

Sedikit informasi, meskipun namanya adalah feldbett (kasur lapangan), prajurit Wehrmacht jarang memanfaatkannya untuk molor. Selama masih ada 'sarana' lain, maka mereka akan menggunakan itu. Ketika tempat tidur darurat dibutuhkan (misalnya untuk pasukan penjaga garnisun di garis belakang dimana kasur biasa atau rumah warga sipil tidak diketemukan), maka mereka akan tidur di tumpukan jerami beralaskan selembar matras atau sepotong papan yang ditutupi selimut. Di lapangan, prajurit biasa tidur di rumah-rumah, bangunan tambahan, parit perlindungan, di tempat terbuka, atau kadang di atas tanah di dalam tenda Zeltbahn mereka.
Penggunaan feldbett untuk tidur tampaknya hanya terbatas di rumah sakit lapangan (Feldlazaret) saja, meskipun sebenarnya alat ini begitu praktis dan mudah dibawa-bawa karena bisa dilipat.
Bagaimana dengan di barak? Disini prajurit Wehrmacht menggunakan kasur tingkat (kayak balita aja!) yang dapat terdiri dari 2 sampai 3 tingkat dan terbuat dari bahan metal atau kayu. Seprai kasur sebenarnya adalah "bezug" yang dikenakan di luar selimut wol untuk alasan kesehatan, dan biasanya seprai semacam ini berwarna putih.
Penggunaan feldbett untuk tidur tampaknya hanya terbatas di rumah sakit lapangan (Feldlazaret) saja, meskipun sebenarnya alat ini begitu praktis dan mudah dibawa-bawa karena bisa dilipat.
Bagaimana dengan di barak? Disini prajurit Wehrmacht menggunakan kasur tingkat (kayak balita aja!) yang dapat terdiri dari 2 sampai 3 tingkat dan terbuat dari bahan metal atau kayu. Seprai kasur sebenarnya adalah "bezug" yang dikenakan di luar selimut wol untuk alasan kesehatan, dan biasanya seprai semacam ini berwarna putih.
Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.wehrmacht-awards.com
No comments:
Post a Comment