Monday, September 12, 2016

Foto Adolf Hitler dan Pesawat Pribadinya

JUNKERS JU 52


Foto ini diambil pada tanggal 2 September 1932, tak lama setelah Hitler menjalani penerbangan dari kampanye politik di luar kota. Dia adalah politikus pertama dalam sejarah yang menggunakan pesawat sebagai sarana kampanye secara intensif dan efektif. Pada saat foto ini diambil, telah banyak industrialis dan bankir yang bersimpati pada Nazi, sehingga pengeluaran biaya operasional pesawat serta bahan bakarnya yang mahal sudah tidak menjadi masalah lagi! Hanya berselang empat bulan setelah foto ini diambil, Adolf Hitler diangkat sebagai Kanselir Jerman oleh Presiden Paul von Hindenburg dan, dengannya, memenuhi impian sang pria asal Austria untuk meraih kekuasaan melalui cara-cara damai. Seperti biasa, sebagai identifikasinya adalah sebagai berikut, dari kiri ke kanan: awak pesawat tidak dikenal, Dr. Ernst Hanfstaengl (Kepala Biro Pers Luar Negeri NSDAP), Hitler, Wilhelm Brückner (Kepala Ajudan Hitler), Hans Baur (pilot pribadi Hitler), Dr. Otto Dietrich (Kepala Pers NSDAP), Julius Schaub (Ajudan SS Hitler), dan SA-Oberführer Dr.rer.pol. Günther Ziegler (NSFK-Stellvertretender Korpsführer und Geschaftsführer)


 Pada tanggal 13 September 1939 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) meninggalkan Illnau dan berangkat menuju Łódź/Litzmannstadt (dua-duanya berada di Polandia) dengan menggunakan pesawat terbang Junkers Ju 52/3m D+AVAU. Di hampir seluruh tur kunjungannya di Polandia dari tanggal 4 s/d 26 September 1939, pemimpin Jerman tersebut selalu menggunakan pesawat transport ringan Junkers Ju 52 karena kehandalannya yang mampu mendarat di lapangan dengan landasan pendek dan kasar (seperti tampak jelas dalam foto ini yang berlapiskan rumput!). Khusus untuk penerbangan dari Berlin ke Warsawa pada tanggal 5 Oktober 1939, sang Führer menggunakan Focke-Wulf Fw 200 A-0 (S-8 ) AC+VH "Grenzmark". Foto hasil karya Heinrich Hoffmann ini memperlihatkan saat Hitler baru saja mendarat di lapangan udara Łódź, dan disambut oleh pasukan penjaga kehormatan Luftwaffe. Di belakangnya mengikuti Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), sementara yang baru keluar dari pintu pesawat adalah Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Yang nongtot di atas atap pesawat adalah awak senapan mesin


Pada tanggal 25 September 1939, Adolf Hitler terbang dari Zoppot menuju wilayah sekitar Warsawa, Polandia. Dia melakukan kunjungan ke 8. Armee (General der Infanterie Johannes Blaskowitz) dan 10. Armee (General der Artillerie Walther von Reichenau), serta markas pasukan Jerman di Grodjisk Mazowieki. Setelahnya dia kembali ke Godentow-Lanz menggunakan pesawat terbang. Keesokan harinya (26 September 1939 pukul 09:30), Hitler pulang ke Berlin menggunakan Führersonderzug "Amerika". Dia tiba di ibukota Jerman tersebut pukul 17:05 di sore harinya. Sang Führer baru kembali ke Polandia pada tanggal 5 Oktober 1939 untuk mengikuti parade kemenangan pasukan Jerman. Foto ini diambil pada tanggal 25 September di wilayah 10. Armee yang berada diantara Bzura dan Sungai Vistula (menghadap barat Warsawa) dan memperlihatkan saat Hitler baru saja tiba di lapangan udara terdekat. Sebagai identifikasinya, baris depan dari kiri ke kanan: General der Artillerie Franz Halder (Chef des Generalstabes des Heeres), Reichsleiter Martin Bormann (Persönlicher Sekretär bzw. Stabsleiter des Stellvertreters des Führers Rudolf Hess), Generaloberst Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Erwin Rommel (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon), General der Artillerie Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 10. Armee), Generalmajor Friedrich Paulus (Chef des Generalstabes 10. Armee), dan SS-Gruppenführer Karl Wolff (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier)

-------------------------------------------------------------------------------

FOCKE-WULF FW 200

 Sebagai hadiah ulangtahunnya yang ke-50 pada tanggal 20 April 1939, Adolf Hitler mendapat persembahan sebuah miniatur pesawat Focke-Wulf Fw 200 "Condor" dari pilot pribadinya, Hans Baur. Pesawat tersebut kemudian mulai digunakan sebagai pesawat resmi sang Führer beberapa bulan kemudian. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Dr.rer.pol. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), dua orang perwira SS tak dikenal, Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Oberführer Hans Baur (Hitlers Chefpilot und Führer der Flugstaffel "Reichsregierung"), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SS-Hauptsturmführer Paul "Leci" Leciejewski (Funker di Flugstaffel "Reichsregierung"), SS-Untersturmführer Hans Wolf (Bordmechaniker di Flugstaffel "Reichsregierung"), NSKK-Brigadeführer Albert Bormann (Chef Hauptamt I und Leiter der Privatkanzlei des Führers in Führerkanzlei), perwira SS tak dikenal, dan Theodor Morell (Hitlers Leibarzt). Foto oleh Hugo Jaeger, salah satu fotografer pribadi Hitler


 Adolf Hitler saat baru tiba di lapangan udara Berlin-Tempelhof dengan latar belakang pesawat angkut pribadinya yang baru tanggal 6 Juli 1939. Di sebelah kiri (menghadap ke belakang) adalah pilot pribadinya (Flugkapitän) SS-Gruppenführer Hans Baur, sementara yang sedang ngobrol dengan Hitler memakai topi putih adalah ajudan dari Luftwaffe Hauptmann Nicolaus von Below. Selain itu, yang tersenyum di belakang Hitler dengan memakai seragam hitam Allgemeine-SS M32 adalah ajudannya yang lain, SS-Gruppenführer Julius Schaub. Perwira Luftwaffe yang memakai kacamata di belakang adalah Oberst Victor Carganico (Kommandant des Flughafens Berlin-Tempelhof), ayah dari Horst Carganico yang nantinya menjadi jagoan udara Luftwaffe ternama. Foto oleh Walter Frentz (fotografer pribadi Hitler). Pesawat yang digunakan Hitler untuk runtang-runtung dinamai "Grenzmark", sebuah pesawat dari jenis Focke-Wulf 200A-0 (S-8 ) "Condor", werknummer 3098 dengan nomor registrasi D-ACVH. Pesawat ini mulai digunakan untuk tugas-tugas kenegaraan dari tanggal 30 Juni 1939. Di musim gugur tahun yang sama, setelah perang pecah antara Jerman dan Inggris-Prancis, nomor registrasinya dirubah menjadi WL-ACVH selama beberapa minggu untuk kemudian diganti lagi menjadi AC+VH (Balkenkreuz ditambahkan di antara huruf). Pesawat ini ikut digunakan sebagai alat angkut pasukan dalam invasi Jerman ke Norwegia bulan April 1940 dengan menggunakan nomor registrasi NK+NM. Riwayatnya berakhir saat hancur dalam pendaratan darurat di Orel (Rusia) tanggal 23 Desember 1941


 Fotografer Hugo Jaeger mengabadikan Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) saat sedang berada di sebuah landasan udara di Polandia, bulan September 1939. Jenderal Luftwaffe yang sedang berdiskusi dengannya adalah Generalmajor Hans Siburg (Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 26). Di belakang Hitler berdiri SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler) dan SS-Obersturmbannführer Dr.med. Karl Brandt (Begleitarzt Führer und Reichskanzler). Sementara itu, yang sedang sibuk membuka peta di sebelah kiri adalah Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Di latar belakang kita bisa melihat sebuah pesawat Focke-Wulf Condor 200A-0 (S-8 ) "Grenzmark" yang terparkir di landasan. Pesawat ini merupakan angkutan udara pribadi sang Führer. BTW, disini kita bisa melihat dua aspek dari Hitler yang jarang terlihat: penggunaan kaca pembesar saat membaca serta holster pistol Walther PPK di ikat pinggangnya!

-------------------------------------------------------------------------------

HEINKEL HE 111

Foto yang diambil di musim semi 1942 ini memperlihatkan sebuah Heinkel He 111 P-2 CA+NA (Werknummer 2471) yang merupakan bagian dari “Fliegerstaffel des Führers” (Skuadron Udara Führer). Foto ini sendiri diambil saat kunjungan Adolf Hitler di sebuah lapangan udara di sektor selatan Front Timur. Nomor serinya tampak jelas di bagian sirip. Perhatikan pula pita kuning khas pesawat-pesawat Front Timur yang terdapat di bagian badan serta tampilan ‘bercahaya’ yang tidak biasa dari huruf kode pesawat dan Balkenkreuz!


Foto yang diambil di musim semi 1942 ini memperlihatkan sebuah Heinkel He 111 P-2 CA+NA (Werknummer 2471) yang merupakan bagian dari “Fliegerstaffel des Führers” (Skuadron Udara Führer). Pada musim semi 1942, CA+NA telah bertugas selama beberapa tahun. Penerbangan kelayakan pesawat (sebagai D-ADNH) dilakukan pada tanggal 21 Oktober 1938. Tanggal 10 September 1939 pesawat ini mengalami kerusakan sebesar 20% dalam sebuah pendaratan darurat di Schweidnitz. Pada saat itu dia digunakan oleh Regierungsstaffel (Skuadron Pemerintah) dan menjadi pesawatnya Generaloberst Erhard Milch. Tak lama kemudian, di musim gugur 1939, unit ini dinamai ulang sebagai “Fliegerstaffel des Führers” (F.d.F.)


Foto yang diambil di musim semi 1942 ini memperlihatkan sebuah Heinkel He 111 P-2 CA+NA (Werknummer 2471) yang merupakan bagian dari “Fliegerstaffel des Führers” (Skuadron Udara Führer). Pada bulan Februari 1941 marking pesawatnya dirubah dari D-ADNH menjadi CA+NA. Dia tetap bertugas di Staffel lamanya seperti yang dibuktikan oleh banyaknya entri di logbook. Salah satu dari entri tersebut menyebutkan bahwa pada tanggal 29 April 1941 dia menjalani pemeriksaan menyeluruh di pabrik Heinkel di Rostock-Marienebe. Pada tahun 1942 diketahui bahwa pesawat ini melakukan beberapa penerbangan dari Imola, Finlandia, ke Stalino di sektor selatan Front Timur. Informasi terakhir mengenai pesawat ini tercantum dalam logbook lapangan udara Malmi di Finlandia, yang menyebutkan bahwa dia tinggal landas dengan tujuan Rastenburg di Prusia Timur (Markas Hitler) tanggal 5 Agustus 1944. Takdir terakhir pesawat ini sendiri tidak diketahui



Sumber :
Buku "Der Große Deutsche Feldzug gegen Polen" karya Heinrich Hoffmann
Buku "Hitler’s Personal Pilot: The Life and Times of Hans Baur" karya C.G. Sweeting
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman

www.time.com

No comments: