Sunday, October 28, 2012

Album Foto Panzertruppen Afrikakorps




















Sumber :
Foto koleksi pribadi Gasse-Geir
www.gasskammer.blogspot.no

Foto 28. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Wallonien“

 Para anggota dari 28. SS-Freiwilligen-Grenadier-Division "Wallonien" menyempatkan diri untuk berpose di depan kamera saat berlangsungnya pertempuran berat di Pomerania bulan Februari-Maret 1945. Dari kiri ke kanan: SS-Untersturmführer Georges Suain (Chef 4.Kompanie / SS-Freiwilligen-Grenadier-Regiment 70 [wallonische nr.2]), SS-Untersturmführer Léon Gillis (Chef Panzerjäger-Kompanie / SS-Freiwilligen-Panzerjäger-Abteilung 28), SS-Untersturmführer Désiré Lecocq (Chef 7.Kompanie / SS-Freiwilligen-Grenadier-Regiment 69 [wallonische nr.1]. KIA 6 Maret 1945), SS-Oberscharführer Van Isschott, dan SS-Sturmmann Collard


Empat orang sukarelawan Wallonie dari 28. SS-Freiwilligen-Panzergrenadier-Division "Wallonien" berfoto bersama di dok pelabuhan Stettin (Pommern) sebelum pertempuran sengit di Altdamm pertengahan Maret 1945. Dari kiri ke kanan: Robert Thuilliez (sukarelawan asal St. Omer, Prancis, berusia 16 tahun), SS-Untersturmführer Jacques Leroy dari SS-Panzergrenadier Regiment 69 (dia masih tetap aktif bertempur walaupun telah kehilangan sebelah mata dan tangannya!), SS-Untersturmführer André Régibeau (Chef 1.Kompanie/SS-Panzergrenadier Regiment 69), dan Marcel Laplae (pengantar pesan dari Jeunesse Legionnaire berusia 16 tahun). Leroy nantinya dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 20 April 1945 sebagai penghargaan atas tindakan heroik serta kepemimpinan mengagumkan yang dipertontonkannya dalam pertempuran memperebutkan Jembatan Altdamm bulan Maret 1945. Leroy memimpin sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) kecil yang terdiri dari 40 orang dalam operasi defensif di mulut Sungai Oder tersebut. Selama tiga hari dan tiga malam sekumpulan orang-orang Wallonie ini menahan serangan berkali-kali gencar musuh dan bahkan memukul mundur sebuah serangan yang dilancarkan oleh 19 buah tank di tanggal 17 Maret 1945 dengan menghancurkan sebagian besar darinya! Ketika mereka ditarik dari garis depan untuk digantikan dengan pasukan yang lebih segar, hanya tersisa 8 orang prajurit yang masih bertahan hidup (termasuk Leroy), sementara 32 orang sisanya telah terbunuh dalam pertempuran!

 ----------------------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ


 SS-Untersturmführer Léon Gillis (11 Februari 1913 - 24 Maret 1977) dari 28. SS-Freiwilligen-Grenadier-Division "Wallonien" mengawasi wilayah sekitarnya dari keberadaan musuh di Pomerania, musim semi tahun 1945. Dia mempersenjatai diri dengan sebuah senapan serbu StG 44. Gillis merupakan salah satu dari hanya tiga orang sukarelawan asal Wallonie yang dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (dua lainnya adalah León Degrelle dan Jacques Leroy). Gillis meraihnya pada tanggal 30 September 1944 sebagai Zugführer Panzerjäger di 5. SS-Freiwilligen-Sturmbrigade "Wallonien", setelah berhasil menghancurkan antara 14 s/d 19 tank T-34 Rusia dengan senjatanya dalam sebuah pertempuran yang berlangsung di bulan Agustus 1944 di Tartu, timur Estonia. Pada saat itu peletonnya harus menghadapi serangan pasukan tank Soviet berkekuatan besar yang berusaha menghancurkan pasukan Jerman yang masih bercokol di Estonia. Satu-satunya yang menjadi penghalang gerak maju mereka adalah tiga buah senjata anti-tank dari Divisi Wallonien. Gillis memposisikan senjatanya langsung ke arah jalan tempat datangnya musuh dan berhasil memukul mundur serangan demi serangan yang bergantian datang. Dalam pertempuran sengit yang berlangsung sepanjang hari, ketiga senjata anti-tank andalan pihak yang bertahan akhirnya dibungkam musuh dan sebagian besar awaknya terluka. Seantero front kini bergantung pada tindakan Gillis selanjutnya. Dia memilih untuk menyerang. Serangan yang hanya bermodalkan granat tangan tersebut berhasil menghancurkan tiga tank tambahan sehingga membuat sisa pasukan musuh mundur. Sampai dengan berakhirnya pertempuran, pasukan Soviet yang berkekuatan jauh lebih besar tetap tak mampu untuk menghalau sang komandan peleton yang gigih luar biasa tersebut dari posisi pertahanannya!

Sumber :
www.5sswiking.tumblr.com
www.croixdefer.net

Larisch-Stickerei, Tanda Pangkat Kerah Jenderal Heer dan Polizei

Kragenspiegel dengan pola Larisch-Stickerei untuk jenderal Heer yang memakai latar warna merah


Kragenspiegel dengan pola Larisch-Stickerei untuk jenderal Polizei yang memakai latar warna hijau. Pada tahun 1942 Kragenspiegel-nya disamakan dengan yang SS punya dengan warna latar tetap


Kragenspiegel dengan pola Larisch-Stickerei untuk Generalfeldmarschall Heer yang berukuran lebih panjang dari standar dan terdiri dari tiga "bunga"


Kragenspiegel dengan pola Larisch-Stickerei untuk jenderal artileri pantai atau zeni laut Kriegsmarine yang memakai latar warna biru


 Seragam milik General der Infanterie Franz Beyer (1892-1968) yang memperlihatkan satu pips di schulterklappen (menandakan pangkatnya masih Generalleutnant). Dalam foto ini kita bisa melihat dengan jelas pola bordiran dari Larisch-Stickerei di Kragenspiegel-nya. Seragam asli ini dijual di Hermann-Historica seharga 9.500 Euro, yang sama dengan 267 blek kerupuk!


Oleh : Alif Rafik Khan

Larisch-Stickerei (atau dikenal juga dengan nama Altpreußische Stickerei) adalah pola bordir khusus klasik di kerah yang biasa digunakan oleh jenderal-jenderal Prusia zaman Kekaisaran. Pola ini kemudian berlanjut sampai sekarang dan terus dipakai oleh Angkatan Darat Reichswehr, Wehrmacht, dan Bundeswehr.

Kaiser Wilhelm II pertama kali mengeluarkan bordiran ini tahun 1900 untuk dikenakan oleh semua jenderal Heer (AD) di Kekaisaran Jerman sebagai penanda khusus. Background dasarnya adalah warna merah, warna yang dari sejak tahun 1900 menjadi warna "resmi" korps jenderal Jerman.

Awalnya, pola ini hanya dipakai oleh Infanterie-Regiment Nr. 26 dari AD Prusia dan berfungsi sebagai ornamen di bagian Kragenspiegel (lapel/kerah).Sebutan "Larisch-Stickerei" sendiri dimbil dari nama komandan terakhir Infanterie-Regiment Nr. 26, Johann Karl Leopold von Larisch (pangkat terakhir Generalleutnant), yang kemudian namanya juga diambil sebagai nama resimennya. Resimen ini dibubarkan pada tanggal 7 November 1806 seiring dengan menyerahnya jenderal Gebhard Leberecht von Blücher kepada Napoleon di Ratekau.

Pada tahun 1940, dikeluarkan Larisch-Stickerei edisi khusus untuk Generalfeldmarschall Heer yang bentuknya lebih panjang dengan tiga tonjolan di badannya


 Foto ini diambil di Nimes (selatan Prancis) pada tanggal 20 Juni 1943 sewaktu berlangsungnya parade Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle", sebuah divisi baru yang dibentuk dari sisa-sisa 60. Infanterie-Division dan mengambil anggotanya dari sukarelawan anggota SA (Sturmabteilung). Unit ini dibentuk dan dilatih di sekitar wilayah Nimes Montpellier sampai dengan bulan Agustus 1943, sebelum kemudian diberangkatkan ke Italia untuk tugas pengamanan. Pada bulan September 1943 Italia berpindah haluan memihak Sekutu, dan Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle" kemudian digunakan untuk melucuti AD ke-8 Italia di wilayah Monako/Ventimiglia. Kembali ke foto, memberi hormat di podium, dari kiri ke kanan: General der Infanterie Hans-Gustav Felber (Oberbefehlshaber Armeegruppe Felber), SA-Obergruppenführer Max Jüttner (Stellvertretender SA-Stabschef), dan Generalmajor Otto Kohlermann (Kommandeur 60. Panzergrenadier-Division "Feldherrnhalle"). Uniknya, dalam foto ini Felber menggunakan larisch-stickerei (tanda pangkat kerah untuk jenderal Heer dan Polizei) berbiji tiga layaknya Generalfeldmarschall, yang lebih panjang ukurannya bila dibandingkan dengan larisch-stickerei berbiji dua (perhatikan dengan insignia yang sama yang terdapat di kerah milik Kohlermann!)


Sumber :
Foto koleksi pribadi Georges M. Croisier



Friday, October 26, 2012

Lukisan 3D Nazi Jerman

"Waiting for orders" karya rOEN911. Perbandingan antara Panzer IV dengan awaknya terlalu njomplang ya?


 Awak panzer medium dan berat Jerman biasanya terdiri dari lima orang: komandan, gunner, loader, driver, dan operator radio/gunner senapan mesin di haluan. Karena latihan mereka yang berat ditunjang dengan skill tinggi membuat para awak panzer Jerman disegani oleh musuh-musuhnya. Dalam lukisan di atas para awak Panzerkampfwagen VI Tiger ini sedang beristirahat sambil merundingkan strategi baru tak lama setelah usai pertempuran melawan Tentara Merah di Rusia utara. Dari seragamnya ketahuan bahwa mereka berasal dari unit Waffen-SS sementara si komandannya adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz)


 "Panzerfaust Klein 30" karya rOEN911. Si pembuat lukisan memaksudkan untuk menampilkan kendaraan transport lapis baja Sd.Kfz.251 sebagai latar belakang, tapi jadinya malah sebuah OT-810 hasil modifikasi! Mungkin dia mengambil model gambarnya dari kendaraan yang dipakai oleh reenactor


 "One for Jim" karya rOEN911. Di-render menggunakan Cinema 4d dan di-edit dengan Photoshop CS6, lukisan ini memperlihatkan pesawat-pesawat dari No. 303 Squadron yang dipiloti oleh orang-orang Polandia bertarung melawan formasi Jerman tanggal 12 Februari 1942


 "Evening Victory" karya rOEN911. Sebuah Spitfire Mk.1 yang dipiloti oleh Pilot Officer Mike Johnson dari B Flight, 41 Sqn, bertarung dengan Messerschmitt Bf 110 dalam dogfight di Inggris utara tanggal 15 Agustus 1940


 "Jet Hunter" karya rOEN911. Sebuah pesawat P-51 Mustang mengejar Messerschmitt Me 262 "Schwalbe" di atas formasi bomber B-17 "Flying Fortress"


 "Time for Heroes" karya rOEN911. Dogfight antara Spitfire vs Junkers Ju 88


 "Local Heroes" karya rOEN911. Spitfire vs Messerschmitt Bf 109 dalam Pertempuran Britania


 "The Lonely Wolf" karya rOEN911


 "Night Shift" karya rOEN911


 "Backbone of the Luftwaffe" karya Bazze. Lukisan 3D ini menampilkan sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipiloti oleh Hans Ohly


 "Tightening the Circle" karya Bazze. Adolf Galland (Jerman) vs Jan Zumbach (Inggris/Polandia). Dibuat menggunakan Cinema4D dan dipetakan oleh Bodypaint. Pesawat Messerschmitt Bf 109 dibuat menggunakan Modo


Messerschmitt Bf 109 F-4 ((+ (werknummer 13376) milik Stab I.Gruppe / Jagdgeschwader 77 (JG 77) yang dpiloti oleh Gruppenkommandeur Hauptmann Heinz Bär di atas udara Krimea (Rusia) bulan Mei 1942. Ekornya menunjukkan jumlah kemenangan 103 buah, yang diraihnya tanggal 19 Mei 1942 dimana Bär menembak jatuh tidak kurang dari lima pesawat Soviet! Di hari yang sama General der Jagdflieger Adolf Galland melakukan inspeksi ke I./JG 77, yang bersamaan waktunya dengan kemenangan ke-2000 yang diraih oleh JG 77. Pencapaian Bär ini membuat namanya disebutkan dalam Wehrmachtbericht untuk kedua kalinya dalam edisi 20 Mei 1942


 Messerschmitt Bf 109 G-6 "Rote 13" (Werknummer 27169) milik Oberfeldwebel Heinrich Bartels dari 11.Staffel / Jagdgeschwader 27 (JG 27) "Afrika". Bartels (13 Juli 1918 - 23 Desember 1944) adalah tukang roti asal Austria yang bergabung dengan Luftwaffe tak lama setelah "Anschluß" (Bersatu) dengan Jerman tahun 1938. Pada awalnya dia bergabung dengan Ergänzungsstaffel (Skuadron Latihan/Tambahan) dari Jagdgeschwader 26 (JG 26) "Schlageter" pada awal musim panas 1941 (dan meraih dua kemenangan), tapi kemudian dipindahkan ke 11./JG 1 yang nantinya dinamai ulang menjadi 8./JG 5. Bartels mengklaim 47 pesawat Rusia dalam 100 misi yang dia tembak jatuh di Front Arktik (dengan 21 diantaranya dibukukan hanya dalam jangka waktu satu bulan, September 1942)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 13 November 1942 sebagai Unteroffizier dan Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 5 (JG 5) "Eismeer" / Fliegerführer Lofoten / Luftflotte 5 setelah menembak jatuh pesawat ke-46. Dari bulan Agustus 1943 dia bertugas bersama 11./JG 27 di Balkan dan Jerman. Dia dipindahkan dari JG 5 ke JG 27 setelah ketahuan menenggak miras (bukan oplosan) secara berlebihan sehingga diajukan ke Mahkamah Militer. Kepindahannya ini tidak mengurangi semangat Bartels dalam ber-dogfight ria, dan di akhir tahun 1943 skor kills-nya sudah mencapai 73. Pada bulan Juni 1944 dia mengklaim 11 pesawat Amerika dalam pertempuran selama lima hari di front invasi Normandia. Atas pencapaian ini Bartels dinominasikan untuk mendapatkan Eichenlaub sebagai tambahan bagi Ritterkreuz-nya, tapi prestasinya dianggap belum cukup "layak" sehingga rekomendasinya tidak diterima. Pada tanggal 23 Desember 1944 dia gugur saat pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipilotinya ditembak jatuh oleh sebuah pesawat P-47 Thunderbolt dari USAAF. 24 tahun kemudian (26 Januari 1968) pesawatnya baru ditemukan di wilayah Villip di dekat Bad Godesberg. Selama karir militernya, Heinrich Bartels tercatat meraih 99 kemenangan udara dari 500 misi tempur (49 diantaranya di Front Timur). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (22 Juni 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (18 Juni 1941); Ärmelband "AFRIKA"; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (5 Oktober 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger; serta Deutsches Kreuz in Gold (20 Oktober 1942)


Sumber :
www.asisbiz.com
www.bazze.deviantart.com 
www.carson-modelsport.com
www.roen911.deviantart.com