Tuesday, February 24, 2009

Bahan Peledak Nazi Jerman

  1. Geballte Ladung, tujuh granat disatukan
  2. Foto ranjau darat
  3. Foto Stielhandgranate

Generalleutnant Ernst-Günther Baade (1897-1945), Jenderal Penghancur Tank!



Album foto Ernst-Günther Baade bisa dilihat DISINI

Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap:
Ernst-Günther Baade
Panggilan/julukan: Baade
Lahir: 20 Agustus 1897 di Gut Falkenhagen, Kreis Ostpriegnitz, Brandenburg (Kekaisaran Jerman)
Meninggal: 8 Mei 1945 di Lazarett Bad Segeberg, Holstein (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Tidak diketahui
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
15.06.1915 Unteroffizier

28.05.1916 Fähnrich
22.08.1916 Leutnant
01.12.1925 Oberleutnant
01.08.1933 Rittmeister
01.08.1937 Major
01.03.1940 Oberstleutnant
01.04.1942 Oberst
20.03.1944 Generalmajor
01.08.1944 Generalleutnant

Karriere (Karir):
18.10.1914 - 04.06.1915 Memasuki dinas ketentaraan dengan menjadi sukarelawan perang di 2. Pommersches Ulanen-Regiment Nr. 9
04.06.1915 - 16.06.1915 Anggota Skuadron Pengganti di
Ulanen-Regiment Nr. 9
16.06.1915 - 16.01.1916 Dipindahkan ke Skuadron Pengganti di 1. Hannoversches Dragoner-Regiment "König Karl I. von Rumänien" Nr. 9
11.07.1915 - 28.08.1915 Fahnenjunker-Lehrgang di Döberitz 
11.03.1916 - 16.06.1916 Fähnrich-Lehrgang lanjutan
16.06.1916 - 12.03.1917 Ditugaskan ke Dragoner-Regiment Nr. 9
16.07.1916 - 31.08.1916 Kursus Pelatihan Perwira bersama dengan Garde-Reserve-Schützen-Bataillon 
21.09.1916 - 08.11.1916 Diperbantukan ke Kavallerie-Schützen-Regiment 2
12.03.1917 - 06.02.1918 Leiter Nachrichtenzug di Telefon-Bataillon 231
06.02.1918 - 01.06.1918 Dipindahkan kembali ke Dragoner-Regiment Nr. 9 dan menjadi Ordonnanzoffizier di staff 231. Infanterie-Brigade
01.06.1918 - 16.07.1918 Sakit dan dirawat di rumahsakit 
16.07.1918 - 22.07.1918 Anggota staff 231. Infanterie-Brigade
22.07.1918 - 30.08.1918 Dipindahkan ke Infanterie-Regiment Nr. 444
30.10.1918 - 07.11.1918 Anggota Skuadron Pengganti di Dragoner-Regiment Nr. 9
07.11.1918 - 30.01.1919 Anggota Dragoner-Regiment Nr. 9
30.01.1919 - 15.05.1920 Dipindahkan ke 5. (Preußisches) Infanterie-Regiment Reichswehr di Kamp Döberitz 
01.05.1919 - 01.10.1919 Kursus Sekolah Berkuda di Paderborn 
15.05.1920 - 01.04.1924 Pensiun dari ketentaraan 
01.04.1924 - 01.10.1927 Diaktifkan kembali keanggotaannya di Reichswehr, dan ditugaskan ke 14. (Preußisch-Mecklenburgisches) Reiter-Regiment
01.10.1926 - 20.02.1927 Kursus Sekolah Senjata Perwira IV di Dresden 
01.10.1927 - 01.10.1929 Mengikuti pelatihan di Kavallerieschule Hannover 
01.10.1929 - 01.10.1934 Dipindahkan ke 10. (Preußisches) Reiter-Regiment 
01.10.1932 - 01.10.1934 Ditugaskan sebagai instruktur di Kavallerieschule Hannover 
01.10.1934 - 15.10.1935 Chef 1.Schwadron / Reiter-Regiment Rathenow
15.10.1935 - 06.10.1936 Chef 1.Schwadron / Reiter-Regiment 3
06.10.1936 - 26.08.1939 Chef 1.Schwadron / Kavallerie-Regiment 3
06.01.1939 - 16.02.1939 Diperbantukan di Heeres-Gasschutz-Schule
26.08.1939 - 14.12.1939 Kommandeur Aufklärungs-Abteilung 17 / 17.Infanterie-Division
14.12.1939 - 15.08.1941 Kommandeur I.Bataillon / Reiter-Regiment 22 
15.08.1941 - 15.10.1941 Terluka dalam pertempuran dan dirawat di rumahsakit
15.10.1941 - 01.12.1941 Kommandeur Radfahr-Abteilung 1
01.12.1941 - 06.03.1942 Kommandeur Kradschützen-Bataillon 4
06.03.1942 - 15.04.1942 Führerreserve Oberkommando des Heeres
01.04.1942 - 30.04.1942 Dikirimkan ke medan perang Afrika Utara untuk menempati posisi baru sebagai komandan resimen di 15. Panzer-Division
15.04.1942 - 28.07.1942 Kommandeur Schützen-Regiment 115 / 15.Panzer-Division
28.07.1942 - 01.08.1942 Terluka dalam pertempuran di El-Alamein dan dirawat di rumahsakit
01.08.1942 - 23.04.1943 Führerreserve Oberkommando des Heeres
01.12.1942 - 22.04.1943 Stabsoffizier beim deutschen Generalkommando zum Oberkommando der italienischen Armee
23.04.1943 - 28.10.1943 Kommandeur Stab-Wehrmacht-Beschäftigung Italien
14.07.1943 - 19.08.1943 Kommandeur Messina-Straße
10.09.1943 - 03.11.1943 Mit der Führung beauftragt 15. Panzer-Division
28.10.1943 - 20.12.1943 Führerreserve (di akhir bulan November 1943 Baade menjadi Komandan Sementara 65. Infanterie-Division)
20.12.1943 - 01.02.1944 Mit der Führung beauftragt 90. Panzergrenadier-Division
01.02.1944 - 10.12.1944 Kommandeur 90. Panzergrenadier-Division 
10.12.1944 - 13.01.1945 Führerreserve Oberkommando des Heeres
05.01.1945 - 13.01.1945 Mengikuti 3. Lehrgang für Kommandierende Generale di Hirschberg
13.01.1945 - 24.02.1945 Führerreserve di Wehrkreis III
24.02.1945 - 01.03.1945 Führerreserve di Wehrkreis XI
01.03.1945 - 06.03.1945 Mit der Führung beauftragt LXXXI. Armeekorps
06.03.1945 - 09.03.1945 Kampfkommandant Köln
09.03.1945 - 13.03.1945 Mit der Führung beauftragt LXXXI. Armeekorps
13.03.1945 - 18.04.1945 Baade mengirimkan laporan bahwa dirinya sedang sakit saat Oberbefehlshaber Heeresgruppe B meminta dia untuk datang melaporkan diri di markas Heeresgruppe B
18.04.1945 - 24.04.1945 Diperbantukan di Detasemen Staff Oberbefehlshaber Nordwest yang direncanakan dibentuk, tapi pembentukan tersebut kemudian tidak terlaksana
24.04.1945 - 08.05.1945 Baade terluka berat saat pesawat-pesawat pemburu-bomber Inggris menyerang wilayah Neverstaden. Dia dilarikan ke rumah sakit Bad Segeberg tapi kemudian meninggal karena luka-lukanya di hari Jerman secara resmi menyerah pada Sekutu dalam Perang Dunia II!

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan): 

25.11.1916 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse 
24.12.1917 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
00.05.1918 Hamburgisches Hanseatenkreuz
01.07.1918 Verwundetenabzeichen 1918 in Schwarz
05.02.1935 Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918
02.10.1936 Wehrmacht-Dienstauszeichnung II.Klasse (18 jahre)

18.09.1939 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
00.00.19__ Deutsches Schhutzwall-Ehrenzeichen

05.06.1940 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
20.08.1940 Allgemeines-Sturmabzeichen
00.00.194_ Panzerkampfabzeichen

02.11.1941 Deutsches Kreuz in Gold #9/1
00.00.1942 Medaille “Winterschlacht im Osten 1941/1942”
27.06.1942 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1026, sebagai Oberst dan Kommandeur Schützen-Regiment 115 / 15.Panzer-Division / Deutsches Afrikakorps / Heeresgruppe Afrika
00.00.194_ Verwundetenabzeichen 1939 in Silber
00.00.194_ Ärmelband “Afrika”
08.11.1943 Panzervernichtungsabzeichen in Silber
08.02.1944 Nennung im Wehrmachtsbericht: "Dalam pertempuran defensif yang berat di wilayah baratlaut Cassino yang berlangsung selama berhari-hari 44. Reichs-Grenadier-Division 'Hoch- und Deutschmeister' di bawah kepemimpinan Generalleutnant Franek, bersama dengan batalyon yang diperbantukan milik Grenadier-Regiment (motorisiert) 8 serta sebuah Kampfgruppe di bawah kepemimpinan Oberst Baade, telah memperlihatkan prestasi mereka yang menonjol."
22.02.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub #402, sebagai Oberst dan Führer 90.Panzergrenadier-Division / XIV.Panzerkorps / 10.Armee / Heeresgruppe C
27.05.1944 Nennung im Wehrmachtsbericht: "Dalam pertempuran di hari-hari yang baru lalu, 90. Panzergrenadier-Division, yang telah membuktikan ketangguhannya dalam pertempuran Cassino di bawah pimpinan Generalmajor Baade, bersama dengan unit-unit milik Angkatan Darat dan Angkatan Udara yang diperbantukan kepadanya telah kembali memperlihatkan prestasi mereka yang menonjol."
16.11.1944 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwerter #111, sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 90.Panzergrenadier-Division / Adriatisches Küstenland / Heeresgruppe C
00.04.1945 Verwundetenabzeichen 1939 in Gold

----------------------------------------------------------------------------------

Aufzeichnungen (Catatan):


Ernst-Günther Baade (20 Agustus 1897-8 Mei 1945) adalah jenderal Jerman jago strategi perang tank yang terkenal super berani dalam pertempuran, baik ketika di masa mudanya dalam Perang Dunia I (1914-1918) maupun setelah dia menjadi jenderalnya Hitler dalam Perang Dunia II (1939-1945). Keberaniannya itu pula yang membuat Baade terluka dalam kedua perang tersebut. Keberaniannya itu pula yang membuat Baade dianugerahi penghargaan Ritterkreuz mit Eichenlaub und Schwertern (Swords atau Pedang). Keberaniannya itu pula yang membuat Baade menjadi salah satu dari sangat sedikit jenderal pemegang Tank Destruction Badge, yang berarti bahwa Baade telah berhasil menghancurkan sebuah tank seorang diri! Dan keberaniannya itu pula yang membuatnya terluka parah, luka yang membawa pada kematiannya persis di hari terakhir Perang Dunia II!

Sudah, sudah, daripada berbusa terus, mari kita lihat biografi jenderal yang hampir tidak pernah tersenyum ini :

Baade mendaftarkan diri secara sukarela ke dinas militer tahun 1914 dalam usianya yang ke-17, dan dia lalu bergabung dengan Ulanenregiment ke-9 (kavaleri ringan). Disini Baade telah menunjukkan ciri khas yang akan mewarnai sebagian terbesar karir militernya, yaitu keberaniannya dalam pertempuran, dan segera reputasinya telah mencorong. Dia sangat menonjol dalam pertempuran-pertempuran berat melawan Rusia di Front Timur, sehingga terpilih untuk mengikuti pendidikan lanjutan calon perwira. Bulan Agustus 1916 Baade telah kembali ke medan tempur dengan pangkat barunya, Leutnant. Tahun 1918 dia dipindahkan ke Front Barat setelah Rusia mengundurkan diri dari perang. Disini Baade terluka dalam suatu serangan gas beracun Sekutu.

Tak banyak yang diketahui mengenai kisah hidup Ernst-Günther Baade setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama dan sebelum Perang Dunia Kedua. Yang jelas, ketika perang telah pecah, Baade ditugaskan sebagai cadangan perwira aktif (Führer-Reserve) tanggal 6 Maret 1942. Kemudian dia ditransfer ke Divisi Panzer ke-15 di medan perang Afrika Utara yang panas, dan diserahi komando Resimen Rifle ke-115 tanggal 15 April 1942, yang pada saat itu beraksi di Libya dan Cyrenaica.

Oberst Baade memperlihatkan kembali prestasinya yang menonjol dalam hal kepemimpinan dan pengambilan keputusan tanggal 27 Mei 1942, dimana dia berhasil menghentikan serangan Sekutu yang tidak terduga ke bagian belakang Divisi Panzer ke-15. satu batalion dari resimennya berhasil menginfiltrasi sampai sejauh Bir Hacheim keesokan harinya, sekaligus mengalahkan pasukan Inggris yang menjadi lawan mereka setelah 24 jam bertempur tanpa henti. Sebagai ganjarannya, Oberst Baade dianugerahi Salib Baja (Knight’s Cross atau Ritterkreuz).

Kebiasaannya yang selalu mendampingi pasukannya secara langsung di front membuat dia terluka untuk kesekian kalinya tanggal 28 Juli 1942 di El-Alamein, ketika posisi pasukannya dihantam oleh serangan gencar artileri lawan. Lukanya begitu serius sehingga Baade dievakuasi ke Roma lalu ke Jerman dan menjalani perawatan disana selama beberapa waktu.

Setelah sembuh, Oberst Baade diserahi tugas memimpin pertahanan pasukan Axis di Selat Messina selama evakuasi tentara pasukan Jerman yang sukses dari pulau Sisilia ke Italia daratan pada awal bulan Agustus 1943.

Tak lama Baade naik pangkat menjadi Generalmajor, sekaligus jadi komandan Divisi Infanteri ke-90 dalam pertempuran yang heroik di Monte Cassino. Disini ia terkenal karena kebiasaannya yang eksentrik : staf berjumlah kecil dan kunjungan secara rutin ke front pertempuran, semuanya hanya menambah kecintaan pasukannya pada Baade. Mereka melihat bahwa jenderal satu ini tak hanya memberi perintah lalu ongkang-ongkang kaki di markas yang jauh dari pertempuran, tapi sekaligus memberi contoh langsung di lapangan. Bukti keberaniannya yang luar biasa, cukuplah kalau orang melihat bahwa di seragam bagian atas lengan kanannya terdapat penghargaan berupa gambar tank yang dikenal dengan nama Tank Destruction Badge, yang menunjukkan bahwa Baade pernah menghancurkan tank musuh seorang diri dengan senjata infanteri! Baade adalah sang Panzerknacker, penghancur tank...

Setelah gerak mundur pasukan Jerman ke Italia Utara, sebuah insiden terjadi : Baade menembak mati perwira SS rendahan yang mencoba untuk memberinya perintah hanya karena dia merasa dia adalah prajurit SS, prajurit partai Nazi yang berwenang untuk melakukan hal itu! Sadar akan konsekuensi dari tindakannya, untuk sementara Baade bersembunyi sampai berita insiden itu mereda.

Kembali ke medan tempur, Ernst-Günther Baade terluka di leher dan bagian bawah kakinya akibat proyektil fosfor tanggal 24 April 1945, ketika mobil Kübelwagen yang dinaikinya secara tiba-tiba mendapat serangan dari pesawat udara Inggris dekat Neverstaven di Holstein. Baade langsung dibawa ke rumah sakit di Bad Segeberg dan nyawanya dicoba untuk diselamatkan. Sayangnya, upaya tersebut berbuah kesia-siaan, dan sang jenderal panzerknacker meninggal akibat infeksi dari luka-luka yang dideritanya. Tanggalnya adalah 8 Mei 1945, hari terakhir Perang Dunia II di daratan Eropa... 

Banyak hal menarik yang bisa diceritakan dari orang satu ini (yang ternyata terbilang eksentrik!). Dalam buku "The Battle Of Sicily: How The Allies Lost Their Chance For Total Victory" karya Samuel Mitcham dikatakan bahwa Baade lebih senang membawa pedang sebagai senjata pertahanan diri dibandingkan dengan pistol seperti halnya perwira lain, dan juga dia pernah berangkat ke medan tempur dengan mengenakan kilt (rok khas Skotlandia)! Ini dilakukannya bukan karena dia ngefans sama orang Britania, justru sebaliknya. Baade bisa dibilang adalah anglofilia (benci dengan segala sesuatu yang berbau Inggris) dan melakukan itu semata-mata untuk mengolok-olok musuhnya!

Cerita lain berasal dari medan perang Afrika dimana ketika saat itu Baade telah menyelesaikan patroli pengintaiannya ke wilayah musuh. Dia kemudian dengan jahil menelepon ke markas besar Eighth Army Inggris (dengan bahasa Inggris yang fasih) untuk melaporkan bahwa dia akan kembali ke markasnya. Tidak hanya itu, dia juga pernah meminta musuh untuk menembakkan meriam-meriam artilerinya saat dia sedang berpatroli! Baade memang mempunyai kemampuan bahasa yang mumpuni dimana, selain Inggris, dia juga menguasai bahasa Prancis sama fasihnya.




Sumber :
Buku "Rommel's Desert Commanders: The Men Who Served the Desert Fox, North Africa, 1941-42" karya Samuel W. Mitcham Jr.
www.bundesarchiv.de
www.deutsches-afrikakorps.blogspot.com