Oberjäger Walter Möse (Zugführer di 13.Kompanie / Jäger-Regiment 49 / 28.Jäger-Division) menerima Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes dari tangan Generalleutnant Johann Sinnhuber (Kommandeur 28. Jäger-Division) tanggal 11 Maret 1943. Möse nantinya dianugerahi pula Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #390 pada tanggal 10 Februari 1944 sebagai Feldwebel dan Zugführer 13./Jäger-Regiment 49. Foto oleh Kriegsberichter Ebert
28 April 1943: Generalfeldmarschall Georg von Küchler (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Nord) menganugerahkan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes kepada Stabsfeldwebel Georg Jura (Führer 14.Kompanie / III.Bataillon / Jäger-Regiment 49 / 28. Jäger-Division), sebagai penghargaan atas keberanian luar biasa yang dipertontonkannya dalam pertempuran di wilayah Danau Ladoga. Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Freckmann
Dari kiri ke kanan: Generalleutnant Hermann von Recknagel (Kommandierender General XXXXII. Armeekorps), Oberst Oskar Roosen (Kommandeur Artillerie-Regiment 28 / 28.Jäger-Division), Major Kurt Winter (Kommandeur III.Bataillon / Jäger-Regiment 83 / 28.Jäger-Division), dan Generalmajor Gustav Heistermann von Ziehlberg (Kommandeur 28. Jäger-Division). Tidak ada keterangan kapan dan dimana foto ini diambil, tapi kemungkinan besar pada waktu kunjungan Recknagel ke markas 28. Jäger-Division yang berlangsung di bulan Juni 1944. Heistermann von Ziehlberg sendiri adalah salah satu dari sedikit perwira aktif di Wehrmacht yang mempunyai disabilitas (baca: hanya punya satu tangan)!
---------------------------------------------------------------
RITTERKREUZTRÄGER (PERAIH RITTERKREUZ)
Unteroffizier Ernst Fraps (31 Desember 1911 - 26 Januari 1943) yang berasal dari Sudetenland dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 18 Mei 1942 sebagai Obergefreiter di 2.Kompanie / Panzerjäger-Abteilung 28 / 28. Infanterie-Division. Nomor detasemennya (28) bisa kita lihat terpasang di schulterklappen yang dikenakannya. Disini Fraps mengenakan stahlhelm M40 single decal. Fraps lahir dari ayah seorang pekerja tambang yang kemudian beralih menjadi tukang jagal. Setelah masuk Wehrmacht bulan Desember 1940, Fraps yang merupakan mantan anggota Sturmabteilung (SA) ini sudah langsung menunjukkan kehandalannya di medan pertempuran dan telah mendapat Eisernes Kreuz II.Klasse hanya beberapa minggu setelah bergabung! Setelah pertempuran musim dingin yang melelahkan di Rusia (1941/1942), Fraps kembali dianugerahi Eisernes Kreuz I.Klasse (Maret 1942) setelah secara total berhasil menghancurkan 14 tank musuh mengandalkan senjata anti-tanknya. Puncak prestasinya terjadi dalam pertempuran di Semenanjung Kerch ketika Fraps dan unit kecilnya menahan habis-habisan serangan Soviet dari jarak dekat sekaligus membantu unit di sebelahnya dari jarak jauh! Meskipun hujan tembakan artileri menghantam posisi pertahanannya, secara pribadi Fraps menggulung lima tank musuh. Hal ini berulang di dua hari selanjutnya. Hari ketiga unit Fraps sudah hampir musnah, tapi manusia satu ini seakan mempunyai mental baja dan pantang menyerah. Senjatanya yang sudah rusak dia tinggalkan dan Fraps beralih ke meriam milik rekan seperjuangannya yang telah gugur. Total di tiga hari itu dia menghancurkan 11 tank Rusia! Atas alasan inilah dia mendapat Ritterkreuz. Sang "pejantan tangguh" ini gugur kurang dari satu tahun setelahnya dalam pertempuran di Mustolova dekat Danau Ladoga
---------------------------------------------------------------
Major im Generalstab Joachim Kuhn (2 Agustus 1913 - 6 Maret 1994) bergabung dengan Infanterie-Regiment 14 pada bulan Oktober 1932. Dia ikut serta dalam penyerbuan pasukan Jerman ke Polandia (1939), Prancis (1940), dan Uni Soviet (1941). Kuhn dipromosikan menjadi Hauptmann pada bulan Agustus 1940, Major di bulan Januari 1943, dan Major i.G. tanggal 20 April 1943. Dia menghabiskan sebagian masa tugas militernya sebagai perwira staff, termasuk sebagai bawahan Oberstleutnant Claus Graf von Stauffenberg di Generalstab des Heeres. Perkenalannya dengan sang perwira penentang Hitler membuat Kuhn ikut "terseret" ke dalam gerakannya, apalagi setelah dia bertunangan dengan salah seorang sepupu Stauffenberg. Pada tanggal 20 Juli 1944, Kuhn mendapatkan tugas untuk menyediakan salah satu bahan peledak yang nantinya digunakan untuk membom Führerbunker oleh Stauffenberg. Saat usaha percobaan untuk membunuh Hitler tersebut gagal, Kuhn pun ikut disasar. Pada waktu itu dia telah menjadi Kepala Operasi 28. Jäger-Division di Front Timur. Komandan Divisi Generalleutnant Gustav Heistermann von Ziehlberg mendapat perintah dari Berlin untuk segera mengirim Kuhn ke Jerman untuk diadili. Sang Divisionskommandeur kemudian memberitahu Kuhn tentang perintah tersebut. Karena mengetahui bahwa perwiranya cepat atau lambat akan dieksekusi, Heistermann von Ziehlberg memberi Kuhn kesempatan untuk pergi seorang diri ke hutan dan menembak dirinya sendiri sebagai sebuah penebusan atas apa yang telah dilakukannya. Tak dinyana, Kuhn malah memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur dan kemudian membelot ke pihak Rusia! Heistermann von Ziehlberg lah yang kemudian kena getahnya, karena dia dituduh telah mengabaikan perintah dan membantu pelarian Kuhn, sehingga kemudian ganti diadili lalu dieksekusi! Kuhn sendiri selamat sampai dengan akhir perang, dan kemudian tinggal di kampung halamannya, Berlin, yang pada saat itu telah menjadi bagian dari Jerman Timur, negara satelitnya Uni Soviet. Medali dan penghargaan yang telah diperolehnya: Eisernes Kreuz II.Klasse und I.Klasse (4 Juli 1940); Kriegsverdienstkreuz II.Klasse und I.Klasse; Verwundetenabzeichen in Schwarz; serta Allgemeines-Sturmabzeichen
Sumber :
Buku "Stauffenbergs Freund. Die tragische Geschichte des Widerstandskämpfers Joachim Kuhn" karya Peter Hoffmann
Foto koleksi pribadi HouweTrouwe www.audiovis.nac.gov.pl
www.flickr.com
www.forum.axishistory.com
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment