Lukisan
karya seniman Jerman Hermann Otto Hoyer yang dibuat pada tahun 1937 ini
memperlihatkan saat Adolf Hitler menghipnotis para pendengarnya di ruang Leiber di Sterneckerbräu (München) dengan
pidato yang seakan meramalkan tentang masa depan kejayaan Nazi. Settingnya adalah di tahun 1920, sementara di tahun tersebut Hitler empat kali berpidato disini dengan tema "Nasionalisme" (9 Juni), "Situasi Politik" (16 Juni), "Spa dan Moskow" (28 Juli), serta "Masalah Finansial" (6 Agustus). Dalam lukisan ini, profilnya digambarkan seakan-akan sebagai seorang
"Messiah" diantara para muridnya. Judul lukisannya sendiri adalah "Am
Anfang war das Wort" (Pada mulanya adalah Kata) yang diambil dari ayat
pertama surat Yohanes di Perjanjian Baru: "Pada mulanya adalah
Kata/Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah"
Lukisan "Hitler au Front" (Hitler di Front) karya Emil Scheibe yang dibuat pada tahun 1942 ini memperlihatkan sekitar 30 prajurit Wehrmacht yang merubung Führer dengan muka penuh kegembiraan. Pada masa perang, para propagandis Nazi memang menggalakkan pemujaan terhadap Hitler dengan mentransformasikan sang Kanselir Jerman menjadi semacam pemimpin perang yang dipilih Tuhan untuk membawa Jerman menuju kemenangan. Lukisan di atas saat ini menjadi koleksi U.S. Army Center of Military History
Lukisan yang memperlihatkan saat Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menginspeksi panji-panji pasukan yang dibawa oleh para Fahnenträger (pembawa bendera). Di belakangnya adalah pasukan penjaga kehormatan Wehrmacht yang mengenakan Waffenrock (seragam parade)
Lukisan buatan tahun 1941 koleksi Haus der Deutschen Kunst München berjudul "Der Führer im Kampfgelände" (Sang Pemimpin di Medan Pertempuran) karya Conrad Hommel ini memperlihatkan Adolf Hitler yang dikelilingi oleh para jenderalnya. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Fedor von Bock, Generalfeldmarschall Wilhelm List, Reichsmarschall Hermann Göring, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch, Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt, Großadmiral Karl Dönitz, General der Flieger Karl-Heinrich Bodenschatz, dan Generaloberst Alfred Jodl
--------------------------------------------------------------------------------
POTRET
Lukisan Hitler karya Willy Exner (1888-1947) yang dibuat pada tahun 1936. Lukisan satu ini begitu populernya sehingga reproduksinya - yang dibuat oleh perusahaan percetakan Münich milik Heinrich Hoffmann - dipajang di sekolah-sekolah, kantor serta institusi Third Reich lainnya
Lukisan Adolf Hitler mengenakan kemeja partai berwarna coklat yang disebarluaskan di zaman Nazi dalam bentuk kartupos. Kemeja dengan warna ini sendiri dipilih karena murah dan banyak stoknya yang tersisa seusai Perang Dunia Pertama. Pada awalnya dia disiapkan untuk dipakai oleh para prajurit kolonial Jerman yang bertugas di tanah Afrika, tapi kemudian berhubung Jerman kalah perang dan negara-negara jajahannya lepas satu persatu, maka kemeja ini jadi tak terpakai dan dijual di pasaran
Lukisan Adolf Hitler berukuran 71cm x 100cm ini dibuat oleh pelukis pribadinya Heinrich Knirr berdasarkan foto terkenal yang dibuat oleh Heinrich Hoffmann pada tahun 1935. Begitu detail Knirr mengcopy foto buatan Hoffmann sehingga sampai lipatan yang hampir tak kelihatan di seragamnya pun dia rekonstruksi ulang! Lukisan ini dibuat dua versi, dan yang membedakannya hanyalah latar belakangnya: versi pertama dibuat pada tahun 1935 dengan latar belakang biru gelap, sementara versi kedua dibuat tahun 1936 dengan latar belakang merah
Bisa dibilang ini adalah pertama dan terakhir kalinya Hitler berpose untuk dilukis! Lukisan berukuran 106cm x 135cm ini dibuat oleh pelukis pribadi Hitler Heinrich Knirr di ruang makan Berghof Obersalzberg tahun 1936. Perlu diketahui bahwa SEMUA lukisan yang menampilkan Hitler yang dibuat semasa hidupnya merupakan hasil reproduksi dari foto, kecuali lukisan di atas. Dalam lukisan ini sendiri Sang Führer mengenakan jas sipil berwarna biru tua. Dia tampak jauh lebih santai ketimbang pose-pose di hampir semua lukisan dan foto potret yang memajang wajahnya. Latar belakang menampilkan panel kayu ruang makan Berghof, sementara warna hijau kursi di kanan sangat kontras dengan perabotan warna merah di kiri
Pada tahun 1937 Profesor seni Heinrich Knirr menerima kehormatan tertinggi saat lukisan ini, yang dibuatnya pada tahun 1937, dijadikan sebagai lukisan resmi Der Führer dalam acara pembukaan Große Deutsche Kunstausstellung (Pameran Seni Jerman Raya) tanggal 18 Juli 1937. Tidak diragukan lagi, pemilihan lukisan tersebut bisa terjadi karena posisinya sebagai pelukis pribadi Hitler serta kedekatan hubungannya dengan Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler) yang menjadi juri di acara pameran tersebut. Lukisan ini sendiri dipajang di Galllerie 13 sementara dua buah lukisan karya Knirr lainnya dipamerkan di Gallerie 1. Menyertai lukisan tersebut tercantum tulisan "Adolf Hitler, der Schöpfer des Dritten Reiches und Erneuerer der deutschen Kunst" (Hitler, sang Pencipta Reich Ketiga dan Pembaharu Seni Jerman)
Lukisan Adolf Hitler mengenakan seragam coklat partai dan jubah yang berukuran 144cm x 220cm ini dilukis oleh pelukis pribadinya Heinrich Knirr pada tahun 1938. Dalam lukisan seukuran orang dewasa ini mempunyai tinggi 188cm sementara tinggi aslinya adalah 176cm. Disini kita juga bisa melihat dua medali yang didapatkannya dalam Perang Dunia Pertama: Eisernes Kreuz I.Klasse (Agustus 1918) dan Verwundetenabzeichen in Schwarz (18 Mei 1918). Pin dasinya, meskipun kecil, memperlihatkan desain resmi tahun 1922 berbentuk elang dan swastika yang diwajibkan oleh Hitler untuk dipakai para anggota partai dalam acara parade resmi
Lukisan Adolf Hitler mengenakan seragam coklat partai dan jubah yang berukuran 120cm x 155cm ini dilukis oleh pelukis pribadinya Heinrich Knirr pada tahun 1939, dan terinspirasi dari lukisan yang dibuat tahun sebelumnya yang memperlihatkan Hitler mengenakan jubah. Meskipun paletnya lebih "hangat" dan jubahnya dilepaskan, tapi posenya sangat identik dan bahkan pemandangannya pun sama persis!
Sangat jarang foto atau lukisan yang memperlihatkan dengan jelas warna mata Hitler. Sang Führer mempunyai mata biru terang yang terkenal mempunyai efek hipnotis kepada siapapun yang menatapnya. Sekretaris Hitler Traudl Junge mengenang bahwa seringkali para tamu Hitler merasa kagum akan matanya yang tajam. Beberapa orang yang pernah bertemu dengan Hitler sendiri bersaksi bagaimana mata yang biru terang tersebut seakan mampu menatap tajam ke dalam hati dan, tatkala dia berbicara, matanya yang ikut menatap ke muka pendengarnya ikut menimbulkan efek "menyuruh tunduk" yang tak dapat dijelaskan secara nalar!
Lukisan "Hitler au Front" (Hitler di Front) karya Emil Scheibe yang dibuat pada tahun 1942 ini memperlihatkan sekitar 30 prajurit Wehrmacht yang merubung Führer dengan muka penuh kegembiraan. Pada masa perang, para propagandis Nazi memang menggalakkan pemujaan terhadap Hitler dengan mentransformasikan sang Kanselir Jerman menjadi semacam pemimpin perang yang dipilih Tuhan untuk membawa Jerman menuju kemenangan. Lukisan di atas saat ini menjadi koleksi U.S. Army Center of Military History
Lukisan yang memperlihatkan saat Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menginspeksi panji-panji pasukan yang dibawa oleh para Fahnenträger (pembawa bendera). Di belakangnya adalah pasukan penjaga kehormatan Wehrmacht yang mengenakan Waffenrock (seragam parade)
Lukisan buatan tahun 1941 koleksi Haus der Deutschen Kunst München berjudul "Der Führer im Kampfgelände" (Sang Pemimpin di Medan Pertempuran) karya Conrad Hommel ini memperlihatkan Adolf Hitler yang dikelilingi oleh para jenderalnya. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Fedor von Bock, Generalfeldmarschall Wilhelm List, Reichsmarschall Hermann Göring, Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel, Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch, Generalfeldmarschall Gerd von Rundstedt, Großadmiral Karl Dönitz, General der Flieger Karl-Heinrich Bodenschatz, dan Generaloberst Alfred Jodl
--------------------------------------------------------------------------------
POTRET
Lukisan Hitler karya Willy Exner (1888-1947) yang dibuat pada tahun 1936. Lukisan satu ini begitu populernya sehingga reproduksinya - yang dibuat oleh perusahaan percetakan Münich milik Heinrich Hoffmann - dipajang di sekolah-sekolah, kantor serta institusi Third Reich lainnya
Lukisan Adolf Hitler mengenakan kemeja partai berwarna coklat yang disebarluaskan di zaman Nazi dalam bentuk kartupos. Kemeja dengan warna ini sendiri dipilih karena murah dan banyak stoknya yang tersisa seusai Perang Dunia Pertama. Pada awalnya dia disiapkan untuk dipakai oleh para prajurit kolonial Jerman yang bertugas di tanah Afrika, tapi kemudian berhubung Jerman kalah perang dan negara-negara jajahannya lepas satu persatu, maka kemeja ini jadi tak terpakai dan dijual di pasaran
Lukisan Adolf Hitler berukuran 71cm x 100cm ini dibuat oleh pelukis pribadinya Heinrich Knirr berdasarkan foto terkenal yang dibuat oleh Heinrich Hoffmann pada tahun 1935. Begitu detail Knirr mengcopy foto buatan Hoffmann sehingga sampai lipatan yang hampir tak kelihatan di seragamnya pun dia rekonstruksi ulang! Lukisan ini dibuat dua versi, dan yang membedakannya hanyalah latar belakangnya: versi pertama dibuat pada tahun 1935 dengan latar belakang biru gelap, sementara versi kedua dibuat tahun 1936 dengan latar belakang merah
Bisa dibilang ini adalah pertama dan terakhir kalinya Hitler berpose untuk dilukis! Lukisan berukuran 106cm x 135cm ini dibuat oleh pelukis pribadi Hitler Heinrich Knirr di ruang makan Berghof Obersalzberg tahun 1936. Perlu diketahui bahwa SEMUA lukisan yang menampilkan Hitler yang dibuat semasa hidupnya merupakan hasil reproduksi dari foto, kecuali lukisan di atas. Dalam lukisan ini sendiri Sang Führer mengenakan jas sipil berwarna biru tua. Dia tampak jauh lebih santai ketimbang pose-pose di hampir semua lukisan dan foto potret yang memajang wajahnya. Latar belakang menampilkan panel kayu ruang makan Berghof, sementara warna hijau kursi di kanan sangat kontras dengan perabotan warna merah di kiri
Pada tahun 1937 Profesor seni Heinrich Knirr menerima kehormatan tertinggi saat lukisan ini, yang dibuatnya pada tahun 1937, dijadikan sebagai lukisan resmi Der Führer dalam acara pembukaan Große Deutsche Kunstausstellung (Pameran Seni Jerman Raya) tanggal 18 Juli 1937. Tidak diragukan lagi, pemilihan lukisan tersebut bisa terjadi karena posisinya sebagai pelukis pribadi Hitler serta kedekatan hubungannya dengan Heinrich Hoffmann (fotografer pribadi Hitler) yang menjadi juri di acara pameran tersebut. Lukisan ini sendiri dipajang di Galllerie 13 sementara dua buah lukisan karya Knirr lainnya dipamerkan di Gallerie 1. Menyertai lukisan tersebut tercantum tulisan "Adolf Hitler, der Schöpfer des Dritten Reiches und Erneuerer der deutschen Kunst" (Hitler, sang Pencipta Reich Ketiga dan Pembaharu Seni Jerman)
Lukisan Adolf Hitler mengenakan seragam coklat partai dan jubah yang berukuran 120cm x 155cm ini dilukis oleh pelukis pribadinya Heinrich Knirr pada tahun 1939, dan terinspirasi dari lukisan yang dibuat tahun sebelumnya yang memperlihatkan Hitler mengenakan jubah. Meskipun paletnya lebih "hangat" dan jubahnya dilepaskan, tapi posenya sangat identik dan bahkan pemandangannya pun sama persis!
Sangat jarang foto atau lukisan yang memperlihatkan dengan jelas warna mata Hitler. Sang Führer mempunyai mata biru terang yang terkenal mempunyai efek hipnotis kepada siapapun yang menatapnya. Sekretaris Hitler Traudl Junge mengenang bahwa seringkali para tamu Hitler merasa kagum akan matanya yang tajam. Beberapa orang yang pernah bertemu dengan Hitler sendiri bersaksi bagaimana mata yang biru terang tersebut seakan mampu menatap tajam ke dalam hati dan, tatkala dia berbicara, matanya yang ikut menatap ke muka pendengarnya ikut menimbulkan efek "menyuruh tunduk" yang tak dapat dijelaskan secara nalar!
Lukisan Adolf Hitler karya H. Funk ini dimuat dalam buku "Mein Buch zum Anschauen, Zeichnen, Lesen und Schreiben" (Bukuku untuk Dilihat, Digambar Dibaca dan Ditulis) karya Hans Brückl dan Ernst Kutzer, yang diterbitkan pada tahun 1941
No comments:
Post a Comment