Akira Takiguchi adalah seorang kolektor
foto-foto Third Reich asal Jepang yang mengemuka karena kualitas
koleksinya yang mengesankan, baik dalam masalah kualitas maupun karena
kelangkaannya. Selain memiliki website sendiri di alamat www.history.jp, Akira San juga menjadi moderator di www.wehrmacht-awards.com dan World War II Original Color.
Sebuah foto berwarna langka yang memperlihatkan Panzer II dalam invasi Jerman ke Polandia (September 1939)
Para
pengendara sepeda motor dari Panzer-Aufklärungs-Abteilung 5 yang
kelelahan ini meluangkan waktu untuk beristirahat sebentar di siang
hari. Foto diambil di Yunani pada tahun 1941.
Panzer-Aufklärungs-Abteilung 5 (Batalyon Pelopor Lapis Baja no.5)
sendiri merupakan bagian dari 2. Panzer-Division, dan ikut serta dalam
penyerbuan Jerman ke Yunani di musim semi tahun 1941 (Unternehmen
Marita). Waffenfarbe (warna unit) Kupferbraun (coklat tembaga) dari para
Aufklärer / Kradschützen ini terlihat jelas dalam foto di atas
Jenderal Erwin Rommel berbicara dengan seorang perwira Italia sekutunya di padang pasir Afrika Utara. Di tengah adalah Sonderführer Dr. Ernst Franz yang merupakan penterjemah Rommel. Franz mengingat bagaimana, setelah posisi pertahanan unit elit Bersaglieri diduduki oleh musuh, komandannya membela diri pada Rommel sambil memohon: "Percayalah padaku, anakbuahku bukanlah orang-orang pengecut." Dan Rommel menjawab: "Siapa yang mengatakan anakbuahmu pengecut? Atasanmu di Roma lah yang harusnya dipersalahkan! Mengirim kalian ke medan pertempuran dengan peralatan perang yang begitu buruk." (beberapa unit Italia dalam perang di Afrika dipersenjatai dengan meriam-meriam artileri hasil rampasan dari pasukan Austria dalam Perang Dunia Pertama, senjata yang bisa dibilang tidak berguna ketika menghadapi tank-tank lapis baja modern!)
Anggota RAD (Reichsarbeitsdienst) sedang makan siang di sela-sela tugas mereka. Mereka mengenakan armband dengan tulisan "Deutsche Wehrmacht". Armband khusus ini biasanya dikenakan oleh orang-orang sipil yang bekerja untuk kepentingan Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Jerman) di masa perang
Dua orang prajurit Luftwaffe yang berpangkat Gefreiter (kiri) dan Obergefreiter (kanan) berpose di depan kamera sambil menyunggingkan senyum lebar mereka. Mereka berdua sama-sama memakai kacamata hitam. Foto ini merupakan koleksi dari Akira Takiguchi, salah seorang moderator di Wehrmacht-Awards.com. Berdasarkan dari teks yang diselipkan di bagian kiri atas, diketahui bahwa foto ini diambil dari album milik salah seorang awak senjata Flak 37mm Luftwaffe, meskipun kedua orang dalam foto ini sendiri besar kemungkinan bukanlah anggota dari unit tersebut (berdasarkan dari kragenspiegel yang mereka kenakan, yang tidak berwarna merah seperti layaknya anggota Flaktruppen)
Leutnant
(pangkat terakhir Oberleutnant) Eugen Kastner dari Grenadier-Regiment
316 / 212. Infanterie-Division di front Volkhov, Uni Soviet. Dia
mengenakan jaket kamuflase bolak-balik musim dingin yang biasa disebut
sebagai Umkehrbare Winteranzug (Winter Reversible Camo Parka), dengan
bagian abu-abunya berada di luar sedangkan bagian putihnya di dalam. Di
bagian lengan terjahit insignia pangkat yang biasa dinamakan sebagai
tarn-dienstgradabzeichen. Tampaknya foto ini diambil saat Kastner akan
melakukan patroli, yang terlihat dari peralatan ski yang dikenakannya
serta senapan mesin MP40 (lengkap dengan kantong amunisi) yang tersampir
di dadanya. Di latar belakang tampak jalan kereta api dengan bantalan
kayu yang melewati belantara Volkhov. Tidak ada keterangan kapan foto
ini diambil. Foto ini sendiri merupakan salah satu dari 500+ foto
peninggalan Oberleutnant Kastner, dan sekarang menjadi koleksi pribadi
Akira TakiguchiJenderal Erwin Rommel berbicara dengan seorang perwira Italia sekutunya di padang pasir Afrika Utara. Di tengah adalah Sonderführer Dr. Ernst Franz yang merupakan penterjemah Rommel. Franz mengingat bagaimana, setelah posisi pertahanan unit elit Bersaglieri diduduki oleh musuh, komandannya membela diri pada Rommel sambil memohon: "Percayalah padaku, anakbuahku bukanlah orang-orang pengecut." Dan Rommel menjawab: "Siapa yang mengatakan anakbuahmu pengecut? Atasanmu di Roma lah yang harusnya dipersalahkan! Mengirim kalian ke medan pertempuran dengan peralatan perang yang begitu buruk." (beberapa unit Italia dalam perang di Afrika dipersenjatai dengan meriam-meriam artileri hasil rampasan dari pasukan Austria dalam Perang Dunia Pertama, senjata yang bisa dibilang tidak berguna ketika menghadapi tank-tank lapis baja modern!)
Anggota RAD (Reichsarbeitsdienst) sedang makan siang di sela-sela tugas mereka. Mereka mengenakan armband dengan tulisan "Deutsche Wehrmacht". Armband khusus ini biasanya dikenakan oleh orang-orang sipil yang bekerja untuk kepentingan Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Jerman) di masa perang
Dua orang prajurit Luftwaffe yang berpangkat Gefreiter (kiri) dan Obergefreiter (kanan) berpose di depan kamera sambil menyunggingkan senyum lebar mereka. Mereka berdua sama-sama memakai kacamata hitam. Foto ini merupakan koleksi dari Akira Takiguchi, salah seorang moderator di Wehrmacht-Awards.com. Berdasarkan dari teks yang diselipkan di bagian kiri atas, diketahui bahwa foto ini diambil dari album milik salah seorang awak senjata Flak 37mm Luftwaffe, meskipun kedua orang dalam foto ini sendiri besar kemungkinan bukanlah anggota dari unit tersebut (berdasarkan dari kragenspiegel yang mereka kenakan, yang tidak berwarna merah seperti layaknya anggota Flaktruppen)
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan, dari kiri ke kanan: General der Panzertruppe Heinrich von Vietinghoff-Scheel (Kommandierender General XXXXVI. Armeekorps [motorisiert]) yang sedang berbincang-bincang dengan Major im Generalstab Joachim Sadrozinski (Ia Operationsführer XXXXVI. Armeekorps [motorisiert]) di depan sebuah Omnibus yang difungsikan sebagai Befehlswagen (Kendaraan Komando) Korpsnya. Beberapa hal yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah: ① Taktische Zeichen (marking taktis) Korps Wehrmacht, ② strip pink di celana untuk anggota perwira staff, ③ strip merah di celana untuk yang berpangkat jenderal, dan ④ plakat bertuliskan "Befehlswagen Ia" (kendaraan komando untuk Kepala Operasi). Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi kemungkinan besar di Rusia pada musim panas tahun 1941 sewaktu berlangsungnya Unternehmen Barbarossa. Dalam operasi penyerbuan Jerman atas Uni Soviet tersebut, XXXXVI. Armeekorps (motorisiert) beroperasi di sektor tengah Front Timur dan berada di bawah komando Heeresgruppe Mitte. Von Vietinghoff menjadi Komandan-jenderal XXXXVI. Armeekorps (motorisiert) dari tanggal 1 November 1940 s/d 10 Juni 1942 (saat korps infanteri bermotor tersebut diupgrade menjadi korps panzer), sementara Sadrozinski menjadi Kepala Operasi XXXXVI. Armeekorps (motorisiert) dari bulan Oktober 1940 s/d Mei 1942
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9. Armee) dalam sebuah kunjungan inspeksi, yang berjalan dengan diikuti oleh General der Infanterie Hans Zorn (Kommandierender General XXXXVI. Panzerkorps) di belakangnya. Pada musim panas tahun 1942, XXXXVI. Panzerkorps berada di bawah komando 9. Armee, dan beroperasi di sekitar Rzhev. Wilayah tersebut berjarak 230 kilometer sebelah barat Moskow, dan direbut oleh pasukan Jerman pada musim gugur tahun sebelumnya sehingga membawa mereka ke gerbang ibukota Soviet. Ketika serangan balik Tentara Merah memukul mundur tentara-tentara Jerman, Rzhev menjadi satu-satunya wilayah di sekitar Moskow yang masih mampu dikuasai oleh Wehrmacht. Pada bulan Juli dan Agustus 1942, Stalin memerintahkan dua orang panglimanya, Georgy Zhukov dan Ivan Konev, untuk melakukan serangan habis-habisan demi merebut kembali Rzhev. Apesnya, wilayah tersebut kini sebagian besar dikuasai oleh 9. Armee pimpinan Jenderal Walter Model, PAKAR PERTAHANAN TERBAIK yang dimiliki oleh Jerman. Selama musim panas tahun 1942, Tentara Merah berkali-kali menyerang Rzhev dari berbagai arah, hanya untuk menemui kegagalan di hadapan pertahanan rumit dan berlapis yang digalang oleh Model. Hanya dalam beberapa bulan pertempuran, 486.000 orang pasukan penyerbu Soviet kehilangan 300.000 anggotanya yang tewas, hilang, terluka atau ditawan! Korban mengerikan yang mereka derita, ditambah dengan sedikit hasil yang diperoleh, membuat pertempuran di sekitar Rzhev dijuluki sebagai "The Rzhev Meat Grinder" (Penggiling Daging Rzhev). Pada bulan Oktober 1942, saat ofensif Stalin untuk sementara dihentikan, posisi kedua belah pihak bisa dibilang tak banyak berubah. Atas jasa-jasanya dalam Pertempuran Rzhev ini, Generaloberst Model dianugerahi medali Schwerter untuk Ritterkreuz-nya, yang diserahkan langsung oleh Hitler di markas besarnya pada bulan April 1943
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi ini memperlihatkan saat Generaloberst Hans von Salmuth (tengah, Oberbefehlshaber 15. Armee) sedang menginspeksi pasukan pertahanan Jerman dari 49. Infanterie-Division di sekitar wilayah pantai Boulogne, Prancis, pada tahun 1944, tak lama sebelum pasukan Sekutu mendarat di Normandia. Berdiri paling kiri adalah General der Artillerie Johann Sinnhuber (Kommandierender General LXXXII. Armeekorps), sementara yang paling kanan adalah Generalleutnant Sigfrid Macholz (Kommandeur 49. Infanterie-Division). Dari sejak pembentukannya di bulan Februari 1944 sampai dengan bulan Mei 1944, 49. Infanterie-Division (Macholz) berada di bawah komando LXXXII. Armeekorps (Sinnhuber) yang merupakan bagian dari 15. Armee (Salmuth). Divisi ini beroperasi di sekitar Boulogne, Prancis, sebelum kemudian ditarik ke Paris pada bulan Agustus 1944 dan mundur lagi ke Aachen satu bulan setelahnya. Ketiga jenderal dalam foto ini sendiri adalah para Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes): Salmuth mendapatkannya pada tanggal 19 Juli 1940, Sinnhuber tanggal 5 Juli 1941, dan Macholz tanggal 16 Oktober 1944.
Major Heinrich Gerlach (pilot pribadi Kommandierender-General XI. Fliegerkorps, Generaloberst Kurt Student) terkenal setelah menjadi pilot pesawat transport Fieseler Fi 156 "Storch" yang menerbangkan Benito Mussolini keluar dari lokasi penyekapannya di Gran Sasso bulan September 1943. Dalam foto berwarna yang menakjubkan koleksi Akira Takiguchi ini, Gerlach sedang "bermain-main" dengan seekor babi di kandangnya!
Generalmajor Alfred Erhard
Generalmajor Erich von Falkenhayn
Generalleutnant Erich Hofmann (30 September 1889 - 8 September 1961) adalah salah satu dari begitu banyak jenderal Austria yang bergabung dengan Wehrmacht setelah "Anschluss" (Penyatuan) tahun 1938. Veteran Perang Dunia Pertama ini memasuki kancah Perang Dunia II sebagai Kepala Operasi XVIII. Armeekorps, sebelum menjadi Bataillonskommandeur (Infanterie-Regiment 270) dan Regimentskommandeur (Infanterie-Regiment 352). Setelah itu berturut-turut divisi yang dipimpinnya: 207. Sicherungs-Division (31 Desember 1942 - November 1943), 93. Infanterie-Division (20 Juni 1944 - 20 Juli 1944), 560. Infanterie-Division (27 Juli 1944 - 9 Oktober 1944), dan 560. Volksgrenadier-Division (9 Oktober 1944 - 10 November 1944). Setelahnya Hofmann berstatus Führerreserve (perwira aktif tanpa jabatan) sampai dengan akhir perang. Uniknya, dia baru ditangkap oleh Sekutu pada tanggal 1 Agustus 1945, beberapa bulan setelah perang berakhir di Eropa! Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Kaiserlich und königlich Österreichische Militärverdienstkreuz III.Klasse mit Kriegsdekoration und Schwertern; Kaiserlich und königlich Österreichische Karl-Truppenkreuz; Kaiserlich und königlich Österreichische Verwundetenmedaille mit 1 Mittelstreifen; Österreichische Kriegserinnerungsmedaille mit Schwertern; Ungarische Kriegserinnerungsmedaille für Frontkämpfer; Militärdienstzeichen für Offiziere II.Klasse; Militärverdienstkreuz III.Klasse des Bundesstaates Österreich (20 November 1937); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; 1939 Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse; serta Deutsches Kreuz in Gold (9 Juni 1943)
General der Fallschirmtruppe Eugen Meindl
Generalleutnant Hermann-Meyer Rabingen berdiri di atas sebuah mobil
staff Buick Special serie 60 (1938) model 66C Convertible Coupe empat
penumpang buatan Amerika yang indah dengan plat nomor WH (Wehrmacht
Heer) 707165, sementara supirnya berpose di samping. Dalam Perang Dunia
II Wehrmacht menggunakan semua kendaraan yang tersedia, apapun jenisnya
dan berasal dari mana, demi memenuhi kebutuhan mobil-mobil
penumpang/staff mereka. Bisa dibilang semua mobil atau truk asal Amerika
buatan tahun 1935-1941 dapat ditemukan dalam perbendaharaan kendaraan
Jerman, di wilayah manapun mereka berada. Untuk pemakaian di luar medan
tempur, maka mobil-mobil tersebut biasanya tetap memakai warna cat asli
mereka atau ditutup oleh warna militer yang tersedia, sementara untuk
bannya sendiri kebanyakan mobil yang tergolong mewah/lux mempunyai pelk
atau dop putih yang kemudian ditimpah dengan warna apapun yang bisa
digunakan saat itu
Sumber :
www.facebook.com
www.history.jp
www.wehrmacht-awards.com
www.ww2colorfarbe.blogspot.com