Saturday, April 5, 2014

Sd.Kfz.251 "Hanomag", Half'-Track Andalan Infanteri Jerman




Oleh : Waffen Armee

Sejarah
Pada Perang Dunia ke 2, militer Jerman menerapkan konsep perang Blitzkrieg yang sukses membuat Jerman menguasai Eropa. Dengan kombinasi dari konsentrasi kekuatan divisi tank, infanteri mekanis dan dukungan kekuatan udara, Jerman dengan cepat mengalahkan Polandia, Belanda, Belgia, Prancis dan negara-negara lainnya melalui taktik dan strateginya. Salah satu kendaraan yang menjadi icon tentara mekanis Jerman adalah half track Sd.Kfz.251 (Sonderkraftfahrzeug 251) yang juga sering dikenal sebagai "Hanomag". Kendaraan ini difungsikan oleh Jerman sebagai pengusung para panzergrenadiers yang merupakan infanteri mekanis Jerman agar dapat mengikuti mobilitas divisi tanknya.

Tank dan pesawat adalah peralatan militer yang mobil, dengan cepat dapat berpindah dari satu tempat ke tempat, akan tetapi infanteri bukanlah mesin yang dapat dipacu mengikuti pergerakan tank terus menerus. Selain membawa senjata dan perlengkapan masing-masing yang berbobot belasan kilogram, mereka seringkali harus melewati medan-medan berat di alam yang tentunya menguras tenaga. Menggunakan kendaraan pengangkut biasa di garis depan tentu memiliki resiko, selain tak dilengkapi armor, kendaraan yang rata-rata berpenggerak roda ini akan kesulitan melintasi medan berat yang biasa dilalui tank.

Karena itu militer Jerman memutuskan melengkapi infanteri mekanisnya dengan kendaraan angkut pasukan yang tak hanya dapat mengikuti mobilitas divisi lapis baja tetapi juga memiliki armor untuk melindungi infanefri yang dibawanya. Kendaraan ini akan mengikuti divisi lapis baja dan segera menurunkan infanterinya begitu terjadi kontak dengan lawan. Dengan demikian baik tenaga maupun kondisi infanterinya masih tetap terjaga hingga pertempuran terjadi.

Pabrikan Hanomag di Jerman menanggapi kebutuhan militer Jerman dengan membuat Sd.Kfz.251. Salah satu kendaraan yang terkenal saat Perang Dunia ke 2. Kendaraan ini seolah selalu tampil dimanapun tentara Jerman berada. Dengan fungsi dasar sebagai pengangkut pasukan, yang dikemudian hari Sd.Kfz.251 dapat juga menjalankan berbagai fungsi kendaraan militer lainnya. Diproduksi hingga 15.252 unit dari berbagai varian.

Sd.Kfz.251 didesain dan dibuat oleh pabrikan Hanomag Jerman untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan lapis baja pengangkut infanteri mekanis yang dapat melindungi infanteri dari tembakan peluru kaliber kecil ataupun pecahan artileri. Sd.Kfz.251 dilapisi armor dengan ketebalan bervariasi antara 6mm - 14,5mm, armor ini berbentuk plat-plat baja yang disusun menggunakan rivet di sekujur tubuhnya dengan penempatan sudut miring untuk menaikkan tingkat proteksi. Hanya saja Hanomag tidak melengkapi Sd.Kfz.251 dengan atap, sehingga masih rawan terhadap lemparan granat dari lawan ataupun serangan pesawat terbang. Untuk perlindungan dari serangan infanteri lawan dan fungsi memberi bantuan tembakan, Sd.Kfz.251 dilengkapi sepucuk senapan mesin MG34 atau MG42 dengan kaliber peluru 7,92mm. Pada penerapan di lapangan, seringkali sepucuk senapan mesin ditambahkan di bagian belakang yang dapat digunakan untuk menghalau pesawat lawan.

Sd.Kfz.251 menggunakan sistem half-track yang merupakan perpaduan roda ban depan yang difungsikan sebagai kemudi dan sistem rantai sebagai penggerak. Dengan menggunakan konsep ini, Sd.Kfz.251 dapat melintasi medan alam layaknya tank dan dikemudikan layaknya kendaraan beroda. Konsep ini terbukti lebih unggul daripada kendaraan beroda biasa pada jamannya.

Produksi Sd.Kfz.251 dimulai dari model A yang diproduksi tahun 1939 dan model B yang diproduksi tahun 1940. Keduanya memiliki ciri khas pada armor pelindung mesin depan yang berbentuk trapesium dan memiliki hatch untuk pendingin mesin. Model B kemudian menghilangkan vision slit di kompartemen infanteri. Model C yang diproduksi pertengahan tahun 1940 menggunakan bentuk armor pelindung mesin yang lebih simpel dibanding model A dan B. Model C diproduksi lebih banyak dari model sebelumnya, walaupun model C masih dianggap terlalu rumit untuk di produksi akan tetapi produksinya berlangsung hingga awal tahun 1943. Pada awal 1943 Hanomag kembali mendesain model baru, yakni model D yang menggunakan desain lebih simpel dan mengurangi jumlah plat-plat armor kecil. Perbedaan paling menyolok yang terlihat dari model A, B dan C terhadap model D adalah bentuk plat baja samping dan belakang, juga desain pintu belakang.

Bagian track penggerak Sd.Kfz.251 menggunakan slack track yang tidak memerlukan return rollers, masing-masing track dilengkapi bantalan karet. Sementara sistemnya menggunakan sistem overlapping dan interleaved wheels yang digunakan juga pada tank Panther, Tiger dan King Tiger. Sistem ini terbukti ampuh untuk membagi rata tekanan terhadap permukaan tanah, sehingga Sd.Kfz.251 di klaim memiliki kemampuan lintas medan lebih unggul dibanding half track buatan negara lain.
Akan tetapi kelemahan dari sistem ini adalah rumitnya penggantian (karena saling bertumpuk, sehingga terkadang bagian lain yang tidak rusak harus dilepas juga) dan lemah terhadap medan berlumpur atau bersalju, dimana lumpur atau salju masuk ke sela-sela roda dan mengering /membeku sehingga menyebabkan kemacetan roda.

Dalam penerapannya di lapangan Sd.Kfz.251 ternyata tak hanya berfungsi sebagai kendaraan pengusung infanteri panzergrenadiers. Setidaknya 23 varian dibuat dari basis standar pengusung infanteri, versi penyembur api, versi bersenjata meriam flak anti pesawat, versi bersenjata meriam anti tank dan lain-lain.
Variasi resmi yang tercatat :

Sd.Kfz. 251/1 - "Schützenpanzerwagen". Standard personnel carrier - versi dasar pembawa infantery
             251/1 I - versi Schutzenpanzerwagen dengan tambahan komunikasi radio.
           251/1 II - "Stuka zu Fuß"/Stuka zu fuss (Stuka berjalan). Versi peluncur roket Wurfkoerper kaliber 280mm / 320mm.
Sd.Kfz. 251/1 - "Falke". Versi pembawa peralatan deteksi infra merah, digunakan berpasangan dengan Sd.Kfz. 251/20 "Uhu".
Sd.Kfz. 251/2 - Schützenpanzerwagen Granatwerfer. Versi pengusung mortir GrW34 kaliber 81mm.
Sd.Kfz. 251/3 - "Funkpanzerwagen" / mittlere Kommandopanzerwagen. Versi komando dengan peralatan komunikasi radio. (Model C & Model D)
Sd.Kfz. 251/4 - Schützenpanzerwagen für Munition und Zubehör des leIG18. Versi penarik meriam PaK 38, PaK 40 dan leFH 18.
Sd.Kfz. 251/5 - Schützenpanzerwagen für Pionierzug. Versi kendaraan Assault Engineer.
Sd.Kfz. 251/6 - mittlere Funkpanzerwagen (Kommandopanzerwagen). Versi komando dengan kelengkapan peta, cipher dan mesin pengkode.
Sd.Kfz. 251/7 - Pionierpanzerwagen. Versi kendaraan Assault Engineer yang dilengkapi jembatan serang di sisi kanan kirinya.
Sd.Kfz. 251/8 - Krankenpanzerwagen. Versi ambulan yang dapat memuat 8 pasien dengan tempat duduk atau 4 pasien dengan tempat duduk dan 2 dengan berbaring.
Sd.Kfz. 251/9 - "Stummel" Schützenpanzerwagen (7.5 cm KwK37). Versi bersenjata meriam tekanan rendah L/24 75mm yang merupakan meriam tank StuG III.
Sd.Kfz. 251/10 - Schützenpanzerwagen (3.7 cm PaK). Versi bersenjata meriam anti tank PaK 36 kaliber 37mm, ditujukan untuk bantuan tembakan.
Sd.Kfz. 251/11 - Fernsprechpanzerwagen. Versi pembawa dan pemasang kabel telepon.
Sd.Kfz. 251/12 - Messtrupp und Gerätpanzerwagen. Versi pengintai untuk unit artileri.
Sd.Kfz. 251/13 - Schallaufnahmepanzerwagen. Versi perekam suara untuk unit artileri.
Sd.Kfz. 251/14 - Schallaufnahmepanzerwagen. Sama dengan Sd.Kfz.251/13.
Sd.Kfz. 251/15 - Lichtauswertepanzerwagen. Versi Flash spotting carrier untuk unit artileri.
Sd.Kfz. 251/16 - Flammpanzerwagen. Versi penyembur api yang dilengkapi dua peralatan penyembur api.
Sd.Kfz. 251/17 - Schützenpanzerwagen (2 cm). Versi pembawa senjata anti pesawat KwK38 kaliber 2cm.
Sd.Kfz. 251/18 - Beobachtungspanzerwagen. Versi observasi artileri, untuk melihat hasil tembakan artileri.
Sd.Kfz. 251/19 - Fernsprechbetriebspanzerwagen. Telephone exchange vehicle.
Sd.Kfz. 251/20 - Schützenpanzerwagen (Infrarotscheinwerfer). Versi pembawa lampu sorot infra merah berdiameter 60cm. Pertama kali digunakan tahun 1944 dan dijuluki "Uhu" atau Burung Hantu. Digunakan membantu tank Panther yang memiliki peralatan infra merah, karena lampu sorot infa merah milik Pather memiliki jangkauan terbatas.
Sd.Kfz. 251/21 - Schützenpanzerwagen (Drilling MG151s). Versi pembawa tiga buah senjata anti pesawat MG151 yang dirakit menjadi satu. Versi awalnya menggunakan kaliber 15mm lalu diganti dengan kaliber 20mm.
Sd.Kfz. 251/22 - 7.5 cm PaK40 L/46 auf Mittlerer Schützenpanzerwagen. Versi pemburu tank yang dilengkapi meriam anti tank PaK 40 kaliber 75mm.
Sd.Kfz. 251/23 - 2 cm Hängelafette 38 auf Mittlerer Schützenpanzerwagen. Versi pengintai yang dilengkapi kubah yang sama dengan kubah Sd.Kfz.234/1.

Spesifikasi
Tipe : Half-track armored personnel carrier
Negara asal : Jerman
Tahun Operasional : 1939-1945.
Operator : Nazi Jerman, Rumania, Hungaria
Periode : Perang Dunia II
Berat : 7.81 ton
Panjang : 5.80 m
Lebar : 2.10 m
Tinggi : 1.75 m
Awak : 2 + 10 
Lapis baja : 6-14.5 mm
Senjata utama : MG 34 / MG 42 (varian dasar)
Senjata sekunder : MG 34 / MG 42 (varian dasar)
Mesin : Maybach HL 42 6-cylinder petrol engine 100 PS (99 hp, 74 kW)
Power/weight : 12.8 hp/ton
Suspensi : Half track
Jarak tempuh maksimal : 300 km
Kecepatan : 52.5 km/jam

Catatan
-Sd.Kfz.251 sering dijuluki Hanomag oleh tentara Jerman maupun Sekutu. Hanomag sebenarnya adalah nama pabrik pembuatnya.

-Awalnya Sd.Kfz.251 model A-C dicat abu-abu gelap oleh pabrikan sebagai warna standar militer. Kemudian selanjutnya model C dan D dicat kuning tua. Pengaplikasian kamuflase biasanya oleh unit-unit lapangan dengan kamuflase masing-masing, sehingga banyak ragam kamuflase Sd.Kfz.251 yang bisa ditemui.

-Track Sd.Kfz.251 dibuat dari material yang berkualitas dan dilengkapi bantalan karet menjadikan track ini awet dan tahan lama, walaupun harus ditebus dengan biaya produksi yang mahal.

-Alasan Sd.Kfz.251 yang diberi persenjataan baik anti pesawat maupun anti tank selain karena Sd.Kfz.251 mampu dimodifikasi sesuai kebutuhan. Alasan lainnya adalah karena modifikasi pada Sd.Kfz.251 lebih murah dibandingkan memproduksi tank seperti Flakpanzer Wilberwind maupun Panzer IV, walaupun harus dibayar dengan kelemahan armor Sd.Kfz.251 yang tipis.

-Walaupun diproduksi massal, namun jumlah Sd.Kfz.251 yang ada tidak mencukupi untuk seluruh infanteri. Panzergrenadiers yang merupakan infanteri mekanis sering kali menumpang pada tank-tank yang ada, hal ini terjadi juga pada sekutu.

-Sering kali orang mengira Sd.Kfz.251 adalah versi sasis panjang dari Sd.Kfz.250, walaupun mirip tapi Sd.Kfz.251 dan Sd.Kfz.250 berbeda pabrikan dan desainernya. Sd.Kfz.250 dibuat dan didesain oleh pabrikan Demag, sementara Sd.Kfz.251 dibuat dan didesain oleh pabrikan Hanomag.

-Amerika juga memiliki halftrack, yakni M3 Halftrack. Dari segi jumlah M3 jauh lebih banyak dibanding Sd.Kfz.251. M3 beserta variannya diproduksi hingga 43.000 unit, jauh lebih banyak dari Sd.Kfz.251 yang diproduksi 15.252 unit. M3 diadopsi dari desain truk yang diubah menjadi Halftrack, selain itu M3 tidak memiliki armor seperti Sd.Kfz.251.

-Kedua roda depan Sd.Kfz.251 hanya berfungsi sebagai pengarah kendaraan dan tidak memiliki daya gerak dari mesin.

-Diluar itu Cekoslovakia juga memproduksi Sd.Kfz.251 yang dibuat di pabrikan Praga dan Tatra setelah Perang Dunia ke 2 selesai. yang kemudian diberi destinasi OT-810. Berbeda dengan Sd.Kfz.251, OT-810 dilengkapi armor atap dan memiliki mesin diesel berpendingin air. 2400 unit OT-810 telah diproduksi untuk militer Cekoslovakia hingga tahun 1980.

-Jika Jerman dan Amerika punya halftrack, Inggris lebih percaya pada Universal Carrier yang menggunakan full track. Soviet? Negara dengan jutaan tentara darat ini tak menggunakan half track untuk kebutuhan angkut infanterinya, hanya tersedia pilihan truk biasa atau menumpang di tank-tank yang ada. Banyak tank Soviet yang kanan kiri sasis dan turretnya dilas batangan besi yang berfungsi untuk pegangan para infanteri Soviet yang menumpang.



No comments: