Sunday, November 26, 2017

Foto 4. Panzer-Division



Untuk profil singkat 4. Panzer-Division bisa dilihat DISINI
Untuk peraih penghargaan dari 4. Panzer-Division bisa dilihat DISINI

----------------------------------------------------------------------------

 DIVISIONSKOMMANDEUR (KOMANDAN DIVISI)

 Generalmajor Dipl.Ing. Erich Schneider (28 November 1942 - 6 Januari 1943 / 28 Januari 1943 - 31 Mei 1943)
Generalleutnant Dipl.Ing. Erich Schneider (12 Agustus 1894 - 3 Agustus 1980) bergabung sebagai sukarelawan di Fußartillerieregiment 13 pada bulan Agustus 1914 saat Perang Dunia Pertama pecah. Dia kemudian melanjutkan karirnya di Reichswehr sebagai seorang perwira artileri, dan begitu juga di Wehrmacht. Setelah menjadi Chef der Artillerieabteilung im Heereswaffenamt, Schneider dipercaya untuk memimpin 4. Panzer-Division (28 November 1942 - 31 Mei 1943). Ternyata jabatan barunya sebagai Divisionskommandeur membawa berkah, karena dia kemudian dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 5 Mei 1943 sebagai Generalmajor dan Kommandeur 4. Panzer-Division. Pada bulan Juni 1943 Schneider ditarik dari front untuk menjadi Kommandeur Amtsgruppe für Entwicklung und Prüfung im Heereswaffenamt (1 Juni 1943 - 31 Agustus 1943), dilanjutkan dengan jabatan sebagai Chef der Amtsgruppe für Entwicklung und Prüfung im Heereswaffenamt (1 September 1943 - 9 Oktober 1944). Pada tanggal 15 Desember 1944 dia kembali menjalani peran sebagai Divisionskommandeur, dan kali ini menangani 14. Infanterie-Division. Untuk kedua kalinya pula kepemimpinannya yang brilian di medan pertempuran mendapat pengakuan dari Wehrmacht, ketika Schneider mendapatkan Eichenlaub untuk Ritterkreuz-nya pada tanggal 6 Maret 1945 sebagai Generalleutnant dan Kommandeur 14. Infanterie-Division. Hanya berselang beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 21 Maret 1945, Divisionskommandeur Schneider terluka parah dalam pertempuran sehingga harus dirawat di rumah sakit. Hal ini sangat disayangkan, karena rencananya dia akan naik jabatan sebagai Komandan Korps seandainya masih aktif bertugas, karena semua jenderal Wehrmacht yang pernah menjadi komandannya (Kessel, Matzky, Großmann, Weidling, Roman, Müller, dan Weiß) sama-sama sepakat bahwa Schneider mempunyai kualitas kepemimpinan diatas rata-rata! Ada sumber pula yang menyebutkan bahwa dia sebenarnya dicopot dari jabatannya karena dianggap menentang perintah atasan (dan bahkan rumahnyapun diawasi oleh Gestapo!), tapi hal ini hanya sebatas rumor belaka dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Sampai berakhirnya Perang Dunia II, Schneider masih terkulai lemah di ruang perawatan, dan dia bahkan menghabiskan sebagian besar masa tahanannya sebagai tawanan Sekutu di rumah sakit Zell am See (dia baru dibebaskan pada tanggal 1 Agustus 1947)!. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (22 September 1915) und I.Klasse (26 Oktober 1916); Ehrenkreuz für Frontkämpfer 1914-1918; Dienstauszeichnung der Wehrmacht I.Klasse; 1939 spange zum 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse (24 Juni 1941) und I.Klasse (16 Juli 1941); Allgemeines-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz (21 November 1941); serta Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (6 Agustus 1942)

----------------------------------------------------------------------------

Para anggota dari 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 menghabiskan waktu senggang dengan menyanyi diiringi oleh akordeon di Fahrschulpanzer (sekolah pelatihan supir tank) Bamberg tahun 1935. Nama-nama yang numpang-nampang dalam foto ini: Berthold "Bertl" Cramer, Adam Utzmann, Schirrmeister (Sersan Instruktur) Heine, Hugo Plötscher, dan Panzerwart (mekanik tank) Georg Birkner


 Salah satu dari tank milik Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division yang menjadi korban dalam pertempuran di sekitar Jalan Wolska, Distrik Wola, Warsawa (Polandia), pada tanggal 9 September 1939. Tank ringan dari jenis Panzerkampfwagen II ini terbakar hebat setelah jalan yang dilewatinya - yang dihalangi oleh puluhan drum berisi terpentin di sekelilingnya - kemudian disulut api oleh pasukan Polandia yang bertahan, yang dipimpin oleh Letnan Zdzisław Pacak-Kuźmirski (Komandan Kompi ke-8 / Resimen Infanteri ke-40). Hanya beberapa saat sebelumnya, anakbuah Letnan Pacak-Kuźmirski menemukan 100 drum terpentin di pabrik "Dobrolin" yang berdekatan. Dia lalu memerintahkan agar drum-drum berisi bahan yang mudah terbakar ini di dijejerkan di depan barikade yang dipasang oleh unitnya. Kebakaran yang kemudian terjadi begitu hebatnya, sehingga Gefechtsgruppe 2 - yang merupakan pasukan penyerang terdepan Jerman - bisa dikatakan musnah dalam peristiwa "pembantaian" yang berlangsung selama satu jam tersebut! Foto diambil oleh Hugo Jaeger, yang mengabadikannya beberapa minggu kemudian setelah pasukan penyerbu Jerman menduduki Warsawa



 Dua Arno dan satu Bertl berpose di atas Panzerkampfwagen III saat berlangsungnya gerak maju pasukan Jerman di Rusia tahun 1941. Mereka berasal dari Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Dari kiri ke kanan: Staffelführer Arno Debus, Feldwebel Berthold Cramer dan MW-Funker Arno Seiler. Cramer terlihat mengenakan Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse serta Panzerkampfabzeichen di seragamnya. Dia adalah fahrer (supir) panzer dari Meinrad von Lauchert serta Hans-Detloff von Cossel, keduanya adalah Ritterkreuzträger dari 4. Panzer-Division


Para anggota Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division saat gerak maju di Baranovichi (Belarusia) tahun 1941 saat berlangsungnya Unternehmen Barbarossa. Dari kiri ke kanan: Spieß Klepzig (I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Oberleutnant Hans-Detloff von Cossel (Führer 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), dan Leutnant der Reserve Gerhard Georgi (I.Abteilung / Panzer-Regiment 35). Cossel menunggang sebuah sepeda motor dari jenis DKW NZ350, sementara di belakangnya adalah Panzerkampfwagen III "232"


 Panzerkampfwagen III "100" yang dikomandani oleh Oberleutnant Hans-Detloff von Cossel (Führer 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35) dalam gerak maju pasukan Wehrmacht di Rusia tahun 1941 (Unternehmen Barbarossa). Salah satu awaknya adalah Oberfeldwebel Otto Eidloth yang berdiri ketiga dari kiri dalam foto pertama, sementara Cossel sendiri berdiri di bawah sambil memakai kacamata hitam


 Dari kiri ke kanan: Leutnant der Reserve Hans-Georg Müller (Zugführer di 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division), Leutnant der Reserve Karl-Heinz Kremer (Zugführer di 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division) dan Hauptmann Hans-Detloff von Cossel (Chef 1.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division). Cossel mengenakan Kopfhörer (headphone) dan Kehlkopfmikrofon (mikrofon tenggorokan) di kepalanya, sementara Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang didapatnya tanggal 8 September 1941 tergantung di leher. Foto diambil sebelum sebuah serangan terhadap posisi Tentara Merah di Bolkhov bulan Juni/Juli 1942


 Para anggota Panzer-Regiment 35, unit lapis baja milik 4. Panzer-Division, berjemur menikmati udara musim panas Front Timur di dekat Orel, Rusia, tahun 1942. Dari kiri ke kanan: Major Meinrad von Lauchert (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Rudi Meyer (pangkat dan jabatan tidak diketahui), Stabsarzt Dr.med. Hans-Joachim Schulz-Merkel (Abteilungsarzt I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), dan Oberleutnant der Reserve Hans-Joachim von Koeckritz (jabatan tidak diketahui). Setidaknya tiga diantara mereka adalah Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes): Lauchert, Schulz-Merkel dan Koeckritz


 
Para peserta 12. Offizierslehrgang (pelatihan calon perwira ke-12) di Zossen bulan November 1942. Panzer-Regiment 35 mengirimkan bintara-bintara terbaiknya untuk mengikuti pelatihan disana. Untuk Panzertruppenschule Wünsdorf dikirim Thure von Boltenstern (kelahiran 15 Maret 1924) dan Helmut Staritz (29 Januari 1925); untuk Schule für Schnelle Truppen II Zossen dikirim Rüdiger Graf von Moltke (29 Juni 1924), Georg Schreyer (9 Agustus 1915) dan Georg Martin (5 Juli 1923). Untuk 13. Offizierslehrgang dikirim Ernst-August von Döring (7 September 1923) dan Marquardt von Neumann (15 September 1922). Mereka akan lulus dengan pangkat Leutnant. Dalam foto di atas Georg Martin berdiri nomor tiga dari kiri


