Friday, December 5, 2014

Foto Mayat Tentara Jerman yang Terbunuh (KIA) dalam Pertempuran di Front Timur

Untuk melihat jumlah total korban Jerman dalam Perang Dunia II bisa dilihat DISINI


Seorang awak senjata PaK 37 (Panzerabwehrkanone 37) berlutut di depan kawannya yang baru saja tertembak telak di bagian kepala (headshot!) dalam pertempuran di Polandia bulan September 1939. Ada beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh si prajurit (medis?) tersebut, meskipun nyolong bukan salah satu di antaranya: memeriksa denyut nadi di tangan; mencopot erkennungsmarke (dog tag); atau memberikan pertolongan pertama. Yang jelas, dari ekspresi di mukanya, si prajurit Jerman yang tergeletak di tanah kemungkinan sudah tak bernyawa


 Seorang prajurit Jerman tergeletak tak bernyawa di padang alang-alang Front Timur. Tampaknya dia telah mati selama beberapa waktu, yang terlihat dari berkerubungnya lalat di sekujur tubuhnya. Sang Landser malang mengenakan seragam M40 serta kantung peluru (Patronentasche) di ikat pinggangnya, yang menandakan bahwa dia adalah prajurit infanteri. Ketiadaan hoheitsabzeichen (lambang elang) di atas saku kanannya menunjukkan bahwa dia bukanlah anggota Heer melainkan anggota Waffen-SS


Prajurit muda Heer yang baru dipromosikan menjadi perwira ini gugur dalam pertempuran di Front Timur, dan dia seakan-akan sedang tidur saat dalam keadaan tergeletak tak bernyawa di peti kayu sebelum dikuburkan! Bila memungkinkan, biasanya pihak Wehrmacht akan menggunakan peti kayu untuk prajurit-prajurit mereka yang terbunuh di medan pertempuran dan menguburkannya dengan mengenakan seragam yang bersih. Dari foto saat masa hidupnya (saat masih berpangkat Feldwebel), diketahui bahwa dia adalah veteran pertempuran di Krimea (dari Krimschild di lengannya), juga telah mendapatkan pita Eisernes Kreuz II.Klasse; DRL Sportabzeichen, Allgemeines-Sturmabzeichen serta Verwundetenabzeichen in Schwarz. Saat seorang prajurit Wehrmacht meninggal maka biasanya medali yang telah dia peroleh akan diambil untuk dikirimkan pada keluarga mendiang di tanah air melalui pos. Disini kita melihat bahwa seragam yang dipakaikan di jenazahnya sudah "bersih" dari medali, kecuali pita Eisernes Kreuz II.Klasse yang memang dijahitkan pada seragam untuk pemakaian sehari-hari sementara medali aslinya disimpan (dikenakan secara penuh hanya pada saat hari penganugerahan atau momen-momen besar tertentu saja)


Mayat-mayat tentara Jerman yang bergelimpangan di depan perbatasan kota Moskow, Rusia, dalam gerak mundur awal tahun 1942. "Pertempuran Moskow" adalah nama yang diberikan para sejarawan Soviet untuk menyebut sebuah pertempuran yang berkecamuk di wilayah seluas 600km, yang penting secara strategis dan berlangsung antara tanggal 2 Oktober 1941 s/d 7 Januari 1942. Pertempuran ini merupakan titik balik dalam Operasi Barbarossa (penyerbuan Jerman terhadap Rusia), dimana 174.000 - 400.000 prajurit Wehrmacht menjadi korban kebrutalannya (tewas, terluka, hilang, tertangkap)


 Hal yang tidak anda temukan setiap hari: mayat seorang tentara Jerman yang sudah membeku ini ditancapkan di pinggir sebuah jalan oleh pihak Rusia sebagai sebuah rambu dadakan di dekat front pertempuran! Uni Soviet tahun 1942. Terlihat bahwa sepatunya sudah dicopot, suatu hal yang biasa bagi pihak yang berperang untuk melucuti mayat lawannya ketika pasokan suplai ke garis depan menipis! Kisah lain menyebutkan bahwa sekelompok prajurit Jerman yang sedang berpatroli di front depan di musim dingin menemukan 20 orang tentara Rusia berdiri membeku tanpa nyawa! Hal ini begitu mengejutkan sehingga mereka pada awalnya menyangka bahwa prajurit-prajurit Rusia itu masih hidup!


"Ich hatt' einen Kameraden" (Saya punya Rekan Seperjuangan) adalah sebuah lagu sendu yang berasal dari tahun 1809 dan biasanya dinyanyikan di upacara pemakaman. Lagu ini masih dinyanyikan oleh Angkatan Bersenjata Jerman sampai saat ini. Bekas perban dan kain yang berserakan menunjukkan bahwa sebelumnya telah dilakukan upaya untuk menyelamatkan nyawa si prajurit malang, tapi... dran sein (waktunya telah tiba). Di dekatnya sekelompok prajurit dari 389. Infanterie-Division sedang menunggu perintah untuk bergerak. Di akhir bulan September 1942, 6. Armee telah kehilangan 7.700 orang prajuritnya yang terbunuh dan 31.000 lainnya luka-luka. Paulus telah kehilangan 10% dari anakbuahnya, dan tetap dia masih belum bisa menyingkirkan secara tuntas perlawanan gigih pasukan Rusia yang terkepung di Stalingrad. Padahal yang terburuk belum lagi dimulai: perebutan distrik industri di kota tersebut


Mayat-mayat tentara Jerman yang tewas dalam neraka di Stalingrad. Pertempuran Stalingrad, yang terjadi pada 23 Agustus 1942 hingga 2 Februari 1943, merupakan pertempuran sengit antara Jerman dan sekutunya melawan Uni Soviet, memperebutkan kota Stalingrad (yang sekarang bernama Volgograd). Pertempuran ini dianggap sebagai titik balik Perang Dunia II, dan sebagai pertempuran paling berdarah sepanjang sejarah, dimana 1,5 juta orang lebih terbunuh dari kedua pihak! Kedua pihak bertempur dengan brutal dan tidak memperdulikan korban warga sipil. Pertempuran ini terdiri dari beberapa fase, yaitu pengepungan Jerman terhadap Stalingrad, pertempuran dalam kota, serangan balik Soviet, serta pengepungan serta penghancuran kekuatan-kekuatan Poros di sekitar Stalingrad, yang ditulangpunggungi oleh 6. Armee Jerman pimpinan Generalfeldmarschall Friedrich Paulus


 Takdir yang bisa menimpa setiap prajurit dimanapun: terbunuh di medan pertempuran. Seperti halnya tentara Jerman yang mati membeku di Stalingrad ini. Begitu brutalnya situasi peperangan disana sehingga tidak diketahui apakah si tentara malang mati oleh karena tembakan peluru, luka-lukanya, musim dingin atau kelaparan! Tragisnya, seseorang (yang kemungkinan besar prajurit Rusia) tampaknya telah bermain-main dengan mayat si tentara. Mukanya dihantam dengan tiga tusukan bayonet, dengan salah satu di antaranya membelah kulit di rahang kirinya!


Ekspresi kematian seorang Obergefreiter dari Wehrmacht yang tewas membeku di Stalingrad bulan Februari 1943. Foto oleh Sergey Strunnikov yang diambil dari album “Stalingrad. February-March 1943“. Mayat-mayat pasukan yang gugur dalam Pertempuran Stalingrad, baik pihak Jerman maupun Rusia, kebanyakan tidak dikuburkan. Mereka ditumpukkan di sebuah lubang untuk kemudian dibakar dengan menggunakan bensin demi mencegah tersebarnya penyakit menular




Sumber :
Sumber :
Buku "Time-Life Books World War II: Liberation" oleh Martin Blumenson
Buku "Waffen-SS Im Westen" terbitan tahun 1941

Buku "World War II in Photographs" terbitan Carlton Books
Foto koleksi NARA

Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi 
Foto koleksi pribadi Christian Ankerstjerne 
Foto koleksi pribadi William "Bill" Petz
Foto koleksi pribadi Marco Marzilli
Foto koleksi pribadi PanzerV
Foto koleksi pribadi Remy Spezzano
Foto koleksi pribadi Todd Gylsen

www.albumwar2.com
www.allworldwars.com
www.archives.gov
 
www.azski.com
www.bbs.voc.com.cn
www.boards.ie

www.commons.wikimedia.org 
www.defendingarnhem.com 
www.dickstodghill.com
www.digitalmindsoft.eu
www.forum.axishistory.com

www.histomil.com
www.history.army.mil

www.incredibleimages4u.blogspot.com 
www.iwm.org.uk
www.life.com
www.panzerworld.net
www.sa-kuva.fi
www.stolly.org.uk
www.strijdbewijs.nl 
www.wehrmacht-awards.com
www.worldwartwozone.com
www.ww2incolor.com
www.ww2photomuseum.com
www.ww2today.com

No comments: