Friday, November 6, 2009

Wolfgang Willrich (1897-1948), Seniman Lukis Terbesar Nazi Jerman!

Wolfgang Willrich sebagai tentara di 251. Infanterie-Regiment di tahun 1916


Wolfgang Willrich sebagai kontributor lepas untuk Reichsbauernführer Walther Darré


Wolfgang Willrich sebagai seorang pelukis perang di Westwall tahun 1940


Wolfgang Willrich sebagai seorang Sonderführer di Finlandia sedang mengerjakan salah satu karyanya dengan seragam Feldwebel (1942)


Wolfgang Willrich di tahun 1943


Wolfgang Willrich (kiri) bersama dengan tokoh hukum Nazi Walter Buch di Bodensee


Keluarga Willrich yang berbahagia di tahun 1943. Dari kiri ke kanan: Gerda, Wolfgang, Thora, Charlotte dan Walter


Untuk karya-karya terbaik Wolfgang Willrich bisa dilihat DISINI


Wolfgang Willrich dilahirkan di Göttingen tanggal 31 Maret 1897, dari keluarga yang telah turun temurun menjadi petani di Lower Saxony dan Pomerania. Ayahnya, Hugo Willrich, mengajar bahasa-bahasa klasik di Universitas Göttingen dan beberapa pendahulunya ada pula yang menjadi pendeta.


Wolfgang telah mempunyai bakat sebagai seorang seniman dari sejak dia masih kecil, dan begitu terpikat pada sejarah klasik Eropa yang ditekuni ayahnya, sehingga kawan-kawan sekolahnya menjulukinya sebagai “Si Manusia Antik”. Pada tahun 1915 dia berangkat ke Berlin untuk bersekolah di Perguruan Tinggi jurusan seni, hanya untuk menemukan bahwa telah terjadi kemunduran dalam hal trend artistik Jerman pada masa itu. Disana Wolfgang ikut aktif juga dalam organisasi-organisasi pergerakan kaum muda.


Tahun 1916 dia dipanggil untuk menjalani wajib militer, dan ditempatkan sebagai Feldwebel di Resimen Infanteri ke-251. Wolfgang adalah seorang pemberani di medan perang Front Barat, dan untuk ini dia dianugerahi Eiserne Kreuz untuk jasa-jasanya. Masa baktinya hanya berlaku sebentar saja, karena tak lama kemudian dia tertangkap oleh tentara Prancis dan diinternir di Orleans. Selama penahanannya ini bakat menggambar Wolfgang yang sempat meredup mulai menyeruak kembali, dan banyaklah gambar dan sketsa yang dibuatnya. Untuk pertama kalinya gambar hasil karyanya dipublikasikan dalam majalah untuk para tawanan perang yang diterbitkan oleh Palang Merah Internasional. Ketika pada akhirnya dilepaskan dari tahanan tahun 1920, dia meneruskan studinya yang sempat tertunda di Akademi Dresden, dimana dia menjadi murid dari Richard Müller dan Georg Lühring selama empat tahun. Sebagai tambahan, dia juga mempelajari biologi dan antropologi, juga mengikuti perkuliahan dari guru anatomi terkenal Hermann Dietrich, dimana Wolfgang kemudian muncul sebagai salah satu murid paling menonjol.


Dia lalu bergabung dengan Asosiasi Tannenberg yang diketuai oleh Generalfeldmarschall Erich von Ludendorff dan istrinya Mathilde, tapi tak lama keluar setelah terlibat dalam perbedaan pendapat dengan nyonya Ludendorff. Hal ini tak menghalangi keluarnya karya-karya Wolfgang dalam Jurnal Bergambar Tannenberg yang terbit di tahun 1932 dan 1934.


Dia mengunjungi Belanda, Belgia, Prancis dan Swiss untuk memperdalam pemahamannya akan karya-karya seni masterpiece yang dihasilkan di masa lalu dan bagaimana mereka tercipta. Di masa ini, nama Wolfgang sebagai seniman jempolan mulai dikenal, terutama setelah dipublikasikannya gambar potret Ludendorff yang dibuatnya di tahun 1927 dan Jenderal Paul von Lettow-Vorbeck di tahun 1929. yang membuat dia menonjol adalah kemampuannya ‘menangkap’ komponen-komponen Nordik dari tokoh-tokoh Jerman yang terpancar dari semua hasil karyanya. Hal ini seiring dengan kecenderungan para seniman pada masa itu yang selalu membangga-banggakan ras mereka dan menuangkannya pada buatannya. Seiring dengan waktu, kemampuan artistik Wolfgang semakin berkembang, dan dia mencoba untuk bereksperimen dengan media-media yang tidak biasa, seperti arang, kapur, dan grafit!


Tahun 1933-1934 Wolfgang aktif di Kementerian Budaya Reich, tapi kemudian dipaksa untuk keluar karena hubungan masa lalunya dengan Gerakan Ludendorff. Untuk menyambung hidupnya, dia mengajar sekolah pribadi di Dresden selama beberapa bulan, dan kemudian memutuskan untuk tinggal permanen di Berlin, setelah R. Walter Darré memberi posisi sebagai pekerja independen kepadanya. Dia dibayar 500 marks sebulan dan diberi tugas untuk mengabadikan wajah-wajah tipe Nordik dari para penduduk pedesaan Utara dan Selatan Jerman. Wolfgang sangat antusias dengan pekerjaan ini, meskipun menemui hambatan dari beberapa pemimpin grup-grup lokal NSDAP, terutama di Bavaria (dalam sebuah surat yang ditulisnya bulan November 1936, dia mengeluh akan ‘perlawanan’ dari antropologis Münich Merkenschlager yang tidak menyetujui ide-ide Nordik yang dibawa Wolfgang).


Di bawah pengawasan dan bimbingan dari Walter Groß, dia semakin banyak membuat gambar-gambar bernuansa etnik, yang sesuai dengan keinginan Kantor Politik Ras Partai Nazi.


Gambarnya, yang kebanyakan berupa poster, juga disebarkan secara luas dalam bentuk kartu pos. Tahun 1935 Wolfgang menolak tawaran dari Perusahaan Percetakan Scherl di Berlin yang ingin memperoleh hak sebagai satu-satunya perusahaan yang berhak mereproduksi karya-karyanya. Tawaran menjadi anggota kehormatan SS yang datang dari Heinrich Himmler juga dia tolak, dengan ketakutan bahwa hal tersebut akan mempengaruhi otonominya dalam berkarya. Puncaknya, Wolfgang juga menolak untuk bergabung dengan Partai Nazi!


Sebagai tambahan dari karya-karyanya yang disebut di atas, dia juga memproduksi serangkaian tulisan dengan tema Jerman murni (Säuberung des Kunsttempels 1937, Des Edlen Ewigen Reich 1939), dimana secara terbuka Wolfgang mengkritik “Kesenian Weimar”. Kebanyakan sumber informasinya dia peroleh dari Walter Hansen, yang merupakan rekan kerja terdekatnya.

Dia juga dihubung-hubungkan dengan Graf Klaus von Baudissin (lahir tahun 1891), kurator dari koleksi karya seni di Württemberg dari sejak tahun 1925, pemimpin dari musium Folkwang di Essen dari sejak tahun 1934, SS-Oberführer dari bulan September 1943, dan anggota dari Reichskammer of Visual Arts (No. 3741). Pada tahun 1937 Wolfgang, bersama-sama dengan Walter Hansen dan Baudissin, menjadi salah satu organisator terkemuka dari Münich Exhibition of Degenerate Art. Dia menilai bahwa gerakan resmi melawan “kultur Bolsewik” terlalu moderat. Dan karena pandangannya inilah dia dipandang sebagai orang yang berpandangan “radikal”, dan mendapat permusuhan dari orang-orang terkemuka di dunia seni Jerman seperti Eberhard Hanfstaengl, direktur dari Koleksi Musium Berlin; Adolf Ziegler, ketua Dewan Seni Visual Reich; dan Wilhelm Laegert yang menjabat sebagai anggota Dewan-Menteri, Ketua Propaganda yang menjadi orang kedua dalam Kementerian Goebbels. Hal ini tidak menghalangi produktivitas Wolfgang, dan dia memproduksi 28 potret untuk Grosse Deutsche Kunstausstellung antara tahun 1937 sampai dengan 1942, yang kebanyakan berupa gambar-gambar petani (Petani Tua dari Ries), tentara, dan petinggi-petinggi partai, sebagai contoh adalah “Ketua Partai Dari Wanita Jerman di Rumania”, Oberst Mölders, dan Jagdflieger Heilmayer tahun 1941.


