


Hauptmnn Dipl.-Ing. Wilhelm Traub (Kommandeur Pionier-Bataillon 305 / 305.Infanterie-Division) berfoto di dekat pabrik senjata "Barrikady", sektor utara Stalingrad, tanggal 16 Oktober 1942 selama berlangsungnya Unternehmen Hubertus. Sebuah stern (pip) telah hilang di schulterklappen (tanda pangkat bahu) kanannya. Dia juga mempersenjatai diri dengan senapan mesin ringan PPSh-41 7.62mm hasil rampasan dengan magasin berisi 71 peluru. Pasukan Soviet biasa menyebutnya sebagai "Finka", yang berarti "wanita" dalam bahasa Finlandia, dan kadang-kadang tentara Jerman pun menggunakan julukan yang sama meskipun bahasa resmi Wehrmacht-nya adalah MP.717(r). Senjata satu ini digunakan oleh pasukan Hitler karena dianggap mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan senjata Jerman dari jenis yang sama dalam hal kehandalannya, tahan banting, dan kapasitas magasin yang lebih besar. Kelemahannya berada pada daya penetrasinya yang lemah bila dihadapkan dengan pintu atau dinding tebal. Alasan utama penggunaannya adalah menambah tembakan otomatis menjadi lebih lama dengan lebih banyak peluru

Setelah pertempuran berat yang berlangsung di bulan Oktober 1942, 305. Infanterie-Division mampu menguasai blok-blok perumahan yang berada di sisi barat-laut Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah) dan, dalam gerak maju lanjutan ke arah barat, blok-blok di wilayah grid area 96d. Dari titik ini, divisi tersebut melakukan serangannya ke arah barat
Selama berlangsungnya pertempuran untuk memperebutkan bagian utara kota Stalingrad, Rudolf Freigang mengambil beberapa buah foto yang memperlihatkan serangan 305. Infanterie-Division terhadap Pabrik Traktor "Krasny Oktyabr" (Oktober Merah). Foto ini memperlihatkan saat prajurit-prajurit dari divisi tersebut bergerak maju melalui jalanan diantara blok-blok perumahan (grid area 94) yang berdampingan dengan pabrik
--------------------------------------------------------------------------------
DIVISIONSKOMMANDEUR (KOMANDAN DIVISI)

KURT OPPENLÄNDER (12 APRIL 1942 – 1 NOVEMBER 1942)
Generalleutnant Kurt Oppenländer (11 Februari 1892 - 17 Maret 1947). Dia digadang-gadang sebagai salah satu komandan lapangan terbaik yang dimiliki oleh Jerman dalam Perang Dunia II. Di tahun 1942 dia telah mendapatkan medali Ritterkreuz, Deutsches Kreuz in Gold serta Anerkennungsurkunde sebagai bukti kepiawaiannya dalam memimpin pasukan serta keberaniannya dalam menghadapi musuh. Kalau saja dia meneruskan karir militernya yang gemilang sebagai komandan di front pertempuran, bisa jadi dia akan mendapatkan lebih banyak lagi medali dan penghargaan. Tapi semua itu tidak terjadi, dan dia harus menghabiskan sisa perang sebagai perwira garis belakang yang "tidak bonafid". Satu-satunya alasannya adalah ini: kebiasaan MABOK. Pada bulan Oktober 1942 atasannya, General der Artillerie Walther von Seydlitz-Kurzbach, mencopotnya dari jabatannya sebagai Komandan 305. Infanterie-Division karena menemukannya sedang mabok berat saat melakukan inspeksi mendadak ke markas divisi tersebut di Stalingrad! Karena Oppenländer adalah seorang Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz) - yang otomatis membuatnya berstatus sebagai pahlawan perang - maka dia tidak diajukan ke mahkamah militer melainkan hanya dipulangkan ke kampung halamannya untuk mendapat evaluasi akan tindakannya yang tak patut tersebut. Diketahui bahwa luka yang didapatnya di masa Perang Dunia Pertama membuat Oppenländer menderita ketergantungan pada obat bius dan alkohol. Setelah menjalani rehabilitasi di Reservelazarett Freiburg, dia mendapat kepercayaan untuk menjadi Komandan 198. Infanterie-Division pada bulan Juni 1944... hanya untuk dipecat dua bulan kemudian dengan alasan yang sama! Oppenländer kemudian dikirim kembali ke Reservelazarett, dan pada bulan November 1944 dia membuat onar di sebuah acara rumah sakit saat melecehkan istri-istri prajurit yang berkunjung, dalam kondisi mabuk berat. Kali ini kelakuannya sudah tidak bisa ditolerir lagi, karena sang jenderal dianggap sudah melakukan "Wehrkraftzersetzung" alias tindakan yang merugikan kepentingan militer Jerman di masa perang. Atas perintah langsung dari Kepala Oberkommando der Wehrmacht Wilhelm Keitel, Oppenländer dihukum kurungan di rumahnya sambil menunggu keputusan pemecatannya dari Angkatan Bersenjata secara tidak hormat. Perang Dunia II keburu berakhir sebelum keputusan tersebut dikeluarkan, sementara Kurt Oppenländer sendiri kemudian ditangkap oleh pasukan Amerika pada tahun 1945 dan tutup usia dua tahun kemudian dalam status masih sebagai tawanan perang. Sebuah sumber menyebutkan bahwa dia meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh kebiasaannya minum alkohol...
Sumber :
Buku "Island Of Fire: The Battle For the Barrikady Gun Factory In Stalingrad November 1942 - February 1943" karya Jason D. Mark
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad
Buku "Winter Storm: The Battle for Stalingrad and the Operation to Rescue 6th Army" karya Hans Wijers
www.en.wikipedia.org
www.en.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment