Wednesday, October 31, 2018

Kapal Penjelajah Prinz Eugen


Foto koleksi pribadi Lohengrin ini memperlihatkan acara peluncuran schwere Kreuzer Prinz Eugen pada tanggal 22 Agustus 1938, yang diselenggarakan di Germaniawerft Kiel, Jerman. Sebagai identifikasinya: 1.Perwira Hungaria yang tidak diketahui namanya, 2.Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), 3.Altabornagy (Letnan-Jenderal) Gusztav Jany (Kepala Kekanseliran Militer Hungaria), 4.Admiral Conrad Albrecht (Kommandierender Admiral Marinestation Ostsee), 5.General der Artillerie Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan 6.Vizeadmiral Karlgeorg Schuster (Befehlshaber der Sicherung der Ostsee)


Foto koleksi pribadi Lohengrin ini memperlihatkan acara peluncuran schwere Kreuzer Prinz Eugen pada tanggal 22 Agustus 1938, yang diselenggarakan di Germaniawerft Kiel, Jerman. Sebagai identifikasinya: 7.Alexander Freiherr von Dörnberg zu Hausen (Leiter Protokollabteilung des Auswärtigen Amtes) 8.General der Flieger Erhard Milch (Staatssekretär Reichsluftfahrtministerium) 9.??? 10.??? 11.Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern) dan 12.???. Paling kiri yang wajahnya terhalang oleh mikrofon adalah pemimpin Hungaria Miklós Horthy, yang menjadi tamu kehormatan dalam acara peluncuran Prinz Eugen. Di tengah (terhalang total oleh botakers yang membelakangi kamera, dan hanya kelihatan tudung topinya saja) adalah Magda, istri Horthy. Dari foto ini pula kita bisa melihat betapa menjulangnya Freiherr von Dörnberg, meskipun dia berdiri di latar belakang. Ini tidaklah mengherankan, karena tingginya memang 2 meter lebih!


Foto koleksi pribadi Lohengrin ini memperlihatkan acara peluncuran schwere Kreuzer Prinz Eugen pada tanggal 22 Agustus 1938, yang diselenggarakan di Germaniawerft Kiel, Jerman. Sebagai identifikasinya: 13.SS-Gruppenführer Arthur Seyss-Inquart (Reichsstatthalter Ostmark) 14.Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan 15.SA-Brigadeführer Friedrich Christiansen (Korpsführer NSFK). Wanita yang bersama Raeder kemungkinan adalah istrinya



Kunjungan pemimpin Hungaria Miklós Horthy ke acara peluncuran kapal penjelajah berat (schwere kreuzer) "Prinz Eugen" yang diselenggarakan di galangan kapal Germaniawerft (Kiel) pada tanggal 22 Agustus 1938. Baris pertama dari kiri ke kanan: Miklós Horthy de Nagybánya (Regen Kerajaan Hungaria), Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler). Baris kedua: General der Artillerie Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Vizeadmiral Karlgeorg Schuster (Befehlshaber der Sicherung der Ostsee), dan Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Baris ketiga: General der Flieger Erhard Milch (Staatssekretär Reichsluftfahrtministerium)




Sumber :
Foto koleksi pribadi Lohengrin

Friday, October 26, 2018

Peraih Pertama Ritterkreuz




Oleh : Alif Rafik Khan

Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pertama kali diberikan tanggal 30 September 1939 untuk 13 orang yang dianggap berjasa dalam Fall Weiß (invasi Jerman atas Polandia):

Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht)
Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres) 
Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe)
Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine)
Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord)
Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd)
General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 3. Armee)
General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)
General der Infanterie Johannes Blaskowitz (Oberbefehlshaber 8. Armee)
General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee)
Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 14. Armee)
General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1)
General der Flieger Alexander Löhr (Chef Luftflotte 4)


 Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (Knight's Cross of the Iron Cross) #1 untuk Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) yang diselenggarakan di bangunan Neue Reichskanzlei, Berlin, pada bulan Oktober 1939 (pemberitahuannya telah diumumkan dari tanggal 30 September 1939). Ritterkreuz sendiri adalah medali keberanian tertinggi di era Third Reich, yang hanya kalah tingkatannya dari Großkreuz (Grand Cross) yang diberikan hanya kepada satu orang, Hermann Göring. Dari tanggal pertama penganugerahannya, 30 September 1939, sampai dengan tanggal terakhir, 17 Juni 1945, tercatat 7.321 medali yang telah dikeluarkan. Untuk mengakomodasi penerima Ritterkreuz yang masih terus berprestasi di medan pertempuran, maka dikeluarkanlah medali-medali tambahan yang masih satu turunan dengan Ritterkreuz: Eichenlaub (Oak leaves), Schwerter (Swords), Brillanten (Diamonds), dan Goldenem Eichenlaub (Golden Oak Leaves)

-------------------------------------------------------------

Selanjutnya Ritterkreuz diberikan pada tanggal 18 Oktober 1939 untuk 1 orang yang dianggap paling berjasa dalam penenggelaman kapal Inggris di Scapa Flow:

Kapitänleutnant Günther Prien (Kommandant U-47)

-------------------------------------------------------------

Kloter ketiga (sekaligus kloter terakhir untuk tahun 1939) diberikan pada tanggal 27 Oktober 1939, sebagai tambahan untuk 13 orang yang dianggap berjasa dalam Fall Weiß:

General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres) 
General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps)
General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps)
General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [mot.])
General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [mot.])
Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division)
Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division)
Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division)
Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division)
Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division)
Hauptmann Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division)
Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division)
Generalmajor Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe)


Heinz Guderian menerima box Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes langsung dari tangan Adolf Hitler dalam upacara pembagian medali untuk para perwira tinggi Jerman yang berprestasi dalam invasi ke Polandia. Upacara tersebut diadakan di Reichskanzlei (Berlin) tanggal 27 Oktober 1939. Dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), dan Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division). Dua nama terakhir kemudian dihukum mati karena melakukan upaya kudeta terhadap Hitler tanggal 20 Juli 1944! Setelah Olbricht sebenarnya masih ada lagi enam orang penerima lain tapi tidak terlihat dalam foto ini. Berurutan: Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division), Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division), Oberleutnant Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division), dan Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 [motorisiert] / 18.Infanterie-Division)


 Setelah kemenangan gemilang Jerman dalam perang melawan Polandia satu bulan sebelumnya, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menganugerahkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes kepada 11 orang perwira Wehrmacht terpilih, yang telah memperlihatkan keberanian serta kepemimpinan mereka yang mengagumkan dalam pertempuran. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer berpidato di hadapan para penerima, dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps), General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), Generalleutnant Friedrich Olbricht (Kommandeur 24. Infanterie-Division), Generalleutnant Georg-Hans Reinhardt (Kommandeur 4. Panzer-Division), Generalleutnant Kurt von Briesen (Kommandeur 30. Infanterie-Division), Generalmajor Ludwig Kübler (Kommandeur 1. Gebirgs-Division), Oberst August Schmidt (Kommandeur Infanterie-Regiment 20 / 10.Infanterie-Division), dan Hauptmann Dietrich Steinhardt (Chef 2.Kompanie / I.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division). Di sebelah kiri berdiri Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). BTW, sebenarnya ada dua orang lagi yang mendapatkan Ritterkreuz di hari itu, tapi entah kenapa mereka tidak ikut nongtot di foto. Mereka adalah: Leutnant Josef Stolz (Zugführer di 10.Kompanie / III.Bataillon / Infanterie-Regiment 51 / 18.Infanterie-Division) dan Generalmajor Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe). Foto ini sendiri diambil pada tanggal 27 Oktober 1939 oleh fotografer dari Scherl / Süddeutsche Zeitung
-------------------------------------------------------------

Peraih Ritterkreuz pertama di tahun 1940: tanggal 1 Maret 1940, oleh Kapitänleutnant Herbert Schultze (Kommandant U-48).

6 (enam orang) peraih Ritterkreuz pertama dari Waffen-SS:
4 Juli 1940 : SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Josef "Sepp" Dietrich (Kommandeur SS-Infanterie-Regiment (motorisiert) "Leibstandarte SS Adolf Hitler").
15 Agustus 1940: SS-Oberführer Georg Keppler (Kommandeur SS-Standarte "Der Führer" / SS-Division Verfügungstruppe).
15 Agustus 1940: SS-Oberführer Felix Steiner (Kommandeur SS-Standarte "Deutschland" / SS-Division Verfügungstruppe).
4 September 1940: SS-Hauptscharführer Ludwig Kepplinger (Stosstruppführer und Zugführer di 11.Sturm / SS-Standarte "Der Führer" / SS-Division Verfügungstruppe).
4 September 1940: SS-Obersturmführer Fritz Vogt (Zugführer di 2.Kompanie / SS-Aufklärungs-Abteilung / SS-Division Verfügungstruppe).
4 September 1940: SS-Sturmbannführer Fritz Witt (Kommandeur I.Sturmbann / SS-Standarte "Deutschland" / SS-Division Verfügungstruppe).


Sumber :

Wednesday, October 24, 2018

Foto Adolf Hitler Mengenakan Pakaian Sipil

JAS

Koleksi Hoffmann Fotoarchiv yang dibuat pada tanggal 12 April 1936 ini memperlihatkan saat Hitler mengunjungi Gästehaus Hoher Göll di Obersalzberg, Berchtesgaden (Bavaria). Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), tak dikenal, SS-Untersturmführer Heinz Linge (persönliche Ordonnanz Hitlers), SS-Obersturmbannführer Alfred-Ingemar Berndt (Leiter Abteilung IV in der Presseabteilung des RMVP), SS-Obersturmführer Otto Meyer (persönliche Ordonnanz Hitlers), dua orang tak dikenal, dan SS-Obersturmführer Karl Brandt (Hitlers Begleitarzt). Pada awalnya, Gästehaus (Rumah Tamu) di komplek Obersalzberg diperuntukkan bagi para tamu penting yang mengunjungi Hitler di tempat peristirahatan favoritnya di Berghof, tapi kemudian lebih sering difungsikan sebagai bangunan untuk menampung staff sekretaris Martin Bormann. Sama seperti sebagian besar bangunan penting era Nazi lainnya, Gästehaus Hoher Göll menjadi reruntuhan seusai Perang Dunia II. Baru pada tahun 1995 ia direnovasi dan sekarang menjadi kantor Pusat Dokumentasi Obersalzberg


 Adolf Hitler bertemu dengan para panglima angkatan perangnya di Berghof, Obersalzberg, tanggal 22 Agustus 1939. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 6), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 5), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Oberst Walter Warlimont (Stellvertreter Chef Wehrmachtsführungsamt). Dalam pertemuan ini, sang Führer memberitahu bahwa perang dengan Polandia sudah tak terhindarkan, dan dia meminta semua panglimanya untuk menghadapi hal tersebut dengan penuh keyakinan serta optimisme, meskipun dibayangi kemungkinan bahwa Inggris dan Prancis akan berada di pihak Polandia (pidato lengkap Hitler bisa dilihat DISINI). Dalam foto ini kita bisa melihat bahwa mereka semua mengenakan pakaian sipil. Ini karena pertemuan tersebut bersifat diplomatik, sebagai sebuah persiapan sebelum perundingan antara Hitler dengan Duta Besar Inggris untuk Jerman, Neville Henderson, yang dilangsungkan di tempat yang sama keesokan harinya (23 Agustus 1939)

-----------------------------------------------------------------------------------

TAILCOAT

 8 Februari 1933: Dalam acara penerimaan pertama korps diplomatik luar negeri tak lama setelah dia naik ke tampuk kekuasaan, Reichskanzler Adolf Hitler terlihat berjabat-tangan dengan duta besar Argentina untuk Jerman periode 1932-1939, Eduardo Labougle Carranza. Dalam acara ini, sang calon Führer mengenakan pakaian jas berekor panjang, sementara rambutnya terlihat tidak serapi biasanya. Carranza mengenang bahwa pemimpin Jerman tersebut "tampak gugup. Tangannya, yang tak menemukan tempat bersandar di sabuk yang biasanya tersampir di pinggang, terus memainkan manset jasnya yang kedodoran..."


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) dan General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dalam acara pembukaan Pameran Seni Polandia yang digelar di Berlin tanggal 19 Maret 1935. Di belakang Hitler berdiri Józef Lipski (Duta Besar Polandia untuk Jerman), sementara yang berada paling kanan adalah Mieczysław Treter (kepala pameran). Diantara Göring dan Treter adalah SS-Brigadeführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), sementara pria tinggi besar yang berdiri paling kiri adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler)

-----------------------------------------------------------------------------------

TUXEDO


10 November 1934: Para petinggi militer, partai dan pemerintahan Nazi Jerman menghadiri acara pementasan drama di Deutschen Nationaltheater, Weimar, untuk memperingati ulangtahun ke-175 tahun dari Friedrich von Schiller (10 November 1759 - 9 Mei 1895), pujangga terkemuka Jerman yang hidup di era Napoleon. Pementasan drama ini sekaligus membuka rangkaian pementasan seni "Schillers Woche" (Minggu Schiller) yang berlangsung selama seminggu penuh. Duduk di balkon VIP, baris depan dari kiri ke kanan: SS-Standartenführer Walter Ortlepp (mitglied des Staatsrat in Thüringen), Willy Marschler (Thüringische Ministerpräsident), Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Gruppenführer Fritz Sauckel (Gauleiter für Thüringen), Staatsminister Fritz Wächtler (NSDAP-Reichstagsabgeordneter), dan Generalmajor Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Kommandeur 3. Kavallerie-Divison di Weimar). Membungkuk di belakang Hitler adalah ajudannya, Wilhelm Brückner, yang baru saja dipromosikan dari SA-Gruppenführer menjadi SA-Obergruppenführer sehari sebelumnya. Sementara itu, duduk di baris kedua diantara Wächtler dan Weichs adalah SA-Gruppenführer Gustav Zunkel (Stab des Obersten SA-Führers)


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menerima ucapan selamat secara resmi dari para petinggi angkatan perangnya dalam acara perayaan tahun baru yang diselenggarakan di Berlin, malam tanggal 31 Desember 1935 - 1 Januari 1936. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Admiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine). Dalam foto ini Hitler mengenakan tuxedo!


Perayaan Tahun Baru 1938-1939 di Aula Besar Berghof, Obersalzberg. Foto ini diambil dari album pribadi milik Eva Braun. Baris pertama dari kiri ke kanan: Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler), Gretl Braun (adik Eva Braun), Dr.med. Theodor Morell (dokter pribadi Hitler), Heidi Bouhler (istri Philipp Bouhler), SS-Obergruppenführer Dr. Philipp Bouhler (Kepala Kekanseliran), Gerda Bormann (istri Martin Bormann), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Eva Braun (kekasih Hitler), Martin Bormann (Kepala Sekretaris pribadi Hitler), dan Anni Brandt (istri Dr. Karl Brandt). Baris kedua dari kiri ke kanan: Ernst Bahls (pelayan Hitler), Christine "Christa" Schroeder (sekretaris pribadi Hitler), Freda Kannenberg (istri Artur Kannenberg), Dr.Ing. Albert Speer (arsitek pribadi Hitler), Margret Speer (istri Albert Speer), Hanni Morell (istri Dr. Theo Morell), Frau Schmundt (istri Rudolf Schmundt), Ilse Braun (kakak Eva Braun), dan Heinz Lorenz (Wakil Kepala Sekretaris Pers NSDAP). Baris ketiga dari kiri ke kanan: Gerda Daranowski (Sekretaris pribadi Hitler), NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (Kepala Urusan Pribadi Hitler), Jakob Werlin (Penasihat Pribadi Hitler untuk urusan Kendaraan Bermotor), Sofie Stork (seniman asal Münich), Friedrich "Fritz" Schönmann (arsitek Nazi terkemuka), Rudolf Schmundt (ajudan Hitler dari Angkatan Darat), Marianne Schönmann (istri Fritz Schönmann), Dr.med. Karl Brandt (dokter pribadi Hitler), dan Artur Kannenberg (Kepala urusan rumah tangga Hitler)


 Adolf Hitler dan Winifred Wagner dalam acara Bayreuth Festspielhaus (Festival Teater Bayreuth), yang diselenggarakan dari tanggal 25 Juli s/d 3 Agustus 1939. Di setiap musim panas, dari tahun 1933 sampai 1939, sang Führer selalu menyempatkan diri untuk menghadiri festival yang didedikasikan kepada komponis Jerman ternama abad ke-19, Richard Wagner. Winifred sendiri - yang kelahiran Inggris - merupakan istri dari mendiang Siegfried Wagner, anak dari Richard Wagner. Dalam foto ini Hitler tampak mengenakan gesselschaftanzug alias tuxedo


Sumber :

Foto Polandia dalam Perang Dunia II

Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) dan General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dalam acara pembukaan Pameran Seni Polandia yang digelar di Berlin tanggal 19 Maret 1935. Di belakang Hitler berdiri Józef Lipski (Duta Besar Polandia untuk Jerman), sementara yang berada paling kanan adalah Mieczysław Treter (kepala pameran). Diantara Göring dan Treter adalah SS-Brigadeführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), sementara pria tinggi besar yang berdiri paling kiri adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler)


  Inspeksi pasukan kehormatan Wehrmacht oleh Menteri Luar Negeri Polandia Józef Beck (kanan) yang sedang melakukan kunjungan resmi kenegaraan ke Jerman pada tanggal 4 Juli 1935. Dia ditemani oleh Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht) yang memberi hormat militer di sebelah kirinya, sementara paling kiri adalah Generalleutnant Erwin von Witzleben (Kommandeur 3. Division und Befehlshaber Wehrkreis III di Berlin), dan kedua dari kiri General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Von Witzleben nantinya dihukum mati tanggal 9 Agustus 1944 karena berkhianat terhadap Hitler



Dari kiri ke kanan: Charakter als Generalleutnant Ernst Schaumburg (Kommandant von Berlin), Generalleutnant Erwin von Witzleben (Kommandeur 3. Division und Befehlshaber Wehrkreis III di Berlin), Józef Lipski (Duta Besar Polandia untuk Jerman), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Józef Beck (Menteri Luar Negeri Polandia), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht). Foto ini diambil pada tanggal 4 Juli 1935 di Unter den Linden, Berlin, pada saat berlangsungnya kunjungan kenegaraan Menteri Luar Negeri Beck ke Jerman


Sumber :

Tuesday, October 23, 2018

Foto Kudeta Nazi Tahun 1923 (Beer Hall Putsch / Münich Putsch)

Sketsa ini dimuat dalam "Illustrierter Beobachter" No. 45 tahun 1935, dan memperlihatkan rute yang ditempuh oleh para pelaku kudeta. Dari gedung pertemuan Bürgerbräukeller, sekitar 2.000 orang anggota dan simpatisan Nazi berencana untuk bergerak ke arah utara menuju ke alun-alun kota, sebelum meneruskan perjalanan mereka ke gedung Kementerian Perang di Ludwigstraße. Di tengah perjalanan, tepatnya di Residenzstraße di samping monumen Feldherrnhalle tepat sebelum Odeonsplatz, mereka dihentikan oleh satuan polisi Bavaria. Tak lama kemudian kedua belah pihak sudah terlibat dalam baku tembak, dengan akibat 14 orang pelaku kudeta dan 4 orang anggota polisi harus kehilangan nyawanya (2 orang anggota Nazi lainnya tewas di tempat yang berbeda). Hitler sendiri terluka dalam peristiwa ini, dan harus dilarikan oleh anakbuahnya ke tempat yang aman. Salah satu panji swastika yang dibawa oleh mereka didapati basah oleh darah dari salah seorang yang terbunuh, dan panji inilah yang nantinya menjadi "Blutfahne" (Bendera Darah), yang memegang peranan penting dalam gerakan Nazi di tahun-tahun setelahnya


Gambar ini diambil dari buku "Deutschland Erwacht" (Jerman Bangkit) terbitan tahun 1933, dan memperlihatkan para "martir" Nazi yang tewas dalam peristiwa kudeta tanggal 9 November 1923 (yang lebih dikenal dengan nama "Beer Hall Putsch" atau "Münich Putsch"). Uniknya, meskipun aslinya jumlah korbannya adalah 16 orang, tapi dalam gambar ini hanya tercantum 14 orang! Mereka adalah, dari atas kiri ke kanan: Anton Hechenberger (tukang kunci), Andreas Bauriedl (penjual topi), Martin Faust (pegawai bank), Wilhelm Wolf (pengusaha), Theodor Casella (mantan Leutnant), Theodor von der Pfordten (pegawai pengadilan negeri), Johann "Hans" Rickmers (mantan Rittmeister kavaleri), Carl Laforce (mahasiswa teknik), Oskar Körner (pengusaha), Dr. Max Erwin von Scheubner-Richter (petinggi partai), Karl Neubauer (pelayan), Lorenz Ritter von Stransky-Griffenfeld (insinyur), Klaus Maximilian von Pape (pengusaha), dan Karl Kuhn (kepala pelayan di restoran). Dua lagi yang wajahnya tidak dicantumkan disini adalah Felix Allfarth (pedagang) dan Wilhelm Ehrlich (pegawai bank). Selain dari para pelaku kudeta, ikut terbunuh pula empat orang polisi Bavaria yang menjadi lawan mereka: Friedrich Fink, Nikolaus Hollweg, Max Schobert, dan Rudolf Schraut



Foto hasil karya Georg Pahl ini menjadi rekaman satu-satunya yang menunjukkan suasana persidangan para "Hochverräter" (pengkhianat tingkat tinggi), alias orang-orang yang dituduh terlibat dalam kudeta partai Nazi tanggal 8-9 November 1923. Persidangan ini dikenal dengan nama "Hitler-Ludendorff-Prozess", dan digelar di ruang baca utama bangunan Zentralen Infanterieschule, Münich, dari tanggal 26 Februari s/d 1 April 1924. Identifikasi berdasarkan nomor dalam foto: (1) Hakim Georg Neithardt, (2) Terdakwa Adolf Hitler, (3) Terdakwa Oberleutnant Heinz Pernet, serta (4) Terdakwa Ernst Pöhner


 
Para pelaku kudeta Nazi "Münich Putsch" (dikenal juga dengan nama "Beer Hall Putsch" atau "Hitler Putsch") berfoto bareng di depan bangunan bekas sekolah militer di Blutenburgstrasse, Münich, yang dijadikan sebagai lokasi persidangan yang mendudukkan mereka sebagai terdakwa, tanggal 1 April 1924 (versi lain menyebutkan tanggal 26 Maret 1924). Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Heinz Pernet (5 September 1896 - 30 Juni 1973), Dr.med.vet. Friedrich Weber (30 Januari 1892 - 19 Juli 1955), Dr. Wilhelm Frick (12 Maret 1877 – 16 Oktober 1946), Oberstleutnant Hermann Kriebel (20 Januari 1876 - 16 Februari 1941), General der Infanterie a.D. Erich Ludendorff (9 April 1865 - 20 Desember 1937), Adolf Hitler (20 April 1889 - 30 April 1945), Oberleutnant der Reserve Wilhelm Brückner (11 Desember 1884 - 18 Agustus 1954), Hauptmann Ernst Röhm (28 November 1887 – 2 Juli 1934), dan Karl Wagner (13 Oktober 1895 - 14 Agustus 1946). Perhatikan bahwa hanya dua orang dalam foto ini yang mengenakan pakaian sipil (Frick dan Hitler). Selain itu, Kriebel dan Ludendorff memakai pickelhaube (helm runcing khas Kekaisaran Jerman) di kepalanya, dan Pernet adalah anak tirinya Ludendorff. Beer Hall Putsch sendiri adalah usaha revolusi yang digalang oleh NSDAP dan gagal karena kurang persiapan serta tidak didukung oleh militer yang berkuasa. Peristiwanya berlangsung dari sore tanggal 8 November 1923 sampai dengan awal siang keesokan harinya (9 November 1923). Saat itu pemimpin partai Nazi Adolf Hitler, Generalquartiermeister Erich Ludendorff dan para pimpinan Kampfbund lain berusaha untuk merebut kekuasaan di Münich. BTW, Sebagai fotografer adalah Heinrich Hoffmann yang nantinya menjadi fotografer pribadi Hitler, dan foto ini diambil sebelum sesi mendengarkan pembelaan para terdakwa



Para pelaku kudeta Nazi "Münich Putsch" (dikenal juga dengan nama "Beer Hall Putsch" atau "Hitler Putsch") berfoto bareng dengan para pengacara mereka di depan bangunan bekas sekolah militer di Blutenburgstrasse, Münich, yang dijadikan sebagai lokasi persidangan yang mendudukkan mereka sebagai terdakwa, tanggal 1 April 1924 (versi lain menyebutkan tanggal 26 Februari 1924, 3 Maret 1924, dan 26 Maret 1924. Entah mana yang bener!). Dari kiri ke kanan: Dr. Georg Götz (1878-1976), Dr. Otto Gademann (23 Mei 1892 - 20 Maret 1971), Heinrich Bauer (1867–1934), Karl Kohl (26 Mei 1869 - 7 Maret 1935), Walter Hemmeter (1887–1958), Dr. Alfred Holl (1883–1966), Dr.med.vet. Friedrich Weber (30 Januari 1892 - 19 Juli 1955), Dr. Hellmuth Mayer (1 Mei 1895 - 9 April 1980), Oberstleutnant Hermann Kriebel (20 Januari 1876 - 16 Februari 1941), Dr. Lorenz Roder (25 Januari 1881 - 1958), Dr. Christoph Schramm (1871–1966), General der Infanterie a.D. Erich Ludendorff (9 April 1865 - 20 Desember 1937), Adolf Hitler (20 April 1889 - 30 April 1945), Willibald von Zezschwitz (1876–1948), Dr. Walter Lütgebrune (18 Februari 1879 - 21 Agustus 1949), Hauptmann Ernst Röhm (28 November 1887 – 2 Juli 1934), Oberleutnant der Reserve Wilhelm Brückner (11 Desember 1884 - 18 Agustus 1954), Oberleutnant Heinz Pernet (5 September 1896 - 30 Juni 1973), Dr. Wilhelm Frick (12 Maret 1877 – 16 Oktober 1946), Karl Wagner (13 Oktober 1895 - 14 Agustus 1946), Köhler, dan Schramm. Beer Hall Putsch sendiri adalah usaha revolusi yang digalang oleh NSDAP dan gagal karena kurang persiapan serta tidak didukung oleh militer yang berkuasa. Peristiwanya berlangsung dari sore tanggal 8 November 1923 sampai dengan awal siang keesokan harinya (9 November 1923). Saat itu pemimpin partai Nazi Adolf Hitler, Generalquartiermeister Erich Ludendorff dan para pimpinan Kampfbund lain berusaha untuk merebut kekuasaan di Münich. BTW, Sebagai fotografer adalah Heinrich Hoffmann yang nantinya menjadi fotografer pribadi Hitler, dan foto ini diambil sebelum sesi mendengarkan pembelaan para terdakwa


 Adolf Hitler, usia 35 tahun, berpose di sebelah mobil Marcedes-Benz 11/40 abu-abu (nomor model RIO 4346) sambil memakai jas hujan pada saat pelepasannya dari Penjara Landsberg tanggal 20 Desember 1924, setelah dipenjarakan hanya selama sembilan bulan. Dia telah didakwa atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi setelah memimpin usaha kudeta di Münich setahun sebelumnya, yang dikenal dengan nama Münich Putsch. Dalam periode inilah Hitler membuat bukunya yang terkenal, "Mein Kampf" (Perjuanganku), yang nantinya menjadi "kitab suci" orang-orang Nazi. Hitler sendiri tidak menulis secara langsung buku tersebut melainkan mendiktekannya pada wakilnya Rudolf Hess - yang sama-sama dipenjara disana atas kasus yang sama. Hitler persisnya dipenjara selama 264 hari. Seorang pegawai Penjara Landsberg mengatakan bahwa pada saat itu Hitler menginginkan agar dapat menarik untung dari penjualan bukunya, yang cukup untuk "membayar kewajiban finansialnya (baca: utang) dan untuk menutupi pengeluaran selama dia dipenjara". Delapan tahun kemudian (1933) Sang titisan Jojon naik ke tampuk kekuasaan dan dia menjadi kaya raya dari hasil penjualan bukunya - yang menjadi buku terlaris di zaman Nazi! Foto oleh Heinrich Hoffmann


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.forum.axishistory.com
www.thirdreichruins.com

Monday, October 22, 2018

Foto 376. Infanterie-Division

Foto ini diambil pada musim panas tahun 1942 saat 6. Armee sedang dalam perjalanan menaklukkan Stalingrad. Seorang prajurit tampak sedang mengawasi kejauhan dengan menggunakan scherenfernrohr (teropong gunting), sementara di dasar parit duduk para perwira Wehrmacht. Yang tampak kelelahan di tengah adalah Generalmajor Alexander Edler von Daniels (Kommandeur 376. Infanterie-Division). Di akhir Pertempuran Stalingrad - tepatnya tanggal 29 Januari 1943 - dia dan sisa-sisa divisinya menyerahkan diri pada Kolonel Ivan Konstantinovich Morozov, Komandan Divisi Senapan ke-422 Soviet. Daniels kemudian diinterogasi oleh Kapten Nikolay Dyatlenko sebelum digelandang ke kamp tawanan perang


Sumber :

Sunday, October 21, 2018

Upacara Marsekal Baru Jerman Tahun 1940



Oleh : Alif Rafik Khan

Pada tanggal 19 Juli 1940, bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) di Berlin, diselenggarakan upacara kenaikan pangkat luar biasa untuk 12 orang Generalfeldmarschall baru Wehrmacht (9 dari Heer dan 3 dari Luftwaffe), yang dianggap berperan penting dalam Pertempuran Prancis yang dimenangkan oleh Jerman. Upacara ini sekaligus diadakan untuk menunjukkan hegemoni Jerman atas musuh-musuhnya: Prancis dianggap sebagai negara yang mempunyai militer terkuat di Eropa, tapi dia berhasil dipermalukan hanya dalam waktu enam minggu!

Ke-12 orang Marsekal Lapangan baru Jerman adalah :

Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht)
Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres)
Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A)
Generaloberst Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B)
Generaloberst Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C)
Generaloberst Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee)
Generaloberst Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee)
Generaloberst Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)
Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee)
Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe)
General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 2)
General der Flieger Hugo Sperrle (Chef Luftflotte 3)

Selain itu, diangkat pula 19 orang menjadi Generaloberst baru (14 dari Heer dan 5 dari Luftwaffe):

General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres)
General der Artillerie Friedrich Fromm (Chef Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres)
General der Infanterie Nikolaus von Falkenhorst (Oberbefehlshaber Heeresgruppe XXI)
General der Kavallerie Maximilian von Weichs (Oberbefehlshaber 2. Armee)
General der Artillerie Friedrich Dollmann (Oberbefehlshaber 7. Armee)
General der Infanterie Adolf Strauß (Oberbefehlshaber 9. Armee)
General der Infanterie Ernst Busch (Oberbefehlshaber 16. Armee)
General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18. Armee)
General der Artillerie Curt Haase (Kommandierender General III. Armeekorps)
General der Infanterie Eugen von Schobert (Kommandierender General VII. Armeekorps)
General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps [mot.])
General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [mot.])
General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [mot.])
General der Kavallerie Ewald von Kleist (Kommandierender General XXII. Armeekorps [mot.])
General der Flieger Ernst Udet (Generalluftzeugmeister und Chef Planungsamts der Luftwaffe)
General der Flieger Hans-Jürgen Stumpff (Chef Luftflotte 5)
General der Flieger Ulrich Grauert (Kommandierender General I. Fliegerkorps)
General der Flieger Alfred Keller (Kommandierender General IV. Fliegerkorps)
General der Flakartillerie Hubert Weise (Kommandierender General I. Flakkorps)

Ini adalah untuk pertama kalinya dalam Perang Dunia II bahwa Hitler mengangkat seorang Marsekal berdasarkan prestasi militernya. Sebelumnya dia telah memberikan gelar yang sama kepada tiga orang (Werner von Blomberg, Hermann Göring dan Erich Raeder), tapi semata karena mereka dianggap berjasa dalam pengembangan Heer, Luftwaffe dan Kriegsmarine.

Pangkat Generalfeldmarschall yang prestisius ini sendiri telah dihapuskan semenjak berakhirnya Perang Dunia I, dan baru diadakan lagi oleh Hitler di masa pemerintahannya.


Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Selain itu, naik pangkat juga Panglima Luftwaffe Hermann Göring dari Generalfeldmarschall menjadi Reichsmarschall. Dalam foto ini para Generalfeldmarschall anyar dari Heer berfoto bersama Hitler dan Göring sambil membawa Marschallstab (Tongkat Marsekal) mereka. Dari kiri ke kanan: Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A), Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C), Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Hans-Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee), dan Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)


Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Dari kiri ke kanan: Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), serta para penerima: Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C), Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Hans-Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee), dan Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)


 Masih dalam upacara pengangkatan para jenderal dan marsekal baru Jerman yang diselenggarakan tanggal 19 Juli 1940 di Krolloper. Ini adalah para Marsekal anyar Luftwaffe, dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring), Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (Chef Luftflotte 3), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Chef Luftflotte 2). Total terdapat lima orang Marsekal Luftwaffe, dan sisa dua orang lagi diangkat setelah acara ini: Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen (16 Februari 1943) dan Generalfeldmarschall Robert Ritter von Greim (25 April 1945)


Masih dalam upacara pengangkatan para jenderal dan marsekal baru Jerman yang diselenggarakan tanggal 19 Juli 1940 di Krolloper. Foto ini memperlihatkan Hitler menyalami para Generaloberst baru yang diangkat pada hari yang sama. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (punggung menghadap ke kamera, Oberbefehlshaber des Heeres), dan Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring). Selanjutnya adalah orang-orang yang naik pangkat menjadi Generaloberst: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), General der Artillerie Friedrich Dollmann (tidak kelihatan, Oberbefehlshaber 7. Armee), General der Kavallerie Ewald von Kleist (tidak kelihatan, Kommandierender General XXII. Armeekorps [motorisiert]), General der Kavallerie Maximilian Reichsfreiherr von Weichs (Oberbefehlshaber 2. Armee), General der Artillerie Georg von Küchler (Oberbefehlshaber 18. Armee), General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (bersalaman dengan Hitler, Kommandierender General VII. Armeekorps), General der Infanterie Ernst Busch (Oberbefehlshaber 16. Armee), General der Panzertruppe Heinz Guderian (Kommandierender General XIX. Armeekorps [motorisiert]), dan General der Infanterie Hermann Hoth (Kommandierender General XV. Armeekorps). Uniknya, para Generaloberst baru (dari Halder sampai Hoth) berdiri sesuai susunan senioritasnya! Generaloberst lain yang diangkat di hari yang sama tapi tidak kelihatan dalam foto ini adalah (sesuai urutan dari kiri ke kanan setelah Hoth): General der Infanterie Adolf Strauß (Kommandierender General II. Armeekorps), General der Artillerie Curt Haase (Kommandierender General III. Armeekorps), General der Infanterie Nikolaus von Falkenhorst (Oberbefehlshaber Armeegruppe XXI), General der Kavallerie Erich Hoepner (Kommandierender General XVI. Armeekorps [motorisiert]), dan General der Artillerie Friedrich "Fritz" Fromm (Chef der Heeresrüstung und Befehlshaber des Ersatzheeres). Total ada 14 Generaloberst baru!


Para jenderal Wehrmacht duduk di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag) tanggal 19 Juli 1940, dimana Jerman baru saja menang perang atas Prancis dan Inggris dalam Pertempuran Prancis, dan beberapa Marsekal baru diangkat oleh Hitler serta jenderal lainnya naik pangkat. Untuk identifikasinya: 1: Hans-Günther von Kluge (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 2: Fedor von Bock (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 3: Gerd von Rundstedt (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 4: Wilhelm Ritter von Leeb (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 5: Wilhelm List (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 6: Johannes Blaskowitz (Generaloberst), 7: Ernst Busch (diangkat sebagai Generaloberst), 8: Georg von Küchler (diangkat sebagai Generaloberst), 9: seorang laksamana, 10: Alfred von Vollard Bockelberg (General der Artillerie), 11: Curt Ludwig Freiherr von Gienanth (General der Kavallerie z.V.), 12: Ewald von Kleist (diangkat sebagai Generaloberst), 13: Friedrich "Fritz" Fromm (diangkat sebagai Generaloberst), 14: Franz Halder (diangkat sebagai Generaloberst), 15: Walter Heitz (General der Artillerie), 16: tidak diketahui, 17: tidak diketahui, 18: tidak diketahui, 19: tidak diketahui, 20: Walther von Reichenau (diangkat sebagai Generalfeldmarschall), 21: Adolf Strauß (diangkat sebagai Generaloberst), 22: Werner Kienitz (General der Infanterie), 23: Hermann Hoth (diangkat sebagai Generaloberst), 24: Sigismund von Förster (Generalleutnant), 25: tidak diketahui, 26: tidak diketahui, 27: Richard Ruoff (General der Infanterie), 28: Erich Hoepner (diangkat sebagai Generaloberst), 29: tidak diketahui, 30: Emil Leeb (General der Artillerie), 31: Alfred Streccius (berjanggut, Charakter als General der Infanterie), 32: tidak diketahui, 33: Friedrich Olbricht (General der Infanterie), 34: Curt Haase (diangkat sebagai Generaloberst), 35: Georg Hans Reinhardt (General der Panzertruppe), 36: Rudolf Schmidt (General der Panzertruppe), 37: Heinrich von Vietinghoff (General der Panzertruppe), 38: Erich von Manstein (tangan di hidung, General der Infanterie), 39: Georg Stumme (General der Kavallerie), 40: tidak diketahui, 41: tidak diketahui, 42: tidak diketahui, 43: Joachim von Kortzfleisch (Generalleutnant), 44: tidak diketahui, 45: tidak diketahui. Yang memberi salam hormat ala Nazi adalah Ewald von Kleist, yang berdiri saat namanya disebut dalam daftar promosi. Keterangan tambahan: pangkat dalam kurung adalah pangkat saat foto ini diambil (19 Juli 1940) dan bukan pangkat terakhir mereka!



Sumber :

Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (1881-1948), Panglima Heer




Album foto Walther von Brauchitsch bisa dilihat DISINI

Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Heinrich Alfred Hermann Walther von Brauchitsch
Panggilan/julukan: Brauchitsch
Lahir: 4 Oktober 1881 di Berlin (Jerman)
Meninggal: 18 Oktober 1948 di Hamburg (Jerman)
Nomor keanggotaan NSDAP: Tidak ada
Nomor keanggotaan SS: Tidak ada
Gelar akademis: Tidak ada
Anggota keluarga: Bernhard Eduard von Brauchitsch dan Charlotte Sophie Auguste Bertha Von Gordon (orangtua); Agnes Charlotte von Brauchitsch dan Adolf-Wilhelm Bernhard von Brauchitsch (saudara); Elisabeth von Karstedt dan Charlotte Rüffer (istri); Bernd von Brauchitsch (anak)
Ciri fisik: Tidak diketahui

Beförderungen (Promosi):
22.03.1900 Leutnant
18.10.1909 Oberleutnant
18.12.1913 Hauptmann
15.07.1918 Major
01.04.1925 Oberstleutnant
01.04.1928 Oberst
01.10.1931 Generalmajor
01.10.1933 Generalleutnant
20.04.1936 General der Artillerie
04.02.1938 Generaloberst
19.07.1940 Generalfeldmarschall

Karriere (Karir):
00.00.1895 - 00.00.1900 Bergabung dengan Akademi Militer di Potsdam
22.03.1900 - 20.11.1900 Leutnant di Königin Elisabeth-Garde-Grenadier-Regiment Nr. 3
20.11.1900 - 18.05.1901 Diperbantukan di Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
18.05.1901 - 22.03.1912 Dipindahkan ke Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
10.02.1903 - 31.05.1903 Mengikuti pelatihan Kursus II di Feldartillerie-Schule
01.05.1905 - 13.05.1905 Ditugaskan ke pabrik senjata di Spandau
05.02.1906 - 28.02.1909 Adjutant II.Bataillon / Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
13.04.1909 - 31.03.1912 Adjutant Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
22.03.1912 - 22.03.1914 Diperbantukan di Großer Generalstab
22.03.1914 - 02.08.1914 Dipindahkan ke Großer Generalstab
02.08.1914 - 17.10.1915 Generalstabsoffizier XVI. Armeekorps
17.10.1915 - 19.03.1917 Stabsoffizier 34. Infanterie-Division
19.03.1917 - 27.03.1917 Generalstabsoffizier z.b.V. Heeresgruppe Deutscher Kronprinz
27.03.1917 - 23.08.1917 Stabsoffizier 7. Höherer Bau-Stab
23.08.1917 - 19.02.1918 Stabsoffizier 11. Infanterie-Division
19.02.1918 - 06.08.1918 Stabsoffizier 1. Garde-Reserve-Division
06.08.1918 - 03.01.1919 Generalstabsoffizier Garde-Reserve-Korps
03.01.1919 - 26.01.1919 Generalstabsoffizier VI. Armeekorps
26.01.1919 - 15.03.1919 Generalstabsoffizier III. Armeekorps
15.03.1919 - 01.04.1919 Kembali bertugas di Garde-Feld-Artillerie-Regiment Nr. 3
01.04.1919 - 24.03.1919 Stabsoffizier 34. Division
24.05.1919 - 28.09.1919 Stabsoffizier Auflösungsstab 62
28.09.1919 - 01.10.1920 Generalstabsoffizier Wehrkreiskommando II
01.10.1920 - 01.10.1921 Stabsoffizier Artillerieführer II
01.10.1921 - 01.11.1922 Batteriechef di 2.(Preußische) Artillerie-Regiment
01.11.1922 - 01.10.1925 Heeresausbildungs-Abteilung (T 4) di Reichswehrministerium (RWM)
01.10.1925 - 01.12.1925 Dipindahkan ke 6. (Preußische) Artillerie-Regiment
01.12.1925 - 01.11.1927 Kommandeur II.Abteilung / 6. (Preußische) Artillerie-Regiment
18.07.1927 - 04.08.1927 Mengikuti Infanterie-Lehrgang di Döberitz
01.11.1927 - 15.01.1930 Chef des Stabes 6. Division
15.01.1930 - 01.02.1930 Dipindahkan ke Reichswehrministerium (RWM)
01.02.1930 - 01.03.1932 Leiter Heeresausbildungs-Abteilung (T 4) im Truppenamt (TA) RWM
01.03.1932 - 01.02.1933 Inspekteur der Artillerie
01.03.1933 - 21.06.1935 Kommandeur 1. Division und Befehlshaber Wehrkreis I
21.06.1935 - 01.04.1937 Kommandierender General I. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis I
01.04.1937 - 04.02.1938 Oberbefehlshaber Gruppenkommando 4
04.02.1938 - 20.12.1941 Oberbefehlshaber des Heeres
20.12.1941 - 08.05.1945 Führer-reserve
08.05.1945 - 18.10.1948 Dalam masa penahanan di kamp tawanan Inggris
18.10.1948 - 18.10.1948 Meninggal dalam tahanan

Orden und Ehrenzeichen (Medali dan Penghargaan):
13.09.1914 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
07.05.1915 Ritterkreuz I.Klasse des Königlich Württembergische Friedrichs-Orden mit Schwertern
01.10.1915 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
15.05.1917 Ritterkreuz des Königlicher Preußen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern
01.01.1918 Herzoglich Sachsen-Meiningisches Ehrenkreuz für Verdienst im Kriege
17.04.1920 Königlich Preußische Dienstauszeichnungskreuz
00.00.19__ Ehrenritter des Königlich Preußische Johanniter-Ordens
18.12.1934 Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914/1918
02.10.1936 Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse
20.08.1938 Grosskreuz des Königlich Ungarisches Verdienstordens
05.09.1938 Ehrenzeichen des Deutschen Roten Kreuzes I. Klasse mit Stern
21.11.1938 Medaille zur Erinnerung an den 13.03.1938
03.01.1939 Grosskreuz des Königlich Italienische Ordens des heiligen Mauritius- und Lazarus
10.03.1939 Grosskreuz des Ordens der Weissen Rose von Finnland
00.04.1939 Goldenes Ehrenzeichen der NSDAP
01.06.1939 Orden der Krone von Jugoslawien, Großkreuz
07.06.1939 Medaille zur Erinnerung an den 01.10.1938 mit Spange “Prager Burg”
30.11.1939 Medaille zur Erinnerung an die Heimkehr des Memellandes
00.00.1939 Königlich Spanisches Militär-Verdienstkreuz I. Klasse
30.09.1939 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse
30.09.1939 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse
30.09.1939 Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1, Generaloberst und Oberbefehlshaber des Heeres
00.00.19__ Eichenlaub zur Wehrmacht-Dienstauszeichnung I. Klasse
15.05.1941 Grosskreuz des Königlich Bulgarische Ordens vom Heiligen Alexander mit Schwertern
31.05.1941 Grosskreuz des Königlich Ungarische Verdienstordens mit Schwertern
14.10.1941 Königlich Rumänische Orden “Michael der Tapfere” III. bis I. Klasse
20.10.1941 Slowakisches Kriegssiegerkreuz I. Klasse
25.06.1942 Grosskreuz des Finnischen Freiheitskreuzes
26.09.1942 Japanischer Orden der aufgehenden Sonne I. Klasse

Aufzeichnungen (Catatan):
* Berasal dari keluarga aristokrat Prusia yang mempunyai tradisi panjang di kemiliteran.
* Anak kelima dari pasangan General der Kavallerie Bernhard von Brauchitsch (1833-1910) dan Charlotte Bertha von Gordon (1844-1906). Ayahnya telah berusia 47 tahun sewaktu Walther dilahirkan. Saudara-saudara Walther yang diketahui namanya: Agnes von Brauchitsch (1869-1945) dan Generalmajor Adolf-Wilhelm von Brauchitsch (1876-1935).
* Walther von Brauchitsch menikah dengan Elisabeth von Karstedt (1881-1952), seorang pewaris tanah kaya-raya seluas 300.000 hektar dari Brandenburg, pada tanggal 29 Desember 1910, dan dikaruniai tiga orang anak (yang tertua bernama Bernd von Brauchitsch, 1911-1974). Mereka kemudian bercerai pada tanggal 8 April 1938 setelah sang suami ketahuan selingkuh. Brauchitsch kemudian menikah lagi dengan Charlotte Rüffer (1903-1992) pada tanggal 23 September 1938. Istri keduanya ini, yang merupakan putri seorang hakim dari Silesia, telah dikenalnya dari tahun 1925. Dari awal Brauchitsch sudah mengutarakan niat untuk menceraikan Elisabeth, tapi istrinya menolak. Rüffer kemudian menikah dengan seorang direktur bank bernama Schmidt, yang nantinya tewas tenggelam di kamar mandinya saat sedang mengunjungi Berlin. Ketika Brauchitsch kembali dari masa tugasnya di Prusia Timur pada tahun 1937, kedua insan ini kembali menjalin hubungan terlarang. Mereka buru-buru menikah tak lama setelah Brauchitsch bercerai dengan Elisabeth.
* Anak Walther von Brauchitsch, Bernd von Brauchitsch, menjadi ajudan Panglima Luftwaffe Hermann Göring dari tahun 1940 s/d akhir perang, dengan pangkat terakhir Oberst.
* Walther von Brauchitsch adalah paman dari Manfred von Brauchitsch, seorang pembalap Grand Prix Jerman terkemuka di tahun 1930-an dengan mobil andalannya, Mercedes-Benz "Silver Arrow". Dia juga merupakan paman dari Hans Bernd von Haeften dan Werner von Haeften, dua bersaudara anggota gerakan perlawanan rahasia terhadap Hitler yang nantinya terlibat dalam Plot 20 Juli 1944.
* Brauchitsch mempunyai ketertarikan pribadi pada bidang politik serta seni.
* Pada saat mengikuti pendidikan militer di Hauptkadettenanstalt Groß Lichterfelde pada akhir tahun 1890-an, Brauchitsch menjadi salah satu kadet terbaik sehingga dipilih sebagai salah satu ajudan militer Ratu Augusta Viktoria, istri dari Kaiser Wilhelm II (hal yang sama terjadi pada kakaknya, Adolf, lima tahun sebelumnya!). Di masa-masa inilah Brauchitsch belajar etiket kaum ningrat, dan nantinya menjadi sebuah kebiasaan yang dibawanya sampai akhir hayat.
* Saat lulus sekolah militer tahun 1900, Brauchitsch pada awalnya ditempatkan resimen infanteri. Kondisi kesehatannya kemudian dianggap tidak lulus uji sehingga dia dipindahkan sebagai perwira staff di resimen artileri.
* Saat Perang Dunia Pertama pecah di tahun 1914, Brauchitsch sudah berpangkat Hauptmann. Dia ikut serta dalam Pertempuran Verdun, Pertempuran Hutan Argonne, Pertempuran Kedua dan Ketiga Aisne, Ofensif Aisne-Marne, Pertempuran Armentières, dan Pertempuran Flanders. Hampir semua pertempuran besar tersebut dijalaninya sebagai seorang perwira staff. Ketika perang berakhir pada tahun 1918, pangkatnya telah naik satu tingkat menjadi Major.
* Brauchitsch adalah seorang perwira artileri jempolan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan unit artileri Jerman, terutama di masa antara dua Perang Dunia. Dialah yang mereorganisasi formasi-formasi artileri dengan memodifikasi klasifikasi sistem artileri ringan, menengah dan berat (sebagai contoh, artileri berat - yang sebelumnya biasa dinamakan sebagai "artileri korps" - kemudian berganti julukan menjadi "artileri penguat/pembantu"). Dia juga yang meletakkan dasar-dasar koordinasi antara unit artileri dan infanteri.
* Sewaktu menjadi Befehlshaber Wehrkreis I di Prusia Timur tahun 1935, Brauchitsch berkonflik dengan Erich Koch, Gauleiter Nazi lokal. Koch dikenal sebagai seorang bajingan yang sangat menikmati kekuasaan yang dipegangnya, dan biasa melakukan kekerasan terhadap musuh-musuhnya. Karena keduanya sama-sama tidak ingin dicopot dari jabatannya, Brauchitsch dan Koch menyembunyikan permusuhan mereka dengan rapi sehingga hampir-hampir tidak diketahui oleh Berlin.
* Saat Brauchitsch mendengar kabar bahwa Reichsführer-SS Heinrich Himmler mempunyai rencana untuk mengganti pasukan penjaga Heer di Prusia Timur dengan orang-orang SS pilihannya (demi untuk menekan kaum Yahudi serta gereja Katolik dan Protestan yang berada disana), sang Komandan Militer Jerman untuk wilayah Prusia Timur berusaha sebisa mungkin untuk mencegahnya. Pada akhirnya Brauchitsch berhasil dalam usahanya tersebut, meskipun dengan menciptakan musuh baru dalam diri Himmler dan anakbuahnya. Sang Reichsführer-SS yang kesal menjuluki Brauchitsch sebagai seorang "junker" (bangsawan menengah Prusia), dan mengadukan masalah perselisihannya kepada Hitler. Brauchitsch kemudian membela diri dengan kata-kata singkat: "Warga sipil dilarang memasuki wilayah tersebut."
* Saat Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch didakwa sebagai homoseksual pada awal tahun 1938 dan dicopot dari jabatannya sebagai Panglima Angkatan Darat Jerman, Brauchitsch yang ditunjuk oleh Hitler untuk menggantikannya. Meskipun pada awalnya Brauchitsch kurang bersimpati dengan Hitler beserta "gerombolan" Nazi-nya, pada akhirnya hubungan mereka membaik seiring dengan berjalannya waktu. Ketika Brauchitsch dipusingkan oleh konflik dengan istri pertamanya yang menguras waktu dan dana, Hitler lah yang menyarankan kepada panglimanya untuk menceraikan istrinya serta menikah kembali, dan bahkan bersedia meminjamkan 80.000 reichsmark demi untuk memuluskan perceraiannya tersebut (meskipun secara pribadi sang Führer dikenal sebagai orang yang sangat anti perceraian!). Seiring waktu, Brauchitsch semakin menggantungkan diri pada Hitler untuk masalah finansial.
* Seperti halnya Generaloberst Ludwig Beck sebelumnya, Brauchitsch menentang keputusan Hitler untuk menganeksasi Austria dan Cekoslowakia, meskipun dia tidak berani menampakkannya secara terang-terangan (dengan beralasan bahwa itu sudah masuk ke ranah politik!).
* Brauchitsch jarang mendebat setiap keputusan Hitler, meskipun notabene dia adalah seorang panglima Angkatan Darat. Ini karena dia merasa berutang budi pada sang diktator yang telah menempatkannya di posisi tersebut. Selain itu, Hitler pula yang telah membayarkan biaya perceraian yang menguras dompetnya, beberapa waktu setelah pengangkatannya di tahun 1938.
* Di bulan-bulan terakhir sebelum Perang Dunia II, Brauchitsch memfokuskan diri pada potensi Italia untuk membantu tujuan militer Nazi. Pada bulan Mei 1939 dia melakukan perjalanan inspeksi ke instalasi militer Italia di Libya dan La Spezia untuk menguatkan lagi aliansi kedua negara. Yang terjadi adalah, tugasnya tidak semudah yang dikira karena pemimpin Italia Benito Mussolini mengharapkan dukungan ekonomi Jerman bagi negaranya sebagai timbal-balik kolaborasi militernya. Panglima AD Jerman sebelumnya Werner Freiherr von Fritsch telah memberitahu Brauchitsch bahwa militer Italia sangat tidak bisa diandalkan manakala terjadi perang. Sayangnya, Menteri Luar Negeri Jerman Joachim von Ribbentrop - yang juga adalah arsitek utama aliansi negara-negara Poros - secara terus-menerus berusaha untuk ikut campur dalam usaha Brauchitsch dalam memberikan laporan yang berimbang, karena dia ingin agar hasil pekerjaannya berbuah dengan manis... berapapun harga yang harus dibayar.
* Meskipun Brauchitsch memegang tanggungjawab operasional selama berlangsungnya invasi Jerman atas Polandia dan Prancis, dia hanya mempunyai sedikit pengaruh saja, secara keseluruhan, terhadap keberlangsungan perang. Dia juga mendukung tindakan keras terhadap populasi Polandia yang dianggap membandel, yang dia anggap merupakan hal yang dibutuhkan demi mengamankan "Lebensraum" (ruang hidup) Jerman. Dia mempunyai peranan utama dalam pelaksanaan hukuman mati terhadap para tawanan Polandia yang ditangkap setelah berakhirnya pertempuran memperebutkan kantor pos Danzig, dengan menolak permohonan pengampunan yang diajukan.
* Pada awal bulan November 1939, Brauchitsch dan Kepala Staf-nya, Franz Halder, mulai mempertimbangkan rencana untuk menggulingkan Hitler dari kekuasaan. Sang Führer sebelumnya telah memberitahu Brauchitsch bahwa dia mempertimbangkan untuk menyerang Prancis pada tanggal 12 November 1939, waktu yang diyakini oleh Brauchitsch dan Halder sebagai terlalu terburu-buru dan hanya akan berakhir dengan kegagalan. Pada tanggal 5 November 1939, mereka berdua mengajukan memorandum khusus yang meminta Hitler untuk menunda rencana invasi ke Barat di tahun itu. Dengan segan, Brauchitsch membacakannya langsung di hadapan Hitler, dan menambahkan bahwa moral pasukan Jerman saat ini lebih rendah dibandingkan tahun 1918. Klaim ini membuat Hitler murka, dan membuatnya langsung menuduh Brauchitsch sebagai orang yang tidak kompeten, sementara para staffnya dikatakan sebagai gerombolan tidak loyal, penakut, telah menyerah sebelum bertanding, dan bahkan berusaha melakukan sabotase! Hari itu Brauchitsch pulang ke markasnya di Zossen "dalam kondisi yang begitu menyedihkan, sehingga tidak bisa menceritakan hasil pertemuan yang baru saja terjadi dengan bahasa yang mudah dimengerti". Setelah pertemuan tersebut, Brauchitsch dan Halder mengatakan kepada Carl Friedrich Goerdeler, pimpinan utama gerakan rahasia anti-Nazi Jerman, bahwa upaya penggulingan Hitler tak mampu lagi mereka lakukan, dan biarlah orang lain yang melakukannya. Tak lama kemudian Hitler meminta pertemuan tambahan. Kali ini dia mendeklarasikan bahwa negara-negara Barat akan diserbu dalam waktu setahun. Dia juga bersumpah untuk "menghancurkan semangat Zossen", sebuah ancaman yang membuat Halder begitu panik sehingga dia buru-buru meminta para konspirator untuk membatalkan rencana kudeta mereka yang kedua! Pada tanggal 7 November 1939, tak lama setelah badai salju yang melanda Jerman dan sebagian besar wilayah Eropa lainnya, Hitler mengatakan kepada pimpinan Angakatan Daratnya bahwa dia menunda rencana penyerbuan dalam waktu yang tidak ditentukan, dan dengannya membuat Brauchitsch dan Halder kehilangan motivasi utama dalam plot untuk menggulingkan pemimpin mereka sendiri.
* Pada tahun 1941 Brauchitsch menginstruksikan pada para panglima Angkatan Darat untuk menghentikan kritik terhadap kebijakan rasial Nazi, dengan beralasan bahwa hal tersebut diperlukan demi "peperangan akbar di masa depan dalam menentukan nasib bangsa Jerman". Saat Nazi menyerbu Uni Soviet tanggal 22 Juni 1941, Brauchitsch memegang peranan penting dalam memodifikasi rencana awal. Seperti koleganya Wilhelm Keitel, Brauchitsch tidak mengajukan protes saat Hitler mengeluarkan instruksi pada Angkatan Darat - sama dengan yang diperintahkan ke SS - untuk mengeliminasi golongan-golongan tertentu di wilayah yang diduduki, meskipun kemudian dia mengeluarkan instruksi tambahan yang memerintahkan untuk membunuh para Komisar Politik "hanya saat mereka memperlihatkan sentimen anti-Jerman yang menonjol".
* Saat Pertempuran Moskow mulai berlangsung di bulan Oktober 1941, kesehatan Brauchitsch mulai memburuk. Meskipun begitu, dia tetap bertugas dengan determinasi tinggi demi memastikan bahwa Moskow telah berhasil diduduki sebelum musim dingin bermula. Kegagalan Wehrmacht dalam menguasai Moskow membuat Hitler memusuhi Brauchitsch, dan keadaan ini diperburuk saat sang Panglima Angkatan Darat terkena serangan jantung di bulan November 1941. Dia kemudian diberitahu oleh dokternya bahwa penyakit jantung yang dideritanya telah berada dalam tahap yang tidak tersembuhkan.
* Setelah kegagalan pasukan Jerman menduduki Moskow, Brauchitsch diberhentikan dari jabatannya sebagai Panglima Angkatan Darat pada tanggal 19 Desember 1941, dan dipindahkan statusnya menjadi Führerreserve (Perwira Cadangan). Posisi ini dijalaninya sampai dengan perang berakhir, dan dia sendiri tak pernah bertemu dengan Hitler lagi. Brauchitsch menghabiskan tiga tahun terakhir dari kehidupannya di Pegunungan Brdy, baratdaya Praha (Cekoslowakia). Salah satu komentarnya yang dipublikasikan setelah masa pensiunnya adalah kecaman kerasnya terhadap para pelaku Plot 20 Juli 1944, dimana dia mencela beberapa mantan koleganya yang dituduh terlibat. Nantinya Brauchitsch beralasan kepada Halder bahwa komentar tersebut dia publikasikan semata demi menyelamatkan keluarganya dari kemungkinan "pembersihan" oleh Gestapo.
* Setelah Perang Dunia II usai di Eropa, Brauchitsch ditangkap oleh Sekutu di tempat tinggalnya, dan kemudian dipenjarakan di Camp 198 yang terletak di Wales selatan. Dia dituduh terlibat dalam kejahatan perang. Pada tanggal 18 Oktober 1948 Walther von Brauchitsch meninggal dunia dalam usia 67 tahun di rumah sakit Hamburg (yang diduduki oleh pasukan Inggris) akibat pneumonia bronkus yang dideritanya, sebelum hukuman atas kejahatan perang dijatuhkan kepadanya.
* Sejarawan Helmut Krausnick menyebut Brauchitsch sebagai "seorang profesional luar biasa yang sangat berdedikasi terhadap tradisi profesinya, tapi yang kurang mempunyai keberanian untuk berhadapan dengan Hitler". Sejarawan lainnya, Ian Kershaw, menggolongkan Brauchitsch sebagai  seorang "individu yang lemah, yang takut kepada Hitler. Dia bukanlah tipe orang yang cocok untuk memimpin front pertempuran manapun atau gerakan perlawanan apapun."



Sumber :
www.de.metapedia.org
www.en.wikipedia.org
www.genealogieonline.nl
www.geni.com
www.geocities.ws
www.lexikon-der-wehrmacht.de