Dua
orang jenderal Wehrmacht melakukan inspeksi ke lokasi pelatihan
Turkistanische Legion (Legiun Turkistan), musim panas tahun 1943. Foto
ini - yang diambil dari majalah SIGNAL edisi khusus "Ost" no.24 tahun
1943 - memperlihatkan saat mereka sedang ngadu huntu dengan awak mortir
RM40 kaliber 50mm yang merupakan hasil rampasan dari Rusia. Jenderal di
kiri adalah Generalmajor Hellmuth Nickelmann (Kommandeur Osttruppen
z.b.V. 720), sementara jenderal di tengah adalah Generalleutnant Heinz
Hellmich (Inspekteur der Osttruppen im Oberkommando des Heeres).
Sebagian besar dari para sukarelawan bangsa Turkistan ini diambil dari
mantan tawanan Tentara Merah yang bersedia untuk menjadi kolaborator
Jerman. Legiun Turkistan pertama dibentuk pada bulan Mei 1942 dan hanya
berkekuatan satu batalyon, tapi pada tahun 1943 jumlahnya membengkak
menjadi 16 batalyon dengan berkekuatan 16.000 prajurit. Di bawah arahan
khusus dari Wehrmacht, mereka semua ditempatkan di Front Barat,
Yugoslavia dan Italia, sehingga mengisolasi mereka dari "persentuhan
kembali" dengan pasukan Soviet. Sebagian besar dari mereka tergabung
dalam 162. (Turk.) Infanterie-Division, yang anggota-anggotanya diisi
oleh orang-orang Turkistan, Azerbaijan dan Georgia. Pada akhir perang
mereka menyerah pada pasukan Inggris, tapi kemudian dikembalikan lagi ke
Rusia setelah Stalin - yang menganggap mereka sebagai pengkhianat -
melakukan tuntutan keras kepada Inggris dan Amerika Serikat. Nasib
mereka setelahnya bisa diduga: dieksekusi atau menghabiskan waktu selama
bertahun-tahun di gulag (kamp kerja paksa) di Siberia!
Anggota legiun Turkistan yang tertangkap oleh Sekutu di Normandia. Perhatikan bahwa beberapa di antara mereka tidak mempunyai Hoheitszeichen (lambang rajawali) di dadanya, sementara yang lain ada yang tidak memakai tanda pangkat bahu!
Dua orang anggota sukarelawan Turkistan yang tertangkap oleh Divisi ke-51 Inggris
Anggota legiun Turkistan yang tertangkap oleh Sekutu di Normandia. Perhatikan bahwa beberapa di antara mereka tidak mempunyai Hoheitszeichen (lambang rajawali) di dadanya, sementara yang lain ada yang tidak memakai tanda pangkat bahu!
Dua orang anggota sukarelawan Turkistan yang tertangkap oleh Divisi ke-51 Inggris
Sukarelawan Turki mengisi waktu dengan bermain kartu remi melawan perwira mereka yang orang Jerman
Sekarang giliran main catur antar sesama!
Sekarang giliran main catur antar sesama!
Sukarelawan Turkistan menerima pelatihan strategi dari instrukturnya yang orang Jerman dari tempat pelatihan mereka yang terletak di Prancis (1944). Si instruktur adalah orang yang sama dengan perwira Jerman yang ada di foto sebelumnya
Males main kartu atau catur? Ya habiskan duit dengan berbelanja!
Males main kartu atau catur? Ya habiskan duit dengan berbelanja!
Foto seorang sukarelawan Turkistan ini diambil dari bukunya Antonio Munoz berjudul "Forgotten Legions: Obscure Combat Formations of the Waffen-SS". Dari judul bukunya ketahuan bahwa orang di atas berasal dari Waffen-SS dan bukannya Heer seperti kebanyakan sukarelawan Turkistan lainnya! Tepatnya dia berasal dari Ostmuselmanische SS-Regiment. Meskipun Himmler mempunyai rencana untuk membentuk sebuah divisi beranggotakan sukarelawan Turkistan yang nantinya akan diberi nama SS-Grenadier-Division "Neu Turkistan", tapi ia tidak pernah terealisasi karena SS kekurangan orang dan peralatan untuk membentuknya. Satu-satunya satuan Turkistan setingkat divisi yang pernah mengabdi di Wehrmacht adalah 162. Turkestanische Division yang bertempur di front Italia dan Slovenia melawan partisan-partisan lokal
Close-up dari shield lengan Legiun Turkistani Wehrmacht. Tulisan "Biz Alla Bilen" di shield tersebut artinya adalah "Kami Percaya Allah" (dalam bahasa Turki biasa disebut dengan "Biz Allah Bilenleriz")
Shield Turkistani model kedua yang mulai diperkenalkan dari tahun 1943
Shield Turkistani model kedua yang mulai diperkenalkan dari tahun 1943
Sumber :
Foto koleksi pribadi Akira Takiguchi
www.bka-roa.chat.ru
www.commons.wikimedia.org
www.forum.axishistory.com
www.kuzhist.narod.ru
www.wehrmacht-awards.com
www.wehrmachtss.blogspot.com
No comments:
Post a Comment