50 buah Panzerkampfwagen VI Tiger B pertama yang dibuat oleh Henschel dipasangi kubah hasil desain Porsche karena kubah tersebut sudah diproduksi duluan dan rencananya akan dipasang di VK 45.02 (P) yang kemudian tidak jadi diproduksi karena order pembeliannya dibatalkan oleh Wehrmacht. Tank kelas berat satu ini masih belum dilengkapi oleh peralatan dan tali tambang untuk keperluan perawatan. Selain itu, pelindung roda rantainya juga tidak dipasang dan lapisan bajanya tidak bersalut Zimmerit. Hal ini mengindikasikan bahwa Königstiger di atas masih dalam masa percobaan di Panzerversuchsstation (gelanggang pengujian tank) Henschel yang berlokasi di Haustenbeck
Panzerkampfwagen VI Tiger II (Königstiger) #114 dengan turet Porsche milik Leutnant Alfred Rubbel (1.Kompanien/schwere-Heers-Panzer-Abteilung 503) diparkir di bawah pohon rindang sebagai perlindungan dari serangan udara Sekutu. Lokasinya adalah taman Château Canteloup, 15km sebelah timur Caen, Normandia (Prancis), tanggal 16 Juli 1944. Foto oleh Kriegsberichter Wolfgang Vennemann (KBZ Ob. West)
Panzerkampfwagen VI Tiger II (Königstiger) #114 dengan turet Porsche milik Leutnant Alfred Rubbel (1.Kompanien/schwere-Heers-Panzer-Abteilung 503) diparkir di bawah pohon rindang sebagai perlindungan dari serangan udara Sekutu. Lokasinya adalah taman Château Canteloup, 15km sebelah timur Caen, Normandia (Prancis), tanggal 16 Juli 1944. Foto oleh Kriegsberichter Wolfgang Vennemann (KBZ Ob. West)
Barisan Königstiger yang menggetarkan dari 3.Kompanie/sschwere SS-Panzer-Abteilung 503 dalam sebuah parade di lapangan latihan Sennelager Paderborn sebelum diberangkatkan ke Budapest, Hungaria, September 1944. Acara ini ikut direkam pula dalam Die Deutsche Wochenschau dan videonya bisa anda lihat di bawah!
Pada
tanggal 12 Oktober 1944 schwere Panzer-Abteilung 503 dikirim ke
Hungaria untuk mendongkrak kekuatan pasukan Jerman yang berada disana
sekaligus mendukung Ferenc Szálasi dan gerakan Nyilaskeresztes (Arrow
Cross) dalam usaha kudeta terhadap pemerintahan Hungaria yang bermaksud
untuk menyerah pada Uni Soviet. Foto yang diambil tanggal 15 Oktober
1944 ini memperlihatkan sebuah Panzerkampfwagen VI Tiger II Ausf.B
(Königstiger) "223" sedang bertugas jaga di Várhegy (Kastil Bukit) yang
menghadap sungai Danube di Budapest
Foto close-up dari sebuah Panzerkampfwagen VI Ausf.B Königstiger milik schwere Panzer-Abteilung 503 di Budapest (Hungaria) bulan Oktober 1944 selama berlangsungnya Unternehmen Panzerfaust. "Kubah" besar di bawah meriam kaliber 88mm adalah ventilator dari kompartemen tempur tank. Kita juga bisa melihat dengan jelas pasta anti-magnetik Zimmerit yang dipasang di bagian turet Henschel. Foto oleh Kriegsberichter Keiner
Foto hasil jepretan Kriegsberichter Faupel ini memperlihatkan Panzerkampfwagen VI Ausf.B Tiger II (Sd.Kfz.182) "Königstiger" dengan turmnummer '200' yang sedang melewati barikade yang dipasang oleh pihak musuh di Bécsi kapu (Gerbang Wina), Kastil Buda. Foto ini sendiri diambil sewaktu berlangsungnya Unternehmen Panzerfaust di Budapest, Hungaria, pada tanggal 15 Oktober 1944. Orang dengan tanda 'X' yang nongkrong di atas tank milik schwere Panzer-Abteilung 503 tersebut adalah SS-Sturmbannführer der Reserve Otto Skorzeny (Kommandeur SS-Jagdverbände), sementara yang nongkrong di atas cupola adalah Hauptmann Wolfram von Eichel-Streiber (Chef 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 503). Selain itu, prajurit yang memakai FJ-helm di sebelah kanan adalah anggota dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600. Atas prestasinya dalam operasi militer untuk memastikan Hungaria tetap berpihak pada Jerman tersebut, Skorzeny dipromosikan menjadi SS-Obersturmbannführer der Reserve keesokan harinya
Pada tanggal 12 Oktober 1944 schwere Panzer-Abteilung 503 dikirim ke Hungaria untuk mendongkrak kekuatan pasukan Jerman yang berada disana sekaligus mendukung Ferenc Szálasi dan gerakan Nyilaskeresztes (Arrow Cross) dalam usaha kudeta terhadap pemerintahan Hungaria yang bermaksud untuk menyerah pada Uni Soviet. Dalam operasi militer tersebut, kompi kedua dari sPz.Abt.503 ikut serta dalam pengambilalihan ibukota Budapest pada tanggal 15-16 Oktober, dan salah satu dari Königstiger milik kompi tersebut - yang bernomor kubah "234" - terlihat dalam foto yang diabadikan oleh Kriegsberichter Faupel ini. Di latar belakang kita bisa melihat muka bangunan dari József főhercegi palota (istana Erzherzog Joseph) yang menghadap ke lapangan St. George. Bangunan ini sendiri - yang merupakan bagian dari komplek Kastil Buda - sekarang sudah tidak ada lagi karena rusak berat akibat perang dan kemudian diratakan dengan tanah pada tahun 1960. Hal lain yang menarik adalah para prajurit SS ini, yang mengenakan celana dari jenis 'reithose' berlapis karet yang biasa dikenakan oleh penunggang kuda atau pasukan kavaleri. Ini karena mereka berasal dari 22. SS-Freiwilligen-Kavallerie-Division "Maria Theresia" yang anggota-anggotanya sebagian besar diambil dari para sukarelawan 'volksdeutsche' (keturunan Jerman) asal Hungaria
Foto close-up dari sebuah Panzerkampfwagen VI Ausf.B Königstiger milik schwere Panzer-Abteilung 503 di Budapest (Hungaria) bulan Oktober 1944 selama berlangsungnya Unternehmen Panzerfaust. "Kubah" besar di bawah meriam kaliber 88mm adalah ventilator dari kompartemen tempur tank. Kita juga bisa melihat dengan jelas pasta anti-magnetik Zimmerit yang dipasang di bagian turet Henschel. Foto oleh Kriegsberichter Keiner
Foto hasil jepretan Kriegsberichter Faupel ini memperlihatkan Panzerkampfwagen VI Ausf.B Tiger II (Sd.Kfz.182) "Königstiger" dengan turmnummer '200' yang sedang melewati barikade yang dipasang oleh pihak musuh di Bécsi kapu (Gerbang Wina), Kastil Buda. Foto ini sendiri diambil sewaktu berlangsungnya Unternehmen Panzerfaust di Budapest, Hungaria, pada tanggal 15 Oktober 1944. Orang dengan tanda 'X' yang nongkrong di atas tank milik schwere Panzer-Abteilung 503 tersebut adalah SS-Sturmbannführer der Reserve Otto Skorzeny (Kommandeur SS-Jagdverbände), sementara yang nongkrong di atas cupola adalah Hauptmann Wolfram von Eichel-Streiber (Chef 2.Kompanie / schwere Panzer-Abteilung 503). Selain itu, prajurit yang memakai FJ-helm di sebelah kanan adalah anggota dari SS-Fallschirmjäger-Bataillon 600. Atas prestasinya dalam operasi militer untuk memastikan Hungaria tetap berpihak pada Jerman tersebut, Skorzeny dipromosikan menjadi SS-Obersturmbannführer der Reserve keesokan harinya
Pada tanggal 12 Oktober 1944 schwere Panzer-Abteilung 503 dikirim ke Hungaria untuk mendongkrak kekuatan pasukan Jerman yang berada disana sekaligus mendukung Ferenc Szálasi dan gerakan Nyilaskeresztes (Arrow Cross) dalam usaha kudeta terhadap pemerintahan Hungaria yang bermaksud untuk menyerah pada Uni Soviet. Dalam operasi militer tersebut, kompi kedua dari sPz.Abt.503 ikut serta dalam pengambilalihan ibukota Budapest pada tanggal 15-16 Oktober, dan salah satu dari Königstiger milik kompi tersebut - yang bernomor kubah "234" - terlihat dalam foto yang diabadikan oleh Kriegsberichter Faupel ini. Di latar belakang kita bisa melihat muka bangunan dari József főhercegi palota (istana Erzherzog Joseph) yang menghadap ke lapangan St. George. Bangunan ini sendiri - yang merupakan bagian dari komplek Kastil Buda - sekarang sudah tidak ada lagi karena rusak berat akibat perang dan kemudian diratakan dengan tanah pada tahun 1960. Hal lain yang menarik adalah para prajurit SS ini, yang mengenakan celana dari jenis 'reithose' berlapis karet yang biasa dikenakan oleh penunggang kuda atau pasukan kavaleri. Ini karena mereka berasal dari 22. SS-Freiwilligen-Kavallerie-Division "Maria Theresia" yang anggota-anggotanya sebagian besar diambil dari para sukarelawan 'volksdeutsche' (keturunan Jerman) asal Hungaria
Sebuah Königstiger dengan turmnummer 105 yang dikomandani oleh SS-Obersturmführer Jürgen Wessel dari schwere SS-Panzer-Abteilung 501 teronggok tak berdaya Rue Haut Rivage, Stavelot, Belgia, tanggal 18 Desember 1944. Tank raksasa ini ditinggalkan oleh awaknya setelah terkena tembakan senjata anti-tank atau bazooka dari tentara Amerika yang bertahan. Si "Raja Singa" menjadi limbung tak terkendali dan kemudian menabrak dinding sebuah rumah yang reruntuhannya membuat tank tak dapat bergerak. Para awaknya (termasuk di antaranya salah seorang yang berhasil diidentifikasi: SS-Unterscharführer Fritz Belbe, Funker) berhasil meloloskan diri melalui pintu keluar di bagian lambung, sementara Wessel sendiri kemudian melanjutkan perjalanannya ke La Gleize melalui Trois Ponts dengan "membajak" Königstiger #104 milik salah seorang komandan peletonnya. Tidak hanya itu, dia membawa serta semua awak tank #105, sementara awak #104 ditinggalkan di Stavelot!
Sumber :
Buku "Tiger" karya Thomas Anderson
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.5sswiking.tumblr.com
www.commons.wikimedia.org
www.facebook.com
www.ss501panzer.com
www.wehrmachtss.blogspot.com
No comments:
Post a Comment