Tanggal 14 September 1939 dia menulis surat pada Erwin Rommel (yang dia kenal melalui Paul Linke tahun 1938, dan sudah pernah dilukis sebelumnya) untuk meminta agar dikirim ke front pertempuran sebagai seniman perang. Permintaan ini didukung oleh para petinggi VDA, yang juga ikut membantu agar tidak ada sensor atau pembatasan-pembatasan terhadap karya-karya Wolfgang. Dia langsung ditugaskan untuk menggambar tokoh-tokoh paling terkemuka dari Wehrmacht, dan karya-karya pertamanya adalah orang-orang U-boat dan para petinggi Kriegsmarine (Karl Dönitz, Günther Prien, Otto Schuhart, Erich Raeder, dan lain-lain) yang kemudian ditampilkan dalam pameran yang bertempat di Berlin House of Artists dan berjudul “Kampanye di Polandia – Perang U-Boat Dalam Gambar Dan Potret”. Acara ini menuai sukses besar, dan Wolfgang kemudian dianugerahi pangkat Feldwebel. Dia lalu ikut serta dalam penyerbuan ke Prancis bersama unit-unit Wehrmacht di garis depan, dan mengabadikan wajah Erwin Rommel dan Heinz Guderian ke dalam kanvasnya. Wolfgang juga menyempatkan sebagian waktunya bersama dengan Fallschirmjäger dari Unit Serbu Koch. Sampai dengan bulan Maret 1941 dia menjadi anggota Divisi Pers Wehrmacht yang dipimpin oleh Oberst Hesse, tapi kemudian dikirim ke Norwegia dan Finlandia untuk mengunjungi unit-unit Gebirgsjäger dan Organization Todt (1941-42). Di pertengahan Perang Dunia II dia menghabiskan waktu bersama dengan Generalfeldmarschall Albert Kesselring di front Italia (1943), dan mengakhiri karirnya sebagai seniman perang di medan perang Rusia. Dalam periode ini Wolfgang menghasilkan karya yang tak terhitung banyaknya : prajurit-prajurit biasa yang tak diketahui namanya dan juga figur-figur perang terkemuka seperti Hans-Ulrich Rudel, Anna Reitsch, Adolf Galland, Hermann Göring, Eduard Dietl, Ferdinand Schörner, dan lain-lain. Tahun 1941 Otoritas Kebudayaan Nasional-Sosialis memamerkan hasil karyanya dengan tema “Ras dan Bangsa”. Sebagai tambahan, tahun 1942 Wolfgang diberi tugas untuk menggambar para peraih Ritterkreuz. Karya-karyanya diterbitkan secara berseri oleh VDA, dengan beberapa di antaranya dalam bentuk kartu pos yang hari ini menjadi bahan buruan utama para kolektor. Tanggal 19 Juli 1942 dia diangkat sebagai Sonderführer. Bukannya gembira, Wolfgang malah menganggap bahwa jabatannya ini akan menjadi penghalang dari kebebasan berekspresinya, sehingga kemudian ditarik kembali pada bulan Desember. Pada akhir tahun 1943 dia kembali ke Berlin-Frohenau dan segera meneruskan aktivitas seninya. Buku koleksi Prajurit Reich-nya yang terakhir keluar pada saat ini. Pada tahun 1944 Oberkommando des Heeres menugaskan dia untuk menggambar tema baru “Kenapa Prajurit Jerman Bertempur” yang kemudian baru diterbitkan di Buenos Aires pada tahun 1949 karena Jerman keburu kalah perang. pada tahun 1945 Wolfgang menjadi tawanan perang Amerika dan diinternir di sebuah kamp di Normandia. Disini kesehatannya menurun dengan drastis, sehingga harus ditransfer ke Rumah Sakit Militer Amerika akhir tahun 1945 untuk kemudian dilepaskan setahun kemudian.

Selama masa penahanannya citarasa Wolfgang Willrich tidaklah menurun. Dia menggambar banyak para perwira Amerika. Di Göttingen dia bertemu kembali dengan istri dan tiga anaknya, yang telah dievakuasi dari Berlin di hari-hari terakhir Perang. Rumahnya telah dijarah orang, dan sebagian besar dari karyanya telah hancur atau dicuri. Tahun 1946 dan 1947 Wolfgang mencoba memulai kembali mencari nafkah sebagai seorang seniman, meskipun kesehatannya terus menurun. Dia berhasil menuntaskan tiga panel lukisan anti perang yang dipersembahkannya kepada sekolahnya sewaktu masa SMA, dan memulai sebuah otobiografi (“Aus Freude am Schoenen”), yang baru diselesaikan jauh setelah kematiannya oleh istrinya Charlotte di tahun 1987. pada tanggal 18 Oktober 1948 seniman terbesar Third Reich Wolfgang Willrich meninggal dunia di rumah sakit setelah lama dirawat akibat penyakit kanker yang dideritanya.


Sumber :

www.cimilitaria.com

www.axishistory.com

www.galleria.thule-italia.com



No comments: