General
der Panzertruppe Erwin Rommel (Kommandierender General Panzergruppe
"Afrika") sedang meninjau posisi 15. Panzer-Division menggunakan
Kraftfahrzeug 15 (Mercedes-Benz 340) bersama dengan Leutnant Alfred
Ingemar Berndt dan Sonderführer Ernst Zwilling di antara Tobruk dan
Sidi Omar (Libya), 24 November 1941. Di latar belakang tampak kendaraan
Sd.Kfz 221/222. Wajah lelah dan penuh debu tampak kentara dari
manusia-manusia di foto ini, yang kemungkinan besar merupakan ekses
dari kebiasaan Rommel di medan perang manapun untuk mem-push
pasukannya sampai ke daya tahan maksimal yang tubuh mereka sanggup
hadapi. Sudah bukan rahasia lagi kalau pada saat pertempuran sedang
dahsyat-dahsyatnya berkecamuk, Rommel hanya tidur kurang dari 2 jam
seharinya! Leutnant Berndt pada awalnya merupakan anakbuah Joseph
Goebbels di Kementerian Propaganda yang kemudian diperbantukan kepada
Rommel. Pada akhirnya dia menjadi seorang prajurit yang jempolan,
sahabat si Rubah Gurun, orang kepercayaannya, dan menjadi pengantar
pesan tidak resmi antara Rommel dan HitlerDengan menggunakan mobil staff Horch Kfz.15, Generaloberst Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") dan Oberst im Generalstab Fritz Bayerlein (Chef des Generalstabes Deutsches Afrikakorps) mengunjungi Tobruk di Libya tak lama setelah kota pelabuhan yang menjadi salah satu pangkalan utama Inggris di Afrika Utara tersebut jatuh ke tangan pasukan Jerman pada tanggal 21 Juni 1942, setelah sebuah serangan memutar yang brilian. Sekitar 33.000 orang prajurit Inggris dan Persemakmuran yang tertawan sehingga menjadikannya kekalahan terbesar kedua Inggris dalam Perang Dunia II setelah jatuhnya Singapura (80.000 orang yang tertawan)! Foto oleh Sonderführer Fritz Moosmüller dari PK (Propaganda-Kompanie) "Afrika"
Dengan menggunakan mobil staff Horch Kfz.15, Generaloberst Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") dan Oberst im Generalstab Fritz Bayerlein (Chef des Generalstabes Deutsches Afrikakorps) mengunjungi Tobruk di Libya tak lama setelah kota pelabuhan yang menjadi pangkalan Inggris tersebut jatuh ke tangan pasukan Jerman pada tanggal 21 Juni 1942 (Bayerlein duduk di kiri sementara Rommel di kanan). Di sebelah kiri foto tampak terparkir sebuah Panzerbefehlswagen III Ausf.C/H (SdKfz. 266/267/268). Foto oleh Sonderführer Fritz Moosmüller dari PK (Propaganda-Kompanie) "Afrika"
Dengan menggunakan mobil staff Horch Kfz.15, Generaloberst Erwin Rommel (Oberbefehlshaber Panzerarmee "Afrika") dan Oberst im Generalstab Fritz Bayerlein (Chef des Generalstabes Deutsches Afrikakorps) mengunjungi Tobruk di Libya tak lama setelah kota pelabuhan yang menjadi pangkalan Inggris tersebut jatuh ke tangan pasukan Jerman pada tanggal 21 Juni 1942). Latar belakang memperlihatkan suasana pelabuhan yang dipenuhi oleh kapal-kapal rusak tak terpakai hasil pemboman selama berbulan-bulan. Foto oleh Sonderführer Fritz Moosmüller dari PK (Propaganda-Kompanie) "Afrika"
General der Infanterie Franz Boehme (tengah, Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps) mengantar kepergian Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und Polizei) yang telah selesai mengadakan kunjungan di wilayah Kananainen (Finlandia), tanggal 3 Agustus 1942. Sang Reichsführer-SS berangkat menuju lapangan terbang Pontsalenjoki untuk terbang kembali ke wilayah Finlandia lainnya. Himmler sendiri tercatat dua kali mengunjungi Finlandia: yang pertama dari tanggal 22 s/d 28 maret 1942, dan yang kedua dari tanggal 29 Juli s/d 6 Agustus 1942. BTW, kendaraan yang membawa sang Reichsführer-SS adalah mobil komando Kfz. 21 dengan sasis Horch 901. Mobil jenis ini diproduksi secara terbatas dan hanya diperuntukkan bagi para perwira tinggi kemiliteran
Sumber :
Buku "Field Marshal: The Life and Death of Erwin Rommel" karya Daniel Allen Butler
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.forum.axishistory.com
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.forum.axishistory.com




No comments:
Post a Comment