General der Infanterie Friedrich-Wilhelm Müller (29 Agustus 1897 - 20 Mei 1947) memulai karir militernya sebagai sukarelawan prajurit infanteri di 1. Pommersches Grenadier-Regiment "König Friedrich Wilhelm IV" Nr. 2 pada tahun 1914. Dalam Perang Dunia Pertama dia sudah menunjukkan kualitas keberanian serta kepemimpinan sehingga dianugerahi medali Eisernes Kreuzes II. und I.Klasse serta Ritterkreuz des königlichen Hausordens von Hohenzollern. Setelah perang usai, Müller melanjutkan karirnya sebagai petugas kepolisian sebelum kemudian bergabung kembali dengan Wehrmacht pada tahun 1936. Sebagai seorang Komandan Infanterie-Regiment 105 dalam Perang Dunia II, dia menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam pertempuran melawan Tentara Merah di Front Timur sehingga dianugerahi Ritterkreuz (22 September 1941) serta Eichenlaub (8 April 1942). Pada bulan Agustus 1942 Müller dipindahtugaskan ke Pulau Kreta (Yunani) sebagai Komandan 22.(Luftlande) Infanterie-Division. Dalam peran barunya tersebut, dia banyak melakukan kekejaman terhadap penduduk lokal, termasuk diantaranya adalah peristiwa pembantaian di Viannos, Anogia, Amari dan Damasta, begitu juga eksekusi 100 orang tawanan perang Italia di Pulau Kos. Pada bulan Juli 1944 dia dijadikan sebagai pimpinan seluruh pasukan pendudukan Jerman di Kreta. Pada tanggal 27 Januari 1945 dia mendapatkan medali Schwerter untuk Ritterkreuz-nya. Pada tahun 1945 dia kembali ke Front Timur sebagai Panglima 4. Armee, dan memimpin perlawanan terhadap tentara penyerbu Soviet di Prusia Timur. Pada akhir perang Müller ditangkap oleh musuhnya, lalu diekstradisi ke Yunani pada tahun 1946 untuk menghadapi dakwaan sebagai penjahat perang. Sang "Penjagal Kreta" kemudian dinyatakan bersalah, dan dieksekusi oleh pasukan tembak pada tanggal 20 Mei 1947, yang bertepatan dengan peringatan enam tahun penyerbuan Jerman ke Pulau Kreta! Biografi singkat tentang Friedrich-Wilhelm Müller bisa dilihat
DISINIFriedrich-Wilhelm Müller dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 22 September 1941 sebagai Oberstleutnant dan Kommandeur Infanterie-Regiment 105 / 72.Infanterie-Division / LIV.Armeekorps / 11.Armee / Heeresgruppe Süd. Dalam pengejaran pasukan Rusia yang mundur ke wilayah Nikolayev, Ukraina, pihak Jerman tertahan oleh perlawanan sengit tentara musuh di Varvarovka. Tak gentar, dengan berada di barisan paling depan Vorausabteilung-nya, Regimentskommandeur Müller mampu melanjutkan kembali serangan yang sempat tertunda dan pada akhirnya mampu merebut Varvarovka. Tak hanya sampai disitu, selanjutnya dia menggagalkan serangan balasan Soviet yang berusaha keras untuk menghancurkan jembatan sepanjang 950 meter yang melintasi sungai Bug. Dengan usahanya tersebut, Müller tak hanya membantu Korps infanteri Jerman dalam menyeberangi jembatan strategis tersebut, tapi juga seantero Armee! Hal inilah yang membuatnya diganjar dengan medali prestisius sekelas Ritterkreuz
Friedrich-Wilhelm Müller (29 Agustus 1897 - 20 Mei 1947) sebagai Oberst dan Kommandeur Infanterie-Regiment 105 / 72.Infanterie-Division. Di lehernya dia mengenakan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan pada tanggal 22 September 1941; Di kancing seragamnya terpasang pita Ritterkreuz des königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern yang menutupi pita Eisernes Kreuz II.Klasse; di sakunya tersemat 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz I.Klasse yang bersebelahan dengan Infanterie-Sturmabzeichen; medali yang terletak paling bawah adalah Voenen Orden "Za Hrabrost" III stepen, 1 klas (Bulgaria)
Oberst Friedrich-Wilhelm Müller (memakai schirmmütze, Kommandeur Infanterie-Regiment 105 / 72.Infanterie-Division) bersama dengan General der Artillerie Maximilian Fretter-Pico (memakai bergmütze, Kommandierender General XXX. Armeekorps). Tidak ada keterangan lain mengenai foto ini, meskipun kemungkinan besar diambil pada saat kunjungan Fretter-Pico ke daerah operasional Infanterie-Regiment 105 pimpinan Müller, bulan Mei s/d Juni 1942 (pada saat itu 72. Infanterie-Division ditugaskan di Semenanjung Krim yang terletak di wilayah selatan Front Timur). Uniknya, meskipun pada saat foto ini diambil kedua orang tersebut sudah menjadi Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz), tapi mereka sama-sama tidak mengenakan medali bergengsi tersebut di leher masing-masing!
Pada
tanggal 25 Juli 1942, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber
der Wehrmacht) menerima kedatangan dua orang Eichenlaubträger (peraih
medali Eichenlaub) dari Heer di Führerhauptquartier Werwolf yang
terletak di wilayah hutan Vinnitsa, Ukraina. Dalam foto ini, kedua orang
perwira terbaik Heer tersebut berjalan sambil mengapit sang Führer. Di
sebelah kiri adalah Generalmajor Ludwig Wolff (Kommandeur 22.
Infanterie-Division. Eichenlaub #100 tanggal 22 Juni 1942), sementara di
sebelah kanan Hitler adalah Oberst Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur
Infanterie-Regiment 105 / 72.Infanterie-Division. Eichenlaub #86
tanggal 8 April 1942). Ikut mengikuti di belakang mereka bertiga adalah
Kepala Ajudan Hitler yang setia, SS-Gruppenführer Julius Schaub,
sementara yang kepalanya terlihat nongol di balik pundak Hitler adalah
Generalmajor Rudolf Schmundt (Chef Adjutant des Heeres beim Führer und
Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Di hari itu Hitler secara simbolis memberikan medali Eichenlaub kepada Jenderal Wolff, sementara Oberst Müller hanya memberikan laporan mengenai upacara penganugerahan medali yang sama untuk dirinya, yang sudah berlangsung sebelumnya. Uniknya, posisi Komandan 22. Infanterie-Division (yang dijabat oleh Wolff) kemudian diserahterimakan kepada Müller hanya berselang kurang dari satu bulan setelah foto ini diambil!
Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Julius Schaub (Chefadjutant Führer und Reichskanzler), Generalmajor Ludwig Wolff (Kommandeur 22.
Infanterie-Division), Generaloberst Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber
der Wehrmacht), dan Oberst Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur
Infanterie-Regiment 105 / 72.Infanterie-Division). Foto ini diambil pada tanggal 25 Juli 1942 di Führerhauptquartier Werwolf, Vinnitsa, Ukraina, pada saat berlangsungnya audiensi sang Führer bersama dengan Wolff dan Müller yang baru saja dianugerahi medali Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya. Di hari itu Hitler secara simbolis memberikan medali Eichenlaub kepada
Jenderal Wolff, sementara Oberst Müller hanya memberikan laporan
mengenai upacara penganugerahan medali yang sama untuk dirinya, yang
sudah berlangsung sebelumnya
Oberst
Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur Infanterie-Regiment 105 /
72.Infanterie-Division) dalam sebuah foto yang diambil pada tanggal 20
Agustus 1942. Hanya berselang beberapa hari kemudian - tepatnya pada
tanggal 1 September 1942 - Müller mendapat kenaikan pangkat menjadi
Generalmajor (di akhir Perang Dunia II pangkatnya sudah menjadi General
der Infanterie)
Pada tanggal 1 Agustus 1942 Friedrich-Wilhelm Müller mendapat kenaikan pangkat dari Oberst menjadi Generalmajor. Selain itu, dia juga mendapat kepercayaan untuk menjadi seorang Divisionskommandeur (Komandan Divisi), dengan menjadi pimpinan sementara (mit der Führung beauftragt atau m.d.F.b.) dari 22. Infanterie-Division di tanggal yang sama, menggantikan Generalmajor Ludwig Wolff. Sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 1 September 1942, Müller secara resmi menjadi Komandan 22. Infanterie-Division
Foto ini diambil di Casino Saloniki, Yunani, kemungkinan besar sewaktu serah-terima jabatan Divisionskommandeur (Komandan Divisi) 22. Infanterie-Division dari Generalmajor Ludwig Wolff (tengah) kepada Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller (sebelah kanan Wolff), bulan Agustus 1942. Momen ini dimanfaatkan dengan sesi foto bareng para perwira dari 22. Infanterie-Division bersama dengan dua orang komandan mereka. Baris depan keempat dari kiri adalah Oberstleutnant Heinz Langmann (Chef des Stabes 22. Infanterie-Division)
Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller saat baru saja tiba di Pulau Kreta, Yunani, untuk menempati posisi barunya sebagai Komandan 22. Infanterie-Division, akhir musim panas tahun 1942. Sebagai seorang pimpinan pasukan Jerman di wilayah pendudukan, Müller terkenal brutal terhadap penduduk lokal. Berkali-kali dia memerintahkan eksekusi terhadap warga sipil sebagai balasan atas anakbuahnya yang mendapat serangan atau dibunuh. Beberapa diantara kekejaman tersebut adalah peristiwa pembantaian di Viannos, Anogia, Amari, Damasta, dan Malathyros. Begitu terkenalnya kesadisan sang jenderal, sehingga dia dijuluki sebagai "The Butcher of Crete" (Tukang Jagal dari Kreta)! Hal inilah yang menyebabkan Müller diseret ke depan pengadilan penjahat perang Yunani seusai Perang Dunia II, dan kemudian dijatuhi hukuman mati pada tahun 1947
Pada musim panas tahun 1942, sang legenda perang Jerman Generalfeldmarschall Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") menyempatkan diri untuk mampir sebentar di Pulau Kreta, Yunani, dalam perjalanan ke wilayah operasionalnya di Afrika Utara. Disini dia disambut oleh Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller (Kommmandeur 22. Infanterie-Division) yang merupakan komandan pasukan Jerman di pulau tersebut. Rommel sendiri ditemani oleh Generalmajor Alfred Gause (Chef des Generalstabes Panzerarmee "Afrika") serta Generalleutnant Otto Hoffmann von Waldau (Fliegerführer "Afrika"). Dalam foto-foto ini, Rommel dan Gause mengenakan schwimmweste (jaket pelampung). Sementara itu, Müller mengenakan tropenuniform (seragam tropis) dan Waldau mengenakan feldbluse (seragam lapangan) Luftwaffe
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Oberleutnant Hans-Jürgen Schreiber (Chef 4.Schwadron / Aufklärungs-Abteilung 22 / 22.Infanterie-Division), yang diselenggarakan di Pulau Kreta, Yunani, pada bulan Maret 1943 (dokumen Ritterkreuz-nya sendiri tertanggal 3 Januari 1943). Schreiber mendapatkan medali bergengsi tersebut setelah menunjukkan prestasi yang mengesankan sebagai pimpinan sebuah Kampfgruppe (Grup Tempur) dalam pertempuran sengit melawan pasukan Soviet di Semenanjung Kerch, Krim, pada akhir tahun 1942. Tak lama setelahnya, Divisi Infanteri ke-22 Jerman ditarik dari Front Timur dan dipindahtugaskan ke Kreta. Dalam foto-foto ini, Schreiber adalah orang yang mengenakan stahlhelm, sementara yang mengiringinya adalah Generalmajor Friedrich-Wilhelm Müller, Komandan 22. Infanterie-Division (Luftlande motorisiert tropen). Uniknya, divisi tersebut menjadi satu-satunya unit di seantero Wehrmacht yang mendapat tambahan "Luftlande motorisiert tropen", alias pasukan darat-udara bermotor tropis!
Pada tanggal 20 April 1943 - bertepatan dengan hari ulangtahun Hitler yang ke-54 - Friedrich-Wilhelm Müller mendapat kenaikan pangkat dari Generalmajor menjadi Generalleutnant. Pada saat itu dia menjadi Komandan 22. Infanterie-Division yang ditempatkan di Pulau Kreta, Yunani. Müller sendiri menjadi komandan divisi tersebut dari tanggal 1 Agustus 1942 s/d 15 Maret 1944. Foto ini memperlihatkan sang Divisionskommandeur sebagai seorang Generalleutnant, yang dicirikan dari keberadaan satu buah rangstern (bintang pangkat) di atas schulterklappen (tanda pangkat pundak)
Pada tanggal 18 Juni 1943, Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur 22. Infanterie-Division) dianugerahi Deutsches Kreuz in Gold. Hal ini termasuk tidak umum, karena biasanya medali tersebut diberikan sebelum penganugerahan Ritterkreuz yang lebih tinggi tingkatannya (lebih tidak umum lagi karena pada saat dia mendapatkan DKiG, Müller telah dianugerahi Eichenlaub yang satu tingkat lebih tinggi dari Ritterkreuz!)
Para perwira staff dari 22. Infanterie-Division berfoto bersama dengan sang Divisionskommandeur, Friedrich-Wilhelm Müller (tengah) di Arkhanes - sebuah kota di Yunani yang menjadi bagian dari wilayah Heraklion, Pulau Kreta - pada musim panas tahun 1943. Berdiri kedua dari kiri adalah Major Sylvester von Saldern-Brallentin (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 65. Ritterkreuz tanggal 21 November 1943); sementara itu, keempat dari kiri adalah Oberstleutnant Adolf-Wilhelm von Salviati (Kommandeur III.Abteilung / Artillerie-Regiment 22. Ordinul Steaua Romaniei tanggal 15 Januari 1943), diikuti ke sebelah kanannya oleh Oberst Werner Haag (Kommandeur Grenadier-Regiment 16. Eisernes Kreuz I.Klasse tanggal 18 Mei 1940), Hauptmann Philipp Aschoff (Kommandeur II.Bataillon / Grenadier-Regiment 16. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 30 Desember 1943), Hauptmann Heinrich Freese (Adjutant Grenadier-Regiment 16. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 27 April 1945), Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur 22. Infanterie-Division. Ritterkreuz tanggal 22 September 1941, Eichenlaub tanggal 8 April 1942, dan Schwerter tanggal 27 Januari 1945), Major Werner Knebel (Kommandeur Panzer-Abwehr-Abteilung 22. Deutsches Kreuz in Gold tanggal 3 Agustus 1942), serta Oberst Hans Baethmann (Kommandeur Grenadier-Regiment 65. Eisernes Kreuz I.Klasse). Terakhir, paling kanan adalah Major Wilhelm Kordt (II.Kommandant Stabsquartier 22. Infanterie-Division)
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller sebagai Komandan 22. Infanterie-Division (1 Agustus 1942 - 15 Maret 1944). Kebanyakan orang mengira bahwa tropenuniform (seragam tropis) Wehrmacht hanya dikenakan oleh para personil Afrikakorps di medan perang Afrika Utara. Padahal kenyataannya seragam ini juga digunakan oleh pasukan Jerman yang ditempatkan di wilayah beriklim tropis seperti Mediterania, Yunani, Balkan serta Kaukasus. Divisi Infanteri ke-22 sendiri ditugaskan sebagai pasukan wilayah pendudukan di Yunani - utamanya pulau Kreta - dari bulan Agustus 1942 s/d September 1944
Sebagai seorang komandan pasukan Wehrmacht di wilayah pendudukan yang terkenal sangat anti-Jerman, Friedrich-Wilhelm Müller menerapkan metode keras tanpa ampun terhadap siapapun yang dianggap menentangnya. Selama periode masa tugasnya di Pulau Kreta dari tahun 1942 s/d 1944, sang jenderal banyak melakukan tindakan kekejaman yang jelas-jelas melanggar ketentuan Konvensi Jenewa tentang perlakuan terhadap warga sipil di masa perang. Hal yang sama dia terapkan pula terhadap tawanan militer yang ditangkap oleh pasukan Jerman. Sebagai konsekwensinya, Friedrich-Wilhelm Müller dicap sebagai penjahat perang oleh pihak Sekutu dan dijuluki sebagai "Tukang Jagal dari Kreta". Dalam foto ini, Müller berdiri di tengah sambil memberi hormat militer
Pada tanggal 12 November 1943 tentara Jerman dari Kampfgruppe Müller (Grup Tempur Müller) melakukan penyerbuan ke Pulau Leros (Yunani) yang diduduki oleh gabungan pasukan Inggris dan Italia. Hanya berselang empat hari kemudian, pihak yang bertahan menyerah kepada pasukan penyerbu. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Ernst A. Zwilling dari Lw KBZ 18 (Luftwaffe Kriegsberichter-Zug 18) di sekitar wilayah Ägäis pada tanggal 17 November 1943, dan memperlihatkan saat Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (tengah, Kommandeur Kampfgruppe Müller) yang sedang berbincang-bincang dengan Korvettenkapitän der Reserve Dr.med. Günther Brandt (Chef Minenschiffe Ägaïs). Duduk di belakang kemudi adalah Hauptmann Hans von Bargen (Adjutant Schlachtgeschwader 3) yang ikut bergabung dalam pasukan penyerbu. Kampfgruppe Müller sendiri merupakan gabungan dari kekuatan matra darat laut dan udara Wehrmacht yang namanya diambil dari nama sang Komandan, Friedrich-Wilhelm Müller, yang aslinya adalah Komandan 22. Infanterie-Division
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur Kampfgruppe Müller) sedang merundingkan strategi perang bersama dengan seorang Feldwebel tak dikenal dari 3. (Jäger-)Kompanie / Küstenjäger-Abteilung "Brandenburg". Foto diambil pada bulan November 1943 di Leros, Yunani, sewaktu berlangsungnya invasi Jerman atas pulau yang dipertahankan oleh gabungan pasukan Inggris dan Italia tersebut
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (tengah, Kommandeur Kampfgruppe Müller) bersama dengan pasukannya tak lama setelah merebut Pulau Leros (Yunani) dari tangan gabungan pasukan Italia dan Inggris, bulan November 1943. Bangunan benteng di latar belakang adalah Bellinis Tower, menara buatan tahun 1920 yang saat ini menjadi musium
Dengan dibantu oleh seorang penterjemah yang berdiri di tengah, Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (kiri, Kommandeur Kampfgruppe Müller) mendiskusikan syarat-syarat penyerahan pasukan Inggris dan Italia di Pulau Leros (Yunani), bersama dengan Brigadier Robert "Dolly" Tilney (Komandan pasukan Inggris di Leros). Foto diambil di dekat Platanos pada pukul 17:30 tanggal 16 November 1943. Tidak kurang dari 3.200 orang prajurit Inggris dan 5.350 prajurit Italia menyerah kepada Jerman di Leros. Selanjutnya Tilney menghabiskan sisa Perang Dunia II sebagai tawanan perang di Kamp Oflag IX-A/H di Jerman dengan nomor tawanan 1765
Negosiasi penyerahan pasukan Inggris dan Italia ke tangan pihak Jerman di Pulau Leros, Yunani, tanggal 16 November 1943. Paling kanan adalah Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur Kampfgruppe Müller), sementara kedua dari kiri adalah jenderal Italia Angelico Carta (Komandan Korps XIII). Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz) yang berdiri di tengah adalah Major Günter Corßen (Kommandeur Aufklärungs-Abteilung 22 / 22.Infanterie-Division)
Generalleutnant Friedrich-Wilhelm Müller (Kommandeur 22. Infanterie-Division) dalam sebuah upacara penganugerahan medali Eisernes Kreuzes untuk para prajuritnya yang berprestasi dalam Pertempuran Leros (26 September - 16 November 1943). Dalam pertempuran tersebut, pasukan Wehrmacht (Heer Luftwaffe Kriegsmarine) di bawah pimpinan Müller berhasil mengalahkan gabungan kekuatan Inggris dan Italia
General der Infanterie Friedrich-Wilhelm Müller (tangan menunjuk, Kommandant Festung Kreta) bersama dengan Generalleutnant Helmut Friebe (Kommandeur 22. Infanterie-Division) di sebelah kanannya. Setelah sempat menjadi Komandan sementara V. Armeekorps dan LIX. Armeekorps di Front Timur, pada bulan Juli 1944 Müller kembali ke Kreta tempat masa tugasnya dulu sebagai Komandan 22. Infanterie-Division. Kali ini dia menjadi panglima seluruh pasukan Jerman di pulau Mediterania tersebut, yang telah dirubah menjadi "festung" (benteng pertahanan) demi untuk menghadapi kemungkinan invasi oleh Sekutu
Sketsa Friedrich-Wilhelm Müller karya Oskar Graf yang dipublikasikan di masa Perang Dunia II dalam bentuk kartu pos. Tak banyak yang bisa diketahui mengenai Oskar Graf (lahir tahun 1873 di Freiburg dan meninggal tahun 1957 di Bad Boll). Pada tahun 1909 dia meraih gelar Profesor, dan mulai mempraktekkannya secara efektif di 'Technischen Hochshule' di München (1919). Setelah itu data tentangnya diselimuti oleh kegelapan, selain dari pada saat ulangtahunnya yang ke-70 dia dianugerahi Medali Seni dan Ilmu Goethe (27 Desember 1943). Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Adolf Hitler. Untuk penerbit August Gunkel (Düsseldorf), Oskar Graf membuat seri kartu pos Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dari Angkatan Darat. Sayangnya seri tersebut tidak disertai penomoran sehingga tidak diketahui berapa buah yang dikeluarkan. Beberapa hasil karya Profesor Graf bisa dilihat
DISINI Soldbuch milik General der Infanterie Friedrich-Wilhelm Müller. Buku pembayaran gaji yang sekaligus berfungsi sebagai rekaman data diri setiap prajurit Wehrmacht ini dijual oleh penjual militaria terkemuka,
Weitze, dengan harga 8.500 Euro alias 144 juta Rupiah! Di dalamnya terdapat data-data penting sang pemilik seperti tempat/tanggal lahir, ciri fisik, tinggi badan, golongan darah, jenis pistol yang dimiliki, sampai daftar medali yang berhasil diraih beserta tanggal penganugerahannya. Uniknya, Soldbuch tersebut dibuat pada tanggal 26 Februari 1945, sebagai pengganti untuk Soldbuch Müller sebelumnya yang hilang dalam sebuah serangan udara musuh! Karenanya, data yang terdapat di dalamnya pun tidak selengkap "aslinya", termasuk ketiadaan catatan tentang unit-unit yang pernah dimasuki serta tanggal naik pangkat sang jenderal
Sumber :
Buku "Churchill's Folly:The Battles for Kos and Leros 1943" karya Anthony Rogers
Buku "Kos and Leros 1943: The German Conquest of the Dodecanese" karya Anthony Rogers
Foto koleksi pribadi Bill Petz
www.beeldbankwo2.nl
www.bild.bundesarchiv.de
www.blog.daum.net
www.bpk-bildagentur.de
www.forum.axishistory.com
www.historic.de
www.researchgate.net
www.wehrmacht-awards.com
www.weitze.com