CARA PEMBELIAN :
Isi formulir di bawah ini :
Nama lengkap :
Alamat lengkap :
Judul yang dipesan :
Kirimkan melalui SMS/WA ke 0856-2007755, atau bisa juga melalui email ke alifrafikkhan@gmail.com.
Untuk pembayaran ke BCA 3770149389 atau MANDIRI 9000003384550 a/n ALIF RAFIK KHAN
Keterangan :
- Film dalam format DVD (bisa diputar di player atau komputer)
- Film dikemas dalam box, lengkap dengan cover dan label
- Rata-rata 1 DVD untuk 1 judul film (kecuali ada keterangan tambahan)
- Rata-rata merupakan copy dari ORI, jadi kualitas gambar terjamin
- Harga Rp 30.000/DVD. Pembelian 6 DVD ke atas diskon Rp 5.000 jadi Rp 25.000/DVD
- Harga dihitung per-DVD bukan per-judul. Contoh: bila ada satu judul terdiri dari 2 DVD, maka harganya adalah untuk 2 DVD
- Minimal pembelian: 2 DVD (Jawa) dan 4 DVD (luar Jawa)
- Harga SUDAH TERMASUK ongkir, jadi tidak ada tambahan biaya macam-macam
- Untuk jasa ekspedisi rata-rata menggunakan JNE OKE/REG (Jawa) dan PT. POS (luar Jawa)
- Setiap DVD yang dikirimkan akan dicek terlebih dahulu untuk mengetahui kualitasnya
- Bila kerusakan akibat kesalahan ekspedisi, maka di luar tanggung jawab pengirim. Tapi bila kerusakan akibat kesalahan pengirim, maka DVD bisa diretur untuk diganti dengan yang baru (judul sama)
- Terakhir: bila ada yang ragu-ragu takut ini penipuan atau yang lainnya, maka silakan dilihat bahwa blog ini telah eksis dari tahun 2008, dan sejak itu pula saya berkecimpung di bidang ini. Nomor HP saya tidak pernah ganti, begitu juga dengan nomor rekening.
---------------------------------------------------------------------
Untuk daftar semua koleksi DVD sejarah dan perang bisa dilihat DISINI!
SURABAYA 45 - MERDEKA ATAU MATI (1990)
Soerabaia 45 adalah Film perjuangan Indonesia yang dirilis pada tahun 1990 dan disutradari oleh Imam Tantowi ini. Film ini dibintangi antara lain oleh Nyoman Swadayani, Leo Kristi dan Usman Effendy. Kisahnya berkisar seputar perang yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November di Surabaya, lengkap beserta tokoh pembakar semangat, Bung Tomo, perobekan bendera Belanda, tertembaknya jendral Inggris dan lain lain. Film ini seolah direkonstruksi ulang sebagai sebuah visual ulang kisah heroik dan dilihat dari kacamata rakyat biasa
TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013)
Berlatar belakang kisah di tahun 1930-an, film yang merupakan adaptasi dari novel karya Buya Hamka ini menceritakan tentang kisah cinta segitiga yang rumit dari anak-anak pribumi di masa penjajahan Belanda, yang berpuncak pada tragedi tenggelamnya kapal penumpang yang mereka tumpangi bersama. Bisa dibilang, inilah film "Titanic" versi Indonesia!
TJOET NJA' DHIEN (1988)
Film ini menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh bernama Cut Nyak Dien dan teman-teman seperjuangannya melawan tentara Belanda yang menduduki Aceh di kala masa kolonial Belanda di wilayah nusantara.Perang antara rakyat Aceh dan tentara Kerajaan Belanda ini menjadi perang terpanjang dalam sejarah kolonial Hindia Belanda
7 WANITA DALAM TUGAS RAHASIA (1983)
Kisah ini berlatar belakang saat IbuKota RI pindah ke Yogyakarta. Di Jawa Barat ada dua kekuatan yang sama-sama memberontak terhadap pemerintahan Republik, yaitu DI/TII dan gerombolan misterius pimpinan Gozali yang frustrasi. Untuk mengatasinya diterjunkan Laskar Wanita yang dipimpin oleh Mayor Meity. Laskar ini mengemban tugas rahasia untuk menyusup ke daerah sasaran dan menghancurkan musuh dari dalam. Berhasilkah tugas mereka?
Film "Bandung Lautan Api" adalah sebuah film yang berlatar dari peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946. Film berlatar perjuangan putra putri Indonesia yang di bumbui dengan kisah cinta segitiga antara Hidayat (Dicky Zulkarnaen), Nani (Christine Hakim) dan Priatna (Arman Effendy)
ENAM JAM DI JOGJA (1951)
Film buatan tahun 1951 ini menceriterakan tentang penyerbuan para laskar rakyat ke kota Jogja, dan mendudukinya selama enam jam, kemudian dikenal dengan peristiwa “Serangan Oemoem 1 Maret 1949″ atau juga “Enam Jam di Yogyakarta/Enam Djam di Djokja"
HELL RAIDERS (1985)
Film yang disutradarai oleh Gope T. Samtani ini menceritakan tentang perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda yang berusaha untuk menguasai kembali wilayah Nusantara setelah perginya penjajah Jepang. Dibintangi oleh aktor dan artis ternama masa itu seperti Dicky Zulkarnaen, Harun Syarif, Doddy Sukma, Eva Arnaz, Rini S. Bono, dan Dana Christina
JANUR KUNING (1979)
Film ini menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut kembali oleh pasukan sekutu. Latar belakang yang diambil adalah di sekitar peristiwa Enam Jam di Yogya. Tokoh-tokoh nyata yang ditampilkan di sini di antaranya adalah Soeharto, Jenderal Sudirman, dan Amir Murtono. Janur kuning adalah lambang yang dikenakan para pejuang di lengan sebagai tanda perjuangan kemerdekaan tersebut
KERETA API TERAKHIR (1981)
Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta di baliknya. Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ada ke Yogya. Alat angkut ini penting untuk transportasi. Untuk itu ditugaskan Letnan Sudadi, Letnan Firman, dan Sersan Tobing untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto, dengan kerja sama Kol. Gatot Subroto. Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir. Perjalanan kereta terakhir yang penuh hambatan ini yang jadi pokok cerita: pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda, dll. Diutarakan juga kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto. Dan diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar
MERAH PUTIH I - TRILOGI MERDEKA (2009)
"Merah Putih" merupakan film drama fiksi historis Indonesia yang dirilis tahun 2009 dan bagian pertama dari rangkaian film"Trilogi Merdeka" yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Film ini disutradarai oleh Yadi Sugandi dan dirilis dengan semboyan "Untuk merdeka mereka bersatu". Film ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, dan Astri Nurdin
MEREKA KEMBALI - TRAGEDI SILIWANGI (1972)
Kisah "Long March" Divisi Siliwangi dari Yogya kembali ke Bandung, saat gagalnya Perjanjian Renville 18 Desember 1948. Panglima Sudirman memerintahkan Divisi Siliwangi kembali. Perjalanan panjang itu merupakan perjalanan penuh derita dan penuh hambatan, baik menghadapi Belanda, maupun menghadapi gerombolan Darul Islam (DI)
November 1828 adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979 dan disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini dibintangi antara lain oleh Slamet Rahardjo, Rachmat Hidayat dan Yenny Rachman. Film ini menceritakan tentang sebuah kelompok penduduk desa di Jawa yang memberontak melawan pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Film ini mengandung tema loyalitas dan pengkhianatan
BUTET - PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI (1974)
Separuh pertama dari film merupakan kisah balik tokoh Ibu yang bercerita pada Butet, yang akan berangkat ke Jakarta untuk ikut pamannya. Ceritanya tentang perjuangan ayahnya, Darma, selama perang kemerdekaan. Sisanya adalah perjalanan hidup Butet yang penuh cobaan, sehingga pada akhirnya membawa kisah sang Ibu berulang pada anaknya
DARAH DAN DOA / LONG MARCH (1950)
Mengisahkan perjalanan panjang (long march) prajurit Republik yang diperintahkan untuk kembali ke pangkalan semula, dari Yogyakarta ke Jawa Barat. Rombongan hijrah prajurit dan keluarga itu dipimpin oleh Kapten Sudarto (Del Juzar). Ditunjukkan ketegangan sepanjang jalan dan dalam menghadapi serangan udara dari Belanda, juga ketakutan dan penderitaan lainnya. Tak ketinggalan disinggung adanya pengkhianatan diantara sesama rekan seperjuangan
DJAKARTA 1966 (1982)
Film ini secara kronologis membeberkan proses lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) di tahun 1966. Setelah peristiwa G-30S-PKI tahun sebelumnya, Presiden Soekarno tidak segera melakukan penyelesaian politik yang memuaskan. Hari-hari itu Jakarta dipenuhi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam KAMI dan KAPPI. Mereka mencetuskan Tritura: pembubaran PKI, perombakan kabinet, dan penurunan harga. Sewaktu keadaan makin genting, Soekarno akhirnya memberi wewenang berupa Supersemar pada Letjen Soeharto untuk memulihkan keamanan negara. Berdasar kewenangan inilah Soeharto memerintahkan pembubaran PKI
Film buatan tahun 1951 ini menceriterakan tentang penyerbuan para laskar rakyat ke kota Jogja, dan mendudukinya selama enam jam, kemudian dikenal dengan peristiwa “Serangan Oemoem 1 Maret 1949″ atau juga “Enam Jam di Yogyakarta/Enam Djam di Djokja"
FATAHILLAH (1997)
Kecewa ketika melihat negerinya, Pasai, dihancurkan oleh Portugis, Fadhilah Khan - yang kemudian dikenal sebagai Fatahillah atau Falatehan - bergabung dengan Sultan Trenggono yang memerintah Kesultanan Demak untuk bersama-sama menyerang benteng Portugis di Sunda Kelapa. Berhasilkah usaha mereka melawan kekuatan Eropa ini?
GURU BANGSA TJOKROAMINOTO (2015)
Setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun 1800-an, Hindia Belanda memasuki babak baru yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakatnya, yaitu dengan gerakan politik etis yang dikeluarkan oleh penjajah. Faktanya, kemiskinan masih banyak terjadi, rakyat banyak yang belum mengenyam pendidikan, dan kesenjangan sosial antaretnis serta kasta masih terlihat jelas. Melihat keadaan ini, Tjokroaminoto muda tidak hanya berdiam diri. Meskipun dalam keluarga dan lingkungan keturunan ningrat yang hidup dengan nyaman, beliau berani mengambil keputusan dengan meninggalkan status kebangsawannya dan memulai kerja sebagai kuli pelabuhan dan ikut merasakan penderitaan rakyat-rakyat jelata. Beliau pun menjadi pendiri dari Sarekat Dagang Islam ( SDI ) dan beliau juga menjadi guru bagi beberapa pemuda yang kelak menjadi tokoh-tokoh besar Indonesia dengan berbagai ideologi seperti Presiden pertama Indonesia Soekarno (yang juga sempat menjadi menantunya), Kartosuwiryo (DI/TII), serta para tokoh Partai Komunis Indonesia ( PKI ) seperti Alimin, Musso dan Tan Malaka
HELL RAIDERS (1985)
Film yang disutradarai oleh Gope T. Samtani ini menceritakan tentang perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda yang berusaha untuk menguasai kembali wilayah Nusantara setelah perginya penjajah Jepang. Dibintangi oleh aktor dan artis ternama masa itu seperti Dicky Zulkarnaen, Harun Syarif, Doddy Sukma, Eva Arnaz, Rini S. Bono, dan Dana Christina
Film ini menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut kembali oleh pasukan sekutu. Latar belakang yang diambil adalah di sekitar peristiwa Enam Jam di Yogya. Tokoh-tokoh nyata yang ditampilkan di sini di antaranya adalah Soeharto, Jenderal Sudirman, dan Amir Murtono. Janur kuning adalah lambang yang dikenakan para pejuang di lengan sebagai tanda perjuangan kemerdekaan tersebut
JENDERAL SOEDIRMAN (2015)
Film JENDERAL SOEDIRMAN bercerita tentang pengkhianatan Belanda yang menyatakan secara sepihak sudah tidak terikat dengan perjanjian Renville, sekaligus menghentikan gencatan senjata atau perdamaian yang telah disepakati sebelumnya. Pada tanggal 19 Desember 1948, Jenderal Simon Hendrik Spoor Panglima Tentara Belanda memimpin Agresi militer ke II menyerang Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota Republik. Jenderal Soedirman lah yang memimpin gerilya untuk menghadapi agresi militer Belanda II untuk menunjukkan pada dunia bahwa TNI masih ada dan akan terus mempertahankan kedaulatnnya
KAMP TAWANAN WANITA (1983)
Dalam masa akhir penjajahan Jepang, Amelia adalah salah satu wanita yang ditahan bersama dengan para wanita lainnya di suatu kamp tahanan. Ia selalu berusaha menjalin hubungan dengan para pejuang gerilyawan Indonesia yang dipimpin oleh Kapten Slamet. Sebagai salah satu taktiknya, ia berhasil dekat dengan Letnan Nakamura. Ternyata keduanya kemudian saling jatuh cinta. Kewibawaan Nakamura dirusak oleh para anak buahnya sendiri, Sersan Tukigawa dan Kopral Seikeki yang suka mempermainkan wanita tahanan. Ketika situasi semakin genting dengan adanya serangan Sekutu, Amelia tidak menyia-nyiakan kesempatan. Di pihak manakah akhirnya dia berpijak?
Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta di baliknya. Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ada ke Yogya. Alat angkut ini penting untuk transportasi. Untuk itu ditugaskan Letnan Sudadi, Letnan Firman, dan Sersan Tobing untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto, dengan kerja sama Kol. Gatot Subroto. Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir. Perjalanan kereta terakhir yang penuh hambatan ini yang jadi pokok cerita: pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda, dll. Diutarakan juga kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto. Dan diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar
KOMANDO SAMBER NYAWA (1985)
Peleton Serma Hasyim dari Kompi Letnan Widodo adalah pasukan yang terdiri dari orang-orang pemberani. Untuk menggantikan anak buah Sersan Hasyim yang gugur, maka didatangkanlah Kopral Abimanyu. Abimanyu suka berpakaian perlente, tidak banyak bicara dan tidak disukai Serma Hasyim. Hasyim mengira Abimanyu cuma pandai bersolek dan tak mampu bertempur. Kenyataannya ternyata berbeda...
LEBAK MEMBARA (1982)
Dengan latar belakang zaman penjajahan Jepang, di daerah Lebak dekat Cirebon tersebutlah seorang pemuda perkasa bernama Herman. Ia ditahan di markas tentara Jepang karena membela gurunya yang dianggap bersalah. Penahanan Herman tidak berlangsung lama karena pihak Jepang khawatir kalau kawan-kawannya akan membalas dendam. Tetapi, tanpa sepengetahuan komandannya, sejumlah serdadu Jepang memperkosa Marni, kekasih Herman. Kejadian itu membuat Herman naik pitam dan mengamuk sehingga membunuh beberapa serdadu Jepang. Dia kembali menjadi buron, dan kali ini pihak penjajah tidak segan-segan untuk membunuhnya
MAX HAVELAAR (1975)
Sebagaimana buku aslinya, ada maksud sutradara untuk menggugat sistem kolonial saat itu. Havelaar (Peter Faber) dilukiskan sebagai tokoh idealis yang sangat mencintai istri dan anaknya. Dia selalu menentang ketidakadilan yang terjadi di depan matanya. Di tempat ia diangkat sebagai asisten residen di Lebak, ternyata ia tidak hanya berhadapan dengan Belanda, tapi juga penguasa lokal, Bupati Lebak (Elang Adenan Soesilaningrat) yang menyalahgunakan kekuasaan dan memeras rakyat
"Merah Putih" merupakan film drama fiksi historis Indonesia yang dirilis tahun 2009 dan bagian pertama dari rangkaian film"Trilogi Merdeka" yang merupakan trilogi film perjuangan pertama di Indonesia. Film ini disutradarai oleh Yadi Sugandi dan dirilis dengan semboyan "Untuk merdeka mereka bersatu". Film ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, dan Astri Nurdin
MERAH PUTIH II - DARAH GARUDA (2010)
Sebuah cerita mengenai kelompok heroik para kadet yang bergerilya di pulau Jawa pada tahun 1947.Terpecah oleh rahasia-rahasia mereka di masa lalu, konflik yang tajam dalam hal kepribadian serta kelas sosial dan agama, keempat lelaki muda bersatu untuk melancarkan sebuah serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda, demi menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai. Para kadet ini terhubung dengan kantor pusat Jendral Sudirman dimana mereka diberi sebuah tugas sangat rahasia di belakang garis musuh di Jawa Barat: sebuah serangan gaya komando pada lapangan udara vital yang dapat membalikkan perlawanan para pemberontak melawan kezaliman yang telah dilakukan oleh Jendral Van Mook pada bulan Agustus 1947
MERAH PUTIH III - HATI MERDEKA (2011)
Dengan latar belakang masa revolusi di awal tahun 1948, sekelompok kadet menjadi pasukan gerilya elit setelah kejadian pembunuhan massal para calon prajurit di tahun 1947. Setelah menyelesaikan misi yang berakhir tragis dengan kehilangan salah satu anggotanya, kesetiaan kelompok ini kembali diuji dengan mundurnya pimpinan mereka dari Pada akhirnya para kadet ini mendapat kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka dalam melawan Belanda dalam perjalanan misi ke Pulau Dewata Bali
MEREKA KEMBALI - TRAGEDI SILIWANGI (1972)
Kisah "Long March" Divisi Siliwangi dari Yogya kembali ke Bandung, saat gagalnya Perjanjian Renville 18 Desember 1948. Panglima Sudirman memerintahkan Divisi Siliwangi kembali. Perjalanan panjang itu merupakan perjalanan penuh derita dan penuh hambatan, baik menghadapi Belanda, maupun menghadapi gerombolan Darul Islam (DI)
NAGABONAR (1986)
Sebuah kisah kocak lagi satir tentang kepahlawanan dengan latar belakang zaman perang kemerdekaan. Naga Bonar, seorang bekas tukang copet tanpa pendidikan yang naif. Rasa setia kawannya besar, tapi nekat dan jujur. Ia mengangkat dirinya menjadi komandan sebuah laskar dan berjuang melawan Belanda. Ia juga terlibat cinta dengan Kirana, gadis anak dokter yang lebih memilih untuk berpihak kepada Belanda
Versi bahasa Inggrisnya berjudul "Going Home". Seorang
prajurit Belanda kelahiran Indonesia ditugaskan untuk menghadapi
pejuang kemerdekaan Indonesia yang baru menyatakan kemerdekaannya.
Disana dia bertemu dengan sahabat masa kecilnya yang merupakan orang
Indonesia. Apakah persahabatan mereka terganggu dengan perang yang
terjadi antara kedua pihak? Audio Belanda dan Indonesia, teks Inggris
PAHLAWAN GOA SELARONG (1972)
Pangkal kisah berawal dari kecemasan Pangeran Diponegoro (Ratno Timur) karena tindakan patih Danurejo (Kusno Sudjarwadi) yang mengakibatkan rakyat sengsara, karena pajak dinaikkan dsb. Diponegoro akhirnya keluar dari kraton dan bergabung dengan Sentot Alibasyah Prawirodirjo (Imam Sutrisno). Tekanan semakin tak tertahan, karena tanah Diponegoro di Tegalrejo dipatok untuk membuat jalan. Bahkan rumahnya dibakar. Maka Diponegoro dan pengikutnya mengungsi ke Goa Selarong. Dari sinilah perlawanan terhadap Belanda dimulai. Kisah berakhir dalam sebuah pertempuran yang dimenangkan oleh Diponegoro
PASUKAN BERANI MATI (1982)
Film ini adalah sebuah film revolusi kemerdekaan yang menampilkan gambaran sejarah bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Dengan berbagai tokoh dan perwatakan yang ada mulai dari penduduk yang gagah berani, penghianat, tentara yang penakut tapi kemudian menjadi berani, pedagang yang mementingkan kepentingan dirinya sendiri hingga pencuri yang nekat melakukan aksinya
PENGKHIANATAN G 30 S PKI (1984)
"Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI" atau hanya "Pengkhianatan G 30 S PKI" adalah judul film dokudrama propaganda Indonesia yang disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, diproduseri oleh G. Dwipayana, dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa. Diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp. 800 juta kala itu, film ini disponsori oleh pemerintahan Orde Baru Soeharto. Film ini dibuat berdasarkan pada versi resmi menurut pemerintah kala itu dari peristiwa "Gerakan 30 September" atau "G30S" (peristiwa percobaan kudeta pada tahun 1965) yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh, yang menggambarkan peristiwa kudeta ini didalangi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI
PERAWAN SEKTOR SELATAN (1971)
Karena sakit hati akan perlakuan gerilyawan republik hingga ibunya meninggal, Laura memihak Belanda dan diselundupkan sebagai mata-mata ke pasukan Kapten Wira (Kusno Sudjarwadi) di Sektor Selatan, suatu daerah pedalaman terpencil. Laskar rakyat ini selalu merepotkan Belanda. Laura menyamar sebagai Fatimah dan mengaku kakak anggota Laskar yang ditawan Belanda. Ia berhasil membuat diperebutkan beberapa anggota Laskar, sementara antara Wira dan Kobar (Lahardo), juga terjadi pertentangan karena sikap Kobar yang main babat, senang perempuan dan berjudi. Konflik ini memuncak dengan pengepungan Kobar atas markas Wira. Melihat situasi ini, lewat penghubungnya Laura mengundang pesawat Belanda menyerbu dan membebaskan ahli perang urat syaraf yang ditawan Wira. Merasa diketahui penyamarannya, Laura lari dan akhirnya tewas di pelukan Rengga (Dicky Zulkarnaen), anggota Laskar yang dicintainya. Laura yang jadi titik sentral cerita, paling lengkap informasinya, yang disampaikan dengan cara sorot balik pada adegan-adegan penting
R.A. KARTINI (1982)
Film ini menceritakan tentang kisah Raden Ajeng Kartini yang merasa perempuan selalu di bawah derajatnya dari laki-laki. Setelah berhasil keluar dari pingitannya, Kartini berusaha mengubah keadaan itu dengan mendirikan sekolah kabupaten bersama Kartinah untuk memajukan kaumnya ningrat maupun rakyat jelata. Dan juga mengajarkan membatik. Kartini yang dilamar oleh Bupati Rembang Djojoadinigrat menerimanya dengan syarat Kartini boleh meneruskan cita-citanya dan disetujui
OPERASI TRISULA - PENUMPASAN SISA-SISA PKI DI BLITAR SELATAN (1986)
Sebuah upaya untuk mengisahkan kembali penumpasan anggota gerakan G-30-S PKI yang melarikan diri dari Jakarta dan berbagai daerah. Mereka kemudian bertahan dan menyusun gerakan dari wilayah tandus, berbukit, dan bergua-gua di Blitar Selatan. Mereka dilukiskan merampok, melakukan sabotase serta meresahkan penduduk. Sebuah operasi militer dengan sebutan Operasi Trisula dibentuk untuk membasmi merekaPAHLAWAN GOA SELARONG (1972)
Pangkal kisah berawal dari kecemasan Pangeran Diponegoro (Ratno Timur) karena tindakan patih Danurejo (Kusno Sudjarwadi) yang mengakibatkan rakyat sengsara, karena pajak dinaikkan dsb. Diponegoro akhirnya keluar dari kraton dan bergabung dengan Sentot Alibasyah Prawirodirjo (Imam Sutrisno). Tekanan semakin tak tertahan, karena tanah Diponegoro di Tegalrejo dipatok untuk membuat jalan. Bahkan rumahnya dibakar. Maka Diponegoro dan pengikutnya mengungsi ke Goa Selarong. Dari sinilah perlawanan terhadap Belanda dimulai. Kisah berakhir dalam sebuah pertempuran yang dimenangkan oleh Diponegoro
Film ini adalah sebuah film revolusi kemerdekaan yang menampilkan gambaran sejarah bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Dengan berbagai tokoh dan perwatakan yang ada mulai dari penduduk yang gagah berani, penghianat, tentara yang penakut tapi kemudian menjadi berani, pedagang yang mementingkan kepentingan dirinya sendiri hingga pencuri yang nekat melakukan aksinya
PEDJUANG (1960)
Di sekitar tahun 1947, sebuah peleton pimpinan Letnan Amin mendapat tugas untuk mempertahankan sebuah jembatan yang sangat strategis. Di balik pasukan itu, berlindung sejumlah pengungsi. diantara mereka adalah Irma, anak keluarga menengah yang sinis terhadap perjuangan kemerdekaan. Antara Amin dan Irma terjalin hubungan kasih, yang mereka sembunyikan. Sersan mayor Imron (Bambang Hermanto) yang urakan juga menaruh hati atas Irma. Bagaimanakah akhir kisah cinta segitiga ini, yang terjalin di masa perang kemerdekaan?
PENGKHIANATAN G 30 S PKI (1984)
"Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI" atau hanya "Pengkhianatan G 30 S PKI" adalah judul film dokudrama propaganda Indonesia yang disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, diproduseri oleh G. Dwipayana, dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa. Diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp. 800 juta kala itu, film ini disponsori oleh pemerintahan Orde Baru Soeharto. Film ini dibuat berdasarkan pada versi resmi menurut pemerintah kala itu dari peristiwa "Gerakan 30 September" atau "G30S" (peristiwa percobaan kudeta pada tahun 1965) yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh, yang menggambarkan peristiwa kudeta ini didalangi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI
PENJEBERANGAN (1963)
Di awal 1949, sepasukan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) Jawa Timur mendapatkan tugas bersama Tentara Republik Indonesia (TRI, kemudian TNI) untuk membawa meriam "Banteng Blorok" dari Trenggalek. Penyeberangan melintasi kali Brantas itu mengalami berbagai hambatan. Intaian mata-mata musuh, serangan pasukan Belanda dan lain-lain. Setelah menyebabkan jatuhnya beberapa korban, akhirnya "Banteng Blorok" itu berhasil diseberangkan. Untuk selanjutnya dibawa ke tempat di mana meriam tersebut dimanfaatkan untuk menggempur musuh di kota Malang. Kisah disajikan lewat tokoh Sampurno dan Puji, anggota TRIP yang ditugaskan memberi tahu dan menjemput meriam tersebut. Lewat dua tokoh ini situasi sosial zaman itu tampil, termasuk pikiran-pikiran tentang kepahlawanan, revolusi dll.
PERAWAN SEKTOR SELATAN (1971)
Karena sakit hati akan perlakuan gerilyawan republik hingga ibunya meninggal, Laura memihak Belanda dan diselundupkan sebagai mata-mata ke pasukan Kapten Wira (Kusno Sudjarwadi) di Sektor Selatan, suatu daerah pedalaman terpencil. Laskar rakyat ini selalu merepotkan Belanda. Laura menyamar sebagai Fatimah dan mengaku kakak anggota Laskar yang ditawan Belanda. Ia berhasil membuat diperebutkan beberapa anggota Laskar, sementara antara Wira dan Kobar (Lahardo), juga terjadi pertentangan karena sikap Kobar yang main babat, senang perempuan dan berjudi. Konflik ini memuncak dengan pengepungan Kobar atas markas Wira. Melihat situasi ini, lewat penghubungnya Laura mengundang pesawat Belanda menyerbu dan membebaskan ahli perang urat syaraf yang ditawan Wira. Merasa diketahui penyamarannya, Laura lari dan akhirnya tewas di pelukan Rengga (Dicky Zulkarnaen), anggota Laskar yang dicintainya. Laura yang jadi titik sentral cerita, paling lengkap informasinya, yang disampaikan dengan cara sorot balik pada adegan-adegan penting
Film ini menceritakan tentang kisah Raden Ajeng Kartini yang merasa perempuan selalu di bawah derajatnya dari laki-laki. Setelah berhasil keluar dari pingitannya, Kartini berusaha mengubah keadaan itu dengan mendirikan sekolah kabupaten bersama Kartinah untuk memajukan kaumnya ningrat maupun rakyat jelata. Dan juga mengajarkan membatik. Kartini yang dilamar oleh Bupati Rembang Djojoadinigrat menerimanya dengan syarat Kartini boleh meneruskan cita-citanya dan disetujui
SANG KIAI (2013)
Tahun 1942 Jepang melakukan ekspansi ke Indonesia. Di Jawa Timur, beberapa Kiai dari berbagai pondok pesantren ditangkapi karena melakukan perlawanan. KH Hasyim Asy'ari sebagai pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng ikut ditangkap juga karena dianggap menentang Jepang. Penangkapan ini akhirnya memicu kerusuhan di pesantren terkemuka tersebut. Bagaimanakah akhir dari peristiwa ini?
SANG PENARI (2011)
Sebuah cerita cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Jawa Tengah pada pertengahan tahun 1960-an. Rasus, seorang tentara muda, menyusuri kampung halamannya untuk mencari cintanya yang hilang: Srintil. Sebelumnya, ketika keduanya masih belia dan saling jatuh cinta di kampung mereka yang kecil dan miskin, Dukuh Paruk, sesuatu menghalangi cinta mereka. Kemampuan menari Srintil yang magis membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng. Tragedi terjadi, ketika kampung Dukuh Paruk terlibat dalam organisasi terlarang (PKI), dan TNI diperintahkan untuk membersihkannya
SERANGAN FAJAR (1981)
Kisah Perang Kemerdekaan, menampilkan beberapa fakta sejarah yang terjadi di daerah Yogyakarta. Peristiwa-peristiwa patriotik itu ialah: penaikan bendera Merah Putih di Gedung Agung, penyerbuan markas Jepang di Kota Baru, penyerbuan lapangan terbang Maguwo, dan serangan beruntun di waktu fajar ke daerah sekitar Salatiga, Semarang. Semua peristiwa di atas dirangkai dengan kehadiran Temon, seorang anak laki-laki kecil yang masih lugu, di sela-sela perang bersama dengan neneknya tercinta. Terselip pula kisah keluarga bangsawan Yogyakarta, di mana sang suami ikut gigih membantu pejuang sementara istrinya selalu ketakutan akan kehilangan kastanya sebagai bangsawan
SI PITUNG (1970)
Ia bak koboi yang menyelesaikan satu masalah lalu pergi tanpa meminta timbal balik. Si Pitung, yang berguru pada H. Naipin, mendapat kekuatan untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh para tuan tanah terhadap rakyat kecil. Dengan bantuan sahabatnya, Djiih, ia menghajar centeng-centeng bayaran para tuan tanah, begitu juga opas-opas kompeni. Komandan polisi kompeni di wilayah tersebut kemudian mencari segala cara untuk mengatasi perlawanan Pitung. Akan berhasilkah usahanya?
SI PITUNG 2 - BANTENG BETAWI (1971)
Lanjutan dari film pertama (Si Pitung) yang keluar setahun sebelumnya, dalam film ini Si Pitung bersama dengan istri barunya dikejar-kejar oleh opsir Belanda yang cerdik Heyne Scott serta Demang Meester yang jatuh hati pada istri Pitung. Masalah baru muncul ketika muncul perampok yang mengatasnamakan Pitung sehingga membuat nama sang jawara Betawi tercemar
SI PITUNG - PEMBALASAN SI PITUNG JIIH (1977)
Setelah si Pitung gugur, muncullah Ji'ih sebagai pendekar baru yang menuntut balas kematiannya. Sepak terjangnya tak jauh beda dengan si Pitung sehingga membuat repot Kompeni. Untuk bisa menangkapnya, Kompeni menangkap Siti, pacar Jiih. Jiih tak kehabisan akal. Ia culik pula istri Scott Heyne. Kedua orang musuh bebuyutan ini berduel sampai akhir. Siapakah pemenangnya?
SI PITUNG BERAKSI KEMBALI (1981)
Ada keinginan untuk menghidupkan kembali Si Pitung, namun tak begitu jelas terlukis. Yang jelas, kini dia menggalang kerja sama dengan Haji Naipin dan Keluarga Lie dan Goan. Akibatnya, Belanda kembali kerepotan sehingga berusaha menangkap Pitung lagi, hidup atau mati. Usaha itu tak kunjung berhasil. Sementara itu dikisahkan pula perseteruan dua keluarga Cina. Yang satu memihak Pitung, sementara yang lain memihak Kompeni. Sempat juga digambarkan Cina yang memeluk Islam. Karena kerepotan, akhirnya Kompeni menggunakan jasa Mat Petir, murid seperguruan yang sama sakti dan kebal peluru
SI RONDA MACAN BETAWI (1978)
Sebuah kisah dalam tradisi lenong: ada jagoan silat dan pacarnya, di pihak lain ada tuan tanah pemeras yang didukung sekelompok jagoan lain, dengan latar belakang zaman pendudukan Belanda. Si Ronda, jagoan dari Marunda, punya pacar Ipe, yang tanah dan usaha bengkel besi ayahnya, Hasan, ditekan agar dijual pada tuan tanah De Boer, lewat dukungan Lihun dan polisi setempat. Ini terjadi juga pada rakyat di sekitarnya. Si Ronda mula-mula membalas bak Robin Hood. Dengan topeng merampok harta De Boer. Ketika ketahuan, maka konfrontasi tak terhindarkan. Namun, situasi sudah matang. Rakyat setempat bangkit membantu Si Ronda
SINGA KARAWANG BEKASI (2003)
Berlatarbelakang perang antara NICA/Sekutu melawan rakyat Cibening-Cakung di pertengahan bulan Oktober 1945. Saat itu para pejuang pemuda menawan 22 serdadu India serta empat awak pesawat Inggris yang mendarat di Rawa Gatel. Tampillah beberapa tokoh perjuangan, diantaranya adalah seorang Kyai bernama Noer Ali, pimpinan Laskar Hizbullah dan ulama yang mendirikan pesantren, Lukas Kustaryo dari Tentara Rakyat Indonesia, Bang Jole, jawara, Husein Kamali, intelektual. Ditampilkan pula beberapa tokoh fiktif sebagai pelengkap
SI PITUNG - PEMBALASAN SI PITUNG JIIH (1977)
Setelah si Pitung gugur, muncullah Ji'ih sebagai pendekar baru yang menuntut balas kematiannya. Sepak terjangnya tak jauh beda dengan si Pitung sehingga membuat repot Kompeni. Untuk bisa menangkapnya, Kompeni menangkap Siti, pacar Jiih. Jiih tak kehabisan akal. Ia culik pula istri Scott Heyne. Kedua orang musuh bebuyutan ini berduel sampai akhir. Siapakah pemenangnya?
SI PITUNG BERAKSI KEMBALI (1981)
Ada keinginan untuk menghidupkan kembali Si Pitung, namun tak begitu jelas terlukis. Yang jelas, kini dia menggalang kerja sama dengan Haji Naipin dan Keluarga Lie dan Goan. Akibatnya, Belanda kembali kerepotan sehingga berusaha menangkap Pitung lagi, hidup atau mati. Usaha itu tak kunjung berhasil. Sementara itu dikisahkan pula perseteruan dua keluarga Cina. Yang satu memihak Pitung, sementara yang lain memihak Kompeni. Sempat juga digambarkan Cina yang memeluk Islam. Karena kerepotan, akhirnya Kompeni menggunakan jasa Mat Petir, murid seperguruan yang sama sakti dan kebal peluru
SI RONDA MACAN BETAWI (1978)
Sebuah kisah dalam tradisi lenong: ada jagoan silat dan pacarnya, di pihak lain ada tuan tanah pemeras yang didukung sekelompok jagoan lain, dengan latar belakang zaman pendudukan Belanda. Si Ronda, jagoan dari Marunda, punya pacar Ipe, yang tanah dan usaha bengkel besi ayahnya, Hasan, ditekan agar dijual pada tuan tanah De Boer, lewat dukungan Lihun dan polisi setempat. Ini terjadi juga pada rakyat di sekitarnya. Si Ronda mula-mula membalas bak Robin Hood. Dengan topeng merampok harta De Boer. Ketika ketahuan, maka konfrontasi tak terhindarkan. Namun, situasi sudah matang. Rakyat setempat bangkit membantu Si Ronda
SINGA KARAWANG BEKASI (2003)
Berlatarbelakang perang antara NICA/Sekutu melawan rakyat Cibening-Cakung di pertengahan bulan Oktober 1945. Saat itu para pejuang pemuda menawan 22 serdadu India serta empat awak pesawat Inggris yang mendarat di Rawa Gatel. Tampillah beberapa tokoh perjuangan, diantaranya adalah seorang Kyai bernama Noer Ali, pimpinan Laskar Hizbullah dan ulama yang mendirikan pesantren, Lukas Kustaryo dari Tentara Rakyat Indonesia, Bang Jole, jawara, Husein Kamali, intelektual. Ditampilkan pula beberapa tokoh fiktif sebagai pelengkap
SINGA LODAYA (1978)
Kisah sebuah pasukan Mobrig (Mobile Brigade) - nantinya menjadi Brimob - saat perjuangan kemerdekaan melawan penjajah Belanda serta penumpasan pemberontakan PKI Muso di Madiun tahun 1948. Dalam pasukan itu terselip kisah konflik antar anggota karena faktor iri hati dan dengki
SOEGIJA (2012)
Kisah renungan uskup pribumi pertama Indonesia, Monsinyur A Soegijapranata SJ, sejak ditahbiskannya hingga berakhirnya perang melawan Belanda (1940 – 1949). Satu dasawarsa penuh gejolak ini ditandai dengan akhir penjajahan Belanda, masuk dan berlangsungnya penjajahan Jepang, proklamasi kemerdekaan RI, serta kembalinya Belanda yang ingin menguasai Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini tidak saja membuat Soegija menuliskan renungan berupa catatan harian yang penuh makna, tapi juga harus bertindak untuk mengatasi kekacauan yang membuat rakyat menderita. Ia mencoba berperan di tingkat lokal maupun politik nasional dan internasional.Tidak mengherankan, bila Presiden Soekarno memberi penghargaan dengan gelar Pahlawan Nasional
SOEKARNO (2013)
Dulunya dia bernama Kusno. Tubuhnya kurus dan sering sakit-sakitan. Oleh bapaknya lalu Nama Kusno diganti dengan Sukarno. Besar harapan bahwa anak kurus itu akan menjelma menjadi ksatria layaknya Adipati Karna. Harapan bapaknya terpenuhi: umur 24 tahun Sukarno telah berhasil mengguncang podium dengan lantang berteriak : "Kita Harus Merdeka. Sekarang!!!" Akibatnya dia harus dipenjara, dengan dituduh menghasut dan memberontak. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam
SOEKARNO - KETIKA BUNG DI ENDE (2013)
Karena aktivitas politiknya yang dianggap berbahaya, Soekarno diasingkan oleh Belanda ke Ende pada tahun 1934. Ia pergi bersama dengan istrinya Inggit Garnasih, anak angkatnya Ratna Djuami alias Omi, serta ibu mertuanya Amsi. Masa awal di pengasingan itu dilalui dengan sulit. Yang paling menyakitkan adalah rakyat setempat tidak ada yang berani bertegur-sapa dengannya dan kemana-mana ia selalu diikuti oleh polisi. Sedikit demi sedikit ia mulai bisa bergaul (ia memulainya dengan mengadakan pengajian) dan banyak membaca di perpustakaan pastoran Ende. Di sini pula ia banyak berdiskusi dengan Pastor Huytink yang meramalkannya bahwa ia akan jadi presiden. Pastor ini pula yang membelanya ketika Soekarno mengajak kawan-kawan barunya itu untuk berlatih sandiwara dengan naskah yang ditulisnya sendiri
SURABAYA 45 - MERDEKA ATAU MATI (1990)
Soerabaia 45 adalah Film perjuangan Indonesia yang dirilis pada tahun 1990 dan disutradari oleh Imam Tantowi ini. Film ini dibintangi antara lain oleh Nyoman Swadayani, Leo Kristi dan Usman Effendy. Kisahnya berkisar seputar perang yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November di Surabaya, lengkap beserta tokoh pembakar semangat, Bung Tomo, perobekan bendera Belanda, tertembaknya jendral Inggris dan lain lain. Film ini seolah direkonstruksi ulang sebagai sebuah visual ulang kisah heroik dan dilihat dari kacamata rakyat biasa
SURAT CINTA UNTUK KARTINI (2016)
Berlatar di awal tahun 1900-an, Tokoh Kartini adalah sosok wanita dari kaum ningrat yang tidak sombong dengan statusnya. Sementara itu, Sarwadi adalah seorang petugas pos yang sering mengantarkan surat untuk Kartini yang berasal dari teman-teman korespondennya di Belanda. Mereka kemudian saling jatuh cinta, meskipun pada akhirnya terhalang oleh tembok tebal, terutama saat Kartini mendapat lamaran dari seorang Bupati yang telah memiliki tiga istri...
TAPAK-TAPAK KAKI WOLTER MONGINSIDI (1982)
Kisah salah seorang pahlawan kemerdekaan di Sulawesi Selatan, Wolter Monginsidi. Dia dilukiskan sebagai pemuda yang flamboyan, berani terkadang nekat, serta agak emosional. Ia dan pasukannya selalu mengganggu Belanda, dan diburu-buru, sampai akhirnya tertangkap. Ayahnya meminta agar ia menandatangani permohonan grasi yang diajukan penjajah, tapi Wolter Monginsidi tegas menolak. Akhirnya sang pahlawan gugur dieksekusi oleh Belanda
TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013)
Berlatar belakang kisah di tahun 1930-an, film yang merupakan adaptasi dari novel karya Buya Hamka ini menceritakan tentang kisah cinta segitiga yang rumit dari anak-anak pribumi di masa penjajahan Belanda, yang berpuncak pada tragedi tenggelamnya kapal penumpang yang mereka tumpangi bersama. Bisa dibilang, inilah film "Titanic" versi Indonesia!
THE ACT OF KILLING (2012)
Film ini mengisahkan tentang kehidupan salah satu tukang jagal yang bernama Anwar Congo dan Adi Zulkadry. Pada waktu PKI masih berjaya mereka bekerja sebagai penjual tiket bioskop, tapi kemudian berubah menjadi salah satu pimpinan dari sebuah kelompok jagal anti-PKI di Sumatera Utara. Anwar Congo adalah orang yang dulu sempat diberikan sebuah jabatan sebagai sayap kiri dari organisasi paramiliter bernama Pemuda Pancasila yang dulu berada di barisan terdepan dalam menumpas PKI. Dalam salah satu wawancaranya, Anwar berkata bahwa ia secara pribadi telah membunuh lebih dari seribu orang!
TJOET NJA' DHIEN (1988)
Film ini menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh bernama Cut Nyak Dien dan teman-teman seperjuangannya melawan tentara Belanda yang menduduki Aceh di kala masa kolonial Belanda di wilayah nusantara.Perang antara rakyat Aceh dan tentara Kerajaan Belanda ini menjadi perang terpanjang dalam sejarah kolonial Hindia Belanda
4 comments:
Untuk kualitas gambar di film g30 s pki cerah gak gan
Penjeberangan 1963 itu gimana kualitas videonya?
Post a Comment