 Para komandan pasukan dari Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division di medan perang Rusia, musim dingin awal tahun 1943. Dari kiri ke kanan: Hauptmann der Reserve Fritz-Rudolf Schultz (Chef 2.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Stabsarzt Dr.med. Hans-Joachim Schulz-Merkel (Truppenarzt I.Abteilung / Panzer-Regiment 35) dan Hauptmann Hans-Detloff von Cossel (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 35). Yang nungging di atas Panzerkampfwagen III di belakang adalah ajudan I.Abteilung / Panzer-Regiment 35, Oberleutnant Heinrich "Heinz" Burkhard


 Stabsarzt Dr.med. Hans-Joachim Schulz-Merkel (Truppenarzt I.Abteilung / Panzer-Regiment 35) nongkrong di atas Panzerkampfwagen III milik stabsabteilung tak lama setelah pertempuran di Kalyakorovsk (Rusia) usai, musim dingin awal tahun 1943. Schulz-Merkel adalah salah satu dari sangat sedikit perwira medis (Sanitätsoffizier) yang dianugerahi medali keberanian bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang dia dapatkan tanggal 23 Desember 1943!


Gerak maju barisan Panzerkampfwagen IV dari I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division menuju Seredina-Buda bulan Maret 1943. Seredina-Buda adalah salah satu desa di dekat hutan Bryansk (Rusia) yang menjadi salah satu markas terkuat Partisan (pasukan gerilyawan) Soviet. Pada bulan Maret 1943 pasukan Jerman melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah tersebut sebagai permulaan dan untuk memperlancar Unternehmen Zitadelle (dikenal dengan nama Pertempuran Kursk) yang digelar empat bulan kemudian. Rangkaian foto ini memperlihatkan sudut pengambilan gambar yang menarik: dari belakang, depan, dan di dalam panzernya sendiri!


Jamuan makan siang dalam sebuah perayaan I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division di Narishkino, Orel (Rusia), bulan Mei 1943. Menghadap kamera dari kiri ke kanan: Hauptmann Tommy Wilstermann (Chef 3.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Oberleutnant der Reserve Gerhard Georgi (Chef 4.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Major Hans-Detloff von Cossel (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Hauptmann der Reserve Hans-Georg Müller (Chef 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), dan Oberleutnant Heinrich "Heinz" Burkhard (Adjutant I.Abteilung / Panzer-Regiment 35). Georgi memakai Panzervernichtungsabzeichen di lengannya, sementara Müller baru saja diangkat sebagai komandan kompi ke-1. Di antara yang membelakangi kamera (dari kanan) adalah Oberzahlmeister Rehm (IVa Versorgungsoffizier I.Abteilung / Panzer-Regiment 35) dan Kriegsverwaltungsrat Rudi Mayer V(K)


 Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Heinrich "Heinz" Burkhard (Adjutant I.Abteilung / Panzer-Regiment 35), Major Hans-Detloff von Cossel (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 35) dan Hauptmann der Reserve Hans-Georg Müller (Chef 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35). Yang terakhir - bersama dengan seorang perwira lain - memakai kacamata hitam untuk mengatasi terik matahari yang menyengat di musim panas Front Timur. Tampaknya Cossel sedang berpidato dengan diiringi para perwiranya


 Oberleutnant Heinz Burkhard (Adjutant I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division) dan Major Hans-Detloff von Cossel (memakai Ritterkreuz, Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division) difoto di Orel tahun 1943. Foto atas diambil pada tanggal 1 Juli 1943 pada saat perayaan ulang tahun Major Cossel yang ke-27. Hanya berselang beberapa hari kemudian (22 Juli) sang komandan batalyon gugur dalam pertempuran


Major Hans-Detloff von Cossel (1 Juli 1916 - 22 Juli 1943) yang merupakan komandan I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division gugur dalam pertempuran antar tank di Shukowka, Orel (Rusia), tanggal 22 Juli 1943 selama berlangsungnya Operasi Kutuzov. Saat itu panzer yang ditungganginya dilempari granat oleh tentara Rusia sehingga terbakar. Panzerbesatzung: Tiga orang awaknya terbunuh (termasuk Cossel) sementara dua lagi selamat. Di latar belakang adalah dua kuburan awak Panzer Cossel yang gugur di hari yang sama: Obergefreiter Nikolaus Schuster (26 November 1921 - 22 Juli 1943) dan Feldwebel Berthold "Bertl" Cramer (30 April 1917 - 22 Juli 1943). Semua kuburan ini kelak diratakan kembali oleh pasukan Wehrmacht yang mundur demi menghindari dihancurkan atau dijarah oleh Tentara Merah. Kuburannya sendiri terletak di Kromy, Orel, di sebuah kebun buah-buahan yang terletak di kaki bukit


Foto ini kemungkinan besar diambil pada tahun 1943, dan memperlihatkan para perwira dari 4. Panzer-Division dalam sebuah jamuan makan. Menghadap kamera, dari kiri ke kanan: seorang Oberstleutnant tak dikenal, Oberst Clemens Betzel (Kommandeur Panzer-Artillerie-Regiment 103), Generalleutnant Dietrich von Saucken (Kommandeur 4. Panzer-Division), dan Oberst Dr.med.dent. Karl Mauss (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 33). Uniknya, Saucken dan Mauss menjadi dua dari hanya 27 orang di seantero Wehrmacht yang mendapatkan medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub Schwerter und Brillanten, Mauss urutan ke-26 (15 April 1945) dan Saucken ke-27 (8 Mei 1945)!


 Dari kiri ke kanan: Hauptmann der Reserve Fritz-Rudolf Schultz (Kommandeur I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division) dan Generalleutnant Dietrich von Saucken (Kommandeur 4. Panzer-Division). Foto ini diambil pada tanggal 21 April 1944, dalam acara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Hauptmann Schultz. Medali bergengsi tersebut diberikan setelah batalyon panzer pimpinan Schultz menghancurkan 19 tank Soviet pada tanggal 1 Agustus 1943, dilanjutkan dengan 26 tank pada tanggal 2 Agustus 1943, 13 tank tanggal 28 Agustus 1943, dan 22 tank tanggal 19 November 1943. Selain itu, batalyon ke-1 juga dianggap berhasil dalam pertempuran defensif di Desna, Dnieper dan sungai Ssosh, dilanjutkan dengan kesuksesan Operasi Nikolaus tanggal 21 Desember 1943 serta pertempuran defensif di Kalinkovitschi (8-29 Januari 1944)


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernes Kreuzes untuk Obergefreiter Lambert Loibl (Richtschütze 1.Kompanie/Panzergrenadier-Regiment 33) pada tanggal 9 Juni 1944 yang diberikan langsung oleh komandan pengganti 4.Panzer-Division, Oberst Clemens Betzel. Betzel nantinya juga mendapat giliran mendapatkan Ritterkreuz (5 September 1944) sebagai Generalmajor dan Eichenlaub #774 (11 Maret 1945) sebagai Generalleutnant. Yang terakhir dia terima hanya berselang 16 hari sebelum kematiannya di front pertempuran!


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diselenggarakan oleh 4. Panzer-Division pada tanggal 12 Agustus 1944. Divisionskommandeur Clemens Betzel (punggung menghadap kamera) menganugerahkan medali bergengsi tersebut kepada Bataillonsführer Kurt Schäfer (menghadap Betzel di sebelah kanan). Dari kiri ke kanan: Oberst Hans Christern (Kommandeur Panzer-Regiment 35), Generalmajor Clemens Betzel (Kommandeur 4. Panzer-Division), Oberstleutnant Gerlach von Gaudecker-Zuch (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 33), Oberstleutnant im Generalstab Peter Sauerbruch (Ia [Erster Generalstabsoffizier] 4. Panzer-Division), Hauptmann Wilhelm Westermann (Kommandeur Panzer-Aufklärungs-Abteilung 4), Major der Reserve Fritz-Rudolf Schultz (Kommandeur II.Abteilung / Panzer-Regiment 35), perwira tidak dikenal, Hauptmann Kurt Schäfer (Führer I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 33), serta perwira tidak dikenal lainnya


Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diselenggarakan oleh 4. Panzer-Division pada tanggal 12 Agustus 1944. Generalmajor Clemens Betzel (Kommandeur 4. Panzer-Division) menganugerahkan medali bergengsi tersebut kepada Hauptmann Kurt Schäfer (Führer I.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 33). Di belakang di antara Divisionskommandeur Betzel dan Bataillonsführer Schäfer adalah Oberstleutnant Gerlach von Gaudecker-Zuch (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 33), diikuti oleh Oberstleutnant im Generalstab Peter Sauerbruch (tertutup oleh Schäfer, Ia [Erster Generalstabsoffizier] 4. Panzer-Division) dan Hauptmann Wilhelm Westermann (Kommandeur Panzer-Aufklärungs-Abteilung 4) di sebelah kanannya



Baris depan dari Schützenpanzerwagen Sd.Kfz. 251/3 mittlerer Funkpanzerwagen, dari kiri ke kanan: Oberst Hans Christern (Kommandeur Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division) dan Oberstleutnant im Generalstab Peter Sauerbruch (Ia [Erster Generalstabsoffizier] 4. Panzer-Division). Foto ini diambil di Kantong Kurland pada tahun 1944. 4PzD bertempur di Latvia dan Kurland dari musim panas tahun 1944 s/d Januari 1945, ketika mereka dipindahkan ke Prusia Timur. Di wilayah inilah divisi Heer tersukses tersebut (bila patokannya adalah jumlah peraih Ritterkreuz) menyerah pada Tentara Merah pada bulan April 1945


General der Panzertruppe Dietrich von Saucken (kiri, Kommandierender General XXXIX. Panzerkorps) memberikan ucapan selamat kepada Generalmajor Clemens Betzel (Kommandeur 4. Panzer-Division) atas raihan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diterimanya pada tanggal 5 September 1944. Saucken sendiri adalah mantan komandan 4. Panzer-Division dalam tiga periode yang berlainan (27 Desember 1941 - 2 Januari 1942, 31 Mei 1943 - Januari 1944, dan Februari 1944 - 1 Mei 1944). Foto diambil di Front Latvia


Para Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz) dari 4. Panzer-Division berkumpul dalam acara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk Komandan Divisi mereka, Generalleutnant Clemens Betzel, dalam sebuah foto yang diambil pada tanggal 5 September 1944 di Latvia. Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant im Generalstab Peter Sauerbruch (Ia Erster Generalstabsoffizier 4. Panzer-Division. Ritterkreuz tanggal 4 Januari 1943), Oberfeldwebel Helmut Thierfelder (Zugführer in der 6.Kompanie / II.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 33. Ritterkreuz tanggal 4 September 1944), Hauptmann Wilhelm Westermann (Kommandeur Panzer-Aufklärungs-Abteilung 4. Ritterkreuz tanggal 15 September 1941), Oberst Ernst-Wilhelm Hoffmann (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 12. Ritterkreuz tanggal 4 September 1940 dan Eichenlaub tanggal 9 Juni 1944), General der Panzertruppe Dietrich von Saucken (Kommandierender General XXXIX. Panzerkorps yang juga merupakan mantan Komandan 4. Panzer-Division. Ritterkreuz tanggal 6 Januari 1942, Eichenlaub tanggal 22 Agustus 1943, Schwerter tanggal 30 Januari 1944, dan Brillanten tanggal 8 Mei 1945), Generalmajor Clemens Betzel (Kommandeur 4. Panzer-Division. Ritterkreuz tanggal 5 September 1944 dan Eichenlaub tanggal 11 Maret 1945), Oberst Gerlach von Gaudecker-Zuch (Kommandeur Panzergrenadier-Regiment 33. Ritterkreuz tanggal 8 Agustus 1944), Hans Christern (Kommandeur Panzer-Regiment 35. Ritterkreuz tanggal 31 Januari 1941), dan satu orang lagi yang tidak diketahui namanya


 Oberfeldwebel Johann Baichl (Zugführer di 5.Kompanie / II.Bataillon / Panzergrenadier-Regiment 33 / 4.Panzer-Division) di hari penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang berlangsung pada tanggal 23 Oktober 1944. Dia menerima medali kebanggaan tersebut langsung dari komandan 4. Panzer-Division yang membawahi Panzergrenadier-Regiment 33, Generalmajor Clemens Betzel. Di hari yang sama Baichl dianugerahi pula Nahkampfspange in Gold untuk prestasi mengagumkan: selamat dalam 50 hari pertempuran jarak dekat!

