep: Klaus Bargsten pernah mengabdi di U-99 di bawah Kretschmer sebelum dipromosikan menjadi kapten dan dikasih komando U-boat sendiri. Dia menjadi satu-satunya orang yang selamat dari U-521 yang ditenggelamkan Sekutu tanggal 2 Juni 1942!
Selain jago minta ampun, Kretschmer dikenal juga karena sifat ksatrianya terhadap para kru dari kapal yang ditenggelamkannya. Ketika menyerang sebuah kapal dagang yang bersendiri di hari-hari sebelum taktik Wolfpack digalakkan, dia telah dikenal karena kebiasaannya untuk memberikan beberapa buah botol minuman keras dan juga selimut kepada para penumpang kapal penyelamat/sekoci musuh. Tidak hanya itu, mereka juga diberitahu rute menuju dataran terdekat! Yang paling luar biasa adalah kejadian dalam sebuah patroli di samudera Atlantik bulan September 1940, ketika Kretschmer menyelamatkan seorang awak kapal di sebuah rakit kecil yang berhasil lolos dari serangan torpedo U-boat lainnya. Dia membawanya naik, dan memindahkannya ke kapal penyelamat lain setelah sebelumnya menenggelamkan kapal utamanya!
Dalam patroli terakhirnya bulan Maret 1941, dia menenggelamkan 10 kapal tambahan. Ini adalah sekaligus korban terakhir keganasannya. Tanggal 17 Maret 1941, dalam sebuah serangan balik oleh kapal pengawal konvoy Inggris HX-112, U-99 berhasil dilumpuhkan setelah mendapat serangan bom kedalaman (depth charges) berkali-kali. Yang melakukannya tidak tanggung-tanggung adalah dua buah kapal perusak, HMS Walker dan HMS Vanoc. Kretschmer dan U-99 terpaksa nongol ke permukaan dan, di bawah serangan gencar peluru kapal Inggris, ia menenggelamkan kapal tercinta yang telah menemani hari-harinya selama di dunia (WTF? Lebay!). Tiga orang anak buahnya tewas, tapi Kretschmer dan sisanya berhasil selamat dan ditawan oleh Inggris. Di hari yang menentukan itu Jerman tidak hanya kehilangan salah satu master U-boatnya, melainkan dua! Di tempat lain di samudera, kapten U-100 Joachim Schepke (yang juga salah satu jagoan kapal selam Jerman paling sukses) terbunuh ketika kapalnya ditabrak dan ditenggelamkan oleh Vanoc dalam sebuah kabut tebal.
Sebagaimana biasa, sifat ksatria dan penyayang Kretschmer seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga mengemuka dalam kejadian penenggelaman kapalnya sendiri ini. Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh dia, berdasarkan keterangan saksi mata wartawan Radar Bogor yang kebetulan (tidak) berada di tempat kejadian: Dia memberi sinyal kepada HMS Walker dan meminta mereka menyelamatkan anak buahnya. Tidak hanya itu, dia memastikan dengan sungguh-sungguh bahwa tidak ada anak buahnya yang masih hidup yang tertinggal dalam kapal, dan dengan tangannya sendiri membantu beberapa di antaranya yang sudah tidak punya tenaga bahkan untuk bergerak, meletakkannya dalam jaring penyelamat yang dilemparkan kapal perusak Inggris. Daya tahan manusia ada batasnya, dan Kretschmer bukannya tidak sama lelahnya dengan anak buah yang dibantunya. Dia tak sadarkan diri dan jatuh ke dalam air dingin. Semua anak buahnya telah berada di kapal Inggris, dan mereka berteriak-teriak demi melihat sang kapten yang sangat mereka cintai begitu tidak berdaya. Yang menyelamatkannya tidak lain tidak bukan adalah seorang pelaut Inggris yang bergegas turun menggunakan jaring dan mengangkatnya dari air.
Setelah penangkapannya, Kretschmer menghabiskan waktu selama hampir tujuh tahun sebagai tahanan perang. Pada tahun 1943 komando Jerman pernah berusaha mengadakan operasi penyelamatan terhadap dirinya (Operasi Kiebitz), tapi pada akhirnya rencana berani tersebut gagal. Pada tahun 1947 dia diizinkan untuk kembali pulang ke negaranya. Empat tahun dari masa penjaranya dihabiskan di Kanada, tepatnya di kamp tawanan Bowmanville. Seperti banyak veteran Kriegsmarine lainnya, Kretschmer bergabung dengan Angkatan Laut Jerman Barat pasca Perang Dunia II, Bundesmarine, pada tahun 1955. Dua tahun kemudian dia ditunjuk sebagai perwira komandan 1. Geleitgeschwader (Skuadron Pengawal pertama). Tahun 1958 dia dipindahkan sebagai komandan Amphibische Streitkräfte (pasukan amfibi). Dari tahun 1962 dan selanjutnya dia bertugas sebagai perwira staff di NATO sebelum menjadi kepala staff komando NATO, COMNAVBALTAP, di Kiev bulan Mei 1965. Otto Kretschmer pensiun bulan September 1970 sebagai Flotillenadmiral.
Dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya, Kretschmer seringkali mendapat undangan wawancara untuk media massa (koran, majalah, televisi dan radio). Topiknya sudah tentu adalah masa-masa ketika dia menjalani kehidupan sebagai seorang komandan U-boat dalam Perang Dunia II. Salah satu kisah tentang Kretschmer muncul dalam sebuah serial dokumenter keluaran tahun 1974 berjudul 'The World at War'. Pada pertengahan tahun 1990-an dia diwawancarai untuk kepentingan sebuah game simulasi komputer bernama 'Aces of the Deep'. Wawancaranya sendiri (bersama dengan beberapa veteran U-boat lainnya) ditampiling eh ditampilkan dalam versi CD-Rom dari game tersebut.
Meskipun Kretschmer hanya menjalani kerasnya peperangan selama satu setengah tahun saja (dari enam tahun Perang Dunia II berlangsung), tapi prestasinya dalam hal menenggelamkan musuh tak pernah lagi ada yang menyamai. Sudah tentu penghargaan yang diterimanya pun berjibun. Selain itu, nama Kretschmer disebutkan sebanyak lima kali dalam majalah Kuncung eh buletin bergengsi Wehrmachtbericht (3 Agustus 1940, 19 Oktober 1940, 4 November 1940, 17 Desember 1940, dan 25 April 1940).
Dalam sebuah acara kunjungan ke Bavaria selama musim panas 1998, Otto Kretschmer (yang saat itu telah berusia 86 tahun) tewas dalam sebuah kecelakaan di kapal yang melintasi sungai Danube. Saat itu adalah juga perayaan ulang tahun perkawinannya yang ke-50! Jenazahnya kemudian dikremasi dan abunya disebarkan ke lautan.
Bisa dibilang bahwa kehidupan Otto Kretschmer benar-benar tak bisa dilepaskan dari hal yang sangat dicintainya: lautan. Ia mengawali karirnya di lautan, mendapat kejayaannya di lautan, memulai karirnya kembali di lautan, menemui ajal di lautan, dan sisa-sisa tubuhnya pun kini berserakan di lautan!
Prestasi :
40 kapal ditenggelamkan dengan total tonase 208.954 GRT
3 kapal perang pembantu ditenggelamkan dengan total tonase 46.440 GRT
1 kapal perang ditenggelamkan dengan total tonase 1.375 GRT
1 kapal ditenggelamkan dengan total tonase 2.136 GRT
5 kapal dirusak dengan total tonase 37.965 GRT
2 kapal dirusak total dengan total tonase 15.513 GRT
Pangkat :
1 April 1930 Offiziersanwärter
9 Oktober 1930 Seekadett
1 Januari 1932 Fähnrich zur See
1 April 1934 Oberfähnrich zur See
1 Oktober 1934 Leutnant zur See
1 Juni 1936 Oberleutnant zur See
1 Juni 1939 Kapitänleutnant
1 Maret 1941 Korvettenkapitän
1 September 1944 Fregattenkapitän
Komando U-boat :
U-35 31 Juli 1937 - 15 Agustus 1937 Tanpa patroli perang
U-23 1 Oktober 1937 - 1 April 1940 8 patroli (97 hari)
U-99 18 April 1940 - 17 Maret 1941 8 patroli (127 hari)
Penghargaan yang diterima :
- Dienstauszeichnung kelas ke-4 (2 Oktober 1936)
- Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes (26 Oktober 1939)
- Iron Cross (1939)
- kelas ke-2 (17 October 1939)
- kelas ke-1 (17 Desember 1939)
- U-boat War Badge (9 November 1939)
- Knight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves and Swords
- Knight's Cross tanggal 4 Agustus 1940 sebagai Kapitänleutnant dan komandan U-99
- Oak Leaves (no.6) tanggal 4 November 1940 sebagai Kapitänleutnant dan komandan U-99
- Swords (no.5) tanggal 26 Desember 1941 sebagai Korvettenkapitän dan komandan U-99
Sumber :
Buku "The Battle of Atlantic" oleh Andrew Williams
www.en.wikipedia.org
www.finearts-autographs.com
www.forosegundaguerra.com
www.miniaturasjm.com
www.u-35.com
www.uboat.net