Festung (Benteng) Breslau di tahun 1945 merupakan salah satu episode paling getir dan berdarah dari pertahanan terakhir Jerman di Front Timur, ketika kota Breslau (kini Wrocław, Polandia) dinyatakan sebagai “benteng” yang harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan atas perintah Hitler dan dipimpin oleh Gauleiter Silesia, Karl Hanke. Sejak bulan Januari 1945, ketika Tentara Merah melancarkan ofensif besar menuju Sungai Oder, Hanke memerintahkan evakuasi paksa sebagian penduduk sipil dalam kondisi musim dingin yang brutal, yang menyebabkan ribuan korban jiwa di perjalanan, sementara ribuan lainnya justru dipaksa tinggal untuk membantu pertahanan. Breslau dikepung sepenuhnya oleh pasukan Front Ukraina Pertama Soviet sejak bulan Februari 1945, namun Hanke bersama garnisun Wehrmacht, SS, Volkssturm, dan pemuda Hitlerjugend tetap bertahan di tengah kota yang telah hancur akibat tembakan artileri dan serangan udara tanpa henti. Infrastruktur porak poranda, persediaan makanan dan obat-obatan menipis, namun pasukan bertahan Breslau terus mengobarkan perlawanan super fanatik. Satu hari sebelum Jerman secara resmi menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, barulah Breslau menyerah kepada pasukan Soviet pada 6 Mei 1945 setelah 2 bulan 24 hari bertahan, yang menjadikannya salah satu benteng terakhir yang jatuh ke tangan musuh. Karl Hanke sendiri melarikan diri dengan pesawat kecil, namun kemudian tertangkap dan tewas di tangan partisan Ceko. Pertempuran Festung Breslau menewaskan 6.000 prajurit dan 80.000 warga sipil Jerman, sementara pihak penyerang Soviet sendiri kehilangan 60.000 prajuritnya yang tewas, luka dan ditawan.
Sumber :
Die Deutsche Wochenschau No. 755 - 22 Maret 1945
No comments:
Post a Comment