---------------------------------------------------------------------------

SOLDATEN

Unteroffizier Eduard "Edi" Achatz (lahir 22 Juni 1919 di Schönwald/Oberfranken) adalah anggota Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division yang telah menjadi "veteran" pergulatan hidup dan mati bahkan dari sejak masih bayi! Dia pernah tersiram air panas, terjatuh dari atap rumah, dan terkena lemparan batu-bata di kepala. Di pertempuran pertama yang dijalaninya tahun 1939 sebuah peluru menembus lengannya. Dalam pergulatan sengit di Stary Bychow sang supir panzer bertahan hidup sementara rekan-rekan di kiri kanannya berguguran tertembus peluru atau terpapar ledakan. Saat teman-temannya tenggelam ketika berusaha balik kembali ke wilayah yang dikuasai Jerman dengan menyeberangi sungai Dnieper, Achatz tertahan di pinggir sungai karena tak bisa berenang, dan inilah yang menyelamatkannya! Dia ditawan oleh pasukan Rusia yang membawanya ke Smolensk. Gerak maju pasukan Wehrmacht membawa mereka ke tempat itu, dan ledakan peluru artileri berdentuman di sekitar kota. Salah satunya jatuh persis di sel tempat Achatz ditawan dan melukai lehernya. Untunglah ternyata itu hanya granat asap! Dia berhasil dibebaskan, dan berhasil selamat sampai perang usai. Apakah setelah itu kisah pergumulannya dengan hidup dan mati berakhir? Tidak! Dia pernah kecelakaan saat mengendarai moped sehingga kakinya sempat mengalami lumpuh selama satu tahun. Selain itu, Achatz juga pernah mengalami kecelakaan di pabrik kimia tempatnya bekerja saat sebuah kontainer yang berisi bahan-bahan kimia berbahaya meledak di dekatnya. Dia menyelamatkan diri dengan loncat ke jendela, sehingga hanya satu jarinya yang patah! Masih banyak lagi kejadian "Close Call" lainnya yang dia alami, tapi semuanya tak pernah berhasil "membunuhnya"! Setidaknya sampai tulisan ini dibuat, 12 September 2014, dia masih hidup dan sehat walafiat di usianya yang telah menginjak 95 tahun! Medali dan penghargaan yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Panzerkampfabzeichen in Silber


Feldwebel Berthold "Bertl" Cramer (30 April 1917 - 22 Juli 1943) berpose di atas sebuah "Heckenspringer" yang dirampas dari tangan Rusia dalam Pertempuran Orel tahun 1942, sementara di belakangnya terparkir deretan Panzerkampfwagen III dari I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Cramer adalah fahrer (supir) panzer berpengalaman dari Meinrad von Lauchert serta Hans-Detloff von Cossel (keduanya adalah Ritterkreuzträger dari 4. Panzer-Division) yang telah terlibat dalam 125 operasi tank. Dalam Operasi Kutuzov di Kromy (Orel) bulan Juli 1943 dia kehilangan nyawanya bersama dengan Major Cossel dan Obergefreiter Nikolaus Schuster saat Panzerbefehlswagen III yang mereka tunggangi dilempari granat oleh tentara Rusia melalui lubang palka turet yang terbuka sekitar pukul 10:00 pagi. Jenazah ketiganya dikuburkan berdampingan tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat itu Cramer mempunyai seorang pacar dari Lüdenscheid yang sedang mengandung buang hatinya... Medali dan penghargaan yang diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse serta Panzerkampfabzeichen in Silber


 
Foto koleksi pribadi dari Naxos ini memperlihatkan Leutnant Rudolf Dusi dari Panzergrenadier-Regiment 33 / 4.Panzer-Division. Dia kehilangan tangan kanannya sebagai Unteroffizier di tahun 1943. Setelah sembuh dia kembali ke front tahun 1944 dan kemudian mendapatkan Nahkampfspange in Bronze. Hal ini hanya bisa menjelaskan satu hal: dia bertarung satu-lawan-satu melawan musuh dengan hanya menggunakan sebelah tangannya!



 Leutnant Werner "Amtswalter" Franke adalah Oberzahlmeister alias tukang bayar gaji di Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Meskipun notabene adalah perwira administrasi yang kesehariannya mengurusi duit gaji dan keperluan unit lainnya, Franke rupanya ingin juga mencicipi medan pertempuran demi mendapatkan medali keberanian (biasa disebut sebagai "Aksi Salib Baja"). Kesempatan tersebut datang saat terjadi konfrontasi melawan pasukan Rusia di wilayah antara Maladusha dan Andrejevka tanggal 14 November 1943 dan Franke diberi kepercayaan sebagai komandan sebuah panzer. Otto Eidloth yang satu panzer bersamanya menceritakan bagaimana Franke berkali-kali menongolkan kepalanya di lubang turet walaupun sudah berkali-kali diperingatkan. Franke hanya ngeles sambil berkata "aku tidak melihat apapun!". Ini karena dia tidak terbiasa melihat posisi sekitar dari dalam tank yang sempit yang memang membutuhkan latihan khusus sehingga memilih untuk melihat langsung di atas turet. Tak lama kemudian Franke terluka parah setelah terkena tembakan pasukan Rusia, dan meninggal setelahnya. Posisinya sebagai komandan panzer digantikan oleh Eidloth. Foto ini diambil di Orel bulan September 1942


 Leutnant Rolf Kaestel adalah seorang reservis yang ditempatkan di Aufklärungs-Abteilung 7 (motorisiert) / 7.Panzer-Division. Dia berpartisipasi dalam pelatihan tahun 1938 dan bergabung kembali dengan batalyonnya ketika perang pecah. Tidak terlalu jelas apakah dia terus bertempur sepanjang Perang Dunia II bersama dengan unitnya tersebut karena hanya dua halaman dari Wehrpaß-nya yang tersedia. Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Allgemeine-Sturmabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (Ostmedaille); serta Krimschild


 Leutnant Richard "King" König (11 Agustus 1915 - 4 Juli 1941) adalah Zugführer di 1.Kompanie / I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division yang gugur dalam pertempuran di Stary Bychow (Rusia) saat berlangsungnya Unternehmen Barbarossa. Dalam pertempuran yang sama, komandan kompinya Oberleutnant Hans-Detloff von Cossel mendapatkan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes. König merupakan seorang perokok berat yang bisa menghabiskan berpuluh-puluh batang rokok dalam sehari. Dia juga terkenal di seantero unitnya sebagai orang yang bisa memperagakan dengan sempuran pidato sang Führer Adolf Hitler! Tentu saja bakatnya tersebut hanya bisa dinikmati oleh teman-teman terdekatnya saja karena akan sangat berbahaya bila bocor keluar!


Feldwebel Friedrich Ludwig (10 November 1915 - 26 Agustus 1943) berasal dari 8.Kompanie / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Dia meninggal akibat kecelakaan tragis di hari yang sama saat dipromosikan dari Unteroffizier menjadi Feldwebel! Saat sedang melakukan penetrasi ke wilayah musuh di malam hari sepanjang 40km bersama dengan lima panzer lain di wilayah Ssewsk (Rusia), Ludwig tertidur di dalam panzernya dan, mungkin karena kecapekan, lupa mengikat badannya menggunakan strap agar tidak terkena efek guncangan saat tank sedang berjalan. Keesokan paginya baru diketahui bahwa dia telah meninggal oleh awak panzer lain saat badannya telah dingin dan matanya terbuka. Kemungkinan kepalanya tertumbuk ke lapisan baja tebal tank dan takdir Tuhan membuatnya langsung meninggal seketika! Mayatnya buru-buru dibungkus dengan kain terpal dan dikuburkan tanpa diberi penanda karena saat itu Leutnant Fritz Schneider (Chef 8.Kompanie) sadar bahwa mereka sedang berada di wilayah musuh. Jauh di kampung halaman di Jerman, putranya yang baru berusia tiga tahun tiba-tiba membawa mainan bebeknya ke stasiun kereta dan ketika ditanya hendak apa, dia menjawab "aku mau menunggu Papa!". Dalam foto di atas Unteroffizier Ludwig mengenakan Pelz und Leder Mütze (Topi Bulu dan Kulit) yang biasanya dikenakan oleh pilot-pilot Luftwaffe


Leutnant Georg Valentin Martin (5 Juli 1923 - 28 Desember 1944) dilahirkan di Würzburg dari ayah bernama Konrad Martin yang berprofesi sebagai tukang jagal. Dia bergabung dengan Wehrmacht tanggal 25 Oktober 1940 sebagai panzerschütze di Panzer-Ersatz-Abteilung 35. Setelah upacara pengambilan sumpah tanggal 4 November 1940, Martin ditugaskan di Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division. Dari hari pertama Unternehmen Barbarossa (22 Juni 1941) sampai dengan tanggal 26 September 1942 dia bertempur di Rusia, sebelum terluka oleh pecahan granat di lengan kiri bagian atas sehingga ditarik dari garis depan untuk mendapatkan perawatan. Setelah sembuh Martin menjadi instruktur pelatih di Panzer-Ersatz-Abteilung 35 (1 April 1943 - 10 Oktober 1943) sebelum kembali ke garis depan sebagai Zugführer (komandan peleton) di 4.Kompanie / Panzer-Regiment 35 (11 Oktober 1943 - 3 Desember 1943). Dari tanggal 4 Desember 1943 sampai dengan gugurnya dia di medan pertempuran Martin menjadi Zugführer di 8.Kompanie. Secara bertahap pangkatnya naik dari Gefreiter (1 Juli 1941), Unteroffizier (1 Oktober 1942), Feldwebel (1 Maret 1943), sampai Leutnant (1 April 1943). Medali dan penghargaan yang telah diraihnya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Juli 1941); Panzerkampfabzeichen in Silber (9 Juli 1941); Medaille Winterschlacht im Osten 1941/42 (1 September 1942); serta Verwundetenabzeichen in Schwarz (1 Oktober 1942)


 Unteroffizier Horst Pröbster dari Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division bermain kuda-kudaan di sela-sela waktu luang saat tidak ada pertempuran. Dia adalah komandan Panzerkampfwagen III "114" dalam Unternehmen Barbarossa, sementara awaknya adalah sebagai berikut: Fahrer Obergefreiter Krug, Ladeschütze Faber dan Richtschütze Fritz Schneider. Foto ini sendiri diambil tahun 1941


Oberleutnant Friedrich "Fritz" Schneider adalah perwira veteran dari Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division yang telah melewati begitu banyak pertempuran di berbagai front yang dilakoni oleh resimennya, utamanya di Front Timur. Berdasarkan keterangan dari rekan-rekan satu unitnya, dia adalah prajurit paling "rakus" di kompi pertama yang selalu dalam keadaan lapar, bahkan saat bertempur! Dia memulai karirnya dari 1.Kompanie, dan mengakhiri perang sebagai komandan 8.Kompanie. Setidaknya sampai bulan Maret 2014 sang perwira panzer veteran masih hidup dan sehat wal-afiat di usianya yang ke-93 tahun!



 Obergefreiter Nikolaus Schuster (26 November 1921 - 22 Juli 1943) adalah panzerfunker (operator radio tank) yang terbakar hidup-hidup di tanknya dalam pertempuran antar tank di Kromy, Rusia, tanggal 22 Juli 1943. Ikut tewas bersamanya komandan panzer Major Hans-Detloff von Cossel serta Feldwebel Berthold Cramer, sementara dua awak lain (Feldwebel Arno Seiler dan Oberleutnant Heinz Burkard) berhasil selamat. Dalam foto ini dia masih berpangkat Gefreiter dan mengenakan Pelz und Leder Mütze (Topi Bulu dan Kulit) di kepalanya. Insignia petir di lengannya menunjukkan bahwa dia adalah anggota Nachrichtentruppe yang mengurusi sandi dan komunikasi


 Feldwebel Arno Seiler adalah salah seorang awak panzer komandan I.Abteilung / Panzer-Regiment 35 / 4.Panzer-Division, Major Hans Detloff von Cossel. Dia merupakan salah satu dari dua orang yang selamat saat panzer yang ditungganginya terbakar setelah dilempar granat melalui palka turet yang terbuka dalam pertempuran antar tank di Kromy, Rusia, tanggal 22 Juli 1943. Yang tewas dalam peristiwa itu adalah Major Cossel, Obergefreiter Nikolaus Schuster dan Feldwebel Berthold Cramer, sementara yang selamat adalah Feldwebel Seiler dan Oberleutnant Heinz Burkard (Adjutant I.Abteilung). Inset adalah jam tangan yang diberikan oleh Cramer kepada Seiler karena "engkau selalu terlambat"! Seusai perang jam tangan ini nantinya diberikan kembali kepada keluarga Cramer yang masih hidup



Sumber :
Buku "Scouts Out: A History of German Armored Reconnaissance Units in World War II" karya Robert Edwards
Buku "The Face of Courage: The 98 Men Who Received the Knight's Cross and the Close-Combat Clasp in Gold" karya Florian Berger
Foto koleksi pribadi Hans-Jürgen Zeis
Foto koleksi pribadi Ian Jewison
Foto koleksi pribadi Robert "Bob" Edwards
www.berthold-cramer.blogspot.com
www.de.metapedia.org
www.facebook.com
www.fritz-schneider.blogspot.com
www.hans-mueller.blogspot.com
www.historicalwarmilitariaforum.com
www.panzerregiment35.blogspot.com
www.ritterkreuztraeger.blogspot.com
www.voncossel.blogspot.com

No comments: