Festung (Benteng) Königsberg di tahun 1945 merupakan salah satu episode paling tragis dari runtuhnya pertahanan Jerman di Front Timur, ketika Königsberg (ibu kota Prusia Timur) dikepung dan diserbu oleh Tentara Merah dalam operasi militer yang berlangsung dari akhir Januari s/d 9 April 1945, yang membuat kota ini terisolasi dari wilayah utama Reich selama berbulan-bulan lamanya. Königsberg dipertahankan sebagai “benteng” atas perintah Hitler, di bawah komando General der Infanterie Otto Lasch, yang memimpin sekitar 100.000 prajurit Wehrmacht, SS, Volkssturm, serta puluhan ribu warga sipil yang terperangkap di dalamnya, sementara Gauleiter Prusia Timur, Erich Koch, justru meninggalkan wilayah tersebut lebih awal demi menyelamatkan diri, sebuah tindakan yang kemudian banyak dikritik sebagai bentuk pengabaian terhadap penduduk yang ia pimpin.
Serangan besar penghabisan Soviet dimulai pada tanggal 6 April 1945 dengan artileri berat, pemboman udara intensif, dan serbuan infanteri dari tiga arah yang secara sistematis menghancurkan garis pertahanan luar, benteng abad ke-19, serta kawasan perkotaan Königsberg, hingga perlawanan Jerman runtuh dalam pertempuran jalanan yang brutal. Menyadari bahwa perlawanan lebih lanjut hanya akan menyebabkan pembantaian sia-sia terhadap pasukan dan warga sipil yang tersisa, Jenderal Lasch akhirnya memutuskan untuk menyerah pada tanggal 9 April 1945 tanpa persetujuan Hitler, sebuah keputusan yang menyelamatkan ribuan nyawa tetapi membuatnya dijatuhi hukuman mati secara in absentia oleh rezim Nazi.
Jatuhnya Königsberg menandai kehancuran simbolik pusat Prusia Timur, membuka jalan bagi pendudukan Soviet, serta mengakhiri eksistensi kota Jerman tersebut, yang kemudian diubah menjadi Kaliningrad sebagai bagian dari Uni Soviet pascaperang.
Serangan besar penghabisan Soviet dimulai pada tanggal 6 April 1945 dengan artileri berat, pemboman udara intensif, dan serbuan infanteri dari tiga arah yang secara sistematis menghancurkan garis pertahanan luar, benteng abad ke-19, serta kawasan perkotaan Königsberg, hingga perlawanan Jerman runtuh dalam pertempuran jalanan yang brutal. Menyadari bahwa perlawanan lebih lanjut hanya akan menyebabkan pembantaian sia-sia terhadap pasukan dan warga sipil yang tersisa, Jenderal Lasch akhirnya memutuskan untuk menyerah pada tanggal 9 April 1945 tanpa persetujuan Hitler, sebuah keputusan yang menyelamatkan ribuan nyawa tetapi membuatnya dijatuhi hukuman mati secara in absentia oleh rezim Nazi.
Jatuhnya Königsberg menandai kehancuran simbolik pusat Prusia Timur, membuka jalan bagi pendudukan Soviet, serta mengakhiri eksistensi kota Jerman tersebut, yang kemudian diubah menjadi Kaliningrad sebagai bagian dari Uni Soviet pascaperang.
Sumber :
Die Deutsche Wochenschau No. 755 - 22 Maret 1945
No comments:
Post a Comment